Mempertahankan arah, menjadi lebih kuat.

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Direktur Utama

Bank Danamon Laporan Tahunan Tinjauan Keuangan

Laporan Direktur Utama

Laporan Direktur Utama

Peristiwa Penting Tahun 2006

Diskusi dan Analisis Manajemen

Tinjauan Keuangan Laporan Ta T hunan 2005

Sambutan Komisaris Utama

Laporan Komisaris Utama

Sekilas Pokok-Pokok Keuangan tahun 2004

KEMAMPUAN RASIO CAMEL DALAM MEMPREDIKSI PENGHIMPUNAN DANA MASYARAKAT : INFLASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha

12,1% Perbankan Individu. Tinjauan Bisnis. Rp 122,8 triliun

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi efisiensi dan efektifitas perusahaan/bank

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

BAB I PENDAHULUAN. dari pelepasan kredit dan pendapatan berbasis biaya (fee based income). Lambatnya

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar melemah diluar batas

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

EKUITAS LAPORAN LABA RUGI. Ekuitas

BAB III METODE PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Bank Danamon Simpan Pinjam Muara Enim.

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari kondisi masyarakat saat ini, jarang sekali orang tidak

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses

Laporan Manajemen. Ikhtisar Utama. Aktiva Kredit Bermasalah

LAMPIRAN 1. Selamat pagi/siang/sore,

Percaya pada keyakinan Anda

Standard Chartered Bank Plc cetak rekor laba operasional di paruh pertama, naik 10% ke USD3,12 milyar

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan pembangunan ekonomi nasional. Bank berfungsi. menghimpun dana dari masyarakat (to receive deposit) dan kemudian

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan timbulnya persaingan yang semakin ketat. Kesulitan pendanaan pun menimpa usaha-usaha kecil sampai usaha-usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada tahun 2004 Bank Indonesia menerbitkan Arsitektur Perbankan

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI

Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global

BAB I PENDAHULUAN. mata investor. Salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan pada saat ini maupun prospek

BAB I LATAR BELAKANG. dunia perbankan menjadi sangat ketat, dimana bank dituntut memberikan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang

IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Perbankan Individu. Tinjauan Bisnis. 03 Profil Perusahaan. 02 Laporan Manajemen. 04 Analisis dan Pembahasan Manajemen. 01 Ikhtisar Data Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. perusahaan BPR Pura Artha Kencana Jatipuro di Karanganyar, maka dapat ditarik

BAB I PENDAHULUAN. investasi maupun modal kerja. Perkembangan yang pesat tersebut

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

Daftar Isi. Latar Belakang Implementasi Manajemen Risiko Tujuan Manajemen Risiko Definisi Model Manajemen Risiko Control Self Assessment

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perekonomian adalah salah satu sektor yang menjadi fokus

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan produk perbankan seperti kartu kredit, kartu debit dan ATM membuat

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

Boks 3 Memperkuat Daya Saing dan Kelembagaan Bank Pembangunan Daerah

Diskusi dan Analisis Manajemen atas Kinerja Keuangan dan Bisnis

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika

SURVEI KREDIT PERBANKAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis, sebuah perusahaan menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. jasa lalu lintas pembayaran dan sebagai sarana dalam kebijakan moneter.

Mempertahankan Soliditas

Rene Burger. Tejpal Singh Hora. Muliadi Rahardja. Ali Yong Direktur. Head of Corporate Banking & Direktur. Head of Transaction Financial Institutions

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kurang berkembang karena tingginya bunga kredit yang dibebankan oleh industri

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemerosotannya. Hal ini terlihat dari nilai tukar yang semakin melemah, inflasi

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh. atau kegiatan membutuhkan modal untuk membayar usaha yang

I. PENDAHULUAN. akan barang dan jasa juga semakin meningkat. Kebutuhan suatu kendaraan

BAB V PENUTUP. penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi bagi perbankan

PERKEMBANGAN TERKINI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

I. PENDAHULUAN. Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang memegang. peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan terutama dalam

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. NIM, BOPO, CAR, LDR, NPL, size, dan diversifikasi terhadap profitabilitas

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sistem perekonomian dan sebagai alat dalam pelaksanakan kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kurangnya inisiatif perbankan. Perkembangan bank yang makin pesat

BAB I PENDAHULUAN. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya (Kasmir, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari

BAB l PENDAHULUAN. Perkembangan Dunia dalam era globalisasi, termasuk didalamnya. berkembangnya bidang perekonomian, masing-masing negara berusaha

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bunga baik tabungan, deposito, pinjaman, dll.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam suatu organisasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. produksi mobil yang dirakit di Indonesia berada pada kira-kira dua juta unit. per tahun (

BAB I PENDAHULUAN. terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat, yang berarti bahwa sebagian dari usaha

BERITA PERS. MPMX Raih Pendapatan Rp 12,2 Triliun selama 9 Bulan di Tahun 2015

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian lndonesia pasca krisis ekonomi masih belum. sepenuhnya pulih, namun berdasarkan Laporan Statistik Perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri perbankan pasca krisis multidimensi yang melanda

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi pada tahun 1997 mempunyai dampak yang

I. PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan terpenting dan sangat. bank bagi perkembangan dunia usaha juga dinilai cukup signifikan, dimana bank

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan di Indonesia saat ini mengalami perubahan dan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. maksud dan tujuan penulis, serta kegunaan penelitian yang akan dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. setuju bahwa Indonesia sangat kecil kemungkinannya untuk terimbas krisis

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

Transkripsi:

Bank Danamon Laporan Tahunan 2006 18 Laporan Direktur Utama Mempertahankan arah, menjadi lebih kuat. Di tahun 2006 Bank Danamon memperingati ulang tahunnya yang ke-50 dan menjadi lebih kuat pada akhir tahun yang penuh dengan tantangan dalam perekonomian Indonesia. Paruh pertama tahun 2006 merupakan periode yang penuh ujian bagi sektor perbankan pada umumnya. Kami menghadapi inflasi dan tingkat suku bunga yang tinggi, kebijakan moneter dan likuiditas yang ketat, penurunan daya beli yang signifikan di seluruh sektor konsumer dan dampaknya terhadap kelayakan kredit individual maupun bisnis serta pertumbuhannya. Kami menghadapi sejumlah perubahan peraturan dan segera menanggapi kebutuhan nasabah, karyawan dan masyarakat yang terkena dampak bencana alam di tanah air. Di tengah berbagai tantangan tersebut, saya gembira dapat menyampaikan kemajuan berarti yang kami capai di semua sektor, dengan pandangan yang positif untuk tahun yang akan datang. Laba bersih tahun 2006 tercatat sebesar Rp 1.325 miliar, dibandingkan dengan Rp 2.003 miliar di tahun 2005, dimana kami membukukan pendapatan luar biasa dan non-rutin. Apabila pendapatan-pendapatan luar biasa dan non-rutin tersebut tidak diperhitungkan, pendapatan inti menunjukkan pertumbuhan Laba Bersih Setelah Pajak sebesar 16% di 2006 dari Rp 1.195 miliar menjadi Rp 1.389 miliar. Hal ini membuktikan ketahanan dari modelmodel bisnis kami di tengah kondisi ekonomi yang sulit. Kami mencatat pertumbuhan bisnis dan profitabilitas yang baik. Dana pihak ketiga tumbuh sebesar 23%, menunjukkan peningkatan pangsa pasar. Meskipun permintaan kredit secara umum melemah, kami berhasil meningkatkan jumlah kredit sebesar 17%. Pendapatan bunga bersih naik 23% dan marjin bunga bersih, yang merupakan salah satu indikator utama kinerja kami, meningkat dalam lima tahun berturut-turut menjadi 9,3%. Ini membuktikan efektivitas dari bisnisbisnis berimbal hasil tinggi yang kami miliki di tengah meningkatnya biaya pendanaan. Pendapatan imbal jasa (fee income) tumbuh sebesar 26% di tahun 2006 dan fee income yang terkait dengan kredit naik sebesar 40%.

19 Laporan Tahunan 2006 Bank Danamon

Bank Danamon Laporan Tahunan 2006 20 Dalam kondisi inflasi tinggi, kami mampu mengelola biaya secara disiplin. Biaya operasional naik 18% sebagian karena ekspansi bisnis baru. Kendati demikian, rasio biaya terhadap pendapatan yang dinormalisasi berhasil diturunkan menjadi 48,9% dibandingkan dengan 51,1% di tahun 2005. Kami menguji ketangguhan arsitektur risiko kami. Di tengah kondisi usaha yang penuh dengan tantangan, persentase jumlah kredit bermasalah terhadap total kredit sebesar 3,3%, dengan cakupan penyisihan kerugian kami setelah memperhitungkan nilai jaminan kredit mencapai lebih dari 140%. Biaya kredit berhasil diturunkan ke tingkat 2,9% dari aktiva produktif dibandingkan dengan 3,1% di tahun 2005. Basis modal yang sehat (CAR 20,4%) dan pendanaan yang kuat mampu mendukung inisiatif-inisiatif ekspansi kami. Disamping meningkatkan jumlah simpanan nasabah, kami juga berhasil memperoleh pendanaan terstruktur jangka panjang dari pasar lokal maupun internasional, tanpa risiko nilai tukar. Diantaranya yang terpenting adalah fasilitas pendanaan bernilai setara dengan US$ 150 juta dari IFC, fasilitas terbesar yang diberikan kepada debitur sektor swasta di Indonesia. Kami tetap mempertahankan arah. Kami mempertahankan fokus pada kelima prioritas strategis dalam menghadapi gejolak dan perubahan-perubahan yang terjadi. Pertama, melanjutkan investasi pada bisnis berimbal hasil tinggi, kedua, memperluas franchise pendanaan, ketiga, memperkuat efisiensi operasional, keempat, meningkatkan basis teknologi, dan kelima, mengejar ambisi jangka panjang menjadi perusahaan pilihan untuk berkarya. Berikut adalah evaluasi terhadap setiap prioritas strategis kami. Bisnis yang berimbal hasil tinggi menghasilkan pertumbuhan yang mapan dan memberikan kontribusi sebesar 44% terhadap total portofolio kredit. Volume kredit Danamon Simpan Pinjam tumbuh sebesar 71% selama tahun 2006 hingga mencakup 14% dari seluruh kredit. Adira Finance, perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor yang merupakan anak perusahaan kami, berhasil mempertahankan kepemimpinannya di pasar dan meningkatkan jumlah kredit sepeda motor sebesar 12% serta pembiayaan mobil sebesar 7%, walaupun permintaan kendaraan di sektor otomotif turun drastis sepanjang tahun. Aktivitas kartu kredit dan charge card meningkat sehubungan dengan pengambilalihan hak tunggal pengoperasian kartu American Express di Indonesia dan peluncuran kartu co-branded seperti Manchester United MasterCard. Sebagai salah satu sumber fee income yang sedang tumbuh, bisnis kartu kami menyediakan rangkaian produk terlengkap di pasar, dioperasikan oleh tim manajemen yang kuat dan didukung oleh platform TI baru yang memungkinkan kami untuk mengelola pertumbuhan berskala besar di masa mendatang. Kami mengkonsolidasikan kepemilikan saham pada Adira Quantum, bisnis pembiayaan konsumer non-kendaraan bermotor, dan Adira Insurance, yang bergerak dalam bisnis asuransi umum. Kedua anak perusahaan ini memiliki potensi pemasaran silang (crossmarketing) yang besar guna memenuhi kebutuhan nasabah bank serta mengembangkan basis nasabahnya sendiri. Dalam rangka mendukung komitmen untuk memperluas franchise pendanaan, kami telah memperkuat landasan perbankan ritel dengan menambah 1.800 staf penjualan; menyelenggarakan sebanyak 17.600 hari pelatihan guna meningkatkan keterampilan; menambah dan memperbaharui produk-produk simpanan dan pinjaman; serta meningkatkan jaringan ATM kami. Kami juga telah menyelesaikan serangkaian promosi yang sukses dan mampu meningkatkan citra kami sebagai bank dengan layanan yang lengkap dan menawarkan ide-ide yang inovatif. Pertumbuhan simpanan dari kuartal ke kuartal berhasil meraih momentum dan kami mencapai pertumbuhan simpanan berbiaya rendah giro dan tabungan masing-masing sebesar 18% dan 14% sepanjang tahun. Berbagai upaya dalam meningkatkan efisiensi operasional telah dilakukan. Kami membentuk unit baru Operational Excellence untuk seluruh organisasi guna menerapkan praktek internasional terbaik yang sesuai, dengan tujuan mempersingkat waktu pemrosesan transaksi, mengurangi pemborosan, dan memfokuskan untuk terus meningkatkan kepuasan nasabah. Lesunya pasar otomatif yang bersifat sementara memberikan kesempatan kepada kami untuk memperkuat infrastruktur internal Adira Finance, mulai dari proses persetujuan pembiayaan hingga pengelolaan agunan yang diambil alih.

21 Laporan Tahunan 2006 Bank Danamon Kondisi ekonomi yang sulit tidak menghambat rencana investasi kami untuk meningkatkan infrastruktur teknologi. Selain menyelesaikan sistem pemrosesan kartu kredit yang baru dalam waktu singkat, kami memasang sistem utama untuk penetapan harga dan profitabilitas, serta mengimplementasikan sistem pemrosesan kredit yang baru secara bertahap hingga akhir tahun 2007. Persiapan-persiapan utama yang diperlukan untuk mengevaluasi core banking system yang baru telah diselesaikan dan akan dijalankan dalam dua tahun ke depan. Untuk kedua kalinya Bank Danamon melakukan survey iklim kerja, sebagai bagian dari upaya untuk mencapai tujuan menjadi perusahaan pilihan untuk berkarya. Untuk kedua kalinya pula, hasil survey menunjukkan nilai Bank Danamon melampaui standar pembanding nasional dan memposisikan Bank Danamon jauh di atas bank-bank pembanding di kawasan regional. Banyak yang telah dilakukan dalam program-program pengembangan kepemimpinan dan manajemen, termasuk penyelesaian kurikulum Universitas Danamon, dalam rangka membedakan Bank Danamon sebagai pilihan utama bagi mereka dalam mencari karir yang menyenangkan dan memberikan penghargaan yang baik. Kami merayakan lima dekade keberadaan kami dengan semangat Pemberdayaan. Bank Danamon berkomitmen untuk mewujudkan visi peduli dan membantu jutaan orang mencapai kesejahteraan. Kami terus membangun kepercayaan nasabah, membantu mereka mengendalikan kebutuhan individual dan bisnis dengan lebih baik, serta mencapai tujuannya: mungkin melalui modal kerja untuk mengembangkan usaha atau KPR bagi keluarga yang sedang bertumbuh. Mungkin pula melalui kenyamanan menggunakan kartu kredit dalam perjalanan ke luar negeri atau dukungan kepada pedagang pasar untuk membangun kembali usahanya setelah bencana kebakaran. Apapun itu, kami memandang penting untuk memahami segala kebutuhan nasabah kami. Pada tahun 2006 kami menggunakan kesempatan untuk memperingati ulang tahun Bank Danamon yang ke 50 dengan membangun kerangka kerja sama ke arah pemberdayaan bersama, antara bank dan berbagai pemangku kepentingannya. Dalam inisiatif tersebut, kami menyelenggarakan rangkaian seminar eksternal dengan pembicara lokal dan internasional yang terkenal dan menyelenggarakan acara penyerahan penghargaan Danamon Award yang pertama, suatu acara tahunan yang kami harap dapat menjadi sumber inspirasi dan stimulus bagi pengembangan masyarakat yang bertanggung jawab di tahun-tahun mendatang. Kecenderungan ekonomi menunjukkan bahwa kondisi operasional akan lebih kondusif di tahun 2007, dengan inflasi satu digit dan turunnya tingkat suku bunga sehingga memungkinkan ekspansi kredit yang kuat. Pertumbuhan PDB antara 6%-7% merupakan kunci untuk mencapai sasaran jangka panjang dalam memenuhi kebutuhan lapangan kerja dan mengentaskan kemiskinan. Dalam kondisi-kondisi tersebut kami siap melanjutkan kemajuan yang telah dicapai dari model-model bisnis yang ada saat ini. Kemampuan kami dalam mengatasi periode yang sulit seperti pada awal tahun 2006, membuktikan kesiapan kami untuk menghadapi berbagai tantangan maupun peluang baru di masa mendatang. Untuk dan atas nama Direksi Sebastian Paredes, Direktur Utama Maret 2007

Bank Danamon Laporan Tahunan 2006 22 Board of Management (dari kiri ke kanan) Rene Burger Sanjiv Malhotra Ali Yong Kanchan Nijasure Anika Faisal Sebastian Paredes Jerry Ng Vera Eve Lim Djemi Suhenda Hendarin Sukarmadji Muliadi Rahardja

23 Laporan Tahunan 2006 Bank Danamon