USULAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI STASIUN PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI II BANDUNG MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL *

dokumen-dokumen yang mirip
Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan di Perguruan Tinggi X Dengan Menggunakan Metode Service Quality (Servqual) *

USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN PENGIRIMAN BARANG ATAU PAKET MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY *

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN MENGGUNAKAN DIMENSI BANKING SERVICE QUALITY DENGAN METODE SERVICE QUALITY (Studi Kasus di Bank X ) *

USULAN PENINGKATAN KUALITAS JASA PELAYANAN PESERTA TASPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY *

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN JASA PENDIDIKAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY (SERVQUAL) DI EDULAB CABANG JALAN KALIMANTAN BANDUNG *

Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan Jasa dengan Menggunakan Metode Service Quality di Baraya Travel Bandung *

ANALISIS PELAYANAN JASA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) DKI JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY *

Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan Jasa Pengiriman Paket Berdasarkan Hasil Pengukuran Menggunakan Metode Service Quality (Servqual) Di PT.

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN DI CAFE X DENGAN MENGGUNAKAN METODE DINESERV DAN SERVICE QUALITY (SERVQUAL)

Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2015

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MITRA FAMILY DENGAN PENDEKATAN SERVICE QUALITY (SERVQUAL) *

USULAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN ASURANSI KENDARAAN DI PT.X DENGAN METODE SERVICE QUALITY (SERVQUAL)

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA PEMBUATAN PASPOR DI KANTOR IMIGRASI KELAS I BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY*

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN RESTORAN X DENGAN MENGGUNAKAN METODE DINESERV DAN SERVQUAL

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN SERVICE KENDARAAN BERMOBIL MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY DI PT SILOAM KIA BANDUNG

BAB IV METODE PENELITIAN

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DENGAN METODE SERVQUAL DAN ZONE OF TOLERANCE

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA

Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan Rawat Inap Menggunakan Metoda Service Quality (Servqual) *

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

BAB I PENDAHULUAN. dan penghasilan masyarakat menambah kesadaran pelanggan untuk mendapatkan

Jurnal Ilmiah INTEGRITAS Vol. 3 No. 2 Desember 2017

Mengukur Kualitas Layanan Dengan SERVQUAL

Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013

ANALISIS KESENJANGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK RACHMAT HIDAYAT, MPA PRODI ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNIVERSITAS JEMBER

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi.

Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan Minimarket Intimart Dengan Menggunakan Metode Importance Performance Matrix *

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),

Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan Service Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Service Quality Di Dealer Yamaha Cicadas*

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN RUMAH SAKIT X DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

USULAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PASS 17 EVENT ORGANIZER BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. juga layanan internet banking serta telephone banking (Hart dan Smith,1998).

ABILITY TO PAY DAN WILLINGNESS TO PAY *

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Peningkatkan Kualitas Layanan 4G LTE Telkomsel Berdasarkan Servqual dan Quality Function Deployment yang Terintegrasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa di Perguruan Tinggi X dengan Menggunakan Metode SERVQUAL *

ASSESMENT TINGKAT KEPUASAN DOSEN DENGAN METODE SERVQUEL PADA UNIVERSITAS XYZ

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA

Konsep Gap Analysis dalam Memenuhi Kepuasan Pelanggan Oleh: Jufina

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI. Rinawati Anwar Rudi Kusubagio

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pada saat yang bersamaan. Tidak seperti produk manufaktur dimana hasil

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA BAGIAN KLAIM BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH DI PT. AJC MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA PERPUSTAKAAN PPNS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis

ANALISIS KESENJANGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) : ARI W B RAHARJO, Ir. MM

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini

ABSTRAK. Kata kunci (keywords): Perbaikan Kualitas Pelayanan. iv Universitas Kristen Maranatha

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

INTEGRASI SERVQUAL DAN QFD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN ANGKUTAN MASSA TRANS JOGJA

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan terhadap perusahaan yang dikelola tersebut. pengalaman pelanggan yang menyenangkan.

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB I PENDAHULUAN. Ditengah perkembangan dunia industri yang sangat pesat, maka persaingan

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

ANALISIS SERVICE QUALITY UNTUK MENGUKUR TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN TIK DI UNIVERSITAS SILIWANGI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. teliti. Terutama tentang suka atau tidaknya konsumen terhadap barang dan jasa. yang ditawarkan dan alasan yang mendasarinya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. terlebih dahulu dasar-dasar yang akan digunakan nantinya. Dasar-dasar teori

KUALITAS LAYANAN BEBERAPA PERUSAHAAN ASURANSI DI SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan, setiap

Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BEBERAPA MODEL KEBUTUHAN KONSUMEN

Peningkatan Kualitas Layanan General Affair Menggunakan Metode ServQual dan QFD pada PT. Meratus Line

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN COMLABS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB)

BAB 1 PENDAHULUAN. diperusahaan nasional maupun perusahaan asing. Perusahaan berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.

Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan Jasa Kantor Imigrasi Kelas II Depok dengan Menggunakan Metode Importance Performance Matrix *

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun

V. KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH DIMENSI KUALITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DUNIA FANTASI PT. PJA

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN DI RUMAH MAKAN X DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

BAB I PENDAHULUAN. domestik maupun di pasar internasional. Fenomena ini semakin menyadarkan para

ANALISIS KUALITAS LAYANAN AKADEMIK UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

Transkripsi:

Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.003 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2015 USULAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI STASIUN PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI II BANDUNG MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL * REZA RAMADHAN, HENDANG S. RUKMI, DWI NOVIRANI Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung Email: reza.ramadha@gmail.com ABSTRAK Makalah ini membahas tentang upaya meningkatan kualitas pelayanan di stasiun PT Kereta Api DAOP II Bandung. kualitas pelayanan yang ada mengacu kepada lima dimensi kualitas pelayanan menurut Parasuraman. Metode yang digunakan adalah metode servqual. Dari data yang disebarkan kepada pengunjung stasiun diketahui bahwa 90 % atribut kualitas pelayanan belum sesuai dengan yang diinginkan oleh pelanggan. Secara umum penyebabnya terkait dengan tidak adanya standard performance dan pegawai yang bekerja tidak sesuai dengan standar performance yang ada. Solusi yang diberikan secara umum adalah membuat standar performance sesuai dengan yang diinginkan oleh pelanggan serta memberikan pelatihan kepada pegawai agar dapat bekerja sesuai dengan standar. Kata kunci: Transportasi, Pelayanan, Servqual, Analisis Gap ABSTRACT This paper discusses efforts to improve the quality of service at the station DAOP II PT Kereta Api Bandung. Attributes of existing service quality refers to the five dimensions of service quality by Parasuraman. The method used is a method servqual. From the data distributed to visitors to the station is known that 90% attribute is not in accordance with the quality of service desired by the customer. Generally the cause is related to the absence of performance standards and the employees who work not in accordance with the existing performance standards. The solution provided in general is to make performance standards as desired by the customer and provide training to employees in order to work in accordance with the standard. Keywords: Transportation, Services, Servqual, Gap Analysis 1.PENDAHULUAN * Makalah ini merupakan ringkasan dari Tugas Akhir yang disusun oleh penulis pertama dengan pembimbingan penulis kedua dan ketiga. Makalah ini merupakan draft awal dan akan disempurnakan oleh para penulis untuk disajikan pada seminar nasional dan/atau jurnal nasional Reka Integra - 172

Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan di Stasiun PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi II Bandung Menggunakan Metode SERVQUAL 1.1 Pengantar Kota Jakarta merupakan salah satu kota tujuan bagi penduduk kota Bandung, karena berfungsi sebagai pusat pemerintahan, pusat pendidikan, perdagangan, industri dan pariwisata dan kota yang mempunyai daya tarik yang besar. Selain jarak antara Bandung dan Jakarta cukup dekat, sehingga tidak mengherankan jika mobilitas penduduk dari kota Bandung ke kota Jakarta cukup tinggi. Salah satu moda transportasi umum yang diminati penduduk Bandung untuk pergi ke Jakarta adalah kereta api. PT Kereta Api Indonesia adalah pihak pengelola transportasi kereta api. Kereta api Parahyangan memiliki harga tiket sebesar Rp. 90.000 untuk kelas bisnis dan Rp. 120.000 untuk kelas eksekutif. Walaupun harga tiket kereta api lebih murah dibandingkan harga tiket travel, namun masyarakat lebih banyak memilih jasa travel untuk melakukan perjalanan dari Bandung ke Jakarta. Faktor penyebabnya antara lain kereta api sering terlambat datang sekitar 10-20 menit dari jadwal yang sudah tertera di tiket serta jadwal yang sudah diatur, kondisi WC di stasiun yang sudah bersih tetapi kurang terawat, dan kondisi fasilitas menunggu di stasiun yang sudah baik tetapi kurang mencukupi dan kurang terawat. Kecenderungan masyarakat yang memilih menggunakan travel dari pada kereta api Parahyangan untuk melakukan perjalanan Bandung-Jakarta berdampak pada penurunan pendapatan PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasai II (PT KAI DAOP II). Oleh karena itu PT KAI DAOP II berkeinginan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya agar konsumennya merasa puas dan loyal untuk menggunakan kereta api Parahyangan jurusan Bandung- Jakarta. Dengan demikian pendapatan PT KAI DAOP II semakin meningkat. 1.2 Identifikasi Masalah Kualitas pelayanan yang ada sangat erat hubungannya dengan kepuasan pelanggan. Dengan memberikan kualitas pelayanan yang unggul dapat membuat pelanggan puas dan akhirnya pelanggan menjadi loyal. Pelayanan transaksi pelanggan parahyangan jurusan Bandung- Jakarta dimulai pada saat konsumen membeli tiket di loket, memasuki peron, menaiki kereta api, dan keluar dari stasiun. Sebagai tahap awal, kualitas pelayanan yang diteliti adalah kualitas pelayanan di stasiun PT KAI DAOP II. Pertimbangannya karena pelayanan di stasiun kereta api merupakan pelayanan awal yang diberikan kepada konsumen yang menggunakan jasa transportasi kereta api. Terdapat banyak faktor yang bisa ditingkatkan kualitas layanannya. Menurut Parasuraman (1990) kualitas pelayanan dapat dilihat berdasarkan lima dimensi, yaitu keandalan (reliability), ketanggapan (responsiveness), jaminan (Assurance), empati (empathy), dan berwujud (tangible). Untuk menentukan skala prioritas perbaikan dapat digunakan metode service quality (servqual). Terdapat lima gap yang dilihat pada metode servqual. Gap 1 kesenjangan antara harapan pelanggan dan persepsi manajemen, gap 2 kesenjangan persepsi manajemen terhadap harapan konsumen dan spesifikasi kualitas jasa, gap 3 kesenjangan spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa, gap 4 kesenjangan penyampaian jasa dan komunikasi eksternal sedangkan gap 5 kesenjangan jasa yang dipersepsikan dan jasa yang diharapkan. Reka Integra - 173

Ramadhan, dkk 2. STUDI LITERATUR 2.1 KUALITAS JASA Menurut Tjiptono (2005) Kualitas Jasa adalah tingkat keunggulan (exellence) yang diharapkan dalam pengendalian atas keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Dengan kata lain, terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa yakni, jasa yang diharapkan (expected service) dan jasa yang dipersepsikan (perceived service). 2.2 RESPON PELANGGAN Menurut Rangkuti (2003) respon pelanggan terhadap kesesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakan setelah pemakaian. 2.3 SERVICE QUALITY Menurut Parasuraman (1990) Service quality adalah salah satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan dan kualitas perusahaan adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Keberhasilan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang bermutu kepada pelanggannya, pencapaian pangsa pasar yang tinggi, serta peningkatan profit perusahaan sangat ditentukan oleh pendekatan. 2.4 MODEL KUALITAS JASA Salah satu model kualitas jasa yang paling popular dan banyak dijadikan acuan dalam riset pemasaran adalah metode servqual (Service Quality) yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithaml, dan Berry dalam serangkaian penelitian mereka terhadap enam sektor jasa, yaitu reparasi peralatan rumah tangga, kartu kredit, asuransi, sambunga telepon jarak jauh, perbankan, ritel, dan pialang sekuritas. Model dikenal pula dengan istilah Gap Analysis Model ini berkaian erat dengan model kepuasan pelanggan yang didasarkan pada ancangan diskonfirmasi. Ancangan ini menegaskan bahwa bila kinerja pada suatu atribut (attribute performance) meningkat lebih besar daripada harapan (expectations) atas atribut bersangkutan, maka persepsi atas kualitas jasa akan positif dan sebaliknya. 2.5 MODEL GAP Model konseptual Servqual memiliki 5 Gap kualitas jasa yang berpotensi menjadi sumber masalah kualitas jasa yang akan membantu pihak manajer dalam menganalisis sumber masalah dan melakukan perbaikan kualitas jasa. 2.6 PENJELASAN GAP Menurut Zeithaml (1990) menawarkan perluasan atas model Service Quality (Servqual). dalam hal ini diidentifikasi sejumlah faktor internal yang mempengaruhi tingkat kualitas jasa yang disampaikan kepada para pelanggan. Kelima gap tersebut adalah sebagai berikut: a. Gap 1 adalah antara harapan konsumen dan persepsi manajemen (knowledge gap). b. Gap 2 adalah antara persepsi manajemen terhadap harapan konsumen dan spesifikasi kualitas jasa (standard gap). c. adalah antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa (delivery gap). d. adalah antara penyampaian jasa komunikasi eksternal (communication gap). e. Gap 5 adalah antara jasa yang dipersepsikan dan jasa yang diharapkan (service gap). 3. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Langkah-langkah pemecahan masalah ini dapat dilihat pada Gambar 1. Reka Integra - 174

Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan di Stasiun PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi II Bandung Menggunakan Metode SERVQUAL Start Identifikasi Kulaitas Pelayanan Perancangan Alat Ukur Pengujian Alat Ukur Rumusan Masalah Identifikasi Metode Pemecahan Masalah (Servqual) Studi Literatur Identifikasi Karakteristik Responden Penentuan teknik pengumpulan data Pengumpulan Data Pengolahan Data Analisis Kesimpulan & Saran End Gambar 1. Langkah-langkah Pemecahan Masalah Rumusan masalah adalah tingkat pelayanan distasiun yang diberikan oleh PT. KAI DAOP II masih kurang, bagian manajemen bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, dengan meningkatnya kualitas pelayanan yang ada akan mengakibatkan peningkatan jumlah pelanggan dan membuat pelanggan menjadi loyal. Pada identifikasi atribut kualitas pelayanan terdapat 5 dimensi kualitas pelayanan diantaranya adalah reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangibles. Setelah melakukan identifikasi atribut maka dilakukan perancangan dan pengujian alat ukur. Pengujian alat ukur dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Responden yang digunakan adalah pelanggan PT. KAI DAOP II, pegawai, dan pihak manajemen. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner dan wawancara. Metode kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk menggali data sesuai dengan permasalahan penelitan. Wawancara adalah menanyakan langsung perihal masalah yang ada kepada responden. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik sampling convenience 4. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Data Kuesioner Terdapat tujuh jenis kuesioner yang disebarkan, yaitu: 1. Kuesioner tingkat kepentingan yang berisi apakah atribut pertanyaan penting untuk konsumen. Reka Integra - 175

Ramadhan, dkk 2. Kuesioner persepsi konsumen yang bertujuan untuk mengukur persepsi konsumen terhadap setiap item pernyataan. 3. Kuesioner ekspektasi konsumen yang bertujuan untuk mengukur ekspektasi konsumen terhadap setiap item pernyataan. 4. Kuesioner persepsi manajemen yang bertujuan untuk mengukur persepsi manajemen atas ekspektasi dari konsumen mengenai item pernyataan. Dibagikan kepada pihak manajemen. 5. Kuesioner spesifikasi kualitas jasa yang bertujuan untuk mengukur sepsifikasi kualitas jasa yang ditetapkan berdasarkan persepsi manajemen. Dibagikan kepada pihak manajemen. 6. Kuesioner penyampaian jasa yang bertujuan untuk mengukur peniliaian spesifikasi kualitas jasa yang telah dijalankan. Dibagikan kepada karyawan. 7. Kuesioner komunikasi eksternal yang bertujuan untuk mengukur kesesuaian hasil kerja dengan spesifikasi kualitas jasa. Dibagikan kepada karyawan. Kuesioner 1, 2, dan 3 disebarkan kepada konsumen selama 30 hari yaitu hari senin sampai dengan minggu. 4.2. Uji Validasi dan Uji Reliabilitas Uji validasi diberikan kepada 44 responden dan α 5% menunjukan 37 item pernyataan valid dan dapat digunakan untuk pengolahan selanjutnya. Hasil perhitungan uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Α Tingkat Kepentingan 0,991 Persepsi Konsumen 0,885 Ekspektasi Konsumen 0,974 Nilai α cronbach yang lebih besar dari 0,7 menunjukan bahwa alat ukur tingkat kepentingan, persepsi konsumen, ekspektasi konsumen dinyatakan reliable. 4.3. Perhitungan Gap Rekapitulasi data untuk setiap gap dari masing-masing variabel dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Perhitungan Gap No. Pertanyaan Gap 5 1 2 3 4 A1 Desain interior dan eksterior gedung - + - + + A2 Kebersihan & kerapihan stasiun (lantai, gedung, halaman, tempat parkir) - + - + + A3 Kenyamanan tempat parkir (luas, terdapat kanopi, terdapat petugas parkir) - + - + + A4 Kenyamanan & kebersihan toilet (terdapat air, gayung, tisu) - + + - + A5 Ketersediaan & kondisi fasilitas penunjang di stasiun (kafetaria, media hiburan, tempat charger, kipas anging, tempat duduk, ATM, tempat sampah dan sarana - - + - + informasi) A6 Desain seragam pegawai - + + - + A7 Kebersihan & kerapihan pakaian pegawai - + + - + A8 Media informasi (pamflet, brosur dan papan informasi) - + + - + A9 Kesigapan petugas dalam memberikan pelayanan hingga tuntas - + + - + A10 Kesediaan petugas dalam memberikan pelayanan hingga tuntas - + + - + A11 Kemampuan petugas dalam melaksanakan pekerjaan - + + - + A12 Keramahan dan kesopanan petugas dalam melayani pelanggan + + + + - A13 Keamanan dari kehilangan barang di stasiun - + + - - A14 Keamanan dari gangguan calo dan porter - + + - + Reka Integra - 176

Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan di Stasiun PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi II Bandung Menggunakan Metode SERVQUAL Tabel 2. Perhitungan Gap (lanjutan) No. Pertanyaan Gap 5 1 2 3 4 A15 Jaminan kesamaan harga yang tertera di informasi dengan harga yang dibayar (harga karcis, katering, WC) - - + - + A16 Jaminan keselamatan pada saat berada di stasiun - + + - - A17 kenyamanan pada saat naik dan turun kereta - + + - + A18 Kejujuran petugas dalam bekerja - + + - + A19 Pemberian informasi yang akurat (jadwal kedatangan dan keberangkatan kereta) + + + + - A20 Pelayanan pemesanan tiket yang akurat (kereta, jadwal, tempat duduk) - + + - + A21 Pelayanan transaksi keuangan yang akurat + + + + - A22 Kesesuaian jadwal pelayanan - + + - + A23 Kesabaran petugas dalam melayani pelanggan - + + - - A24 Kelengkapan & kejelasan informasi yang diberikan petugas - + + - + A25 Ketersediaan kotak saran - + + - + A26 Follow up Kritik dan saran complain - + + - + A27 Kemudahan menuju lokasi stasiun - + + - + A28 Kemudahan akses informasi/ pemesanan tiket/ complain - + + - + A29 Kemudahan menuju kereta/ posisi tempat duduk - + + - + 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 ANALISIS NILAI GAP 1 SAMPAI DENGAN GAP 5 Gap 1 Gap 1 + 12, 19,21 Gap 2 Gap 2 + 12, 19, 21 + 12, 19-21 + 12, 19-21 Gap 5 + 12, 19, 21 Gap 2 Gap 5 Gap 5-1-11, 13-18, 20,22-29 Gap 1+ 1-4, 6-11, 13-14, 16-18, 20-29 Gap 1 Gap 1-5, 15 Gap 2+ 4, 6-11, 13-14, 16-18, Gap 2 Gap 2 20-29 - 21 Gap 2-1-3 Gap 2+ 4, 6-11, 13-14, 16-18, 20,22-29 - 1-3 Gap 2+ 5, 15-5, 15 Gap 2+ 4, 6-11, 13-14, 16-18, 20,22-29 - 21-1-3 + 5, 15 Gambar 2. gap Reka Integra - 177

Ramadhan, dkk Tabel 3. gap berurutan No. Pertanyaan Gap 5 1 2 3 4 A1 Desain interior dan eksterior gedung - + - + + A2 Kebersihan & kerapihan stasiun (lantai, gedung, halaman, tempat parkir) - + - + + A3 Kenyamanan tempat parkir (luas, terdapat kanopi, terdapat petugas parkir) - + - + + A4 Kenyamanan & kebersihan toilet (terdapat air, gayung, tisu) - + + - + A6 Desain seragam pegawai - + + - + A7 Kebersihan & kerapihan pakaian pegawai - + + - + A8 Media informasi (pamflet, brosur dan papan informasi) - + + - + A9 Kesigapan petugas dalam memberikan pelayanan hingga tuntas - + + - + A10 Kesediaan petugas dalam memberikan pelayanan hingga tuntas - + + - + A11 Kemampuan petugas dalam melaksanakan pekerjaan - + + - + A14 Keamanan dari gangguan calo dan porter - + + - + A17 kenyamanan pada saat naik dan turun kereta - + + - + A18 Kejujuran petugas dalam bekerja - + + - + A20 Pelayanan pemesanan tiket yang akurat (kereta, jadwal, tempat duduk) - + + - + A22 Kesesuaian jadwal pelayanan - + + - + A24 Kelengkapan & kejelasan informasi yang diberikan petugas - + + - + A25 Ketersediaan kotak saran - + + - + A26 Follow up Kritik dan saran complain - + + - + A27 Kemudahan menuju lokasi stasiun - + + - + A28 Kemudahan akses informasi/ pemesanan tiket/ complain - + + - + A29 Kemudahan menuju kereta/ posisi tempat duduk - + + - + Ketersediaan & kondisi fasilitas penunjang di stasiun (kafetaria, media A5 hiburan, tempat charger, kipas anging, tempat duduk, ATM, tempat - - + - + sampah dan sarana informasi) A15 Jaminan kesamaan harga yang tertera di informasi dengan harga yang dibayar (harga karcis, katering, WC) - - + - + A19 Pemberian informasi yang akurat (jadwal kedatangan dan keberangkatan kereta) + + + + - A21 Pelayanan transaksi keuangan yang akurat + + + + - A12 Keramahan dan kesopanan petugas dalam melayani pelanggan + + + + - A13 Keamanan dari kehilangan barang di stasiun - + + - - A16 Jaminan keselamatan pada saat berada di stasiun - + + - - A23 Kesabaran petugas dalam melayani pelanggan - + + - - Ket. 1 2 3 4 5 5.2 Usulan Perbaikan Peningkatan secara rinci untuk setiap variabel prioritas dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Usulan Perbaikan Terhadap No Pertanyaan Ket. Kondisi Usulan yang diberikan A1 A2 A3 Desain interior dan eksterior gedung Kebersihan & kerapihan stasiun (lantai, gedung, halaman, tempat parkir) Kenyamanan tempat parkir (luas, terdapat kanopi, terdapat petugas parkir) 1 (Gap 5 dan Gap 2 negatif) Spesifikasi kualitas jasa belum sesuai dengan persepsi manajemen mengenai ekspektasi konsumen 1.Memperbaiki standar yang ada dengan tepat, realistis, dan jelas berdasarkan keinginan dari konsumen. 2.Menjelaskan standar yang ada dengan jelas dan tepat agar mudah diterima oleh pegawai. Reka Integra - 178

Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan di Stasiun PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi II Bandung Menggunakan Metode SERVQUAL Tabel 4. Usulan Perbaikan Terhadap (Lanjutan) No. Pertanyaan Ket. Kondisi Usulan yang diberikan A4 A6 Kenyamanan & kebersihan toilet (terdapat air, gayung, tisu) Desain seragam pegawai 2 (Gap 5 dan Gap 3 negatif) Penyampaian jasa oleh pegawai yang ada tidak sesuai dengan spesifikasi kualitas jasa yang telah dibuat oleh manajemen Terdapat berbagai macam faktor yang mengakibatkan pegawai tidak mau bekerja sesuai dengan stadard kualitas jasa diantaranya: A7 Kebersihan & kerapihan pakaian pegawai 1. Tidak adanya bonus ketika A8 Media informasi (pamflet, brosur dan papan bekerja sesuai dengan standard. Cara informasi) mengatasinya adalah membuat aturan A9 untuk pegawai yang bekerja dengan Kesigapan petugas dalam memberikan baik akan mendapatkan bonus pada pelayanan hingga tuntas saat gajian. A10 A11 A14 A17 A18 A20 A22 A24 A25 A26 A27 A28 A29 A5 A15 Kesediaan petugas dalam memberikan pelayanan hingga tuntas Kemampuan petugas dalam melaksanakan pekerjaan Keamanan dari gangguan calo dan porter kenyamanan pada saat naik dan turun kereta Kejujuran petugas dalam bekerja Pelayanan pemesanan tiket yang akurat (kereta, jadwal, tempat duduk) Kesesuaian jadwal pelayanan Kelengkapan & kejelasan informasi yang diberikan petugas Ketersediaan kotak saran Follow up Kritik dan saran komplain Kemudahan menuju lokasi stasiun Kemudahan akses informasi/ pemesanan tiket/ komplain Kemudahan menuju kereta/ posisi tempat duduk Ketersediaan & kondisi fasilitas penunjang di stasiun (kafetaria, media hiburan, tempat charger, kipas anging, tempat duduk, ATM, tempat sampah dan sarana informasi) Jaminan kesamaan harga yang tertera di informasi dengan harga yang dibayar (harga karcis, katering, WC) 3 (Gap 5, Gap 1 dan Gap 3 negatif) Manajemen belum mengerti apa yang diharapkan oleh pelanggan dan pelayanan yang ada tidak sesuai dengan spesifikasi kualitas jasa. 2. Kemampuan pegawai yang tidak sesuai dengan standard. Cara mengatasinya adalah melatih pegawai dengan mengadakan training agar standard delivery yang diberikan kepada pelanggan meningkat. 3. Membuat tim kerja agar pegawai dapat bekerja sama dengan baik. 4. Melakukan control berkala terhadap pelayanan yang diberikan oleh pegawai. 1. Pihak manajemen harus secara teratur mengumpulkan dan menggunakan informasi melalui penyebaran kuesioner, kotak kritik dan saran, riset pasar dan lain sebagainya. 3. Mengembangkan hasil pengumpulan data terhadap jasa pelayanan yang ada. 3. Manajemen harus sering berinteraksi langsung dengan pelanggan & pegawai agar terjalin kerja sama. 4. Membuat tim kerja agar pegawai dapat bekerja sama dengan baik. 5. Melakukan control berkala terhadap pelayanan yang diberikan oleh pegawai. 6. Memberikan hadian kepada pegawai yang rajin dan memberikan hukuman kepada pegawai yang malas. Reka Integra - 179

Ramadhan, dkk Tabel 4. Usulan Perbaikan Terhadap (Lanjutan) No. Pertanyaan Ket. Kondisi Usulan yang diberikan A19 A21 A12 Pemberian informasi yang akurat (jadwal kedatangan dan keberangkatan kereta) Pelayanan transaksi keuangan yang akurat Keramahan dan kesopanan petugas dalam melayani pelanggan 4( negatif) Janji yang diberikan perusahaan tidak sesuai dengan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan 1. Memperlancar arus komunikasi antara unit promosi atau iklan dan unit operasi, antaraunit penjualan dan unit operasi, dan antara unit personalia, pemasaran, dan operasi. 2. Memberikan layanan yang konsisten disemua tingkatan perusahaan. 3. Memberikan perhatian yang lebih besar pada aspek-aspek vital kualitas pelayanan. 4. Menjaga agar pesan-pesan yang disampaikan secara eksternal tidak membentuk harapan para pelanggan yang melebihi kemampuan perusahaan. 5. Mendorong para pelanggan untuk menjadi pelanggan yang baik dan setia. 1. Memperjelas pembagian Pekerjaan. A13 Keamanan dari kehilangan barang di stasiun 2. Meningkatkan kesesuaian antara sumber daya manusia, teknologi, dan pekerjaan. A16 A23 Jaminan keselamatan pada saat berada di stasiun Kesabaran petugas dalam melayani pelanggan 5 (Gap 5, dan Gap 4 negatif) pelayanan yang ada tidak sesuai dengan spesifikasi kualitas jasa dan Janji yang diberikan perusahaan tidak sesuai dengan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan 3. Mengukur kinerja dan memberikan imbalan sesuai dengan kinerja. 4. Memberikan kewenangan yang lebih besar kepada sumber daya manusia yang lebih dekat dengan para pelanggan. 5. Membangun kerjasama antara sumber daya manusia. 6. Memperlakukan para pelanggan seperti bagian dari keluarga besar perusahaan. 7. Memperlancar arus komunikasi antara unit promosi/ iklan dan unit operasi, antaraunit penjualan dan unit operasi, dan antara unit personalia, pemasaran, dan operasi. 8. Memberikan layanan yang konsisten disemua tingkatan perusahaan. 9. Memberikan perhatian yang lebih besar pada aspek-aspek vital kualitas pelayanan. 10.Menjaga agar pesan-pesan yang disampaikan secara eksternal tidak membentuk harapan para pelanggan yang melebihi kemampuan perusahaan. 11.Mendorong para pelanggan untuk menjadi pelanggan yang baik dan setia. Reka Integra - 180

Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan di Stasiun PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi II Bandung Menggunakan Metode SERVQUAL 6. KESIMPULAN Dari 29 atribut hampir terdapat gap 5 yang bernilai negatif, kecuali atribut 12, 19, dan 21. Sehingga dapat disimpulkan bahwa: 1. Manajemen membuat standard performance tidak sesuai dengan keinginan konsumen. Solusi untuk permasalah ini adalah memperbaiki standar performance yang ada dengan cara disesuaikan dengan keinginan dari pelanggan yang relevan dan mudah dimengerti. 2. Pegawai yang bekerja tidak sesuai dengan standard performance yang ada. Solusi yang diberikan adalah melakukan penyebaran kuesioner kepada pekerja untuk mengetahui penyebab yang membuat pekerja tidak bisa bekerja sesuai dengan standar performance serta memberikan pelatihan secara berkala. 3. Manajemen belum mengerti apa yang diinginkan oleh konsumen dan Pegawai tidak bekerja sesuai dengan standard performance yang ada. Solusi yang diberikan adalah membuat standar performance yang mudah untuk diterima oleh pegawai dan sesuai dengan keinginan konsumen. 4. Komunikasi eksternal yang ada tidak sesuai (berlebihan) dengan kondisi sebenarnya. Solusi yang diberikan adalah pihak yamg membuat komunikasi eksternal harus bisa berkoordinasi dengan pihak lapangan agar komusikasi eksternal yang ada bisa sesuai dengan yang ada dilapangan. 5. Pegawai bekerja tidak sesuai dengan standard performance yang ada Komunikasi eksternal yang ada tidak sesuai (berlebihan) dengan kondisi sebenarnya. Solusi yang diberikan adalah pihak pegawai harus mengetahui dikomunikasi eksternal dan bekerja sesuai dengan yang ada di komunikasi ekternal tersebut. REFERENSI Rangkuti, Freddy. 2003. "Measuring Customer satisfaction". PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2005. Service, Quality & Satisfaction. Andi. Yogyakarta. Zeithaml, V.A., A. Parasuraman, dan L.L. Berry. 1990. Delivering Quality Service: Balancing Customer Perception & Expectation. Simon And Schuster. New York. Reka Integra - 181