BAB VIII POINTER. Tujuan :

dokumen-dokumen yang mirip
MAKALAH POINTER PADA BAHASA C

main() { int y, x = 87; /* x & y bertipe int */ int *px; /* var pointer yg menunjuk ke data yang bertipe int */

POINTER DASAR PEMROGRAMAN

xxxx alamat Praktikum 11 POINTER

A. TUJUAN 1. Menjelaskan tentang konsep dari variabel pointer. zzzz. Address. Gambar 8.1 Variabel pointer px menunjuk ke variabel x

POINTER I. Oleh : Mike Yuliana PENS-ITS

POINTER. Praktikum 10 (3/5) A. TUJUAN 1. Menjelaskan tentang Pointer to Array 2. Menjelaskan tentang Pointer to String

Pointer 2 A. TUJUAN PEMBELAJARAN. 1. Memahami tentang Pointer to Array 2. Memahami tentang Pointer to String

PRAKTIKUM 11 POINTER 1

DIKTAT MATA KULIAH PEMROGRAMAN I BAB XI POINTER

Pointer 1 A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Konsep Pemrograman. Bab 12. Pointer 2. Konsep Pemrograman Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2006 PENS-ITS. Umi Sa adah

PRAKTIKUM 12 POINTER 2

POINTER. Pemrograman Bahasa C++

PRAKTIKUM 12 POINTER 2

void naikkan_nilai (int *x, int *y) { *x = *x + 2; *y = *y + 2; }

PRAKTIKUM 11 POINTER 1

Konsep Pemrograman. Bab 11. Pointer 1. Konsep Pemrograman Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2006 PENS-ITS. Umi Sa adah

Konsep Pemrograman. Bab 13. Pointer 3. Konsep Pemrograman Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2006 PENS-ITS. Umi Sa adah

POINTER II. Oleh : Mike Yuliana PENS-ITS

Pointer. Yuliana Setiowati

Praktikum 1. Suatu array berdimensi satu dideklarasikan dalam bentuk umum berupa : tipe_data nama_var[ukuran];

Achmad Solichin.

8. Pointer. S. Indriani L, M.T

BAB 10 POINTER 5.1 Tujuan 5.2 Pengertian Pointer Perubah dinamis pointer

MENGENAL POINTER. Mengetahui Alamat variabel. Output :

PRAKTIKUM 7 FUNGSI 1

MODUL. Pointer. Modul Praktikum C++ Dasar Pemrograman Komputer JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

Pengenalan C++ Oleh : Dewi Sartika

A. TUJUAN 1. Menjelaskan tentang prinsip dasar fungsi. 2. Menjelaskan tentang.parameter formal dan parameter aktual

PENGENALAN BAHASA C. A. Struktur Kode Program dalam Bahasa C Secara garis besar, suatu kode program dalam bahasa C memiliki struktur umum seperti ini:

Algoritma dan Struktur Data. Pertemuan 5 Pointer

ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA POINTER DAN FUNCTION

Algoritma Pemrograman. Fery Updi,M.Kom

POINTER. Tim Alpro Teknik Informatika

Fungsi : Dasar Fungsi

Fungsi 1 DASAR PEMROGRAMAN

B. DASAR TEORI B.1 Array Suatu array berdimensi satu dideklarasikan dalam bentuk umum berupa : tipe_data nama_var[ukuran];

BAB V FUNGSI Tujuan : 5.1 Dasar Fungsi

POINTER. Tim Alpro Teknik Informatika

E STRUKTUR DATA & E PRAKTIK STRUKTUR DATA. Pointer & Function. Alfa Faridh Suni, S.T., M.T. PTIK

pada program di atas, akan ditampilkan alamat memori dari variabel x, bukan nilai x.

Struktur Dasar Bahasa C Tipe Data Dalam bahasa C terdapat lima tipe data dasar, yaitu :

VARIABEL & TIPE DATA PEMROGRAMAN C++

BAB VI BAHASA C Pendahuluan

Fungsi DASAR PEMROGRAMAN

Tipe Data. Adri Priadana

PERTEMUAN VI POINTER 6.1 Tujuan Praktikum 6.2 Teori Penunjang Pointer

MODUL V POINTER DAN STRING

Minggu ke-10 Pointer. Pendahuluan. Objektif. Bahan Bacaan

ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 2. 3 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari

Pemrograman Dasar C. Minggu 10

Seluruh elemen di dalam struktur array mempunyai tipe data yang sama. Random Access

1. Tipe Data Sederhana Hanya dimungkinkan untuk menyimpan sebuah nilai data dalam sebuah variabel Ada 5 macam : int, float, double, char, boolen

Bab 9 Pointer. 9.1 Pendeklarasian pointer

BAB VII STRING Konstanta String Suatu konstanta string ditulis dengan diawali dan diakhiri tanda petik ganda, misalnya:

Pertemuan 4 ELEMEN-ELEMEN BAHASA PEMROGRAMAN

BAB 5 PERULANGAN DAN ARRAY

Mukhlidi Muskhir Modul 2

Tipe Data Dasar. Data bisa dinyatakan dalam bentuk konstanta atau variabel.

VI. FUNGSI. Fungsi Main ( ) Fungsi a ( ) Fungsi b ( ) Fungsi c ( ) Fungsi c1 ( ) Fungsi c2 ( ) Fungsi c3 ( ) Bentuk umumnya :

Pemrograman Dasar C. Minggu 9

Dasar-dasar Pemrograman C DASAR PEMROGRAMAN & ALGORITMA

FUNCTION (FUNGSI) LOGO. Pendidikan Teknik Elektronika FT UNY. Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs.

PRAKTIKUM 2. perubah (variabel), konstanta, fungsi, atau obyek lain yang didefinisikan oleh

Keg. Pembelajaran 2 : Mengenal Bahasa C++

Tipe Data dan Operator

DASAR PEMROGRAMAN. PENGANTAR BAHASA C ( Sejarah, Struktur Pemrograman, Tipe Data, Operator ) Djoko Soerjanto, M.Kom

ALUR PROGRAM. SELEKSI KONDISI Statement If a. Bentuk If tunggal sederhana Sintaks : if ( kondisi ) statement ;

Suatu konstanta string ditulis dengan diawali dan diakhiri tanda petik ganda, misalnya:

Achmad Solichin.

BAB 6 FUNGSI TUJUAN PRAKTIKUM

Bab 2. Dasar-Dasar Pemrograman C

VIII MANIPULASI STRING

Tipe Data, Variabel, Input/Output

Data bisa dinyatakan dalam bentuk konstanta atau variabel.

Algoritma Pemrograman. Fery Updi,M.Kom

Tipe Data Dasar. Berdasarkan jenisnya, data dapat dibagi menjadi lima kelompok dinamakan tipe data dasar, yaitu:

Tabel Informasi. Hal di atas dapat dilakukan dengan menambah dan mengambil atribut identifier yang digunakan pada program, melalui tabel informasi.

Praktikum 3 DASAR-DASAR PEMROGRAMAN C

Pointer. Pointer adalah variabel yang menyimpan alamat dari variabel yang lainnya. Deklarasi pointer : datatype *ptr_name; Contoh:

printf (" ======== Program untuk memilih nama bulan dalam setahun ======== \n \n");

FUNGSI & PROSEDUR. Pertemuan ke-12 dan 13

KARAKTER DAN STRING, ARRAY, STRUCT DAN REVIEW PADA BAHASA C

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Kurikulum Qt. { Basic OOP } Chapter 4. Function

PRAKTIKUM 10 STRING A B C D E \0. Gambar 11.1 Komposisi penyimpanan string dalam memori

OPERASI PERNYATAAN KONDISI

PENGENALAN BAHASA C. Praktikum 3

Array LOGO. Pendidikan Teknik Elektronika FT UNY. Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs.

Pointer. Objektif. Bahan Bacaan

PERTEMUAN V PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR DENGAN VISUAL C Setiap bahasa C mempunyai satu fungsi dengan nama main (program utama).

void tukar_xy(struct koordinat *pos_xy){ int z; z = (*pos_xy).x; (*pos_xy).x = (*pos_xy).y; (*pos_xy).y = z;

PEMROGRAMAN DAN METODE NUMERIK Semester 2/ 2 sks/ MFF 1024

LATIHAN DAN KISI-KISI SOAL JURUSAN TELEKOMUNIKASI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

Algoritme dan Pemrograman

Bahasa C-M6 By Jamilah, Skom 1

STRUCTURE. Structure

Fungsi Lanjut DASAR PEMROGRAMAN

Fungsi DASAR PEMROGRAMAN

Transkripsi:

BAB VIII POINTER Tujuan : 1. Menjelaskan tentang konsep dari variabel pointer 2. Menjelaskan tentang pointer array 3. Menjelaskan tentang pointer string 4. Menjelaskan tentang array pointer 5. Menjelaskan tentang pointer dalam fungsi 6. Menjelaskan tentang pointer sebagai parameter fungsi 7. Menjelaskan tentang pointer yang menunjuk pointer. 8.1 Konsep Dasar Pointer Variabel pointer sering dikatakan sebagai variabel yang menunjuk ke obyek lain. Pada kenyataan yang sebenarnya, variabel pointer berisi alamat dari suatu obyek lain (yaitu obyek yang dikatakan ditunjuk oleh pointer). Sebagai contoh, px adalah variabel pointer dan x adalah variabel yang ditunjuk oleh px. Kalau x berada pada alamat memori (alamat awal) 1000, maka px akan berisi 1000. Sebagaimana diilustrasikan pada gambar 8.1 di bawah ini zzzz 1000 px Address 1000? x Gambar 8.1 Variabel pointer px menunjuk ke variabel x

129 8.2 Mendeklarasikan Variabel Pointer Suatu variabel pointer dideklarasikan dengan bentuk sebagai berikut : tipe *nama_variabel dengan tipe dapat berupa sembarang tipe yang sudah dibahas pada bab-bab sebelumnya, maupun bab-bab berikutnya. Adapun nama_variabel adalah nama dari variabel pointer. Sebagai contoh : int *px; / *contoh 1 */ char *pch1, *pch2; / *contoh 2 */ Contoh pertama menyatakan bahwa px adalah variabel pointer yang menunjuk ke suatu data bertipe int, sedangkan contoh kedua masing pch1 dan pch2 adalah variabel pointer yang menunjuk ke data bertipe char. menyatakan variabel pointer char *pch1, *pch2; tipe data yang ditunjuk oleh variabel pointer tanda akhir pernyataan deklarasi nama variabel pointer Gambar 8.2 Ilustrasi pendeklarasian variabel pointer 8.3 Mengatur Pointer agar Menunjuk ke Variabel Lain Agar suatu pointer menunjuk ke variabel lain, mula-mula pointer harus diisi dengan alamat dari variabel yang akan ditunjuk. Untuk menyatakan alamat dari suatu variabel, operator & (operator alamat, bersifat unary) bisa dipergunakan, dengan menempatkannya di depan nama variabel. Sebagai contoh, bila x dideklarasikan sebagai variabel bertipe int, maka &x berarti alamat dari variabel x. Adapun contoh pemberian alamat x ke suatu variabel pointer px (yang dideklarasikan sebagai pointer yang menunjuk ke data bertipe int) yaitu :

130 px = &x; Pernyataan di atas berarti bahwa px diberi nilai berupa alamat dari variabel x. Setelah pernyataan tersebut dieksekusi barulah dapat dikatakan bahwa px menunjuk ke variabel x. 8.4 Mengakses Isi Suatu Variabel Melalui Pointer Jika suatu variabel sudah ditunjuk oleh pointer, variabel yang ditunjuk oleh pointer tersebut dapat diakses melalui variabel itu sendiri (pengaksesan langsung) ataupun melalui pointer (pengaksesan tak langsung). Pengaksesan tak langsung dilakukan dengan menggunakan operator indirection (tak langsung) berupa simbol * (bersifat unary). Contoh penerapan operator * yaitu : *px yang menyatakan isi atau nilai variabel/data yang ditunjuk oleh pointer px. Sebagai contoh jika y bertipe int, maka sesudah dua pernyataan berikut px = &x; y = *px; y akan berisi nilai yang sama dengan nilai x. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh program ptr1.c /* Program : ptr1.c */ int y, x = 87; /* x & y bertipe int */ int *px; /* var pointer yang menunjuk ke data yang bertipe int */ px = &x; /* px diisi dengan alamat dari variabel x */ y = *px; /* y diisi dengan nilai yg ditunjuk oleh px */ printf("alamat x = %p\n", &x); printf("isi px = %p\n", px); printf("isi x = %d\n", x); printf("nilai yang ditunjuk oleh px = %d\n", *px); printf("nilai y = %d\n", y);

131 Contoh eksekusi : Alamat x = 0012FF78 Isi px = 0012FF78 Isi x = 87 Nilai yang ditunjuk oleh px = 87 Nilai y = 87 Pada program di atas, dua pernyataan px = &x; y = *px; sebenarnya dapat digantikan dengan sebuah pernyataan berupa y = x; Seandainya pada program di atas tidak terdapat pernyataan px = &x; namun terdapat pernyataan y = *px; maka y tidaklah berisi nilai x, sebab px belum diatur agar menunjuk ke variabel x. Hal seperti ini harap diperhatikan. Kalau program melibatkan pointer, dan pointer belum diinisialisasi, ada kemungkinan akan terjadi masalah yang dinamakan bug yang bisa mengakibatkan komputer tidak dapat dikendalikan (hang). Selain itu tipe variabel pointer dan tipe data yang ditunjuk harus sejenis. Bila tidak sejenis maka akan terjadi hasil yang tidak diinginkan. Lebih jelasnya perhatikan contoh program ptr2.c. /* Program : ptr2.c */

132 int *pu; int nu; int u = 1234; pu = &u; nu = *pu; printf("alamat dari u = %p\n", &u); printf("isi pu = %p\n", pu); printf("isi u = %d\n", u); printf("nilai yang ditunjuk oleh pu = %d\n", *pu); printf("nilai nu = %d\n", nu); Pada contoh di atas, saat penugasan pu = &u; maka pu akan menunjuk data berukuran 4 byte (tipe float) sekalipun u berukuran 2 byte (tipe int). Oleh karena itu, pernyataan nu = *pu; tidak akan membuat nu berisi nilai u. untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut. double *pu; float nu; int u; - - - - - - - - pu = &u; u data yang ditunjuk oleh pu bukan bagian dari u Gambar 8.3 Ilustrasi kesalahan yang terjadi karena tipe tidak sejenis

133 8.5 Mengakses dan Mengubah isi Suatu Variabel Pointer Contoh berikut memberikan gambaran tentang pengubahan isi suatu variabel secara tak langsung (yaitu melalui pointer). Mula-mula pd dideklarasikan sebagai pointer yang menunjuk ke suatu data bertipe float dan d sebagai variabel bertipe float. Selanjutnya d = 54.5; digunakan untuk mengisikan nilai 54,5 secara langsung ke variabel d. Adapun pd = &d; digunakan untuk memberikan alamat dari d ke pd. Dengan demikian pd menunjuk ke variabel d. Sedangkan pernyataan berikutnya *pd = *pd + 10; (atau: *pd += 10; ) merupakan instruksi untuk mengubah nilai variabel d secara tak langsung. Perintah di atas berarti jumlahkan yang ditunjuk pd dengan 10 kemudian berikan ke yang ditunjuk oleh pd, atau identik dengan pernyataan d = d + 10; Akan tetapi, seandainya tidak ada instruksi pd = &d; maka pernyataan *pd = *pd + 10; tidaklah sama dengan d = d + 10;

134 /* Program : ptr3.c */ float d = 54.5f, *pd; printf("isi d mula-mula = %g\n", d); pd = &d; *pd += 10; printf("isi d sekarang = %g\n", d); Contoh eksekusi : Isi d mula-mula = 54.5 Isi d sekarang = 64.5 8.5 Pointer dan Array (pointer to array) Hubungan antara pointer dan array pada C sangatlah erat. Sebab sesungguhnya array secara internal akan diterjemahkan dalam bentuk pointer. Pembahasan berikut akan memberikan gambaran hubungan antara pointer dan array. Misalnya dideklarasikan di dalam suatu fungsi static int tgl_lahir[3] = 01, 09, 64 ; dan int *ptgl; Kemudian diberikan instruksi ptgl = &tgl_lahir[0]; //pointer to array of integer maka ptgl akan berisi alamat dari elemen array tgl_lahir yang berindeks nol. Instruksi di atas bisa juga ditulis menjadi ptgl = tgl_lahir;

135 sebab nama array tanpa tanda kurung menyatakan alamat awal dari array. Sesudah penugasan seperti di atas, *ptgl dengan sendirinya menyatakan elemen pertama (berindeks sama dengan nol) dari array tgl_lahir. Hal ini bisa dilihat melalui pembuktian program berikut. /* Program : ptr4.c */ static int tgl_lahir[] = 16, 4, 1974; int *ptgl; ptgl = tgl_lahir; printf("nilai yang ditunjuk oleh ptgl = %d\n", *ptgl); printf("nilai dari tgl_lahir[0] = %d\n", tgl_lahir[0]); Contoh eksekusi : Nilai yang ditunjuk oleh ptgl = 16 Nilai dari tgl_lahir[0] = 16 /* Program : ptr5.c */ static int tgl_lahir[] = 16, 4, 1974; int *ptgl, i; ptgl = tgl_lahir; printf("nilai yang ditunjuk oleh ptgl = %d\n", *ptgl); for (i=0; i<3; i++) printf("nilai dari tgl_lahir[i] = %d\n", *(ptgl+i));

136 Contoh eksekusi: Nilai yang ditunjuk oleh ptgl = 16 Nilai dari tgl_lahir[0] = 16 Nilai dari tgl_lahir[1] = 4 Nilai dari tgl_lahir[2] = 1974 /* Program : ptr6.c */ static int tgl_lahir[] = 16, 4, 1974; int i; int *ptgl; ptgl = tgl_lahir; printf("nilai yang ditunjuk oleh ptgl = %d\n", *ptgl); for (i=0; i<3; i++) printf("nilai dari tgl_lahir[i] = %d\n", *ptgl++); Keterangan : tgl_lahir[i] = *(ptgl+i) = *ptgl++ 8.6 Pointer dan String (pointer to string) Contoh hubungan pointer dan string ditunjukkan pada program berikut. /* Program : ptr4.c */ /* pkota menunjuk konstanta string SEMARANG */ char *pkota = SEMARANG ; printf( String yang ditunjuk oleh pkota = ); puts(pkota); // printf( %s\n, pkota);

137 Contoh eksekusi : String yang ditunjuk oleh pkota = SEMARANG Pada program di atas, char *pkota = SEMARANG ; akan menyebabkan kompiler mengalokasikan variabel pkota sebagai variabel pointer yang menunjuk ke obyek bertipe char dan menempatkan konstanta SEMARANG dalam suatu memori kemudian pointer pkota akan menunjuk ke lokasi string SEMARANG. pkota Lokasi awal string SEMARANG S E M A R A N G \0 Gambar 8.4 Pointer menunjuk data Pernyataan di atas menyerupai pernyataan char kota[] = SEMARANG ; tetapi sebenarnya kedua pernyataan inisialisasi di depan tidaklah tepat sama. Sebab pkota adalah pointer (menyatakan alamat) yang dengan mudah dapat diatur agar menunjuk ke string lain (bukan string SEMARANG ), sedangkan kota adalah array (array menyatakan alamat yang konstan, tak dapat diubah). Perhatikan dua program di bawah ini /* Program : arrnama.c Menukarkan isi 2 string tanpa pemakaian pointer */ #include <string.h> #define PANJANG 20 char nama1[panjang] = "JAMES BOND"; char nama2[panjang] = "HERCULE POIROT"; char namax[panjang];

138 puts("semula : "); printf("nama1 --> %s\n", nama1); printf("nama2 --> %s\n", nama2); strcpy(namax, nama1); strcpy(nama1, nama2); strcpy(nama2, namax); puts("kini : "); printf("nama1 --> %s\n", nama1); printf("nama2 --> %s\n", nama2); /* Program : ptrnama.c Menukarkan isi 2 string dengan fasilitas pointer */ #include <string.h> char *nama1 = "JAMES BOND"; char *nama2 = "HERCULE POIROT"; char *namax; puts("semula : "); printf("nama1 --> %s\n", nama1); /* nama1:pointer yg menunjuk ke string JAMES BOND */ printf("nama2 --> %s\n", nama2); /* nama2:pointer yg menunjuk ke string HERCULE POIROT */ namax = nama1; nama1 = nama2; nama2 = namax; puts("kini : "); printf("nama1 --> %s\n", nama1); printf("nama2 --> %s\n", nama2);

139 8.7 Array dari Pointer (Array of Pointer) Suatu array bisa digunakan untuk menyimpan sejumlah pointer. Sebagai contoh: char *namahari[10]; merupakan pernyataan untuk mendeklarasikan array pointer. Array namahari terdiri dari 10 elemen berupa pointer yang menunjuk ke data bertipe char. xxx????? namahari Gambar 8.5 Array pointer Array pointer bisa diinisialisasi sewaktu pendeklarasian. Sebagai contoh: static char *namahari[] = Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu ; Pada contoh ini, namahari[0] berisi alamat yang menunjuk ke string Senin. namahari[1] berisi alamat yang menunjuk ke string Selasa. namahari[2] berisi alamat yang menunjuk ke string Rabu. dan sebagainya. 8.8 Pointer menunjuk Pointer (Pointer to Pointer) Suatu pointer bisa saja menunjuk ke pointer lain. Gambar berikut memberikan contoh mengenai pointer menunjuk pointer. Pointer ptr2 alamat ptr1 Pointer ptr1 alamat ptr1 Variabel var_x nilai Gambar 8.6 Pointer yang menunjuk pointer

140 Untuk membentuk rantai pointer seperti pada gambar di atas, pendeklarasian yang diperlukan berupa int var_x; int *ptr1; int **ptr2; Perhatikan pada deklarasi di depan: var_x adalah variabel bertipe int. ptr1 adalah variabel pointer yang menunjuk ke data bertipe int. ptr2 adalah variabel pointer yang menunjuk ke pointer int. (itulah sebabnya deklarasinya berupa int **ptr2; ) Agar ptr1 menunjuk ke variabel var_x, perintah yang diperlukan berupa ptr1 = &var_x; Sedangkan supaya ptr2 menunjuk ke ptr1, instruksi yang diperlukan adalah ptr2 = &ptr1; Contoh berikut memberikan gambaran cara pengaksesan nilai pada var_x melalui pointer ptr2 dan ptr1. /* File program : ppointer.c Contoh program untuk pointer yang menunjuk pointer */ int var_x = 273; int *ptr1; int **ptr2; ptr1 = &var_x; ptr2 = &ptr1; printf("nilai var_x = %d\n", *ptr1); printf("nilai var_x = %d\n", **ptr2); Contoh eksekusi : Nilai var_x = 273

141 Nilai var_x = 273 8.9 Pointer dalam Fungsi Pointer dan kaitannya dengan fungsi yang akan dibahas berikut meliputi : Pointer sebagai parameter fungsi Pointer sebagai keluaran fungsi 8.9.1 Pointer Sebagai Parameter Fungsi Penerapan pointer sebagai parameter yaitu jika diinginkan agar nilai suatu variabel internal dapat diubah oleh fungsi yang dipanggil. Sebagai contoh dapat dilihat pada fungsi berikut. void naikkan_nilai (int *x, int *y) *x = *x + 2; *y = *y + 2; Fungsi di atas dimaksudkan agar kalau dipanggil, variabel yang berkenaan dengan parameter aktual dapat diubah nilainya, masing-masing dinaikkan sebesar 2. Contoh pemanggilan : naikkan_nilai(&a, &b); Perhatikan, dalam hal ini variabel a dan b harus ditulis diawali operator alamat (&) yang berarti menyatakan alamat variabel, sebab parameter fungsi dalam pendefinisian berupa pointer.

142 /* Program : argptr.c Fungsi dengan argumen berupa pointer */ void naikkan_nilai(int *, int *); int a = 3, b = 7; printf("semula : a = %d b = %d\n", a, b); naikkan_nilai(&a, &b); printf("kini : a = %d b = %d\n", a, b); void naikkan_nilai(int *x, int *y) *x = *x + 2; *y = *y + 2; Contoh eksekusi : Semula : a = 3 b = 7 Kini : a = 5 b = 9

143 8.9.2 Pointer Sebagai Keluaran Fungsi (return value) Suatu fungsi dapat dibuat agar keluarannya berupa pointer. Misalnya, suatu fungsi menghasilkan keluaran berupa pointer yang menunjuk ke string nama_bulan, seperti pada contoh berikut. char *nama_bulan(int n) static char *bulan[]= Kode bulan salah, Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, "Agustus, September, Oktober, Nopember, Desember ; return ( (n<1 n>12)? bulan[0] : bulan[n] ); Pada definisi fungsi di atas, char *nama_bulan() menyatakan bahwa keluaran fungsi nama_bulan() berupa pointer yang menunjuk ke obyek char (atau string). Dalam fungsi nama_bulan(), mula-mula array bernama bulan dideklarasikan dan sekaligus diinisialisasi agar menunjuk sejumlah string yang menyatakan nama bulan. Di bagian akhir fungsi, pernyataan return ( (n<1 n>12)? bulan[0] : bulan[n] ); menyatakan bahwa hasil fungsi berupa pointer yang menunjuk ke string Kode bulan salah (bulan[0]) jika masukan fungsi n<1 atau n>12 bulan[n] untuk n yang terletak antara 1 sampai dengan 12.

144 /* File program : pbulan.c Fungsi dengan keluaran berupa pointer yang menunjuk string */ char *nama_bulan(int n); //prototype function int bl; char *pch; printf("masukkan Bulan 1..12 : "); scanf("%d", &bl); pch = nama_bulan(bl); printf("bulan ke-%d adalah %s\n", bl, nama_bulan(bl)); char *nama_bulan(int n) static char *bulan[] = "Kode bulan salah", "Januari", "Februari", "Maret", "April", "Mei", "Juni", "Juli", "Agustus", "September", "Oktober", "November", "Desember" ; return ((n<1 n>12)? bulan[0] : bulan[n]); Kesimpulan Tipe variabel pointer adalah tipe variabel yang berisi alamat dari variabel yang sebenarnya.

145 Tipe variabel pointer harus sama dengan tipe varibel yang ditunjuk. Hubungan antara pointer dan array pada C sangatlah erat, sebab sesungguhnya array secara internal akan diterjemahkan dalam bentuk pointer Varibel pointer bisa berupa string, array atau tipe variabel yang lainnya. Suatu pointer bisa saja menunjuk ke pointer lain (pointer to pointer) Variabel pointer bisa digunakan sebagai parameter dalam sebuah fungsi, sebagaimana juga bisa dijadikan sebagai nilai balik (return value) dari sebuah fungsi. Latihan : Buatlah potongan program untuk soal-soal di bawah ini 1.Berapa nilai dari z dan s pada output program dibawah ini. int z = 20, s = 30; int *pz, *ps; pz = &z; ps = &s; *pz += *ps; printf("z = %d\n", z);

146 printf("s = %d\n", s); 2. Bagaimana bentuk output dari program dibawah ini? char c = 'Q'; char *char_pointer = &c; printf("%c %c\n", c, *char_pointer); c = '/'; printf("%c %c\n", c, *char_pointer); *char_pointer = '('; printf("%c %c\n", c, *char_pointer); 3. Buat program untuk menampilkan sebaris string seperti contoh berikut ; Selamat Pagi menggunakan variable pointer (pointer to string). 4. Buat potongan program untuk mencetak huruf ketiga ( L ) dari kata : P O L I T E K N I K dengan menggunakan variabel pointer.