MODEL PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF RELATIVITAS KHUSUS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA MAKALAH

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Volume III No. 1, Maret 2009, ISSN : , Halaman : 21-30

USING COMPUTER SIMULATION TO IMPROVE CONCEPT COMPREHENSION OF PHYSICS TEACHER CANDIDATES STUDENTS IN SPECIAL RELATIVITY

CRITICAL THINKING SKILLS ENHANCEMENT PROSPECTIVE STUDENT TEACHERS MODEL WITH IMM-ISSP

USING PROBLEM BASED LEARNING MODEL TO INCREASE CRITICAL THINKING SKILL AT HEAT CONCEPT

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan fisika zat padat adalah salah satu mata kuliah yang

PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN MEDAN MAGNET UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS MAHASISWA

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS TINGGI BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA CALON GURU SD

MODEL MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS GAYA BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PENDAHULUAN FISIKA ZAT PADAT

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Kalor Siswa SMA

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MODEL TUTORIAL MATERI IMPULS DAN MOMENTUM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Darussalam 23111, Banda Aceh. ABSTRAK. Kata Kunci: Kooperatif Tipe Jigsaw, Pencemaran Lingkungan, Berpikir Kritis.

Penerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu

Desain Sampul dan Tata Letak: Ridwan Efendi. Penerbit: Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA UPI

Mukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan, Ashari

PENGGUNAAN MEDIA CAMTASIA STUDIO BERBANTUAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI DI SMA NEGERI 12 BANDA ACEH

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY AND SOCIETY (SETS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PELAJARAN FISIKA

Korelasi Penguasaan Konsep Dan Berpikir Kritis Mahasiswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Simulasi Komputer

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

(Artikel) Oleh KHOIRUNNISA

PENGARUH PEMBELAJARAN DIAGRAM ROUNDHOUSE DISERTAI MODUL TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI MTSN DEWANTARA

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF MATEMATIS SISWA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MEJAYAN KABUPATEN MADIUN

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

*Mariana **Hayati *Dosen FKIP Universitas Lancang Kuning *Alumni FKIP Universitas Lancang Kuning

Dwi Ratnaningdyah. Universitas PGRI Palembang, Palembang. ABSTRAK

Yosico Indagiarmi 1 and Abd Hakim S 2

Pengaruh Penerapan Praktikum Virtual Berbasis Problem Solving Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa

Muhammad Amil Busthon Universitas Negeri Malang Kata kunci: simulasi, sketchup, fisika zat padat, model tiga dimensi

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

Derlina dan Bintang Nainggolan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

PENGARUH LATIHAN INFERENSI LOGIKA SISWA TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA TOPIK GETARAN DAN GELOMBANG DI SMP NEGERI 1 BOJONEGORO

Taufiq and Ketang Wiyono. Departement of Phyiscs Education, Sriwijaya University

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA SMK MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI

Pengaruh Media Animasi Submikroskopik terhadap Peningkatan Keterampilan Memecahkan Masalah Mahasiswa

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN KONSEP OPTIK BAGI CALON GURU

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

Widhar Dwi Utami, I Wayan Dasna, Oktavia Sulistina Universitas Negeri Malang

Septi Lilis Suryani dan Eko Hariyono Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya. Key Words : academic skill, guided discovery, learning output, heat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

Jurusan Kimia, Jalan Mannuruki IX, Makassar 90224

JURNAL OLEH: ADRIYAN MUTMAYANI E1M

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Peer Instruction Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sigi

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No.2, pp , May 2015

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah

PENERAPAN MODEL TREFFINGER PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP

PENGARUH PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH FLUIDA STATIS SISWA KELAS XI MAN 3 MALANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI SEL DI KELAS XI IPA

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar ISSN Vol. 8. No.2 Juli 2016 Hal

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMAN 1 KALIANGET

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMP UNGGULAN AMANATUL UMMAH SURABAYA

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak

*Maratul Afidah **Ade Purmatisa

Pembelajaran Melalui Strategi REACT Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Sekolah Menengah Kejuruan

ARTIKEL TUSZIE WIDHIYANTI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan menguraikan hasil penelitian pembelajaran

PENGARUH PEMBELAJARAN STRATEGI REACT TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA PGSD TENTANG KONEKSI MATEMATIS

PENGARUH PEMBELAJARAN IPA BERBASIS SCIENCE PROCESS AND ENVIRONMENT TERHADAP KETERCAPAIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KETERAMPILAN ILMIAH SISWA SMP

: 07/UP/SNK/HKI-Kaltim/2014 Lamp. : - : Undangan sebagai Pemakalah Oral Kepada Yth. Iis Intan Widiyowati di Universitas Mulawarman Samarinda

PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SDN BANDUNGREJOSARI 3

Pengaruh Model Direct Instruction Berbantuan Simulasi Virtual Terhadap Penguasaan Konsep Siswa

Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana Cianjur

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu (quasi

Beti Juwita Sari (1), Abdurrahman (2), Nengah Maharta (2) Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila, (2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Artikel diterima: Oktober 2017; Dipublikasikan: November 2017

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA SUB POKOK BAHASAN CERMIN DATAR

PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA MATERI PENGUKURAN FISIKA ABSTRAK

PF-25: PENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBANTUAN PHET TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

Ria Septiana, Ila Rosilawati, Tasviri Efkar, Noor Fadiawati, Nina Kadaritna Pendidikan Kimia, Universitas Lampung

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS GRUP INVESTIGATION DAN DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI HASIL BELAJAR

Reskiwati Salam Universitas Negeri Makassar Abstract

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

MODEL PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF RELATIVITAS KHUSUS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA MAKALAH SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN DI FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA Palembang, 14 Mei 2009 Oleh : KETANG WIYONO, S.Pd. Dr. AGUS SETIAWAN, M.Si. Dr. ANDI SUHANDI, M.Si. 1

MODEL PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF RELATIVITAS KHUSUS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA 1 Ketang Wiyono Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya (ketangw_pfisunsri@yahoo.com) Agus Setiawan, Andi Suhandi Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (agus_setiawan@upi.edu & a_bakrie@yahoo.com) ABSTRACT The aim of this research is to examine an interactive multimedia learning model in order to improve Senior High School student s critical thinking skills. This research was carried out by using quasi experimental method. The students of class XII at a Senior High School in Ogan Komering Ilir South Sumatera in 2008/2009 were chosen as the subject of this research and two classes were taken as the sample. This research revealed significantly that the student that used interactive multimedia learning model had more critical thinking skills than the students that used conventional method. The average of N-gain of critical thinking skills for experiment class is 0,85 while for control class is 0,45. The highest N-gain in the experiment class is 0,98, for to find the similarities and differences indicator of time while the smallest N-Gain is 0,40, for to difine subject matter indicator. The teacher and students gave good comments on the implemented model. We conclude that the interactive multimedia learning model is better than conventional learning model in improving the student s critical thinking skill. Keywords : Interactive multimedia, special relativity, critical thinking skills Pendahuluan Fisika merupakan salah satu cabang IPA yang mendasari perkembangan teknologi maju dan konsep hidup harmonis dengan alam. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dipicu oleh temuan di bidang fisika material melalui penemuan piranti mikroelektronik yang mampu memuat banyak informasi dengan ukuran sangat kecil. Sebagai ilmu yang mempelajari fenomena alam, fisika juga memberikan pelajaran yang baik kepada manusia untuk hidup selaras berdasarkan hukum alam. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan serta pengurangan dampak bencana alam tidak akan berjalan secara optimal tanpa pemahaman yang baik tentang fisika. Pembelajaran fisika dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan 1 Makalah diseminarkan pada Seminar Nasional Pendidikan yang diselenggarakan oleh FKIP Universitas Sriwijaya Palembang, pada tanggal 14 Mei 2009 2

kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup (PermendiknasNo. 22 Tahun 2006). Topik relativitas khusus merupakan salah satu materi yang diajarkan di SMA kelas XII semester 2. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh guru fisika dalam pembelajaran teori relativitas khusus adalah penguasaan konsep yang dicapai siswa masih rendah. Menurut hasil penelitian Ding (2006) dalam Budiman (2008) tentang perbaikan pengajaran dan pembelajaran pada fisika modern dengan strategi kontemporer, konten dari fisika modern terdiri dari tiga bagian yaitu fisika kuantum, teori relativitas, dan fisika inti yang semuanya penuh dengan deengan konsep yang bersifat abstrak. Berdasarkan studi pendahuluan diperoleh hasil bahwa pembelajaran topik relativitas khusus dilakukan oleh guru dengan metode ceramah, yang menyebabkan siswa sulit dalam memahami konsep-konsep relativitas khusus yang bersifat abstrak. Agar konsep-konsep relativitas khusus yang abstrak mudah dipahami oleh siswa perlu adanya inovasi-inovasi dalam pembelajaran fisika (Wiyono, 2008). Salah satu inovasi pembelajaran fisika yaitu dengan pengintegrasian teknologi informasi dan komunikasi dalam bentuk multimedia interaktif. Budiman (2008) telah melakukan penelitian yang hasilnya menyatakan bahwa konsep-konsep yang bersifat abstrak seperti dualisme gelombang partikel dapat dipahami oleh siswa dengan bantuan model pembelajaran multimedia interaktif. Pada proses pembelajaran perlu dikembangkan keterampilan berpikir yang merupakan suatu aktivitas mental untuk memperoleh pengetahuan. Berdasarkan prosesnya berpikir dapat dikelompokkan kedalam berpikir dasar dan berpikir kompleks. Proses berpikir kompleks yang disebut berpikir tingkat tinggi mencakup empat macam, yaitu pemecahan masalah, pengambilan keputusan, berpikir kritis dan berpikir kreatif (Costa, 1985). Keterampilan berpikir kritis termasuk salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi. Keterampilan berpikir kritis secara esensial merupakan keterampilan menyelesaikan masalah (problem solving). Menurut Ennis berpikir kritis adalah kemampuan bernalar dan berpikir reflektif yang diarahkan untuk memutuskan hal-hal yang meyakinkan untuk dilakukan (Costa 1985). Norris dan Ennis dalam Stiggin (1994) menyatakan bahwa berpikir kritis merupakan berpikir 3

masuk akal dan reflektif yang difokuskan pada pengambilan keputusan tentang apa yang dilakukan atau diyakini. Masuk akal berarti berpikir berdasarkan atas fakta-fakta untuk menghasilkan keputusan yang terbaik. Reflektif artinya mencari dengan sadar dan tegas kemungkinan solusi yang terbaik. Untuk dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis pada pembelajaran konsep-konsep fisika yang bersifat abstraks perlu bantuan teknologi informasi Teknologi informasi dalam pendidikan diaplikasikan dalam bentuk multimedia berupa perangkat lunak (software), yang memberikan fasilitas kepada siswa untuk mempelajari suatu materi. Penggunaan aplikasi multimedia dalam pembelajaran akan meningkatkan efisiensi, motivasi, serta memfasilitasi belajar aktif, belajar eksperimental, konsisten dengan belajar yang berpusat pada siswa, dan memandu pebelajar untuk belajar lebih baik. Hasil-hasil penelitian yang relevan antara lain model pembelajaran hipermedia pada materi induksi magnetik dapat meningkatkan penguasaan konsep fisika dan dapat meningkatkan keterampilan generik sains guru serta memberikan tanggapan yang baik terhadap model pembelajaran hipermedia materi pokok induksi magnetik (Setiawan dkk, 2007). Model pembelajaran berbasis multimedia berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar fisika dengan rata-rata gain kelas eksperimen lebih unggul sebesar 4,73 terhadap ratarata gain kelas kontrol sebesar 3,19. perbedaan tersebut signifikan pada taraf nyata 0,05 dengan probabilitas 0,00 dengan t hitung sebesar 4,064 yang lebih besar dibandingkan dengan t tabel sebesar 2,060 (Wiendartun dkk, 2007). Penggunaan Teknologi dalam pembelajaran fisika (Physics Education Technology/PhET) lebih produktif dibandingkan dengan metode tradisional seperti ceramah dan demonstrasi (Finkelstein, 2006). Simulasi PhET untuk mekanika kuantum membantu kesulitan mahasiswa memahami mekanika kuantum yang menurut mahasiswa sulit karena bersifat abstrak (McKagan, 2007). Penggunaan program fisika yang berbasis web secara signifikan efektif pada skor-skor perbedaan ratarata pretest dan posttest FCI siswa sekolah menengah dan meningkatkan prestasi mereka dalam memahami konsep gaya dan gerak (Damirci, 2007). Berdasarkan uraian di atas, maka dipandang perlu dilakukan suatu penelitian mengenai penggunaan model pembelajaran berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa SMA pada topik relativitas khusus. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagimanakah perbandingan peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa antara yang 4

mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran fisika multimedia interaktif relativitas khusus dengan yang mendapatkan pembelajaran dengan model konvensional? Penelitian ini bertujuan untuk mengkontruksi model pembelajaran multimedia interaktif relativitas khusus dan menguji penggunaannya pada pembelajaran materi relativitas khusus di SMA untuk melihat efektivitasnya dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa SMA. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi. Eksperimen kuasi digunakan untuk mengetahui perbandingan peningkatan penguasaan konsep, keterampilan generik sains dan berpikir kritis siswa yang menggunakan model pembelajaran multimedia interaktif relativitas khusus dengan model konvensional. Desain penelitian yang digunakan adalah nonequivalent control group design (Sugiyono, 2008). Instrumen yang digunakan yaitu (1) tes keterampilan generik sains yang berbentuk pilihan ganda, (2) angket untuk mengetahui tanggapan siswa dan guru. Pengolahan data dilakukan dengan menghitung skor gain ternormalisasi dan uji perbedaan dua rerata dengan menggunakan SPSS14, sedangkan data angket berupa skala kualitatif dikonversi menjadi skala kuantitatif. Hasil dan Pembahasan 1. Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis Relativitas Khusus Peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa dinilai dari jawaban tes awal dan tes akhir setelah mengikuti pembelajaran. Indikator keterampilan berpikir kritis yang diteliti meliputi mengidentifikasi hal yang relevan, mendefinisikan materi subyek, menggunakan strategi logis, menemukan persamaan dan perbedaan, melaporkan berdasarkan pengamatan. Hasil penilian keterampilan berpikir kritis berupa skor yang kemudian dihitung persentasenya. Persentase pencapaian skor rata-rata tes awal, tes akhir dan N-gain keterampilan berpikir kritis antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Gambar 1 5

Gambar 1. Perbandingan persentase skor rata-rata tes awal, tes akhir dan N-gain keterampilan berpikir kritis kelas eksperimen dan kelas kontrol Berdasarkan perolehan data skor rata-rata tes awal, tes akhir dan N-gain pada Tabel 4.3 diketahui bahwa skor rata-rata tes awal siswa kelas eksperimen sebesar 43,8 % dari skor ideal, sementara skor rata-rata tes awal siswa kelas kontrol sebesar 44,1 % dari skor ideal. Selanjutnya berdasarkan perolehan data skor rata-rata tes akhir pada kedua kelas diketahui bahwa skor rata-rata tes akhir kelas eksperimen sebesar 90,8 % dari skor ideal, sementara perolehan rata-rata skor tes akhir kelas kontrol sebesar 70,1 % dari skor ideal. Perolehan rata-rata N- gain untuk kelas eksperimen sebesar 0,85 dan kelas kontrol sebesar 0,45. Ratarata N-gain untuk kelas eksperimen termasuk kategori tinggi dan rata-rata N-gain untuk kelas kontrol termasuk kategori sedang. Dengan demikian Rata-rata N- gain untuk kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata N-gain kelas kontrol. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perolehan N-gain pada kelas eksperimen tertinggi terjadi pada indikator menemukan persamaan dan perbedaan yaitu sebesar 0,98 dengan kategori tinggi dan terendah terjadi pada indikator mendefinisikan materi subyek sebesar 0,40 dengan kategori sedang, sementara pada kelas kontrol N-gain tertinggi terjadi pada indikator melaporkan berdasarkan pengamatan yaitu sebesar 0,51 dengan kategori sedang dan terendah terjadi pada indikator menemukan persamaan dan perbedaan sebesar 0,10 dengan kategori rendah. Dari analisis dapat diketahui peningkatan N-gain berpikir kritis siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Perbandingan N-gain keterampilan berpikir kritis setiap indikator dapat dilihat pada Gambar 2 6

Keterangan : KBK1=Mengidentifikasi hal yang relevan; KBK2=Mendefinisika materi subyek; KBK3= Menggunakan strategi logis; KBK4= Menemukan persamaan dan perbedaan; KBK5= Melaporkan berdasarkan pengamatan Gambar 2. Perbandingan N-gain keterampilan berpikir kritis untuk setiap indikator antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Berdasarkan persentase perolehan skor keterampilan berpikir kritis tes awal pada kelas eksperimen tertinggi terjadi pada indikator mendefinisikan materi subyek sebesar 63,5 % dan terendah terjadi pada indikator menggunakan strategi logis sebesar 25,0 % sedangkan pada kelas kontrol persentase perolehan skor tes awal tertinggi terjadi pada indikator mendefinisikan materi subyek sebesar 75,0 % dan terendah terjadi pada indikator menggunakan strategi logis sebesar 14,4 %. Persentase perolehan skor peningkatan keterampilan berpikir kritis tes akhir pada kelas eksperimen tertinggi terjadi pada indikator menemukan persamaan dan perbedaan sebesar 98,7 % dan terendah terjadi pada indikator menggunakan strategi logis sebesar 85,6 % sedangkan pada kelas kontrol prosentase perolehan skor tes akhir tertinggi terjadi pada indikator mendefinisikan materi subyek sebesar 86,5 % dan terendah terjadi pada indikator menggunakan strategi logis sebesar 52,9 %. Dengan demikian persentase peningkatan keterampilan berpikir kritis setiap indikator setelah dilakukan tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol mengalami peningkatan. Uji normalitas distribusi data berpikir kritis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Diperoleh hasil bahwa data berdistribusi normal pada signifikansi masingmasing 0,540 untuk kelas eksperimen dan 0,589 untuk kelas kontrol. Uji homogenitas varian data berpikir kritis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol 7

dengan menggunakan Levene Tes (Test of Homogeneity of Variances) diperoleh hasil bahwa varian data homogen pada signifikansi 0,946. Setelah diperoleh data peningkatan keterampilan berpikir kritis berdistribusi normal dan homogen maka selanjutnya dilakukan uji statistik parametrik (uji t dengan α= 0,005). Dengan menggunakan Independent Samples Test diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan keterampilan berpikir kritis kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan nilai t = 5,738. Berdasarkan analisis dari uji t dapat disimpulkan bahwa peningkatan keterampilan berpikir kritis kelas eksperimen lebih baik daripada peningkatan keterampilan berpikir kritis kelas kontrol. 2. Tanggapan Guru Terhadap Penerapan Model Pembelajaran Multimedia Interaktif Relativitas Khusus Untuk mengetahui tanggapan guru fisika terhadap model pembelajaran multimedia interaktif relativitas khusus dilakukan dengan membagikan angket yang berisi butir-butir pernyataan tentang model pembelajaran yang dibuat. Berdasarkan tanggapan guru yang diperoleh melalui angket dapat disimpulkan bahwa guru memberikan tanggapan positif (baik) terhadap penerapan model pembelajaran multimedia interaktif relativitas khusus dapat dilihat pada Tabel 1 Tabel 1 Rekapitulasi tanggapan guru terhadap penerapan model pembelajaran No multimedia interaktif relativitas khusus. Indikator 1 Menunjukkan perasaan senang terhadap fisika dengan multimedia interaktif 2 Menunjukkan ketertarikan terhadap tampilan dan fasilitas dalam multimedia interaktif 3 Menunjukkan kesungguhan dalam belajar topik relativitas khusus dengan multimedia interaktif 4 Menunjukkan kesungguhan dalam mengerjakan soal yang di berikan melalui multimedia interaktif Rata- Rata Persentase (%) Kriteria 3,75 93,7 Baik 3,67 91,7 Baik 3,67 91,7 Baik 4,00 100 Sangat baik Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa persentase tanggapan guru terhadap penerapan model pembelajaran multimedia interaktif relativitas khusus tinggi. 8

3. Tanggapan Siswa Terhadap Penerapan Model Pembelajaran Multimedia Interaktif Relativitas Khusus Untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran multimedia interaktif relativitas khusus dilakukan dengan membagikan angket yang berisi butir-butir pernyataan tentang model pembelajaran yang dibuat. Berdasarkan tanggapan siswa yang diperoleh melalui angket dapat disimpulkan bahwa siswa memberikan tanggapan positif (baik) terhadap penerapan model pembelajaran multimedia interaktif relativitas khusus dapat dilihat pada Tabel 2 Tabel 2 Rekapitulasi tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran multimedia interaktif relativitas khusus. No Indikator Rata-Rata Persentase (%) Kriteria 1 Menunjukkan perasaan senang terhadap fisika 3,06 76,4 Baik dengan multimedia interaktif 2 Menunjukkan ketertarikan terhadap tampilan dan fasilitas dalam multimedia 3,33 83,3 Baik interaktif 3 Menunjukkan kesungguhan dalam belajar topik relativitas khusus dengan multimedia 3,17 79,2 Baik interaktif 4 Menunjukkan kesungguhan dalam mengerjakan soal yang di berikan melalui multimedia interaktif 3,11 77,9 Baik Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa persentase tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran multimedia interaktif relativitas khusus tinggi. Berdasarkan sebaran angket yang diberikan kepada guru, diketahui bahwa guru memberikan tanggapan baik terhadap model pembelajaran multimedia interaktif relativitas khusus. Model pembelajaran multimedia interaktif mempermudah guru dalam mengajarkan materi relativitas khusus yang bersifat abstrak serta dapat meningkatkan penguasaan konsep, keterampilan generik sains dan berpikir kritis siswa. Berdasarkan sebaran angket yang diberikan kepada siswa, diketahui bahwa indikator yang menunjukkan perasaan senang terhadap fisika dengan multimedia interaktif, ketertarikan terhadap tampilan dan fasilitas dalam 9

multimedia interaktif, kesungguhan dalam belajar topik relativitas khusus dengan multimedia interaktif dan kesungguhan dalam mengerjakan soal yang di berikan melalui multimedia interaktif semuanya menunjukkan prosentase yang tinggi. Tanggapan baik yang dikemukakan oleh guru dan siswa disebabkan karena fungsi dari multimedia interaktif dalam dunia pendidikan, sebagai perangkat lunak (sofware) pembelajaran, yang memberikan fasilitas kepada siswa untuk mempelajari suatu materi. Multimedia memiliki keistimewaan diantaranya adalah (1) interaktif dengan memberikan kemudahan umpan balik; (2) kebebasan menentukan topik pembelajaran; (3) kontrol yang sistematis dalam proses belajar (Munir, 2008) Kesimpulan Peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa yang menggunakan model pembelajaran multimedia interaktif secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Rata-rata N-gain keterampilan berpikir kritis siswa kelas eksperimen 0,85 (kriteria tinggi) dan kelas kontrol 0,45 (kriteria sedang), menunjukkan bahwa penggunaan multimedia interaktif lebih efektif daripada pembelajaran konvensional. Peningkatan tertinggi keterampilan berpikir kritis kelas eksperimen sebesar 0,98 pada indikator menemukan persamaan dan perbedaan dan terendah sebesar 0,40 pada indikator mendefinisikan materi subyek. Guru dan siswa memberikan tanggapan baik terhadap model pembelajaran multimedia interaktif relativitas khusus. Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar dilakukan penelitian tentang model pembelajaran multimedia interaktif lainnya terutama untuk materi-materi fisika modern yang jarang dilakukan eksperimen oleh guru fisika di SMA misalnya inti atom dan radioaktivitas 10

DAFTAR PUSTAKA Budiman, Isep. dkk. (2008). Model Pembelajaran Multimedia Interaktif Dualisme Gelombang Partikel untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. Vol 2 (1), 48-55. Costa, A.L. (1985). Goal for Critical Thingking Curriculum. In Costa A.L. (ed). Developing Minds : A. Resource Book for Teaching Thingking. Alexandria : ASCD. 54-57. Damirci, Neset. (2007). A Study About Student Misconceptions In Force And Motion Concept By Incorporating A Web-Assisted Physics Program. The Turkish Online Journal of Educational Technology-TOJET Vol. 4 Finkelstein, Noah et al. (2006). HighTech Tools for Teaching Physics: The Physics Education Technology Project. MERLOT Journal of Online Learning and Teaching Vol. 2, No. 3, September 2006 Department of Physics University of Colorado at Boulder Boulder, Colorado, USA. Tersedia di http://www.google.co.id/search?hl=id&q=journal%2bphet% 2BPdf&start=20&sa=N.(20 April 2008). McKagan, et al. (2007). Developing and Researching PhET simulations for Teaching Quantum Mechanics. American Journal of Physics Vol. 76, No.4503.Tersedia di http://arxiv.org/abs/0709.4503v2. (20 April 2008). Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung : ALFABETA. Peraturan Mendiknas No. 22. (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Setiawan, A dkk. (2007). Influence of Hypermedia Instruction Model on Magnetic Induction Topic to Comprehension of Physics Concept and Science Generic Skill of Physics Teachers. Prossiding Seminar Internasional Pendidikan IPA. SPS UPI Bandung. Stiggin, R.J. (1994). Student-Centered Classroom Assessment. New York : Macmillan College Publishing Company, Inc. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dab R&D). Bandung : ALFABETA. Wiendartun, dkk. (2007). The Effect of Multimedia Teaching and Learning on The Achievement of Physics Learning. Prossiding Seminar Internasional Pendidikan IPA. SPS UPI Bandung. Wiyono, Ketang. (2008). Pengintegrasian TIK dalam Pembelajaran Fisika di SMA N 1 Indralaya Kabupaten Ogan Ilir. Laporan Studi Kasus SPs UPI Bandung : Tidak diterbitkan. 11

12