BAB I PENDAHULUAN. pembayaran pajak dengan cara melakukan manajemen pajak. Suandy, 2011). Tujuan manajemen pajak dapat dibagi menjadi dua, yaitu

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara berkembang mempunyai salah satu pendapatan utama negara, yaitu pendapatan dari pajak. Perusahaan diharuskan membayar pajak, sesuai dengan tarif yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak, yang akan digunakan untuk pembangunan negara. Perusahaan ingin memperkecil pembayaran pajak dengan cara melakukan manajemen pajak. Manajemen pajak adalah sarana memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar, tetapi jumlah pajak yang dibayar dapat ditekan serendah mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang diharapkan (Lumbantoruan, 1996 dalam Suandy, 2011). Tujuan manajemen pajak dapat dibagi menjadi dua, yaitu menerapkan peraturan perpajakan secara benar dan usaha efisiensi untuk mencapai laba dan likuiditas yang seharusnya (Suandy. 2011). Manajemen pajak terdapat dua jenis, yaitu bersifat legal (penghindaran pajak / tax avoidance) dan bersifat ilegal (penggelapan pajak / tax evasion). Penghindaran pajak adalah salah satu cara untuk menghindari pajak secara legal yang tidak melanggar peraturan perpajakan. Penghidaran pajak ini dapat dikatakan persoalan yang rumit dan unik karena disatu sisi diperbolehkan, tetapi tidak diinginkan. (Maharani, 2014). Menurut Arnold dan McIntyre (1995) dalam Simanjuntak dan Sari (2014), penghindaran pajak merupakan upaya penghindaran atau 1

2 2 penghematan pajak yang masih dalam kerangka memenuhi ketentuan perundangan (lawful fashion). Menurut Dyreng (2008) dalam Simanjuntak dan Sari (2014) penghindaran pajak merupakan segala bentuk kegiatan yang merupakan efek terhadap kewajiban pajak. Penghindaran pajak merupakan strategi perusahaan yang sangat penting (Hanlon dan Heitzman, 2010; Chen et.al, 2013). Penghindaran pajak dilakukan dengan cara mencari celah-celah peraturan perpajakan. Apabila penghindaran pajak melebihi batas atau melanggar hukum dan ketentuan yang berlaku maka aktivitas tersebut dapat tergolong ke dalam penggelapan pajak (tax evasion). Penggelapan pajak adalah usaha untuk mengurangi pajak yang bersifat illegal (Prakosa, 2014). Sumber pendanaan di dalam perusahaan dibagi ke dalam dua katagori, yaitu sumber pendanaan internal dan sumber pendanaan eksternal (Rokhimsyah, 2011). Menurut Riyanto (2001) dalam Iriansyah (2013) modal yang berasal dari sumber intern adalah modal atau dana yang dibentuk atau dihasilkan di dalam perusahaan seperti akumulasi penyusutan (depresiasi) perusahaan yang berasal dari laba yang ditahan (Retained Net Profit), sedangkan modal yang sumbernya dari pendanaan eksternal adalah dana yang berasal dari kreditur dan pemilik (utang dan modal sendiri). Pecking order theory menunjukkan bahwa perusahaan cenderung akan memilih sumber internal terlebih dahulu sebagai sumber pendanaan. Apabila sumber internal dirasa tidak cukup untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan,

3 3 maka perusahaan akan menggunakan sumber eksternal, yaitu dengan cara melakukan utang. Perusahaan yang menggunakan utang sebagai pendanaan dalam perusahaan akan meningkatkan leverage. Leverage digunakan untuk menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menggunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap (fixed cost assets or funds) untuk memperbesar tingkat penghasilan (return) bagi pemilik perusahaan (Sudana, 2011 dalam Mufidah, 2014). Pada kondisi baik, penggunaan utang yang semakin besar akan meningkatkan ROE. Pada kondisi ekonomi normal, penggunaan utang yang semakin besar pada mulanya akan meningkatkan ROE, dalam hal ini penggunaan utang akan akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bagi pemegang saham, karena suku bunga masih relatif lebih rendah dibandingkan dengan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba, tetapi melampaui titik tertentu penggunaan utang yang semakin besar akan menurunkan ROE. (Mufidah, 2014) Utang bank akan menimbulkan biaya utang. Biaya utang merupakan tingkat pengembalian yang disyaratkan. Biaya utang dari suatu perusahaan ditentukan oleh karakteristik perusahaan penerbit utang karena mempengaruhi risiko kebangkrutan, agency cost dan masalah asimetri informasi (Bhoraj dan Sengupta, 2003 dalam Masri dan Martani, 2012). Menurut Hasan et.al (2014) biaya utang lebih tepat untuk menilai risiko dan manfaat dari penghindaran pajak karena bank biasanya menjadi hubungan jangka panjang dengan perusahaan

4 4 peminjam dan memiliki akses ke informasi eksklusif perusahaan. Tax avoidance juga dapat menyebabkan konflik lembaga antara manajemen dan debt holders karena dapat menyebabkan asymmetry information, untuk itu perlu diterapkan good corporate governance dalam suatu perusahaan (Lim, 2011). Lim (2011) menyatakan bahwa penghindaran pajak bersifat substitusi terhadap biaya utang dimana perusahaan menggunakan utang lebih sedikit ketika mereka melakukan penghindaran pajak. Penelitian mengenai pengaruh tax avoidance terhadap biaya utang sudah pernah diteliti oleh Lim (2011) menunjukkan bahwa penghindaran pajak bersifat substitusi terhadap biaya utang. Penelitian yang dilakukan di Indonesia dilakukan oleh Masri dan Martani (2012) menghasilkan hubungan positif antara penghindaran pajak dan biaya utang. Sedangkan penelitian Simanjuntak dan Sari (2014) menunjukkan bahwa penghindaran pajak berhubungan negatif signifikan terhadap biaya utang. Rahmawati (2015) meneliti mengenai tax avoidance dan biaya utang dalam skripsinya menunjukkan bahwa tax avoidance berpengaruh positif tidak signifikan. Perbedaan hasil penelitian yang ada di Indonesia mendorong peneliti untuk meneliti kembali mengenai pengaruh tax avoidance dan biaya utang. Dari uraian diatas mendorong peneliti untuk mengambil judul Pengaruh Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) terhadap Biaya utang (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun ) 1.2. PERUMUSAN MASALAH

5 5 Perumusan masalah dari penelitian ini adalah 1. Bagaimana pengaruh penghindaran pajak (tax avoidance) terhadap biaya utang? 1.3. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh dari penghindaran pajak (tax avoidance) terhadap biaya utang MANFAAT PENELITIAN Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dan pemahaman mengenai penghindaran pajak dan biaya utang. 2. Bagi perusahaan yang terdaftar di BEI, penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja manajerial perusahaan. 3. Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan wawasan mengenai perpajakan, khususnya penghindaran pajak. 4. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan referensi tambahan yang berkaitan dengan objek bahasan maupun variabel yang digunakan.

6 SISTEMATIKA PENULISAN Untuk memberikan gambaran tentang isi dari penelitian ini, maka disusun sistematika penulisan sebagai berikut : BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, batasan penelitian, perumusan masalah, motivasi penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan BAB 2 : TELAAH LITERATUR Bab ini berisi landasan teori, penelitian terdahulu, dan pengembangan hipotesis yang dirumuskan untuk melakukan penelitian. BAB 3 : METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan metode penelitian yaitu penjelasan variabel yang digunakan dalam penelitian, populasi, dan sampel penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta metode analisis yang digunakan dalam penelitian. BAB 4 : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi deskripsi objek penelitian, analisis data yang dikaitkan dengan analisis statistik deskriptif dan analisis regresi, serta intepretasi hasil yang sesuai dengan teknik analisis yang digunakan.