Rancang Bangun Prototipe Alat Pemetaan Topografi Tanah Menggunakan Sensor IMU 10 DOF

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Irigasi Sederhana Menggunakan Sensor Kelembaban untuk Otomatisasi dan Optimalisasi Pengairan Lahan

Rancangan Sistem Monitoring ph Berbasis Mikrokontroller Arduino dan Wifi Node ESP8266

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki wilayah yang sangat luas, kekayaan alam yang

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. Abstract. viii BAB I PENDAHULUAN 1

terhadap gravitasi, sehingga vektor gravitasi dapat diestimasi dan didapatkan dari pengukuran. Hasil akselerasi lalu diintregasikan untuk mendapatkan

Implementasi Sensor Fusion untuk Peningkatan Akurasi Sensor GPS

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Topik Tugas Akhir Internet of Things & Cyber-physical System Telkom School of Computing

BAB V TINJAUAN MENGENAI DATA AIRBORNE LIDAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3 METODE PENELITIAN. c. Perangkat lunak Mission Planner. f. First Person View (FPV) Camera BOSCAMM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir dilaksanakan mulai Agustus 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Rancang Bangun Alat Pengocok Bahan Kimia Otomatis (Automatic Chemical Shaker) Berbasis Mikrokontroler ATMega16

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN THERMOHYGROMETER DIGITAL MENGGUNAKAN SISTEM MIKROPENGENDALI ARDUINO DAN SENSOR DHT22

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian. Perkembangan teknologi MEMS (Micro Electro Mechanical System)

BAB III PERANCANGAN ALAT

Pengertian Sistem Informasi Geografis

Rancang Bangun Sistem Alat Ukur Kualitas Air sungai berdasarkan Parameter Daya Hantar Listrik berbasis SMS Gateway

BAB III TEKNOLOGI LIDAR DALAM PEKERJAAN EKSPLORASI TAMBANG BATUBARA

BAB III TINJAUAN MENGENAI INERTIAL NAVIGATION SYSTEM

Sistem Rekonstruksi Rute Perjalanan Dengan GPS Untuk Efisiensi Proses Update Posisi

BAB IV HASIL DAN ANALISA

Pengembangan OSD (On Screen Display) dengan Penambahan Menu untuk Aplikasi pada Semi Autonomous Mobile Robot dengan Lengan untuk Mengambil Objek

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

PEMANFAATAN SENSOR PERCEPATAN DAN GYROSCOPE UNTUK MENENTUKAN TRAJECTORY ROKET MENGGUNAKAN INERTIAL NAVIGATION SYSTEM(INS)

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-8 Academia-Industry Linkage OKTOBER 2015; GRHA SABHA PRAMANA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Juli sampai Desember 2012, bertempat di

PEMETAAN LOKASI OBJEK PAJAK UNTUK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SENSOR FUSION PADA PERANGKAT BERGERAK DENGAN SISTEM OPERASI ANDROID

BAB IV HASIL AKHIR DAN PEMBAHASAN

Rancang Bangun Alat Ukur Salinitas dan Suhu Menggunakan Mikrokontroler ATMEGA328P Berbasis Data Logger yang Terintegrasi

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... viii DAFTAR LAMPIRAN...

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil,

I. PENDAHULUAN. UAV (Unnmaned Aerial Vehicle) secara umum dapat diartikan sebuah wahana udara

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Alat Ukur Parameter Tanah dan Lingkungan Berbasis Smartphone Android

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

3.3.2 Perencanaan Jalur Terbang Perencanaan Pemotretan Condong Perencanaan Penerbangan Tahap Akuisisi Data...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

Sistem Pemantauan Suhu, Tekanan Udara dan Ketinggian Tempat

BAB 3 SISTEM PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) A-202

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 1.1 Grafik Produksi Minyak Bumi Indonesia Tahun dan Prediksi Untuk Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dan perkembangan sistem tracking antena pada komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Prototype Payload Untuk Roket Uji Muatan

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-8 Academia-Industry Linkage OKTOBER 2015; GRHA SABHA PRAMANA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB VII ANALISIS. Airborne LIDAR adalah survey untuk mendapatkan posisi tiga dimensi dari suatu titik

SISTEM PELACAKAN KEBERADAAN LOKASI KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 MELALUI LAYANAN SMS. Disusun Oleh : Nama : Indra Pratama Nrp :

INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN

Studi Perbandingan GPS CORS Metode RTK NTRIP dan Total Station dalam Pengukuran Volume Cut and Fill

1.1 Latar Belakang Arsitektur lansekap meliputi perencanaan dan perancangan ruang di luar bangunan agar dapat dimanfaatkan untuk menampung kegiatan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 4.1. Kemampuan sensor LIDAR untuk memisahkan antara permukaan tanah dengan vegetasi di atasanya [Karvak, 2007]

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis koefisien gesek statis dan kinetis berbagai pasangan permukaan bahan pada bidang miring menggunakan aplikasi analisis video tracker

Pengaruh Sudut Roll Terhadap Perubahan Sudut Pitch Pada Sensor Accelerometer

Bab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Validasi Teknik Video Tracking Pada Praktikum Bandul Matematis Untuk Mengukur Percepatan Gravitasi Bumi

SEMINAR TUGAS AKHIR. Dosen Pembimbing: Imam Abadi, ST, MT Dr. Ir.Ali Musyafa MSc

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Jurusan Teknik Geodesi dan Geomatika FT UGM TGGM KARTOGRAFI DIGITAL. Oleh Gondang Riyadi. 21 March 2014 Kartografi - MGR

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

SISTEM NAVIGASI HELIKOPTER BERDASARKAN DATA POSISI SECARA TELEMETRI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rancang Bangun Data Logger Massa Menggunakan Load Cell

BAB I PENDAHULUAN I.1

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.3 December 2016 Page 4097

Perancangan dan Realisasi Robot Peniru Gerakan Jari Tangan

PENGEMBANGAN SENSOR MAGNETIK MAGNETORESISTIF (MR) UNTUK APLIKASI KOMPAS ELEKTRONIK

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Pelatihan Tracking dan Dasar-Dasar Penggunan GPS PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN - KEBUDAYAAN KEMENDIKBUD

RANCANG BANGUN PEREKAM DATA KELEMBABAN RELATIF DAN SUHU UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER

PENGUJIAN KEHANDALAN SIRIP ROKET RUDDER DAN AILERON DENGAN BEBAN MENGGUNAKAN KONTROL PID

I. PENDAHULUAN. metabolisme, dan tubuh tanaman itu sendiri. Menurut Foth (1998), untuk

Penggunaan Sensor Kesetimbangan Accelerometer dan Sensor Halangan Ultrasonic pada Aplikasi Robot Berkaki Dua

BAB I PENDAHULUAN. real time atau pada saat itu juga. Didorong dari kebutuhan-kebutuhan realtime

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

Transkripsi:

Rancang Bangun Prototipe Alat Pemetaan Topografi Tanah Menggunakan Sensor IMU 10 DOF Al Barra Harahap1,a), Myo Myint Shein1,b), Nina Siti Aminah1,c), Abdul Rajak2,d), Mitra Djamal1,2,e) 1 Laboratorium Fisika Instrumentasi, Kelompok Keilmuan Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132 2 Program Studi Fisika Institut Teknologi Sumatera Jl. Terusan Ryacudu, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, Indonesia, 35365 a) harahap.albarra@gmail.com (corresponding author) b) myomyintshein95@gmail.com c) nina@fi.itb.ac.id d) rajakphysic89@gmail.com c) mitra@fi.itb.ac.id Abstrak Prototipe alat pemetaan topografi tanah ini menggunakan sensor IMU 10 DOF (accelerometer, gyro, magnetometers, pressure sensor) dengan tambahan modul GPS dan sensor suhu. Dengan berbasis ATmega328P dilakukan perekaman data pergerakan alat secara linear dan anguler, arah mata angin, tekanan udara, posisi bujur dan lintang, ketinggian dari permukaan laut, suhu serta kelembaban udara dari wilayah yang diukur. Data yang dikumpulkan oleh mikrokontroller disimpan pada berkas data di media penyimpanan micro-sd sehingga, pengukuran dilapangan tidak bergantung dengan PC. Berdasarkan pengujian, prototipe ini berpotensi untuk dikembangkan sebagai topografi. Kata-kata kunci: Arduino, sensor 10 DOF, topografi PENDAHULUAN Pada bidang arsitektur lanskap dibutuhkan pemetaan topologi tanah dengan tujuan mendapatkan bentuk permukaan tanah. Data paramater lingkungan juga dibutuhkan untuk penentuan vegetasi serta penyesuaian pembangunan. DEM (Digital Elevation Model) merupakan model permukaan bumi yang terbentuk dari titik titik yang memiliki nilai koordinat 3D (X, Y, Z). Titik titik tersebut dapat berupa titik sample permukaan bumi atau titik hasil interpolasi atau ekstrapolasi titik titik sample [1]. Pemetaan topologi metode teresterial dilakukan dengan mengukur langsung ke lapangan dengan menggunakan alat ukur sudut dan jarak (teodolit, EDM, atau ETS) [2]. Ada beberapa algoritma yang dapat digunakan membedakan benda bergerak dan benda statis dalam gambar atau gerakan dari alat diukur menggunakan sensor eksternal, seperti integrasi Global Positioning System (GPS) dan Inertial Measurement Unit (IMU) (juga dikenal sebagai GPS / IMU [3]. Jika suatu benda dilacak dan pose objek diperkirakan, dengan estimator seperti Kalman filter, dapat digunakan untuk memprediksi gerakan objek. Tingkat keberhasilan pelacakan tergantung pada keakuratan estimasi pose dan 38

efisiensi estimator [4]. Dengan memanfaatkan data raw dari sensor IMU maka berpeluang untuk dapat dibentuk pemetaan topologi tanah yang efesien dan efektif untuk wilayah pemetaan yang relatif luas. Data parameter lingkungan dapat dikumpulkan dengan memanfaatkan sensor lingkungan seperti DHT11 (suhu dan kelembaban). Sehingga dapat dibentuk kesatuan data yang lengkap untuk dijadikan referensi di bidang arsitektur lanskap. EKSPERIMEN Perancangan protipe pemetaan topologi tanah ini menggunakan DFROBOT- 10 DOF Mems IMU, Itead Arduino GPS shield v1.0, DHT11 sebagai sensor dengan mikrokontroller Arduino UNO R3. Pergerakan alat akan dicatat sebagai data raw dari percepatan linear x,y,z dan anguler x,y,z oleh akselerometer dan gyro. Data ini kemudian dapat digunakan untuk menentukan perubahan posisi benda. Diawal, modul GPS digunakan untuk mengunci koordinat sebagai penentu posisi pengukuran sehingga diperoleh ketinggian dari permukaan laut. Perubahan posisi benda dan data ketinggian ini dapat digunakan untuk memetakan permukaan tanah. Selanjutnya dikumpulkan data dari parameter lain seperti arah mata angin, tekanan udara, suhu serta kelembaban udara. Data ini kemudian disusun berurutan dengan dipisah tanda koma, agar memudahkan ketika dikonversi dalam bentuk berkas cell. Barisan data yang telah lengkap ditulis dalam satu berkas DATAOUTPUT.text kemudian disimpan dalam mikro-sd. Gambar 1. Blok mikrokontroller dan sensor Dari gambar 1 dapat dilihat bahwa sensor IMU 10 DOF menggunakan komunikasi A5 dan A4, DHT11 menggunakan pin digital 2 dan modul GPS berkomunikasi dengan pin 1 dan 0 pada mikrokontroller. Berdasarkan konfigurasi ini disusun diagram alir sketch sebagai berikut : 39

Gambar 2. Diagram alir sketch HASIL DAN DISKUSI Setiap perangkat keras disusun dengan konfigurasi pin yang bersesuaian. Alat dikemudian dilengkapi dengan baterai 20800mAh. Dari baterai ini kemudian dihubungkan ke konverter sehingga menghasilkan keluaran 9V,2A. Gambar 3. Perangkat prototipe pemetaan topologi tanah Untuk melihat pengaruh perubahan posisi pada sensor IMU dilakukan 2 jenis perlakukan. Pada perlakukan pertama alat bergerak naik dan turun. Dengan memberikan perubahan naik-turun yang besar, pengaruh kemiringan dapat diabaikan. 40

Gambar 4. Perubahan raw data pada akselerometer (acc) dan gyro (gy) ketika permukaan bergerak naik-turun Dari hasil plot grafik dapat dilihat pada akselerometer komponen x dan z merespon perubahan permukaan sedangan pada gyro hanya pada komponen y. Pada perlakukan kedua, alat dikondisikan untuk bergerak miring kekanan dan ke kekiri dengan pengaruh perubahan naik-turun diusahakan sangat kecil. Gambar 5. Perubahan raw data pada akselerometer (acc) dan gyro (gy) ketika permukaan bergerak Miring ke sisi kanan dan kiri 41

Dari perubahan ini dapat dilakukan pemetaan permukaan tanah dengan mengkaji lebih lanjut data keluarannya dengan memanfaatkan algoritma seperti Kalman filter yang sederhana, yang digunakan untuk memperkirakan orientasi objek. Keluaran alat protipe ini selengkapnya dapat dilihat seperti gambar berikut : Gambar 4. Data keluaran alat yang telah di konversi dalam bentuk cell KESIMPULAN Perancangan awal prototipe alat pemetaan topologi tanah ini telah mampu merekam parameter yang dibutuhkan untuk pengembangan lebih lanjut. Data latitude, longitude, altitude, tekanan udara, suhu dan kelembaban telah diperoleh sehingga dapat digunakan untuk penentuan vegetasi untuk kebutuhan bidang arsitektur lanskap. Saran untuk masa mendatang data percepatan akan diolah untuk menentukan sistem koordinat x, y, dan z. Pengujian akan dilakukan untuk mendapatkan faktor kalibrasi masing-masing sumbu REFERENSI 1. 2. 3. 4. 5. Janrico, Berlin, Evaluasi Ketelitian Profil Sungai Hasil Ekstraksi Data Lidar, Skripsi Sarjana, Teknik Geodesi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (2014) Meiza, A an, Teknologi Lidar Dalam Pekerjaan Eksplorasi Tambang Batubara, Skripsi Sarjana, Teknik Geodesi dan Geomatika, Institut Teknologi Bandung, Bandung (2009) Groves, Paul D., Principles of GNSS, Inertial, and Multisensor Integrated Navigation Systems, Artech House, London (2008) Hosseinyalamdary, Siavash, Tracking 3D Moving Objects Based on GPS/IMU Navigation Solution, Laser Scanner Point Cloud and GIS Data, IJNS, 4, hal. 1301-1316 (2015) A. Arya, Fundamentals of Nuclear Physics. Allen & Bacon (1966) 42