RUMUSAN RAPAT KERJA TEKNIS (RAKERNIS) DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN Bandung, 4-7 Maret 2014

dokumen-dokumen yang mirip
SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

RETREAT ISU STRATEGIS DAN KEGIATAN PRIORITAS PENGAWASAN. Kepala Subbagian Perencanaan dan Penganggaran Ditjen PSDKP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN I-1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat PenangananPelanggaran Tahun 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 127/KEPMEN-KP/2015 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 128/KEPMEN-KP/2015 TENTANG

Peraturan...

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 86 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI LALU LINTAS

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60/KEPMEN-KP/SJ/2017 TENTANG

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 39/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tengang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negar

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 SEKRETARIAT DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

MATRIK CAPAIAN PROGRAM LEGISLASI KKP TAHUN 2017 (Caturwulan Pertama 2017) RENCANA PENYAMPAIAN. Januari. Mei. Januari

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6/KEPMEN-KP/2017

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 220/MENKES/SK/VI/2013 TENTANG TIM BINAAN WILAYAH BIDANG KESEHATAN

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK IND PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN ARAHAN UMUM MKP

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Kementerian K

KATA PENGANTAR. LakilLToshiLaporan Kinerja Direktorat Jenderal PSDKP Tahun 2014 III-

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

Dr. Prasetijono Widjojo MJ, MA Deputi Bidang Ekonomi Bappenas. Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

Oleh: Ellyna Chairani Direktorat Sistem dan Pelaporan EKP, BAPPENAS. Jakarta, 8 Desember 2015 Kementerian Kesehatan

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

RUMUSAN RAPAT KERJA TEKNIS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014

Revisi ke 02 Tanggal : 16 Maret 2018

Program Strategis Pengendalian Pemanfaatan Ruang. sebagai supporting system Monitoring dan Evaluasi

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

GUBERNUR BALI, Mengingat

KATA PENGANTAR. Inspektur Jenderal. M. Sakri Widhianto

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESWAN TAHUN 2016

Desa Hijau. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TUGAS DAN FUNGSI BIRO, BAGIAN, DAN SUBBAGIAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA. No BIRO BAGIAN SUB-BAGIAN

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

INDIKATOR KINERJA MINAPOLITAN, INDUSTRIALISASI KP DAN BLUE ECONOMY SUNOTO, MES, PHD PENASEHAT MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN BATAM, 22 SEPTEMBER 2014

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT PELAYANAN USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2013

2011, No Gubernur sebagaimana dimaksud pada huruf a, ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Pencabutan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. Dekonsentrasi. Pemerintah. Provinsi.

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Perubahan.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Sejarah Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

KEBIJAKAN KKP "Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad melakukan jumpa pers di kantor KKP Jakarta, Senen (18/10).

Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PERMEN-KP/2014 TENTANG PELAKSANAAN TUGAS PENGAWAS PERIKANAN

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH DI WILAYAH PROVINSI.

CAPAIAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN JANUARI DIREKTORAT JENDERAL PENEGAKAN HUKUM

PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN PENGAWASAN PEMASUKAN DAN DISTRIBUSI IKAN IMPOR KE DALAM WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB.III AKUNTABILITAS KINERJA

SIMPADU PENANGGULANGAN KEMISKINAN EVALUSI DAN RENCANA TINDAK LANJUT. Direktorat Penanggulangan Kemiskinan

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

UPT-BPSPL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut DAN. UPT-BKKPN Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

2017, No telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahu

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Lembaga Pengelola Dana Bergulir. Organisasi. Tata Kerja.

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

Transkripsi:

RUMUSAN RAPAT KERJA TEKNIS (RAKERNIS) DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014 Bandung, 4-7 Maret 2014 Sebagai tindak lanjut Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Tahun 2014 tanggal 28-30 Januari 2014 di Jakarta, telah dilaksanakan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Ditjen. PSDKP) Tahun 2014 pada tanggal 4 s/d 7 Maret 2014 di Hotel GH Universal, Bandung, Jawa Barat. Tema Rakernis Ditjen. PSDKP Tahun 2014 yaitu: Meningkatkan Kapasitas dan Kapabilitas Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan dalam Rangka Mewujudkan Industrialisasi Dengan Pendekatan Blue Economy, sebagai Basis Pembangunan Kelautan dan Perikanan 2015-2019. Rakernis dibuka oleh Direktur Jenderal PSDKP dan dihadiri oleh sekitar 180 peserta, terdiri atas para Pejabat Eselon II, III dan IV lingkup Ditjen. PSDKP, para Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi atau yang mewakili, para Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kab/Kota terpilih atau yang mewakili, para Kepala UPT Pengawasan SDKP dan para Kepala Satker Pengawasan SDKP, dengan menghadirkan para narasumber yang terdiri atas para Pejabat Eselon I lingkup KKP, Penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan, Bappenas, Kementerian Keuangan, para perwakilan lintas instansi penegak hukum di laut, dan Akademisi. Memperhatikan : 1. Arahan Menteri Kelautan dan Perikanan pada pembukaan Rakernis Terpadu Eselon I lingkup KKP; 2. Arahan Direktur Jenderal PSDKP tentang Rancangan Kebijakan Pengawasan SDKP Tahun 2015-2019; 3. Materi-materi yang disampaikan oleh para narasumber, yaitu: a. Sekretaris Jenderal tentang arah kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan Tahun 2015-2019. b. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap tentang isu perikanan tangkap yang memerlukan pengawasan SDKP dan rancangan kebijakan tahun 2015-2019. c. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya tentang isu perikanan budidaya yang memerlukan pengawasan SDKP dan rancangan kebijakan tahun 2015-2019; d. Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan tentang isu pengolahan dan pemasaran hasil perikanan yang memerlukan pengawasan SDKP, kebijakan SLIN dan rancangan kebijakan tahun 2015-2019; 1

e. Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil tentang isu kelautan pesisir dan pulau-pulau kecil yang memerlukan pengawasan SDKP dan rancangan kebijakan tahun 2015-2019; f. Kepala Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan tentang sinergi BKIPM dengan Ditjen. PSDKP; g. Penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan tentang urgensi pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan dalam pengelolaan SDKP berkelanjutan; h. Prof. Dr Ari Purbayanto, M.Sc Akademisi IPB tentang pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan; i. Prof. Dr Akhmad Fauzi, M.Sc Akademisi IPB tentang tantangan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan ke depan; j. Direktur Kelautan dan Perikanan, Bappenas tentang pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan dalam RKP/RPJMN 2015-2019 k. Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut [ASOP KASAL] tentang kebijakan TNI AL dalam mendukung KKP menanggulangi Illegal Fishing; l. Sekretaris BAKORKAMLA tentang kebijakan BAKORKAMLA dalam mendukung KKP menanggulangi Illegal Fishing; m. Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus [JAMPIDSUS] Kejaksaan Agung RI tentang penanganan barang bukti tindak pidana perikanan; n. Kepala Badan Pemeliharaan Kemanan, MABES POLRI tentang Kebijakan POLRI dalam mendukung KKP menanggulangi illegal fishing; o. Inspektur II, Inspektorat Jenderal KKP Tentang pelayanan publik dan penerapan manajemen risiko; p. Direktur Anggaran I, Direktorat Jenderal Anggaran tentang arah kebijakan fiskal tahun 2014 dan base line tahun 2015-2019. q. Para Pejabat Eselon II lingkup Direktorat Jenderal PSDKP; serta 4. Butir-butir rumusan RAKORNAS Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2014, serta diskusi yang berkembang, dirumuskan hal-hal sebagai berikut : I. UMUM a. Pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal PSDKP berkontribusi nyata pada pencapaian setiap target/sasaran strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan, sehingga diperlukan peningkatan kapasitas dan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan. b. Kompleksitas tugas dan fungsi Direktorat Jenderal PSDKP di dalam mengawal pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan, memerlukan dukungan alokasi anggaran yang memadai; c. Koordinasi dan sinergi pengawasan dengan sektor terkait telah dapat dirasakan hasilnya dan perlu terus ditingkatkan secara konsisten; 2

d. Perlu diusulkan insentif bagi PNS Direktorat Jenderal PSDKP yang melaksanakan tugas dengan tingkat risiko tinggi, di daerah terpencil, perbatasan, pulau-pulau kecil terluar, dan/atau di daerah dengan tingkat kemahalan tertentu; e. Kempok Masyarakat Pengawas [POKMASWAS] yang selama ini dibina oleh Direktorat Jenderal PSDKP, diusulkan untuk dipertimbangkan sebagai kelompok masyarakat yang diprioritaskan dalam menerima paketpaket bantuan dalam kerangka Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan [PNPM-KKP]. II. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM, KEGIATAN DAN ANGGARAN TAHUN 2013 Selama tahun 2013, Ditjen. PSDKP telah melaksanakan program dan kegiatan pengawasan SDKP yang menjadi salah satu prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan, dengan pencapaian Indikator Kinerja Utama [IKU] sebagai berikut: NO INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) 1. Jumlah kebijakan publik bidang pengawasan SDKP yang diselesaikan 2. Jumlah draft peraturan perundangan yang diselesaikan 3. Persentase ketaatan kemitraan UPI dan unit usaha penangkapan ikan yang sesuai ketentuan 4. Persentase ketaatan distribusi impor ikan yang sesuai ketentuan 5. Wilayah perairan bebas IUU fishing dan kegiatan yang merusak SDKP 6. Ketaatan unit usaha perikanan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku 7. Persentase jumlah nelayan Indonesia yang diadvokasi 8. Persentase pemanfaatan sumber daya perikanan yang dapat dipantau 9. Persentase pemanfaatan sumber daya kelautan yang dapat dipantau TARGET REALISASI % 10 dokumen 10 dokumen 100% 5 7 120% dokumen dokumen 30% 33,28% 110,93% 87,30% 88,78% 101,7% 41% 47,27% 115,3% 87,13% 94,17% 108,07% 80% 86,89% 109,86% 65% 75,63% 116,53% 75% 75% 100% IKU Ditjen. PSDKP yang didelegasikan ke Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, berupa 1.119 POKMASWAS yang aktif membantu kegiatan pengawasan SDKP, dengan rincian sebagaimana lampiran 1. 3

III. PEMANTAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN TAHUN 2014 A. Kegiatan dan anggaran tahun 2014 akan dilaksanakan untuk mewujudkan pencapaian Indikator Kinerja Utama [IKU] Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Tahun 2014, di Pusat dan Daerah, dengan target sasaran sebagai berikut: NO INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TARGET 1. Jumlah kebijakan publik bidang pengawasan SDKP yang diselesaikan 14 dokumen 2. Jumlah draft peraturan perundangan yang 2 dokumen diselesaikan 3. Persentase ketaatan kemitraan UPI dan unit usaha 80% penangkapan ikan yang sesuai ketentuan 4. Persentase ketaatan distribusi impor ikan yang 90% sesuai ketentuan 5. Wilayah perairan bebas IUU fishing dan kegiatan 39% yang merusak SDKP 6. Ketaatan unit usaha perikanan berdasarkan 90% peraturan perundang-undangan yang berlaku 7. Persentase jumlah nelayan Indonesia yang 80% diadvokasi 8. Persentase pemanfaatan sumber daya perikanan 70% yang dapat dipantau 9. Persentase pemanfaatan sumber daya kelautan yang dapat dipantau 100% IKU Ditjen. PSDKP yang didelegasikan ke Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, berupa 1.452 POKMASWAS yang aktif membantu kegiatan pengawasan SDKP, dengan rincian sebagaimana lampiran 2. B. Pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan akan dilaksanakan dengan meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan seluruh Unit Eselon I lingkup KKP maupun instansi penegak hukum terkait : BAKORKAMLA, TNI-AL, POLRI, KEMENKUMHAM, Mahkamah Agung, Kejaksaan Agung, dan Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota); C. Kegiatan dan anggaran pengawasan SDKP akan dilaksanakan sesuai Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK), Petunjuk Teknis (JUKNIS) dan Prosedur Operasional Standar (POS) yang telah ditetapkan, dengan menerapkan ketentuan-ketentuan Sistem Pengendalian Instansi Pemerintah [SPIP]; D. Target realisasi anggaran pada Satuan Kerja lingkup Ditjen. PSDKP Pusat dan Daerah di atas 95%; 4

E. Pelaporan pelaksanaan kegiatan dan anggaran akan dilaksanakan secara akuntabel dan tepat waktu, serta mewujudkan tertib pengelolaan barang milik negara [BMN]; F. Pemantapan kegiatan Direktorat Jenderal PSDKP tahun 2014 yaitu : 1. Pelaksanaan agenda-agenda Reformasi Birokrasi: SPIP; PIAK, PMPRB. 2. Percepatan proses pengembangan kelembagaan UPT, Satker, dan Pos PSDKP; 3. Pembinaan SDM pengawasan SDKP: Rekruitmen dan peningkatan kompetensi Pengawas Perikanan, PPNS, POLSUS, Awak Kapal Pengawas [AKP] dan percepatan pembentukan Jabatan Fungsional tertentu pengawas perikanan; 4. Penyelesaian sisa temuan BPK-RI, BPKP dan Inspektorat Jenderal; 5. Penyelesaian program legislasi lingkup DJ PSDKP; 6. Pengembangan infrastruktur pengawasan SDKP [pembangunan kapal pengawas, pembangunan speedboat Pengawasan 3unit, pembangunan fasilitas perkantoran di UPT, Satker, dan Pos PSDKP, pengembangan Regional Monitoring Centre (RMC) di 5 UPT]; 7. Peningkatan operasional pemantauan kapal perikanan dan kualitas hasil pemantauan untuk ditindaklanjuti; 8. Fasilitasi implementasi sistem pengawasan terpadu (Integrated Surveillance System/ISS) dan Pertukaran Data; 9. Penerapan monitoring, control and surveillance secara konsisten dalam operasional pengawasan SDKP; 10. Operasional kapal pengawas : mandiri dan operasi bersama instansi lain: [BAKORKAMLA, TNI-AL, POLAIR, MALAYSIA, AUSTRALIA, dan SINGAPURA] 11. Pembinaan dan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) di 33 Provinsi. 12. Penyelesaian tindak pidana perikanan [TPP] meliputi : penyidikan & pemberkasan perkara, penanganan awak kapal dan barang bukti dan koordinasi penanganan TPP; 13. Advokasi pemulangan nelayan Indonesia yang melakukan pelanggaran di bidang perikanan di luar negeri; 14. Penguatan kerjasama pengawasan SDKP di tingkat nasional, regional dan internasional. 5

IV. RANCANGAN KEBIJAKAN PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2015-2019 1. Rancangan Visi, Misi dan Tujuan Visi Misi Tujuan Pemanfaatan sumber daya kelautan dan Perikanan yang terawasi, lestari, dan bermanfaat bagi masyarakat kelautan dan perikanan 1) Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pengawasan terhadap pengelolaan dan pemanfaatan SDKP; 2) Mengoptimalkan pengawasan terhadap pengelolaan dan pemanfaatan SDKP; 3) Meningkatkan efektifitas penanganan pelanggaran terhadap pengelolaan dan pemanfaatan SDKP; 4) Memastikan pengelolaan dan pemanfaatan SDKP yang bertanggung jawab dan berkelanjutan; 5) Memastikan kemanfaatan SDKP bagi masyarakat KP. 1) Terwujudnya kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan pengelolaan dan pemanfaatan SDKP; 2) Terlindunginya SDKP dari kegiatan yang illegal dan merusak; 3) Memastikan kegiatan usaha di bidang kelautan dan perikanan yang kondusif. 2. Rancangan Kebijakan dan Strategi a. Kebijakan Meningkatkan kemampuan pengawasan SDKP guna menegakkan undang-undang bidang kelautan dan perikanan dalam rangka mewujudkan kepatuhan pemanfaatan dan pelestarian SDKP. b. Strategi 1) Pengembangan kelembagaan pengawasan SDKP di daerah sesuai rentang kendali pelaksanaan tugas dan fungsi; 2) Pengembangan sarana dan prasarana pengawasan SDKP hingga dipenuhinya kebutuhan minimal; 3) Pengembangan dan pembinaan SDM pengawasan SDKP hingga terpenuhinya jumlah minimal SDM yang kompeten; 4) Peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak dalam pertukaran data dan informasi hasil pemantauan sebagai dasar untuk mengefektifkan operasi pengawasan SDKP; 5) Peningkatan efektivitas operasi pengawasan SDKP dalam menegakkan tertib pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan; 6

6) Optimalisasi penanganan pelanggaran dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan; 7) Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi Pengawasan SDKP yang terintegrasi. 3. Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2015-2019 Indikator Kinerja Utama [IKU] Direktorat Jenderal pengawasan SDKP tahun 2015-2019, yaitu: a. Persentase ketaatan kapal perikanan terhadap ketentuan Sistem Pemantauan Kapal Perikanan; b. Persentase Ketaatan pelaku usaha kelautan dan perikanan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. Persentase Cakupan WPP NRI yang diawasi dari Illegal fishing; d. Persentase Penyelesaian tindak pidana kelautan dan perikanan secara akuntabel dan tepat waktu; e. Persentase jumlah nelayan Indonesia yang diadvokasi. IKU pengawasan SDKP di tingkat Provinsi periode tahun 2015-2019, akan dirumuskan lebih lanjut pada saat Rapat Teknis Perencanaan Pengawasan SDKP Tahun 2015; 4. Prioritas Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Tahun 2015 Prioritas kegiatan dan anggaran pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan tahun 2015 sebagai berikut : a. Penguatan kelembagaan pengawasan SDKP di daerah dan pembinaan, pengembangan Sumber Daya Manusia [SDM] Pengawasan SDKP; b. Penyelesaian program legislasi dan pelaksanaan agenda Reformasi Birokrasi, Sistem Pengendalian Internal dan peningkatan kualitas laporan keuangan; c. Menyusun dan memantapkan peta jalan [road map] pelaksanaan monitoring, control, dan surveillance secara konsisten untuk meningkatkan ketaatan kapal perikanan mulai di darat sebelum operasi, di laut saat kegiatan penangkapan ikan, saat pendaratan hasil tangkapan, dan di darat paska pendaratan hasil tangkapan. d. Peningkatan frekuensi pengawasan di laut dalam rangka penanggulangan illegal fishing dan kegiatan yang merusak SDKP; e. Pengawasan ketataan pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, dan pengawasan kawasan konservasi; f. Pengawasan ketaatan pelaku usaha bidang penangkapan ikan, budidaya perikanan dan pengolahan hasil perikanan; g. Penyediaan sarana dan prasarana pengawasan SDKP berdasarkan prioritas kebutuhan; 7

h. Penyelesaian penanganan pelanggaran bidang kelautan dan perikanan dan fasilitasi pemulangan nelayan yang diduga melanggar batas dan melakukan tindak pidana perikanan di negara lain; i. Pertukaran data dan informasi antar instansi dalam kerangka implementasi sistem pengawasan terpadu [integrated surveillance system]; j. Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Pengawas [POKMASWAS] untuk aktif berpartisipasi dalam membantu pengawasan SDKP; k. Penyelesaian Standar Operasional Prosedur [SOP], Petunjuk/Pedoman Teknis sebagai acuan dalam pelaksanaan pengawasan SDKP; Pengembangan sistem komunikasi dan informasi [Information and Communications Technology/ICT] dalam pengawasan SDKP yang terintegrasi. V. SINERGI PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN INSTANSI TERKAIT DI PUSAT DAN DAERAH A. Sinergi dengan Instansi Terkait 1. BAKORKAMLA, TNI-AL dan POLRI, dalam hal : a. Pengembangan dan implementasi Integrated Surveillance System (ISS) guna mengoptimalkan moda pengawasan SDKP yang dimiliki masing-masing instansi dalam rangka pengawasan di laut; b. Peningkatan operasi pengawasan bersama (joint operation); c. Pertukaran data dan informasi hasil pemantauan untuk mengoptimalkan pengawasan di laut; dan d. Peningkatan kapasitas (capacity building) SDM pengawasan melalui pendidikan dan pelatihan. 2. Kejaksaan Agung dalam rangka penyelesaian tindak pidana perikanan secara akuntabel dan tepat waktu; B. Sinergi dengan Pemerintah Daerah (PEMDA) Koordinasi dan sinergi dengan PEMDA, provinsi maupun kabupaten/kota, untuk meningkatkan kinerja pengawasan SDKP akan diwujudkan melalui kerjasama dalam hal : 1. Penyelenggaraan operasional pengawasan SDKP; 2. Pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS); 3. Penanganan tindak pidana perikanan, khususnya penyelenggaraan Forum Koordinasi Penanganan Tindak Pidana Perikanan; 4. Sharing data dan informasi pengawasan SDKP; 5. Pengembangan SDM dan infrastruktur pengawasan SDKP. 8

C. Sinergi dengan Lintas Eselon I Koordinasi dan sinergi dengan Eselon I lingkup KKP diwujudkan dengan memberikan dukungan sesuai tugas dan fungsi pengawasan SDKP, sebagai berikut: 1. Pengawasan SDKP mendukung kegiatan Ditjen. Perikanan Tangkap: a. Pengawasan dan peningkatan kepatuhan pelaku usaha perikanan tangkap; b. Pengawasan pendaratan ikan dalam rangka verifikasi sertifikasi hasil tangkapan ikan (SHTI); c. Membangun sistem pengawasan SDKP terintegrasi dengan mengoptimalkan MCS secara konsisten mulai dari tahap perencanaan, perizinan dan kuota alokasi penangkapan; dan d. Sharing data pemantauan kapal perikanan sebagai Implementasi data sharing system (DSS) untuk pengelolaan perikanan tangkap. 2. Pengawasan SDKP mendukung kegiatan Ditjen. Perikanan Budidaya: a. Pengawasan penggunaan dan peredaran bahan kimia, bahan biologis, pakan dan obat ikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; b. Pengawasan ekspor benih ikan yang dilarang; c. Pengawasan kapal pengangkut ikan hasil budidaya laut yang beroperasi di WPP NRI; d. Pengawasan pemanfaatan sumber daya perairan di lokasi/kawasan perikanan budidaya; e. Pengawasan pembuangan limbah dari kegiatan budidaya perikanan yang berpotensi mencemari perairan; f. Sharing data dan informasi pengawasan SDKP yang terkait dengan perikanan budidaya. 3. Pengawasan SDKP mendukung kegiatan Ditjen. P2HP : a. Pengawasan terhadap pengangkutan dan distribusi keluar-masuk ikan di WPP-NRI; b. Pengawasan terhadap kemitraan UPI dengan kapal penangkap ikan untuk menjamin dilaksanakannya kemitraan sesuai peraturan perundangan yang berlaku, termasuk di dalamnya pengawasan terhadap pembongkaran/pemuatan hasil tangkapan ikan di pelabuhan perikanan dan pengangkutannya ke Unit Pengolahan Ikan (UPI); c. Pengawasan implementasi Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN). 9

d. Pengawasan penggunaan bahan tambahan pada produk hasil perikanan yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan/atau lingkungan; e. Sharing data dan informasi pengawasan SDKP yang terkait dengan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan; 4. Pengawasan SDKP mendukung kegiatan Ditjen. KP3K : a. Pengawasan pengelolaan dan pemanfaatan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, termasuk pulau-pulau kecil terluar; b. Pengawasan importasi dan distribusi garam impor; c. Pengawasan terhadap survey dan pengangkatan BMKT illegal; 5. Pengawasan SDKP mendukung kegiatan BKIPMHP : Pengawasan peredaran ikan impor setelah melalui pintu-pintu masuk importasi ikan, termasuk jenis, jumlah dan peruntukannya. Rumusan Rapat Kerja Teknis Direktorat Jenderal PSDKP Tahun 2014 akan digunakan sebagai acuan dalam perencanaan kegiatan dan anggaran Tahun 2015 di Pusat dan Daerah. Bandung, 7 Maret 2014 Tim Perumus 10

LAMPIRAN 01. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA [IKU] DEKONSENTRASI TAHUN 2013 NO PROVINSI TARGET [KELOMPOK] REALISASI [KELOMPOK] 1 Aceh 56 62 2 Sumatera Utara 34 30 3 Sumatera Barat 87 88 4 Riau 10 10 5 Kep. Riau 56 22 6 Jambi 10 30 7 Bengkulu 10 10 8 Sumatera Selatan 150 156 9 Bangka Belitung 12 33 10 Lampung 60 60 11 DKI Jakarta 10 17 12 Jawa Barat 43 60 13 Banten 30 30 14 Jawa Tengah 20 86 15 Yogyakarta 8 8 16 Jawa Timur 14 38 17 Bali 22 22 18 NTB 25 25 19 NTT 50 144 20 Kalimantan Barat 15 15 21 Kalimantan Timur 8 13 22 Kalimantan Tengah 28 70 23 Kalimantan Selatan 89 89 24 Sulawesi Utara 7 123 25 Gorontalo 35 31 26 Sulawesi Tengah 21 21 27 Sulawesi Tenggara 40 126 28 Sulawesi Selatan 90 118 29 Sulawesi Barat 6 12 30 Maluku 23 23 31 Maluku Utara 45 35 32 Papua 2 8 33 Papua Barat 3 9 TOTAL 1.119 1.591 11

LAMPIRAN 02. TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA [IKU] DEKONSENTRASI TAHUN 2014 NO PROVINSI TARGET [KELOMPOK] 1 Aceh 65 2 Sumatera Utara 44 3 Sumatera Barat 90 4 Riau 23 5 Kep. Riau 44 6 Jambi 20 7 Bengkulu 20 8 Sumatera Selatan 65 9 Bangka Belitung 15 10 Lampung 62 11 DKI Jakarta 17 12 Jawa Barat 77 13 Banten 44 14 Jawa Tengah 28 15 Yogyakarta 15 16 Jawa Timur 145 17 Bali 35 18 NTB 35 19 NTT 60 20 Kalimantan Barat 20 21 Kalimantan Timur 16 22 Kalimantan Tengah 35 23 Kalimantan Selatan 130 24 Sulawesi Utara 14 25 Gorontalo 26 26 Sulawesi Tengah 32 27 Sulawesi Tenggara 58 28 Sulawesi Selatan 120 29 Sulawesi Barat 16 30 Maluku 25 31 Maluku Utara 50 32 Papua 1 33 Papua Barat 5 TOTAL 1.452 12