JURNAL FEMA, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. terjadinya oksidasi lebih lanjut (Amanto & Daryanto, 2006). Selain sifatnya

PENGARUH PENGUNAAN PIN TOOL TERHADAP SIFAT MEKANIK PENGELASAN FRICTION STIR WELDING ALMUNIUM (Al)

ANALISA KEKUATAN BENDING PADA PENGELASAN FRICTION STIR WELDING ALUMINIUM 6110

BAB II DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut:

PENGARUH FEED RATE TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEKUATAN BENDING PADA PENGELASAN FRICTION STIR WELDING ALUMINIUM 5052

PENGARUH KECEPATAN PUTAR TOOL TERHADAP SIFAT MEKANIK SAMBUNGAN ALUMINIUM 1XXX DENGAN METODE FRICTION STIR WELDING. Tri Angga Prasetyo ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PENGARUH FEED RATE TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA FRICTION STIR WELDING ALUMUNIUM

I. PENDAHULUAN. atau lebih dengan memanfaatkan energi panas. luas, seperti pada kontruksi bangunan baja dan kontruksi mesin.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

I. PENDAHULUAN. Salah satu cabang ilmu yang dipelajari pada Teknik Mesin adalah teknik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KECEPATAN SPINDLE DAN FEED RATE TERHADAP KEKUATAN SAMBUNGAN LAS TIPE FRICTION STIR WELDING UNTUK ALUMINIUM SERI 1100 DENGAN TEBAL 2 MM

Jl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp * Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. penting pada proses penyambungan logam. Pada hakekatnya. diantara material yang disambungkan. Ini biasanya dilakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO SAMBUNGAN LAS ALUMINIUM 6061 HASIL FRICTION WELDING ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PENGARUH SUHU PREHEAT DAN VARIASI ARUS PADA HASIL LAS TIG ALUMINIUM PADUAN TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN

Pengaruh variasi kampuh las dan arus listrik terhadap kekuatan tarik dan struktur mikro sambungan las TIG pada aluminium 5083

ANALISA PENGARUH KONDUKTIVITAS TERMAL BACKING PLATE TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK SAMBUNGAN FRICTION STIR SPOT WELDING AA 5052-H32

Studi Eksperimen Pengaruh Durasi Gesek, Tekanan Gesek Dan Tekanan Tempa Pengelasan Gesek (FW) Terhadap Kekuatan Tarik dan Impact Pada Baja Aisi 1045

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan efisiensi penggunaan BBM. Penggantian bahan pada. sehingga dapat menurunkan konsumsi penggunaan BBM.

Pengaruh Variasi Arus dan Jenis Elektrode pada Pengelasan Smaw Terhadap Sifat Mekanik Baja Karbon

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH VARIASI ARUS TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEKUATAN SAMBUNGAN PADA PROSES PENGELASAN ALUMUNIUM DENGAN METODE SMAW

PERLAKUAN PEMANASAN AWAL ELEKTRODA TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN FISIK PADA DAERAH HAZ HASIL PENGELASAN BAJA KARBON ST 41

PENGARUH KELEMBABAN FLUKS ELEKTRODA E 6013 LAS SMAW PADA KEKUATAN SAMBUNGAN TUMPUL BAJA PADUAN BERKEKUATAN TARIK TINGGI AISI 4340

PENGARUH TEBAL PELAT BAJA KARBON RENDAH LAMA PENEKANAN DAN TEGANGAN LISTRIK PADA PENGELASAN TITIK TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

PENGARUH PROFIL PIN DAN TEMPERATUR PREHEATING TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO SAMBUNGAN MATERIAL AA5052-H32 FRICTION STIR WELDING

Simposium Nasional RAPI XII FT UMS ISSN

Pengaruh Variasi Temperatur Anneling Terhadap Kekerasan Sambungan Baja ST 37

PENGARUH VARIASI BENTUK PERMUKAAN FORGING SAMBUNGAN LAS GESEK ROTARY TERHADAP KEKUATAN TARIK BAJA MILD STEEL. Abstract

VARIASI POSISI PENGELASAN DAN GERAKAN ELEKTRODA TERHADAP BAJA VCN 150

PENGARUH DURASI GESEK, TEKANAN GESEK DAN TEKANAN TEMPA TERHADAP IMPACT STRENGTH SAMBUNGAN LASAN GESEK LANGSUNG PADA BAJA KARBON AISI 1045

SEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

PENGARUH PENGELASAN TUNGSTEN INERT GAS TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERASAN DAN MIKRO STRUKTUR PADA PIPA HEAT EXCHANGER

BAB I PENDAHULUAN. cukup berat. Peningkatan akan kualitas dan kuantitas serta persaingan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penyambungan Aluminium 6061 T6 dengan Metode CDFW. Gambar 4.1 Hasil Sambungan

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIS PENGELASAN ASTM A790 DAN ASTM A106 Gr. B HASIL PROSES PENGELASAN GTAW YANG DIAPLIKASIKAN PADA PIPA GEOTHERMAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

Pengaruh Variasi Arus terhadap Struktur Mikro, Kekerasan dan Kekuatan Sambungan pada Proses Pengelasan Alumunium dengan Metode MIG

ANALISA PENGARUH TEBAL PELAT PADA PENGELASAN LISTRIK TERHADAP KEKERASAN DAERAH HAZ BAJA KARBON St-37. By Nurfa Anisa Universitas Soerjo

PENGARUH KECEPATAN PUTAR TOOL TERHADAP KEKUATAN MEKANIK SAMBUNGAN LAS ALUMUNIUM 1XXX KETEBALAN 2 MM DENGAN METODE FRICTION STIR WELDING

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR ANNEALING TERHADAP KEKERASAN SAMBUNGAN BAJA ST 37

TUGAS PENYAMBUNGAN MATERIAL 5 RACHYANDI NURCAHYADI ( )

Pengaruh Kecepatan Putar Indentor Las Gesek Puntir (Friction Stir Welding) Terhadap Kualitas Hasil Pengelasan Alumunium 1100-H18

PENGARUH PROFIL PIN DAN JARAK PREHEATING TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO SAMBUNGAN MATERIAL AA5052-H32 FRICTION STIR WELDING JUDUL

PENGARUH PUTARAN DAN KECEPATAN TOOL TERHADAP SIFAT MEKANIK SAMBUNGAN TUMPUL LAS FSW TAK SEJENIS ANTARA AL 2024-T3 DENGAN AL 1100

Studi Karakteristik Hasil Pengelasan MIG Pada Material Aluminium 5083

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dengan pesat. Ditemukannya metode-metode baru untuk mengatasi

Pengaruh Putaran Tools Terhadap Struktur Mikro Dan Sifat Mekanis Sambungan Friction Stir Welding Pada Aluminium Paduan 6061

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Identifikasi Masalah

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh : SUPRIYADI NIM. I

PENGARUH KECEPATAN PUTAR TOOL TERHADAP SIFAT MEKANIK SAMBUNGAN ALLUMUNIUM 1XXX DENGAN METODE FRICTION STIR WELDING

PENGARUH FEED RATE TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA FRICTION STIR WELDING ALUMINIUM SERI 6110

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENGARUH MEDIA PENDINGIN TERHADAP HASIL PENGELASAN TIG PADA BAJA KARBON RENDAH

PENGARUH WAKTU PENGELASAN GMAW TERHADAP SIFAT FISIK MEKANIK SAMBUNGAN LAS LOGAM TAK SEJENIS ANTARA ALUMINIUM DAN BAJA KARBON RENDAH

VARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP SIFAT MEKANIK MIKRO SAMBUNGAN LAS BAJA TAHAN KARAT AISI 304

Analisa Kekuatan Tarik Baja Konstruksi Bj 44 Pada Proses Pengelasan SMAW dengan Variasi Arus Pengelasan

STUDI PENGARUH VARIASI KUAT ARUS PENGELASAN PELAT AISI 444 MENGGUNAKAN ELEKTRODA AWS E316L

ANALISA KUAT LENTUR DAN PENGELASAN PADA PEMEGANG KURSI MOBIL

Pengaruh Feed Rate terhadap Sifat Mekanik pada Pengelasan Friction Stir Welding Alumunium 6110

PENGARUH WAKTU DAN JARAK TITIK PADA PENGELASAN TITIK TERHADAP KEKUATAN GESER HASIL SAMBUNGAN LAS

Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Variasi Putaran Terhadap Struktur Mikro dan Sifat Mekanik Sambungan Las Tak Sejenis Paduan Aluminium 5083 dan 6061-T6 Pada Proses Las FSW

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH ANNEALING TERHADAP LAS MIG DENGAN GAS PELINDUNG CO2 (100%) TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO DAN MAKRO PADA BAJA STAM 390 G

PENGARUH PENAMBAHAN Mg TERHADAP SIFAT KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK SERTA STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN Al-Si BERBASIS MATERIAL PISTON BEKAS

I. PENDAHULUAN. sampah. Karena suhu yang diperoleh dengan pembakaran tadi sangat rendah maka

BAB I PENDAHULUAN. atau non ferrous dengan memanaskan sampai suhu pengalasan, dengan atau tanpa menggunakan logam pengisi ( filler metal ).

PENGARUH PREHEAT TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKUATAN TARIK LAS LOGAM TAK SEJENIS BAJA TAHAN KARAT AUSTENITIK AISI 304 DAN BAJA KARBON A36

PENGARUH PROSES PREHEATING PADA PENGELASAN SMAW TERHADAP KEKUATAN TARIK MATERIAL BAJA ST 37

ANALISIS PENGARUH SUDUT KERJA TOOL TERHADAP SIFAT MEKANIK HASIL PENGELASAN FRICTION STIR WELDING ALUMINIUM 5083 KAPAL KATAMARAN

ANALISIS KEKUATAN TARIK BAJA ST37 PASCA PENGELASAN DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGIN MENGGUNAKAN SMAW. Yassyir Maulana

BAB I PENDAHULUAN. dimana logam menjadi satu akibat panas las, dengan atau tanpa. pengaruh tekanan, dan dengan atau tanpa logam pengisi.

Penelitian Kekuatan Sambungan Las pada Plat untuk Dek Kapal Berbahan Plat Baja terhadap Sifat Fisis dan Mekanis dengan Metode Pengelasan MIG

III. METODOLOGI PENELITIAN. 2. Badan Latihan Kerja (BLK) Bandar Lampung sebagai tempat pengelasan

EFFECT OF POST HEAT TEMPERATURE TO HARDNESS AND MACROSTRUCTURE IN WELDED STELL ST 37

STUDI PENGARUH NORMALISING TERHADAP KARAKTERISTIK DAN SIFAT MEKANIK SAMBUNGAN LAS SMAW PADA PLAT JIS SM 41B MENGGUNAKAN ELEKTRODA E 7016 DAN E 6013

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

ANALISA PERBANDINGAN KEKUATAN SAMBUNGAN LAS MATERIAL ALUMINIUM 5083 TERHADAP PENGELASAN FRICTION STIR WELDING 1000 RPM DENGAN METAL INERT GAS

INFO TEKNIK Volume 14 No. 2 Desember 2013 ( ) PENGARUH ARUS TERHADAP KEKERASAN HASIL PENGELASAN BAJA ST 60 MENGGUNAKAN PENGELASAN SMAW

TUGAS AKHIR MN

ISSN hal

DESAIN PROSES LAS PENGURANG PELUANG TERJADINYA KOROSI. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi kebutuhan teknologi maupun kebutuhan rumah. berpengaruh pada penurunan kualitas barang produksi seperti

ANALISA HASIL PENGELASAN SMAW PADA STAINLESS STEEL AISI 304 DENGAN VARIASI ARUS DAN DIAMETER ELEKTRODA

PENGARUH KECEPATAN SPINDLE DAN FEED RATE TERHADAP KEKUATAN SAMBUNGAN LAS TIPE FRICTION STIR WELDING UNTUK ALUMINIUM SERI 1100 DENGAN TEBAL 2 MM

Transkripsi:

PENGARUH PUTARAN DAN KECEPATAN TOOL TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA PENGELASAN FRICTION STIR WELDING ALUMINIUM 5052 Muhammad Iqbal 1), Tarkono 2) dan Gusri Akhyar Ibrahim 2) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Lampung 2) Dosen Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Lampung Jln. Prof.Sumantri Brojonegoro No. 1 Gedung H FT Lt. 2 Bandar Lampung Telp. (0721) 3555519, Fax. (0721) 704947 Abstract Aluminium is a metal that has a good resistance against corrosion, this is because the occurrence of the phenomenon of pasivasi. In addition to its resistance to corrosion, aluminium also has a lighter weight compared to steel, so aluminium is frequently used as one of the materials used in the manufacture of ships, especially on the upper deck of the building, insulation, fuel tanks and freshwater tank.welding is the process of connecting between two or more metal parts by using thermal energy.in general aluminum welding using fusion welding processes such as Metal Inert Gas and Metal Inert Gas, but on both of these methods there is possibility formation of defects are porosity, cracks and prone to occurringdeformationduringcooling processof dan the formation ofmetalwelding. The purpose of this study was to determine the effect of tool rotation and welding speed on the mechanical aspect of Aluminium 5052 with the friction stir welding method.the parameters of the welding process is done on the research this is the round tool and welding speed. Round tool used there are two namely 1800 rpm and 1100 rpm. The speed of welding is also used there are two variations,namely 11.4 mm/min and 19.8 mm/min. As for the mechanical tests conducted there are three, namely testing the hardness, impact test, and tensile testing.the result of this research was the discovery that the round tool and welding speed greatly affect the mechanical properties of aluminium that has been welded. Because the tool is rotating faster increases the tensile strength of aluminium, while the small welding speed will increase the hardness of aluminum that has been welded. Keywords : aluminium, welding, friction stir welding, mechanical aspect of metals. PENDAHULUAN Aluminium adalah salah satu logam yang memiliki sifat resistensi yang baik terhadap korosi, hal ini disebabkan karena terjadinya fenomena pasivasi. fenomena pasivasi adalah terbentuknya lapisan aluminium oksida ketika aluminium terpapar dengan udara bebas, lapisan oksida ini yang mencegah terjadinya oksidasi lebih lanjut (Amanto & Daryanto, 2006). Selain sifatnya yang tahan korosi, aluminium juga memiliki berat yang lebih ringan dibandingkan dengan baja, sehingga aluminium sering digunakan sebagai salah satu bahan yang digunakan dalam pembutan kapal, terutama pada geladak bangunan atas, sekat, tangki bahan bakar dan tangki air tawar. Saat ini aluminium sering digunakan dalam proses membuat kendaraan seperti mobil, pesawat terbang, dan kapal laut. Sehingga untuk menyatukan aluminium perlu suatu proses pengelasan. Pada umumnya pengelasan aluminium menggunakan proses fusion welding seperti MIG (Metal Inert Gas) maupun TIG (Metal Inert Gas), namun pada kedua metode tersebut terdapat kemungkinan terbentuknya cacat berupa porositas, retak (crack) dan rawan terjadi deformasi selama proses pendinginan dan pembentukan logam las. Selain itu terdapat juga kekurangan pada proses TIG dan MIG, yaitu terdapat asap yang berbahaya bagi kesehatan. Sehingga untuk mengatasi kekurangan proses TIG dan MIG pada pengelasan aluminium, digunakan 23

Jurnal FEMA, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014 alternatif lain yaitu dengan metode friction stir welding (Leonard & Lockyer, 2003). Adapun prinsip kerja Friction Stir Welding (FSW) adalah memanfaatkan gesekan dari benda kerja yang berputar dengan benda kerja lain yang diam sehingga mampu melelehkan benda kerja yang diam tersebut dan akhirnya tersambung menjadi satu. Beberapa contoh pengelasan jenis ini adalah pembuatan bodi mobil, sayap ataupun bodi pesawat terbang serta peralatan memasak (Thomas, 1991). Oleh karena itu pada saat pengelasan kita harus bener-benar memperhatikan tool geometry, parameter proses, temperatur dan benda kerja yang digunakan. Agar pada daerah pengaruh panas (HAZ) tidak terjadi perubahan sifat mekanik yang drastis dibanding logam induknya, namun pada daerah HAZ pasti struktur mikronya akan berbeda dibanding logam induknya, hal ini karena panas yang terjadi pada saat pengelasan (Taban, 2007). METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat, sebagai berikut: 1. Proses pengelasan dilakukan di Laboratorium SMKN 2 Bandar Lampung. 2. Pembentukan specimen uji tarik dan uji impact dilakukan di Laboratorium SMKN 2 Bandar Lampung 3. Pengujian tarik dilakukan di Laboratorium Uji Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Universitas Indonesia, Depok. 4. Pengujian kekerasan dan uji impact dilakukan di Laboratorium Teknik Mesin, Universitas Lampung, Bandar Lampung. B. Bahan dan Alat 1. Aluminium 5052, sebagai bahan dasar proses pengelasan. Adapun komposisi kimia dari aluminium 5052 adalah sebagai berikut Al 96,6 % Cr 0,35 % Cu 0,10 % Fe 0,40 % Si 0,25 % Mg 2,20 % Mn 0,10 % 2. Mesin Milling, sebagai alat untuk mengelasan a. Prinsip Kerja Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel mesin milling. Spindel mesin milling adalah bagian dari sistem utama mesin milling yang bertugas untuk memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan pemotongan. Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah dicekam maka akan terjadi gesekan/tabrakan sehingga akan menghasilkan pemotongan pada bagian benda kerja, hal ini dapat terjadi karena material penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan benda kerja b. Fungsi Adapun fungsi dari mesin milling ini ialah untuk memotong benda kerja dalam bentuk mendatar 3. Mesin Uji Tarik, untuk mencari tegangan dan regangan Aluminium 5052 yang telah dilas 4. Mesin Uji kekerasan Rockwell, untuk mencari nilai kekerasan daerah las Aluminium 5052 5. Uji Impact 6. Mesin penghalus spesimen HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Pengujian Kekerasan Pengujian dilakukan untuk mengetahui nilai 24

kekerasan pada hasil pengelasan friction stir welding, yaitu pengelasan yang memanfaatkan panas yang terjadi karena gesekan antara tool terhadap spesimen. Pengujian kekerasan yang dilakukan hanya pada daerah pengelasan. Gambar 1. Grafik perubahan nilai kekerasan pada setiap variasi Siklus termal pada pengelasan friction stir welding aluminium 5052 dipengaruhi oleh besarnya putaran tool dan kecepatan pengelasan pada saat melakukanpengelasan. Semakin besar putaran tool dan kecepatan pengelasan maka akan mengakibatkan proses pengelasan semakin cepat, begitu juga bila putaran tool dan kecepatan pengelasan semakin kecil maka proses pengelasan akan semakin lama(mishra, 2005). Pada pengelasan dengan kecepatan pengelasan 11,4 mm/mnt, nilai kekerasan yang dihasilkan lebih kecil bila dibandingkan dengan menggunakan putaran tool 1800 rpm dengan kecepatan pengelasan 19,8 mm/mnt, putaran tool 1100 rpm dengan kecepatan pengelasan 11,4 mm/mnt, dan putaran tool 1100 rpm dengan kecepatan pengelasan 19,8 mm/mnt. Hal ini kemukinan diakibatkan karena pada pengelasan kecepatan pengelasan 11,4 mm/mnt proses rekristalisasi yang terjadi tingkat kerapatannya rendah, walaupun bentuk permukaan lasan yang dihasilkan lebih halus dibandingkan variasi lainnya. B. Analisa Pengujian Impact Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui berapa harga impact yang dihasilkan dari masing-masing spesimen, dan mendeteksi perbedaan yang tidak diperoleh dari pengujian tegangan-regangan. Hasil uji impact juga tidak dapat membaca secara langsung kondisi perpatahan batang uji, sebab tidak dapat mengukur komponen gaya-gaya tegangan tiga dimensi yang terjadi pada batang uji. Hasil yang diperoleh dari pengujian impak ini, juga tidak ada persetujuan secara umum mengenai pemanfaatannya(dieter, 1996). Putaran tool yang semakin tinggi akan menyebabkan proses pendinginan lebih lambat dibandingkan mengunakan putaran tool yang lebih rendah. Sehingga bila Putaran tool yang diberikan semakin besar maka harga impact yang dihasilkan akan semakin kecil. Begitu juga sebaliknya, bila Putaran tool yang diberikan semakin kecil maka harga impact yang dihasilkan akan semakin besar. Hal ini dikarenakan putaran tool dengan menggunakan putaran yang besar akan menghasilkan putaran yang lebih banyak dan gesekan tool dengan spesimen pun akan lebih banyak juga. Gambar 2. Grafik nilai rata-rata harga impact Dari grafik di atas dapat dilihat terjadi peningkatan nilai harga impact ketika kecepatan spesimen semakin besar dan putaran tool semakin kecil. Pada putaran tool 1800 rpm, peningkatan harga impact tidak terlalu besar. Namun pada putaran tool 1100 rpm terjadi peningkatan nilai harga impact yang cukup besar yaitu 0,006 J/mm2. 25

Jurnal FEMA, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014 C. Analisa Pengujian Tarik Pengujian tarik dilakukan pada Aluminium 5052 yang telah dilakukan pengelasan dimana dimensi spesimen uji tarik untuk material pengelasan menggunakan standar ASTM E8. Dari hasil pengujian tarik diperoleh bahwa kekutan tarik rata-rata untuk pengelasan kecepatan pengelasan 11,4 mm/mnt adalah 5,3 Kg/mm2, untuk pengelasan menggunakan putaran tool 1800 rpm dengan kecepatan pengelasan 19,8 mm/mnt dan pengelasan menggunakan putaran tool 1100 rpm dengan kecepatan pengelasan 11,4 mm/mnt kekuatan tarik rata-rata yang dihasilkan sama yaitu 5 Kg/mm2, dan kekuatan tarik rata-rata untuk pengelasan menggunakan putaran tool 1100 rpm dengan kecepatan pengelasan 19,8 mm/mnt adalah 2 Kg/mm2. Dengan hasil ini dapat diketahui bahwa kekuatan tarik terbesar pada pengelasan mengunakan putaran tool 1800 rpm dengan kecepatan pengelasan 11,4 mm/mnt yaitu sebesar 5,3 Kg/mm2, atau 25% dari kekutan raw material aluminium 5052. Gambar 3. Grafik nilai kekuatan tarik rata-rata Nilai kekuatan tarik pengelasan FSW aluminium 5052 jauh dari nilai kekutan tarik aluminium 5052 yang tidak dilas, ini dapat dilihat pada tabel sifat mekanik aluminium 5052. Hal ini disebabkan pada spesimen yang telah dilas tidak tersambung sempurna, karena proses pengelasan yang dilakukan hanya pada satu sisi saja, sehingga menyebabkan nilai kekuatan tariknya menurun sampai lebih dari 75% kekutan tarik aluminium 5052 yang tidak dilas. D. Hubungan Pengujian Kekerasan Dengan Pengujian Tarik Manurut (Callister, 2007) kekuatan tarik dan kekerasan merupakan indikator ketahanan logam terhadap deformasi plastis. Konsekuensinya adalah terdapat hubungan antara kekuatan tarik sebagai fungsi kekerasan Brinell untuk besi tuang, baja, dan kuningan. Atau semakin besar nilai kekerasan suatu logam maka kekutan tarik logam tersebut akan semakin meningkat. Adapun persamaan hubungan kekuatan tarik dengan kekerasan brinell ialah: σb = 0,345 X HB dimana: σb : kekuatan tarik (MPa (N/mm2)) HB : nilai kekerasan brinell (N/mm2) Sedangkan dari grafik pengujian kekerasan dan pengujian tarik aluminium 5052 yang telah dilas dengan metode friction stir welding dapat dilihat apabila pada pengujian kekerasan nilai kekuatannya semakin naik, sedangkan pada pengujian tarik nilainya malah menurun. Hal ini disebabkan karena pada pengujian kekerasan, semakin besar putaran tool yang diberikan akan menyebabkan proses pengadukan yang terjadi antara tool dan spesimen akan semakin banyak. Karena pengadukan yang terjadi semakin banyak maka struktur mikro aluminium akan semakin berubah. Namun pada pengujian tarik pada proses pengelasan dibutuhkan pengadukan yang lebih banyak agar ikatan yang terjadi antara kedua spesimen yang dilas semakin kuat. SIMPULAN Setelah melakukan penelitian dan pengolahan data, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Nilai kekerasan tertinggi terjadi pada tool 1100 rpm dengan kecepatan pengelasan 19,8 mm/mnt yaitu 62,36, sedangkan nilai kekerasan terendah pada pengelesan menggunakan putaran tool 1800 26

rpm dengan kecepatan pengelasan 11,4 mm/mnt yaitu 49. 2. Harga impact tertinggi terdapat pada tool 1100 rpm dengan kecepatan pengelasan 19,8 mm/mnt dengan nilai ratarata sebesar 0,157 J/mm 2, sedangkan harga impact terendah terjadi pada pengelasan menggunakan tool 1800 rpm dengan kecepatan pengelasan 11,4 mm/mnt yaitu nilai rata-ratanya sebesar 0,148 J/mm 2. 3. Kekuatan tarik tertinggi terdapat pada tool 1800 rpm dengan kecepatan pengelasan 11,4 mm/mnt dengan nilai ratarata sebesar 5,3 Kg/mm 2, sedangkan nilai kekuatan tarik terendah pada spesimen yang dilas menggunakn putaran tool 1100 rpm dengan kecepatan pengelasan 19,8 mm/mnt dengan nilai rata-rata 2 Kg/mm 2. Yogyakarta. [8] Sardia, T. Dan S, Saito. 1995, Pengetahuan Bahan Teknik. Jakarta: Pradnya Paramita. DAFTAR PUSTAKA [1] Amanto, H. Dan Daryanto, 2006. Ilmu Bahan. Jakarta: Bumi Aksara. [2] Callister, W.D. Jr.2007. Material Science & Engineering. University of Minnesota:John Wiley & Sons. [3] Davis, J.R. 1993. Aluminium and Aluminium Alloy, Ohio: ASM International. [4] E, Taban. 2007, Comparison Between Microstructure Characteristics And Joint Performance of 5086-H32 Aluminium Alloy Welded by MIG, TIG and Friction Stir Welding Processes. Turki: Department of Mechanical Engineering, Engineering Faculty, Kocaeli University, Veziroglu Campus, 41200 Kocaeli. [5] George F. Dieter. 1996. Metodologi Mekanaik. Jakarta: Erlangga. [6] Harsono W. & Thosie Okumura. 2000. Teknologi Pengelasan logam. Jakarta: Pradnya Paramita. [7] Jarot Wijayanto & Agdha Anelis, 2010, Pengaruh Feed Rate terhadap Sifat Mekanik pada Pengelasan Friction Stir Welding Alumunium 6110 (Jurnal). Yogyakarta: Jurusan Teknik Mesin, Institut Sains & Teknologi Akprind 27