PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perubahan luar biasa dalam persaingan produksi, pemasaran, dan pengelolaan sumber

Oleh : DIDHIK HERMANSAH B

BAB I PENDAHULUAN. nyawa untuk menggerakkan roda perekonomian negara (Kasmir, 2014). adanya perbankan telah dirasakan di Kabupaten Ponorogo.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta)

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL. (Survai Pada Perusahaan Manufaktur di Sukoharjo)

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

SKRIPSI. Disusun oleh: RATNA YULIATI B

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam persaingan bisnis dewasa ini perusahaan dituntut untuk

/BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan pada dunia baik yang ada di luar negeri maupun

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJER

BAB I PENDAHULUAN. saat ini secara langsung sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan-perusahaan di

KUESIONER. Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi, dan Kinerja Manajerial (Studi

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat ketat, menuntut perusahaan/organisasi untuk menggunakan

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, DESENTRALISASI, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya perkambangan zaman, dalam waktu yang relatif singkat informasi dapat

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran diharapkan setiap. ditetapkan sebelumnya (Sardjito dan Muthaher, 2007).

CHRISTINE PRAMITA W.

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan kemampuan yang ada dengan semaksimal mungkin agar unggul

BAB I PENDAHULUAN. Disamping itu, dalam menghadapi pesaing-pesaingnya perusahaan harus

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI

MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. yang mengalami kebangkrutan karena tidak siap akan perubahanperubahan

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. adanya faktor-faktor situasional yang dapat mempengaruhi variabel satu dengan

BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (SIAM) aktivitas yang dilakukan (Hansiadi, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan suatu perusahaan tergantung pada sistem informasi akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. mungkin. Untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi operasional maka

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci

BAB I PENDAHULUAN. Desember 2015, negara-negara yang tergabung dalam ASEAN, akan. memasuki era baru yaitu penerapan perdagangan bebas kawasan Asia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hubungan langsung antara variabel independen dan variabel

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kriteria Usaha. Kriteria No Uraian. > 300 Juta-2,5 Milyar 3

BAB I PENDAHULUAN. persaingan global akan menyebabkan suatu ketidakpastian dalam lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan

BAB I PENDAHULUAN. disfungisional terhadap sikap dan perilaku anggota organisasi (Indriantoro dan

Skripsi PENGARUH KARAKTERISTIK INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN DESENTRALISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah, menyeleksi serta mengimplementasikan proses adaptasi dengan

1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN TINGKAT KESULITAN TARGET ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM REWARD

PENGARUH PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KINERJA MANAJER DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN. global (Nasution, 2015:17). Berubahnya lingkungan global telah membawa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

: DHIAN SARI UTAMININGSIH B.

PELIMPAHAN WEWENANG DAN KOMITMEN ORGANISASI DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhannya. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka semua kegiatan

MAYA PURNASARI B

BAB I PENDAHULUAN. para manajer tidak dapat bekerja dengan efisien dan efektif dan para manajer juga

ANALISIS ANGGARAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) PG. MOJO SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, penanganan

BAB 1 PENDAHULUAN. Agar dapat bersaing, koperasi harus melaksanakan fungsi-fungsi dalam manajemen,

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini anggaran merupakan elemen penting dalam sistem

(Survei Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut akan berdampak pada pelanggan, persaingan, dan perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. operasi perusahaan. Begitu juga dengan dinas-dinas yang bernaungan disektor

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya secara lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu orang di dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk membuat

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena

BAB I PENDAHULUAN. efisian sehingga tujuan organisasi dapat tercapai (Mardiasmo, 2002 :45).

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat serta persaingan global menuntut lulusan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. anggaran partisipatif dengan kinerja manajerial. untuk beroperasi lebih efisien dan efektif. Untuk itu pihak manajemen harus

BAB I PENDAHULUAN. walaupun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan bill out sebesar 6,7 triliun

Pratama Ilham Safitrie B

perusahaan agar kegiatan bisa berjalan dengan lancar. Selain sebagai teknologi menjadikan kinerja manajer menjadi lebih efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. yang disusun sekarang dalam satuan moneter dan harus diwujudkan periode yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan dan Aset Daerah Kabupaten Boyolali manajemen puncak

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya dunia bisnis, semakin kompleks pula masalah yang

Agar anggaran itu tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan, maka diperlukan. kinerja yang baik antara atasan dan bawahan, pegawai dan pimpinan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

Manajemen Strategik dalam Pendidikan

T E S I S. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-2 PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI. Diajukan Oleh : Anita Aprilyati

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis makin berkembang dan persaingan antar perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. fleksibel dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini diharapkan pada banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. cermat dan bijaksana dalam merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KARAKTERISTIK SISTEM AKUNTANSI

Bab II LANDASAN TEORI

PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KUSUMA DIPA NUGRAHA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai. secara sistematis untuk satu periode.

MODUL SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN UNIVERSITAS GARUT. Dosen Pengampu: Dini Turipanam Youtube: dosen cilik

BAB I PENDAHULUAN. setiap pelaku bisnis di berbagai sektor industri. Era globalisasi memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran adalah laporan-laporan formal sumber daya-sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tuntut untuk menempuh langkah-langkah yang strategik dalam kondisi apapun. Selain

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi negara-negara berkembang, seperti di Indonesia. Persaingan antar

Transkripsi:

PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : ANI RIYANI B.200 040 047 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia kerja yang sangat kompleks sekarang ini, seseorang tidak dapat bekerja sendiri-sendiri sebagai single fighter tapi saling bergantung satu sama lain untuk mencapai kesuksesan. Kondisi interperdensi ini membuat kemampuan manajerial bagi seorang team leader ditempat kerja menjadi bertambah penting seperti pada trend teori-teori manajemen. Kemampuan manajerial adalah kemampuan untuk mengatur, mengkoordinasi dan menggerakkan para bawahan kearah pencapaian tujuan yang telah ditentukan organisasi itu kecil atau besar. Dalam organisasi yang besar, kesempatan manajer untuk mengadakan kontrak secara langsung dengan bawahan relatif kecil sekali atau bahkan pada organisasi yang ruang lingkup organisasi berskala rasional atau bahkan internasional. Kegiatan mengintegrasikan, mengkoordinasikan dan menggerakkan para bawahan oleh team leader sebagai manajer puncak dilakukan melalui pendelegasian wewenang kepada manajer menengah dan manajer pengawas. Kemampuan manajerial itu lahir dari suatu proses yang panjang yang terjadi secara perlahan-lahan melalui proses pengamatan dan belajar. Bukti dari kemampuan manajerial adalah sejauh mana team kerja mereka mampu berkinerja

2 secara optimal. Dalam hal ini team leader pimpinan disemua tingkatan haruslah mampu menunjukkan bahwa mereka sanggup dekat secara emosional pada bawahan sehingga bawahan memberikan dukungan dengan komitmen yang kuat pada team kerjanya. Adanya kinerja manajerial yang dihasilkan merupakan bukti bahwa para manajer mampu memahami secara jelas kinerja yang diharapkan akan menentukan peran yang disandang oleh team leader. Kinerja dan peran yang dimiliki oleh team leader tentang peran manajer yang akan menghasilkan kinerja tertentu yang diharapkan. Ada beberapa gejala (symptom) yang dapat mengidentifikasi rendahnya kemampuan manajerial team leader, antara lain: rendahnya inisiatif bawahan, banyaknya desas desus, kurangnya antuisme bawahan terhadap penugasan baru, katidakmampuan orang untuk mengambil keputusan atau adanya proses pengambilan keputusan yang panjang, rendahnya partisipasi dalam pertemuan formal, ketakutan dan sikap diam yang berlebihan. Bila kita menjumpai beberapa gejala diatas, itu pertanda bahwa kemampuan manajerial team leader yang sedang manjadi masalah dalam team kerja. Untuk dapat menyelesaikannya secara tuntas kita perlu menggali apa yang manjadi penyebab rendahnya kemampuan manajerial di dalam suatu team kerja. Secara kondisional, rancangan Sistem Akuntansi Manajemen berorientasi pada Informasi Finansial internal organisasi yang berbasis pada data historis.

3 Dengan meningkatnya tugas pemecahan masalah yang dihadapi oleh manajemen, maka rancangan sistem akuntansi manajemen tidak hanya berorientasi pada data finansial saja tetapi berorientasi pada data yang bersifat eksternal dan non finansial. Saling ketergantungan juga perlu diperhatikan dalam merancang sistem akuntansi manajemen. Saat ini saling ketergantungan akan meningkatkan perlunya koordinasi dan meningkatkan kompleksitas tugas yang dihadapi manajer. Ketersediaan informasi sistem akuntansi manajemen akan membantu mengkoordinasikan tugas unit yang saling tergantung. Hanya sedikit bukti empiris yang menunjukkan hubungan antara informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi manajemen dengan kinerja manajemen. Dalam penelitian Kirmizi Ritonga (2001) menunjukkan bahwa informasi dengan karakteristik tertentu dapat meningkatkan kinerja. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara karakteristik informasi dan kinerja manajerial. Indikator untuk menukur karakteristik informasi adalah scope dan Agregate, sedangkan kinerja manajerial diwakili dengan faktor kemampuan manajer dalam membuat perencanaan, mencapai target dan melakukan kiprahnya diluar perusahaan. Perencanaan sistem akuntansi manajemen yang merupakan bagian dari sistem pengendalian organisasi perlu mendapat perhatian, hingga dapat diharapkan memberikan kontribusi positif dalam mendukung keberhasilan sistem pengendalian manajemen. Sistem akuntansi manajemen dapat membantu

4 manajer dalam mengendalikan aktifitas dan pengurangan ketidakpastian lingkungan sehingga diharapkan dapat membantu perusahaan dalam pencapaian tujuan (Anthony et al, 1998). Secara tradisional informasi akuntansi manajemen didominasi oleh informasi finansial, tetapi dalam perkembangannya ternyata peran informasi non finansial juga menentukan. Dari hasil penelitian Chenhall dan Morris (1986) ditemukan bukti empiris mengenai karakteristik informasi yang bermanfaat menurut persepsi para manajerial, yaitu terdiri dari : Broad scope, timesliness, aggregation, dan integration. Sistem akuntansi manajemen juga merupakan suatu mekanisme pengawasan organisasi yang dapat memfasilitasi pengawasan dengan cara melaksanakan dengan tindakan-tindakan nyata secara jelas dan dapat dipahami oleh para pengguna untuk meningkatkan kinerja organisasinya. Sistem akuntansi manajemen dalam pelaksanaan atau penerapannya dalam organisasi dipengaruhi oleh ketidaktentuan lingkungan (Gordon dalam Ritonga, 2001: 189). Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan diantaranya faktor lingkungan bisnis eksternal seperti kebijakan pemerintah, kekuatan hukum dan politik, teknologi, sumber daya, pesaing, selera pelanggan dan pengelolaan perusahaan. Lingkungan bisnis eksternal merupakan lingkungan yang berada diluar organisasi, namun dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan bisnis. Lingkungan bisnis (Business Environment) dapat dibedakan atas lingkungan eksternal dan lingkungan internal (Wheelen dan Hunger : 2000:

5 9). Pearce and Robinson (2000: 71) membedakan lingkungan bisnis atas lingkungan jauh, lingkungan industri dan lingkungan operasional, lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri, lingkungan internal terdiri dari struktur (Structure), budaya (Culture) dan sumber daya (Resources) Wheelen dan Hunger : 2000: 19). Perencanaan strategi merupakan suatu proses manajemen yang sistematis yang dapat diartikan sebagai suatu proses pengambilan keputusan atas programprogram yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan dialokasikan dalam setiap program selama beberapa tahun kedepan (Govindarajan et.al, 2001: 300). Perencanaan strategic menempati posisi yang krusial, karena menentukan komprehensifan, kekoherenan, dan keseimbangan rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek yang dihasilkan oleh organisasi (Mulyadi, 2001: 121). Perencanaan strategic menghasilkan keluaran yaitu, (1) sasaran strategi (Strategic Objective), (2) Inisiatif strategic (Stategic initiative) dan (3) target. Percepatan perubahan lingkungan yang menimbulkan ketidakpastian lingkungan (Kontijensi) bisnis, diduga akan berpengaruh terhadap rencana strategi yang sudah dirumuskan dan selanjutnya mempengaruhi kinerja. Dalam hal ini diperlukan sistem penilaian kinerja yang tidak hanya mengukur kinerja dari aspek keuangan semata, akan tetapi juga aspek bisnis internal, pelanggan serta pertumbuhan dan pembelajaran (Koplan dan Northern 1996: 25).

6 Perubahan lingkungan yang cepat, yang ditandai dengan kemajuan informasi, perubahan selera pasar, perubahan demografi, fluktuasi ekonomi dan kondisi dinamis lain, menurut organisasi untuk merespon perubahan yang terjadi agar tetap eksis dalam persaingan Global. Organisasi sering kali harus merubah struktur dan bentuk organisasinya agar organisasi dapat segera merespon perubahan yang terjadi. Perubahan organisasi tersebut akan membawa dampak terhadap setiap individu yang berada dalam organisasi. Individu dituntut untuk mengembangkan dan merealisasikan kompetensinya yang dimiliki oleh individu dengan mengembangkan kesempatan bagi setiap individu untuk mengembangkan kariernya, seperti dalam pengambilan keputusan selalu berusaha mengumpulkan informasi untuk mengurangi ketidakpastian yang dihadapinya dalam memilih alternatif tindakan tersebut (Mulyadi 2001: 11). Akuntansi dapat dipandang sebagai suatu sistem yang mengolah masukan akuntansi operasi dan data keuangan untuk menghasilkan keluaran berupa informasi akuntansi yang dibutuhkan. Informasi akuntansi manajemen diperlukan oleh manajer untuk melaksanakan dua fungsi pokok manajemen yaitu perencanaan dan pengendalian aktivitas perusahaan. Dengan informasi-informasi yang ada manajer dapat merencanakan dengan baik dalam mengambil keputusan-keputusan agar tetap exist dalam persaingan global. Dalam kaitannya dengan penelitian ini adalah untuk menemukan pengaruh positif pengetahuan lingkungan dengan kebutuhan akan informasi yang

7 mempunyai cakupan luas. Penelitian ini untuk menunjukkan bahwa terdapat pengaruh karakteristik informasi yang terdiri dari scope dan aggregate terhadap kinerja manajerial, meskipun tingkat hubungan tersebut bervariasi tergantung pada kebutuhan manajer dalam mencapai kinerja mereka. Berdasar uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul : PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KARATERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah ketidakpastian lingkungan berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada perusahaan penerbitan dan percetakan di wilayah Surakarta? 2. Apakah ketidakpastian lingkungan berpengaruh terhadap kinerja manajerial dengan karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen sebagai variabel intervening pada perusahaan penerbitan dan percetakan di wilayah Surakarta? C. Pembatasan Masalah

8 Supaya penelitian ini lebih terarah, maka peneliti hanya membahas masalah pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial dengan karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen sebagai variabel intervening pada perusahaan penerbitan dan percetakan di wilayah Surakarta. D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Menguji apakah ketidakpastian lingkungan dipengaruhi oleh kinerja manajerial pada perusahaan penerbitan dan percetakan di wilayah Surakarta. 2. Menguji apakah ketidakpastian lingkungan dipengaruhi oleh karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen pada perusahaan penerbitan dan percetakan di wilayah Surakarta. E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian diharapkan mempunyai kontribusi berikut : 1. Membantu pihak-pihak yang berkepentingan, khususnya bagi perusahaan penerbitan dan percetakan di wilayah Surakarta untuk meningkatkan kinerja manajerial yang berkenaan dengan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial dengan karakteristik sistem akuntansi manajemen.

9 2. Bagi penelitian dapat menambah wawasan dan pengetahuan praktis serta masukan mengenai pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial dengan karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen sebagai variabel intervening, sekaligus memberikan pelatihan pada peneliti untuk dapat mengembangkan penelitian lebih lanjut. 3. Memberikan masukan para praktisi bidang akuntansi manajemen. 4. Dapat digunakan sebagai literatur dalam penelitian berikutnya. F. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah dan mengetahui masalah yang dikemukakan dalam penyusunan ini secara singkat penulis menyusun sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Dalam Bab I di uraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan tentang pengertian ketidakpastian lingkungan, kinerja manajerial, karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen, pengertian variabel, variabel intervening, kerangka pemikiran, tinjauan penelitian terdahulu, dan perumusan hipotesis.

10 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini dibahas Jenis penelitian, populasi, sampel dan tekhnik sampling, pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran, pengujian instrumen penelitian dan metode analisis data BAB IV ANALISIS DATA Dalam bab ini dijelaskan mengenai hasil analisis data pengujian asumsi klasik dan pembahasannya. BAB V PENUTUP Bab V berisi Kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran-saran yang perlu disampaikan.