PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRY PADA MATA PELAJARAN EKONOMI POKOK BAHASAN PASAR

dokumen-dokumen yang mirip
STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI

Menurut Wina Sanjaya (2007 : ) mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang menjadi ciri utama dari metode inkuiri, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. bantu memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu. Salah satu

BAB II LANDASAN TEORI. suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ISRINA ENDANG WIDIASTUTI A54D090003

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA

PENERAPAN METODE INQUIRY PADA MATERI ORGANISASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI KUTA BAK MEE ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sikap serta tingkah laku. Di dalam pendidikan terdapat proses belajar,

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu pilar upaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang tidak pernah lepas dari segala bentuk aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari,

FAKULTAS EKONOMI UNNES

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. B. Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab 1 ini tentang pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub bab,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan ilmu atau pengetahuan. Tujuan pembelajaran matematika adalah terbentuknya

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih dari sekedar realisasi satu sasaran, atau bahkan beberapa sasaran. Sasaran itu

BAB. I PENDAHULUAN. Hilman Latief,2014 PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan generasi emas, yaitu generasi yang kreatif, inovatif, produktif,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengganti dan penerus yang mendahuluinya, dan sebagai pewaris-pewaris di muka

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA BAHAN AJAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN DI SEKOLAH DASAR. Oleh TITA ROSTIAWATI 1 MAULANA 2 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan oleh siswa kelas VII SMPN 1 Bandar Lampung. Berdasarkan hasil

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dalam masa perkembangan, sehingga perlu

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hakikat Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) 1. Pengertian Contextual Teaching and Learning (CTL)

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. setelah mengalami pengalaman belajar. Dalam Sudjana (2008:22), hasil belajar

BAB II PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING KAITANYA DENGAN PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ENERGI PANAS

Menyiapkan Pendidik Yang Melek Hukum Terhadap Perlindungan Anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dengan menempuh perbaikan di bidang pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan

BAB II KAJIAN TEORI. Pembelajaran merupakan proses komunikasi du arah, mengajar dilakukan oleh

BAB I PENDAHULAAN. Dewasa ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. 2 Keberhasilan. kualitas sumber daya manusia pendidikan.

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1999), hlm. 4 2 Trianto, Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm.

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu

134 ISSN X. Edisi Khusus No. 2, Agustus 2011 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan manusia menghadapi masa depan agar bisa hidup lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1I KAJIAN PUSTAKA Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN DI KELAS I SD NEGERI 53 BANDA ACEH. Israwani SD Negeri 53 Banda Aceh

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pembelajaran IPA IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam yang sesuai dengan kenyataan dan

Kata kunci : Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMPULKAN HASIL PERCOBAAN GAYA (DORONGAN DAN TARIKAN) DAPAT MENGUBAH BENTUK SUATU BENDA PADA SISWA KELAS IV SD.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentan. g alam sekitar di sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No.20 tahun 2003 pasal 3. (2005:56) tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan wadah mencerdaskan kehidupan bangsa sebab

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

PEMBELAJARAN KONSTRUTIVIS, INKUIRI/DISKOVERI

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Mengunakan Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas V SDN No 1 Balukang

BAB I PEDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bertanah air. Selain itu, pendidikan

MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MELALUI METODE KONTEKSTUAL

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam. Model yang diajarkan disini memakai model Inquiry Based

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. arti formal, yaitu pendidikan yang diterima oleh siswa melalui guru dan biasanya

Strategi Pembelajaran Biologi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses dimana seseorang memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester

BAB I PENDAHULUAN. yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL. contextual teaching and learning

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia

BAB I PENDAHULUAN. sehingga manusia itu tumbuh sebagai pribadi yang utuh. Pendidikan adalah proses

TINJAUAN PUSTAKA. Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid

BAB I PENDAHULUAN. mewarnai seluruh aspek kehidupan manusia. Dalam rangka mengimbangi

BAB I PENDAHULUAN. penunjang roda pemerintahan, guna mewujudkan cita cita bangsa yang makmur dan

I. PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia. Oleh karena itu, dalam Permendiknas tahun

Transkripsi:

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRY PADA MATA PELAJARAN EKONOMI POKOK BAHASAN PASAR Dewi Fauziyah Universitas Negeri Surabaya dewifauziyah@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan model pembelajaran inkuiri dengan guru mata pelajaran sebagai pengamat yang menilai pelaksanaan proses pembelajaran. Berdasarkan data hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi pokok bahasan pasar di kelas X SMA Negeri 1 Kebomas Gresik. Selain itu, berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan kemampuan afektif dan psikomotorik siswa dalam melaksanakan metode pembelajaran inkuiri berdasarkan perbandingan kemampuan afektif dan psikomotorik siswa. Diharapkan metode inkuiri dapat diterapkan sebagai salah satu metode pembelajaran alternatif yang digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Agar pelaksanaan pembelajaran dengan metode inkuiri dapat dilaksanakan dengan baik, diharapkan guru melakukan pembimbingan dalam observasi lapangan yang dilaksanakan oleh siswa secara berkelompok. Kata kunci: Model Pembelajaran inkuiri, Pokok Bahasan Pasar PENDAHULUAN Globalisasi telah mempengaruhi setiap sendi kehidupan umat manusia. Dampak globalisasi dalam bidang pendidikan adalah dijadikannya pendidikan sebagai komoditas yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan baik sosial, ekonomi, bahkan politik. Menurut Wahono, (dalam Chotim, 2002:312) pendidikan merupakan wahana untuk mengalami pergeseran orientasi, visi maupun ideologi. Persoalan besar dunia pendidikan di Indonesia adalah: pertama, kesalahan paradigma dan pendekatan, dan yang kedua beratnya tanggungan dan seriusnya ketimpangan sosial ekonomi bangsa. Selain sebagai wahana pergeseran orientasi, visi dan ideologi Wahono juga mengatakan bahwa Pendidikan merupakan wahana untuk menyalurkan ilmu pengetahuan, alat membentuk watak, alat keterampilan, alat menanamkan nilai-nilai moral dan ajaran agama, alat pembentukan kesadaran bangsa, alat menguasai teknologi, dan lain sebagainya. Menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritualkeagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta kepribadian yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. (Munib, 2004:33). Oleh karena itu, agar tujuan pendidikan tersebut dapat dicapai diperlukan sebuah sistem pendidikan yang baik. Salah satu faktor yang sangat penting dan menentukan adalah metode P a g e [ 49 ]

Prosiding Seminar Nasional 9 Mei 2015 pembelajaran yang diterapkan dalam proses pendidikan. Dengan metode yang tepat diharapkan akan dicapai hasil pembelajaran yang optimal. Proses kegiatan belajar mengajar di SMA seharusnya berlangsung menarik, aktivitas siswa sebagai pembelajar selalu antusias dalam mengikuti pelajaran. Kegiatan pembelajaran yang seharusnya menarik, penuh aktivitas dan ide-ide cemerlang itu tidak ada, kelas yang ada hanyalah pasif di mana hanya terjadi pemberian informasi dari guru ke siswa. Siswa hanya mendengarkan dan mencatat hal-hal yang dianggap penting. Sutrisno (2008) mengungkapkan bahwa pembelajaran inkuiri berupaya menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Peranan guru dalam pembelajaran dengan pendekatan inkuiri adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah yang perlu disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Namun dimungkinkan juga bahwa masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh siswa. Tugas guru selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan masalah. Bimbingan dan pengawasan guru masih diperlukan, tetapi intervensi terhadap kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi. Dari berbagai metode pembelajaran yang ditawarkan akan diterapkan salah satu komponen pendekatan kontekstual atau sering disebut CTL (Contextual Teaching and Learning). Pendekatan CTL mempunyai tujuh komponen utama, yaitu konstruktivisme (Constructivism), menemukan (Inquiry), bertanya (Questioning), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modeling), refleksi (Reflection) dan penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment). Dengan ketujuh komponen CTL, salah satu komponen yang akan diujicobakan adalah metode inkuiri. Secara keseluruhan metode inkuiri menekankan pada keterampilan untuk meninjau lingkungannya secara lebih kritis dan melatih siswa untuk dapat mengambil keputusan secara bertanggung jawab. Secara garis besar metode inkuiri merupakan metode pembelajaran yang mengkaitkan materi belajar dengan pengalaman siswa. Pengalaman dari masing-masing siswa nantinya akan dirumuskan dan disimpulkan bersama-sama. Dengan metode seperti ini diharapkan siswa akan menemukan materi secara mandiri sesuai dengan pengalamannya serta siswa mampu berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran yang dilakukan. Pokok bahasan pasar dalam mata pelajaran Ekonomi sangat erat kaitannya dengan pengalaman sehari-hari siswa. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran pada pokok bahasan pasar sangat tepat diterapkan dengan metode inkuiri. Dalam pokok bahasan pasar terdapat beberapa sub pokok bahasan yaitu jenis-jenis pasar, transaksi, dan penentuan harga. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di SMA, masih banyak guru yang menggunakan metode konvensional sebagai satu-satunya metode yang diterapkan dalam [ 50 ] P a g e

berbagai mata pelajaran, terutama mata pelajaran ekonomi, sehingga banyak siswa yang mengalami kejenuhan. Guru masih kesulitan dalam menemukan metode yang tepat, dengan waktu dan sarana yang terbatas, serta pemahaman siswa terhadap materi masih kurang, ini menyebabkan banyak siswa yang mendapatkan hasil belajar di bawah standar dan belum mencapai ketuntasan belajar. Untuk mengatasi hal itu, peran guru sangat penting, ini tergantung pada metode pembelajaran apa yang digunakan oleh guru sehingga dapat menarik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dari latar belakang yang dipaparkan diatas maka rumusan masalah adalah bagaimana penerapan strategi pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan pasar di kelas X SMA N 1 Kebomas Gresik? Adapun tujuan dari penulisan ini adalah: 1) mengubah peranan yang dominan dalam pembelajaran, menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa peran dosen sebagai pembimbing, motivator, fasilitator. 2) Meningkatkan partisipasi siswa dalam membantu mengembangkan potensi intrinsik dalam pembelajaran, 3) Mengetahui bagaimana penerapan strategi pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan pasar, dan 4) Mengetahui penerapan strategi pembelajaran inkuiri agar dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran ekonomi. MODEL PEMBELAJARAN Cara guru mengajar menjadi salah satu penentu keberhasilan proses belajarmengajar. Salah satu caranya adalah dengan penerapan model pembelajaran. Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, model pembelajaran yang diutamakan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran Inkuiri (Inquiry Based Learning), model pembelajaran Discovery (Discovery Learning), model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning), dan model pembelajaran berbasis permasalahan (Problem Based Learning). Untuk menentukan model pembelajaran yang akan dilaksanakan dapat mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1. Kesesuaian model pembelajaran dengan kompetensi sikap pada KI-1 dan KI-2 serta kompetensi pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan KD-3 dan/atau KD-4. 2. Kesesuaian model pembelajaran dengan karakteristik KD-1 (jika ada) dan KD-2 yang dapat mengembangkan kompetensi sikap, dan kesesuaian materi pembelajaran dengan tuntutan KD-3 dan KD-4 untuk mengembangkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan. Penggunaan pendekatan saintifik yang mengembangkan pengalaman belajar peserta didik melalui kegiatan mengamati (observing), menanya (questioning), P a g e [ 51 ]

Prosiding Seminar Nasional 9 Mei 2015 mencoba/mengumpulkan informasi (experimenting/collecting information), mengasosiasi/menalar (associating), dan mengomunikasikan (communicating). Inquiry Learning Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Pembelajaran inkuiri menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam pembelajaran ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar. Pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Pembelajaran ini sering juga dinamakan pembelajaran heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan.wina sanjaya,(2008:194) Joyce (Gulo, 2005) mengemukakan kondisi-kondisi umum yang merupakan syarat bagi timbulnya kegiatan inkuiri bagi siswa, yaitu : (1) aspek sosial di dalam kelas dan suasana bebas-terbuka dan permisif yang mengundang siswa berdiskusi; (2) berfokus pada hipotesis yang perlu diuji kebenarannya; dan (3) penggunaan fakta sebagai evidensi dan di dalam proses pembelajaran dibicarakan validitas dan reliabilitas tentang fakta, sebagaimana lazimnya dalam pengujian hipotesis. Adapun beberapa pengertian mengenai Metode Pembelajaran Inkuiri menurut paha ahli sebagai berikut: 1. Phillips (dalam Arnyana, 2007:39) mengemukakan inkuiri merupakan pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan pada semua jenjang pendidikan. Pembelajaran dengan pendekatan ini sangat terintegrasi meliputi penerapan proses sains yang menerapkan proses berpikir logis dan berpikir kritis. 2. Wina Sanjaya (2008:196) berpendapat bahwa strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. 3. Syaiful Sagala (2011:196), Metode inkuiri merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanam kan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa yang berperan sebagai subjek belajar, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. 4. Aziz (Ahmad, 2011), Metode inkuiri adalah metode yang menempatkan dan menuntut guru untuk membantu siswa menemukan sendiri data, fakta dan informasi tersebut dari berbagai sumber agar dengan kegiatan itu dapat memberikan [ 52 ] P a g e

pengalaman kepada siswa. Pengalaman ini akan berguna dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah dalam kehidupannya. Strategi pembelajaran Inkuiri atau strategi pembelajaran inkuiri (SPI) merupakan salah satu dari strategi pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Strategi pembelajaran ini menekankan pada proses mencari dan menemukan (Wina Sanjaya, 2012:201). Di dalam proses pembelajaran, materi pembelajaran tidak diberikan secara langsung oleh guru kepada siswa, akan tetapi guru membimbing siswa dan menjadi fasilitator untuk membantu siswa dalam mencari dan menemukan materi pembelajaran, dan peserta didik mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan secara kritis dan analitis. Strategi pembelajaran inkuiri banyak dipengaruhi oleh aliran belajar kognitif. Menurut aliran ini, belajar adalah proses mental dan proses berpikir dengan memanfaatkan segala potensi mental yang dimiliki setiap individu secara optimal. Belajar bukan hanya persoalan menghafal materi yang diberikan oleh guru, akan tetapi belajar merupakan proses di mana setiap individu memperoleh pengetahuan tersebut melalui ketrampilan berpikir individu, dengan kata lain bahwa pengetahuan yang diperoleh tidak langsung dari guru, melainkan peserta didik sendiri yang mencari dan menemukannya. Strategi Pembelajaran Inkuiri adalah teori belajar konstruktivistik, di mana peserta didik secara pribadi menyusun dan membangun pemahamannya dan pengetahuannya sendiri, sehingga peserta didik sungguh dituntut untuk aktif dalam mencari dan menemukan pengetahuan. Dalam proses seperti ini guru, berperan sebagai fasilitator yang membantu jalannya proses pembelajaran. Keunggulan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Inkuiri Di dalam pembelajaran inkuiri ini, terdapat beberapa keunggulan dan juga kelemahan dalam penerapannya. Adapun keunggulan dan kelemahan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Keunggulan Keunggulan metode pembelajaran inkuiri yang diungkap Wina Sanjaya (2012: 208) ialah strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang banyak dianjurkan, oleh karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan, di antaranya: a. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna. b. Strategi pembelajaran inkuiri dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. c. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. P a g e [ 53 ]

Prosiding Seminar Nasional 9 Mei 2015 d. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar. 2. Kelemahan Kelemahan metode pembelajaran inkuiri yang diungkap Wina Sanjaya, (2012: 208) menyatakan bahwa di samping memiliki keunggulan, strategi pembelajaran inkuiri mempunyai kelemahan, di antaranya: a. Jika SPI digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa. b. Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar. c. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan. d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka strategi pembelajaran inkuiri akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru. Secara umum Wina Sanjaya (2012: 201) mengemukakan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1.ORIENTASI 2.MERUMUSKAN MASALAH 3.MERUMUSKAN HIPOTESIS 4.MENGUMPULKA N DATA 5.MENGUJI HIPOTESIS 6.MERUMUSKAN KESIMPULAN [ 54 ] P a g e

Secara umum, langkah-langkah model pembelajaran inkuiri sebagai berikut: 1. Orientasi Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan strategi ini sangat tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah, tanpa kemauan dan kemampuan maka proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan lancar. 2. Merumuskan masalah Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir. 3. Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis. Kemampuan berpikir logis itu sendiri akan sangat dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimiliki serta keluasan pengalaman. Dengan demikian, setiap individu yang kurang mempunyai wawasan akan sulit mengembangkan hipotesis yang rasional dan logis. 4. Mengumpulkan data Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya 5. Menguji hipotesis Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan. P a g e [ 55 ]

Prosiding Seminar Nasional 9 Mei 2015 6. Merumuskan kesimpulan Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan. PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI POKOK BAHASAN PASAR Contoh Penerapan Model Pembelajaran Penemuan (Inquiry Learning) Pada penerapan model pembelajaran penemuan atau inquiry terdapat prosedur yang harus dilakukan yang meliputi tahap 1. Orientasi, 2. merumuskan masalah (identifikasi masalah), 3. merumuskan hipotesis, 4. mengumpulkan data (Data collection ), 5. menguji hipotesis (pengolahan data), 6. (menarik kesimpulan/generalisasi). Contoh penerapan model pembelajaran inkuiri pada materi Ekonomi tentang pasar. Kompetensi Dasar Topik : pasar : 3.4 Mendeskripsikan konsep pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian 4.4 Melakukan penelitian tentang pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian Sub Topik : Penelitian tentang pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian. Tujuan : 1) Melalui pengamatan siswa dapat mengidentifikasi jenis pasar. 2) Melalui kegiatan tanya jawab, siswa dapat mengetahui permintaan barang dan jasa dengan tepat. 3) Melalui percobaan, siswa dapat mengetahui harga keseimbangan dengan benar. 4) Melalui kegiatan presentasi, siswa dapat mengetahui penawaran barang dan jasa dengan benar. Alokasi Waktu : 1x pertemuan (3 JP) SINTAK PEMBELAJARAN 1. Orientasi (Pemberian rangsangan) KEGIATAN PEMBELAJARAN 1) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kemudian dapat memberikan konsep dasar, petunjuk atau referensi yang diperlukan dalam pembelajaran. 2) Melakukan brainstorming dimana peserta didik dihadapkan pada masalah hasil pengamatan tentang terbentuknya harga pasar dalam perekonomian. [ 56 ] P a g e

3) Mencatat data hasil pengamatan tentang pasar. 2. Merumuskan masalah (pertanyaan/identifi kasi masalah) 3. Data collection (pengumpulan data) 4. Data processing (pengolahan Data) 5. Verification (pembuktian) Menguji hipotesis - Berdasarkan data pengamatan di lapangan peserta didik akan mengumpulkan informasi tentang konsep pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin konsep pasar yang berkaitan dengan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian di lingkungan setempat sampai siswa menentukan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya - Contoh apa saja di lingkungannya yang menjelaskan tentang jenis-jenis pasar? - Contoh apa saja di lingkungannya yang menjelaskan permintaan barang dan jasa dengan tepat? - Contoh percobaan apa saja di lingkungannya yang dapat mengetahui harga keseimbangan dengan benar? - Bagaimana cara mengetahui kegiatan penawaran barang dan jasa dengan benar? Pada tahap ini peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui: - Melakukan pengumpulan data tentang jenis-jenis pasar. - Melakukan pengumpulan data tentang permintaan barang dan jasa yang belum diketahui dengan tepat. - Melakukan pengumpulan data tentang permintaan barang dan jasa yang belum diketahui dengan tepat. Pada tahap ini peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi untuk mengolah data hasil pengamatan dengan cara: - Mengolah data pengamatan dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja, misalnya mengolah data tentang untuk membantu mencipta hasil karya sesuai materi tentang pasar. Pada tahap verifikasi peserta didik mendiskusikan hasil pengolahan data dan memverifikasi hasil pengolahan dengan teori pada buku sumber. Misalnya dengan cara: - Mengkonfirmasikan data dengan teori yang berhubungan dengan pasar di lingkungan setempat. - Memverifikasi jawaban kelompok tentang hasil analisis P a g e [ 57 ]

Prosiding Seminar Nasional 9 Mei 2015 6. Generalization (menarik kesimpulan) data masing-masing individu yang ada dalam kelompok. - Berdiskusi menentukan solusi atau penyelesaian dari konsep pasar dan terbentuknya harga pasar tersebut di atas.. Pada tahap ini peserta didik menyimpulkan hasil observasi dan diskusi misalnya menyimpulkan : - Penelitian tentang pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian. SIMPULAN Berdasarkan pembahasan yang disajikan dalam pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa Strategi pembelajaran inkuiri dapat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran siswa, dan dapat disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh pembelajaran pada berbagai mata pelajaran, khususnya ekonomi, yaitu meliputi aspek: kemampuan mengemukakan pendapat, kemampuan menganalisa masalah, kemampuan menuliskan pendapatnya setelah melakukan pengamatan, dan kemampuan menyimpulkan. Pembelajaran inkuiri melibatkan seluruh siswa secara aktif dalam pembelajaran ekonomi dalam kelas sangat penting, karena melibatkan para siswa dalam berbagai kegiatan belajar, dengan demikian siswa memperoleh hasil belajar yang lebih baik dan peningkatan prestasi belajar ekonomi dalam tugas dan ujian. Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Guru Guru hendaknya memberikan pengarahan kepada siswa mengenai sikap belajar yang positif dengan latihan dan pengalaman dari keadaan yang tidak tahu menjadi tahu yang diukur melalui toleransi, kebersamaan, gotong-royong, rasa setia kawan dan kejujuran untuk menciptakan suatu pembelajaran yang efektif. Guru memberikan motivasi, pembelajaran yang bervariasi agar siswa tidak bosan dan merasa senang, tertarik dengan mata pelajaran, sehingga tumbuh minat dalam belajar. Guru lebih mempersiapkan secara matang cara membawa diri untuk menciptakan suatu suasana kelas yang menyenangkan sehingga akan terwujud suatu proses pembelajaran di dalam kelas yang baik sehingga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. 2. Siswa Siswa hendaknya memperbaiki sikap belajarnya baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah yang akan membuat siswa mudah dalam menerima pelajaran dan dapat meningkatkan prestasi. [ 58 ] P a g e

Siswa hendaknya memiliki semangat belajar dengan cara berlatih terus menerus dan berupaya untuk memahami ilmu yang disampaikan. Siswa hendaknya lebih banyak mencari pengetahuan dari pengalaman yang berhubungan dengan matematika agar lebih benar-benar memahami materi dan bisa teringat lama dalam pikiran. DAFTAR PUSTAKA Chotim, Wahono.(2002). lembaran Ilmu Kependidikan. Semarang : UPT UNNES Press Depdiknas. 2003. Undang-undang Sikdiknas ( UU Ri No 20 tahun 2003). Jakarta. Depdiknas Munib, 2004. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT MKK UNNES Sutrisno, 2008.. Pembelajaran Inkuiri. www.google.com Sanjaya Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. jakarta: Kencana Perdana Media Group. Gulo, Joyce. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : grasindo Philips, Arnyana, 2007: methode Pebelajaran inkuiri. Tesis Pendidikan Sagala, syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: alfabeta Pascasarjana Teknplogi Ahmad, Aziz. 2011. Hakikat Metode Inkuiri. Universitasas Negeri Makasar. Diakses dari http://pjjpgsd.dikti.go.id/file.php/.../hakikat METODE INKUIRI rtf. diakses pada tanggal 25 November 2012 Sanjaya Wina. 2012. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Rawamangun-jakarta: Kencana Perdana Media Group Kemendikbud, 2014. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan DAN Kebudayaan dan penjamin mutu pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan P a g e [ 59 ]