PROFESI Volume 10 / September 2013 Februari 2014

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian berasal dari PTM dengan perbandingan satu dari dua orang. dewasa mempunyai satu jenis PTM, sedangkan di Indonesia PTM

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. penyebab yang mendasari timbulnya penyakit penyakit tersebut. Mulai dari

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup dan penurunan angka fertilitas. mengakibatkan populasi penduduk lanjut usia meningkat.

STROKE Penuntun untuk memahami Stroke

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke

BAB 1 PENDAHULUAN. cerebrovascular disease (CVD) yang membutuhkan pertolongan dan penanganan

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Stroke atau cedera serebrovaskular adalah berhentinya suplai darah ke

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Indonesia saat ini juga

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot

BAB I PENDAHULUAN. Triple Burden Disease, yaitu suatu keadaan dimana : 2. Peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM), yang merupakan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. (Armilawati, 2007). Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tahun. Menurut data dari Kementerian Negara Pemberdayaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di Amerika Serikat. Pada 2002, stroke membunuh sekitar orang. Jumlah tersebut setara

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan. penyakit paru obstruksi kronis), dan diabetes.

Gejala Awal Stroke. Link Terkait: Penyumbatan Pembuluh Darah

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan gangguan aliran. yang menyumbat arteri. Pada stroke hemoragik, pembuluh darah otak

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan kelainan pada satu atau lebih pembuluh

BAB I PENDAHULUAN. menurun sedikit pada kelompok umur 75 tahun (Riskesdas, 2013). Menurut

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang

RS PERTAMINA BALIKPAPAN

ANALISIS FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR KOTA BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyempitan pembuluh darah, penyumbatan atau kelainan pembuluh

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. darah, hal ini dapat terjadi akibat jantung kekurangan darah atau adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Topik : Infark Miokard Akut Penyuluh : Rizki Taufikur R Kelompok Sasaran : Lansia Tanggal/Bln/Th : 25/04/2016 W a k t u : A.

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia penyakit jantung dan pembuluh darah terus meningkat dan

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Penyakit degeneratif biasanya disebut dengan penyakit yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

BAB 1 PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. insulin yang tidak efektif. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 400 per kematian (WHO, 2013).

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. diwaspadai. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terjadi

Faktor-Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kejadian Stroke Pada Usia Muda Kurang Dari 40 Tahun (Studi Kasus Di Rumah Sakit Di Kota Semarang)

HUBUNGAN RASIO LINGKAR PINGGANG PINGGUL DENGAN PROFIL LIPID PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Stroke merupakan suatu sindroma neurologis yang. terjadi akibat penyakit kardiovaskular.

BAB I PENDAHULUAN. selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa adanya

BAB 1 : PENDAHULUAN. utama masalah kesehatan bagi umat manusia dewasa ini. Data Organisasi Kesehatan

HUBUNGAN OLAHRAGA TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. mmhg. Penyakit ini dikategorikan sebagai the silent disease karena penderita. penyebab utama gagal ginjal kronik (Purnomo, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. otak yang terganggu ( World Health Organization, 2005). Penyakit stroke

BAB I PENDAHULUAN. mengalirkan darah ke otot jantung. Saat ini, PJK merupakan salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN PASKA STROKE HEMORAGE DEXTRA STADIUM RECOVERY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. demografi, epidemologi dan meningkatnya penyakit degeneratif serta penyakitpenyakit

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

BAB I PENDAHULUAN. terutama anak-anak, lebih suka mengkonsumsi junk food yang penuh

BAB 5 PEMBAHASAN. dengan menggunakan consecutive sampling. Rerata umur pada penelitian ini

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk. Menurut Kemenkes RI (2012), pada tahun 2008 di Indonesia terdapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Dewasa ini perilaku pengendalian PJK belum dapat dilakukan secara

INTISARI ANALISIS FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR KOTA BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berlangsung lebih dari 24 jam (kecuali ada intervensi bedah atau membawa

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh perilaku yang tidak sehat. Salah satunya adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. dampak dari pembangunan di negara-negara sedang berkembang. sebagaimana juga hal ini terjadi di Indonesia, terutama di daerah Jawa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tekanan darah adalah tenaga pada dinding pembuluh darah arteri saat

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Mengetahui Hipertensi secara Umum

BAB 1 PENDAHULUAN. baik di negara maju maupun di negara berkembang. World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai istilah bergesernya umur sebuah populasi menuju usia tua. (1)

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. oleh penduduk Indonesia. Penyakit ini muncul tanpa keluhan sehingga. banyak penderita yang tidak mengetahui bahwa dirinya menderita

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan global, penyebab utama dari kecacatan, dan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut WHO MONICA project, stroke didefinisikan sebagai gangguan

BAB 1 PENDAHULUAN. orang yang memiliki kebiasaan merokok. Walaupun masalah. tahun ke tahun. World Health Organization (WHO) memprediksi

Transkripsi:

FAKTOR RISIKO PENYEBAB MENINGKATNYA KEJADIAN STROKE PADA USIA REMAJA DAN USIA PRODUKTIF Retno Dewi Noviyanti Dosen S1 Ilmu Gizi STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta Jl. Tulang Bawang Selatan No.26 Tegalsari RT 01 RW 32 Kadipiro Banjarsari Surakarta Email : retno_arvi2211@yahoo.com ABSTRACT Adolescence are the largest population in the world and especially in Indonesia. Adolescence are the future generation, who needs care in all things, especially the quality of healthcare. At the first, stroke is a disease that often affects older people, especially those 50 years old and older, but now stroke can be danger for adolescence and productive age. This occurs because of changes in lifestyle and behaviors, such as eating fast food that contain high levels of fat, smoking, alcohol, overwork, less of exercise and stress, all of these are risk factors of stroke in adolescence and productive age. In addition to the other risk factors are a history of hypertension, systolic blood pressure 140 and a history of stroke in the family. Especially for adolescence and productive age to maintain a healthy lifestyle and controlling risk factors of stroke at the age so that optimal health can be realized. Keywords: Risk factors, stroke, adolescence and productive age PENDAHULUAN Remaja merupakan populasi terbesar di dunia yaitu sebesar 1,2 milyar. Di Indonesia juga didominasi oleh usia muda, adapun proporsi penduduk usia muda yaitu sebesar 37,42% dari jumlah penduduk Indonesia. Presentase usia muda menurut kelompok umur yang paling tinggi adalah presentase pada usia 15-24 tahun dengan pembagian kelompok usia 15-19 tahun sebesar 27,09% dan usia 20-24 sebesar 24,35% 1. Jumlah remaja yang sangat mendominasi penduduk dunia, sehingga remaja harus mendapatkan perhatian, karena remaja merupakan aset negara dan generasi penerus bangsa. Masa remaja merupakan masa transisi yang perlu mendapatkan perhatian dan bimbingan. Masa remaja merupakan suatu masa kehidupan yang mengalami percepatan pertumbuhan fisik, mental, emosional dan sosial. Remaja juga identik dengan beberapa kebiasaan seperti mengkonsumsi makanan siap saji (fast food) yang mengandung kadar lemak tinggi, kebiasaan merokok, minuman beralkohol, kurang berolahraga dan stress. Halhal tersebut telah menjadi gaya hidup terutama di perkotaan, padahal semua perilaku tersebut dapat merupakan faktor-faktor risiko penyakit stroke 2. Stroke dapat menjadi masalah yang sangat berat baik bagi penderita maupun keluarga. Seorang penderita stroke tidak mungkin kembali bekerja seperti keadaan sebelum serangan, dia juga akan kehilangan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain ataupun merawat dirinya sendiri. Stroke paling sering dijumpai pada orang-orang dengan usia menengah dan usia lanjut. Penyakit stroke sering dianggap sebagai penyakit monopoli orang tua. Dulu memang penyakit tersebut diderita oleh orang tua terutama yang berusia 50 tahun ke atas. Tapi beberapa kasus terakhir menunjukkan peningkatan kasus stroke yang terjadi pada usia remaja dan usia produktif (15 40 tahun). Hal ini dapat terjadi karena adanya perubahan gaya hidup seperti yang telah disebutkan sebelumnya, terutama anak muda perkotaan. Persentase yang bisa dibuat, jika jumlah total penderita stroke dipersentase 100%, maka pasien usia muda sebanyak 20%. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya stroke pada usia muda dibagi dua kelompok besar yaitu faktor yang tidak dapat diubah (jenis kelamin, umur, riwayat keluarga) dan faktor yang dapat diubah seperti pola makan, kebiasaan olahraga dan lain-lain. 52

DEFINISI STROKE Stroke adalah gangguan fungsi otak akibat aliran darah ke otak mengalami gangguan karena adanya robekan atau sumbatan pada pembuluh darah arteri yang menuju otak, sehingga nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan otak tidak terpenuhi dengan baik, pada akhirnya menyebabkan hilangnya sensasi, gerakan volunteer atau bagian tubuh. Cedera vaskular serebral (CVS), sering disebut stroke atau serangan otak adalah cedera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah otak. Individu berisiko CVS terutama adalah lansia dengan hipertensi, diabetes, hiperkolesterolemia atau penyakit jantung 3. Stroke atau Cerebro Vascular Accident (CVA) adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak, dimana secara mendadak (dalam beberapa detik) atau secara cepat (dalam beberapa jam) timbul gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah fokal yang terganggu. Keadaan ini sering merupakan kulminasi penyakit serebrovaskular selama beberapa tahun 4. ETIOLOGI STROKE Penyebab stroke ada 2 macam, yaitu adanya sumbatan di pembuluh darah (trombus) dan adanya pembuluh darah yang pecah. Umumnya stroke diderita oleh orang tua, karena proses penuaan menyebabkan pembuluh darah mengeras dan menyempit (arteriosclerosis) dan adanya lemak yang menyumbat pembuluh darah (atherosclerosis). Tapi beberapa kasus terakhir menunjukkan peningkatan kasus stroke yang terjadi pada usia remaja dan usia produktif (15 40 tahun). Pada golongan ini, penyebab utama stroke adalah stress, penyalahgunaan narkoba, alkohol, faktor keturunan, dan gaya hidup yang tidak sehat. Penyebab serangan stroke lainnya adalah makanan dengan kadar kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein) yang sangat tinggi. Koleserol jahat ini banyak terdapat pada junk food, atau makanan cepat saji. Selain itu, penyebab terjadinya serangan stroke lainnya adalah kebiasaan malas berolahraga dan bergerak, banyak minum alkohol, merokok, penggunaan narkotika dan zat adiktif, waktu istirahat yang sangat kurang, makan terlambat, diet, serta stress yang berkepanjangan. Stress pada anak yang diakibatkan oleh beban pikiran yang berat seperti misalnya hubungan sosial ataupun masalah pendidikan juga turut semakin memicu serangan stroke. Stres justru menjadi penyebab utama, remaja dengan usia produktif terserang stroke. Menurut Dokter Spesialis Bedah Saraf, yaitu dr Eveline, Sp.BS terdapat pasien stroke yang masih berusia 20 hingga 30 tahun. Persentase yang bisa dibuat, jika jumlah total penderita stroke dipersentase 100%, maka pasien usia muda sebanyak 20%. Jadi jangan pernah menganggap ringan stress berkepanjangan dan juga rasa pusing atau nyeri pada kepala. Jika pusing dirasakan terus menerus dan tidak lagi sembuh dengan meminum obat, maka harus dicurigai ini adalah gejala stroke. Apalagi kalau nyeri kepala disertai dengan keluhan lain, seperti mati rasa atau kesemutan. JUMLAH PENDERITA PENYAKIT STROKE MENINGKAT Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan oleh Yayasan Stroke Indonesia, masalah stroke semakin penting dan mendesak karena kini jumlah penderita Stroke di Indonesia terbanyak dan menduduki urutan pertama di Asia. Jumlah yang disebabkan oleh stroke menduduki urutan kedua pada usia diatas 60 tahun dan urutan kelima pada usia 15-59 tahun. Stroke merupakan penyebab kecacatan serius menetap no 1 di seluruh dunia. Pada tanggal 29 Oktober diperingati sebagai hari stroke dunia, saat ini diingatkan bahwa 1 dari 6 orang menderita stroke dan hampir setiap 6 detik seseorang meninggal karena stroke. Organisasi Stroke Dunia mencatat hampir 85% orang yang mempunyai faktor resiko dapat terhindar dari stroke bila menyadari dan mengatasi faktor resiko tersebut sejak dini. Badan kesehatan dunia memprediksi bahwa kematian akibat stroke akan meningkat seiring dengan kematian akibat penyakit jantung dan kanker kurang lebih 6 juta pada tahun 2010 menjadi 8 juta di tahun 2030. Di Amerika Serikat tercatat hampir setiap 45 detik terjadi kasus stroke, dan setiap 4 detik terjadi kematian akibat stroke. Secara normal darah mengangkut oksigen dan nutrisi untuk sel sel otak. Tanpa aliran darah, sel otak akan cepat mati. Setiap detik 32.000 sel otak yang tidak mendapat suplai oksigen akan mati. 53

FAKTOR RESIKO TERJADINYA STROKE PADA REMAJA DAN USIA PRODUKTIF Faktor resiko terjadinya stroke dibedakan menjadi dua yaitu yang dapat dimodifikasi/diubah dan yang tidak dapat dimodifikasi yaitu sebagai berikut: 1. Yang dapat dimodifikasi/diubah: a. Merokok Dari hasil berbagai penelitian diketahui bahwa orang-orang yang merokok memiliki kadar fibrinogen darah yang lebih tinggi dibanding orang yang tidak merokok. Peningkatan kadar fibrinogen ini dapat mempermudah terjadinya penebalan pembuluh darah sehingga pembuluh darah menjadi sempit dan kaku. Dengan demikian, dapat menyebabkan gangguan aliran darah. b. Alkohol c. Diabetes Diabetes Mellitus atau kencing manis memiliki risiko mengalami stroke. Hal ini terkait dengan pembuluh darah penderita diabetes yang umumnya lebih kaku (tidak lentur). Adanya peningkatan ataupun penurunan kadar glukosa darah secara tiba-tiba juga dapat menyebabkan kematian otak. d. Hiperlipidemia (Hiperkolesterol) Hiperkolesterolemia merupakan keadaan ketika kadar kolesterol di dalam darah berlebih. LDL yang berlebih akan mengakibatkan terbentuknya plak pada pembuluh darah yang lama kelamaan akan semakin banyak dan menumpuk sehingga menganggu aliran darah. e. Obesitas Kegemukan merupakan salah satu faktor resiko terjadinya stroke. Hal tersebut terkait dengan tingginya kadar lemak dan kolesterol dalam darah pada orang dengan obesitas, yaitu biasanya kadar LDL lebih tinggi dibanding kadar HDL. f. Penyakit hipertensi yang tidak terkontrol dengan obat Orang yang tekanan darahnya tinggi mempunyai peluang besar untuk mengalami stroke. Bahkan, ini merupakan penyebab terbesar dari stroke. Alasannya, dalam hipertensi dapat terjadi gangguan aliran darah tubuh yaitu diameter pembuluh darah kelak akan mengecil sehingga darah yang mengalir ke otak pun akan berkurang, dengan pengurangan aliran darah otak (ADO), maka otak akan kekurangan suplai oksigen dan glukosa sehingga jaringan otak lama-lama akan mati. 2. Yang tidak dapat dimodifikasi: a. Usia Dari berbagai penelitian, diketahui bahwa suai semakin tua semakin besar pula risiko terkena stroke. Hal ini berkaitan dengan proses degenerasi (penuaan) yang terjadi secara alamiah pada orang-orang lanjut usia, pembuluh darah lebih kaku karena adanya plak. b. Jenis kelamin Laki-laki memiliki risiko lebih besar untuk terkena stroke dibanding perempuan. Hal ini mungkin terkait bahwa laki-laki cenderung merokok. Rokok, dapat merusak lapisan dari pembuluh darah tubuh. c. Herediter Terkait dengan riwayat stroke di keluarga, orang dengan riwayat stroke pada keluarga memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena penyakit stroke dibanding orang yang tanpa riwayat stroke pada keluarganya. d. Ras atau Etnis Dari berbagai penelitian, ditemukan bahwa ras kulit putih memiliki peluang yang lebih besar untuk terkena stroke dibanding ras kulit hitam. e. Komorbid dengan penyakit jantung (penyakit jantung koroner) f. Stenosis arteri karotis g. Penyakit anemia sel sabit h. Usia lanjut i. Pengguna obat- obatan anti pembekuan darah j. Memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi yang kronis (jangka waktu lama) k. Memiliki riwayat gangguan pembuluh darah Saat ini yang cukup memprihatinkan adalah meningkatnya kasus-kasus stroke pada usia muda yang diakibatkan tingkat stress yang tinggi dan kebiasaan pola hidup yang kurang sehat seperti sering mengkonsumsi makanan 54

siap saji yang cukup banyak dan kurangnya olahraga. Terdapat 3 faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian stroke pada usia muda di bawah 40 tahun yaitu riwayat hipertensi, tekanan darah sistolik 140 dan riwayat stroke pada keluarga. Riwayat hipertensi, memberikan pengaruh yang bermakna untuk mengalami stroke pada usia muda dengan tingkat risiko 5,76 kali dibandingkan dengan yang tidak mempunyai riwayat hipertensi 5. Penelitian yang dilakukan oleh Petrovitch 6 menyebutkan bahwa hipertensi terbukti mempunyai pengaruh terhadap kejadian stroke. Makin lama hipertensi tidak diobati makin tinggi angka kejadian untuk stroke. Hasil penelitian Sitorus 5, menunjukkan bahwa tekanan darah sistole 140 mmhg terbukti sebagai faktor risiko terjadinya stroke pada usia muda dengan tingkat risiko 6,22 kali dibandingkan dengan yang memiliki tekanan darah sistolik <140 mmhg. Besarnya pengaruh tekanan darah sistole, kemungkinan karena adanya perubahan patologik yang terjadi pada pembuluh darah serebral didalam jaringan otak. Data dari Multiple Risk Factor Interaction Trial (MRFIT) menunjukkan makin tinggi tekanan darah diastole atau sistole, risiko untuk terjadi stroke juga semakin tinggi 7. Tekanan darah sistole merupakan prediktor terjadinya stroke lebih kuat dibanding tekanan darah diastole 8. Menurut Sitorus 5, riwayat keluarga yang pernah mengalami stroke, memberikan pengaruh yang bermakna kepada anggota keluarga untuk mengalami stroke pada usia muda, dengan tingkat risiko 3,91 kali dibandingkan dengan yang tidak mempunyai riwayat keluarga yang menderita stroke. Riwayat keluarga adanya serangan stroke atau penyakit pembuluh darah iskemik, sering pula terjadi pada penderita stroke pada usia muda. Apabila kedua orangtua pernah mengalami stroke, maka kemungkinan keturunan terkena stroke semakin besar 9. Penelitian Liao 10 menyatakan bahwa seseorang yang mempunyai riwayat keluarga stroke positif akan mempunyai risiko lebih tinggi untuk mendapat stroke dibanding dengan orang yang mempunyai riwayat keluarga stroke negatif, setelah disesuaikan dengan umur, suku dan jenis kelamin. 55 CARA MENGATASI STROKE Cara mencegah penyakit stroke : 1. Berhenti merokok, dengan tidak merokok maka akan mengurangi setengah resiko terkena stroke. 2. Memeriksa tekanan darah. 3. Mengurangi berat badan. 4. Olahraga teratur. 5. Mengatur pola makan seperti memperbanyak makan makanan berserat, mengurangi makanan yang tinggi lemak dan kolesterol, mengurangi konsumsi garam. 6. Menghindari stress. 7. Memeriksa bunyi berdengung pada leher. 8. Makan makanan yang mengandung potasium. 9. Mengenali aspirin. 10. Menjauhi alkohol. DAFTAR PUSTAKA 1. Badan Pusat Statistik. 2001. Profil pemuda Indonesia. 2. Lai SM, Alter M, Friday G, Sobel E. 1994. A multifactorial analysis of risk factors for recurrence of ischemic stroke. Stroke. 25: 958-962. 3. Corwin EJ. 2009. Buku saku patofisiologi. Jakarta: EGC. 4. Black JM, Hawks JH. 2005. Medicalsurgical nursin. clinical management for positive outcomes. Elsevier Saunders: St. Louis. 5. Sitorus RJ, Hadisaputro S, Kustiowati E. 2008. Faktor-faktor risiko yang mempengaruhi kejadian stroke pada usia muda kurang dari 40 tahun (studi kasus di rumah sakit di kota Semarang). Jurnal Epidemiologi. 6. Petrovitch H, Curb JD, Bloom-Marcus E. 1995. Isolated systolic hypertension and risk of stroke in Japanese- American men. Stroke. 26(1):25-29. 7. Stamler J, Stamler R, Neaton JD. 1993. Blood presure systolic and dyastolic, and cardiovaskuler risk :US population data. Arc Intern Med. 153(5):598-615. 8. Haheim LL, Holme I, Hjermann I, Leren P. 1995. Risk of fatal stroke according to blood pressure level: an 18-year follow-up

of the Oslo Study. J Hypertens. 13(8): 909-913. 9. Ebrahim S. 1990. Clinical epidemiology of stroke. New York: Oxford University Press. 10. Liao D, Myers R, Hunt S, Shahar E, Paton C, Burke G, Province M, Heiss G. 1997. Familial history of stroke and stroke risk : the family heart study. Stroke. 28(10):1908-1912. 56