PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK PELET KONSENTRAT KELINCI FESES PUYUH. Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si I. PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN NILAI NUTRISI FESES BROILER DAN FESES PUYUH DENGAN TEKNOLOGI EFEKTIVITAS MIKROORGANISME SEBAGAI BAHAN PAKAN BROILER

PEMBUATAN BIOPLUS DARI ISI RUMEN Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si

PEMANFAATAN ISI RUMEN SEBAGAI STARTER Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si Widyaiswara Muda I. PENDAHULUAN

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

TEKNIK PEMBUATAN pupuk BOKASHI

1. Starter dengan larutan gula

T E M P E 1. PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peternakan puyuh merupakan suatu kegiatan usaha di bidang budidaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian tepung keong mas (Pomacea

OLEH: YULFINA HAYATI

BAB III METODE PENELITIAN. (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan dimana masing masing ulangan terdiri dari

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu. Materi

Jurnal Al-Ikhlas ISSN : Volume 3 Nomor 1, Oktober 2017

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian kombinasi tepung kayambang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada Agustus 2012 hingga September

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

BOKASHI (BAHAN ORGANIK KAYA AKAN SUMBER HAYATI)

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN 2013

PAKAN TERNAK HAYLASE JERAMI PADI DARI STARTER ISI RUMEN Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si Widyaiswara Muda I. PENDAHULUAN

MATERI DAN METODE. Materi

TEKNOLOGI JERAMI FERMENTASI SEBAGAI PAKAN TERNAK Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si Widyaiswara Muda

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada 20 Desember Januari 2015 di kandang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

PENGOLAHAN HASIL JAGUNG (MEMBUAT SUSU JAGUNG DAN MIE JAGUNG) Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si.

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai April Pelaksanaan penelitian

Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran

Kecap Asin/Manis CARA MEMBUAT:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ditulis oleh Didik Yusuf Selasa, 28 September :03 - Update Terakhir Selasa, 28 September :28

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto

LAMPIRAN. Siapkan semua limbah kotoran babi dalam keadaan segar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

Evaluasi Kualitas Produk Dadih Dalam Bentuk Bubuk Yang Dikeringkan Dengan Sinar Matahari Dan Oven

BAHAN MAKANAN SETENGAH JADI

I. PENDAHULUAN. membuat kita perlu mencari bahan ransum alternatif yang tersedia secara

Budidaya dan Pakan Ayam Buras. Oleh : Supriadi Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau.

PENGGUNAAN JAGUNG DAN RAGI TAPAI PADA JAGUNG SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN BETOK (Anabas testudineus Bloch)

I. PENDAHULUAN. atau sampai kesulitan mendapatkan hijauan makanan ternak (HMT) segar sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kelinci New Zealand White berasal dari Amerika. Menurut Tambunan dkk.

LAPORAN AKHIR PRODUKSI KOMPOS

Pengembangan ternak ruminansia di negara-negara tropis seperti di. kemarau untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak ruminansia yang memiliki

CARA MEMBUAT KOMPOS OLEH: SUPRAYITNO THL-TBPP BP3K KECAMATAN WONOTIRTO

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

Pengumpulan daun apu-apu

tersebut adalah EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan. Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 24 Juli 2014 di kandang

BAB III METODE. 1. Waktu Penelitian : 3 bulan ( Januari-Maret) 2. Tempat Penelitian : Padukuhan Mutihan, Desa Gunungpring,

PENGARUH SUBSTITUSI RUMPUT GAJAH DENGAN LIMBAH TANAMAN SAWI PUTIH FERMENTASI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI DOMBA LOKAL JANTAN EKOR TIPIS SKRIPSI

PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA PEMBUATAN TEMPE

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III METODE PENELITIAN

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. disertai dengan proses penggilingan dan penjemuran terasi. Pada umumnya

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan ISSN: Vol. 2 No. 1 Tahun 2017 PENGOLAHAN LIMBAH TERNAK DI KELOMPOK PETERNAK MAULAFA

I. PENDAHULUAN. sekitar 60% biaya produksi berasal dari pakan. Salah satu upaya untuk menekan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh penambahan limbah kubis fermentasi dalam

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan

PERBAIKAN KUALITAS PAKAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH KANDANG GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh pemberian kombinasi tepung keong mas (Pomacea

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

KKN ITATS Tahun Kegiatan Pelatihan Pembuatan Kompos. Disiapkan oleh Taty Alfiah, ST.MT

BAB III METODE PENELITIAN Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak

HIDANGAN SULAWESI SELATAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2016 Agustus 2016 di Mateseh,

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

ONDE-ONDE GURIH CARA MEMBUAT : 1 Campur udang dengan ayam, bawang putih, garam, merica dan gula pasir, aduk rata.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Maret sampai dengan 15 Juni 2015.

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Kelinci Peranakan New Zealand White Jantan Sumber : Dokumentasi penelitian (2011)

PROSES PENGOLAHAN UBI KAYU / SINGKONG MENJADI CASSAPRO

MATERI DAN METODE. Materi

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Jumlah pasar tradisional yang cukup banyak menjadikan salah satu pendukung

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 03 Pebruari :23 - Update Terakhir Selasa, 17 Pebruari :58

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April s/d Mei Bertempat di

MANFAAT PENAMBAHAN PUTIH TELUR AYAM KAMPUNG PADA PELET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR PROTEIN IKAN MAS (Cyprinus carpio Linne) Trianik Widyaningrum

23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013.

PENGOLAHAN SAMPAH SUNARYO HADI WARSITO

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kendala pada peternak disebabkan mahalnya harga bahan baku, sehingga

Bahan-bahan : 1) Bahan-bahan organik 2) Mikro Organisme Lokal (MOL) 3) Larutan gula merah / gula pasir 4) Dedak / bekatul

PENGARUH DOSIS EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISMS-4) DALAM AIR MINUM TERHADAP BERAT BADAN AYAM BURAS

Transkripsi:

PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK PELET KONSENTRAT KELINCI FESES PUYUH Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketersediaan pakan merupakan salah satu factor penting dalam usaha pemeliharaan ternak. Keberhasilan usaha peternakan sangat banyak ditentukan oleh pakan. Seiring dengan meningkatnya harga pakan komersial akibat tingginya harga protein hewani seperti tepung ikan, membuat biaya produksi pada bidang peternakan (unggas, kelinci) semakin meningkat, karena 60-80% biaya produksi berasal dari pakan Subamiya (2009). Sehingga untuk menurunkan biaya produksi dari pakan, perlu dicarikan bahan alternatif yang dapat digunakan sebagai pakan salah satunya adalah pemanfaatan limbah feses puyuh sebagai pakan ternak. Feses puyuh dapat ditingkatkan kualitasnya dengan pemberian Efective microorganism (EM 4 ). Dengan pemberian EM 4 protein feses puyuh dapat meningkat sampai 22,9 % (Lahay, 2007). Kelinci dapat berproduksi tinggi, maka perlu dipelihara secara intensif dengan pemberian pakan yang memenuhi syarat, baik secara kualitas maupun secara kuantitas. Makanan kelinci sangat beragam, disamping membutuhkan pakan hijauan, juga membutuhkan makanan tambahan. Makanan tambahan bisa diberi pelet yang sudah ada di pasaran. Tetapi masalahnya adalah pelet yang khusus sudah ada dipasaran harganya cukup mahal berkisar antara Rp 8.000,- Rp 15.000,- per kg. Tidak ada salahnya kalau kita dapat menyajikan makanan altenatif yang gizinya tidak jauh berbeda dengan pelet kelinci dipasaran. Ada beberapa pakan altenatif yang dapat disajikan ke kelinci, salah satunya adalah membuat pelet dari konsentrat tempe feses puyuh. Pelet konsentrat kelinci feses puyuh adalah konsentrat untuk puyuh yang dibuat dari bahan pakan yang salah satu campurannya adalah feses puyuh yang telah

difermentasikan dan telah menjadi tempe. Untuk membuat pelet ini, diawali dengan pembuatan tepung fermentasi feses puyuh, lalu pembuatan tempe dari tepung fermentasi feses puyuh kemudian dilanjutkan dengan pembuatan pelet konsentrat kelinci feses puyuh. B. Tujuan Membuat pakan alternatif kelinci dengan memanfaatkan limbah yang tersedia yaitu feses puyuh

II. MEMBUAT PELET KONSENTRAT KELINCI A. Membuat feses puyuh fermentasi Feses puyuh fermentasi adalah feses puyuh yang telah diberi EM4 dan telah melalui proses pemeraman selama 3 minggu. Cara pembuatan adalah sebagai berikut: Bahan 1. 10 kg feses puyuh kering 2. 50 ml EM4 3. 100 ml tetes/10 sdm gula pasir/ 100 gr gula merah 4. 2 liter air Cara membuat 1. Siapkan feses puyuh 10 kg diatas plastic terpal hitam 2. Siapkan larutan dengan campuran air 1 liter tambahkan 50 ml EM4 dan 100 ml tetes (10 sdm gula pasir/100 gr gula merah) lalu aduk rata. 3. Siram larutan ke feses puyuh sedikit demi sedikit sambil dicampur rata sampai kadar air 60% yang ditandai dengan apabila dikepal tidak buyar dan tidak benyek. 4. Lalu peram dalam plastik terpal hitam selama 3 minggu. Setiap dua hari periksa apakah terjadi fermentasi. Fermentasi ditandai dengan terjadinya peningkatan suhu yaitu 40-60 0 C. Jika suhu terlalu tinggi maka lakukan pembalikan, lalu tutup kembali. 5. Setelah 3 minggu fermentasi selesai, ditandai dengan tidak terjadinya peningkatan suhu (suhu stabil), tidak ada bau busuk. 6. Jemur feses puyuh yang sudah difermentasi sampai kering. 7. Giling feses yang sudah kering sehingga menjadi tepung feses puyuh

B. Membuat Tempe Feses Puyuh Tempe Feses Puyuh adalah suatu bahan pakan yang dibuat dari feses puyuh yang telah difermentasi selama 3 minggu, yang kemudian dilakukan proses penempean. Cara pembautan adalah sebagai berikut. Bahan 1. Bahan tepung feses yang telah difermentasi 2. Air secukupnya 3. Ragi tempe bubuk 4. Daun pisang Cara membuat 1. Campur air dan feses puyuh hingga rata, sampai kadar air sekitar 60% yang ditandai apabila digumpal lalu dilepas campuran tidak buyar. 2. Kukus sekitar, 1 jam (mendidih), lalu angkat dan dikeringanginkan (sekitar 1,5 jam) 3. Setelah dingin, Taburkan ragi sedikit demi sedikit sambil diaduk rata. (setiap 10 kg bahan tambahkan 2 sdm ragi) 4. Masukkan kedalam nyiru yang terlebih dahulu dialasi dengan daun pisang, lalu tutup dengan plastik. 5. Peram selama 3 hari (Tempe feses jadi ditandai dengan tumbuhnya miselium warna putih)

Gambar 1. Proses pencampuran tepung feses puyuh dengan air. Adonan siap dikukus setelah dikepal tidak buyar Gambar 2. Proses pengukusan bahan yang didalam alat kukus diberi bambu berlubang agar panas merata sampai ke atas. Gambar 3. Bahan yang sudah dikukus lalu dikeringanginkan

C. Membuat Pelet Konsentrat Kelinci Feses Puyuh Pelet konsentrat kelinci feses puyuh adalah konsentrat untuk puyuh yang dibuat dari bahan pakan yang salah satu campurannya adalah feses puyuh yang telah difermentasikan dan telah menjadi tempe. Cara pembuatan adalah sebagai berikut: Bahan 1. 500 gr tempe feses 2. 200 gr tepung daun 3. 200 gr ransum Broiler 1 4. 100 gr dedak 5. 100 gr gula merah 6. 5 ml EM4 7. air secukupnya Cara membuat 1. Siapkan alas untuk mencampur bahan 2. Letakkan 500 gr tempe feses (ditipiskan rata), letakkan tepung daun dibagian atas, lalu Br 1, ratakan, terakhir dedak (bahan yang paling banyak terlebih dahulu pada bagian bawah selanjutnya sampai bahan yang paling sedikit berada di atas), semua bahan dicampur rata (pencampuran dimulai dari bahan yang paling sedikit sampai bahan yang paling banyak). 3. Siapkan larutan yang terdiri dari air, gula merah dan EM4 4. Campurkan larutan kedalam bahan yang telah dicampur sedikit-demi sedikit sambil diaduk 5. Adonan sudah siap dicetak apabila kandungan airnya sudah mencapai 60 % ditandai dengan jika dikepal dan dilepas tidak buyar. 6. Cetak dengan mesin pembuat pakan bentuk pelet

7. Jemur dengan panas matahari atau di oven. Setelah kering pelet siap digunakan. Gambar 4. Proses pencampuran bahan (bahan yang paling sedikit berada diatas) Gambar 5. Proses pencetakan adonan menjadi pelet Gambar 6. Adonan yang sudah dicetak menjadi bentuk pelet dan mesin pelet

III. PENUTUP Untuk menurunkan biaya produksi dari pakan, perlu dicarikan bahan alternatif yang dapat digunakan sebagai pakan salah satunya adalah pemanfaatan limbah feses puyuh sebagai pakan ternak. Feses puyuh dapat ditingkatkan kualitasnya dengan pemberian Efective microorganism (EM 4 ). Pakan altenatif yang dapat disajikan ke kelinci, salah satunya adalah membuat pelet dari konsentrat tempe feses puyuh. Pelet konsentrat kelinci feses puyuh adalah konsentrat untuk puyuh yang dibuat dari bahan pakan yang salah satu campurannya adalah feses puyuh yang telah difermentasikan dan telah menjadi tempe. Untuk membuat pelet ini, diawali dengan pembuatan tepung fermentasi feses puyuh, lalu pembuatan tempe dari tepung fermentasi feses puyuh kemudian dilanjutkan dengan pembuatan pelet konsentrat kelinci feses puyuh.

DAFTAR PUSTAKA Lahay N. dan Rinduwati (2007). Meningkatkan Nilai Nutrisi Feses Broiler dan Feses Puyuh dengan Teknologi Efectivitas Mikroorganisme sebagai Pakan Broiler. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makasar. Tillman A.D., H. Hartadi., S. Reksohadiprodjo (1986) dan S. Lebdosoekodjo (1986). Ilmu Makanan ternak Dasar. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Triwardoyo (2009). Magang pakan ternak. Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian, Magelang.