BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN UNIT DUMP TRUCK DI PT. MASDAR MEGA MAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Batu bara merupakan salah satu sumber daya energi yang sudah sejak lama

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

BAB 4 PEMBAHASAN PENELITIAN

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA BENGKEL INDAH JAYA MOTOR ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS

BAB VI ASPEK KEUANGAN

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

usaha dari segi keuntungan. Analisis finansial dilakukan dengan menggunakan

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE.

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tujuan untuk mencapai profit atau keuntungan yaitu peningkatan revenue

INTISARI. Kata-kata Kunci: Investasi, Studi Kelayakan, Penganggaran Modal, Analisis Sensitifitas. Universitas Kristen Maranatha

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return.

VIII. ANALISIS FINANSIAL

ANALISIS STUDI KELAYAKAN KELANGSUNGAN PADA USAHA JASA

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah Bangunan Peralatan Produksi Biaya Praoperasi*

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

METODOLOGI PENELITIAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS LINE BALANCING UNTUK KESEIMBAGAN PROSES PRODUKSI DI LINE WRE PT. GEMALA KEMPA DAYA

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang

Materi 7 Metode Penilaian Investasi

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA KECIL WARNET WANGI JAYA

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING)

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis.

UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN TAHUN 2012 KELOMPOK KERJA I Jalan Tjilik Riwut Km. 2,5 KASONGAN - KALIMANTAN TENGAH

ANALISIS INVESTASI USAHA KONSTRUKSI. Nama : Renaldi Prakoso Soekarno NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Elvia Fardiana,SE.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku

BAB VI ASPEK KEUANGAN

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC

STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

Studi Kasus. Buku Aplikasi Excel dalam Aspek Finasial Studi

BAB 3 METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

ANALISA TEKNIS DAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN CIPUTRA WORLD SURABAYA. Oleh : Rachma Prima Aurora ( )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Judul Penulisan Ilmiah

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL

Studi Kelayakan Investasi Usaha Toko Mebel Sinar Terang di Proyek Bekasi

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR GAMBAR...xiv. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA RUMAH MAKAN PADANG SIANG MALAM

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

BAB VI 6 ASPEK KEUANGAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS METODE PEMIILIHAN INVESTASI IRR, PI, NPV, DISCOUNT PI

Metode Penilaian Investasi

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

EVALUASI INVESTASI PADA PT. IMAN SERTA SEMINAR PENULISAN ILMIAH

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB VI ASPEK KEUANGAN

ANALISIS TINGKAT KELAYAKAN INVESTASI PADA DEPOT AIR MINUM ABDURAHMAN SALEH. : Muhammad Iga Abi Karami NPM :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

ASPEK KEUANGAN UNTUK BISNIS AWAL

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU RUMAH MAKAN SOTO MIE ASLI BOGOR PAK KADIR SEFTIEAN AL RASYID EA02 MANAJEMEN (S1) EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING. Nama : Mamih Mayangsari Npm : Kelas : 3EA24

Transkripsi:

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Aspek Teknis 4.1.1 Data Target dan Tonase Unit Dump Truck Dari hasil pengambilan data pada PT. Masdar Mega Mas, didapatkan data sebagai berikut. Jumlah unit dump truck yang saat ini dimiliki adalah 18 unit kerja dan 6 unit cadangan. Sementara dalam 1 hari, rata-rata 1 unit dump truck mampu melakukan 8 kali ritasi (rit). Ritasi adalah perjalanan dump truck dari coal pit sampai dengan stockpile lalu kembali lagi ke coal pit dihitung sebagai 1 ritasi. 1 Ritasi Titik Akhir Pengangkutan Bermuatan Tanpa Muatan Coal Pit Titik Awal Pengangkutan Stockpile Gambar 4.1 Ritasi

33 Untuk jumlah tonase batu bara yang telah terangkut periode April sampai dengan Juni adalah sebagai berikut. 120.000,00 Grafik Tonase 100.000,00 80.000,00 April 60.000,00 Mei Juni 40.000,00 20.000,00 Data Tonase Periode April Juni 2010 Grafik 4.1 Tonase Batu Bara Yang Telah Diangkut Periode April Sampai Dengan Juni 2010 Tabel 4.1 Rata-rata Tonase Batu Bara Yang Telah Diangkut dan Ritasi Dump Truck Periode April Sampai Dengan Juni 2010 Bulan Tonase (Ton) Ritasi (Rit) April 110.247,14 4.315 Mei 110.477,36 4.310 Juni 112.312,67 4.445 Rata-Rata per Bulan 111.012,39 4.357 Target Tonase 110.000 - Rata-Rata per Bulan Untuk 1 Unit Dump Truck 6.115,45 240

34 Dengan mengacu pada grafik 4.1 dan tabel 4.1 maka didapatkan bahwa jumlah unit yang ada sekarang telah memenuhi kebutuhan target pengangkutan batu bara. Dari pencapaian target yang sudah ada, pihak kontraktor akan melakukan peningkatan target sebesar 480.000 Ton. Berikut adalah penjabaran rencana peningkatan target tersebut. Tabel 4.2 Penjabaran Rencana Pencapaian Target Pengangkutan Batu Bara Keterangan Rencana Pembagian Pembagian Target Total (Ton) Target (Ton) Sebelumnya (Ton) Tahun 480.000 1.320.000 1.800.000 Bulan 40.000 110.000 150.000 Hari 1.333,33 3.666,67 5.000 Unit dump truck yang akan ditambahkan adalah 7 unit kerja dan 2 unit cadangan. Untuk penjabaran perkiraan tonase dan pencapaian target pengangkutan batu bara dari unit dump truck yang akan ditambahkan adalah sebagai berikut. Tabel 4.3 Penjabaran Perkiraan Tonase Pengangkutan Batu Bara dan Pencapaian Target 7 Unit Dump Truck Keterangan Jumlah Target Unit Kerja Yang Akan Ditambahkan 7 - Rata-rata Tonase per Bulan 1 Unit 6115,45 Ton - Rata-rata Tonase per Hari 7 Unit 1.426,88 Ton 1.333,33 Ton Rata-rata Tonase per Bulan 7 Unit 42.806,40 Ton 40.000 Ton Rata-rata Tonase per Tahun 7 Unit 513.676,80 Ton 480.000 Ton

35 Dengan melihat pada tabel 4.3 maka didapatkan bahwa unit yang akan ditambahkan dapat melebihi target pengangkutan batu bara. Lalu untuk spesifikasi unit dump truck yang dibutuhkan adalah sebagai berikut. Tabel 4.4 Spesifikasi Unit Dump Truck Hino Tipe FM 260 JD (Sumber: http://www.hino.co.id/product.php?z=2&c=65) PRODUK Model FM 260 JD PRODUKSI Kode Produksi FM8JNKD RGJ PERFORMANCE Kecepatan Maksimum(km/jam) 86 Daya Tanjak (tan à ) 47.1 MESIN Model J08E UF Tipe Diesel 4 Stroke; In Line Tenaga Maks (PS/rpm) 260 / 2500 Momen Putir Maks. (Kgm/rpm) 76 / 1500 Jumlah Silinder 6 Diameter x Langkah Piston (mm) 112 x 130 Isi Silinder 7684 KOPLING Tipe Single Dry Plate, with Coil Spring Diameter 380 TRANSMISI Tipe Low + 8 speeds Perbanding Gigi ke 1 12.637 ke 2 8.806 ke 3 6.55 ke 4 4.768 ke 5 3.548 ke 6 2.481 ke 7 1.845 ke 8 1.343 ke 9 1 mundur 13.21 KEMUDI Tipe Integral Power Steering Radius Putar Min. (m) 8.8 SUMBU Depan Reverse Elliot, Belakang Full floating type with hypoid gear Perbandingan gigi akhir STD = 6.428 Sistem Penggerak Rear 6x4 REM Rem Utama Air Over Hydraulic, Rem Pelambat With on Exhaust Pipe Rem Parkir Internal Expanding tipe pada transmisi output RODA & BAN Ukuran Rim 20X7.00T 162 Ukuran Ban 10.00 20 16PR Jumlah Ban 10 SISTIM LISTRIK Accu 12V 65Ah x2

36 TANGKI SOLAR Kapasitas (L) 200 DIMENSI (mm) Jarak Sumbu Roda 4130+1300 Panjang bak 6420 Total Panjang 8480 Total Lebar 2450 Total Tinggi 2700 Lebar Jejak Depan FR Tr 1930 Lebar jejak Belakang RR Tr STD:1855(JIS 8) Julur Depan FPH 1255 Julur Belakang ROH 1795 SUSPENSI Depan & Belakang Rigid Axle with Semi Elliptic BERAT CHASSIS (kg) Depan 2900 Belakang 3710 Berat Kosong 6610 GVWR 26000 Tabel 4.5 Spesifikasi Karoseri Unit Dump Truck Model U Keterangan Pembuatan Karoseri Dump Ukuran Luar P: 6.300 x L: 2.700 x T 1.800 Dinding MS Plate, t : 4,5 Lantai MS Plate, t : 6,0 Sub. Frame UNP - 200 Main Frame UNP - 200 Hidrolis Tensuki Type (Under Body ) 4.1.2 Data Letak Lokasi Pertambangan dan Jarak Lokasi Coal Pit Dengan Stockpile Lokasi pertambangan batu bara yang dikelola oleh PT. XYZ terletak di wilayah Kecamatan Tenggarong Barat, Kalimantan Timur.

37 Lokasi Pertambangan Gambar 4.2 Peta Lokasi Pertambangan Batu Bara (Sumber: http://wikimapia.org) Di dalam kawasan pertambangan tersebut terdapat 10 coal pit atau kawasan penggalian batu bara. Setelah di gali dari coal pit tersebut, kemudian batu bara diangkut oleh dump truck menuju ke stockpile. Untuk data jarak dari coal pit sampai dengan stockpile adalah sebagai berikut. Tabel 4.6 Jarak Coal Pit Dengan Stockpile No. Lokasi Coal Pit Jarak Dari Coal Pit Sampai Ke Stockpile (Km) 1 Pit 102 KRA 17,10 2 Pit 102 2 KRA 13,50 3 BAROMKRA 23,70 4 BAROMABE 18,90 5 Pit 101 ABE 26,50 6 Pit 202 ABE 27,60 7 Pit 202 JMB 20,10 8 Pit 5 ABE 24,70 9 Pit RMC ABE 24,70 10 Pit 5 RMC ABE 21,50 Rata-Rata Jarak Tempuh 21,83 Rata-Rata Jarak Tempuh Untuk 1 Ritasi 43,66

38 Dump truck yang akan digunakan untuk mengangkut batu bara tersebut, tidak hanya terbatas pada satu coal pit saja, tetapi pengangkutan batu bara ke setiap coal pit dilakukan secara acak. Gambar 4.3 Stockpile Tabel 4.7 Penjabaran Perkiraan Jarak Tempuh 1 Unit Dump Truck 4.1.3 Data Teknis Pengangkutan Perkiraan Jarak Keterangan Waktu Tempuh (Km) 1 Hari 349,28 1 Bulan 10.478,40 1 Tahun 125.740,80 Untuk mengangkut batu bara dari coal pit menuju stockpile, terdiri dari beberapa proses, yaitu loading, hauling, dumping, return dan spotting.

39 5. Spotting 1. Loading 4. Return Coal Pit 3. Dumping 2. Hauling Stockpile Penimbangan Gambar 4.4 Proses Pengangkutan Loading Loading adalah proses memuat batu bara ke dump truck, yang nantinya batu bara tersebut akan diangkut menuju stockpile. Gambar 4.5 Proses Loading

40 Hauling, Return dan Dumping Setelah batu bara tersebut dimuat, dump truck tersebut mengangkutnya menuju stockpile dan proses ini dinamakan hauling. Gambar 4.6 Proses Hauling Setelah sampai ke stockpile batu bara tersebut diturunkan dari dump truck atau disebut juga dumping. Gambar 4.7 Proses Dumping Setelah batu bara yang terdapat pada dump truck selesai diturunkan maka dump truck kembali menuju coal pit dengan muatan

41 kosong, dan proses ini disebut return. Pada proses hauling, dump truck yang mengangkut batu bara melewati pos penimbangan terlebih dahulu untuk mengetahui berat total kendaraan beserta muatan batu bara, setelah proses dumping, dump truck yang telah bermuatan kosong kembali melewati pos penimbangan untuk kembali ditimbang berat totalnya. Setelah didapatkan berat dump truck beserta muatan batu bara dan berat dump truck saat tanpa muatan, maka dapat diketahui berat batu bara yang diangkut dengan mengurangi berat bersama muatan dengan berat tanpa muatan. Tanpa Muatan Bermuatan Return Hauling Penimbangan Gambar 4.8 Penimbangan Muatan Pada Proses Hauling dan Return Spotting Setelah sampai di coal pit ada kalanya dump truck tersebut perlu antri dengan unit dump truck lainnya dan proses antrian ini disebut spotting.

42 Gambar 4.9 Proses Spotting 4.1.4 Data Kebutuhan Penunjang Operasional Unit Dalam melakukan pengangkutan batu bara dibutuhkan bahan bakar untuk dikonsumsi oleh unit dump truck, perbandingan pemakaiannya adalah 1 liter berbanding 2,5 Km (1 : 2,5) dan untuk perkiraan konsumsi solar tersebut adalah sebagai berikut. Keterangan Tabel 4.8 Perkiraan Konsumsi Solar Dump Truck Perkiraan Jarak Tempuh (Km) Perkiraan Konsumsi Solar Untuk 1 Unit Dump Truck (Liter) Perkiraan Konsumsi Solar Untuk 7 Unit Dump Truck (Liter) 1 Hari 349,28 139,71 977,98 1 Bulan 10.478,40 4.191,36 29.339,52 1 Tahun 125.740,80 50.296,32 352.074,24

43 Sementara itu untuk mendukung kinerja unit dump truck dibutuhkan perawatan berkala pada dump truck. Berikut ini adalah jadwal perencanaan perawatan dan perbaikan kendaraan. Tabel 4.9 Perencanaan Jadwal Perawatan dan Perbaikan Dump Truck Keterangan Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Pembacaan Odometer 5.000 Km Kompensasi Jarak 5.000-5.239,20 Km D D D D D D D D D D D D 192 Pembacaan Odometer 10.000 Km Kompensasi Jarak 10.000-10.478,40 Km W D W D W D W D W D W D 96 Pembacaan Odometer 20.000 Km Kompensasi Jarak 20.000-20.956,80 Km W D W D W D 48 Pembacaan Odometer 20.000 Km Kompensasi Jarak 20.000-20.956,80 Km W D W D W D W D W D W D 96 Pembacaan Odometer 20.000 Km Kompensasi Jarak 20.000-20.956,80 Km W D W D W D W D W D W D 96 Pembacaan Odometer 40.000 Km Kompensasi Jarak 40.000-41.913,60 Km Keterangan: W = Perbaikan untuk unit kerja B = Perbaikan untuk unit cadangan Periodic Service (Untuk Tahun Ke - 1,2 Dan 3) Light Repair (Untuk Tahun Ke - 1,2 Dan 3) Heavy Repair (Untuk Tahun Ke - 1,2 Dan 3) Component Repair (Untuk Tahun Ke - 1,2 Dan 3) D = Perbaikan untuk unit kerja dan cadangan Total Perbaikan W B W D 25 Sedangkan kebutuhan penggantian ban unit dump truck dilakukan setiap tiga bulan sekali untuk unit kerja dan enam bulan sekali untuk unit cadangan seperti yang ditampilkan pada tabel berikut.

44 Tabel 4.10 Perkiraan Jadwal Penggantian Ban Keterangan Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Unit Bekerja (7 Unit) 70 70 70 70 Unit Cadangan (2 Unit) 20 20 Jumlah Penggantian (10 Ban) 70 90 70 90 Total 320 pcs Ban Dalam Satu Tahun 4.2 Aspek Finansial 4.2.1 Data Investasi dan Depresiasi Unit Dump Truck Penambahan unit dump truck yang dibutuhkan untuk memenuhi peningkatan kapasitas pengangkutan batu bara adalah 9 unit dump truck, sehingga investasi yang dibutuhkan adalah sebagai berikut dan seluruh nilai investasi adalah milik perusahaan dengan umur ekonomis dari dump truck tiga tahun. Tabel 4.11 Perkiraan Jumlah Investasi Keterangan Jumlah Harga Per Unit Total Harga Pembelian Unit Dump Truck (Setelah Potongan Harga Pembelian) 9 Rp 630.000.000,00 Rp 5.670.000.000,00 PPnBM 9 Rp 63.000.000,00 Rp 567.000.000,00 Karoseri Unit Dump Truck 9 Rp 108.000.000,00 Rp 972.000.000,00 Perlengkapan Unit Dump Truck 9 Rp 5.135.500,00 Rp 46.219.500,00 Biaya Pengiriman 9 Rp 13.000.000,00 Rp 117.000.000,00 Total Rp 7.372.219.500,00 Pihak perusahaan menetapkan masing-masing nilai akhir dari unit investasi adalah Rp 350.000.000,00. Jadi total nilai sisa untuk seluruh unit

45 investasi adalah Rp 3.150.000.000,00. Untuk perhitungan nilai depresiasinya adalah sebagai berikut. Depresiasi = Depresiasi = Depresiasi = 4.2.2 Data Perkiraan Biaya Pekerja Yang Ditambahkan Dengan adanya penambahan unit dump truck tersebut maka jumlah pekerja yang dibutuhkan juga bertambah, untuk data kebutuhan pekerja adalah sebagai berikut. Tabel 4.12 Perkiraan Biaya Pekerja Yang Ditambahkan Pekerja Jumlah Gaji Pokok Tunjangan Dan Total Gaji dan Biaya Lain-lain Perlengkapan Pekerja Mekanik 4 Rp1.700.000,00 Rp 607.500,00 Rp 9.230.000,00 Driver Dump Truck 18 Rp1.002.000,00 Rp 607.500,00 Rp 28.971.000,00 Dumpman 6 Rp1.002.000,00 Rp 607.500,00 Rp 9.657.000,00 Tireman 8 Rp1.002.000,00 Rp 607.500,00 Rp 12.876.000,00 Helper Mekanik 8 Rp1.002.000,00 Rp 607.500,00 Rp 12.876.000,00 Gaji Yang Dibayarkan per Bulan Rp 73.610.000,00 Gaji Yang Dibayarkan per Tahun Rp 883.320.000,00 Biaya Perlengkapan Pekerja Per Tahun Rp 49.280.000,00 Biaya THR per Tahun Rp 34.856.000,00 Total Pengeluaran Untuk Pekerja Yang Dibayarkan per Tahun Rp 967.456.000,00 Sedangkan proyeksi untuk kenaikan gaji tiap tahunnya adalah sebesar 5,05% mengikuti kenaikan inflasi. Kenaikan inflasi sebesar 5,05% ini didapat berdasarkan data dari Bank Indonesia (BI) pada bulan Juni 2010

46 (http://www.bi.go.id/web/id/moneter/inflasi/data+inflasi/). Dan untuk proyeksi biaya gaji karyawan tersebut adalah sebagai berikut. Tabel 4.13 Perkiraan Biaya Pekerja Yang Ditambahkan per Tahun Berdasarkan Tingkat Inflasi Tahun Biaya 1 Rp 967.456.000,00 2 Rp 1.016.312.528,00 3 Rp 1.067.636.310,66 4.2.3 Data Perkiraan Biaya Pengeluaran Unit Dump Truck Berdasarkan pada data-data yang telah dijabarkan pada aspek teknis, maka biaya pengeluaran dump truck tersebut diperkirakan sebagai berikut, dengan tambahan biaya perlengkapan karyawan. Tabel 4.14 Perkiraan Biaya Pengeluaran Dump Truck Perkiraan Biaya Pengeluaran Unit Dump Truck Jumlah Konsumsi per Tahun Jumlah Biaya per Tahun Harga per Unit Total Biaya Bahan Bakar 352.074,24 liter Rp 6.217,75 Rp 2.189.109.605,76 Depresiasi - - Rp 1.407.406.500,00 Biaya Pembelian Ban 320 pcs Rp 4.000.000,00 Rp 1.280.000.000,00 Biaya Perawatan Dan Periodic Service - - Rp 756.399.000,00 Light Repair 96 Rp 5.607.000,00 Rp 538.272.000,00 Heavy Repair 96 Rp 11.983.000,00 Rp 1.150.368.000,00 Component Repair 25 Rp 8.445.500,00 Rp 211.137.500,00 Utility - - Rp 58.980.000,00 Biaya Asuransi Dump 9 Unit Rp 5.000.000,00 Rp 45.000.000,00 Total Biaya Rp 7.636.672.605,76

47 Untuk biaya pengeluaran tersebut diasumsikan memiliki tingkat kenaikan 5,05% tiap tahunnya berdasarkan inflasi kecuali untuk biaya asuransi dan penyusutan yang tidak terpengaruh dengan kenaikan inflasi. Perkiraan kenaikan pengeluarannya adalah sebagai berikut seperti yang ditunjukkan pada tabel. Tahun Tabel 4.15 Perkiraan Biaya Pengeluaran Dump Truck per Tahun Biaya Pengeluaran Dump Truck Berdasarkan Tingkat Inflasi Depresiasi dan Asuransi Dump Truck Total Biaya Pengeluaran Dump Truck 1 Rp 6.184.266.105,76 Rp 1.452.406.500,00 Rp 7.636.672.605,76 2 Rp 6.496.571.544,10 Rp 1.452.406.500,00 Rp 7.948.978.044,10 3 Rp 6.824.648.407,08 Rp 1.452.406.500,00 Rp 8.277.054.907,08 4.2.4 Perhitungan Biaya Pendapatan Untuk menghitung biaya pendapatan yang didapat dari pengangkutan batu bara, menggunakan rumus sebagai berikut. Pendapatan Harga Angkut Dasar x Faktor Penyesuaian x Volume Batu bara Terangkut Rumus tersebut didapatkan dari kontrak kerja antara PT. Masdar Mega Mas dengan PT. XYZ (Lampiran 7, halaman 67). Penjelasan mengenai rumus tersebut, untuk harga angkut dasar dan faktor penyesuaian ditentukan oleh pihak kontraktor berdasarkan jarak dan harga bahan bakar solar. Sementara untuk volume batu bara terangkut

48 adalah jumlah tonase batu bara yang telah diangkut atau dipindahkan dari coal pit ke stockpile pada bulan tersebut oleh PT. Masdar Mega Mas.

49 Tabel 4.16 Faktor Penyesuaian dan Harga Angkut Dasar Pada Bulan Juni No. Lokasi Coal Pit Faktor Harga Angkut Penyesuaian Dasar Per Ton 1. Pit 102 KRA Rp 1,290 Rp 14.629,71 2. Pit 102 2 KRA Rp 1,290 Rp 15.820,22 3. BAROMKRA Rp 1,291 Rp 12.645,55 4. BAROMABE Rp 1,289 Rp 20.582,24 5. Pit 101 ABE Rp 1,290 Rp 17.010,73 6. Pit 202 ABE Rp 1,289 Rp 23.360,08 7. Pit 202 JMB Rp 1,289 Rp 24.947,42 8. Pit 5 ABE Rp 1,290 Rp 18.201,22 9. Pit RMC ABE Rp 1,289 Rp 21.772,73 10. Pit 5 RMC ABE Rp 1,289 Rp 18.994,91 Rata-Rata Rp 1,290 Rp 18.796,48 Berikut ini adalah perhitungan perkiraan jumlah tagihan yang akan dibayarkan oleh PT. XYZ. Tabel 4.17 Perkiraan Biaya Pendapatan Tonase Batubara Terangkut Rata-rata Faktor Penyesuaian Rata-rata Harga Angkut Dasar per Ton 42.806,40 Ton Rp 1,290 Rp 18.796,48 Pendapatan per Bulan Pendapatan Tahun Pertama Jumlah Rp 1.037.946.437,50 Rp 12.455.357.249,99 Dari tabel tersebut didapat perkiraan pendapatan adalah sebesar Rp 12.455.357.249,99 dengan asumsi normal dan tidak terjadi perubahan pada faktor penyesuaian dan harga angkut dasar. Sedangkan untuk proyeksi

50 Tahun sampai dengan tahun ke tiga dengan mempertimbangkan nilai inflasi yaitu sebesar 5,05% adalah sebagai berikut. Tabel 4.18 Perkiraan Biaya Pendapatan per Tahun Berdasarkan Jumlah Tonase Rata-rata Faktor Penyesuaian Tingkat Inflasi Rata-rata Harga Angkut Dasar per Ton Pendapatan 1 513.676,80 Ton Rp 1,29 Rp 18.796,48 Rp 12.455.357.249,99 2 513.676,80 Ton Rp 1,36 Rp 19.745,70 Rp 13.745.112.607,06 3 513.676,80 Ton Rp 1,42 Rp 20.742,86 Rp 15.168.422.453,80 4.2.5 Proyeksi Aliran Kas Dari data-data yang telah dikumpulkan maka total biaya pengeluaran dan proyeksi aliran kasnya adalah sebagai berikut. Tahun Biaya Pekerja Yang Ditambahkan Tabel 4.19 Total Biaya Pengeluaran Biaya Pengeluaran Dump Truck Total Biaya Pengeluaran 1 Rp 1.509.536.000,00 Rp 7.636.672.605,76 Rp 9.146.208.605,76 2 Rp 1.585.767.568,00 Rp 7.948.978.044,10 Rp 9.534.745.612,10 3 Rp 1.665.848.830,18 Rp 8.277.054.907,08 Rp 9.942.903.737,26

51

50 Tabel 4.20 Aliran Kas Operasi Keterangan Tahun 0 1 2 3 Investasi Harga Dump Truck Rp (5.670.000.000,00) PPnBM Rp (567.000.000,00) Karoseri Rp (972.000.000,00) Perlengkapan Dump Truck Rp (46.219.500,00) Biaya Pengiriman Total Rp (117.000.000,00) Rp (7.372.219.500,00) Arus Kas Operasional Pendapatan Rp 12.455.357.249,99 Rp 13.745.112.607,06 Rp 15.168.422.453,80 Biaya Operasional Rp 8.604.128.605,76 Rp 8.965.290.572,10 Rp 9.344.691.217,74 Keuntungan Sebelum Pajak Rp 3.851.228.644,23 Rp 4.779.822.034,96 Rp 5.823.731.236,06 PPH 29 Rp 1.201.947.757,91 Rp 1.540.153.251,37 Rp 1.929.954.672,56 PPH 23 Rp 249.107.145,00 Rp 274.902.252,14 Rp 303.368.449,08 Total Pajak Yang Harus Dibayarkan Rp 952.840.612,91 Rp 1.265.250.999,22 Rp 1.626.586.223,48 Keuntungan Setelah Pajak Rp 2.898.388.031,32 Rp 3.514.571.035,74 Rp 4.197.145.012,58 Depresiasi Rp 1.407.406.500,00 Rp 1.407.406.500,00 Rp 1.407.406.500,00 Total Rp 4.305.794.531,32 Rp 4.921.977.535,74 Rp 5.604.551.512,58 Aliran Kas Terminal Nilai Sisa Rp 3.150.000.000,00 Arus Kas Bersih Rp (7.372.219.500,00) Rp 4.305.794.531,32 Rp 4.921.977.535,74 Rp 8.754.551.512,58

51 Untuk PPN tidak dikenakan karena pembayarannya dilakukan oleh PT. XYZ sesuai dengan perjanjian kontrak (Lampiran 8, halaman 68). Aliran kas bersih tersebut juga dapat digambarkan ke dalam diagram aliran kas sebagai berikut. Rp 8.754.551.512,58 Rp 4.921.977.535,74 Rp 4.305.794.531,32 1 2 3 Rp 7.372.219.500,00 Diagram 4.1 Aliran Kas 4.3 Analisa Kelayakan Investasi 4.3.1 Analisa Payback Period Dari perhitungan yang didapat, maka diketahui aliran kas masuk bersih yang tidak seragam. Lalu dengan didasarkan pada bunga safe investment sebesar 6,50% dari Bank Indonesia (BI) Rate Juni 2010 (http://www.bi.go.id/web/id/moneter/bi+rate/data+bi+rate/) serta kenaikan inflasi sebesar 5,05% maka didapat nilai inflate interest rate (If) sebagai berikut. If = 6,50% 5,05%

52 If = 11,55% (MARR) Jadi besar bunga pengembalian yang adalah 11,55%, untuk mengetahui lamanya waktu dari pengembalian modal investasi maka dilakukan perhitungan analisa payback period. Tabel 4.21 Perhitungan Payback Period Tahun Arus Kas Bersih Faktor Diskon Aliran Kas Waktu Present Value (PV) 11,55% Kumulatif (Tahun) 0 Rp 7.372.219.500,00 1 Rp 4.305.794.531,32 0,896 Rp 3.859.968.203,78 Rp 3.512.251.296,22 1 2 Rp 4.921.977.535,74 0,804 Rp 3.955.491.703,93 Total - 0,89 1,89 Dari perhitungan tabel tersebut didapatkan bahwa periode pengembalian atau payback period adalah 1,89 tahun. 4.3.2 Analisa Net Present Value (NPV) dan Profitability Index (PI) Lalu untuk perhitungan net present value (NPV) adalah seperti yang ditunjukkan pada tabel pehitungan NPV. Tabel 4.22 Perhitungan NPV Tahun Aliran Kas Faktor Diskon 11,55% Present Value (PV) 0 Rp (7.372.219.500,00) 1 Rp (7.372.219.500,00) 1 Rp 4.305.794.531,32 0,896 Rp 3.859.968.203,78 2 Rp 4.921.977.535,74 0,804 Rp 3.955.491.703,93 3 Rp 8.754.551.512,58 0,720 Rp 6.307.034.093,46 Total NPV Rp 6.750.274.501,17

53 Dari perhitungan tersebut maka didapatkan jumlah NPV adalah lebih besar dari 0. Sedangkan untuk perhitungan nilai profitability index (PI) adalah sebagai berikut. PI = PI = PI = 1,92 Dari perhitungan tersebut didapatkan PI Lebih besar dari 1. 4.3.4 Analisa Internal Rate of Return (IRR) Untuk perhitungan analisa internal rate return (IRR) adalah dengan mencari rata-rata aliran kas masuk bersih tiap tahunnya untuk dikurangi dengan aliran kas keluar. Dalam perhitungan ini aliran kas keluar adalah jumlah dari investasi. Adapun perhitungan IRR adalah sebagai berikut. Tabel 4.23 Perhitungan Rata-rata Aliran Kas Tahun Aliran Kas Masuk Bersih Arus Kas Keluar 0 - Rp (7.372.219.500,00) 1 Rp 4.305.794.531,32-2 Rp 4.921.977.535,74-3 Rp 8.754.551.512,58 - Rata-rata Rp 5.994.107.859,88 Rp (7.372.219.500,00) Setelah didapatkan rata-rata tersebut maka digunakan rumus berikut. Faktor Anuitas =

54 Faktor Anuitas = Faktor Anuitas = 1,230 Didapatkan IRR sebesar 1,230 lalu dengan melihat tabel Appendix A- 2 maka nilai IRR berada diantara 62% dan 63%. Tabel 4.27 Perhitungan Internal Rate Return Bunga Rata-Rata Aliran Kas Tingkat Bunga Present Value 62% Rp 5.994.107.859,88 1,234 Rp 7.393.929.726,05 63% Rp 5.994.107.859,88 1,221 Rp 7.317.501.771,49 Selisih Rp 76.427.954,56 Setelah didapatkan selisihnya maka dilakukan perhitungan interpolasi. IRR = IRR = IRR = 62,28% Dari hasil perhitungan tersebut didapatkan nilai IRR adalah 62,28%.