Presentasi Pembelajaran Model Active Learning. Soleh Amini Fakultas Psiklogi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dasar yang menjadi tujuan utama Pendidikan di Sekolah Dasar yaitu membaca,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dimana awal kehidupan sebagai mahasiswa di perguruan tinggi, individu (remaja)

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia industri saat ini semakin tinggi. Tidak heran jika

BAB I PENDAHULUAN. belajar diantaranya motivasi belajar dan tingkat kemampuan awal siswa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam arti belajar. Perubahan yang terjadi dalam aspek-aspek kematangan, pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam upaya membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran matematika, kemampuan berpikir sangat penting sebagai modal. utama untuk meningkatkan hasil belajar matematika.

BAB I PENDAHULUAN. di bidang tekhnologi, ilmu pengetahuan, ekonomi, dan pendidikan. Perubahan

commit to user BAB I PENDAHULUAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan formal dapat ditempuh mulai dari tingkat terendah yaitu pre-school/

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari sejak SD. sampai SMA bahkan perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lia Liana Iskandar, 2013

BAB I PENDAHULUAN. interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi. yang tersusun dalam suatu kurikulum pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang penting di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu persoalan penting bagi kemajuan

PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. yang langsung dikaitkan dengan praktek pembelajaran. Pembelajaran aktif (Active Learning) adalah aktifitas pembelajaran

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF METODE LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kebutuhan dibentuk oleh lima kebutuhan konatif (conative needs), yang memiliki karakter

BAB I PENDAHULUAN. Individu tidak akan berkarya jika karya itu tidak bermanfaat bagi dirinya ataupun

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB. I PENDAHULUAN. keaktifan, kreativitas, motivasi peserta didik dalam mengikuti seluruh rangkaian

Alfiyatul Fajar K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengalamannya kepada siswa pada setiap mata pelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. hal yang tidak dipahami kemudian dilihat, diamati hingga membuat seseorang

BAB I PENDAHULUAN. penyiar radio, presenter TV, negosiator dan masih banyak lagi.

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TGT (Team Games Tournament) YANG DILENGKAPI DENGAN MEDIA POWER POINT DAN DESTINASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat dibutuhkan dalam kelangsungan dan kesejahteraan hidup

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya

PENINGKATAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE MONTESSORI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA

Seminar Nasional Pendidikan Dasar Universitas Negeri Medan 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini peran dan fungsi pendidikan sekolah semakin penting dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan sasarannya. Sutikno (2005: 29) mengemukakan bahwa pembelajaran efektif

MODEL PEMBELAJARAN NONDIRECTIVE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA STRATEGI AKTIF COLLEGE BALLL

BAB I PENDAHULUAN. berpikir dan berupaya para pemerhati pendidikan merupakan hal yang bersifat. tantangan zaman dalam era globalisasi ini.

BAB I PENDAHULUAN. meliputi keterampilan mengamati dengan seluruh indera, mengajukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan satu sistem

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan

Lampiran 1. Surat Pernyataan. 1. Tujuan dari kuesioner ini adalah pengambilan data untuk skripsi.

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. baik dari segi kognitif, psikomotorik maupun afektif.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I. melalui proses pendidikan akan memunculkan manusia-manusia yang

II TINJAUAN PUSTAKA. dari guru ke siswa tidak semudah yang dibayangkan oleh kebanyakan orang

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Keberhasilan pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan-kegiatan belajarnya dan memberi petunjuk atas perbuatan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

TINJAUAN PUSTAKA. TPS adalah suatu struktur yang dikembangkan pertama kali oleh Profesor

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Keberlanjutan generasi manusia sedikit banyaknya ditentukan oleh kualitas pendidikan. Maka

KORELASI TINGKAT INTELIGENSI SISWA DENGAN HASIL PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF SISWA KELAS I SD NEGERI JABUNGAN SEMARANG

PETRUS MOHAMMAD WAHYUDI SDN Ringinsari I Kandat Kediri

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMUAIAN PANJANG MELALUI SFAE SISWA KELAS X TPTU SMK NEGERI 1 BIREUEN. Oleh Fatimah Abubakar*

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan pondasi bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam perjalanan karirnya, Sekolah Dasar Negeri 2 Pomah Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sekarang dihadapkan pada tantangan-tantangan yang. mengharuskannya mampu melahirkan individu-individu yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. belajar. Belajar adalah usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

II. TINJAUAN PUSTAKA. Huda (2014) mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan dan keterampilan, serta manusia manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas kehidupan, terutama

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

PENGGUNAAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK TENTANG STRUKTUR DAUN DAN FUNGSI DAUN PADA

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan sumber daya manusia, dituntut untuk terus mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. menguasai fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menuntut guru lebih inovatif dalam merancang pembelajaran, artinya

Sugeng Pramono Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta

PENGARUH PENGGUNAAN CROSSWORD PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan merupakan wadah kegiatan sebagai pencetak

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat serta persaingan global menuntut lulusan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam

SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 MOJOAGUNG KECAMATAN KARANGRAYUNG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013 PUBLIKASI ILMIAH

Sosialisasi Bahasa dalam Pembentukkan Kepribadian Anak. Sosialisasi bahasa adalah medium tanpa batas yang membawa segala sesuatu di

MANUAL PROSEDUR SEMINAR KELAS

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghasilkan sumber daya manusia yang benar-benar berkulitas guna

EKO SAPUTRO F

BAB 1 PENDAHULUAN. SD Negeri Tlahap terletak di Desa Tlahap Kecamatan Kledung Kabupaten

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era gobalisasi ini, perkembangan masyarakat di berbagai bidang

MEIDITA CAHYANINGTYAS K

UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP. Muhamad Kurnia Sugandi 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Pembelajara Tematik Terpadu dan Pendekatan Scientific. 1. Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu

Transkripsi:

Presentasi Pembelajaran Model Active Learning Soleh Amini Fakultas Psiklogi Universitas Muhammadiyah Surakarta solehaminiyahman@yahoo.co.id Abstraksi Mengajar dan presentasi adalah dua hal yang sama tetapi mengandung muatan yang berbeda. Siapapun yang melakukan proses pengajaran pasti melakukan presentasi. Tetapi kegiatan presentasi belum tentu mengandung muatan pembelajaran. Proses pembelajaran pada dasarnya adalah sebuah proses interaksi psikoakademik, sosioakademik, dan culturalacademik sehingga perlu dibangun hubungan yang berkeseimbangan antara ketiga unsur tersebut dalam interaksi pembelajaran. Suasana belajar yang sehat, menyenangkan dan menggembirakan hanya mungkin terwujut bila proses pembelajaran dilakukan dalam kerangka proses pembelajaran aktive (active learning proces). Mengajar adalah merupakan rangkaian dari suatu proses komunikasi ilmiah yang terjadi antara guru dan murid. Dalam proses mengajar aspek kognitif menjadi main target atau target utama guna membentuk suatu pemahaman kuantitatif maupun kualitatif terhadap suatu satuan mata pelajaran tertentu. Sedangkan presentasi adalah proses tranmisi komunikasi dalam bentuk penyampaian suatu gagasan atau informasi-informasi tertentu di hadapan seseorang atau sejumlah orang (biasanya secara verbal), sehingga mewujud pengetahuan baru pada tujuan sasaran (target goal) nya. Kegiatan presentasi adalah aktifitas yang sangat berkaitan dengan masalah interaksi sosial. Oleh karena itu dalam melakukan presentasi (baik sebagai pengajar, trainer, pemasar dll), seorang presenter harus memperhatikan masalah-masalah yang berkaitan dengan persoalan persepsi sosial. Inti kegiatan dari active learning adalah penciptaan suasana akademik pembelajaran yang aktive dengan pelibatan peserta belajar secara langsung dalam proses kegiatan belajar mengajar. Kata kunci : PENDAHULUAN. Proses pembelajaran pada dasarnya adalah sebuah proses interaksi psikoakademik, sosioakademik, dan culturalacademik sehingga perlu dibangun hubungan yang berkeseimbangan antara ketiga unsur tersebut dalam interaksi pembelajaran. Salah satu media yang memungkinkan terciptanya hubungan yang berimbang dan berkesinambungan 50

tersebut adalah penciptaan suasana belajar yang sehat, menyenangkan dan menggemberikan. Suasana belajar yang sehat, menyenangkan dan menggembirakan tersebut hanya mungkin terwujut bila proses pembelajaran dilakukan dalam kerangka proses pembelajaran aktive (active learning proces). Yaitu model pembelajaran yang mengedepankan peran serta dari semua pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran itu. Oleh karena tujuan pembelajaran akan tercapai bila guru (instruktur) dan murid (treainee) serta sarana prasarana pembelajaran telah dipersiapakan dengan baik. Mengajar dan Presentasi Mengajar dan presentasi adalah dua hal yang sama tetapi mengandung muatan yang berbeda. Siapapun yang melakukan proses pengajaran pasti melakukan presentasi. Tetapi kegiatan presentasi belum tentu mengandung muatan pembelajaran. Jadi jelaslah bahwa seorang pengajar mempunyai tugas yang berbeda dengan seorang presenter. Dalam kegiatan ini saya asumsikan anda semua akan melakukan kegiatan pengajaran dalam bentuk presentasi terbuka, dan saya asumsikan pula bahwa anda sudah menguasai materi pengajaran anda. Maka dari itu tulisan ini akan memberikan panduan kepada anda bagaimana menjadi presenter yang menyenangkan dan menggembirakan sehingga tugas pengajaran yang menjadi tugas anda dapat berhasil dan berdaya guna bagi siswa-siswi anda. Mengajar Dalam kaidah pembelajaran akademik, mengajar adalah merupakan rangkaian dari suatu proses komunikasi ilmiah yang terjadi antara guru dan murid. Dalam proses mengajar aspek kognitif menjadi main target atau target utama guna membentuk suatu pemahaman kuantitatif maupun kualitatif terhadap suatu satuan mata pelajaran tertentu. Parameter keberhasilan proses mengajar ini dilihat dari indek nilai yang dicapai oleh murid dalam mengerjakan evaluasi belajar, baik berupa ujian tengah semester, ujian semeaster, ujian nasional atau bentuk bentuk evaluasi belajar lainnya. Semakin tinggi indek nilai yang diperoleh siswa maka siswa tersebut dikatakan telah menguasai materi dari suatu satuan mata pelajaran tertentu. Salah satu kelemahan dari mengajar adalah arus komunikasi akademik cenderung searah (one way traffic comunication). Namun demikian bagi guru atau pengajar yang terlatih dan berpengalaman kendala komunikasi ini bisa diatasi dengan pengelolaan kelas yang aktif sehingga terbentuk suasana belajar aktif atau active learning. 51

Active learning Inti kegiatan dari active learning adalah penciptaan suasana akademik pembelajaran yang aktive dengan pelibatan peserta belajar secara langsung dalam proses kegiatan belajar mengajar. Model pendekatan active learning mengusung paradigma bahwa belajar itu adalah kegaiatan bersama antara guru dan siswa. Keberhasilan pembelajaran sangat tergantung dari partisipasi aktive guru dan murid dalam proses belajar mengajar. Jadi active learning ini menuntut kemampuan fleksibilitas dan kemampuan improvisasi dari guru untuk membangkitkan keterlibatan peserta didik secara aktive dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini bisa ditempuh oleh para pengajar dengan mengembangkan teknik-teknik presentasi yang baik. Presentasi Presentasi adalah proses tranmisi komunikasi dalam bentuk penyampaian suatu gagasan atau informasi-informasi tertentu di hadapan seseorang atau sejumlah orang (biasanya secara verbal), sehingga mewujud pengetahuan baru pada tujuan sasaran (target goal) nya. Dalam prespektif psikologi sosial, kegaiatan presentasi bukan sekedar tranmisi komunikasi kepada public, tetapi merupakan kegiatan ekplorasi diri dan ekpose diri di hadapan sejumlah orang. Untuk mencapai tujuan presentasi maka seorang presenter harus melengkapi ketrampilannya dengan ketrampilan membangun rasa percaya diri sehingga dapat dicapai good performance dan excellence achivement. Minimal ada tiga tujuan sasaran (target goal) dari presentasi yaitu, memberi informasi (to inform), memberi hiburan (to entertain) dan memberi pendidikan (to education). Dari tiga targel goal tersebut seorang presenter harus memberi penekanan pada salah satunya. Apakah presentasinya itu untuk memberi informasi, menghibur ataukah mendidik. Hal ini perlu ditetapkan terlebih dahulu, karena target goal akan sangat mempengaruhi style behavior/ gaya berperilaku ketika seseorang mepresentasikan dirinya. Kegiatan presentasi adalah aktifitas yang sangat berkaitan dengan masalah interaksi sosial. Oleh karena itu dalam melakukan presentasi (baik sebagai pengajar, trainer, pemasar dll), seorang presenter harus memperhatikan masalah-masalah yang berkaitan dengan persoalan persepsi sosial. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi sosial harus menjadi perhatian serius dan dipersiapkan dengan baik sebelum melakukan presntasi. Faktor yang mempengaruhi persepsi sosial tersebut adalah : 1) penampilan/ ciri-ciri fisik, 2). Ciri-ciri sosial demografic,3) komunikasi non verbal. Di samping masalah yang terkait 52

dengan persepsi sosial tersebut seorang presenter harus melakukan beberapa persiapan agar presentasinya memberi hasil yang memuaskan. Persiapan tersebut meliputi : 1. Persiapan yang bersifat internal (genuine local preparations ) meliputi antara lain : penguasaan materi yang hendak dipresentasikan, pemahaman terhadap audience yang menjadi target goal, pemahaman dan kemampuan adaptasi terhadap lingkungan atau melliu setempat, penyesuaian terhadap media komunikasi (spt penguasaan bahasa, simbol, lambang dll). 2. Persiapan ekternal, meliputi penataan dan manajemen diri (penampilan fisik yang sesuai dengan nuansa psiko-sosio-kultural dari public), cara berpakaian, pengenaan asesoris, pengembangan bahasa tubuh, penyesuaian terhadap status sosial ekonomi publik. Dua bentuk persiapan tersebut harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Implikasi dari atas persiapan presentasi tersebut akan mensuport diri (self supported) terhadap tumbuhnya rasa percaya diri. Dengan rasa percaya diri yang baik maka bisa jadi materi yang tidak terlalu luar biasa akan menjadi luar biasa karena teknik penyampaian yang mengesankan. Sebaliknya materi yang sebenarnya sangat luar biasa bisa menjadi biasabiasa saja karena presentasinya tidak meyakinkan public. Oleh karena itu saya berani mengatakan percaya diri merupakan the main gun atau the main sword untuk memenangkan sebuah pergolakan jiwa karena tuntutan dan desakan untuk menjadi yang terbaik dan memuaskan orang banyak. Salah satu yang perlu balutan rasa percaya diri adaah kegiatan yang namanya presentasi. Presentasi bukan sekedar bisa ngomong, pandai bicara dan mahir ber cas-cis cus. Sebuah presentasi dikatakan the fully achivement bila presenter mampu memahmkan, menjelaskan, menghibur dan mendidik public sehingga terjadi perubahan perilaku pada indek perilaku yang lebih baik. Seorang guru yang berhasil adalah guru yang bisa merubah perilaku muridnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham dan dari tidak mengerti menjadi sangat mengerti. Keberhasilan proses pengajaran (presentasi) guru bukan dilihat dari perolehan nilai raport semata, tetapi dari perilaku faktual yang ditunjukkan siswa siswinya. 53

Daftar Pustaka Ali Makasum. 2003. Strategi dasar Dakwah. Jurnal Ilmu Dakwah. Vol.7 No.1 April 2003. Page 88 99. Djanalis Janaid.1990. Public Relation Dalam Teori dan Praktek. Publik Relation Service edisi VII. Malang. Jalaludin Rakhmad, 1991. Psiklogi Komunikasi. Penerbit Rosda Karya. Bandung Lunadi. AG. 1999. Komunikasi Mengena. Penerbit Kanisisus Yogyakarta. Ormrod. J. Ellis 2009. Psikologi Pendidikan Penerbit Erlangga Jakarta Santrock. John W 2009. Psikologi Pendidikan. Salemba Humanika Jakarta. Soleh Amini 2007 Teknik Presentasi Karya Ilmiah makalah pelatihan komunikasi efektif. Hotel Baron Indah 4 juli 2009. Tidak diterbitkan 54