PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

dokumen-dokumen yang mirip
(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

(The Influence of Advance Organizer Learning Model Based Concept Map on Students Learning Achievement in Human Excretion Subject) ABSTRACT

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Abstract. Keywords: Creative Problem Solving and Problem Based Learning as learning model. Abstrak

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

ABSTRACT. : Mnemonic learning model students human excretion system subject learning achievement. ABSTRAK

Anisa Nabilasari, Purwati Kuswarini Suprapto, Diana Hernawati

Asep Rahman, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

Neng Siti Nur Afifah., Edi Hernawan, Drs.M.Pd., Suharsono, M.Pd. ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match

System Concepts) ABSTRACT

Keywords: Student Result learning, cooperative learning mode, kancing gemerincing type, and talking stick type.

(The Influence of Cooperative Learning Model Type Structured Numbered Heads on Students Learning Result in Excretion System Material)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Delia Amas Triana, Edi Hernawan, Romy Faisal Mustofa ABSTRACT

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

Fauziah Pratiwi, Purwati Kuswarini Suprapto, Suharsono

Abstract. Key word : problem based learning model, approach and environment concepts, ecosystem.

1. Pendahuluan Penggunaan variasi model pembelajaran sangatlah penting dalam suatu pembelajaran untuk mempermudah siswa dalam proses belajar

(The Influence of Cooperative Learning Model Teams Games Tournament Type to The Student Learning Result on Human Excretion System)

Dina Munawaroh Purwati Kuswarini Suprapto ABSTRACK. Keyword : problem based learning, critical thinking skills, ecosystem

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

Ika Sartika, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ika.sartika.unsil.ac.id

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

The Influence of Numbered Heads Together Model on Students Result Learning Achievement in Reproduction System sub Material ABSTRACT

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP RESUME

Anisa Nur Utami*) Purwati Kuswarini*)

The Influences of Science Technology Society (STS) Model Learning to Student Result Learning on Pollution Environment Material

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY YANG DIBANTU MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP EKOSISTEM

(The Differences of Students Learning Outcomes Between The Use Of Audio- Visual Media and Interactive Multimedia in Subject Ecology)

Komalasari, Purwati K Suprapto, Ai Sri Kosnayani

Nourma Izmi, Purwati Kuswarini Suprapto, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

Keywords: Cooperative Model, Student Teams Achievement Division (STAD) and Two Stay Two Stray, mind mapping, the digestive system in human.

Keywords: Problem Based Learning (PBL), chart media, graphic chart media, respiration system in animals

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and Share dan Jigsaw II

Ai Dina, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani

Ayu Nopiasari, Purwati Kuswarini Suprapto

Nurul Fahmi, Edi Hernawan, Diana Hernawati ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED-HEAD TOGETHER

Rini Novianti., Edi Hernawan,Drs.M.Pd., Suharsono, M.Pd.

Raisa Rahmawati, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani

THE INFLUENCE OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL WITH VIDEO MEDIA ON THE STUDENT LEARNING RESULT ON THE ECOSYSTEM CONCEPT

Neng Revi Rismayanti, Purwati Kuswarini dan Diana Hernawati

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP RESUME

(The Influence of Using Contextual Teaching and Learning (CTL) Model to The Result of Students Learning on The Waste and Recycling Material)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

Key words : direct observation, indirect observation, ecosystem. Abstrak

Yosi Febrianti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Absract. Key words: students result of learning, expository learning strategy, contextual teaching learning strategy. Abstrak

Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay

(Difference of Students Achievement Using Double Loop Problem Solving Model and Problem Based Learning Model on The Human Respiration System)

Ulpiyaturahmah, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

JURNAL. Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

Abstract. Keyword : Learning result, Experiment Method. Abstrak

SKRIPSI RANI APRIYANI

Elin Ismayati, Purwati Kuswarini Suprapto, Suharsono ABSTRACT

Resti Tresnasih*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Difference of Student Learning Using The Discussion Groups and Class Discussion on Cooperative Learning Model, Type of Everyone is Teacher Here

Key words : talking stick, flip chart, system excretion in human

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE

Influence of Cooperative Learning Type Snowball Throwing

(Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 1 Salopa) Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION

INFLUENCE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE OF LISTENING TEAM ON THE CONCEPT OF BIODIVERSITY IN X PUBLIC HIGH SCHOOL SINDANGKASIH AT CIAMIS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CORE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG Luchsyah Asdianti 1, Mukhni 2

(The Influence of Problem Based Learning (PBL) Model with Process Skills Approach to Increase The Student s Achievement)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

Abstract. Keywords: the students result of study, Approach, contextual.

ABSTRACT. Keywords : Open ended problems model of learning, students learning achievement, environment pollution ABSTRAK

(THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS RESULT OF LEARNING PROCESS USE GUIDED INQUIRY MODEL AND FREE INQUIRY ON THE ENVIROMENTAL CHANGES)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIMEN DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN IT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

Harri Kurnia, Hernawan. Abstract

Lia Nuraeni, Purwati Kuswarini, Suharsono

Cooperative Learning Model Group Investigation And Learning Together Type, Students Achievement, Ecosystem.

Differences Student Results Learning The Process Used Contextual Learning and Environmental Learning Approaches in Discovery Learning Model

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA DIBANTU MEDIA ANIMASI DAN MEDIA POWERPOINT PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE

Abstract. Keywords: Cooperative Learning Model, Group Investigation, Contextual Approach, and Constructivism Approach. Abstrak

Transkripsi:

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PROBING PROMPTING LEARNING (PPL) PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN DI KELAS VII SMPN 3 CILAWU GARUT (Studi Eksperimen di Kelas VII SMPN 3 Cilawu Garut pada Konsep Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan) Differences of Student Result Learning by Using Problem Based Learning (PBL) and Probing Prompting Learning (PPL) on The Concept of Pollution and Environmental Damage at VII th Grade Public Junior High School 3 Cilawu Garut Tiktik Mustika, Purwati Kuswarini Suprapto, dan Romy Faisal Mustofa Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya - Jawa Barat E-mail: tmustika56@gmail.com ABSTRACT The purpose of this research was to differences the result of student learning using problem based learning (PBL) and probing prompting learning (PPL) on the concept of pollution and enviromental damage at VII th grade public junior high school 3 Cilawu Garut. This study was conducted at January 2016 to June 2016 in VII th grade public junior high school 3 Cilawu Garut. The method used in this study is a true experimental. Population was all student of VII th grade public junior high school 3 is 150 people, divided into five classes. The study sample as many as 30 student at public junior high school 3 Cilawu Garut. Samples taken with random cluster sampling technique. Instruments used in this study is the result test students on the material pollution and environmental damage. This form of multiple choice test with 4 options. Data analysis technique used is the uji t. Based on the results of research, processing, and data analysis found that there is a differences between student result learning using models problem based learning (PBL) and probing prompting learning (PPL) on the concept of pollution and environmental damage at VII th grade public junior high school 3 Cilawu Garut. Student result learning by using problem based learning (PBL) has an lower average (x = 24,1) than student result learning using models probing prompting learning (PPL) (x = 26,7) so probing prompting learning (PPL) better models of learning materials used in pollution and environmental damage at VII th grade public junior high school 3 Cilawu Garut. Keyword : Problem Based Learning, Probing Prompting Learning, Students result Learning

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model Problem based learning (PBL) dan Probing prompting learning (PPL) pada Konsep Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan di Kelas VII SMPN 3 Cilawu Garut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juni 2016 di SMPN 3 Cilawu Garut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah true experimental. Populasinya adalah seluruh peserta didik kelas VII SMPN 3 Cilawu Garut sebanyak 150 orang yang terbagi atas lima kelas. Sampel penelitian sebanyak 30 orang peserta didik di kelas VII B dan di kelas VII D sebanyak 30 orang peserta didik di SMPN 3 Cilawu Garut. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar peserta didik pada materi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan. Tes ini berupa pilihan majemuk dengan 4 option. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t. Dari hasil penelitian, pengolahan, dan analisis data, diperoleh bahwa ada perbedaan antara hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model Problem based learning (PBL) dan Probing prompting learning (PPL) Pada Konsep Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Di Kelas VII SMPN 3 Cilawu Garut. Hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model Problem based learning (PBL) mempunyai rata-rata yang lebih rendah (x = 24,1) daripada hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model Probing prompting learning (PPL) (x = 26,7) sehingga model Probing prompting learning (PPL) lebih baik digunakan dalam pembelajaran materi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan di Kelas VII SMPN 3 Cilawu Garut. Kata Kunci : Problem Based Learning, Probing Prompting Learning, Hasil Belajar Peserta Didik.

Pendahuluan Pendidikan merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan manusia, sebab proses pendidikan mempersiapkan dan melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan dan membina potensi dan sumber daya manusia melalui kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan pada semua jenjang pendidikan. Tujuan pendidikan tersebut masih bersifat umum dan luas. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu penjabaran, perincian, dan perumusan agar dapat dioperasionalkan di dalam pembelajaran. Pembelajaran yang dikembangkan oleh guru mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan belajar, demikian pula kualitas dan keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan menggunakan model pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar. Komunikasi dua arah secara timbal balik sangat diharapkan dalam proses pembelajaran demi tercapainya interaksi belajar yang optimal, yang pada akhirnya membawa kepada pencapaian sasaran hasil belajar yang maksimal. Untuk mencapai kondisi yang demikian maka perlu adanya fasilitator yaitu guru, yang memiliki kemampuan untuk menciptakan situasi belajar yang melibatkan peserta didik secara aktif sekaligus membangun motivasi peserta didik. Namun, tidak semua guru dapat menciptakan situasi pembelajaran yang demikian. Hal ini sangat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Ini terbukti berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPA di SMP Negeri 3 Cilawu Garut pada hari Selasa tanggal 05 Januari 2016, menunjukkan bahwa proses pembelajaran dan hasil belajar peserta didik belum optimal. Pencapaian nilai masih di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) terutama pada konsep pencemaran dan kerusakan lingkungan dengan nilai rata-ratanya 70,92 pada tahun ajaran 2014-2015 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal yang seharusnya yaitu 75. Dalam rangka meningkatkan minat peserta didik terhadap materi pelajaran agar hasil belajar memuaskan diperlukan suatu model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran yang dipandang tepat dengan materi pencemaran dan

kerusakan lingkungan adalah problem based learning dan probing prompting learning. Model problem based learning merupakan salah satu model pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berfikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah. Melalui model pembelajaran ini diharapkan lebih efektif, karena peserta didik belajar lebih aktif dalam berfikir dan memahami materi secara berkelompok dan peserta didik dapat mudah menyerap materi pelajaran, serta kematangan pemahaman terhadap jumlah materi pelajaran. Sedangkan model probing prompting learning adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali sehingga terjadi proses berfikir yang mengaitkan pengetahuan setiap peserta didik dan pengalamanya dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode true experimental atau eksperimen sesungguhnya. Dinamakan eksperimen sesungguhnya karena sampel dipilih secara random dari populasi tertentu serta adanya kelompok pembanding terhadap kelompok yang diberi perlakuan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP Negeri 3 Cilawu Garut sebanyak 5 kelas dengan jumlah peserta didik 150 orang. Dalam penelitian ini desain penelitian yang akan digunakan adalah rancangan pos tes pada kelompok kontrol (post-test only control-group design), dimana dalam desain penelitian ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi treatment (perlakuan) dan selanjutnya diobservasi hasilnya. Tes yang digunakan adalah tes tertulis dalam bentuk pilihan majemuk sebanyak empat option. Soal yang diberikan telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Uji Liliefors sedangkan uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan Uji F maksimum. Untuk Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t karena kedua kelompok data yang akan dibandingkan telah diambil dari populasi yang berdistribusi normal, dan kedua varians data yang akan dibandingkan bersifat homogen.

Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian Data yang diperoleh dari penelitian ini meliputi skor hasil belajar peserta didik (post-test) di kelas VII B dan VII D SMPN 3 Cilawu Garut, sebagai berikut : Tabel 1. Data Statistik Hasil Post-test kelas VII B dan VII D Statistik Skor VII B Skor VII D Minimum 23 25 Maksimum 34 34 Rentang 11 9 Rata-rata 29,35 31,03 Varians 8,24 4,88 Standar Deviasi 2,87 2,21 KKM 29,3 31,1 Hasil belajar peserta didik (post-test) dengan menggunakan model problem based learning (PBL) dan probing prompting learning (PPL) pada konsep pencemaran dan kerusakan lingkungan disajikan dalam bentuk histrogam dan poligon frekuensi, sebagai berikut: 12 10 Frekuensi 8 6 4 2 0 23-24 25-26 27-28 29-30 31-32 33-34 Skor Gambar 1. Histogram dan Poligon Frekuensi Tes Hasil Belajar Peserta Didik (Posttest) dengan Menggunakan Model Problem Based Learning Pada Konsep Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan di Kelas VII B SMPN 3 Cilawu Garut

12 10 Frekuensi 8 6 4 2 0 25-26 27-28 29-30 31-32 33-34 Skor Gambar 2. Histogram dan Poligon Frekuensi Tes Hasil Belajar Peserta Didik (Posttest) dengan Menggunakan Model Probing Prompting Learning Pada Konsep Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan di Kelas VII D SMPN 3 Cilawu Garut Untuk menguji kenormalan data digunakan uji lilliefors, Ringkasan perhitungan uji normalitas sebagai berikut: Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Normalitas No. Data L 0 L kritis Hasil Analisis Kesimpulan Analisis 1. Post-test VII B 0,1157 0,161 L 0 < L kritis Terima H 0 2. Post-test VII D 0,1370 0,161 L 0 < L kritis Terima H 0 Untuk mengetahui apakah kedua data hasil tes belajar tersebut variansnya homogen atau tidak, dilakukan uji homogenitas dua varians dengan menggunakan uji F maksimum, Ringkasan perhitungan uji homogenitas sebagai berikut: Tabel 3. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas F maksimum F hitung F tabel Hasil Analisis Kesimpulan Kesimpulan Analisis 1,68 1,83 F hitung F tabel Terima H 0 Kedua varians homogen Setelah data memenuhi persyaratan normalitas dan homogenitas maka dilakukan pengujian hipotesis dengan uji t dependent dan uji t independent. Ringkasan perhitungan uji Hipotesis sebagai berikut:

Dari hasil perhitungan, diperoleh t hitung -2,47 dan t tabel -2,002 Gambar 3. Daerah penolakan H 0 Tabel 4. Ringkasan uji hipotesis t hitung t tabel Hasil Analisis Kesimpulan Analisis -2,47-2,002 t hitung < -t tabel Tolak H 0 Kesimpulan Penelitian Ada perbedaan hasil belajar antar kedua kelompok Berdasarkan hasil uji t diperoleh t hitung -2,47 dan t tabel -2,002. Maka hasil analisis menunjukan t hitung berada didaerah penolakan H 0, artinya ada perbedaan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model problem based learning (PBL) dan probing prompting learning (PPL) pada konsep pencemaran dan kerusakan lingkungan di kelas VII SMPN 3 Cilawu Garut. Sedangkan untuk skor rata-rata post-test kelas VII B yaitu sebesar 29,35 dan VII D sebesar 31,03. Hal ini membuktikan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar, dimana hasil belajar peserta didik dengan menggunakan probing prompting learning (PPL) lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan problem based learning (PBL). Pembahasan Hasil Belajar Peserta Didik dengan Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) pada Konsep Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan di Kelas VII B SMPN 3 Cilawu Garut Hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model problem based learning (PBL) memiliki hasil belajar yang cukup bagus, hal ini dapat dilihat dari hasil diskusi

kelompok selama dua pertemuan. Berdasarkan gambar 4 menjelaskan bahwa hasil diskusi kelompok pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua nilai yang diperoleh setiap kelompok bervariasi. Pada pertemuan kedua ada peningkatan nilai hasil diskusi jika dibandingkan dengan pertemuan pertama. Hal ini terlihat dari kurangnya kesiapan dalam proses pembelajaran pada pertemuan pertama. Pada pertemuan selanjutnya terjadi peningkatan hasil diskusi peserta didik, terlihat dari kesiapan belajar setiap kelompok seperti berdiskusi, presentasi dan mengemukakan pendapat, yang dapat dilihat pada gambar sebagai berikut : Gambar 4 Diagram Hasil Diskusi Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) Setelah melakukan penelitian dengan menggunakan model problem based learning (PBL) pada konsep pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya yaitu: No. 84 82 80 78 76 74 72 70 Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5 Tabel 5 Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Based Learning (PBL) pada Penelitian Kelebihan Model Problem Kekurangan Model Problem Based Based Learning (PBL) 1. Peserta didik dapat belajar dengan fokus pada suatu permasalahan 2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama atau berdiskusi 3. Meningkatkan keaktifan dan kreativitas peserta didik Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2 Learning (PBL) Peserta didik memiliki kebiasaan membaca yang buruk atau kurangnya minat baca Waktu berdiskusi beberapa peserta didik tidak fokus atau tidak memperhatikan sehingga tidak memahami materi yang disampaikan Biasanya peserta didik mengandalkan peserta didik yang lain yang lebih pintar

Kelebihan dan kekurangan model problem based learning (PBL) pada tabel 4.9 tersebut merupakan kelebihan dan kekurangan berdasarkan hasil pengamatan selama melakukan penelitian. Beberapa kelebihan tersebut terdapat kesamaan dengan pendapat Shoimin, Aris (2014:132) yang dijabarkan sebagai berikut: a. Pembelajaran berfokus pada masalah sehingga materi yang tidak ada hubungannya tidak perlu dipelajari oleh peserta didik. Hal ini mengurangi beban peserta didik dengan menghafal atau menyimpan informasi; b. Peserta didik memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi ilmiah dalam kegiatan diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka; c. Peserta didik memiliki kemampuan membangun pengetahuannya sendiri melalui aktivitas belajar; Hasil Belajar Peserta Didik dengan Menggunakan Model Probing Prompting Learning (PPL) pada Konsep Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan di Kelas VII D SMPN 3 Cilawu Garut Hasil belajar peserta didik kelas VII D SMP Negeri 3 Cilawu Garut dengan menggunakan probing prompting learning (PPL) memiliki hasil belajar yang cukup bagus namun ada beberapa kesulitan pada saat proses belajar mengajar yang dilatarbelakangi oleh kebiasaan peserta didik yaitu seperti kurangnya minat baca yang membuat peserta didik tidak percaya diri dengan pengetahuannya bahkan tidak bisa menjawab pertanyaan. Setelah melakukan penelitian dengan menggunakan probing prompting learning (PPL) pada konsep pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya yaitu:

No. Tabel 6 Kelebihan dan Kekurangan Model Probing Prompting Learning (PPL) pada Penelitian Kelebihan Model Probing Kekurangan Model Probing Prompting Learning (PPL) 1. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama atau berdiskusi 2. Meningkatkan keaktifan dan kreativitas peserta didik 3. Melatih keberanian dan kecakapan peserta didik Prompting Learning (PPL) Memerlukan waktu yang banyak Beberapa peserta didik kurang percaya diri dengan pengetahuan yang mereka miliki Beberapa peserta didik gugup dan tidak bisa menjawab pertanyaan 4. Adanya sesi tanya jawab yang dilakukan guru dengan peserta didik sehingga peserta didik fokus dan lebih kondusif Peserta didik memiliki kebiasaan membaca yang buruk atau kurangnya minat baca Kelebihan dan kekurangan model probing prompting learning (PPL) pada tabel 6 tersebut merupakan kelebihan dan kekurangan berdasarkan hasil pengamatan selama melakukan penelitian. Beberapa kelebihan dan kekurangan tersebut terdapat kesamaan dengan pendapat Shoimin, Aris (2014:128) yang dijabarkan sebagai berikut: a. Mendorong peserta didik aktif berpikir; b. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian peserta didik; c. Mengembangkan keberanian dan keterampilan peserta didik dalam menjawab dan mengemukakan pendapat; d. Tidak cukup waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap peserta didik;dan e. Peserta didik merasa takut, bila guru kurang mendorong peserta didik untuk berani. Perbedaan Hasil Belajar Peserta Didik dengan Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dan Probing Prompting Learning (PPL) pada Konsep Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan di Kelas VII SMPN 3 Cilawu Garut Berdasarkan data hasil penelitian yang telah penulis lakukan dengan menggunakan model problem based learning (PBL) dan probing prompting

learning (PPL) diperoleh data dengan kesimpulan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Jika dilihat dari nilai rata-rata maka proses pembelajaran dengan menggunakan model problem based leraning (PBL) dan probing prompting learning (PPL) telah mencapai KKM yang telah ditentukan. Rata-rata hasil belajar peserta didik dapat dilihat dari diagram berikut ini : 81 80 79 78 77 76 75 74 73 72 29,35 Problem Based Learing 31,03 Probing Prompting Learning 29,25 KKM Gambar 6 Data Skor Rata-rata Model Problem Based Learning (PBL), Model Probing Prompting Learning (PPL) dan KKM Adanya perbedaan tersebut disebabkan pada model problem based learning (PBL) dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi dan bekerjasama dengan peserta didik yang lain, menggali pengetahuan dan informasi secara mandiri, meningkatkan minat dan rasa percaya diri peserta didik. Sedangkan dalam pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan model probing prompting learning (PPL) dilakukan tanya jawab dengan serangkaian pertanyaan yang bersifat menuntun sehingga peserta didik mampu memahami materi dengan baik. Selain itu, adanya proses tanya jawab yang dilakukan kepada peserta didik diharapkan peserta didik dapat lebih berani dalam mengemukakan dan menggali pengetahuannya, melatih kecakapan serta percaya diri yang mereka miliki. Adanya kerjasama antara guru dan peserta didik merupakan salah satu faktor yang membuat proses pembelajaran di kelas berjalan dengan baik sehingga peserta didik dapat memahami materi dengan mudah. Penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model problem based learning (PBL) dan probing

prompting learning (PPL) pada konsep pencemaran dan kerusakan lingkungan di kelas VII SMPN 3 Cilawu Garut. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data pengujian hipotesis, maka diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model problem based learning (PBL) dan probing prompting learning (PPL) pada konsep pencemaran dan kerusakan lingkungan di kelas VII SMPN 3 Cilawu Garut.

DAFTAR PUSTAKA Amir, M. Taufiq. (2009). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Prenadamedia Grup. Arends, Richard. I. (2008). Learning To Teach Ninth Edition. New York: Mc Graw Hill Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Aris, Shoimin. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-ruzz Media. Creswell, John W. (2014). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Hernawan, Edi. (2012). Pengantar Statistika Nonparametrik. Tasikmalaya: LPPM Universitas Siliwangi. Huda, Miftahul. (2014). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Malang: Pustaka Pelajar. Jihad, Asep dan Abdul Haris. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.