Persaingan di dunia media cetak harian sekarang begitu ketat, sehingga untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II 2. GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB IV GAMBARAN UMUM RUBRIK DETEKSI JAWA POS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini semakin tingginya kesadaran khalayak untuk

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar

BAB I PENDAHULUAN. dan ketat. Keadaan tersebut menyebabkan perusahaanpada umumnya berusaha

BAB I PENDAHULUAN. pesan-pesan visual. Media ini terdiri dari lembaran kertas dengan sejumlah kata,

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi melalui internet. Namun Koran

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di Indonesia menimbulkan banyak perubahan. Perubahan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. setiap daerah. Perkembangan ini dibuktikan dengan semakin banyaknya surat kabar yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi. Berita mengenai sesuatu yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. radio, bahkan yang lebih berat lagi adalah dengan televisi dalam mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran sebagai salah satu kegiatan pokok yang mutlak dilakukan oleh

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tingkat persaingan produsen kendaraan bermotor dewasa ini semakin

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi seperti sekarang ini teknologi berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. penerbit surat kabar untuk kreatif agar tidak ditinggalkan pembacanya.

BAB I PENDAHULUAN. menurut penilaian konsumen yang menggunakan produk tersebut. perhatian dan memberikan penjelasan tentang produk-produknya.

PERAN KUALITAS PRODUK DAN PERIKLANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN HARIAN PAGI SURYA DI NGAGEL SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. datang dan berangkat mencapai dan (Buku Statistik

BAB I PENDAHULUAN. iklim dunia bisnis diwarnai dengan persaingan yang semakin ketat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Periklanan merupakan salah satu alat komunikasi yang memerlukan media dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemudahan dan penyampaian yang missal dan serentak. penyajiannya kepada pembaca masyarakat luas. Perkembangan media

BAB I. PENDAHULUAN. Keberhasilan fenomenal Southwest Airlines di Amerika Serikat sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Situasi pertumbuhan industri tercermin dari pasar otomotif yang

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rujukan di bidang pendidikan dan penyebaran informasi yang cepat. Dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan nilai bagi

Media Relations. Menyusun Perencanaan Program Media Relations (2) Anindita, S.Pd, M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. ini. Oleh karena itulah membangun kepercayaan konsumen dan citra perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STRA TEGI KOMUNIKASI EKSTERNAL SEBAGAI SUMBER KEUNGGULAN BERSAING HARlAN JA WA POS TESIS OLEH: FREDDY MUTIARA ST

BAB II 2. GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya Information Communication

BAB I PENDAHULUAN. barang maupun produk jasa. Semua perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. korporat dengan membangun bisnis-bisnis baru, sinergi menjadi topik yang

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. hal yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk mampu bersaing dan. meraih sukses dalam bisnis di era globaliasi ini.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring perkembangan bisnis media di Indonesia, khususnya surat kabar sangat

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA ATRIBUT PRODUK DENGAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SURAT KABAR KOMPAS. (Studi Kasus Pada Masyarakat Kelurahan Kadipiro)

BAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat

Analisis Isi Media Judul: No.02 Kontroversi Izin Penerbangan Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 05/01/2015

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisa atribut..., Ferdy Fahdrian Suyaka, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan berbagai macam produknya kepada masyarakat. Berkembangnya industri

penting sejalan dengan perkembangan zaman. Perkembangan teknologi selalu prinsip-prinsip sentral pemasaran. Pemasaran adalah mengenai memahami

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan untuk masuk berkompetisi di industri penerbangan Indonesia. Data

PRODUKSI MEDIA PR CETAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini permintaan dan kebutuhan konsumen mengalami perubahan dari waktu

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Tuntutan konsumen saat ini terus meningkat dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis media di Indonesia, khususnya surat kabar dalam

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan lingkungan pemasaran mengalami perubahan yang dramatis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis memasuki perekonomian global yang cepat berubah.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri, perdagangan maupun jasa. Selain itu banyak produk

Pertemuan Pertemuan 7 3

BAB I PENDAHULUAN. informasi. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Informasi

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I LATAR BELAKANG. dilakukan oleh Rio, Vazquez, dan Iglesias (2001) yang berfokus pada sepatu

BAB I PENDAHULUAN. Industri pakaian di era modern ini mengalami perkembangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa keseimbangan tiga pilar keberlanjutan usaha, yaitu People (sosial), Planet

ANALISIS KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PENERBIT PT. PABELAN DI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini persaingan dalam dunia bisnis sudah sangat UKDW

Di Tengah Isu LGBT dan Efek Negatif Internet, Mental Anak Perlu Diperkuat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bisnis berusaha untuk bersaing secara kompetitif dengan menghadirkan produkproduk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. maupun pasar global. Agar perusahaan dapat bertahan dan memenangkan

Strategi Memenangkan Persaingan Ida Bgs. Eka Artika 134

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ekonomi dan teknologi pada saat ini membawa banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. ritel tertinggi yang pernah dicapai Indonesia dalam indeks sejak 2001.

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Minat besar seseorang dalam membaca (media cetak), mendengar (radio), dan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini, Indonesia mengalami krisis moneter yang

Pusat pembangunan sekaligus pusat pertumbuhan ekonomi nasional telah berkembang begitu pesat terutama pada industri restoran. Data di atas menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bervariasi dan semakin selektif. Melihat hal ini perusahaan pun berlomba

BAB IV GAMBARAN UMUM Sejarah Terbentuknya Biro Humas dan Protokol. Diberlakukannya peraturan daerah Provinsi Lampung Nomor 11 Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. khalayak dengan menggunakan bahasa visual. Baik itu berupa tulisan,

BAB I PENDAHULUAN. dapat merebut pangsa pasar yang lebih luas. oleh perusahaan untuk mengarahkan komunikasi dalam rangka

BAB 6. a. Fitur Produk

Redaksi : Jln. Soekarno-Hatta No.77 Bandung Pos 1254, Telp. (022) ;

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang

BAB I PENDAHULUAN. konsep yang canggih namun juga tidak terlepas dari dunia hiburan, termasuk

Transkripsi:

BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Persaingan di dunia media cetak harian sekarang begitu ketat, sehingga untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan usaha suatu perusahaan harus melaksanakan kegiatan-kegiatan fungsional secara teratur. Dalam media cetak, komunikasi ekstemal kepada para pembaca menjadi signifikan dalam menentukan kesuksesan sebuah media, terlebih bagi media cetak harian yang berorientasi popular newspaper, seperti harian Jawa Pos. Di Jawa Timur, sekitar 40 persen pangsa pasar koran harian dikuasai oleh harian Jawa Pos dengan oplah total sekitar 300.000 eksemplar per hari. Sejak harian nasional terbesar di Indonesia, Kompas mulai memasuk! pasar koran di Jawa Timur dengan halaman khusus Jawa Timur dan mengambil alih sepenuhnya manajemen harian Surya yang sebelumnya dikelola bersama Kompas-Pos Kola Jakarta, sampai sekarang posisi harian Jawa Pos sebagai market leader koran harian di Jawa Timur dan di kawasan Timur Indonesia belum tergoyahkan. Secara nasional, oplah harian JmvQ Pos berada di urutan kedua setelah harian Kompas. Jawa Pos juga berhasil membendung ekspansi koran-koran terbitan Jakarta lain yang mencoba memasuki pasar koran di Jawa Timur dengan melakukan cetak jarak jauh,. 1

2 misalnya seperti yang dilakukan oleh harian Republika, Suara Pembantan dan Bisnis Indonesia. Keberhasilan Jawa Pos ini bisa diteliti ~ari pengaruh komunikasi eksternal. Jawa Pos tak lepas dari penerapan strategi komunikasi eksternal yang bagus kepada para pembacanya. Jawa Pos memelihara loyalitas konsumennya dengan memelihara komunikasi eksternal dengan pembacanya, sehingga setiap tindakan atau perubahan yang dilakukan oleh Jawa Pos diterima dengan baik oleh pembacanya. Tindakan ini terlihat saat Jawa Pos berubah menjadi broadsheet muda dengan lebar tujuh kolom dan munculnya halaman khusus anak muda Deteksi. Sejak 9 September 1998 Jawa Pos tampil dengan format baru, yakni broadsheet muda dengan lebar tujuh kolom seperti koran di luar negeri. Jawa Pos menjadi pelopor koran pertama yang terbit dalam ukuran broadsheet muda (tujuh koloman). Koran dengan ukuran lebih kecil yang mudah dibaca di dalam tempat yang tidak begitu leluasa -.-seperti di dalam kereta api atau kursi penumpang ekonomi pesawat terbang itu meniru koran-koran lain yang ada di Amerika Serikat-misalnya USA Today. Melalui perubahan besar yang dilakukan pada krisis moneter 1998 ini Jawa Pos berhasil melakukan resonansi komunikasi ke dalam dan keluar. Komunikasi ke dalam (internal) kepada jajaran redaksi, dan ke luar (eksternal) kepada para pembacanya. Pihak manajemen harus meyakinkan jajaran redaksi bahwa desain tujuh kolom ini akan berhasil, sehingga redaksi pun menjadi yakin melakukan proses perubahan. Redaksi dalam hal ini berperan menata kolom demi kolom koran, dan menyusun rubrikasi. Sedangkan untuk komunikasi ke luar Jawa Pos harus meyakinkan pembacanya, sehingga perubahan menjadi young broadsheet ini tidak dicitrakan negatif, misalnya karena Jawa

3 Pos Hrut terseret dalam krisis ekonomi 1998 itu. Untuk itu, Jawa Pos berupaya melakukan resonansi komunikasi kepada para pembacanya. Komunikasi ini dilakukan dalam bentuk saling memperkuat. Jawa Pos dengan gencar menurunkan materi iklan untuk memprovokasi pembaca. Sudah didesain satu skenario atau opini pembaca yang diarahkan untuk menerima perubahan itu. Provokasi c:ilakukan, lewat iklan-iklan. Salah satu iklan komunikasi yang provokatif adalah menjejerkan Jawa Pos dengan Washington Post. Jawa Pos ingin meyakinkan pembacanya bahwa di Amerika Serikat (AS) saat itu koran juga sudah berubah ukuran dari-sembilan kolom menjadi tujuh kolom. Koran harus lebih handy, koran lebar itu merepotkan saat dibaca, karena itu koran-koran di AS berubah semuanya. Koran-koran besar seperti The New York Times, The Washington Post, Los Angeles Times dan seterusnya telah berubah menjadi tujuh kolom. Di sini, terlihat kalau iklan-iklan seperti dijelaskan di atas, sebagai sarana komunikasi, tidak sekadar konsisten tapi juga bermakna dalam. Se tahun kemudian, 1999, Jawa Pos kembali beriklan yang isinya menyatakan di Amerika koran tujuh kolom sudah lama dipakai, dan kini di Indonesia, 67 koran Jawa Pos Group sudah mengikutinya. Selain itu, dilakukan paduan media komunikasi yang 'bersahutan'. Tidak hanya pada "harian JaWa Pos iklan-iklan komunikasi ttijuh kolom tadi ditampilkan. Namun, juga memanfaatkan media-media lain, misalnya di majalah mingguan Tempo. Iklan-iklan inilah yang menangkal citra negatifyang sempat timbui. Jawa Pos sempat dirugikan oleh pemberitaan salah satu harian di Jakarta yang menyebutkan karena krisis ekonomi yang berat, Jawa Pos sampai mengubah ukuran korannya menjadi tabloid.

4 Sedangkan pada kasus Deteksi yang mulai terbit 1 April 2000 merupakan inovasi Jawa Pos untuk menyasar segmen anak muda dengan berbagai rubrik seperti Aime, Aidoru, De-Style, Toys & Hobby (belakangan dihapus), Techno, Game Anime, Muzik, Cerpen, Otomotif, sampai Deteksi Polling. Jawa Pos menunjukkan inovasi yang harus dilakukan saat pasar utama (mainstream market) yang dilayani mulai usang dite1an zaman, sehingga tidak bisa lagi mengandalkan pelanggan loyal saja. Dia harus mulai memikirkan pasar masa depan. Untuk mendekatkan halaman Deteksi dengan pembaca muda (segmen siswa SMU dan mahasiswa tingkat awal), Jawa Pos mengadakan serangkaian kegiatan yang melibatkan siswa-siswi SMU, misalnya Lomba Mading, pergelaran musik Deteksi Party dan Deteksi Basketball League (DBL) yang dilakukan reguler setiap tahun. Untuk mengkomunikasikan aktivitas ini, Jawa Pos se1ama berlangsungnya kegiatan DBL menyediakan seluruh Deteksi halaman 3 untuk dipakai menerbitkan berita (artikel. dan foto) tentang DBL. Deteksi halaman 3 ini memang hanya terbit di Surabaya, sesuai dengan kegiatan DBL yang berlangsung di Surabaya, sedangkan Deteksi halaman I dan halaman 2 terbit nasional (Surabaya, Jakarta dan daerah-daerah lain). Secara berkala, pada momen-momen tertentu, halaman liputan kota rubrik Metropolis Jcwa Pos menerbitkan pula liputan DBL, bahkan dipasang di opening headline halaman berita Metropolis dengan disertai foto A (foto utama halaman). Masih banyak lagi strategi komunikasi ekstemal yang dilakukanjawa Pos dalam \ rangka memelihara kedekatan dengan pembacanya dan memberikan pencitraan (image) bahwa Jawa Pos adalah koran nasional populer yang layak dibaca oleh para pembacanya.

5 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang dapat ditarik adalah sebagai berikut : l. Bagaimana Corporate Communication Strategy PT Jawa Pos yang sedang dilaksanakan saat ini dalam memperoleh competitive advantage dari kompetitor? 2. Bagaimana Corporate Communication Strategy yang seharusnya dilakukan PT Jawa Pos untuk mempertahankan pelanggan dan mendapatkan pelanggan baru? 1.3. Tujuan Penelitian Dengan mengacu kcpada permasalahan penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian yang dilakukan pada PT Jawa Pos ini mempunyai suatli tujuan, yaitu menyempurnakan Corporate Communication Strategy yang dapat digunakan untuk mempertahankan oplah harian Jawa Pos. Adapun ruang lingkup dari tujuan tersebut adalah: a. Mengidentifikasi strategi komunikasi eksternal yang sudah dan sedang dilaksanakan di PT Jawa Pos serta melihat atribut-atribut yang digunakan dalam komunikasi eksternal kepada para pembaca harian Jawa Pos. b. Memformulasikan dan merekomendasikan suatu Corporate Communication Strategy yang relevan dalam mempertahankan pembaca Jawa Pas yang ada dan menjaring pelanggan koran baru harian Jawa Pos.

6 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, diharapkan dapat memberikan suatu manfaat : a. Bagi PT. Jawa Pos Sebagai sumbangan pemikiran untuk mengetahui faktor komunikasi ekstemal sebagai sumber keunggulan bersaing media cetak harian b. Bagi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Sebagai salah satu sumber bacaan pada perpustakaan di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, yang nantinya dapat berguna bagi pembaca dan penulis lainnya yang akan mengadakan penelitian dengan permasalahan yang sarna. c. Bagi Penulis Diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan program magister serta penerapan teori-teori yang berhubungan dengan masalah-masalah nyata yang dihadapi oleh perusahaan. Dalam kasus ini adalah lorporate Communication StrateKY untuk media cetak harian. 1.5. Lingkup Penelitian Penulis melakukan penelitian pada PT Jawa Pos yang menerbitkan harian Jawa Pos. Adapun yang menjadi lingkup penelitian penulis adalah memaparkan strategi komunikasi eksternal harian Jawa Pos dalam memelihara loyalitas pembacanya. Yang dimaksud dengan konstituen pembaca adalah mereka yang membaca koran Jawa Pos, baik sebagai peianggan, pembeli eceran atau sekadar memmjam.