DATA PENDUDUK SASARAN PROGRAM KESEHATAN TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
DATA PENDUDUK SASARAN PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR HK.03.01/VI/432/2010 TENTANG

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

PERTUMBUHAN PENDUDUK 1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Propinsi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

BAB I PENDAHULUAN. Padahal sumber data penduduk yang tersedia hanya secara periodik, yaitu Sensus Penduduk

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

DATA STATISTIK TENTANG PERKAWINAN DI INDONESIA

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, November 2008 Kepala Pusat Data dan Informasi. DR. Bambang Hartono, SKM, MSc. NIP

DATA STATISTIK TENTANG PERKAWINAN DI INDONESIA

PREVALENSI BALITA GIZI KURANG BERDASARKAN BERAT BADAN MENURUT UMUR (BB/U) DI BERBAGAI PROVINSI DI INDONESIA TAHUN Status Gizi Provinsi

SOSIOSFIR. Sosiosfir. Sosiosfir dan Kesehatan. Lingkungan yang tercipta akibat interaksi antar manusia secara menalar.

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :


. Keberhasilan manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan.

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

POLICY UPDATE WIKO SAPUTRA

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :


Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

ANALISA POTENSI LAYANAN KESEHATAN INDONESIA

SOSIOSFIR. Sosiosfir. Lingkungan yang tercipta akibat interaksi antar manusia secara menalar.

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

MORTALITAS (KEMATIAN)

Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. antara pemerintah dan pihak swasta (masyarakat) sehingga sumber daya yang ada

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

Lampiran Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Kesehatan Keluarga TA 2016

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

Jumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel Bintang Menurut Provinsi,

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP


KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

PROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP


BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

Jumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel Bintang Menurut Provinsi,

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

PROYEKSI PENDUDUK INDONESIA PER PROPINSI

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU

Studi Kependudukan - 1. Demografi formal. Konsep Dasar. Studi Kependudukan - 2. Pertumbuhan Penduduk. Demographic Balancing Equation

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KEBIJAKAN PENYUSUNAN PROFIL KESEHATAN

Keynote Speech. Nila Farid Moeloek. Disampaikan pada Mukernas IAKMI XIV Manado, 18 Oktober 2017

STATISTIK PENDUDUK PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014

EVALUASI KONDISI DEMOGRAFI SECARA TEMPORAL DI PROVINSI BENGKULU: Rasio Jenis Kelamin, Rasio Ketergantungan, Kepadatan Peduduk

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

BERITA RESMI STATISTIK

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

Historical cakupan lokasi sasaran PNPM Mandiri Perkotaan

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KULIAH UMUM PROYEKSI PENDUDUK INDONESIA

ANALISIS DAN PENILAIAN MULTI INDIKATOR PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL SEMESTER II TAHUN 2013

Analisis Proyeksi Penduduk Jambi Berdasarkan Proyeksi Penduduk Indonesia


KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

Mengurangi Kemiskinan Melalui Keterbukaan dan Kerjasama Penyediaan Data

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS

INDEKS KEBAHAGIAAN INDONESIA TAHUN 2017

BioStatistik. Amiyella Endista Website :

INDEKS KEBAHAGIAAN SULAWESI BARAT TAHUN 2017

ii DATA DAN INDIKATOR GENDER di INDONESIA

INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER Provinsi DKI Jakarta TAHUN 2011

PEMBANGUNAN MANUSIA BERBASIS GENDER TAHUN 2015

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan suatu Negara untuk tujuan menghasilkan sumber daya

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016 MENURUN

Jumlah Ternak yang dipotong di rumah potong hewan (RPH) menurut Provinsi dan Jenis Ternak (ekor),

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT

Transkripsi:

DATA PENDUDUK SASARAN PROGRAM KESEHATAN TAHUN 2007-2011 PUSAT DATA DAN INFORMASI DEPARTEMEN KESEHATAN RI JAKARTA 2009

KATA PENGANTAR Salah satu permasalahan yang dihadapi saat ini adalah belum ada kesepakatan dalam penentuan jumlah penduduk sasaran program. Data penduduk sasaran program selalu diperlukan mulai dari saat penyusunan rencana kegiatan tahunan hingga evaluasi hasil kegiatan. Kami berharap agar penentuan target sasaran program ini dapat disepakati bersama oleh para pengelola program melalui satu pintu, dalam hal ini disepakati bersama dan diputuskan oleh manager tertinggi di dalam wilayah itu. Di samping itu melalui buku ini diharapkan dapat membantu para petugas kesehatan khususnya dalam menghitung target sasaran program. Kami sadari bahwa buku Data Penduduk Sasaran Program Kesehatan Tahun 2007 2011 ini belum sempurna. Dengan tangan terbuka kami mohon tanggapan dan kritik untuk penyempurnaan buku ini. Akhir kata, mudah-mudahan buku ini bermanfaat dalam mengisi kebutuhan data dan informasi kesehatan yang terkini sesuai dengan harapan kita semua. Jakarta, Februari 2009 Kepala Pusat Data dan Informasi DR. Bambang Hartono, SKM, MSc NIP. 140 058 225 i

ii

DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Lampiran i iii v Bab I Pendahuluan 1 Bab II Pengertian dan Kegunaan Data Penduduk Sasaran Program 3 A. Pengertian 3 B. Kegunaan Data Penduduk Sasaran Program 6 Bab III Perhitungan Penduduk Sasaran Program 11 A. Data Dasar Kependudukan 11 B. Perhitungan Penduduk Sasaran Program 13 Bab IV Penutup 24 Daftar Pustaka 25 Lampiran 26 *** iii

iv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Estimasi Penduduk Umur Tunggal Menurut Jenis Kelamin Tahun 2007 2011 Tabel 1. 1. Tabel 1. 2. Tabel 1. 3. Tabel 1. 4. Tabel 1. 5. Tabel 1. 6. Tabel 1. 7. Tabel 1. 8. Tabel 1. 9. Tabel 1.10. Tabel 1.11. Tabel 1.12. Tabel 1.13. Tabel 1.14. Tabel 1.15. Tabel 1.16. Tabel 1.17. Tabel 1.18. Tabel 1.19. Tabel 1.20. Tabel 1.21. Tabel 1.22. Tabel 1.23. Tabel 1.24. Tabel 1.25. Tabel 1.26. Tabel 1.27. Tabel 1.28. Tabel 1.29. Tabel 1.30. Tabel 1.31. Tabel 1.32. Tabel 1.33. Tabel 1.34. Indonesia Nanggroe Aceh Darussalam Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua v

Lampiran 2 Estimasi Penduduk Sasaran Program Kesehatan Tahun 2007 2011 Tabel 2. 1. Tabel 2. 2. Tabel 2. 3. Tabel 2. 4. Tabel 2. 5. Tabel 2. 6. Tabel 2. 7. Tabel 2. 8. Tabel 2. 9. Tabel 2.10. Tabel 2.11. Tabel 2.12. Tabel 2.13. Tabel 2.14. Tabel 2.15. Tabel 2.16. Tabel 2.17. Tabel 2.18. Tabel 2.19. Tabel 2.20. Tabel 2.21. Tabel 2.22. Tabel 2.23. Tabel 2.24. Tabel 2.25. Tabel 2.26. Tabel 2.27. Tabel 2.28. Tabel 2.29. Tabel 2.30. Tabel 2.31. Tabel 2.32. Tabel 2.33. Tabel 2.34. Indonesia Nanggroe Aceh Darussalam Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua vi

Lampiran 3 Angka Kelahiran Kasar (CBR) di Indonesia Menurut Provinsi Tahun 2007 2011 *** vii

BAB I. PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pencapaian derajat kesehatan yang optimal bukan hanya menjadi tanggung jawab dari sektor kesehatan saja, namun sektor terkait lainnya seperti sektor ekonomi, sektor sosial dan pemerintahan juga memiliki peranan yang cukup besar. Upaya pembangunan di bidang kesehatan tercermin dalam program kesehatan melalui kegiatan-kegiatan promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang sasaran utamanya adalah penduduk. Penduduk sasaran program kesehatan sangatlah beragam sesuai dengan karakteristik kelompok umur tertentu atau didasarkan pada kondisi siklus kehidupan yang terjadi. Beberapa upaya program kesehatan memiliki sasaran ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas atau ibu menyusui, sedangkan beberapa program lainnya dengan penduduk sasaran terfokus pada bayi, anak batita, anak balita, anak usia sekolah, wanita usia subur, usia lanjut dan lain-lain. Bagi petugas kesehatan, data sasaran program tersebut diperlukan untuk menyusun rencana kegiatan tahunan atau menghitung pencapaian indikator dalam rangka evaluasi keberhasilan upaya kesehatan. Walaupun sasaran program kesehatan memiliki arti penting bagi pengelola di semua jenjang manajemen, namun dalam 1

kenyataannya seringkali mengalami kesulitan untuk mendapatkan besaran angka sasaran tersebut. Dalam hal ini Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai institusi yang berwenang dalam penyediaan data kependudukan, biasanya BPS hanya dapat menyediakan data kependudukan yang bersifat umum dan sangat terbatas, sesuai dengan hasil dari Sensus, Survei Penduduk Antara Sensus (Supas) dan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Untuk mendapatkan data penduduk sasaran program kesehatan, pengelola program akhirnya menggunakan perkiraan dengan angka proporsi masing-masing yang menghasilkan besaran angka sasaran yang berbeda-beda dan kurang dapat dipertanggung jawabkan walaupun sasarannya sama. Dalam upaya meningkatkan kualitas indikator kesehatan, Pusat Data dan Informasi membantu memfasilitasi pengelola program kesehatan untuk menghitung perkiraan penduduk sasaran program berdasarkan data Sensus, Supas, Registrasi, dan Susenas. Pemanfaatan data penduduk yang berasal dari berbagai sumber tersebut harus disertai dengan kehati-hatian, karena masing masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Bagi petugas kesehatan yang tidak memiliki keterampilan dalam bidang demografi, biasanya kurang memahami akan kelemahan dan kelebihan dari setiap sumber data penduduk tersebut. 2

BAB II PENGERTIAN DAN KEGUNAAN DATA PENDUDUK SASARAN PROGRAM A. Pengertian Penduduk sasaran program kesehatan adalah jumlah penduduk menurut karakteristik kelompok umur tertentu atau didasarkan pada kondisi siklus kehidupan yang terjadi dan merupakan target sasaran program pembangunan kesehatan. Kelompok sasaran program menurut karakteristik tertentu meliputi ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas dan ibu menyusui. sedangkan sasaran program menurut kelompok umur, meliputi usia bayi, batita, balita, usia sekolah, usia remaja, wanita usia subur, usia produktif, usia lanjut dan lain-lain. Untuk mendapatkan pemahaman yang sama, dalam buku ini dilengkapi dengan beberapa pengertian tentang penduduk sasaran program serta istilah-istilah demografi yang terkait dengan cara-cara perhitungannya. 1. Sensus Sensus adalah keseluruhan proses pengumpulan (collecting), menghimpun dan menyusun (compiling), dan menerbitkan data-data demografi, ekonomi, dan sosial yang menyangkut semua orang pada waktu tertentu di suatu negara atau suatu wilayah tertentu. Konsep yang dipakai di negara kita adalah 3

kombinasi dari konsep de jure (mencatat orang-orang yang berada di tempat pada saat pencacahan) dan de facto (mencatat semua orang berdasarkan tempat tinggal). Tahun sensus biasanya dilakukan pada tahun yang berakhiran 0, seperti tahun 1990, 2000, 2010. 2. Penduduk Penduduk adalah orang yang berdomisili di wilayah Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan mereka yang berdomisili kurang 6 bulan tetapi bertujuan menetap. 3. Laju Pertumbuhan Penduduk Laju pertumbuhan penduduk adalah angka yang menunjukkan perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. 4. Proyeksi Penduduk Proyeksi adalah perhitungan jumlah penduduk pada tahun yang akan datang atau tahun yang lalu berdasarkan perkiraan perubahan fertilitas, mortalitas, dan migrasi. 5. Estimasi Estimasi adalah perkiraan ukuran fertilitas dan mortalitas dengan perhitungan secara tidak langsung berdasarkan data sensus atau survei pada tahun yang sama. 6. Data Sensus Penduduk Data sensus penduduk adalah data yang diperoleh dengan cara sensus yang merujuk pada keadaan penduduk pada tanggal 31 Oktober pada tahun sensus tersebut. 4

7. Data Proyeksi Penduduk Data proyeksi penduduk adalah data yang didapatkan dengan cara proyeksi yang merujuk keadaan penduduk pada tanggal 31 Desember pada tahun proyeksi tersebut. 8. Kelompok Penduduk Sasaran Program Ibu hamil adalah ibu yang mengandung sampai usia kehamilan 42 minggu. Ibu melahirkan adalah semua wanita yang mengalami proses kelahiran bayi yang dikandung dengan usia kehamilan cukup bulan tanpa memperhitungkan cara kelahirannya. Ibu nifas adalah ibu yang telah melahirkan 6 jam pasca persalinan sampai dengan 42 hari. Ibu menyusui adalah semua wanita yang baru melahirkan bayinya dalam keadaan hidup. Wanita Usia Subur adalah semua wanita yang telah memasuki usia antara 15-49 tahun tanpa memperhitungkan status perkawinannya. Sasaran menurut kelompok umur adalah sekelompok penduduk yang telah memasuki umur tertentu (tahun atau bulan) dan menjadi sasaran pelayanan program kesehatan: o Bayi adalah sekelompok penduduk berusia <1 tahun atau penduduk yang belum merayakan ulang tahunnya yang pertama. o Batita adalah sekelompok penduduk berusia <3 tahun atau penduduk yang belum merayakan ulang tahunnya yang ketiga. 5

o Balita adalah sekelompok penduduk berusia <5 tahun atau penduduk yang belum merayakan ulang tahunnya yang kelima. o Penduduk usia muda adalah sekelompok penduduk yang berumur 0-14 tahun. o Penduduk usia produktif adalah penduduk berumur 15-64 tahun. o Penduduk usia lanjut adalah sekelompok penduduk yang telah berusia >60 tahun (kesepakatan Depsos yang dirujuk lintas sektor). Sedangkan menurut Depkes penduduk usia lanjut dikelompokkan menjadi sebagai berikut: o Kelompok usia prasenilis 45-59 tahun. o Kelompok usia lanjut 60 tahun ke atas. o Kelompok usia risiko tinggi 70 tahun ke atas, atau usia 60 tahun ke atas dengan masalah kesehatan. B. Data Penduduk Sasaran Program Data penduduk sasaran program sangat diperlukan bagi pengelola program terutama untuk menyusun perencanaan (tahunan, lima tahunan) serta evaluasi hasil pencapaian upaya kesehatan yang telah dilaksanakan. Dalam perencanaan biasanya diperlukan untuk menghitung sasaran, menyusun rencana kegiatan serta kebutuhan sumber daya dalam pelaksanaan kegiatan. Sedangkan untuk evaluasi program diperlukan sebagai denominator dalam menghitung keberhasilan pencapaian indikator pembangunan kesehatan atau untuk keperluan lainnya. 6

Upaya pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui berbagai program kegiatan yang biasanya memiliki karakteristik sasaran program yang sangat spesifik dan terkait erat dengan siklus kehidupan manusia. Secara umum penduduk sasaran program kesehatan dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: (1) Kelompok sasaran menurut umur dan jenis kelamin. Sasaran menurut umur biasanya dikelompokkan sesuai dengan faktor risiko kehidupannya. (2) Kelompok sasaran menurut kondisi ibu dikaitkan dengan siklus kehidupan wanita. Sasaran menurut siklus kehidupan wanita meliputi kehamilan, kelahiran dan masa nifas. Untuk lebih jelasnya, pengelompokan penduduk sasaran program kesehatan dapat dilihat pada Tabel 1 berikut. 7

Tabel 1 Pengelompokkan Penduduk Sasaran Program dan Sumber Datanya No Sasaran Program Kelompok Umur/ Perhitungan Sumber Data 1. Perinatal 0 7 hari Registrasi/Proyeksi 2. Neonatal 0 28 hari Registrasi/Proyeksi 3. Bayi 0 6 bulan 0 6 bulan Registrasi/Proyeksi 4. Bayi <1 tahun < 1 th (0 11 bln) Registrasi/Proyeksi 5. Batita (Bawah Tiga Tahun) < 3 th (0 2 th) Registrasi/Proyeksi 6. Balita (Bawah Lima Tahun) < 5 th (0 4 th) Registrasi/Proyeksi 7. Anak Balita 1 4 th Registrasi/Proyeksi 8. Anak Pra Sekolah 5 6 th Registrasi/Proyeksi 9. Usia Sekolah 7-12 th Registrasi/Proyeksi 10. Usia Remaja 19 24 th Registrasi/Proyeksi 11. Wanita Usia Subur 15 49 th Registrasi/Proyeksi (WUS) 12. Usia Produktif 15 64 th Registrasi/Proyeksi 13. Prasenilis 45 59 th Registrasi/Proyeksi (Pra Usia Lanjut) 14. Usia Lanjut > 60 th Registrasi/Proyeksi 15. Usia Lanjut Risiko Tinggi > 70 th Registrasi/Proyeksi 16. Ibu Hamil Jumlah kelahiran Registrasi/Proyeksi hidup x 1,1 17. Ibu Bersalin Jumlah kelahiran Registrasi/Proyeksi hidup x 1,05 18. Ibu Nifas Jumlah bayi lahir Registrasi/Proyeksi hidup 19. Ibu Menyusui Jumlah bayi lahir Registrasi/Proyeksi hidup 20. Jumlah Penduduk Registrasi/Proyeksi 8

Penduduk sasaran program biasanya memiliki karakteristik tertentu, namun adakalanya beberapa program memiliki penduduk sasaran yang sama sebagaimana terlihat dalam Tabel 2 berikut ini. Tabel 2 Pemanfaatan Kelompok Sasaran Program Kesehatan No Kelompok Sasaran Program Program 1. Perinatal Kunjungan 2. Neonatal Kunjungan 3. Bayi Asi Esklusif 4. Bayi Imunisasi, Kes. Anak, Gizi, 5. Batita Imunisasi, Kes. Anak, Gizi 6. Balita Imunisasi, Kes. Anak, Gizi 7. Anak Balita Imunisasi, Kes. Anak, Gizi 8. Anak Pra Sekolah Imunisasi, Kes. Anak, Gizi 9. Usia Sekolah Imunisasi, UKS, Gizi 10. Usia Remaja Kes. Reproduksi, Gizi 11. Wanita Usia Subur (WUS) Kes Ibu, Imunisasi, Gizi, KB 12. Usia Produktif Kes. Reproduksi, Kes. Kerja, KB 13. Prasenilis (Pra Usila) Kes. Reproduksi, Kes. Jiwa, dll. 14. Usia Lanjut Kesehatan Usila 15. Usia Lanjut Risiko Tinggi Kesehatan Usila 16. Ibu Hamil Kes Keluarga, Imunisasi 17. Ibu Bersalin Kesehatan Keluarga 18. Ibu Nifas Kesehatan Keluarga 19. Ibu Meneteki Kesehatan Keluarga 20. Jumlah Penduduk Semua program/unit Data penduduk sasaran program selalu diperlukan mulai dari saat penyusunan rencana kegiatan tahunan hingga evaluasi 9

hasil kegiatan. Sebenarnya data penduduk sasaran program kesehatan merupakan bagian dari data kependudukan (demografi) yang dikelola oleh Badan Pusat Statistik atau unit lain, namun ketersediaan datanya biasanya sangat terbatas dan kurang sesuai dengan penduduk sasaran program kesehatan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut maka pada akhirnya masing-masing pengelola program hanya bisa menghitung penduduk sasaran programnya secara estimasi yaitu dengan menggunakan angka proporsi (nasional) yang berbeda-beda walaupun karakteristik penduduk sasarannya sama. Kondisi demikian seringkali tidak sesuai dengan kondisi di lapangan, karena angka proporsi nasional yang digunakan tidak selalu sesuai dengan struktur kependudukan di semua wilayah. Hal ini terbukti dengan hasil cakupan program yang kadang-kadang sangat kontroversial atau bisa mengecoh kita. Sebagai contoh hasil cakupan program kesehatan di beberapa daerah mendapatkan hasil sangat tinggi (>100 %) namun di daerah lainya memiliki hasil yang terlalu rendah atau selalu di bawah target. Sebenarnya tuntutan untuk mendapatkan data penduduk sasaran program secara akurat tidak mungkin dapat terpenuhi oleh karena perubahan penduduk sangatlah dinamis. Hal ini disebabkan karena tersedianya fasilitas transportasi yang dapat memberikan kemudahan bagi penduduk untuk melakukan mobilisasi antar wilayah. Oleh karena itu diharapkan setidaknya tersedia suatu metoda yang dapat digunakan untuk menghitung penduduk sasaran program kesehatan yang mendekati keadaan di lapangan dan secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan. 10

BAB III PERHITUNGAN PENDUDUK SASARAN PROGRAM A. Data Dasar Kependudukan Untuk menghitung jumlah penduduk sasaran program kesehatan disamping menggunakan data dasar yang telah ada di BPS seperti hasil Sensus, Supas, Susenas atau Registrasi yang dilakukan oleh masing-masing pemerintah daerah, dapat juga menggunakan angka indeks tertentu yang didasarkan atas asumsi hasil penelitian. Cara memperoleh data dasar kependudukan tersebut sangat berbeda, menurut aspek waktu Sensus dan Supas dilaksanakan melalui survei dengan periode sepuluh tahunan. Sensus dilaksanakan pada tahun berakhiran 0 sedangkan Supas berakhiran 5. Susenas dilaksanakan setiap tahun, sedangkan registrasi dilaksanakan setiap ada perubahan variabel kependudukan dan dilaporkan secara bulanan. Menurut aspek cakupan wilayah, Sensus dan registrasi mencakup keseluruhan penduduk hingga di pelosok, sedangkan Supas dan Susenas dilaksanakan hanya pada sebagian penduduk dengan menggunakan sampel. 11

Dari keempat sumber data dasar kependudukan tersebut, Sensus merupakan sumber data utama yang paling lengkap dalam bentuk umur tunggal dan terinci menurut jenis kelamin, kondisi wilayah hingga tingkat administrasi yang paling kecil. Sensus dapat diolah untuk menyediakan data penduduk sesuai sasaran program dengan penjumlahan secara langsung, tanpa harus dikonversikan terlebih dahulu. Adapun data kependudukan hasil Supas dan Susenas dapat menyediakan data penduduk menurut kelompok umur dan biasanya harus melalui konversi terhadap populasinya. Dari besaran sampel yang diambil, Supas memiliki jumlah sampel yang lebih besar sehingga dapat lebih dipercaya dibanding Susenas. Kelebihan data Susenas karena dilaksanakan setiap tahun sehingga dapat menyediakan data sasaran program secara teratur setiap tahun (berkesinambungan). Kelemahannya karena sumber datanya adalah sampel dengan jumlah relatif kecil dibandingkan sampel pada Supas, maka dalam penghitungan sasaran program kesehatan membutuhkan ketelitian terutama dalam mengkonversi-kan ke populasinya. Biasanya hasil yang diperoleh juga memiliki keterbatasan hingga pada tingkat administrasi Kab/Kota. Registrasi juga merupakan sumber data untuk menghitung penduduk sasaran program, meskipun sulit untuk dipakai pada tingkat wilayah administrasi yang lebih tinggi. Pada tingkat kecamatan data hasil registrasi sangat diperlukan, karena akan langsung berhubungan dengan data individu sasaran program. 12

Pada perencanaan tingkat kabupaten/kota dan provinsi penggunaan data registrasi kurang tepat dipakai karena faktor kecepatan pendataan dan kompilasinya atau pengolahannya di tingkat kabupaten/kota dan provinsi. Hal ini sering terjadi saat pendataan sasaran program berjenjang, karena faktor waktu pelaporan dari kecamatan ke kabupaten dan propinsi maka umur individu sasaran program sudah berubah. Maka untuk mengatasinya, perlu kombinasi antara registrasi dan proyeksi berdasarkan hasil Sensus, Supas, Susenas, dan Registrasi itu sendiri. Dari studi kasus di Kabupaten Kebumen dan pengalaman lapangan lainnya, data registrasi berguna untuk menghitung penduduk sasaran program meskipun belum sepenuhnya diakui keakuratannya. Pada tingkat kecamatan data tersebut sangat diperlukan karena langsung berhubungan dengan individu sasaran program di perdesaan wilayah tersebut. B. Perhitungan Penduduk Sasaran Program Berdasarkan sumber data dasar kependudukan, dapat dipastikan bahwa untuk menyediakan kebutuhan data penduduk sasaran program setiap tahun sangat sulit dipenuhi, padahal data dimaksud sangat diperlukan untuk berbagai kepentingan. Dalam hal ini diperlukan suatu upaya terobosan untuk dapat memenuhi kebutuhan program dengan menggunakan formulasi penghitungan penduduk. B.1. Penduduk Sasaran Program Umur Satuan Tahun Penghitungan penduduk sasaran program dalam umur satuan tahun sangat bergantung pada data dasar kependudukan yang akan digunakan. Bila data dasar kependudukan sudah 13

tersaji dalam umur tunggal (biasanya hasil Sensus dan Registrasi), maka langkah penghitungan penduduk sasaran program akan berbeda bila data dasar yang tersedia dalam kelompok umur lima tahunan seperti hasil Supas dan Susenas. Secara umum tahapan penghitungan penduduk sasaran program adalah sebagai berikut: 1. Penghitungan penduduk sasaran program pada kurun waktu sesuai data dasar. a. Data dasar yang bersumber dari Sensus dan Registrasi. Data kependudukan hasil suatu kegiatan Sensus dan Registrasi, biasanya sudah tersaji dalam bentuk umur tunggal. Penghitungan penduduk sasaran program untuk tahun pelaksanaan kegiatan Sensus/Registrasi dapat dilakukan secara langsung dengan menjumlahkan penduduk umur tunggal kedalam kelompok umur sasaran program yang dikehendaki. b. Data dasar bersumber Supas dan Susenas. Data kependudukan yang berasal dari kegiatan Supas dan Susenas, biasanya tersaji dalam bentuk kelompok umur lima tahunan. Oleh karena itu untuk dapat menghitung kelompok penduduk sasaran program dilakukan dalam dua tahapan, yaitu: 1). Memecah kelompok umur menjadi umur tunggal Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk memecah kelompok umur lima tahunan menjadi umur tunggal, salah satu diantaranya adalah metode Beers (ordinary). 14

Formula perhitungan ini dipergunakan untuk memecah penduduk kelompok umur 5 tahunan menjadi umur tunggal atau tahunan. Perhitungannya menggunakan angka koefisien atau bilangan konstanta (G1-G5) sebagai mana terlihat dalam Tabel 3 berikut: Tabel 3 Koefisien untuk Pemecahan Umur dengan Metode Beers (ordinary) Interpolated Coefficient (first panel = 0-4 tahun) G1 G2 G3 G4 G5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) First five of G1 (0 tahun) 0,3333-0,1636-0,0210 0,0796-0,0283 Second five of G1 (1 tahun) 0,2595-0,0780 0,0130 0,0100-0,0045 Third five of G1 (2 tahun) 0,1924 0,0064 0,0184-0,0256 0,0084 Fourth five of G1 (3 tahun) 0,1329 0,0844 0,0054-0,0356 0,0129 Fifth five of G1 (4 tahun) 0,0819 0,1508-0,0158-0,0284 0,0115 Next to first panel (5-9 tahun) First five of G2 (5 tahun) 0,0404 0,2000-0,0344-0,0128 0,0068 Second five of G2 (6 tahun) 0,0093 0,2268-0,0402 0,0028 0,0013 Third five of G2 (7 tahun) -0,0108 0,2272-0,0248 0,0112-0,0028 Fourth five of G2 (8 tahun) -0,0198 0,1992 0,0172 0,0072-0,0038 Fifth five of G2 (9 tahun) -0,0191 0,1468 0,0822-0,0084-0,0015 Middle panel First five of G3-0,0117 0,0804 0,1570-0,0284 0,0027 Second five of G3-0,0020 0,0160 0,2200-0,0400 0,0060 Third five of G3 0,0050-0,0280 0,2460-0,0280 0,0050 Fourth five of G3 0,0060-0,0400 0,2200 0,0160-0,0020 Fifth five of G3 0,0027-0,0284 0,1570 0,0804-0,0117 Next to last panel First five of G4-0,0015-0,0084 0,0822 0,1468-0,0191 Second five of G4-0,0038 0,0072 0,0172 0,1992-0,0198 Third five of G4-0,0028 0,0112-0,0248 0,2272-0,0108 Fourth five of G4 0,0013 0,0028-0,0402 0,2268 0,0093 Fifth five of G4 0,0068-0,0128-0,0344 0,2000 0,0404 Last panel First five of G5 0,0115-0,0284-0,0158 0,1508 0,0819 Second five of G5 0,0129-0,0356 0,0054 0,0844 0,1329 Third five of G5 0,0084-0,0256 0,0184 0,0064 0,1924 Fourth five of G5-0,0045 0,0100 0,0130-0,0780 0,2595 Fifth five of G5-0,0283 0,0796-0,0210-0,1636 0,3333 15

Misalnya kita ingin memecah kelompok umur hasil estimasi penduduk Indonesia menurut kelompok umur (interval lima tahunan) dan jenis kelamin tahun 2008 seperti pada Tabel 4 di bawah ini: Tabel 4 Estimasi Penduduk Indonesia Dirinci Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2008 KELOMPOK L P L + P (1) (2) (3) (4) 0-4 10.823,000 10.344,500 21.167,500 5-9 10.312,100 9.915,100 20.227,200 10-14 10.596,700 10.237,100 20.833,800 15-19 10.835,000 10.452,400 21.287,400 20-24 10.645,500 10.445,100 21.090,600 25-29 10.126,500 10.377,500 20.504,000 30-34 9.445,100 10.020,000 19.465,100 35-39 8.718,800 9.035,200 17.754,000 40-44 7.883,600 7.956,700 15.840,300 45-49 6.879,500 6.771,200 13.650,700 50-54 5.638,300 5.326,000 10.964,300 55-59 4.237,600 3.988,700 8.226,300 60-64 2.920,600 2.947,300 5.867,900 65-69 2.133,900 2.342,100 4.476,000 70-74 1.597,900 1.873,600 3.471,500 75 + 1.605,100 2.091,600 3.696,700 Jumlah 114.399,200 114.124,100 228.523,300 Sumber : Badan Pusat Statistik 16

Untuk memecah kelompok umur di atas menjadi umur tunggal dapat menggunakan angka koefisien atau bilangan konstanta dengan menggunakan panel yang sesuai untuk kelompok umurnya. Contoh perhitungan : - Pemecahan kelompok penduduk laki-laki 0-4 tahun tahun 2008 Untuk pemecahan kelompok umur 0-4 tahun kita menggunakan angka koefisien first panel dan penduduk dasar kelompok umur 0-4 tahun, 5-9 tahun dan 10-14 tahun, 15-19 tahun, dan 20-24 tahun dengan perhitungan sebagai berikut : Umur 0 tahun = 0,3333(10.823,000) 0,1636(10.312,100) 0,0210(10.596,700) + 0,0796(10.835,000) 0,0283(10.645,500) = 2.258,914 Umur 1 tahun = 0,2595(10.823,000) 0,0780(10.312,100) + 0,0130(10.596,700) + 0,0100(10.835,000) 0,0045(10.645,500) = 2.202,427 Umur 2 tahun = 0,1924(10.823,000) + 0,0064(10.312,100) + 0,0184(10.596,700) - 0,0256(10.835,000) + 0,0084(10.645,500) = 2.117,541 Umur 3 tahun = 0,1329(10.823,000) + 0,0844(10.312,100) + 0,0054(10.596,700) - 0,0356(10.835,000) + 0,0129(10.645,500) = 2.088,750 17

Umur 4 tahun = 0,0819(10.823,000) - 0,1508(10.312,100) - 0,0158(10.596,700) - 0,0284(10.835,000) + 0,0115(10.645,500) = 2.068,844 - Pemecahan kelompok penduduk laki-laki 5-9 tahun tahun 2008 Untuk pemecahan kelompok umur 5-9 tahun kita menggunakan angka koefisien Next to first panel dan penduduk dasar kelompok umur 0-4 tahun, 5-9 tahun, 10-14 tahun, 15-19 tahun, dan 20-24 tahun dengan perhitungan sebagai berikut : Umur 5 tahun = 0.0404(10.823,000) + 2000(10.312,100) 0,0344(10.596,700) - 0,0128(10.835,000) + 0,0068(10.645,500) = 2.068,844 Umur 6 tahun = 0,0093(10.823,000) + 0,2268(10.312,100) - 0,0402(10.596,700) + 0,0028(10.835,000) + 0,0013(10.645,500) = 2.057,628 Umur 7 tahun = -0,0108(10.823,000) + 0,2272(10.312,100) - 0,0248(10.596,700) + 0,0112(10.835,000) - 0,0028(10.645,500) = 2.054,767 Umur 8 tahun = -0,0198(10.823,000) + 0,01992(10.312,100) + 0,0172(10.596,700) - 0,0072(10.835,000) - 0,0038(10.645,500) = 2.059,697 18

Umur 9 tahun = -0,0191(10.823,000) - 0,1468(10.312,100) + 0,0822(10.596,700) - 0,0084(10.835,000) - 0,0015(10.645,500) = 2.071,163 Langkah selanjutnya untuk mendapatkan data penduduk sasaran pogram tinggal menjumlahkan angka umur tunggal kedalam kelompok penduduk sasaran program yang dikehendaki, misalnya: - Bayi (umur < 1 tahun) = 2.258,914 - Batita (umur 0-2 tahun) = 2.258,914 + 2.202,427 + 2.117,541 = 6.578,882 - dan seterusnya. Untuk pemecahan kelompok umur 5 tahunan menjadi umur tunggal per provinsi dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 dapat dilihat pada Lampiran 1 sedangkan penduduk sasaran program per provinsi dari tahun 2007 2011 dapat dilihat pada Lampiran 2. 2) Menjumlahkan umur tunggal menjadi sasaran program Setelah penduduk dipecah menjadi umur tunggal, maka untuk menghitung penduduk sasaran program tinggal menjumlahkan angka-angka penduduk umur tunggal kedalam kelompok umur sasaran program yang dikehendaki. Sebagai contoh kelompok umur 0-4 dipecah menjadi umur tunggal (0,1,2,3,4 tahun) kemudian 19

dikelompokkan kembali menjadi sasaran program dalam tahun berjalan sebagai berikut: - Bayi, umur 0 tahun, - Batita, umur 0 2 tahun, - Balita, umur 0 4 tahun - Anak balita, umur 1-4 tahun. Untuk mengetahui ketepatan rumus dalam menghitung penduduk sasaran program tersebut dapat dilakukan dengan membandingkan data riil di lapangan atau hasil Sensus Penduduk. 2. Perkiraan penduduk sasaran program untuk tahun mendatang Untuk memperkirakan penduduk sasaran program pada tahun berikutnya dilakukan dengan cara proyeksi dengan menggunakan rumus geometrik dengan penduduk dasar adalah hasil pengelompokan penduduk sasaran program dan angka pertumbuhan pada dua periode sebelumnya. B.2. Penduduk Sasaran Program Umur Satuan Bulan Untuk menghitung penduduk sasaran program umur satuan bulan diperlukan data dasar jumlah kelahiran hidup. Jumlah bayi yang lahir hidup secara teoritis dapat diperkirakan melalui angka kelahiran kasar (CBR = Crude Birth Rate), atau jumlah penduduk umur 0 tahun. Dari angka CBR dikalikan jumlah penduduk, maka akan diperoleh jumlah bayi lahir hidup pada tahun yang sama. 20

CBR x jumlah penduduk = jumlah bayi lahir hidup Apabila tidak tersedia data CBR, maka dapat diperkirakan melalui jumlah penduduk umur 0 tahun serta angka kematian bayi tahun yang sama. Pengertian penduduk umur 0 tahun ini artinya jumlah penduduk yang baru lahir sampai satu hari sebelum ulang tahun pertamanya. Angka kematian bayi (IMR = Infant Mortality Rate) dapat diperoleh dengan menggunakan publikasi dari BPS atau hasil survey dan apabila data IMR tidak tersedia maka dapat menggunakan angka standarisasi IMR Provinsi. Sedangkan untuk menghitung penduduk umur satuan bulan menggunakan dasar kelahiran hidup selama satu tahun adalah dengan mempergunakan asumsi bahwa jumlah kelahiran dan kematian terjadi merata sepanjang tahun, maka jumlah bayi menurut umur bulan dapat dihitung. Apabila jumlah penduduk umur 0 tahun dan IMR diketahui, maka dapat diperkirakan jumlah bayi lahir hidup pada tahun yang bersangkutan. Estimasi Angka Kematian Bayi (IMR) menurut Provinsi 2000 2025, dapat dilihat di dalam buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025 terbitan Bappenas BPS dan UNFPA tahun 2005 dapat dilihat yang dapat dijadikan sebagai salah satu referensi. 21

B.3. Penduduk Sasaran Program dalam Kondisi Tertentu Penduduk sasaran program kesehatan dalam kondisi tertentu meliputi ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas dan ibu menyusui. Perkiraan jumlah untuk sasaran program tersebut pada saat ini masih menggunakan koefisien tertentu yang sumbernya dari WHO dan dipergunakan secara umum untuk seluruh wilayah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Hasil dari penghitungan dengan menggunakan koefisien ini dirasakan tidak sepenuhnya sesuai dengan kondisi lapangan. Hal ini tentunya dapat dimaklumi oleh karena adanya perbedaan situasi antar wilayah. 1. Ibu Hamil Tidak semua kehamilan yang terjadi berakhir dengan kelahiran hidup sehingga jumlah ibu melahirkan lebih kecil dari pada jumlah ibu hamil. Demikian juga tidak semua peristiwa persalinan berhasil melahirkan bayi (lahir hidup) Formula untuk memperkirakan jumlah ibu hamil dalam suatu wilayah belum ada yang pasti, namun karena untuk kebutuhan proram, maka dapat dilakukan penghitungan secara tidak langsung dengan estimasi CBR menggunakan teori penduduk stabil dan life table, apabila data level of mortality-nya tersedia. Perkiraan jumlah ibu hamil adalah sebesar 1,1 X jumlah kelahiran hidup (angka 1,1 adalah koefisien dari WHO). Sedangkan jumlah kelahiran hidup dapat dihitung dari angka CBR x jumlah penduduk. Contoh perhitungan: Jumlah penduduk = 100.000 CBR = 2,5% 22

- Jumlah Bayi Lahir Hidup = 2,5 % X 100.000 = 2.500 - Jumlah perkiraan ibu hamil = 1,1 x 2.500 = 2.750 orang 2. Ibu Melahirkan Untuk memperkirakan jumlah ibu melahirkan menggunakan angka koefisien dari WHO sebesar 1,05 dari kelahiran hidup. Sedangkan jumlah kelahiran hidup dapat dihitung dari angka CBR x jumlah penduduk. Contoh perhitungan: Jumlah penduduk = 100.000 CBR = 2,5% - Jumlah Bayi Lahir Hidup = 2,5 % X 100.000 = 2.500 - Jumlah perkiraan ibu melahirkan = 1,05 x 2.500 = 2.625 orang 3. Ibu Nifas, Ibu Menyusui Untuk memperkirakan jumlah ibu menyusui digunakan asumsi bahwa semua bayi lahir hidup akan disusui, sehingga jumlah ibu menyusui dianggap sama dengan jumlah bayi lahir hidup. Sedangkan untuk memperkirakan jumlah ibu nifas, digunakan asumsi bahwa semua proses kelahiran (lahir mati dan lahir hidup) akan melewati masa nifas, namun demikian oleh karena angka kelahiran mati belum diketahui dengan jelas maka jumlah ibu nifas dianggap sama dengan jumlah bayi lahir hidup. 23

BAB IV P E N U T U P Salah satu permasalahan yang dihadapi saat ini adalah belum ada kesepakatan dalam penentuan jumlah penduduk sasaran program. Kita berharap agar penentuan target sasaran program ini dapat disepakati bersama oleh para pengelola program melalui satu pintu, dalam hal ini disepakati bersama dan diputuskan oleh manager tertinggi di dalam wilayah itu. Melalui buku ini diharapkan dapat membantu para petugas kesehatan khususnya untuk menghitung target sasaran program. 24

DAFTAR PUSTAKA Bappenas BPS dan UNFPA. Proyeksi Penduduk Indonesia 2000 2025. Jakarta, 2005. Badan Pusat Statistik (BPS). Proyeksi Penduduk Tahun 2000 2010. Jakarta, 2007. Drs. Mudjihardjo, MKes. Evaluasi Registrasi Penduduk untuk Mendukung Program Program Kesehatan Tingkat Kabupaten: Contoh Kasus Kabupaten Kebumen Tahun 1999. Jakarta, 2000. Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi UI. Dasar Dasar Demografi, Edisi 2000. Jakarta, 2000. 25

LAMPIRAN 1 ESTIMASI PENDUDUK TUNGGAL MENURUT TAHUN 2007-2011

TABEL 1.1.1 ESTIMASI PENDUDUK TUNGGAL MENURUT TAHUN 2007 INDONESIA L P L + P L P L + P (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) 0 2243.233 2121.996 4365.229 41 1584.118 1597.623 3181.741 1 2185.349 2079.595 4264.944 42 1546.740 1553.101 3099.841 2 2135.482 2040.939 4176.421 43 1508.713 1507.302 3016.015 3 2094.373 2007.543 4101.917 44 1469.709 1460.102 2929.811 4 2062.763 1980.927 4043.690 45 1429.661 1412.855 2842.516 5 2041.502 1962.748 4004.249 46 1387.720 1364.331 2752.051 6 2031.331 1954.523 3985.854 47 1342.929 1311.745 2654.674 7 2032.654 1957.351 3990.005 48 1294.761 1254.044 2548.806 8 2045.319 1971.628 4016.946 49 1243.829 1192.825 2436.654 9 2067.495 1995.651 4063.146 50 1191.967 1130.659 2322.627 10 2095.568 2025.476 4121.044 51 1139.494 1069.911 2209.404 11 2124.356 2055.198 4179.554 52 1085.122 1011.141 2096.263 12 2148.009 2078.072 4226.081 53 1028.765 955.495 1984.260 13 2162.576 2089.733 4252.310 54 971.252 902.795 1874.047 14 2169.691 2092.820 4262.512 55 913.794 851.555 1765.349 15 2175.424 2094.441 4269.865 56 857.451 801.851 1659.302 16 2181.185 2097.803 4278.987 57 802.619 755.508 1558.127 17 2182.127 2099.402 4281.529 58 749.943 713.088 1463.031 18 2177.443 2099.504 4276.947 59 699.692 674.299 1373.991 19 2167.921 2098.350 4266.272 60 650.406 637.510 1287.916 20 2155.397 2094.701 4250.098 61 603.477 602.976 1206.453 21 2140.767 2089.941 4230.708 62 562.203 572.590 1134.793 22 2123.369 2087.004 4210.373 63 527.916 546.846 1074.762 23 2103.433 2087.069 4190.501 64 499.197 524.778 1023.975 24 2081.234 2088.585 4169.820 65 473.691 504.922 978.613 25 2057.196 2088.993 4146.190 66 449.375 485.989 935.364 26 2031.508 2085.957 4117.464 67 424.993 467.100 892.093 27 2004.195 2078.996 4083.190 68 400.174 447.843 848.016 28 1975.444 2067.028 4042.472 69 375.367 428.246 803.613 29 1945.658 2050.326 3995.984 70 351.300 408.483 759.783 30 1914.157 2031.706 3945.863 71 328.866 388.815 717.680 31 1882.309 2010.247 3892.556 72 309.010 369.533 678.542 32 1852.538 1981.995 3834.533 73 292.624 350.898 643.522 33 1825.940 1945.708 3771.648 74 280.601 333.172 613.773 34 1801.356 1903.243 3704.599 75+ 1553.700 2014.100 3567.800 35 1776.906 1856.786 3633.692 36 1750.686 1809.727 3560.413 37 1722.204 1764.198 3486.401 38 1690.609 1722.043 3412.652 39 1656.395 1682.047 3338.442 40 1620.620 1641.072 3261.692 TOTAL 112966.900 112675.100 225642.000 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2008

TABEL 1.1.2 ESTIMASI PENDUDUK TUNGGAL MENURUT TAHUN 2008 INDONESIA L P L + P L P L + P (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) 0 2258.914 2147.147 4406.061 41 1613.652 1636.105 3249.758 1 2202.427 2101.623 4304.050 42 1578.030 1591.499 3169.529 2 2155.368 2062.258 4217.627 43 1541.106 1546.873 3087.979 3 2117.541 2029.535 4147.076 44 1502.757 1501.747 3004.503 4 2088.750 2003.936 4092.686 45 1463.227 1456.596 2919.823 5 2068.844 1986.018 4054.862 46 1422.084 1409.793 2831.877 6 2057.628 1976.262 4033.890 47 1378.526 1358.919 2737.445 7 2054.767 1974.931 4029.698 48 1332.196 1302.846 2635.042 8 2059.697 1981.911 4041.608 49 1283.467 1243.046 2526.513 9 2071.163 1995.979 4067.142 50 1233.625 1182.172 2415.796 10 2087.174 2014.722 4101.896 51 1182.750 1122.282 2305.032 11 2105.095 2034.689 4139.784 52 1129.764 1063.439 2193.203 12 2122.012 2051.985 4173.997 53 1074.508 1006.537 2081.045 13 2135.797 2063.973 4199.770 54 1017.653 951.571 1969.224 14 2146.622 2071.731 4218.353 55 960.949 897.834 1858.782 15 2157.427 2079.461 4236.889 56 904.705 845.348 1750.053 16 2167.562 2087.952 4255.514 57 847.867 795.134 1643.002 17 2172.821 2093.652 4266.473 58 790.479 747.574 1538.053 18 2171.780 2095.901 4267.681 59 733.600 702.810 1436.410 19 2165.410 2095.433 4260.843 60 676.981 659.646 1336.627 20 2156.405 2092.813 4249.218 61 623.288 619.131 1242.419 21 2145.787 2089.706 4235.493 62 576.247 583.771 1160.018 22 2132.080 2087.543 4219.623 63 537.804 554.540 1092.345 23 2115.324 2087.249 4202.573 64 506.280 530.211 1036.491 24 2095.904 2087.790 4183.693 65 478.757 508.809 987.565 25 2074.289 2086.588 4160.877 66 452.754 488.622 941.376 26 2050.997 2082.678 4133.675 67 426.808 468.558 895.366 27 2026.351 2077.280 4103.631 68 400.616 448.223 848.839 28 2000.704 2070.210 4070.914 69 374.966 427.888 802.853 29 1974.159 2060.744 4034.903 70 351.007 408.039 759.046 30 1946.171 2050.167 3996.337 71 330.109 389.298 719.407 31 1917.205 2035.882 3953.087 72 313.711 372.328 686.039 32 1888.472 2013.373 3901.845 73 303.182 357.750 660.933 33 1860.469 1980.620 3841.089 74 299.891 346.185 646.075 34 1832.784 1939.957 3772.742 75+ 1605.100 2091.600 3696.700 35 1804.438 1895.030 3699.468 36 1774.938 1849.668 3624.606 37 1744.651 1805.055 3549.706 38 1713.470 1762.974 3476.443 39 1681.304 1722.473 3403.777 40 1648.055 1680.476 3328.531 114399.200 114124.100 228523.300 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2008

TABEL 1.1.3 ESTIMASI PENDUDUK TUNGGAL MENURUT TAHUN 2009 INDONESIA L P L + P L P L + P (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) 0 2,274.383 2,171.624 4,446.006 41 1,642.807 1,673.201 3,316.008 1 2,218.948 2,122.796 4,341.744 42 1,608.978 1,627.711 3,236.689 2 2,174.413 2,082.569 4,256.982 43 1,572.981 1,583.746 3,156.727 3 2,139.645 2,050.393 4,190.038 44 1,534.956 1,540.430 3,075.386 4 2,113.511 2,025.718 4,139.229 45 1,495.536 1,497.037 2,992.572 5 2,094.862 2,008.001 4,102.863 46 1,454.799 1,451.602 2,906.401 6 2,082.564 1,996.692 4,079.256 47 1,412.152 1,402.505 2,814.657 7 2,075.544 1,991.215 4,066.759 48 1,367.462 1,348.669 2,716.131 8 2,072.822 1,990.949 4,063.771 49 1,320.851 1,291.287 2,612.138 9 2,073.708 1,995.144 4,068.851 50 1,273.110 1,232.990 2,506.100 10 2,077.816 2,002.908 4,080.724 51 1,223.987 1,175.162 2,399.149 11 2,085.031 2,013.228 4,098.259 52 1,172.460 1,117.025 2,289.485 12 2,095.353 2,025.039 4,120.392 53 1,118.245 1,059.008 2,177.253 13 2,108.453 2,037.424 4,145.877 54 1,061.998 1,001.515 2,063.513 14 2,123.047 2,049.902 4,172.949 55 1,005.599 944.625 1,950.224 15 2,139.020 2,063.796 4,202.816 56 949.292 888.981 1,838.273 16 2,153.622 2,077.475 4,231.097 57 891.766 835.572 1,727.338 17 2,163.173 2,087.309 4,250.482 58 832.962 785.006 1,617.967 18 2,165.590 2,091.710 4,257.300 59 773.981 737.317 1,511.298 19 2,162.094 2,091.911 4,254.005 60 715.345 691.352 1,406.697 20 2,156.140 2,090.166 4,246.305 61 659.279 647.738 1,307.016 21 2,149.120 2,088.544 4,237.664 62 608.271 608.501 1,216.771 22 2,139.137 2,087.222 4,226.359 63 563.863 574.387 1,138.250 23 2,126.213 2,086.969 4,213.182 64 525.143 544.623 1,069.765 24 2,110.591 2,087.099 4,197.690 65 490.360 517.919 1,008.279 25 2,092.775 2,085.185 4,177.960 66 458.060 493.170 951.230 26 2,072.929 2,081.053 4,153.981 67 427.476 469.693 897.169 27 2,050.874 2,076.761 4,127.635 68 398.629 447.292 845.921 28 2,026.698 2,072.628 4,099.326 69 372.275 426.226 798.501 29 2,000.724 2,067.473 4,068.197 70 349.415 406.908 756.323 30 1,973.092 2,061.418 4,034.510 71 331.200 389.840 721.040 31 1,944.397 2,051.409 3,995.806 72 318.827 375.555 694.382 32 1,915.348 2,033.487 3,948.835 73 313.448 364.555 678.002 33 1,886.392 2,005.563 3,891.955 74 316.210 357.343 673.553 34 1,857.371 1,969.723 3,827.094 75+ 1,655.800 2,166.700 3,822.500 35 1,827.284 1,929.997 3,757.281 36 1,796.280 1,889.376 3,685.656 37 1,765.565 1,847.599 3,613.164 38 1,735.474 1,805.794 3,541.268 39 1,705.497 1,763.733 3,469.230 40 1,674.878 1,719.413 3,394.290 TOTAL 115817.9 115551.6 231369.5 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2008

TABEL 1.1.4 ESTIMASI PENDUDUK TUNGGAL MENURUT TAHUN 2010 INDONESIA L P L + P L P L + P (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) 0 2289.830 2195.168 4484.998 41 1670.918 1709.637 3380.556 1 2235.087 2142.940 4378.027 42 1638.898 1663.034 3301.932 2 2192.738 2101.753 4294.491 43 1603.834 1619.381 3223.214 3 2160.731 2070.033 4230.764 44 1566.128 1577.465 3143.593 4 2137.013 2046.207 4183.220 45 1526.831 1535.306 3062.136 5 2119.449 2028.645 4148.094 46 1486.490 1490.776 2977.266 6 2105.986 2015.775 4121.761 47 1444.647 1443.321 2887.968 7 2094.821 2006.191 4101.012 48 1401.363 1392.049 2793.413 8 2084.566 1998.768 4083.334 49 1356.569 1337.748 2694.317 9 2075.078 1993.220 4068.298 50 1310.656 1282.855 2593.511 10 2067.543 1990.159 4057.702 51 1263.116 1227.846 2490.961 11 2064.310 1990.978 4055.289 52 1213.001 1170.985 2383.986 12 2068.226 1997.410 4065.636 53 1159.943 1112.126 2272.069 13 2080.726 2010.231 4090.958 54 1104.585 1052.189 2156.773 14 2099.094 2027.422 4126.516 55 1048.707 992.105 2040.812 15 2120.210 2047.447 4167.657 56 992.658 933.401 1926.059 16 2139.271 2066.289 4205.560 57 935.308 877.273 1812.581 17 2153.122 2080.256 4233.377 58 876.650 824.700 1701.350 18 2159.035 2086.843 4245.877 59 817.578 775.420 1592.998 19 2158.463 2087.766 4246.229 60 759.085 728.082 1487.167 20 2155.595 2086.893 4242.487 61 702.507 682.556 1385.063 21 2152.168 2086.703 4238.870 62 648.809 640.217 1289.026 22 2145.843 2086.195 4232.037 63 598.878 601.411 1200.289 23 2136.612 2085.995 4222.607 64 552.721 565.935 1118.655 24 2124.584 2085.715 4210.298 65 510.042 533.396 1043.438 25 2110.391 2083.246 4193.637 66 470.655 503.468 974.123 26 2093.803 2078.948 4172.751 67 434.617 475.981 910.598 27 2074.011 2075.259 4149.270 68 402.269 450.939 853.209 28 2050.802 2072.806 4123.608 69 374.217 428.516 802.733 29 2024.793 2070.241 4095.035 70 351.154 408.936 760.090 30 1996.829 2066.682 4063.511 71 333.825 392.462 726.287 31 1967.832 2059.279 4027.110 72 322.995 379.364 702.359 32 1938.240 2045.290 3983.530 73 319.410 369.902 689.312 33 1908.581 2022.952 3931.533 74 323.816 364.336 688.152 34 1878.818 1993.698 3872.516 75+ 1704.600 2239.900 3944.500 35 1847.711 1961.296 3809.007 36 1815.831 1927.213 3743.043 37 1785.159 1889.548 3674.707 38 1756.379 1848.469 3604.849 39 1728.620 1804.674 3533.293 40 1700.623 1757.783 3458.406 TOTAL 117226.000 116955.400 234181.400 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2008

TABEL 1.1.5 ESTIMASI PENDUDUK TUNGGAL MENURUT TAHUN 2011 INDONESIA L P L + P L P L + P (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) 0 2,303.502 2,219.214 4,522.716 41 1,696.616 1,746.428 3,443.044 1 2,249.442 2,163.316 4,412.758 42 1,665.954 1,699.378 3,365.332 2 2,209.299 2,120.898 4,330.198 43 1,631.857 1,655.955 3,287.812 3 2,180.097 2,089.383 4,269.480 44 1,594.851 1,614.819 3,209.671 4 2,158.859 2,066.189 4,225.049 45 1,556.164 1,573.130 3,129.294 5 2,142.461 2,048.621 4,191.082 46 1,516.586 1,528.908 3,045.494 6 2,127.924 2,034.098 4,162.022 47 1,475.765 1,482.656 2,958.421 7 2,112.714 2,020.400 4,133.114 48 1,433.871 1,433.783 2,867.654 8 2,095.029 2,005.904 4,100.933 49 1,390.714 1,382.622 2,773.337 9 2,075.272 1,990.777 4,066.049 50 1,346.446 1,331.187 2,677.633 10 2,056.199 1,977.097 4,033.296 51 1,300.397 1,279.040 2,579.437 11 2,042.624 1,968.614 4,011.238 52 1,251.653 1,223.728 2,475.381 12 2,040.241 1,969.794 4,010.035 53 1,199.783 1,164.585 2,364.368 13 2,052.247 1,983.075 4,035.322 54 1,145.422 1,102.959 2,248.381 14 2,074.489 2,004.921 4,079.410 55 1,090.261 1,040.596 2,130.857 15 2,100.786 2,030.991 4,131.777 56 1,034.730 979.698 2,014.428 16 2,124.316 2,054.930 4,179.245 57 977.851 921.453 1,899.304 17 2,142.537 2,072.987 4,215.524 58 919.663 867.084 1,786.748 18 2,152.110 2,081.761 4,233.871 59 860.895 816.169 1,677.064 19 2,154.652 2,083.431 4,238.083 60 802.696 767.159 1,569.855 20 2,155.185 2,083.435 4,238.620 61 745.866 719.553 1,465.419 21 2,155.540 2,084.643 4,240.183 62 690.558 674.507 1,365.065 22 2,152.542 2,084.894 4,237.436 63 637.279 632.200 1,269.479 23 2,145.975 2,084.667 4,230.642 64 586.500 592.682 1,179.182 24 2,136.058 2,083.861 4,219.919 65 538.680 555.959 1,094.639 25 2,123.788 2,080.748 4,204.536 66 494.281 522.052 1,016.334 26 2,109.033 2,076.153 4,185.186 67 453.779 491.019 944.797 27 2,090.727 2,072.759 4,163.486 68 417.655 462.959 880.614 28 2,068.631 2,071.450 4,140.081 69 386.405 438.011 824.416 29 2,043.421 2,070.791 4,114.212 70 360.528 416.327 776.854 30 2,016.123 2,069.018 4,085.141 71 340.521 398.067 738.588 31 1,987.675 2,063.613 4,051.288 72 326.888 383.394 710.281 32 1,958.380 2,053.087 4,011.467 73 320.126 372.467 692.593 33 1,928.753 2,036.066 3,964.820 74 320.737 365.446 686.183 34 1,898.869 2,013.316 3,912.185 75+ 1,752.800 2,309.600 4,062.400 35 1,867.461 1,988.126 3,855.587 36 1,835.386 1,960.532 3,795.919 37 1,805.018 1,927.320 3,732.338 38 1,777.241 1,887.800 3,665.041 39 1,750.994 1,843.422 3,594.415 40 1,724.722 1,795.319 3,520.041 TOTAL 118591.100 118363.000 236954.100 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2008

ESTIMASI PENDUDUK TUNGGAL MENURUT TAHUN 2007 PROVINSI: NAD L P L + P L P L + P (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) 0 47.900 45.730 93.630 41 25.916 26.502 52.418 1 46.081 44.398 90.479 42 25.505 25.532 51.037 2 44.750 43.351 88.101 43 24.820 24.481 49.301 3 43.849 42.573 86.422 44 23.921 23.376 47.297 4 43.319 42.049 85.368 45 22.990 22.259 45.249 5 43.102 41.763 84.865 46 22.081 21.175 43.256 6 43.138 41.700 84.838 47 21.084 20.138 41.222 7 43.372 41.841 85.213 48 19.994 19.168 39.162 8 43.752 42.164 85.916 49 18.851 18.259 37.110 9 44.237 42.631 86.868 50 17.654 17.380 35.034 10 44.801 43.192 87.993 51 16.499 16.525 33.024 11 45.427 43.780 89.207 52 15.510 15.723 31.233 12 46.103 44.327 90.430 53 14.757 14.980 29.737 13 46.804 44.778 91.582 54 14.180 14.292 28.472 14 47.465 45.124 92.589 55 13.668 13.642 27.310 15 48.152 45.463 93.615 56 13.131 13.029 26.160 16 48.676 45.730 94.406 57 12.568 12.468 25.036 17 48.726 45.741 94.467 58 11.947 11.961 23.908 18 48.152 45.422 93.574 59 11.286 11.501 22.787 19 47.094 44.844 91.938 60 10.643 11.055 21.698 20 45.849 44.152 90.001 61 10.038 10.630 20.668 21 44.598 43.436 88.034 62 9.437 10.262 19.699 22 43.270 42.658 85.928 63 8.837 9.959 18.796 23 41.921 41.846 83.767 64 8.245 9.695 17.940 24 40.561 41.008 81.569 65 7.671 9.428 17.099 25 39.128 40.102 79.230 66 7.122 9.123 16.245 26 37.665 39.164 76.829 67 6.605 8.755 15.360 27 36.312 38.291 74.603 68 6.124 8.310 14.434 28 35.124 37.521 72.645 69 5.679 7.784 13.463 29 34.071 36.822 70.893 70 5.271 7.177 12.448 30 33.078 36.135 69.213 71 4.899 6.492 11.391 31 32.094 35.404 67.498 72 4.564 5.732 10.296 32 31.138 34.624 65.762 73 4.265 4.900 9.165 33 30.198 33.772 63.970 74 4.002 3.999 8.001 34 29.292 32.866 62.158 75+ 20.688 24.412 45.100 35 28.379 31.934 60.313 36 27.538 31.005 58.543 37 26.895 30.085 56.980 38 26.505 29.184 55.689 39 26.283 28.292 54.575 40 26.139 27.409 53.548 TOTAL 2101.390 2122.415 4223.805 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2008

ESTIMASI PENDUDUK TUNGGAL MENURUT TAHUN 2008 PROVINSI: NAD L P L + P L P L + P (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) 0 49.469 46.573 96.042 41 25.742 27.498 53.240 1 47.515 45.276 92.791 42 25.281 26.583 51.864 2 45.941 44.175 90.116 43 24.776 25.552 50.328 3 44.725 43.279 88.004 44 24.217 24.438 48.655 4 43.850 42.596 86.446 45 23.694 23.312 47.006 5 43.297 42.137 85.434 46 23.127 22.215 45.342 6 43.045 41.911 84.956 47 22.330 21.133 43.463 7 43.073 41.919 84.992 48 21.229 20.080 41.309 8 43.351 42.154 85.505 49 19.921 19.061 38.982 9 43.834 42.579 86.413 50 18.517 18.051 36.568 10 44.458 43.125 87.583 51 17.198 17.075 34.273 11 45.143 43.695 88.838 52 16.078 16.192 32.270 12 45.802 44.180 89.982 53 15.254 15.426 30.680 13 46.368 44.505 90.873 54 14.653 14.756 29.409 14 46.830 44.694 91.524 55 14.112 14.145 28.257 15 47.256 44.836 92.092 56 13.528 13.554 27.082 16 47.609 44.963 92.572 57 12.942 12.967 25.909 17 47.751 45.010 92.761 58 12.327 12.366 24.693 18 47.627 44.967 92.594 59 11.690 11.768 23.458 19 47.257 44.825 92.082 60 11.092 11.170 22.262 20 46.818 44.653 91.471 61 10.520 10.621 21.141 21 46.255 44.383 90.638 62 9.900 10.179 20.079 22 45.332 43.871 89.203 63 9.209 9.873 19.082 23 43.978 43.060 87.038 64 8.478 9.659 18.137 24 42.316 42.033 84.349 65 7.756 9.467 17.223 25 40.481 40.873 81.354 66 7.085 9.237 16.322 26 38.699 39.740 78.439 67 6.494 8.930 15.424 27 37.125 38.755 75.880 68 5.991 8.528 14.519 28 35.888 38.007 73.895 69 5.574 8.037 13.611 29 34.907 37.425 72.332 70 5.230 7.471 12.701 30 33.995 36.879 70.874 71 4.946 6.846 11.792 31 33.037 36.247 69.284 72 4.708 6.182 10.890 32 32.088 35.522 67.610 73 4.502 5.496 9.998 33 31.121 34.658 65.779 74 4.314 4.805 9.119 34 30.159 33.694 63.853 75+ 22.257 25.458 47.715 35 29.212 32.687 61.899 36 28.342 31.705 60.047 37 27.607 30.773 58.380 38 27.041 29.920 56.961 39 26.597 29.116 55.713 40 26.184 28.329 54.513 TOTAL 2136.055 2157.860 4293.915 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2008

ESTIMASI PENDUDUK TUNGGAL MENURUT TAHUN 2009 PROVINSI: NAD L P L + P L P L + P (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) 0 50.571 47.673 98.244 41 25.733 28.319 54.052 1 48.626 46.294 94.920 42 25.293 27.412 52.705 2 46.893 45.054 91.947 43 24.929 26.425 51.354 3 45.407 43.980 89.387 44 24.596 25.378 49.974 4 44.204 43.098 87.302 45 24.333 24.330 48.663 5 43.324 42.437 85.761 46 23.994 23.290 47.284 6 42.803 42.025 84.828 47 23.358 22.215 45.573 7 42.665 41.878 84.543 48 22.320 21.098 43.418 8 42.914 42.002 84.916 49 20.995 19.967 40.962 9 43.495 42.358 85.853 50 19.566 18.822 38.388 10 44.288 42.867 87.155 51 18.228 17.725 35.953 11 45.120 43.409 88.529 52 17.045 16.751 33.796 12 45.791 43.846 89.637 53 16.105 15.942 32.047 13 46.172 44.090 90.262 54 15.356 15.261 30.617 14 46.329 44.188 90.517 55 14.636 14.647 29.283 15 46.366 44.206 90.572 56 13.889 14.039 27.928 16 46.438 44.258 90.696 57 13.212 13.424 26.636 17 46.603 44.405 91.008 58 12.608 12.775 25.383 18 46.919 44.694 91.613 59 12.056 12.115 24.171 19 47.274 45.038 92.312 60 11.565 11.462 23.027 20 47.685 45.435 93.120 61 11.076 10.864 21.940 21 47.844 45.653 93.497 62 10.506 10.357 20.863 22 47.359 45.409 92.768 63 9.813 9.964 19.777 23 46.027 44.552 90.579 64 9.040 9.654 18.694 24 44.084 43.252 87.336 65 8.259 9.375 17.634 25 41.869 41.744 83.613 66 7.533 9.083 16.616 26 39.788 40.332 80.120 67 6.901 8.749 15.650 27 38.008 39.161 77.169 68 6.373 8.363 14.736 28 36.724 38.382 75.106 69 5.934 7.931 13.865 29 35.810 37.881 73.691 70 5.561 7.464 13.025 30 34.981 37.432 72.413 71 5.227 6.978 12.205 31 34.046 36.862 70.908 72 4.900 6.488 11.388 32 33.071 36.194 69.265 73 4.553 6.010 10.563 33 32.006 35.373 67.379 74 4.158 5.559 9.717 34 30.896 34.440 65.336 75+ 22.470 26.407 48.877 35 29.801 33.471 63.272 36 28.806 32.535 61.341 37 27.953 31.632 59.585 38 27.284 30.786 58.070 39 26.756 29.975 56.731 40 26.248 29.166 55.414 TOTAL 2171.369 2192.110 4363.479 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2008