5. HASIL PENELITIAN 5.1 Distribusi Spasial dan Temporal Upaya Penangkapan Udang

dokumen-dokumen yang mirip
OPTIMASI UPAYA PENANGKAPAN UDANG DI PERAIRAN DELTA MAHAKAM DAN SEKITARNYA JULIANI

POLA DISTRIBUSI SUHU DAN SALINITAS DI PERAIRAN TELUK AMBON DALAM

V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. JULIANI. Optimasi Upaya Penangkapan Udang di Perairan Delta Mahakam dan Sekitarnya. Dibimbing oleh M. FEDI A. SONDITA dan ZULKARNAIN.

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

Penangkapan Tuna dan Cakalang... Pondokdadap Sendang Biru, Malang (Nurdin, E. & Budi N.)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

PENGAMATAN ASPEK OPERASIONAL PENANGKAPAN PUKAT CINCIN KUALA LANGSA DI SELAT MALAKA

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

: Perikanan Tangkap Udang Nomor Sampel Kabupaten / Kota : Kecamatan : Kelurahan / Desa Tanggal Wawancara : Nama Enumerator :..

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL PENELITIAN. 4.1 Statistik Produksi Ikan dan Telur Ikan Terbang Produksi tahunan ikan dan telur ikan terbang

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4. KEADAAN UMUM 4.1 Kedaan Umum Kabupaten Banyuwangi Kedaan geografis, topografi daerah dan penduduk 1) Letak dan luas

5 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

6 PEMBAHASAN 6.1 Distribusi Upaya Penangkapan dan Hasil Tangkapan

4 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

MANAJEMEN PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN DI KABUPATEN BULUNGAN

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS CAHAYA DENGAN KEKERUHAN PADA PERAIRAN TELUK AMBON DALAM

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Distribusi Klorofil-a secara Temporal dan Spasial. Secara keseluruhan konsentrasi klorofil-a cenderung menurun dan

V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Teluk Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi, merupakan salah satu daerah

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pulau Panjang (310 ha), Pulau Rakata (1.400 ha) dan Pulau Anak Krakatau (320

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Gambar 15 Mawar angin (a) dan histogram distribusi frekuensi (b) kecepatan angin dari angin bulanan rata-rata tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

V. HASIL. clan di mulut utara Selat Bali berkisar

3 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Daerah penangkapan ikan pelagis kecil di Selat Sunda yang diamati dalam

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

Gambar 6. Peta Kabupaten Karawang

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

EROSI MARIN SEBAGAI PENYEBAB KERUSAKAN LAHAN KEBUN DI KELURAHAN TAKOFI KOTA TERNATE

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI

4 HASIL. Gambar 8 Kapal saat meninggalkan fishing base.

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

4 METODE PENELITIAN. 4.1 Desain Penelitian

Sumber : Wiryawan (2009) Gambar 9 Peta Teluk Jakarta

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

Gambar 10. Peta Jakarta dan Teluk Jakarta

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. 143,5 mm/tahun dengan kelembaban 74% - 85%. Kecepatan angin pada musim

BAB IV GAMBARAN WILAYAH STUDI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Jenis kerang yang banyak terdapat di wilayah Kabupaten Cilacap yaitu jenis

KARAKTERISTIK PANTAI GUGUSAN PULAU PARI. Hadiwijaya L. Salim dan Ahmad *) ABSTRAK

BAB IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Secara Geografis Kota Depok terletak di antara Lintang

Gambar 6 Peta lokasi penelitian.

TUGAS: RINGKASAN EKSEKUTIF Nama: Yuniar Ardianti

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

V. GAMBARAN UMUM. Pulau Untung Jawa berada pada posisi ,21 Lintang Selatan dan

6 PEMBAHASAN. 6.1 Kondisi Selat Madura dan Perairan Sekitarnya

III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

Gambar 6 Sebaran daerah penangkapan ikan kuniran secara partisipatif.

PERENCANAAN BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG (PENGAMAN PANTAI LABUHAN) DI KABUPATEN SUMBAWA

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III. METODE PENELITIAN

5.3 Keragaan Ekonomi Usaha Penangkapan Udang Net Present Value (NPV)

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2/Permen-KP/2015. Tanggal 08 Januari 2015 tentang larangan penggunaan alat penangkapan

ES R K I R P I S P I S SI S S I TEM

MODEL PREDIKSI GELOMBANG TERBANGKIT ANGIN DI PERAIRAN SEBELAH BARAT KOTA TARAKAN BERDASARKAN DATA VEKTOR ANGIN. Muhamad Roem, Ibrahim, Nur Alamsyah

4 KONDISI UMUM KABUPATEN HALMAHERA UTARA

STUDI PENANGANAN BANJIR SUNGAI SAMBOJA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR

Oleh : Rodo Lasniroha, Yuniarti K. Pumpun, Sri Pratiwi S. Dewi. Surat elektronik :

6 PEMBAHASAN 6.1 Daerah Penangkapan Ikan berdasarkan Jalur Jalur Penangkapan Ikan

PENGAMATAN ASPEK OPERASIONAL PENANGKAPAN ALAT CANTRANG DI PERAIRAN TELUK JAKARTA

PENGARUH SUHU PERMUKAAN LAUT TERHADAP HASIL TAGKAPAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN KOTA BENGKULU

Gambar 2 Peta Lokasi Penelitian

3 METODOLOGI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Potensi Terumbu Karang Luwu Timur

I. PENDAHULUAN. Menurut Mahi (2001 a), sampai saat ini belum ada definisi wilayah pesisir yang

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Deteksi Perubahan Garis Pantai Pulau Gili Ketapang Kabupaten Probolinggo

Transkripsi:

5. HASIL PENELITIAN 5.1 Distribusi Spasial dan Temporal Upaya Penangkapan Udang Daerah operasi penangkapan udang terbentang mulai dari bagian utara Delta Mahakam, Tanjung Santan hingga Tanjung Sembilang dan dari Salok Api Laut hingga daerah Saloloang (Gambar 4). Upaya penangkapan udang di daerah ini berlangsung sepanjang tahun dengan variasi temporal, yaitu bergantung pada musim (Gambar 6a - 6p). Umumnya nelayan trawl yang beroperasi di perairan Delta Mahakam dan sekitarnya, dalam satu trip hanya satu hari (one day fishing) berkisar antara 8 12 jam dengan jumlah towing sekitar 4 6 kali towing dalam satu hari (1 trip). Total upaya penangkapan paling besar tiap stasiun fishing ground maksimal terjadi 500 kali towing per bulan, stasiun dengan beban sedang terjadi 25 300 kali towing per bulan, sedangkan paling kecil adalah 1 25 kali towing per bulan. Kondisi upaya penangkapan udang di daerah ini selalu mengalami penambahan jumlah upaya, meliputi jumlah kapal atau jumlah hari penangkapan, yang terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini tidak akan selalu menyebabkan meningkatnya produksi secara keseluruhan. Sampai batas tertentu penambahan jumlah upaya tersebut, tidak lagi menyebabkan naiknya produksi dan bahkan akan mengalami penurunan. Secara spasial terjadi konsentrasi upaya penangkapan di daerah delta dengan jarak < 30 km dari pantai dengan kedalaman < 20 meter. Kisaran geografi daerah operasi penangkapan menurut lintang relatif stabil setiap bulannya mulai dari Tanjung Santan Semangkok di utara hingga Handil Baru Saloloang di selatan. Pola distribusi spasial dan temporal upaya penangkapan udang, wilayah delta bagian utara menjadi sempit ketika musim barat, sedangkan bagian selatan lebih melebar, sebaliknya terjadi saat musim timur berlangsung, tetapi melebar pada semua wilayah saat berlangsungnya musim peralihan / pancaroba I dan II, dengan jarak dari pantai hingga 30 km atau pada kisaran 117 o.10 118 o.00 BT. Konsentrasi penangkapan di sekitar pantai terjadi karena unit penangkapan didominasi oleh kapal berkapasitas kecil yaitu < 5 GT. Distribusi upaya penangkapan udang pada musim barat Desember Pebruari (Gambar 6a, 6b, 6l), konsentrasi penangkapan untuk daerah utara mulai Tanjung Santan

hingga Pulau Nubi lebih banyak di daerah estuari, hal ini dikarenakan gelombang pada musim ini besar. Pada saat kondisi konda (pasang tinggi dan rendah stagnan) yang terjadi 2 kali dalam sebulan nelayan di utara lebih aman ke laut, karena kondisi konda gelombang tidak terlalu besar, apalagi jika penangkapan pada pagi hari sekitar pukul 05.30 13.00 angin yang berhembus tidak terlalu kuat, sehingga gelombang tidak begitu besar, beda pada pukul 14.00 17.00 umumnya gelombang sudah mulai besar. Pada daerah bagian selatan musim barat tidak berpengaruh besar untuk upaya penangkapan, karena gelombang di daerah ini tidak begitu besar seperti yang terjadi di bagian utara. Saat Pebruari 2003 daerah bagian utara gelombang dan angin agak teduh, keadaan ini dimanfaatkan nelayan dengan penangkapan hingga ke perairan yang lebih dalam, pola distribusi upaya penangkapan mulai utara hingga selatan agak merata, untuk wilayah Salok Api Laut hingga Saloloang lebih berkumpul di daerah pinggiran dengan kedalaman 3 6 meter. Pola distribusi upaya penangkapan pada musim peralihan/pancaroba I (Maret - Mei) sebarannya tidak merata, terjadi pengumpulan di daerah estuarin, hanya daerah Muara Sepatin penangkapan yang rata-rata di dominasi kapal berukuran 5 10 GT terkonsentrasi agak keluar hingga posisi 117 o.50 BT - 0 o.50 LS (Gamb ar 6c - e, 6o). Sepanjang pesisir Tanjung Santan hingga Semangkok kurang lebih 3 km ke arah laut terdapat hamparan karang dan batu, tetapi 2 4 km agak keluar dasar berpasir dengan shelf landai pada kedalaman 20 55 meter, daerah inilah nelayan melakukan setting alat tangkapnya. Pada daerah Tanjung Pimping penangkapan lebih ke perairan yang dalam, sedangkan di daerah Tanjung Berukang hingga Saloloang lebih berkumpul di daerah yang agak dangkal. Daerah sekitar sungai Manggar juga penangkapan terkonsentrasi di sekitar muara sungai dan beberapa kapal ke arah utara sekitar Lamaru hingga Salok Api Laut. Musim timur yang berlangsung pada bulan Juni - Agustus (Gambar 6f - h), upaya penangkapan udang dan sebaran kapal di daerah utara mulai Muara Pantuan hingga Muara Badak lebih maksimal hingga ke daerah terluar dari muara delta, di Tanjung Santan terlihat konsentrasi di mulut sungai Santan. Pada bulan ini angin musim timur tidak begitu kuat bertiup, akhir bulan Juli, angin dan gelombang mulai besar. Bagian utara terjadi pola distribusi penangkapan udang terkonsentrasi di daerah sekitar Tesang dan Kedutang (dekat Muara Berau) hingga Tanjung Aju, kemudian ke selatan sepanjang Muara Pantuan hingga Tanjung Berukang penangkapan terkumpul di daerah dangkal sekitar mulut muara pada radius 10 km, dengan kedalaman 3 18 meter, begitu juga pada daerah selatan lainnya

mulai dari Tanjung Pemarung - Tanjung Sembilang dan Lamaru - Saloloang, terlihat effort makin berkurang karena gelombang musim timur besar nelayan tidak berani ke laut untuk melakukan penangkapan dengan maksimal, mereka hanya melakukan pada saat kondisi air konda. Daerah utara terjadi perubahan, dimana upaya penangkapan tersebar merata dengan titik effort agak berjauhan kapal trawl satu dengan lainnya. Gambar 6 Distribusi spasial bulanan dan jumlah upaya penangkapan udang Januari 2003 Maret 2004 6a Januari 2003 (musim barat )

6b Pebruari 2003 ( musim barat ) 6c Maret 2003 ( musim peralihan/pancaroba I )

6d April 2003 ( musim peralihan/pancaroba I )

6e Mei 2003 ( musim peralihan/pancaroba I ) 6f Juni 2003 ( musim timur )

6g Juli 2003 ( musim timur ) 6h Agustus 2003 ( musim timur )

6i September 2003 ( musim peralihan/pancaroba II )

6j Oktober 2003 ( musim peralihan/pancaroba II )

6k Nopember 2003 ( musim peralihan/pancaroba II )