MODIFIKASI PERILAKU BAGI ANAK AUTIS *)

dokumen-dokumen yang mirip
MODIFIKASI PERILAKU. (Alternatif Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus) Oleh Edi Purwanta Staf Pengajar PLB FIP UNY

Pedoman Identifikasi Anak Autis. Sukinah jurusan PLB FIP UNY

Konsep-konsep Modifikasi Perilaku. Danang Setyo Budi Baskoro, S.Psi., M.Psi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dapat dipastikan dalam kehidupan ini, bahwa setiap pasangan yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perilaku anak berasal dari banyak pengaruh yang

menyebabkan perkembangan otaknya terhambat, sehingga anak mengalami kurang dapat mengendalikan emosinya.

UPAYA MEMBANTU ANAK AUTIS Mohamad Sugiarmin

Pengembangan Perilaku Adaptif Bagi Anak Autis. M. Sugiarmin

KONSEP DASAR. Manusia padasarnya adalah unik memiliki kecenderungan untuk berpikir rasional dan irasional

BAB II INFORMASI GANGGUAN AUTIS

2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PROGRAM SON-RISE PADA KELUARGA DALAM MENGURANGI PERILAKU OFF-TASK PADA ANAK AUTIS

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan anak yang berbeda-beda. Begitu pula dengan pendidikan dan

A. Konsep Dasar. B. Asumsi Tingkah Laku Bermasalah

2014 PENGGUNAAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MODEL PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN DIRI DALAM UPAYA MENGEMBANGKAN POTENSI ANAK TUNALARAS Oleh : Nandi Warnandi

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

EFEKTIFITAS TEKNIK SHAPING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL NAMA-NAMA BINATANG BAGI ANAK AUTIS X KELAS DII/C DI SLB PERWARI PADANG

Chapter I AUTISMA Autisma

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

II. Deskripsi Kondisi Anak

SKRIPSI. Oleh Lina Widya Hanapy NIM

BAB I PENDAHULUAN. Dari hari ke hari istilah autisme semakin banyak diperbincangkan di

Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sisi individu yang sedang tumbuh dan disisi lain nilai sosial, intelektual dan moral

PENANGANAN LAYANAN PENDIDIKAN ANAK AUTISTIK. Mata Kuliah PENDIDIKAN ANAK AUTIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan setiap manusia pasti diikuti dengan beberapa macam

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, bahkan

BAB V PEMBAHASAN. anak menilai bahwa perilaku tantrum adalah suatu perilaku yang masih

2016 PENGGUNAAN TEKNIK TEGURAN TERHADAP PERILAKU STEREOTYPE PADA PESERTA DIDIK TOTALLY BLIND DI SLB NEGERI A KOTA BANDUNG

MENGAJARKAN BAHASA DAN KOMUNIKASI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak Oleh: Nur Hayati, S.Pd PGTK FIP UNY

MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF MENGGUNAKAN PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN LATIHAN ASERTIF PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. fenomena---teori adalah untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena.

LAMPIRAN. Universita Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi

UNTUK MENGURANGI PERILAKU AGRESIF PADA ANAK TUNARUNGU

GURU DENGAN PEMAHAMAN PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DENGAN AUTISM

LAMPIRAN. Tabel Karakteristik ADHD dan gangguan Sensori Integrasi (SI) Karakteristik Permasalahan ADHD Gangguan SI Terlalu lelah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Disabilitas adalah istilah yang meliputi gangguan, keterbatasan aktivitas,

Oleh TIM TERAPIS BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KHUSUS DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial (Sintowati, 2007). Autis merupakan gangguan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurlaela Damayanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang tua yang mendambakannya. Para orang tua selalu. di karuniai anak seperti yang diharapkan tersebut.

PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PRASEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. informasi baik media cetak maupun media elektronik. Perusahaan telah

BK KELOMPOK Diana Septi Purnama HUBUNGAN INTERPERSONAL

ASESMEN PENGAJARAN PENJASKES BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan anak merupakan sebuah proses yang indah di mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan lainnya. Setiap manusia memiliki kekurangan. Semua anak manusia tidak

Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari

DETEKSI DAN INTERVENSI DINI. MUBA, 25 Juli 2009

SEKOLAH UNTUK ANAK AUTISTIK

BAB III METODE PENELITIAN

JASSI_anakku Volume 18 Nomor 2, Desember 2016

EMPATI DAN PERILAKU PROSOSIAL PADA ANAK

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia

PARTISIPASI ORANG TUA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM TERAPI PADA ANAK AUTISME. Oleh. Edi Purwanta

R E N Y N U R L I A N A F

Teknik lainnya dalam modifikasi perilaku I

Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku

PENERAPAN PENDEKATAN MULTISENSORI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MAKNA KATA PADA ANAK AUTISTIK ABSTRAK

Oleh: Yuki Widiasari*) Desti Pujiati*) ABSTRAK. Kata kunci: modifikasi, perilaku mal adaptif, anak usia dini ABSTRACT

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. memberikan beberapa solusi penanganannya dengan melihat gejala-gejala

BAB I PENDAHULUAN. mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Siswa Sekolah Menengah

MEMAHAMI TEORI-TEORI PERILAKU BELAJAR DALAM ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali

KAJIAN LANJUT EFEKTIFITAS TEPUNG CASSAVA TERMODIFIKASI PEGAGAN TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU KOGNITIF PENDERITA AUTIS

BAB II PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE THERAPY DALAM KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam

Bab 1 Pendahuluan 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erlin Herliana, 2014 Strategi Berbahasa Pada Anak Autis Di SLB Abcde Lob

BAB I PENDAHULUAN. rata-rata dengan ditandai oleh keterbatasan intelegensi dan ketidakcakapan

TERAPI MODALITAS DALAM KEPERAWATAN JIWA

Pusat Layanan Autisme Mansfield Australia

KATA PENGANTAR. Hormat saya, Penyusun

BAB I PENDAHULUAN. Anak berkebutuhan khusus (Heward dan Orlansky, 1992) adalah anak dengan

MOTIVASI & KINERJA. Handout Psikologi Industri (Online Class-1 Kelas 12) ADE HERYANA, S.SIT, M.KM. UNIVERSITAS ESA UNGGUL Jakarta Barat

MEMAHAMI TEORI-TEORI PERILAKU BELAJAR DALAM ORGANISASI

SEKOLAH IDEAL. Oleh: Damar Kristianto

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui akibat manipulasi terhadap perilaku individu yang diamati

BAB I PENDAHULUAN. I. A. Latar Belakang. Anak yang dilahirkan secara sehat baik dalam hal fisik dan psikis

BAB I PENDAHULUAN. kualitas yang melayani, sehingga masalah-masalah yang terkait dengan sumber

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat berkembang secara baik atau tidak. Karena setiap manusia memiliki

KONSEP INTERAKSI KOMUNIKASI PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik

Penerapan Reinforcement Theory Pada Anak

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, pintar, dan dapat berkembang seperti anak pada umumnya. Namun, tidak


BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dan berbahasa adalah dua hal yang berbeda. Bahasa adalah alat verbal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah individu yang masih bergantung pada orang dewasa dan

BAB I PENDAHULUAN. Autisme berasal dari kata auto yang berarti sendiri. Kelainan ini dikenal dan

TIME OUT : ALTERNATIF MODIVIKASI PERILAKU DALAM PENANGANAN ANAK ADHD (ATTENTION DEFICIT/HYPERACTIVITY DISORDER)

Transkripsi:

MODIFIKASI PERILAKU BAGI ANAK AUTIS *) Oleh Edi Purwanta Staf Pengajar PLB FIP UNY Hakikat pembelajaran tidak lain adalah upaya mengubah perilaku. Perilaku yang diharapkan merupakan tujuan utama dari proses pembelajaran. Demikian halnya dengan pembelajaran pada anak autis. Penggunaan metode ABA merupakan salah satu metode yang syarat dengan konsep modifikasi perilaku. Untuk itu, modifikasi perilaku dapat diterapkan sebagai salah satu pendekatan pembelajaran dalam mengubah perilaku anak autis. Berkaitan dengan itu, makalah ini berturut-turut akan menyajikan pengertian dan karakteristik anak autis, kerangka konseptual pokok dalam penerapan modifikasi perilaku, keuntungan dan kelemahannya. Pengertian dan karakteristik anak autis Banyak pengertian anak autis, masing-masing pengertian meninjau dari sudut pandang yang berbeda. Pengertian tersebut antara lain adalah: Autisme (autism)m adalah kesendirian, kecenderungan menyendiri, atau (1) cara berfikir yang dikendalikan oleh kebutuhan personal atu oleh diri sendiri, (2) menanggapi dunia berdasarkan penglihatan dan harapan sendiri, menolak realita, (3) Keyakinan ekstrim dengan fikiran dan fantasi sendiri. Anak autis adalah anak yang mengalami gangguan perkembangan yang sangat kompleks dan berat, gangguan perkembangan mencakup bidang kognitif, bahasa, perilaku (pola perilaku repetitive dan resistensi artinya tidah mudah mengikuti dan menyesuaikan terhadap perubahan pada rutinitas), gangguan komunikasi (komunikasi verbal maupun non verbal), kesulitan berimajinasi (terbatasnya aktifitas bermain, hanya mencontoh dan mengikuti secar kaku dan berulang-ulang, dan gangguan interaksi social.

Karaktaristik Anak Autisme Karakteristik anak autis berbeda antara satu dengan yang lain. Perbedaan tersebut bahkan bias sangat spesifik di antara mereka. Namun, secara garis besar karakteristik tersebut antara lain adalah: 1. Komunikasi : perkembangan bahasa lambat atau sama sekali tidak ada, anak tampak seperti (tuli, sulit bicara, atau pernah berbicara tapi kemudian sirna), kadang kata-kata yang digunakan tidak sesuai artinya, mengoceh tanpa arti berulang-ulang, dengan bahasa yang tak dapat dimengerti orang lain, bicara tidak dipakai untuk alat berkomunikasi, senang meniru dan membeo, bila senang meniru maka anak dapat hafal betul kata-kata atau nyanyian tersebut tanpa mengerti artinya 2. Interaksi social : penyandang autisme lebih suka menyendiri, tidak ada atau sedikit kontak mata atau menghindar untuk bertatapan, tidak tertarik untuk bermain bersama teman. 3. Gangguan sensoris : sangat sensitive terhadap sentuhan (tidak suka dipeluk), bila mendengar suara keras langsung menutup telinga, senang mencium-cium(menjilai mainan atau benda-benda) tidak sensitive terhadap arasa sakit dan rasa takut. 4. Emosi : sering marah-marah tanpa alas an yang jelas (tertawa-tawa, menangis tanpa alasan, tempertantrum Pengertian Modifikasi Perilaku Eysenk dalam Soetarlinah Soekadji (1983) menyatakan bahwa modifikasi perilaku adalah usaha mengubah perilaku dan emosi manusia dengan cara yang menguntungkan berdasarkan hukum-hukum teori modern proses belajar. Wolpe (1973) memberi batasan tentang modifikasi perilaku adalah penerapan prinsip-prinsip belajar yang telah teruji secara eksperimental untuk mengubah perilaku yang tidak adaptif, kebiasaan-kebiasaan yang tidak adaptif dilemahkan dan dihilangkan, perilaku adaptif ditimbulkan dan dikukuhkan. Dari kedua pengertian tersebut, penekanan modifikasi perilaku berada pada cara-cara mengubah perilaku dengan menggunakan prinsip-prinsip belajar untuk membentuk kebiasaan melalui proses pengukuhan.

Analisis Fungsi Langkah Awal Modifikasi Perilaku Langkah awal untuk mengadakan modifikasi perilaku hádala menganalisis perilaku yang diharapkan akan dibentuk atau ditiadaan. Ada banyak pendekatan, tetapi yang cukup sederhana hádala dengan menggunakan Formula ABC. A (Antecedent) ialah segala hal yang mencetuskan atau menyebabkan perilaku yang dipermasalahkan. Antecedent ini berkaitan dengan situasi tertentu (bila sendiri, bila bersama teman, saat tertentu, tempat tertentu, selagi melakukan aktivitas tertentu, dan sebagainya). B (Behavior) ialah segala hal mengenai perilaku yang dipermasalahkan. Behavior ini dilihat dari sisi frekuensinya, intensitasnya, dan lamanya. C (Consequence) ialah akibat-akibat yang diperoleh setelah perilaku itu terjadi. Konsekuensi inilah yang biasanya memelihara perilaku yang menjadi masalah. Misalnya: mendapat pujian atau perhatian, perasaan lebih tenang, bebas dari tugas, dan sebagainya. Pertanyaan Pokok setelah Analisis Fungsi dilakukan: 1. Siapa yang perlu dikenai perlakuan, dan siapakah yang perlu diikutsertakan dalam pemberian perlakuan. 2. Perilaku mana yang merupakan sasaran perubahan lebih dahulu. 3. Teknik apa yang akan digunakan. Perubahan dalam Modifikasi Perilaku Ada empat perubahan dalam modifikasi perilaku. Keempat perubahan tersebut adalah (1) peningkatan, (2) pemeliharaan, (3) pengurangan atau penghilangan, dan (4) perkembangan atau perluasan. 1. Peningkatan Perilaku: a. Peningkatan perilaku dapat dilihat dari sisi frekuensi, intensitas, dan lamanya perilaku dijalankan oleh seseorang. b. Peningkatan perilaku dapat dilakukan dengan menerapkan prosedur pengukuhan (reinforcement).

c. Prosedur pengukuhan dapat berupa hadiah (reward) baik berupa material (benda) maupun non material (pujian, sanjungan), atau kegiatan lain yang lebih menyenangkan bagi seseorang. d. Prosedur penguatan diberikan setelah perilaku yang diharapkan muncul atau terjadi. e. Prosedur penguatan ini paling banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan sering diterapkan dalam modifikasi perilaku. 2. Pemeliharaan Perilaku a. Pemeliharaan perilaku selalu berkaitan dengan perilaku yang diharapkan telah terbentuk. b. Pemeliharaan perilaku bertujuan agar perilaku yang sudah terbentuk tidak hilang atau berkurang frekuensi, intensitas dan lamanya. c. Pemeliharaan perilaku dilakukan dengan mengatur jadwal dan kualitas pemberian penguatan (reinforcement). d. Ketepatan waktu dalam memberikan penguatan akan mampu memelihara perilaku. e. Kualitas penguatan yang diberikan kepada klien akan mampu memelihara perilaku. 3. Pengurangan dan Penghilangan Perilaku a. Pengurangan atau penghilangan perilaku dilakukan dengan prosedur penghapusan (extinction) dan pemberian berbagai bentuk hukuman (punishment). b. Pengurangan dengan prosedur penghapusan dilakukan dengan cara tidak menghadirkan penguatan (reinforcer) dalam waktu yang lama atau kualitas reinforcer yang sangat rendah. c. Hukuman sebagai upaya untuk mengurangi atau menghilangkan perrilaku dapat berupa fisik maupun non fisik. d. Hukuman fisik selalu berkaitan langsung dengan konsekuensi fisik yang diterima individu sebagai akaibat dari perilaku yang tidak diharapkan muncul.

e. Hukuman non fisik sering berkaitan dengan efek psikologis yang diterima bila perilaku yang tidak diharapkan muncul. f. Pemilihan hukuman fisik atau non fisik sangat bergantung pada konteksnya. 4. Perkembangan atau Perluasan Perilaku a. Perkembangan perilaku bertujuan untuk membentuk perilaku yang lebih spesifik yang merupakan sasaran pembentukan perilaku. b. Ada dua cara untuk perkembangan perilaku, yaitu prosedur pembentukan (shaping) dan perangkaian (chaining). c. Perluasan perilaku bertujuan agar variasi perilaku yang berhasil dikukuhkan bertambah luas penggunaan dan macamnya. d. Prosedur yang digunakan dalam perluasan perilaku dilakukan dengan generalisasi. Kelebihan Modifikasi Perilaku 1. Langkah-langkah dalam modifikasi perilaku dapat direncanakan terlebih dahulu. Rencana tersebut dapat dimintakan persetujuan individu yang akan diubah perilakunya, sehingga ia akan lebih kooperatif. 2. Perincian pelaksanaan dapat diubah selama perlakuan/terapi berlangsung. Perubahan disesuaikan dengan kebutuhan. 3. Bila dari hasil monitoring ternyata suatu teknik gagal atau kurang berhasil untuk menimbulkan perubahan, dapat segera dideteksi dan diusahakan teknik penggantinya. 4. Teknik-teknik yang dipakai dalam modifikasi perilaku dapat diterangkan dan diatur secara rasional. Hasil perlakuan dapat diramalkan dan dievaluasi secara objektif. 5. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan perubahan lebih singkat daripada menggantungkan perubahan yang terjadi secara insight yang diperoleh subjek.

Kelemahan Modifikasi Perilaku 1. Percobaan-percobaan awal yang dilakukan dalam modifikasi perilaku menggunakan media binatang, sementara perilaku binatang tidak sekompleks perilaku manusia sehingga bila diterapkan pada manusia memerlukan penanganan secara lebih teliti. 2. Tidak semua perilaku manusia dapat diamati secara langsung, sehingga modifikasi perilaku mengalami kesulitan untuk mengubah perilaku-perilaku yang pengamatannya tidak langsung. Bahkan banyak perilaku yang melalui media penghayatan terhadap perilaku itu sendiri. 3. Perilaku manusia itu kompleks, sehingga untuk melakukan analisis perilaku yang tepat memerlukan latihan dan kecermatan dari terapis. 4. Tidak semua teknik dalam mudifikasi perilaku dapat diterapkan pada setiap perilaku yang akan diubah, sehingga masing-masing teknik memiliki kelemahan Referensi: Edi Purwanta. 2005. Modifikasi Perilaku (Alternatif Penanganan Anak Luar Biasa). Jakarta: Dirjendikti Edi Purwanta. 1998. Usaha-usaha Guru dalam Mengurangi Perilaku Agresif Anak Tunalaras di SLB-E Prayuwana Yogyakarta. (Laporan Penelitian). Yogyakarta: FIP IKIP YOGYAKARTA Morris, Richard Y., 1985. Behavior Modification with Exceptional Children. Illinois: Scott Foresman and Company Powers, R.B. and Osborn, J.G. 1976. Fundamental of Behavior. New York: West Publishing Company Soetarlinah Soekadji. 1983. Modifikasi Perilaku: Penerapan Sehari-hari dan Penerapan Profesional. Yogyakarta: Liberty Wolpe, J. 1973. The Practice of Behavior Therapy. New York: Pergamon Press Walters, G.C. & Grusec, J.E., 1977. Punishment. San Francisco: W.H. Freeman and Company Pub.