PENERAPAN REKAYASA NILAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KOTA PAREPARE M Asad Abdurahman, A Subhan Mustari, Ferdiansyah I Halim Abstrak Penelitian ini mencoba untuk menganalisis bahwa pada proyek pembangunan gedung kantor pertanahan kota Parepare, khusunya pada pekerjaan beton kolom lantai I, pekerjaan dinding lantai I dan II, pekerjaan keramik dan II dan pengecetan lantai I dan II dapat dilakukan VE karena dari referensi yang sudah ada VE memberikan dampak posi berupa efisiensi biaya tanpa mengurangi fungsi utama Metode yang digunakan terdiri dari tahap rencana kerja rekayasa nilai, yaitu tahap informasi, tahap krea, tahap analisa dan tahap rekomendasi Proyek ini terdiri dari lantai dan membutuhkan dana sebesar Rp 680000000,00 Sehingga terdapat total penghematan biaya sebesar Rp 559587,76 Kata Kunci: Rekayasa Nilai, Biaya, PENDAHULUAN Proyek Konstruksi berkembang sejalan dengan perkembangan dan kemajuan teknologi Bidang-bidang kehidupan manusia makin beragam sehingga menuntut jasa konstruksi membangun proyek-proyek konstruksi yang sesuai dengan kebutuhan tersebut Proyek konstruksi untuk bangunan gedung perkantoran atau sekolah dan perumahan akan sangat berbeda dengan konstruksi bangunan pabrik, begitu juga dengan konstruksi bangunan bendungan, jembatan, jalan dan proyek sipil lainnya Proyek konstruksi semakin hari semakin kompleks dan membutuhkan biaya yang besar, sehingga membutuhkan perhatian dalam pengelolaan waktu dan sumber daya lebih baik lagi Suatu studi yang dilakukan untuk menilai sejauh mana kesiapan pelaksana konstruksi di Indonesia dalam upaya untuk meningkatkan nilai (value) suatu produk konstruksi dengan mengurangi pemborosan (waste) yang terjadi dalam proses pelaksanaan proyek konstruksi pemikiran yang mendasari perlunya Value Engineering adalah bahwa pada setiap kegiatan konstruksi selalu terdapat biaya-biaya yang tidak diperlukan Biaya tersebut tidak terlihat atau disadari oleh pemilik, perencana, maupun pelaksana kegiatan tersebut Merupakan suatu hal yang tidak mungkin untuk melakukan analisis yang sempurna untuk semua detail perencanaan yang begitu banyak dari suatu proyek untuk mencapai keseimbangan fungsional yang terbaik antara biaya, penampilan, reabilitas tanpa mengadakan Value Engineering Review efisiensi anggaran dari pihak owner yang berdasarkan permintaan agar Rencana Anggaran Biaya (RAB) diperkecil Oleh karena itu dilakukan penghematan tanpa mengurangi kualitas bangunan tersebut Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka penulis mengangkat contoh kasus pada pekerjaan proyek pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Kota Parepare Pengertian Rekayasa Nilai Menurut Dell Isola (975), Rekayasa Nilai adalah teknik manajemen yang menggunakan pendekatan sistematis
untuk mencari keseimbangan fungsional yang terbaik antara biaya, mutu dan kinerja suatu proyek Rekayasa Nilai bukan hanya menganalisis suatu biaya, tetapi fungsi yang diberikan oleh setiap elemen bangunan dari perencanaan tersebut sebelum menerapkan Rekayasa Nilai Tujuan Rekayasa Nilai Rekayasa Nilai merupakan disiplin manajemen yang memfokuskan perhatiannya pada fungsi dasar suatu desain atau proses konstruksi Rekayasa Nilai menekankan pada pencapaian fungsi dasar biaya siklus hidup proyek terendah, tahap melakukan pengurangan terhadap kualitas dan estetika yang biasa diterima Rekayasa Nilai mendorong dilakukannya evaluasi terhadap sistem konstruksi dan material baru melalui desain yang inova Seringkali pengendalian biaya berarti mengurangi fungsi fasilitas atau mengurangi kualitas estetika Konstribusi Rekayasa Nilai terhadap manajemen biaya adalah memungkinkannya pengurangan biaya tanpa mengkompromikan fungsi atau estetika yang dipersyaratkan Oleh karena itu Rekayasa Nilai bisa digambarkan sebagai suatu pengendalian biaya yang krea, untuk memenuhi target biaya klien dengan menghasilkan yang terbaik untuk proyek Value Enginering Job Plan Pada tahap kerja rekayasa nilai ini digunakan metode langkah sesuai teori De ll Isola dengan alasan untuk mengaplikasikan dan menyelesaikan tahap perencanaan kerja rekayasa nilai secara terarah dan praktis Adapun langkahlangkah dalam penyelesaian rekayasa nilai dengan metode langkah yaitu tahap informasi, tahap krea, tahap analisa dan tahap rekomendasi METODOLOGI Secara skematis metodologi penelitian dapat dilihat pada diagram alir (flowchart) sebagai berikut Gambar Diagram Alir Penilitian Data Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yang akan digunakan, yaitu: Data Primer Data primer dapat berupa data-data teknis dari proyek, seperti gambar bestek, daftar harga satuan, RAB, Rencana Kerja dan Syarat (RKS) Data Sekunder Data sekunder adalah data-data pendukung yang dapat dijadikan input dan referensi dalam melakukan analisis rekayasa nilai, seperti daftar harga satuan dan analisa pekerja, data bahan atau material bangunan yang digunakan, data alat-alat berat, data tenaga kerja, dan data-data lainnya yang bias dijadikan referensi dalam menganalisis rekayasa nilai Metode Analisa
Dalam peneitian penerapan rekayasa nilai pada proyek ini digunakan metode atau teknik rencana kerja rekayasa nilai berdasarkan teori Dell Isola (975) yang terdiri dari tahap informasi, thap krea, tahap analisa, tahap rekomendasi a Tahap Informasi Tahap informasi dilakukam dengan mengumpulkan data-data proyek yaitu gambar desain dan RAB Mempelajari gambar perencanaan dan RAB untuk mendapatkan masing-masing komponen dari item pekerjaan dan biaya pekerjaan Menyusun informasi harga item pekerjaan dengan membuat cost model proyek Setelah itu menentukan item pekerjaan yang berbiaya tinggi dari data cost model kedalam tabel breakdown cost model Menggabarkan item pekerjaan terpilih dalam bentuk grafik hokum distribusi pareto Menganalisa lebih lanjut dalam analisa fungsi seperti menentukan fungsi dasar item pekerjaan, menentukan fungsi komponen item pekerjaan Menentukan rasio cost/worth yang merupakan indeks nilai biaya disbanding nilai manfaat b Tahap Krea Setelah diperoleh item-item yang memungkinkan untuk dilakukan rekayasa nilai, dilakukan pengumpulan ide dan berfikir secara krea untuk mendapatkan alterna desain yang dapat memenuhi fungsi dasar item kerja tersebut Pada tahap krea ini dilakukan dengan cara membagikan kueisioner pada pihak yang berpengalaman untuk mendapatkan alterna desain yang dapat memenuhi fungsi dasar item kerja tersebut c Tahap Analisa Setelah dilakukan penilaian terhadap keuntungan serta kerugiannya, alterna-alterna tersebut dianalisa pengaruhnya terhadap biaya daur proyek Masing-masing alterna dibandingkan terhadap biaya kepemilikan dan pengoperasian fasilitas d Tahap Rekomendasi yang tepilih pada tahap analisa diajukan pada tahap ini yang selanjutnya disampaikan secara tertulis kepada pemilik proyek Penyampaian tersebut harus dilakukan dengan baik dan meyakinkan serta disajikan sejelas mungkin dengan memakai sketsa dari item yang terpilih HASIL DAN PEMBAHASAN A Tahap Informasi a Idenikasi item pekerjaan Dilakukan penyusunan breakdown cost model dari biaya item-item pekerjaan pada proyek ini Hasil Tersebut dicantumkan di tabel Tabel Breakdown Cost Model Berdasarkan breakdown cost model tersebut didapatkan biaya item pekerjaan dari yang tertinggi sampai terendah Selanjutnya untuk menemukan batasan item kerja berbiaya tinggi digunakan grafik hokum distribusi pareto pada gambar Berdasarkan gambar tersebut di dapatkan 7 item pekerjaan berbiaya tinggi yaitu Beton I, Beton, Kusen pintu dan jendela lantai II, Konstruksi atap, pek Tanah dan pondasi, pek lantai I dan pek lantai II
000 0000 8000 6000 000 000 000 gambar Diagram Pareto b Idenikasi item berbiaya tidak diperlukan Selanjutnya melakukan analisa fungsi untuk mendapatkan perbandingan antara biaya dan manfaat (c/w) Hail rekapitulasi analisa fungsi dicantumkan pada tabel Tabel Rekapitulasi Analisa Fungsi No Item Pekerjaan C/W Pek Beton, Pek Dinding,8 Pek Dinding I,8 Pek Keramik,0 5 Pek Keramik I,0 6 Pek Pengecetan, 7 Pek Pengecetan I,88 B Tahap Krea Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berpengalaman didapatkan alternative untuk tiap item pekerjaan yang dicantumkan dalam tabel sampai tabel 9 Tabel pek beton lantai I Tahap Krea Pengumpulan alterna Item: Pekerjaan Beton Fungsi: Menyalurkan Beban No A0 Kolom (50/50) K5 pembesian 0D6 A Kolom (0/0) K5 pembesian 6D Tabel pekerjaan dinding lantai I Tahap Krea Pengumpulan alterna Item: Pekerjaan Dinding lantai I Fungsi: Membatasi Ruangan No A0 Pasangan ½ batu bata(:) plesteran (:5) A Pasangan dinding batako(:5) plesteran (:5) Tabel 5 Pengumpulan alterna pek Dinding lantai II Tahap Krea Pengumpulan alterna Item: Pekerjaan Dinding lantai II Fungsi: Membatasi Ruangan No A0 Pasangan ½ batu bata(:) plesteran (:5) A Pasangan dinding batako(:5) plesteran (:5) Tabel 6 Pengumpulan alterna Pek Keramik lantai I Tahap Krea Pengumpulan alterna Item: Pekerjaan Keramik lantai I Fungsi: Melapisi Lantai No A0 Keramik lantai 60x60, rabat beton lantai T=5cm A Keramik lantai 0x0, rabat beton lantai T=5cm Tabel 7 Pengumpulan alterna Pek Keramik lantai II Tahap Krea Pengumpulan alterna Item: Pekerjaan Keramik lantai II Fungsi: Melapisi Lantai No A0 Keramik lantai 60x60, rabat beton lantai T=5cm A Keramik lantai 0x0, rabat beton lantai T=5cm Tabel 8 Pengumpulan pekerjaan pengecetan Tahap Krea Pengumpulan alterna Item: Pekerjaan pengecetan lantai I Fungsi: menciptakan keindahan No A0 Cat dinding setara mowilex interior, cat dinding mowilex exterior A Cat dinding setara metrolite interior, cat dinding metrolite exterior Tabel 9 Pengumpulan alterna pekerjaan pengecetan lantai II Tahap Krea Pengumpulan alterna Item: Pekerjaan pengecetan lantai II Fungsi: menciptakan keindahan No A0 Cat dinding setara mowilex interior, cat dinding mowilex exterior A Cat dinding setara metrolite interior, cat dinding metrolite exterior C Tahap Analisa
Le Cycle Cost digunakan sebagai salah satu kriteria pemilihan alterna Di dalam LCC masing-masing alterna terdiri dari initial cost, replacement cost, salvage cost, operational cost, dan maintenance cost Rekapitulasi LCC masing-masing item pekerjaan Tabel 0 Rekapitulasi Besarnya Initial Cost No No 5 6 7 Item Pekerjaan Pek Beton Pek Dinding Pek Dinding I Pek Keramik Pek Keramik I Pek Pengecet an Lt I Pek Pengecet an Lt II t t t t t t t t Nilai (Rp) 66,60,7 7 5,7,80 8 79,9,6 6,70,7 6 9,,767 8 7,6,57 8 05,769,0 0 85,879,658 0,,50 00 0,66,80 00 5,776,5578 0,767,7987,5,8 5 5,58,587 5 Penghemat an () 979 6 6 6 899 86 Tabel Rekapitulasi Besarnya NPV Item Pekerjaan Pek Beton Nilai (Rp) Rp65,9,087 Rp50,50,89 Penghe matan () 98 5 6 7 Pek Dinding Pek Dinding I Pek Keramik Pek Keramik I Pek Pengecetan Lt I Pek Pengecetan Lt II Rp90,86,7857 Rp7,005,8 Rp06,66,5 Rp87,7,705 Rp5,889,708 Rp09,90,975 Rp76,07,5708 Rp6,66,709 Rp7,50,9758 Rp,5,886 Rp5,,987 Rp7,66,5580 5 899 9 86 D Tahap Rekomendasi Setelah dilakukan analisa pemilihan alterna dengan metode Analisa Biaya Siklus Hidup (Le Cycle Cost Analysis) secara keseluruhan dari beberapa alterna yang ada, tahap yang dilalui selanjutnya dan merupakan tahap akhir dalam penerapan Rekayasa Nilai sesuai Rencana Kerja Rekayasa Nilai adalah tahap rekomendasi Pada tahap ini, yang dilakukan adalah memberikan rekomendasi atas hasil studi analisa yang telah dilaksanakan unutk dijadikan sebagai alat bantu dalam mengambil langkah-langkah penghematan biaya pada Proyek Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Kota Parepare Tsbel Tahap Rekomendasi Pek Kolom Item Pekerjaan : Pekerjaan Beton Fungsi : Menyalurkan Beban Pek Kolom (50/50 Cm) Beton K5, pembesian kolom (0 D6) Usulan
Pek Kolom (0/0 Cm) Beton K5, pembesian kolom (6 D) 979 Biaya = 5,7,808 = Berdasarkan analisa Biaya Siklus Hidup proyek/ Le Berdasarkan analisa Biaya Siklus Hidup proyek/ Le Tabel Tahap Rekomendasi Pekerjaan Keramik Item Pekerjaan : Pekerjaan Keramik Tabel Tahap Rekomendasi pekerjaan dinding lantai I Item Pekerjaan : Pekerjaan Dinding Fungsi : Membatasi Ruangan Pek Pasangan / Batu Bata ( : ), Pek Plesteran Tembok ( : 5 ), pek Acian Fungsi : Melapisi Lantai Pek Pas Keramik Lantai 60 x 60 cm, Pek Rabat Beton Lantai T = 5 cm Usulan Pek Pas Keramik Lantai 0 x 0 cm, Pek Rabat Beton Lantai T = 5 cm Usulan Pasangan dinding batako pc:5ps, Pek Plesteran Tembok ( : 5 ), pek Acian Biaya = 6,70,76 = 6 Biaya = 85,879,6580 = Berdasarkan analisa Biaya Siklus Hidup proyek/ Le 6 Berdasarkan analisa Biaya Siklus Hidup proyek/ Le Tabel 5 Tahap Rekomendasi Pekerjaan Keramik I Item Pekerjaan : Pekerjaan Keramik I Tabel Tahap Rekomendasi Pek Dinding Lantai II Item Pekerjaan : Pekerjaan Dinding I Fungsi : Membatasi Ruangan Pek Pasangan / Batu Bata ( : ), Pek Plesteran Tembok ( : 5 ), pek Acian Usulan Pasangan dinding batako pc:5ps, Pek Plesteran Tembok ( : 5 ), pek Acian Biaya = 7,6,578 = 6 Fungsi : Melapisi Lantai Pek Pas Keramik Lantai 60 x 60 cm, Pek Rabat Beton Lantai T = 5 cm Usulan Pek Pas Keramik Lantai 0 x 0 cm, Pek Rabat Beton Lantai T = 5 cm Biaya = 0,66,8000 = Berdasarkan analisa Biaya Siklus Hidup proyek/ Le 899
Tabel 6 Tahap Rekomendasi Pek Pengecetan Item Pekerjaan : Pekerjaan Pengecetan Fungsi : Menciptakan Keindahan Pek Cat Dinding Setara Mowilex Interior, Pek Cat Dinding Mowilex Exterior, Pek Cat Kayu ( Kusen,Pintu Jendela ), Pek Cat Plafond dan Les Usulan Pek Cat Dinding Setara Metrolite Interior, Pek Cat Dinding setara Metrolite Exterior Pek Cat Kayu ( Kusen,Pintu Jendela ), Pek Cat Plafond dan Les Biaya = 0,767,7987 = Berdasarkan analisa Biaya Siklus Hidup proyek/ Le Tabel 7 Tahap Rekomendasi Pek Pengecetan I Item Pekerjaan : Pekerjaan Pengecetan I Fungsi : Menciptakan Keindahan Pek Cat Dinding Setara Mowilex Interior, Pek Cat Dinding Mowilex Exterior, Pek Cat Kayu ( Kusen,Pintu Jendela ), Pek Cat Plafond dan Les Usulan Pek Cat Dinding Setara Metrolite Interior, Pek Cat Dinding setara Metrolite Exterior Pek Cat Kayu ( Kusen,Pintu Jendela ), Pek Cat Plafond dan Les Biaya = 5,58,5875 = Berdasarkan analisa Biaya Siklus Hidup proyek/ Le 86 PENUTUP Kesimpulan Dari analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: Dalam penenelitian penerapan rekayasa nilai pada proyek ini digunakan metode atau teknik Rencana Kerja Rekayasa Nilai (Value Engineering Job Plan) berdasakan teori Dell Isola (975) yaitu rencana kerja rekayasa nilai yang terdiri dari tahap informasi, tahap krea, tahap analisa, dan tahap rekomendasi Analisa yang digunakan dalam tahap analisa Rencana Kerja Rekayasa Nilai adalah analisa biaya siklus hidup (Le Cycle Cost) Berdasarkan hasil analisa fungsi pada tahap informasi dari keseluruhan item pekerjaan, diperoleh item pekerjaan yang mempunyai rasio C/W (Cost/Worth) >, sehingga layak untuk diadakan penerapan Rekayasa Nilai, yaitu: a Pekerjaan Beton b Pekerjaan dinding lantai I dan II c Pekerjaan keramik lantai I dan II d Pekerjaan pengecatan lantai I dan II Total keseluruhan penghematan gedung kantor pertanahan kota Parepare sebesar Rp 559587,76 dengan rincian : a Pekerjaan beton lantai I alterna desain akhir dengan biaya penghematan sebesar Rp 5780,8 atau 979 b Pekerjaan dinding lantai I alterna sebagai desain akhir dengan biaya
penghematan sebesar Rp 6707,6 atau 6, c Pekerjaan dinding lantai II alterna desain akhir dengan biaya penghematan sebesar Rp 765,78 atau 6, d Pekerjaan keramik lantai I alterna desain akhir dengan biaya penghematan sebesar Rp 8587965,80 atau 6 e Pekerjaan keramik lantai II alterna desain akhir dengan biaya penghematan sebesar Rp 06680,00 atau 8,99 f Pekerjaan pengecetan alterna sebagai desain akhir dengan biaya penghematan sebesar Rp 0767798,7 atau, g Pekerjaan pengecetan Lantai II alterna sebagai desain akhir dengan biaya penghematan sebesar Rp 5585875 atau,86 saat awal perencanaan pembangunan, sehingga dapat memberikan hasil yang optimal DAFTAR PUSTAKA Dell Isola, A 975 Value Engineering in the Construction Industry New York : Van Nostrad Reinhold Company Zimmerman, L W & Hart, G D (98) Value Engineering : A Practical Approach for Owners, Designer, and Contractors New York : Van Nostrald Reinhold Dean, A 0 Penerapan Rekayasa Nilai Pada Proyek Pembangunan Gedung Research center ITS Surabaya Tugas Akhir: Surabaya ; ITS Wicaksono, A Y 0 Penerapan Rekayasa Nilai Pada Proyek Pembangunan Universitas Katolik Widya Mandala Pakuwon City Surabaya Tugas Akhir : Surabaya ; ITS 5 Saran Penulis menyimpulkan saran sebagai berikut: Dalam studi penerapan Rekayasa Nilai sebaiknya dilaksanakan oleh suatu tim studi yang terdiri dari pakar atau ahli yang profesioanl dan berwawasan luas dalam bidangnya masing-masing sesuai objek studi yang akan dianalisa, sehingga kriteria-kriteria yang terkait dengan objek studi dapat ditentukan mendekati nilai ideal Penerapan Rekayasa Nilai di lapangan sebaiknya dilakukan pada