BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kriteria lingkungan belajar siswa

dokumen-dokumen yang mirip
A. DESAIN LABORATORIUM FISIKA

ANALISIS RUANG KELAS DAN LABORATORIUM FISIKA SEBAGAI LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Hakekat Sains dan Pembelajaran Sains

ANALISIS KEBUTUHAN DAN PENGGUNAAN PERALATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM FISIKA MAN 2 SEMARANG BERDASARKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

PENGUMUMAN PELAKSANAAN UJIAN PRAKTIKUM FISIKA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SENIN, 23 FEBRUARI 2015

1. Sebuah mobil memiliki kecepatan awal sebesar 6 m/s. Setelah 1 menit, kecepatan mobil tersebut menjadi 9 m/s. Berapakah percepatan mobil tersebut?

SILABUS. Kompetensi Dasar Pembelajaran. Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu. Sumber/ Bahan/Alat

STANDAR SARANA DAN PRASARANA SESUAI PERMENDIKBUD

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar SMP Negeri Yang Menjadi Sampel Penelitian. Lampiran 4. PERMENDIKNAS, yaitu nomor 24 tahun 2007 dan nomor 26

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Besaran dan Satuan

MATA PELAJARAN FISIKA

BAGIAN 1 BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN

itu menunjukan keadaan obyek sebagaimana adanya, tidak dipengaruhi oleh perasaan pengukur atau suasana sekitar tempat mengukur pada saat itu.

RAB PERALATAN LABORATORIUM IPA SMA D A K - TAHUN No Nama Alat Deskripsi Jumlah

LEMBAR KERJA MAHASISWA FISIKA SEKOLAH II

SILABUS. Mata Pelajaran : Fisika 2 Standar Kompetensi : 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 40 TAHUN 2008 TANGGAL 31 JULI 2008

BAB I BESARAN DAN SATUAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

SILABUS DAN PENILAIAN

DASAR PENGUKURAN FISIKA

FISIKA. Kelas X PENGUKURAN K-13. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran

1/Eksperimen Fisika Dasar I/LFD PENGUKURAN DASAR MEKANIS

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 5. BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN LATIHAN SOAL BAB 5

KARTU SOAL DAN SPESIFIKASI SOAL UJIAN PRAKTIK SMA NEGERI 78 JAKARTA

BESARAN DAN SATUAN. 1. Pengertian Mengukur

1. 2ADALAH JIKA GESEKAN... KATROL DIABAIKAN DAN TEGANGAN TALI T = 10 DYNE, MAKA BERAT BENDA W 1 DAN W

Kelompok:. Kelas :. Nama anggota:

1. 2adalah Jika gesekan... katrol diabaikan dan tegangan tali T = 10 dyne, maka berat benda W 1 dan W

A. Tujuan. 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood.

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas

LAPORAN PERCOBAAN 1 GAYA PADA BIDANG MIRING

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI II LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMP/MTS SEDERAJAT

Fisika EBTANAS Tahun 1993

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1988

Teori & Soal GGB Getaran - Set 08

MODUL MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA (ESA 168)

Wardaya College SAINS - FISIKA. Summer Olympiad Camp Sains SMP

SILABUS MATA KULIAH. Pengalaman Pembelajaran. 1. Langkahlangkah

LATIHAN UJIAN NASIONAL

SILABUS MATA PELAJARAN: FISIKA

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay

III. METODE PENELITIAN. IImu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada bulan Maret 2015 sampai

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2007

Pilihlah a, b, c atau d pada jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang!

SMP. Satuan SI / MKS. 1 Panjang meter m centimeter cm 2 Massa kilogram kg gram g 3 Waktu detik s detik s 4 Suhu kelvin K Kelvin K 5 Kuat arus listrik

1. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood.

Pengukuran Besaran Fisika

SOAL SIAP UN SMP TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009

SILABUS : : : : Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan beberapa jenis alat ukur.

PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 64 JAKARTA

METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan. 3.2 Alat dan Bahan Bahan Alat

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

SILABUS MATA PELAJARAN: FISIKA

SILABUS Mata Pelajaran : Fisika

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Standar Kompetensi 1. Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya.

SILABUS ALOKASI WAKTU KOMPETENSI DASAR KEGIATAN PEMBELAJARAN TM PS PI

(D) 40 (E) 10 (A) (B) 8/5 (D) 5/8

SILABUS PEMBELAJARAN

HUKUM OHM. 1. STANDAR KOMPETENSI. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari.

Doc. Name: UNSMP2016FIS999 Doc. Version :

STUDI TATA LETAK DAN TATA RUANG LABORATORIUM FISIKA BERDASARKAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA DI SMAN WILAYAH TIMUR KOTA MAKASSAR

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak?????

OLIMPIADE SAINS NASIONAL TINGKAT PROPINSI TAHUN SOAL FISIKA Waktu Test : 150 menit

Nama Percoba an : LENSA Tanggal Percobaan : 12 Desember 2009 Kelompok : II. Nama Mahasiswa : RIZKI NIM :

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini.

SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

Laboratorium MIPA Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UM Palangkaraya)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MODUL FISIKA SMA Kelas 10

DESKRIPSI PEMELAJARAN - FISIKA

Fisika EBTANAS Tahun 1991

BERKAS SOAL OLIMPIADE BIDANG STUDI FISIKA

SILABUS MATA KULIAH FISIKA DASAR

UJIAN NASIONAL IPA Fisika Tahun Pelajaran 2008/2009 By Arif Kristanta

PROGRAM SEMESTER GASAL 2011 / 2012 MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2011 BIDANG ILMU FISIKA

SILABUS MATA PELAJARAN: FISIKA (PEMINATAN)

LAPORAN PERCOBAAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN

UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut!

Doc Name: SIMAKUI2015FIS999 Version : halaman 1

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J

D. 80,28 cm² E. 80,80cm²

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Mengukur Besaran dan Menerapkan Satuannya

SOAL PERSIAPAN IPA-FISIKA TAHUN PELAJARAN

PETUNJUK PRAKTIKUM FISIKA KELAS 1

I. PENDAHULUAN. pada gejala-gejala alam. Perkembangan IPA selanjutnya tidak hanya ditandai

UN SMA IPA 2008 Fisika

Pendalaman materi prediksi Ujian Nasional SMP 62 Jakarta - SW Page 1

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini

PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PROGRAM TAHUNAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MATAPELAJARAN FISIKA SEMESTER GASAL KELAS X. No KD Indikator MATERI Alokasi Waktu Ket

Laporan Praktikum IPA Modul 6. Gelombang

UJIAN NASIONAL DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA SMA/MA

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Sebagaimana telah dikemukakan pada bagian sebelumnya bahwa tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kriteria lingkungan belajar siswa yang baik dalam pembelajaran fisika. Namun dalam hal ini lingkungan belajar yang dimaksud adalah lingkungan fisiknya berupa sarana dan prasarana yang ada pada ruang kelas dan ruang laboratorium fisika. Sehingga data yang diperoleh dalam penelitian yaitu data mengenai lingkungan belajar yang baik pada ruang kelas dan ruang laboratorium fisika. Lingkungan belajar pada ruang kelas dan ruang laboratorium fisika dinilai dengan menggunakan instrumen penelitian dalam bentuk lembar pengamatan yang bertujuan untuk menggambarkan lingkungan belajar siswa pada ruang kelas dan ruang laboratorium fisika. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan perhitungan sederhana berupa tabel, persentase dan diagram. Berikut ini akan diuraikan data hasil penelitian tentang lingkungan belajar pada ruang kelas dan ruang laboratorium fisika secara umum dan diuraikan setiap item lingkungan belajar pada ruang kelas dan ruang laboratorium fisika pada kriteria perabot, peralatan pendidikan, alat percobaan dan perlengkapan lain.

Tabel 4. Hasil analisis lingkungan belajar ruang kelas dan ruang laboratorium fisika. a. Ruang Kelas Kategori Penilaian Ruang Kelas Jumlah Kriteria % Aspek Pengamatan Sangat Baik 2 25 Meja peserta didik, Kotak kontak. Baik 5 62,5 Kursi peserta didik, Kursi guru, Meja guru, Papan tulis, Jam dinding. Cukup 1 12,5 Tempat sampah. Kurang - b. Ruang Laboratorium Fisika Kategori Penilaian Sangat Baik Ruang Laboratorium Fisika Jumlah Kriteria % 12 32,43 Baik 14 37,84 Cukup 8 21,62 Aspek Pengamatan Meja persiapan, Lemari alat, Lemari bahan, Bak cuci, Mistar, Bahan bercela. Pegas, Gelas beker, Garputala, Komponen elektronika, Percobaan atwood, Papan tulis. Kursi/stool, Micrometer, Kubus massa sama, Plat, Neraca, Kotak potensiometer. Osiloskop, Generator frekuensi, Catu daya, Percobaan papan luncur, Percobaan ayunan sederhana, Percobaan hooke, Percobaan optic, Percobaan hokum ohm. Meja kerja, Jangka sorong, Silinder massa sama, Gelas ukur, Thermometer, Kabel penghubung, Percobaan bejana berhubungan, Kotak kontak. Kurang 3 8,11 Stopwatch, Peralatan P3K, dan Jam dinding.

Berdasarkan Tabel 4 nampak bahwa secara umum lingkungan belajar pada ruang kelas dari 8 kriteria, ada 2 kriteria atau (25 %) yang memperoleh kategori sangat baik yaitu meja peserta didik dan kotak kontak. 5 kriteria atau (62,5 %) yang memperoleh kategori baik yaitu kursi peserta didik, kursi guru, meja guru, papan tulis, dan jam dinding. 1 kriteria atau (12,5%) yang memperoleh kategori cukup yaitu papan tulis. Dan tidak ada kriteria yang memperoleh kategori kurang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar kriteria pada ruang kelas termasuk kategori baik. Sedangkan untuk hasil lingkungan belajar pada ruang laboratorium fisika pada kriteria perabot, peralatan pendidikan, alat percobaan dan perlengkapan lain secara umum dari 37 kriteria. 12 kriteria atau (32,43 %) yang memperoleh kategori sangat baik yaitu meja persiapan, lemari alat, lemari bahan, bak cuci, mistar, bahan bercela, pegas, gelas beker, garputala, komponen elektronika, percobaan atwood dan papan tulis. 14 kriteria atau (37,84%) yang memperoleh kategori baik yaitu kursi/stool, mikrometer, kubus massa sama, plat, neraca, kotak potensiometer, osiloskop, generator frekuensi, catu daya, percobaan papan luncur, percobaan ayunan sederhana, percobaan hooke, percobaan optik, percobaan hukum ohm. 8 kriteria atau (21,62%) yang memperoleh kategori cukup yaitu meja kerja, jangka sorong, silinder massa sama, gelas ukur, thermometer, kabel penghubung, percobaan bejana berhubungan, kotak kontak. Dan 3 kriteria atau (8,11%) yang memperoleh kategori kurang yaitu stopwatch, peralatan P3K, dan jam dinding.. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar kriteria lingkungan belajar pada ruang laboratorium fisika pada kriteria perabot, peralatan pendidikan, alat percobaan dan perlengkapan lain yang

mendominasi adalah kategori baik. Lebih jelasnya sebaran data berdasarkan pada tabel 4 di atas disajikan dalam bentuk diagram berikut: Presentase (%) 7 6 5 4 3 2 1 32,43 25 sangat baik 62,5 37,84 21,62 12,5 baik cukup kurang kategori penilaian 8,11 ruang kelas ruang laboratorium fisika Gambar 1. Diagram persentase lingkungan belajar pada ruang kelas dan laboratorium fisika. Berdasarkan tabel dan diagram di atas, dapat digambarkan bahwa lingkungan belajar pada ruang kelas kriteria perabot dan perlengkapan lain secara umum menunjukkan kategori baik dan sangat baik dengan persentasi sebesar 62,5% dan 25 %, sedangkan untuk hasil pada ruang laboratorium fisika kriteria perabot, peralatan pendidikan, alat percobaan dan perlengkapan lain menunjukkan kategori baik dan sangat baik dengan persentasi sebesar 37,84% dan 32,43%.

Persentase (%) Persentase (%) 4.1.2 Hasil Analisis Lingkungan Belajar Pada Ruang Kelas 4.1.2.1 Persentase Ruang Kelas Pada Item Perabot 8 6 4 2 75 25 sangat baik baik cukup kurang kategori penilaian Item perabot Gambar 1. Persentase ruang kelas pada item perabot Berdasarkan gambar di atas, dapat di lihat data lingkungan belajar pada ruang kelas khususnya item perabot melalui observasi terdapat kategori sangat baik 1 kriteria atau (25%) yaitu meja peserta didik. Baik 3 kriteria atau (75%) yaitu kursi peserta didik, kursi guru dan meja guru. Cukup kriteria atau (%) dan kurang kriteria atau (%). Sehingga dapat digambarkan bahwa lingkungan belajar pada ruang kelas pada item perabot di kategorikan baik dengan persentasi sebesar 75%. 4.1.2.2 Persentase Ruang Kelas Pada Item Perlengkapan Lain 5 4 3 2 1 25 sangat baik 5 25 baik cukup kurang Item perlengkapan lain kategori penilaian Gambar 2. Persentase ruang kelas pada item perlengkapan lain.

Persentase (%) Berdasarkan gambar di atas, dapat di lihat data lingkungan belajar ruang kelas pada item perlengkapan lain melalui observasi terdapat kategori sangat baik 1 kriteria atau (25%) yaitu kotak kontak. Baik 2 kriteria atau (5%) yaitu papan tulis dan jam dinding. Cukup 1 kriteria atau (25%) yaitu tempat sampah dan kurang kriteria atau (%). Sehingga dapat digambarkan bahwa lingkungan belajar ruang kelas pada item perlengkapan lain di kategorikan baik dengan persentasi sebesar 5%. 4.1.3 Hasil Analisis Lingkungan Belajar Pada Ruang Laboratorium Fisika 4.1.3.1 Persentase Ruang Laboratorium Fisika Pada Item Perabot 7 6 5 4 3 2 1 66,66 16,67 16,67 sangat baik baik cukup kurang kategori penilaian Item perabot Gambar 3. Persentase ruang laboratorium pada item perabot Berdasarkan gambar di atas, dapat di lihat data lingkungan belajar ruang laboratorium fisika pada item perabot melalui observasi terdapat kategori sangat baik 4 kriteria atau (66,66%) yaitu meja persiapan, lemari alat, lemari bahan, dan bak cuci. Baik 1 kriteria atau (16,67%) yaitu kursi/stool. Cukup 1 kriteria atau (16,67%) yaitu meja persiapan dan kurang kriteria atau (%). Sehingga dapat digambarkan bahwa

Persentase (%) lingkungan belajar ruang laboratorium fisika pada item perabot di kategorikan sangat baik dengan persentasi sebesar 66,66%. 4.1.3.2 Persentase Ruang Laboratorium Fisika Pada Item Peralatan Pendidikan 4 3 2 1 3 sangat baik 4 25 baik cukup kurang kategori penilaian 5 Item Peralatan Pendidikan Gambar 4. Persentase ruang laboratorium pada item peralatan pendidikan. Berdasarkan gambar di atas, dapat di lihat data lingkungan belajar ruang laboratorium fisika pada item peralatan pendidikan melalui observasi terdapat kategori sangat baik 6 kriteria atau (3%) yaitu mistar, beban bercela, pegas, gelas beker, garputala, dan komponen elektronika. Baik 8 kriteria atau (4%) yaitu mikrometer, kubus massa sama, plat, neraca, kotak potensiometer, osiloskop, generasi frekuensi, dan catu daya. Cukup 5 kriteria atau (25%) yaitu jangka sorong, silinder massa sama, gelas ukur, termometer, dan kabel penghubung. Sedangkan kategori kurang terdapat 1 kriteria atau (5%) yaitu stopwatch. Sehingga dapat digambarkan bahwa lingkungan belajar ruang laboratorium fisika pada item peralatan pendidikan di kategorikan baik dengan persentasi sebesar 4%.

Persentase (%) Persentase (%) 4.1.3.3 Persentase Ruang Laboratorium Fisika Pada Item Alat Percobaan 8 71,42 6 4 2 14,29 sangat baik 14,29 baik cukup kurang Item Alat Percobaan Gambar 5. Persentase ruang laboratorium pada item alat percobaan. Berdasarkan gambar di atas, dapat di lihat data lingkungan belajar ruang laboratorium fisika pada item peralatan pendidikan melalui observasi terdapat kategori sangat baik 1 kriteria atau (14,29%) yaitu percobaan atwood. Baik 5 kriteria atau (71,42%) yaitu percobaan papan luncur, percobaan ayunan sederhana, percobaan hooke, percobaan optik dan percobaan hukum ohm. Cukup 1 kriteria atau (14,29%) yaitu percobaan bejana berhubungan dan kurang kriteria atau (%). Sehingga dapat digambarkan bahwa lingkungan belajar ruang laboratorium fisika pada item alat percobaan di kategorikan baik dengan persentasi sebesar 71,42%. 4.1.3.4 Persentase Ruang Laboratorium Pada Fisika Item Perlengkapan Lain 5 4 3 2 1 25 sangat baik baik 5 25 cukup kurang Item Perlengkapan Lain Gambar 6. Persentase ruang laboratorium pada item perlengkapan lain.

Berdasarkan gambar di atas, dapat di lihat data lingkungan belajar ruang laboratorium fisika pada item perlengkapan lain melalui observasi terdapat kategori sangat baik 1 kriteria atau (25%) yaitu papan tulis. Baik kriteria atau (%). Cukup 1 kriteria atau (25%) yaitu kotak kontak. Kurang 2 kriteria atau (5%) yaitu peralatan P3K dan jam dinding. Sehingga dapat digambarkan bahwa lingkungan belajar ruang laboratorium fisika pada item perlengkapan lain di kategorikan kurang dengan persentasi sebesar 5%. 4.2 Pembahasan 4.2.1 Lingkungan Belajar Pada Ruang kelas 4.2.1.1 Persentase Ruang Kelas Pada Item Perabot Berdasarkan Permendiknas No. 4 Tahun 28 menyebutkan bahwa pada item perabot yang termasuk pada kategori sangat baik sebanyak 1 kriteria atau (25%), kriteria tersebut adalah meja peserta didik karena kuat, stabil, aman, dilengkapi dengan laci, mudah dipindahkan, ukuran memadai untuk belajar dengan sangat nyaman, desain memungkinkan kaki peserta didik masuk dengan leluasa ke bawah meja. Kategori baik sebanyak 3 kriteria atau (75%) yaitu kursi peserta didik, kursi guru dan meja guru karena kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk duduk dengan sangat nyaman. Sedangkan untuk kategori cukup (%) dan kurang (%). Hal ini menunjukkan bahwa kriteria lingkungan belajar ruang kelas pada item perabot menunjukkan kategori baik.

4.2.1.2 Persentase Ruang Kelas Pada Item Perlengkapan lain Berdasarkan Permendiknas No. 4 Tahun 28 menyebutkan bahwa ruang kelas pada item perlengkapan lain yang termasuk pada kategori sangat baik sebanyak 1 kriteria atau (25%), kriteria tersebut adalah papan tulis, stabil, aman, ditempatkan pada posisi yang memungkinkan peserta didik melihatnya dengan jelas. Kategori baik sebanyak 2 kriteria atau (5%), yaitu kotak kontak, karena ditempatkan di dinding depan ruang kelas untuk mengoperasikan media pendidikan dengan sangat nyaman, memerlukan daya listrik dan jam dinding. Kategori cukup 1 kriteria atau (25%) yaitu tempat sampah. Kategori kurang (%). Hal ini menunjukkan bahwa kriteria lingkungan belajar ruang kelas pada item perlengkapan lain menunjukkan kategori baik. 4.2.2 Lingkungan Belajar Pada Ruang Laboratorium Fisika 4.2.2.1 Persentase Ruang Laboratorium Fisika Pada Item Perabot Berdasarkan Permendiknas No. 4 Tahun 28 menyebutkan bahwa ruang laboratorium fisika pada item perabot yang termasuk pada kategori sangat baik sebanyak 4 kriteria atau (66,66%), pertama meja persiapan karena kuat, stabil, dan aman, ukuran memadai untuk menyiapkan materi percobaan dengan sangat nyaman. kedua lemari alat karena kuat, stabil, dan aman, tertutup dan dapat dikunci, ukuran memadai untuk menampung semua alat dengan sangat nyaman. ketiga lemari bahan karena kuat, stabil, dan aman, tertutup dan dapat dikunci, ukuran memadai untuk menampung semua bahan dan tidak mudah berkarat dengan sangat nyaman. keempat bak cuci karena kuat, stabil, dan aman, tersedia air bersih dalam jumlah memadai dan

sangat nyaman digunakan. Kategori baik sebanyak 1 kriteria atau (16,67%), kriteria tersebut adalah kursi karena stabil, aman, dan mudah dipindahkan dan nyaman. Kategori cukup sebanyak 1 kriteria atau (16,67%) yaitu meja kerja karena ukuran memadai untuk menampung kegiatan peserta didik secara berkelompok maksimum empat orang cukup nyaman sedangkan untuk kategori kurang (%). Hal ini menunjukkan bahwa kriteria lingkungan belajar ruang laboratorium fisika pada item perabot menunjukkan kategori baik. 4.2.2.2 Persentase Ruang Laboratorium Fisika Pada Item Peralatan Pendidikan Berdasarkan Permendiknas No. 4 Tahun 28 menyebutkan bahwa ruang laboratorium fisika pada item peralatan pendidikan yang termasuk pada kategori sangat baik sebanyak 6 kriteria atau (3%), kriteria pertama mistar karena panjang minimum 5 cm, skala terkecil 1 mm. sangat baik. Kedua beban bercela karena massa antara 5-2 g, minimum dua nilai massa, terdapat fasilitas pengait dan sangat baik. Ketiga pegas karena bahan baja pegas, minimum tiga jenis dan sangat baik. Keempat gelas beker karena bahan borosilikat. Volume antara 1-1 ml, dan terdapat 3 variasi volume sangat baik. Kelima garputala karena bahan baja, terdapat minimum tiga variasi frekuensi dan sangat baik. keenam komponen elektronika karena hambatan tetap antara 1 hm- 1M ohm, disipasi,5 watt dan masing-masing 3 buah, mencakup LDR, NTC, LED, transistor dan lampu neon masing-masing terdapat minimum 3 macam. Kategori baik sebanyak 8 kriteria atau (4%) kriteria pertama mikrometer karena massanya1 g, terdapat tiga jenis bahan dan baik. Kedua kubus massa sama karena massanya1 g, terdapat dua jenis bahan dan cukup

baik. Ketiga plat karena terdapat kail penggantung, terdapat bahan logam tiga jenis dan baik. Keempat neraca karena ketelitiannya 1 mg dan baik. Kelima kontak potensiometer karena terdapat beberapa disipasi 5 watt, ukuran hambatannya 5 ohm dan baik. kelima osiloskop karena terdapat teganggan masukkan 22 volt, dilengkapi probe intensitas, dan tersedia buku petunjuk dengan baik. Keenam generator frekuensi karena terdapat minimum empat jenis bentuk gelombang dangan catu daya 22 volt, mampu menggerakkan dengan baik speaker daya 1 watt. Ketujuh catu daya karena terdapat beberapa tegangan masukan 22 v, dilengkapi pengaman, teganggan keluaran antara 3-12 v, dan 2 variasi tegangan keluran dengan baik. Kategori cukup sebanyak 5 kriteria atau (25%), kriteria pertama rolmeter karena sebagian skalanya terkecil 1 mm. Kedua jangka sorong karena sebagian skalanya kurang jelas. Ketiga silinder massa sama karena massa 1 g, dan terdapat dua jenis bahan cukup baik. Keempat gelas ukur karena sebagian bahan borosilikat. Volumenya antara 1-1 ml. Kelima termometer sebagian tersedia benang penggantung cukup baik. Keenam kabel penghubung karena sebagian panjang kabel 5 cm, dilengkapi plug diameter 4 mm, terdapat tiga jenis warna, hitam, merah dan putih, masing-masing 12 buah cukup baik. Kategori kurang sebanyak 1 kriteria atau (5%) kriterianya yaitu stopwatch karena tidak dapat dibaca ketelitiannya dan rusak. Hal ini menunjukkan bahwa kriteria lingkungan belajar ruang laboratorium fisika pada item peralatan pendidikan menunjukkan kategori baik.

4.2.2.3 Persentase Ruang Laboratorium Fisika Pada Item Alat Percobaan Berdasarkan Permendiknas No. 4 Tahun 28 menyebutkan bahwa ruang laboratorium fisika pada item alat percobaan yang termasuk pada kategori sangat baik sebanyak 1 kriteria atau (14,29%) kriteria tersebut yaitu percobaan atwood atau percobaan ticker timer karena mampu menunjukkan fenomena dan memberikan data GLB dan GLBB, alat ini memiliki minimum tiga kombinasi nilai massa beban, lengkap dengan pita perekam. Kategori baik sebanyak 5 kriteria (71,42%), pertama percobaan papan luncur karena sebagian menunjukkan fenomena dan memberikan data gerak benda pada bidang miring. Kemiringan papan dapat diubah, lengkap dengan katrol dan balok. Terdapat minimum tiga nilai koefisien gesekan dengan baik. Kedua percobaan ayunan sederhana atau percobaan getaran pada pegas karena sebagian alat ini menunjukkan fenomena dan memberikan data pada pengukuran percepatan gravitasi dengan baik. Ketiga percobaan hooke karena beberapa alat ini memberikan data untuk membuktikan hukum hooke dan menentukan minimum tiga nilai konstanta pegas dengan baik. Keempat percobaan optik karena beberapa alat ini menunjukkan fenomena sifat bayangan dan meberikan data hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, jarak fokus cermin cekung, cermin cembung, cermin cekung dan lensa cembung. Kelima percobaan hukum ohm karena beberapa alat ini mampu memberikan data keteraturan hubungan antara arus dan tegangan minimum untuk tiga nilai hambatanm dengan baik. Kategori cukup sebanyak 1 kriteria atau (14,29%) yaitu percobaan bejana berhubungan karena sebagian alat ini memberikan data untuk mebuktikan hukum fluida statik cukup baik dan kategori kurang (%). Hal ini

menunjukkan bahwa kriteria lingkungan belajar ruang laboratorium fisika pada item alat percobaan menunjukkan kategori baik. 4.2.2.4 Persentase Ruang Laboratorium Fisika Pada Item Perlengkapan Lain Berdasarkan Permendiknas No. 4 Tahun 28 menyebutkan bahwa ruang laboratorium fisika pada item perlengkapan lain yang termasuk pada kategori sangat baik sebanyak 1 kriteria atau (25%) kriterianya yaitu papan tulis karena stabil, aman, ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh peserta didik melihatnya dengan jelas. Kategori baik (%). Kategori cukup sebanyak 1 kriteria atau (25%) kriterianya yaitu kotak kontak karena terdapat dua buah diruang persiapan cukup baik. Kategori kurang sebanyak 2 kriteria atau (5%) pertama peralatan P3K karena tidak terdapat obat P3K. Hal ini menunjukkan bahwa kriteria lingkungan belajar ruang laboratorium fisika pada item perlenkapan lain menunjukkan kategori kurang. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan analisis data menunjukkan bahwa lingkungan belajar pada ruang kelas untuk kriteria perabot dan perlengkapan lain secara umum telah menunjukkan kategori yang baik. Namum untuk setiap item penilaian kriteria perabot dan perlengkapan masih menunjukkan kategori yang berbeda-beda. Maka dalam hal ini masih perlu dibenahi lagi lingkungan belajar ruang kelas terutama penambahan sarana dan prasarana berupa perabot dan perlengkapan lain agar proses pembelajaran bisa menunjang untuk siswa belajar dengan nyaman.

Sedangkan untuk hasil penelitian yang diperoleh dan analisis data menunjukkan bahwa lingkungan belajar ruang laboratorium fisika untuk kriteria perabot, peralatan pendidikan, alat percobaan dan perlengkapan lain secara umum telah menunjukkan kategori yang baik. Namun untuk setiap item penilaian kriteria perabot, peralatan pendidikan, alat percobaan, dan perlengkapan lain masih menujukkan kategori yang berbeda-beda. Maka dalam hal ini masih perlu lagi dibenahi lingkungan belajar ruang laboratorium fisika terutama pengecekan terhadap peralatan pendidikan, alat percobaan, dan perlengkapan lain sehingga proses pembelajaran di laboratorium fisika bisa efektif dan bisa menunjang untuk siswa belajar dengan nyaman.