ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI KOTA MANADO

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KINERJA LALU LINTAS JAM SIBUK PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI

Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.1, Januari 2014 (29-36) ISSN:

DAMPAK PUSAT PERBELANJAAN SAKURA MART TERHADAP KINERJA RUAS JALAN TRANS SULAWESI DI KOTA AMURANG

PENGARUH TARIKAN MANADO TOWN SQUARE TERHADAP LALU LINTAS DI RUAS JALAN BOULEVARD MANADO

II. TINJAUAN PUSTAKA. berupa jalan aspal hotmix dengan panjang 1490 m. Dengan pangkal ruas

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Data Hotel Malioboro. yang menampung sebanyak 12 unit kendaraan mobil penumpang. Luas lahan. B. Data Geometri Jalan

Gambar 4.1 Potongan Melintang Jalan

ANALISA KERJA RUAS JALAN S. TUBUN

Manajemen Lalu-Lintas akibat Adanya Pembangunan Hotel Santika Gubeng

JURNAL ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN H.B YASIN BERDASARKAN MKJI Oleh RAHIMA AHMAD NIM:

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.9, Agustus 2013 ( ) ISSN:

NASKAH SEMINAR TUGAS AKHIR DAMPAK LALULINTAS AKIBAT AKTIVITAS MALIOBORO MALL DAN RENCANA PEMBANGUNAN HOTEL MALIOBORO YOGYAKARTA

BAB III LANDASAN TEORI. karakteristik arus jalan, dan aktivitas samping jalan.

ANALISA KINERJA JARINGAN JALAN DALAM KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI

RENCANA JALAN TOL TENGAH DI JL. AHMAD YANI SURABAYA BUKAN MERUPAKAN SOLUSI UNTUK PENGURANGAN KEMACETAN LALU-LINTAS

ANALISA KAPASITAS RUAS JALAN SAM RATULANGI DENGAN METODE MKJI 1997 DAN PKJI 2014

ANALISA KINERJA RUAS JALAN HASANUDDIN KOTA MANADO

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Data hasil pengamatan dari studi kasus Jalan Ngasem Yogyakarta

RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN SISINGAMANGARAJA (KOTA PALANGKA RAYA)

MANAJEMEN LALU LINTAS DI PUSAT KOTA JAYAPURA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PENATAAN PARKIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA DATA Evaluasi Ruas Jalan Data Geometrik Ruas Jalan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA KINERJA RUAS JALAN MANADO BYPASS TAHAP I DI KOTA MANADO

BAB III LANDASAN TEORI. kapasitas. Data volume lalu lintas dapat berupa: d. Arus belok (belok kiri atau belok kanan).

Aditya Putrantono Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

BAB III LANDASAN TEORI. Pengolongan jenis kendaraan sebagai berikut : Indeks untuk kendaraan bermotor dengan 4 roda (mobil penumpang)

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN PELAYANAN FUNGSI JALAN KOTA BOGOR SELATAN (Studi Kasus Ruas Jalan Bogor Selatan Zona B)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dari hasil survei inventaris jalan didapat data-data ruas Jalan Pintu Satu Senayan. Panjang. ( m )

BAB III LANDASAN TEORI

Analisis Kapasitas Ruas Jalan Raja Eyato Berdasarkan MKJI 1997 Indri Darise 1, Fakih Husnan 2, Indriati M Patuti 3.

TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja atau tingkat pelayanan jalan menurut US-HCM adalah ukuran. Kinerja ruas jalan pada umumnya dapat dinyatakan dalam kecepatan,

ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK)

JURNAL ANALISIS KINERJA RUAS JALAN STUDI KASUS : JALAN WATURENGGONG DI KOTA DENPASAR

PENGARUH KAWASAN KOMERSIAL TERHADAP LALULINTAS JALAN PIERE TENDEAN ABSTRAK

BAB II STUDI PUSTAKA

PENGARUH PARKIR ON-STREET TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ARIEF RAHMAN HAKIM KOTA MALANG

ANALISIS BIAYA KEMACETAN AKIBAT TUNDAAN LALU LINTAS

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

III. PARAMETER PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA A. JENIS KENDARAAN

ANALISIS KINERJA JALAN PERKOTAAN STUDI KASUS RUAS JALAN HR. SOEBRANTAS KM 3 PEKANBARU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Permasalahan. Survei Pendahuluan. Pengambilan data. Analisis Data. Perubahan Kinerja

EVALUASI FAKTOR PENYESUAIAN HAMBATAN SAMPING MENURUT MKJI 1997 UNTUK JALAN SATU ARAH

STUDI PERBANDINGAN ARUS LALU LINTAS SATU ARAH DAN DUA ARAH PADA RUAS JALAN PURNAWARMAN, BANDUNG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. mengenai rekapitulasi untuk total semua jenis kendaraan, volume lalulintas harian

Efektivitas Penyediaan Celukan Angkutan Kota Di Jalan Margonda Raya (Studi Kasus: Depan Depok Town Square)

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.7 Juli 2015 ( ) ISSN:

Pengaruh Variasi Nilai emp Sepeda Motor Terhadap Kinerja Ruas Jalan Raya Cilember-Raya Cibabat, Cimahi ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Weka Indra Dharmawan 1, Devi Oktarina 2. ABSTRAK

ANALISIS KAPASITAS, TINGKAT PELAYANAN, KINERJA DAN PENGARUH PEMBUATAN MEDIAN JALAN. Adhi Muhtadi ABSTRAK

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DAN MOBILITAS KENDARAAN PADA JALAN PERKOTAAN (STUDI KASUS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN)

Kajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya

ANALISIS LALU LINTAS AKIBAT PARKIR DI BADAN JALAN (STUDI KASUS DI JALAN JENDERAL SUDIRMAN AMBARAWA) TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian terletak di Kotamadya Denpasar yaitu ruas jalan

Volume pada saat pasar beroperasi. Kend. Berat (kend / jam)

Doddy Cahyadi Saputra D y = 0,4371x + 496, PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KAPASITAS JALAN TERHADAP KEMACETAN

STUDI KAPASITAS, KECEPATAN, DAN DERAJAT KEJENUHAN JALAN PURNAWARMAN, BANDUNG

11.8. Tingkat Pelayanan 10

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS JALAN H.E.A MOKODOMPIT KOTA KENDARI

ANALISA DAMPAK PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT SILOAM MANADO TERHADAP KINERJA LALU LINTAS RUAS JALAN SAM RATULANGI DAN PIERE TENDEAN MANADO

ANALISIS INDEKS TINGKAT PELAYANAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERSAMAAN DAVIDSON (STUDI KASUS : JALAN KAIRAGI-AIRMADIDI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi darat memiliki fungsi sangat mendasar yaitu : 1. membantu pertumbuhan ekonomi nasional,

PEMETAAN TINGKAT KEPADATAN VOLUME KENDARAAN PADA RUAS JALAN JETIS KARAH DENGAN METODE LINEAR TUGAS AKHIR

Kata kunci : Kinerja ruas jalan, Derajat kejenuhan, On street parking

KINERJA RUAS JALAN MANADO - BITUNG

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street parking menjadi Off-street parking (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

KINERJA LALU LINTAS JALAN DIPONEGORO JALAN PASAR KEMBANG TERHADAP PEMBANGUNAN JEMBATAN FLY OVER PASAR KEMBANG SURABAYA

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997, ruas jalan

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN DI JALAN SUMPAH PEMUDA KOTA SURAKARTA (Study kasus : Kampus UNISRI sampai dengan Kantor Kelurahan Mojosongo) Sumina

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN LAJUR KHUSUS SEPEDA MOTOR PADA JALAN JEND. AHMAD YANI PONTIANAK

EVALUASI KINERJA JALAN TERHADAP RENCANA PEMBANGUNAN JALAN DUA JALUR

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PARKIR BADAN JALAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ( Studi Kasus Jalan Brigjen Katamso Tanjung Karang Pusat )

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

DERAJAT KEJENUHAN JALAN DUA ARAH DENGAN MAUPUN TANPA MEDIAN DI KOTA BOGOR. Syaiful 1, Budiman 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI KAPASITAS, KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN PADA JALAN LEMBONG, BANDUNG MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997

PENGARUH PELEBARAN RUAS JALAN TERHADAP PENGURANGAN KEMACETAN DI JALAN TEUKU UMAR KOTA BANDAR LAMPUNG

ANALISIS HAMBATAN SAMPING AKIBAT AKTIVITAS PERDAGANGAN MODERN (Studi Kasus : Pada Jalan Brigjen Katamso di Bandar Lampung)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. hal-hal yang mempengaruhi kriteria kinerja lalu lintas pada suatu kondisi jalan

Kajian Kinerja Persimpangan Jalan Harapan Jalan Sam Ratulangi Menurut MKJI 1997

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street Parking Menjadi Offstreet. (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

Analisa Kapasitas Pada Ruas Jalan Jenderal Sudirman di Kota Martapura Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lori, dan jalan kabel (Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006).

ANALISIS FUNGSI DAN PELAYANAN JALAN KOTA BOGOR

II. TINJAUAN PUSTAKA


BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Transkripsi:

Jurnal Sipil Statik Vl.1 N.9, Agustus (623-629) ISSN: 2337-6732 ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI KOTA MANADO Ardi Palin A. L. E. Rumayar, Lintng E. Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi email:ardi_palin@yah.cm ABSTRAK Melihat kndisi kta Manad saat ini, jika ditinjau dari segi sarana dan prasarana transprtasi sudah mulai berbanding terbalik. Dimana kebutuhan akan jalan tidak sebanding dengan banyaknya jumlah kendaraan yang ada. Sehingga hal ini akan menimbulkan dampak negatif terhadap pergerakan lalu-lintas, misalnya terjadi peningkatan vlume lalu-lintas pada ruas-ruas jalan tertentu yang mengakibatkan terjadinya kemacetan panjang terutama pada jam-jam sibuk. Akibatnya, jarak yang sebenarnya singkat akan ditempuh dalam waktu yang cukup lama. Studi yang dilakukan pada penelitian ini bersifat riset yang dilakukan pada ruas jalan Wlter Mnginsidi kta Manad dengan tujuan untuk menghitung kapasitas dan tingkat pelayanan, yaitu dengan cara melakukan survey selama 4 hari (dimulai dari jam 7.00 pagi sampai dengan jam 19.00 malam) yang mana dari survey ini didapatkan data vlume lalu-lintas, kecepatan kendaraan serta data gemetrik jalan. Dalam penglahan data dilakukan dengan metde Manual Kapasitas Jalan Indnesia (MKJI) 1997 dimana derajat kejenuhan (DS) sebagai indikatr perilaku lalu-lintas pada ruas jalan Wlter Mnginsidi Kta Manad. Dari hasil penglahan data survey didapatkan nilai kapasitas pada ruas jalan ini yaitu sebesar 2934.36 smp/jam dan tingkat pelayan pada LOS E yang artinya bahwa vlume lalulintas pada ruas jalan Wlter Mnginsidi Kta Manad saat ini mendekati/berada pada kapasitas arus tidak stabil, kecepatan kendaraan terkadang terhenti. Kata kunci : analisa kapasitas, kecepatan, tingkat pelayanan PENDAHULUAN Pesatnya perkembangan angkutan jalan khususnya didaerah perktaan yang diakibatkan leh perkembangan teknlgi, bertambahnya jumlah penduduk, dan kebutuhan akan sarana transprtasi, menyebabkan bertambahnya kebutuhan akan ruang untuk prasarana lalu lintas seperti jalan, lkasi parkir, dan sebagainya. Transprtasi merupakan salah satu hal yang sangat dibutuhkan dalam kegiatan pereknmian. Kegiatan transprtasi memerlukan sarana seperti kendaraan bermtr maupun yang tidak bermtr, dan prasarana berupa jalan. Dengan adanya kegiatan transprtasi, maka terjadilah pergerakan arus lalu lintas. Pembangunan ruas jalan sebagai salah satu bentuk kmitmen pemerintah dalam pembangunan infrastruktur secara menyeluruh dimaksudkan sebagai penyedia sarana transprtasi yang memudahkan masyarakat setempat untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, baik dalam bidang ssial, eknmi maupun budaya. Kndisi lalu lintas di Kta Manad saat ini sekalipun belum dikatakan crwded, sudah terjadi kemacetan atau antrian yang cukup lama dibeberapa jalan yang ada terutama pada jam-jam sibuk (pada jam pergi dan pulang seklah atau jam berangkat dan pulang kerja). Jalan Wlter Mnginsi di Kta Manad adalah salah satu jalan arteri di Kta Manad yang memiliki vlume kendaraan yang cukup tinggi. Salah satu permasalahan yang turut memperburuk kndisi lalu lintas, yang akan dijadikan bahan penelitian disini yaitu sempitnya ruas jalan yang menyebabkan bertumpuknya kendaraan pada ruas jalan tersebut. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu: 623

Jurnal Sipil Statik Vl.1 N.9, Agustus (623-629) ISSN: 2337-6732 1. Untuk menganalisa kapasitas dan tingkat pelayanan pada ruas jalan Wlter Mnginsi di Manad pada kndisi eksisting 2. untuk menganalisa kapasitas dan tingkat pelayanan pada ruas jalan Wlter Mnginsi di Manad pada masa yang akan datang. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini dapat memberikan slusi manajemen lalu lintas yang lebih baik dari segi peralatan pengendali lalu lintas maupun peraturan yang perlu dikeluarkan untuk dilaksanakan leh pihak-pihak terkait demi kelancaran lalu lintas. STUDI PUSTAKA Analisis Lalu Lintas Jalan Perktaan Dengan MKJI 1997 Segmen jalan perktaan/semi perktaan berkembang secara permanen dan menerus sepanjang seluruh atau hampir seluruh jalan, minimum pada satu sisi jalan, apakah berupa perkembangan lahan atau bukan. Jalan di atau dekat pusat perktaan dengan penduduk lebih dari 100.000 jiwa selalu diglngkan dalam kelmpk ini. Jalan di daerah perktaan dengan penduduk kurang dari 100.000 jiwa juga di glngkan dalam kelmpk ini jika mempunyai perkembangan samping jalan yang permanen dan menerus. Karakteristik Jalan Perktaan Karakteristik jalan perktaan menurut MKJI 1997 yaitu: ekivalensi mbil penumpang, kmpsisi arus lalu-lintas, kinerja ruas jalan, kecepatan arus bebas, kapasitas, derajat kejenuhan dan kecepatan kendaraan. Kapasitas ( C ) Kapasitas jalan dihitung dengan rumus: C = CO * FCW * FCSP * FCSF * FCCS (1) Dimana: C = Kapasitas (smp/jam) CO = Kapasitas dasar (smp/jam) FCW = Faktr penyesuaian lebar jalan FCSP = Faktr penyesuaian pemisah arah (hanya untuk jalan tak terbagi) FCSF = Faktr penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan/kereb FCCS = Faktr penyesuaian ukuran kta Derajat Kejenuhan (DS) Derajat kejenuhan merupakan rasi arus lalu-lintas terhadap kapasitas jalan, digunakan sebagai faktr utama dalam penentuan tingkat kinerja simpang dan segmen jalan. Nilai DS menunjukkan apakah segmen jalan mempunyai masalah kapasitas atau tidak, dirumuskan: DS = Q / C (2) Dimana: DS = Derajat kejenuhan Q = Vlume lalu-lintas (smp/jam) S = Kapasitas jalan (smp/jam) Kecepatan kendaraan Kecepatan kendaraan adalah jarak yang dapat ditempuh suatu kendaraan pada suatu ruas jalan dalam satu satuan waktu tertentu. Dimana: S = Kecepatan (km/jam, m/detik) d = Jarak tempuh kendaraan (km, m) t = Waktu tempuh kendaraan (jam, detik) (3) Tingkat Pelayanan Jalan Tingkat Pelayanan menurut Ofyar.Z Tamin (2000) terdiri dari Tingkat Pelayanan (tergantung-arus) dan Tingkat Pelayanan (tergantung-fasilitas) yang perbandingannya terdapat pada arus dan fasilitas. Tabel 1. Kriteria tingkat pelayanan jalan perktaaan. Tingkat Pelayanan Kndisi Arus Derajat Kejenuhan Kndisi arus bebas dengan kecepatan A tinggi,pengemudi dapat memilih kecepatan yang 0 0,20 diinginkan tanpa hambatan Arus stabil tapi kecepatan perasi mulai dibatasi B leh kndisi lalu-lintas. Pengemudi memiliki 0,20 0,44 kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatan Arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak C kendaraan dikendalikan. Pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan 0,45 0,74 Arus mendekati tidak D stabil, kecepatan masih dikendalikan V/C masih dapat ditlerir 0,75 0,84 624

Jumlah Kendaraan Jurnal Sipil Statik Vl.1 N.9, Agustus (623-629) ISSN: 2337-6732 Vlume lalu-lintas mendekati/berada pada E kapasitas arus tidak stabil, kecepatan terkadang terhenti 0,85 1,00 Arus yang dipaksakan atau macet, kecepatan F rendah, vlume dibawah kapasitas, antrian panjang dan terjadi hambatanhambatan yang besar > 1,00 Sumber : Mrlk (1991) METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan pada ruas jalan Wlter Mnginsidi Kta Manad, dengan cara survey langsung dilapangan selama 4 hari yaitu hari senin, selasa, kamis dan sabtu. Kemudian dalam analisa data digunakan dengan metde MKJI 1997 dan Untuk perhitungan tingkat pelayanan pada masa datang hanya sampai pada tahun 2025 dengan menggunakan angka pertumbuhan lalu-lintas dengan analisa regresi. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini diperleh 2 data yaitu data primer dan data sekunder, dimana data sekunder adalah data yang sudah ada yaitu jumlah penduduk kta Manad, luas kta Manad, jumlah kepemilikan kendaraan bermtr di kta Manad untuk menghitung angka pertumbuhan lalu-lintas kendaraan, data primer adalah data yang langsung diambil dilapangan yaitu kecepatan dan vlume kendaraan yang di survey langsung selama 4 hari yaitu hari senin, selasa, kamis dan sabtu mulai jam 06:00 pagi sampai jam 19:00 malam. Berikut adalah gambar layut lkasi penelitian. Tabel 2.Analisa Regresi Ekspnensial Jumlah Pemilikan Kendaraan Bermtr. x Y x^2 ln y x ln y ln y^2 1 129767 1 11.773 11.773 138.615 2 138463 4 11.838 23.676 140.146 3 156332 9 11.959 35.879 143.035 4 178377 16 12.091 48.366 146.208 5 293413 25 12.589 62.946 158.491 6 346806 36 12.756 76.539 162.728 7 367217 49 12.813 89.695 164.191 28 1610375 140 85.822 348.877 1053.41 Sumber: hasil perhitungan regresi ekspnensial 200,000000 150,000000 100,000000 50,000000 0,000000 Gambar 2. Grafik Regresi Sumber: Analisa regresi ekspnensial 2012 Grafik regresi ekspnensial diatas menunjukkan adanya peningkatan jumlah kendaraan yang tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan grafik analisa untuk regresi linier Dari persamaan berikut dihitung nilai r: r = - [ - ][ - ] [( )-( )] [( )-( ) ][( )-( ) ] r = 0,9659682693 y = 131.8e0.032x R² = 0.933 ln x^2 Expn. (ln x^2) 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Tahun (4) r 2 = 0,933094 = 93,309 % Gambar 1: Lkasi Penelitian Dari hasil analisa data pada tabel di atas yang mempunyai kefisien krelasi terbesar dan yang menunjukkan adanya hubungan yang lebih erat antara data-data yang ada adalah regresi expnensial maka perhitungan selanjutnya menggunakan persamaan regresi ekspnensial sebagai berikut : 625

Jurnal Sipil Statik Vl.1 N.9, Agustus (623-629) ISSN: 2337-6732 Tabel 3 : Hasil Analisa Persamaan Regresi Expnensial N Tahun x y = 131.8e 0.032x 1 8 170.253 2 2014 9 175.789 3 2015 10 181.505 4 2016 11 187.407 5 2017 12 193.501 6 2018 13 199.793 7 2019 14 206.290 8 2020 15 212.998 9 2021 16 219.913 10 2022 17 227.063 11 2023 18 234.446 12 2024 19 242.068 13 2025 20 249.939 Sumber: hasil perhitungan persamaan regresi expnensial Tabel 4. Rekapitulasi jam puncak untuk masingmasing kendaraan. Ruas jalan Hari/ tanggal februari februari Jenis Kendaraan Sumber: Hasil Perhitungan Peride Vlume Waktu (kend/jam) 10:00-11:00 1405 17:30-18:30 1265 12:30-13:30 61 16:30-17:30 1354 17:15-18:15 1298 11:00-12:00 67 12:30-13:30 1357 07:45-08:45 1175 12:45-13:45 71 16:45-17:45 1152 08:00-09:00 976 14:00-15:00 47 16:30-17:30 1927 07:30-08:30 1504 12:45-13:45 72 07:00-08:00 1659 07:15-08:15 1525 15:15-16:15 81 17:45-18:45 1932 07:30-08:30 1539 09:00-10:00 73 11:45-12:45 1586 07:30-08:30 1223 12:15-13:15 61 Untuk menghitung prsentase angka pertumbuhan lalu-lintas menggunakan rumus: - i=( - ) (5) dimana : I = Angka pertumbuhan lalu-lintas (%) n = Jumlah tahun (terhitung dari tahun 2006 sampai 2025) yn = Angka ramalan jumlah kendaraan akhir yt = Angka ramalan jumlah kendaraan awal Dari persamaan 5 diperleh angka pertumbuhan lalu-lintas sebesar: i =( - - ) = 9.584% Tabel 5. Rekapitulasi vlume jam puncak masing-masing kendaraan. Vlume (smp/jam) 10:15-11:15 1723.05 februari 16:46-17:45 1714.6 14:00-15:00 1646.75 17:30-18-30 1297.4 Ruas jalan Hari/ tanggal Peride Waktu 16:30-17:30 2249.35 februari 07:00-08:00 2085.41 17:45-18:45 2174.45 11:45-12:45 1837.25 Sumber: hasil perhitungan vlume jam puncak masing-masing kendaraan tahun Tabel 6 : Rekapitulasi kecepatan rata-rata masing-masing kendaraan. Ruas jalan Hari/tanggal Peride Waktu Kecepatan km/jam 10:00-11:00 29.65 februari 14:00-15:00 29.5 07:00-08:00 29.33333 07:15-08:15 30.75 07:45-08:45 27.8333 februari 14:15-15:15 26.20833 08:15-09:15 31.91667 07:00-08:00 31.58333 Sumber: hasil perhitungan kecepatan rata-rata kendaraan tahun. 626

Jurnal Sipil Statik Vl.1 N.9, Agustus (623-629) ISSN: 2337-6732 Tabel 7. Rekapitulasi derajat kejenuhan masingmasing arah kendaraan. Ruas jalan Hari/tanggal Vlume max smp/jam Kapasitas smp/jam 1723.05 2934.36 0.5872 februari 1714.6 2934.36 0.5843 1646.75 2934.36 0.5612 1297.4 2934.36 0.4421 2249.35 2934.36 0.7666 februari 2085.41 2934.36 0.7107 2174.45 2934.36 0.741 1837.25 2934.36 0.6261 Sumber: hasil analisa data tahun. Rekapitulasi Hasil Penelitian Berikut ini adalah rekapitulasi hasil penelitian pada ruas jalan wlter mnginsidi kta manad selama 4 hari. 1. Kapasitas ( C ) pada ruas jalan pada kndisi sekarang sebesar = 2934.36 smp/jam 2. Kecepatan arus bebas pada ruas jalan tersebut adalah 48.5925 Km/jam 3. Derajat kejenuhan pada jalan tersebut selama 4 hari yaitu Hari Senin = 0.587 Hari Selasa = 0.584 Hari Kamis = 0.561 Hari Sabtu = 0.442 Hari Senin = 0.766 Hari Selasa = 0.710 Hari Kamis = 0.741 Hari Sabtu = 0.626 4. Kecepatan rata-rata kendaraan ringan dan waktu tempuh tahun sebelumnya yaitu Derajat kejenuhan = 0.58 Kecepatan rata-rata kendaraan ringan = 42 km/jam Waktu tempuh dengan jarak 164 m = 14.04 detik Kecepatan rata-rata kendaraan ringan = 39 km/jam Derajat kejenuhan = 0.76 Waktu tempuh dengan jarak 164 m = 15.12 detik DS 5. Kapasitas dan tingkat pelayanan di masa mendatang yaitu Tahun pertama Arus lalu-lintas ttal = 4268 kend/jam = 2901 smp/jam Derajat kejenuhan = 0.988 Tingkat pelayanan = E Kecepatan rata-rata kendaraan ringan = 27 km/jam Waktu tempuh dengan jarak 164 m = 21.6 detik malalayang Tahun pertama Arus lalu-lintas ttal = 3333 kend/jam = 2181 smp/jam Derajat kejenuhan = 0.74 Tingkat pelayanan = E Kecepatan rata-rata kendaraan ringan = 39 km/jam Waktu tempuh dengan jarak 164 m = 15.12 detik Tahun kedua Arus lalu-lintas ttal = 3983 kend/jam = 2613 smp/jam Derajat kejenuhan = 0.89 Tingkat pelayanan = E Kecepatan rata-rata kendaraan ringan = 34 km/jam Waktu tempuh dengan jarak 164 m = 17.28 detik Tabel 8. Frcasting Kapasitas dan Tingkat Pelayanan untuk tahun selanjutnya Sumber: hasil perhitungan tingkat pelayanan untuk masa datang arah Fresh 627

Jurnal Sipil Statik Vl.1 N.9, Agustus (623-629) ISSN: 2337-6732 Tabel 9. Frcasting Kapasitas dantingkat Pelayanan Sumber: hasil perhitungan tingkat pelayanan untuk masa datang arah. PENUTUP Kesimpulan Dari hasil analisa data yang diperleh, maka didapat beberapa kesimpulan sebagai berikut: Nilai kapasitas pada ruas jalan Wlter Mnginsidi kta Manad adalah 2934.36 smp/jam. Derajat kejenuhan untuk: = 0.74, dengan LOS E = 0.988, dengan LOS E Kecepatan rata-rata kendaraan pada ruas jalan Wlter Mnginsidi kta Manad = 10.55 km/jam sampai dengan 31.91 km/jam Secara umum kapasitas dan tingkat pelayanan pada ruas jalan Wlter Mnginsidi kta Manad pada saat ini sudah jenuh karena sudah berada pada LOS E, yang sangat membutuhkan perhatian extra dari pemerintah khususnya dinas lalu lalu-lintas dan angkutan jalan raya (DLLAJR). Kapasitas dan tingkat pelayanan di masa mendatang yaitu pada tahun 2014 yaitu sebagai berikut : Arus lalu-lintas ttal = 4268 kend/jam = 2901 smp/jam Derajat kejenuhan = 0.988 Tingkat pelayanan = E Kecepatan rata-rata kendaraan ringan = 27 km/jam Waktu tempuh dengan jarak 164 m = 21.6 detik Sesudah tahun 2014, nilai tingkat pelayanan tidak dihitung karena LOS sudah lebih besar dari 1. malalayang pada tahun 2014 yaitu sebagai berikut: Arus lalu-lintas ttal = 3333 kend/jam = 2181 smp/jam Derajat kejenuhan = 0.74 Tingkat pelayanan = E Kecepatan rata-rata kendaraan ringan = 39 km/jam Waktu tempuh dengan jarak 164 m = 15.12 detik Pada tahun 2015 yaitu sebagai berikut: Arus lalu-lintas ttal = 3983 kend/jam = 2613 smp/jam Derajat kejenuhan = 0.89 Tingkat pelayanan = E Kecepatan rata-rata kendaraan ringan = 34 km/jam Waktu tempuh dengan jarak 164 m = 17.28 detik Sesudah tahun 2015, nilai tingkat pelayanan tidak di hitung karena LOS sudah lebih besar dari 1. Melihat tingkat pelayanan LOS sudah diatas 1 untuk tahun selanjutnya, maka lkasi atau jalan tersebut sudah tidak mampu untuk menampung jumlah kendaraan yang lewat pada jalur tersebut. Saran Melihat hasil hitungan frcasting untuk tahun selanjutnya yang sudah mengalami tingkat pelayanan cukup parah, maka penulis memberikan saran bagi instansi terkait dalam hal ini dinas perhubungan dan tata kta bekerjasama dengan keplisian untuk menetapkan kebijakan-kebijakan strategis untuk mengembangkan tingkat pelayanan jalan agar tidak menimbulkan efek negatif bagi para pengguna jalan dan masyarakat pada umumnya. 628

Jurnal Sipil Statik Vl.1 N.9, Agustus (623-629) ISSN: 2337-6732 DAFTAR PUSTAKA Direktrat Jenderal Bina Marga, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indnesia, Departemen Pekerjaan Umum Jakarta Mrlck, E. K., 1991. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transprtasi (terjemahan), Erlangga, Jakarta Tamin, O.Z., 2000. Perencanaan dan Pemdelan Transprtasi, Penerbit Institut Teknlgi Bandung, Bandung 629