Bab 5 Kalkulasi Kebutuhan Daya Listrik
q studi usulan kebutuhan instalasi listrik yg mencakup pemahaman tentang regulasi, aturan dan kaidah yang berlaku. q pemahaman tentang modus operasi sumberdaya listrik - konsumsi sumber daya listrik peralatan : kebutuhan pada keadan mantap ( steady state demand ), kondisi pd saat pengasutan ( starting). q identifikasi beban yg berbeda : motor, pemanas, beban lampu, faktor daya, effesiensi. q pertimbangkan beban sendiri-sendiri ( individual loads ) tidak perlu dihitung beroperasi pd rating daya penuh pada waktu yg bersamaan. Customer Training Januari 05 - Indonesia 2
contoh aplikasi faktor Ku and Ks q faktor keserentakan untuk panel distribusi Table B6 menunjukkan nilai hipotetisks untuk panel distribusi yang mencatu sejumlah sirkit yg tidak ada indikasi jumlah total beban yang didistribusikan di antaranya. Bila sirkit sebagian besar bebannya berupa lampu, disarankan mengambil nilaiks mendekati satu. jumlah sirkit assemblies entirely tested 2 dan 3 4 and 5 6 s/d 9 0 dan lebih perakitan diuji sebagian dlm kasus tertentu Faktor keserentakan (ks) 0.9 0.8 0.7 0.6.0 table B6 : faktor keserentakan untuk panel distribusi (IEC 439) Customer Training Januari 05 - Indonesia 3
ν contoh aplikasi faktor Ku and Ks θ faktor keserentakan sesuai fungsi sirkit faktor ks yg digunakan untuk sirkit yg mencatu beban dapat dilihat pd tabel B7. Fungsi sirkit lampu pemanas dan air conditioning soket sadap ( outlet ) lif dan derek katering (2) - utk motor sangat kuat - utk motor sangat kuat kedua - utk motor lainnya faktor keserentakan (ks) 0. to 0.2 () 0.75 0.60 () Dlm kasus tertentu, khususnya instalasi industri, faktor ini dapat lebih tinggi. (2) Arus yang diambil adalah arus nominal motor, naik menjadi sepertiga arus pengasutan. table B7 : faktor keserentakan sesuai fungsi sirkit Customer Training Januari 05 - Indonesia 4
ν contoh aplikasi faktor Ku and Ks (lanjutan) lantai ke-4 6 pemakai 36 kva 0.78 lantai ke-3 4 pemakai 24 kva 0.63 lantai ke-2 5 pemakai 30 kva 0.53 lantai ke- 6 pemakai 36 kva 0.49 lantai dasar 4 pemakai 24 kva 0.46 gbr B5 : aplikasi faktor keserentakan (ks) pada blok apartemen 5 lantai Customer Training Januari 05 - Indonesia 5
ν contoh aplikasi faktor Ku and Ks (lanjutan) θ contoh aplikasi faktor ku dan ks Contoh perkiraan kebutuhan maksimum kva penggunaan untuk seluruh tingkat instalasi, dari titik beban ke titik sumber. bengkel Dalam contoh ini, daya nyata keseluruhan A yang terpasang adalah 26,6 kva yang menyatakan nilai aktual maksimum (perkiraan) ke terminal TR dari transformator TT/TR 65 kva. Catatan: untuk memilih ukuran kabel sirkit distribusi instalasi, arus I (dlm ampere) melalui sirkit ini ditentukan dari persamaan: kva x 0 i = 3 = 98,76 A U ν 3 dimana kva adalah nilai daya nyata maksimum 3 fase yang diperlihatkan dalam diagram sirkit, dan U adalah tegangan fase ke fase (dalam volt) mesin bubut n n 2 n 3 n 4 n Mesin bor duduk 5 soket-sadap 30 lampu fluoresen bengkel kompresor B 3 soket-sadap 0 lampu fluoresen bengkel C ventilation kipas angin oven 5 soketsadap 20 lampu fluoresen 5 5 5 5 2 n 2 2 0/6A 8 3 0/6A n n 2 n n 2 0/6A daya nyata kva 5 0,6 2,5 2,5 5 5 8 2 faktor kebutuhan pengguna- daya nyata an maksimum kva 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 4 4 4 4.6.6 8 3 2 0.6 2.5 2.5 5 5 8 2 faktor Ku kotak distribusi 0.75 0.2 0.4 0.28 level level 2 level 3 kebutuhan daya nyata kva 4.4 3.6 3 2 4.3 35 5 2 sirkit daya soket sadap sirkit penerangan sirkit daya soket sadap sirkit penerangan sirkit daya soket sadap sirkit penerangan faktor Ku panel distribusi bengkel A 0.9 panel distribusi bengkel B 0.9 panel distribusi bengkel C 0.9 kebutuhan daya nyata kva 8.9 5.6 37.8 faktor Ku main general distribution board MGDB 0.9 kebutuhan daya nyata kva 65 TR/TT Customer Training Januari 05 - Indonesia 6
ν contoh aplikasi faktor Ku dan Ks (lanjutan) jumlah konsumen hilir 2 sampai 4 5 sampai 9 0 sampai 4 5 sampai 9 20 sampai 24 25 sampai 29 30 sampai 34 35 sampai 39 40 sampai 49 50 dan lebih faktor keserentakan (ks) 0.78 0.63 0.53 0.49 0.46 0.44 0.42 0.4 0.40 tabel B4 : faktor keserempakan pada blok apartemen. Customer Training Januari 05 - Indonesia 7
ν pemanas dan penerangan ν peralatan pemanas jenis resistif dan lampu pijar (konvensional atau halogen) Daya yg diserap peralatan pemanas atau lampu pijar sama dengan daya nominal Pn yg dinyatakan oleh pabrik (a.l cos p.f. = ). Besarnya arus : θ 3-fase: la = θ -fase: la = Pn 3U Pn U dimana U tegangan antar terminal perlengkapan. θ untuk lampu pijar, penggunaan gas halogen memberikan lebih sumber cahaya yang terkonsentrasi. Cahaya yang dihasilkan lebih terang dan usia lampu menjadi dua kali. Catatan: pada waktu penyalaan, filemen yang dingin meningkat sangat cepat sehingga arus puncak menjadi tinggi. * la dalam amper. U dalam volt. Pn dalam watt. Bila Pn dalam kw, kalikan persamaan di atas dengan,000. Customer Training Januari 05 - Indonesia 8
ν pemanas dan penerangan ν perlengkapan pemanas jenis resistif dan lampu pijar (konvensional atau halogen) daya nominal kw 0. 0.2 0.5.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 6 7 8 9 0 Kebutuhan arus -phase -phase 3-phase 3-phase 27 V 0.79.58 3.94 7.9.8 5.8 9.7 23.6 27.6 3.5 35.4 39.4 47.2 55. 63 7 79 230 V 0.43 0.87 2.7 4.35 6.52 8.70 0.9 3 5.2 7.4 9.6 2.7 26. 30.4 34.8 39. 43.5 230 V 0.25 0.50.26 2.5 3.77 5.02 6.28 7.53 8.72 0.3 2.6 5. 7.6 20. 22.6 25. 400 V 0.4 0.29 0.72.44 2.7 2.89 3.6 4.33 5.05 5.77 6.5 7.22 8.66 0..5 3 4.4 Customer Training Januari 05 - Indonesia 9
pemanas dan penerangan q lampu fluoresen dan perlengkapan yang saling berhubungan - lampu tabung fluoresen standar Daya Pn (watt) yang diindikasikan pada tabung lampu fluoresen tidak mencakup daya yang didisipasikan pada balas. Arus yang digunakan oleh seluruh sirkit diberikan : Pbalas + Pn Ia = U x cosϕ dimana U = tegangan diaplikasikan ke lampu, dengan (kecuali selain yang diindikasikan) : p.f. = 0.6 tanpa koreksi faktor daya (PF)* kapasitor, p.f. = 0.86 dengan koreksi PF* (tunggal atau tabung ganda), p.f. = 0.96 untuk balas elektronik. Bila balas tak ada rugi-rugi daya, maka digunakan 25% Pn Table B0 memberikan nilai PF untuk berbagai macam balas. * koreksi faktor daya seringkali ditinjau sbg kompensasi pengosongan tabung lampu. Customer Training Januari 05 - Indonesia 0
ν lampu fluoresen θ tabung fluoresen kompak Tabung fluoresen kompak menawarkan fitur ekonomi dan tahan lama yang sama dengan tabung konvensional. Tabung fluoresen umumnya digunakan di tempat umum yang diterangi secara permanen (sebagai contoh : gang antar 2 gedung, jalan masuk, bar, dll...) dan dapat diletakkan dalam situasi diterangi oleh lampu pijar yang lain. Jenis lampu Daya lampu daya yg diserap (W) lampu bola dgn balas integral p.f. = 0.5 () lampu elektronik p.f. = 0.95 () lampu dgn starter (tanpa balas) jenis tunggal bentuk U p.f =0.35 jenis ganda bentuk U p.f =0.45 9 3 8 25 9 5 20 5 7 9 0 3 8 26 9 3 8 25 9 5 20 0 3 5 5 8 23 3 Arus pd 220/240V (A) 0.090 0.5 0.60 0.205 0.070 0.090 0.35 0.55 0.85 0.75 0.70 0.55 0.90 0.65 0.220 0.35 () pf kira-kira 0.95 (nilai nol untuk V dan I berarti hampir sefase) tetapi faktor daya 0.5 yang terdapat pada arus impulsif, menandakan puncaknya tertinggal setengah siklus. tabel B : kebutuhan arus dan konsumsi daya lampu fluoresen kompak (pd 220V/240V -50Hz). Customer Training Januari 05 - Indonesia
Susunan lampu starter dan balas tabung tunggal dengan starter tabung tunggal tanpa starter (2) dengan bidang starting di luar daya tabung (W) () 8 36 58 20 40 65 2x8 2x36 2x58 tabung kembar tnp starter 2x40 32 50 tabung tunggal dgn balas frekwensi tinggi p.f. = 0.96 tabung kembar dengan balas frekwensi tinggi p.f. = 0.96 2x32 2x50 daya arus(a) pd 220/240V panjang yg diserap PF tanpa PF dg balas tabung (W) koreksi koreksi elektronik(cm) 27 45 69 33 54 8 55 90 38 08 0.37 0.43 0.67 0.4 0.45 0.80 0.9 0.24 0.37 0.2 0.26 0.4 0.27 0.46 0.72 0.49 60 20 50 60 20 50 60 20 50 20 36 56 0.6 0.25 20 50 72 2 () Daya dalam watt seperti yang tertulis pada tabung (2) Digunakan secara eksclusif selama operasi pemeliharaan 0.33 0.50 tabel B0 : kebutuhan arus dan konsumsi daya pada umumnya-tabung lampu fluoresen (pd 220V/240V - 50 Hz). 20 50 Customer Training Januari 05 - Indonesia 2
perhitungan kebutuhan daya sesungguhnya untuk beban berbeda-beda q motor induksi : daya sesungguhnya dalam kva (Pa) yg dicatu ke motor adalah keluaran fungsi, efiesiensi motor dan faktor daya. q motor 3-fase Ia = q motor -fase Ia = η = per unit efisiensi Pn 3.U.η.p.f Pn U.η.p.f keluaran kw masukan kw Ia = kebutuhan arus Pn = daya nominal (kw) Pa = daya sesungguhnya (kva) p.f = faktor daya kw (masukan) kva (masukan) Customer Training Januari 05 - Indonesia 3
-motor induksi ν arus pengasutan motor (Id) sesuai dg tipe motor θ pengasutan langsung ke jala-jala, motor sangkar Id = 4.2 to 9 In (motor 2-pole) Id = 4.2 s/d 7 In (motor > 2 kutub) θ untuk motor rotor-lilit dan motor DC Id tergantung dari nilai resistans pengasutan pd sirkit rotor Id =.5 s/d 3 In (nilai rata-rata 2.5 In) θ pengasutan Star -Delta - 3 In Customer Training Januari 05 - Indonesia 4
Soal-soal. Sebutkan faktor apa saja yang harus diperhatikan dalam merancang instalasi listrik? 2. Apakah faktor ks? 3. Diketahui sebuah gedung apartemen 5 lantai 220V/380V, tiap lantainya terdiri dari : - Lantai 4: 6 konsumen, 36 kva - Lantai 3: 4 konsumen, 24 kva - Lantai 2: 5 konsumen, 30 kva - Lantai : 6 konsumen, 36 kva - Lantai G: 4 konsumen, 24 kva Tentukan : a. Kebutuhan daya maksimum kva tiap lantai? b. Besarnya arus per fase tiap lantai? Customer Training Januari 05 - Indonesia 5
Akhir presentasi Customer Training Januari 05 - Indonesia 6