MANAJEMEN PAJAK. Amanita Novi Yushita

dokumen-dokumen yang mirip
FUNGSI MANAJEMEN PAJAK

Manajemen Perpajakan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan yang utama di Indonesia

Banyak perusahaan yang mengidentikkan membayar pajak sebagai beban sehingga perusahaan akan berusaha meminimalkan jumlah pajak yang harus dibayar

BAB I PENDAHULUAN. Pajak bagi pemerintah merupakan sumber pendapatan yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan dari sektor pajak dapat dikatakan sebagai primadona dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber utama penerimaan negara. Penerimaan ini

BAB I PENDAHULUAN. Pajak memberikan kontribusi sebesar 80% (delapan puluh persen) dari

BAB I PENDAHULUAN. karena setiap orang tidak dapat menghindarkan dirinya dari pajak. Pajak merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat sehingga terciptalah kesejahteraan nasional. Dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Begitu juga di negara Indonesia. Pajak merupakan salah satu unsur terbesar dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terusmenerus

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, industri konstruksi merupakan industri yang paling diwarnai

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber pendapatan negara yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Negara dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)

Workshop Perpajakan Manajemen Risiko Perpajakan & Tax Planning Pasca Tax Amnesty. Dr. Nur Hidayat, SE, ME, Ak, CA, BKP

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara harus menjalankan pemerintahan dan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menekan pemborosan pajak dalam pemenuhan kewajiban. perusahaan dapat diminimalkan guna memperoleh laba dan likuiditas yang

PERMASALAHAN PAJAK INDONESIA. Ayu Noviani Hanum. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih besar bagi pemerintah untuk menggalakkan segala potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional yang bertujuan

BAB II PAJAK, TAX PLANNING, TAX AVOIDANCE, DAN COST OF DEBT. rakyat. Undang-undang Republik Indonesia No.28 tahun 2007 pasal 1 angka 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penting sehingga setiap tahun target penerimaan pajak semakin ditingkatkan.

BAB I PENDAHULUAN. (perusahaan) ke sektor publik. Pemindahan sumber daya tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang saling memiliki

BAB I PENDAHULUAN. oleh setiap rakyat sebagai bentuk peran serta dalam pembangunan di negaranya.

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemerintah dalam mencapai tujuan yang bermanfaat untuk mendorong

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena merupakan komponen yang terbesar dan sumber utama penerimaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum pajak dapat didefinisikan sebagai iuran rakyat kepada kas negara

BAB I PENDAHULUAN. Definisi pajak menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan penting dalam Anggaran

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

BABl PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaannya terdapat perbedaan kepentingan antara Wajib Pajak

BAB I PENDAHULUAN. PT ABC merupakan perusahaan properti yang didirikan oleh tiga orang UKDW

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Laba perusahaan dalam perpajakan digunakan sebagai dasar. perhitungan pajak. Dalam UU KUP No. 28 Tahun 2007, pajak merupakan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan potensi yang sangat besar dalam pembangunan nasional.

BAB 1 PENDAHULUAN. selama hidupnya, yaitu kematian dan pajak. Secara umum, hampir seluruh

Bab 2 Telaah Pustaka dan Pengembangan Model

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang (long term return) kepada para pemegang saham yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. Pembayaran pajak dari Wajib Pajak kepada negara merupakan suatu hal yang wajib

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Penghasilan Untuk Keperluan Perpajakan. diperoleh Wajib Pajak, baik berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat baik materiil maupun spiritual (Waluyo, 2013:2). Dalam

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan Negara Republik Indonesia antara lain berasal dari pajak.

02FEB. Manajemen Perpajakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang banyak disebutkan dalam akuntansi sosial dan lingkungan (Tilling, masyarakat (Kuznetsov dan Kuznetsova, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Pajak menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 6 Tahun 1983

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan hal yang sangat penting dalam setiap negara yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari sekian banyak kasus yang menimpa Indonesia, saat ini kasus pajak menempati peringkat kedua setelah kasus

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan Negara dari perpajakan dalam APBN selalu meningkat, misalkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. berlaku diberbagai negara. Pandiangan (2008:5) menunjukkan bahwa. Hampir semua

KONSEP DAN KERANGKA MANAJEMEN PERPAJAKAN (Disampaikan pada Pra Perkuliahan M2B Program Pascasarjana UPI, 25 Agustus 2007)

PENGARUH PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK BIAYA PEGAWAI PADA PT XYZ UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN. banyak penduduknya, dan sebagai negara yang sedang membangun masih

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh bangsa Indonesia adalah self assysment system, dalam sistem

1 BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu komponen dari perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 tentang ketentuan umum dan tata

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan utama negara yang digunakan untuk. Semakin besarnya pengeluaran pemerintah untuk pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, sumbangan terbesar untuk pendapatan negara bersumber dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan.francis et al. Secara garis besar cost of debt dapat dibedakan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pemungutan tetapi hanya merupakan pemberian sukarela

BAB I PENDAHULUAN. signifikan dalam porsi penerimaan negara dari sektor perpajakan (

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat terus menerus dilakukan secara

ANALISIS PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPh 21 SEBAGAI UPAYA PENGHEMATAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN (STUDI KASUS PADA PT Z)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dimana persaingan menjadi semakin ketat dan bersifat global,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pada zaman orde baru mengandalkan penerimaan negara pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari rakyat. Oleh karena itu diperlukan partisipasi dari setiap warga negara

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berkesinambungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Erly Suandy (2008), dari segi ekonomi, pajak merupakan

Iuran rakyat ke negara. berdasarkan UU (memaksa) kepentingan negara. penggunaan publik. tanpa timbal balik ( non kontraprestasi)

BAB I PENDAHULUAN. pembayaran pajak dengan cara melakukan manajemen pajak. Suandy, 2011). Tujuan manajemen pajak dapat dibagi menjadi dua, yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang tercantum pada pembukaan Undang-Undang Dasar Dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2014

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perkembangan teknologi informasi dan semakin majunya

Judul : Perencanaan Pajak CV. Rajawali atas perubahan status menjadi PT. (Perseroan Terbatas). Nama : Sherly Nim : ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu aspek yang memberikan kontribusi yang besar bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pajak Penghasilan (PPh) merupakan pajak yang dipungut kepada obyek

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia terutama perusahaan go public yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. azas azasnya, jenis atau macam macam pajak yang berlaku di negaranya,

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Membahas mengenai perpajakan tidak terlepas dari pengertian pajak itu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan perekonomian dewasa ini, pajak merupakan suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. kalinya dilakukan pembaruan sistem perpajakan nasional melalui reformasi

BAB II TINJAUAN TEORITIS. merupakan hal yang paling penting dalam meningkatkan pembangunan nasional dan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sangatlah penting, karena diselenggarakannya roda pemerintahan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Disusun oleh : Novrian Satria Perdana NIM F BAB I PENDAHULUAN. Pengeluaran untuk membiayai belanja negara yang semakin lama semakin

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...ii. DAFTAR ISI...v. DAFTAR LAMPIRAN.xii. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah..3

Transkripsi:

MANAJEMEN PAJAK 1

PENDAHULUAN Bagi negara, pajak adl salah satu sumber penerimaan penting yang akan digunakan untuk membiayai pengeluaran negara, baik pengeluaran rutin (pemb. gaji pegawai) maupun pengeluaran pembangunan. Sedangkan bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba bersih, maka perush akan berupaya semaksimal mungkin agar dapat membayar pajak sekecil mungkin dan berupaya untuk menghindari pajak. Namun penghindaran pajak harus dilakukan dg cara-cara yang legal agar tdk merugikan perush dikemudian hari. 2

Dalam pelaksanaannya, terdapat perbedaan kepentingan antara WP dengan pemerintah. WP berusaha untuk membayar pajak sekecil mungkin karena dengan membayar pajak berarti mengurangi kemampuan ekonomis WP. Dilain pihak, pemerintah memerlukan dana untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, yang sebagian besar berasal dari penerimaan pajak. Adanya perbedaan kepentingan ini menyebabkan WP cenderung untuk mengurangi jumlah pembayaran pajak baik secara legal maupun illegal. Hal ini dimungkinkan jika ada peluang yang dapat dimanfaatkan, baik karena kelemahan peraturan pajak maupun SDM (fiskus). 3

Faktor yang memotivasi WP untuk melakukan penghematan pajak dengan illegal: Jumlah pajak yang harus dibayar. Semakin besar pajak yang harus dibayar, semakin besar kecenderungan WP utk melakukan pelanggaran Biaya untuk menyuap fiskus. Semakin kecil biaya untk menyuap fiskus, semakin besar kecenderungan WP utk melakukan pelanggaran Kemungkinan untuk ketahuan. Semakin kecil kemungkinan suatu pelanggaran terdeteksi, semakin besar kecenderungan WP utk melakukan pelanggaran Besar sanksi. Semakin ringan sanksi yg dikenakan thd pelanggaran, semakin besar kecenderungan WP utk melakukan pelanggaran. 4

PENGARUH PAJAK TERHADAP PERUSAHAAN Pajak mrp pungutan berdasarkan UU oleh pemerintah. Scr administratif pungutan pajak dpt dikelompokkan mjd 1. Pajak langsung (direct tax) Dikenakan atas mmasuknya aliran sumber daya yaitu penghasilan 2. Pajak tidak langsung (indirect tax) Dikenakan thd keluarnya sumber daya seperti pengeluaran untuk konsumsi barang/jasa. 5

Beban pajak (tax incidence) langsung umumnya ditanggung oleh orang/badan yang menerima/ memperoleh penghasilan, sedangkan beban pajak tidak langsung ditanggung oleh masy. Bagi perush, pajak yg dikenakan thd penghasilan yang diterima/diperoleh dpt dianggap sbg biaya (cost) atau beban (expense) dlm menjalankan usaha/melakukan kegiatan maupun distribusi laba kpd pemerintah. 6

Asumsi pajak sbg biaya akan mempengaruhi laba (profit margin), sedangkan asumsi pajak sbg distribusi laba akan mempengaruhi tingkat pengembalian atas investasi (rate of return on investment). Secara ekonomis, pajak mrp unsur pengurang laba yang tersedia untuk dibagi atau diinvestasikan kembali oleh perusahaan. 7

MANAJEMEN PAJAK Manajemen Pajak adalah sarana untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar tetapi jumlah pajak yang dibayar dapat ditekan serendah mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang diharapkan. Manajemen pajak merupakan upaya dlm melakukan penghematan pajak secara legal. 8

Tujuan Manajemen Pajak: a. Melakukan kewajiban perpajakan b. Usaha efisiensi untuk mencapai laba Dicapai dengan Fungsi Manajemen Pajak: a. Perencanaan pajak (tax planning) b. Pelaksanaan kewajiban perpajakan (tax implementation) c. Pengendalian pajak (tax control) 9

PERENCANAAN PAJAK Perencanaan pajak adl langkah awal dlm manajemen pajak. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan penelitian thd peraturan perpajakan agar dpt diseleksi jenis tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan. Pada umumnya penekanan perencanaan pajak adl untuk meminimumkan kewajiban pajak. Tujuan dari perencanaan pajak adl merekayasa agar beban pajak (tax burden) dapat ditekan serendah mungkin dengan memanfaatkan peraturan yang ada, dengan memaksimalkan penghasilan setelah pajak karena pajak merupakan unsur pengurang. Tindakan tsb legal krn penghematan pajak dpt dilakukan dg memanfaatkan hal-hal yg tdk diatur (loopholes). 10

Rencana pengelakan pajak dapat ditempuh sbb: a. Mengambil keuntungan sebesar-besarnya dari ketentuan mengenai pengecualian dan potongan/pengurangan yang diperkenankan. b. Mengambil keuntungan dari pemilihan bentuk-bentuk perusahaan yang tepat untuk menghemat pembayaran pajak. c. Mendirikan perusahaan dalam satu jalur usaha sehingga dapat diatur secara keseluruhan tarif pajak,potensi penghasilan,kerugian dan aktiva yang dapat dihapus. d. Menyebarkan penghasilan menjadi pendapatan dari beberapa WP e. Menyebarkan penghasilan menjadi beberapa tahun mencegah penghasilan tersebut dalam kategori pendapatan yang tarifnya tinggi 11

Penghindaran pajak adl rekayasa (tax affairs) yang masih tetap dlm bingkai ketentuan perpajakan (lawful). Ada 3 karakter penghindaran pajak: a. Adanya unsur artifisial dimana berbagai pengaturan seolah-olah tdp didlmnya pdhal tidak, dan ini dilakukan krn ketiadaan faktor pajak. b. Sering memanfaatkan loopholes dari UU atau menerapkan ketentuan legal untuk berbagai tujuan,. c. Konsultan menunjukkan cara/alat untuk melakukan penghindaran pajak dg syarat WP menjaga kerahasiaan tsb. 12

PELAKSANAAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN Apabila pada tahap perencanaan pajak telah diketahui faktor-faktor yang akan dimanfaatkan utk melakukan penghematan pajak, maka langkah selanjutnya adl mengimplementasikannya baik scr formal maupun material. Harus dipastikan bahwa pelaksanaan kewajiban perpajakan telah memenuhi peraturan perpajakan yang berlaku. Manajemen pajak tdk dimaksudkan utk melanggar peraturan dan jika dalam pelaksanaanya menyimpang dari peraturan yang berlaku, maka praktik tsb telah menyimpang dari tujuan manajemen pajak. 13

Untuk mencapai tujuan manajemen pajak ada 2 hal yang perlu dikuasai dan dilaksanakan: 1. Memahami ketentuan peraturan perpajakan Dengan mempelajari undang-undang, keputusan dan edaran, kita dapat melihat celah-celah yang menguntungkan untuk melakukan penghematan pajak. 2. Menyelenggarakan Pembukuan yang Memenuhi Syarat. Pembukuan mrp sarana yang sangat penting dlm penyajian informasi keuangan perush yang disajikan dlm bentuk laporan keuangan dan mjd dasar dlm menghitung besarnya jumlah pajak terutang. 14

PENGENDALIAN PAJAK Pengendalian pajak bertujuan untk memastikan bahwa kewajiban pajak telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah direncanakan dan telah memenuhi persyaratan formal maupun material. Hal terpenting dlm pengendalian pajak adl pemeriksaan pembayaran pajak. Oleh sebab itu, pengendalian dan pengaturan arus kas sangat penting dlm strategi penghematan pajak, misalnya melakukan pembayaran pajak pada saat terakhir tentu lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan membayar lebih awal. Pengendalian pajak termasuk pemeriksaan jika perush telah membayar pajak lebih besar dari jumlah pajak terutang. 15

3 KONSEP YANG SALING BERHUBUNGAN DALAM PERPAJAKAN Dampak perpajakan (impact of taxation) Wajib Pajak terkena pajak sehingga diwajibkan membayar pajak kepada negara. Penggeseran pajak (shifting of tax) Mentransfer beban pajak dari subjek pajak kepada pihak lain. Insiden pajak (incidence of tax) Saat penanggung pajak akhirnya diketahui. 16

6 CARA PENGELAKAN PAJAK 1. Penggeseran pajak (shifting), adl pemindahan beban pajak dr subjek pajak kpd pihak lain,biasanya tdp dlm pajak konsumsi (PPN) ada 2 jenis: a.penggeseran pajak ke depan (forward shifting) Pabrikan mentransfer beban pajaknya ke penyalur utama, pedagang besar dan akhirnya ke konsumen. b.penggeseran pajak ke belakang (backward shifting) Beban pajak ditranfer ke konsumen melalui distribusi kpd pabrikan. Pajak pertama kalii dibebankan kpd konsumen, kmd menggeser pajak kpd penyalur dg cara pembelian setelah harga dipotong sebesar pajak yang dikenakan padanya. 17

2. Kapitalisasi Pengurangan harga objek pajak sama dengan jumlah pajak yang akan dibayarkan oleh pembeli 3. Transformasi Pengelakan pajak yang dilakukan oleh pabrikan dengan cara menanggung beban pajak yang dikenakan terhadapnya 4. Penyelundupan pajak (tax evasion) Penghindaran pajak dengan melanggar ketentuan peraturan perpajakan/cara illegal (penggelapan pajak). Misal: meminimalkan beban pajak dg cara memanipulasi pembukuan. 18

5. Penghindaran pajak (tax avoidance) Penghindaran pajak dengan menuruti peraturan yang ada dan secara legal. Misal:meminimalkan beban pajak tanpa melawan ketentuan perpajakan 6. Pengecualian pajak (tax exemption) Pengecualian pengenaan pajak yang diberikan kepada perseorangan atau badan. Contoh: Tempat ibadah tidak dikenakan pajak bumi dan bangunan, pajak yang ditanggung pemerintah. 19

Contoh Tax Evasion yang Dilakukan WP 1. Memperkecil penghasilan yang diperoleh dg hanya melaporkan sebagian penghasilam yg diperoleh atau tdk melaporkan seluruh penghasilan, atau memperkecil harga jual maupun kuantitas barang yg dijual. 2. Memperbesar harga pokok barang yg dijual dg memperbesar harga pembelian, membuat pembelian fiktif, membebankan pajak masukan yg telah dikreditkan ke dalam HPP. 3. Memperbesar biaya usaha dg membuat utang fiktif guna memperbesar biaya bunga dan adanya biaya fiktif. 20

4. Menggunakan penghasilan bersama-sama dg memperkecil biaya sehingga laba bruto tampak tinggi. 5. Memperbesar harga impor barang/jasa dari perush yg ada hub istimewa di luar negeri. 6. Merendahkan harga ekspor barang kpd perush yg ada hub istimewa di luar negeri. 7. Memperkecil besarnya penghasilan pegawai/ pembayaran lainnya dalm menghitung PPh ps 21, sementara dlm perhitungan PPh perush dinaikkan. 8. Pembayaran dividen kpd pemegang saham scr terselubung dg seolah-olah sbg pembayaran utang sbg upaya menghindar dr pengenaan PPh ps 23&26. 21

HAL-HAL YANG MENYEBABKAN TERJADINYA PENGGELAPAN PAJAK: Tidak transparannya pemakaian dana pajak Rumitnya administrasi dalam melaporkan pajak Adanya anggapan tidak ada untungnya dalam melakukan pembayaran pajak Waktu yang tidak cukup untuk mengurus pelaporan pajak, bahkan ada yang sampai berhari-hari Keinginan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar 22

CARA YANG DAPAT DITEMPUH AGAR MASYARAKAT TAAT DALAM MEMBAYAR PAJAK Manajemen pajak harus diperbaharui dulu dengan membuat yang sederhana sehingga mudah dimengerti perhitungannya dan masyarakat tahu manfaatnya. Mudah dalam cara membayar pajak, misalnya melalui ATM, kantor pos terdekat Setiap tahun pemerintah mengumumkan hasil pajaknya digunakan untuk apa saja 23

AKIBAT PENGGELAPAN PAJAK YANG DILAKUKAN PERUSAHAAN: a. Dalam bidang keuangan Penggelapan pajak merupakan pos kerugian bagi kas negara karena dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara anggaran dengan konsekuensi-konsekuensi yang lain yang berhubungan dengan itu, seperti kenaikan tarif pajak, keadaan inflasi b. Dalam bidang ekonomi Penggelapan pajak sangat mempengaruhi persaingan sehat diantara para pengusaha, dimana perusahaan yang melakukan penggelapan pajak akan memperoleh keuntungan yang lebih besar daripada perusahaan yang jujur walaupun dengan produktifitas yang sama. 24

Penggelapan pajak menyebabkan stagnasi pertumbuhan ekonomi/perputaran roda ekonomi. Jika terbiasa menggelapkan pajak, maka tidak akan meningkatkan produktifitas mereka. Untuk memperoleh laba yang lebih besar, mereka akan melakukan pengelakan pajak. Langkanya modal karena wajib pajak berusaha menyembunyikan penghasilannya agar tidak diketahui fiskus. c. Dalam bidang psikologi Jika Wp terbiasa melakukan penggelapan pajak, itu sama saja dg membiasakan untuk selalu melanggar UU. Jika WP menggelapkan pajak, maka WP akan mendapatkan keuntungan bersih yang lebih besar. Jika perbuatan melanggar UU tidak diketahui oleh fiskus, maka tidak akan terkena sanksi dan menimbulkan keinginan untuk mengulangi perbuatan lagi. 25