BAB I PENDAHULUAN. usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. 2 Berdasarkan wawancara dengan Nia, mahasiwa UKSW pada hari Minggu 11 Desember

B A B I PENDAHULUAN. yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar,

BENTUK KOMUNIKASI. By : Lastry. P, SST

GAMBARAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI MODERN RETAIL WIMODE (PT BAKRIE TELECOM)

BAB I PENDAHULUAN. di tempat bekerja, di pasar, dan sebagainya. Sejalan hal tersebut komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang. dan pengalaman masing-masing dalam percakapan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah aktivitas manusia berkomunikasi timbul sejak manusia diciptakan

Komunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Interpersonal Communication Skill

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari umat manusia. Karena manusia merupakan makhluk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau hubungannya dengan judul yang akan diteliti yaitu Peranan Komunikasi

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI ANTARPERSONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

tertinggi berdasarkan susunan hirarki yang dikembangkan. Perhitungan yang pengolahan dan penilaian analisis data untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari

Keterampilan Komunikasi Interpersonal Konselor dalam Terapi Pengobatan Rawat Jalan kepada Pasien di BNNP Jawa Timur

B. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana karakteristik komunikasi interpersonal orang tua tunggal dalam mendidik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil

BAB II LANDASAN TEORI

O u t l I n e. T P U & T P K P e n d a h u l u a n P e m b a h a s a n

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan tentang Nilai-Nilai Leidora Ardiyani / Ike Devi Sulistyaningtyas

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB V PENUTUP. dilakukan. Merujuk pada fokus penelitian yang terkait bagaimana bentuk-bentuk

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian pesan yang bermakna dari individu satu kepada individu lainnya

Komunikasi Interpersonal

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata kunci: stakeholder, pelanggan, proses komunikasi interpersonal, tahapan penetrasi sosial

3. PERILAKU KELOMPOK DAN INTERPERSONAL

BAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial yaitu hubungan berpacaran atau hubungan romantis.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan hampir dalam setiap aspek kehidupan manusia. Komunikasi. mengandung makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi atau

KOMUNIKASI : Memahami komunikasi & keahlian berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling membantu dan mengadakan interaksi. berbagai sarana komunikasi salah satunya adalah Blackberry.

BAB II LANDASAN TEORI. usahanya, umumnya mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang terbaik

Interpersonal Communication Skill

Fitri Saraswati / Ike Devi Sulistyaningtyas

BAB IV TEMUAN TENTANG POLA KOMUNIKASI VIRTUAL PENGGUNA GAME ONLINE TOWNSHIP. menghasilkan temuan-temuan penelitian yang sudah dilakukan.

KOMUNIKASI DOKTER PADA PASIEN GANGGUAN JIWA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pasien Gangguan Jiwa Di RSJ.Prof.Dr.Hb.

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI BAGI PENGEMBANGAN DIRI MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. untuk memusatkan perhatian pada pengembangan SDM. soft skill yang di dalamnya terdapat unsur behavior dan attitude.

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

TEKNIK MELAKUKAN PERCAKAPAN SALES MELALUI TELEPON

Keterampilan Komunikasi. Mendengarkan Bertingkah laku asertif ( tegas, penuh percaya diri ) Menyelesaikan konflik Membaca situasi Melakukan persuasi

BAB I PENDAHULUAN. maupun masyarakat sendiri. Kondisi seperti ini memberikan dampak. bisnis baru yang berkembang di Indonesia.

KOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN UNTUK MENGEFEKTIFKAN ORGANISASI KEPEMIMPINAN 1

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun masyarakat sendiri. Kondisi seperti ini memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. memainkan strategi pemasaran yang cerdik untuk dapat bertahan dan terus

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

Unsur unsur kebudayaan

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Setelah mengikuti kegiatan belajar, diharapkan dapat : Menjelaskan pengertian KIP&K dlm pelayanan kes Menjelaskan perbedaan KIP&K dg jenis komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Citra dan reputasi perusahaan, erat kaitannya dengan aktivitas-aktivitas

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. yang dapat mengancam muka orang lain, maka penting sekali bagi pengiklan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan proses mengatur

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang tepat merupakan kekuatan bagi. perusahaan dalam berhadapan langsung dengan konsumen untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini bisnis jasa pengiriman barang merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting dalam suatu proses penjualan. Fungsi SPG antara lain melaksanakan promosi

Dien Anshari KOMUNIKASI INTERPERSONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi menjadi salah satu aktivitas yang sangat penting dan kompleks

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.

Perilaku Keorganisasian IT

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, yaitu pada bagian sales product. Bagian ini terdiri dari beberapa divisi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

ETIKA BERKOMUNIKASI. ALREFI, M.Pd UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2

KIP dan Perubahan Sikap

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

kewajiban masing-masing. Adapun struktur organisasi Bastian Rental Mobil Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bastian Rental Mobil Bandung DIREKTUR

BAB IV ANALISIS DATA. pada orang tua dengan anak dan berdasarkan data-data yang telah. disajikan dalam Bab III didapatkan, sebagai berikut:

Konsep komunikasi verbal dan non verbal dalam wawancara pekerjaan. Komunikasi tatap muka

Dari aspek pengungkapan dan pertukaran informasi, komunikasi digolongkan menjadi 2 bentuk sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri dan selalu membutuhkan orang lain untuk kelangsungan hidupnya. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator. memperlakukan komunikannya secara manusiawi dan menciptakan suatu

ABSTRAK. variabel terikat yaitu citra PT. Equity Financial Solution Cabang Cirebon. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa produk (X 1

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk. merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

PERSONAL SELLING KOMUNIKASI PEMASARAN PT. MAKASSAR RAYA MOTOR KENDARI DALAM PENJUALAN MOBIL DAIHATSU

MATERI 1 MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS

ABSTRAK STUDI DESKRIPTIF PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN OPINI NASABAH BCA KANTOR CABANG PEMBANTU MEDAN WURI HANDAYANI SIMAMORA

Model Proses Komunikasi

Bab I. Pendahuluan. Kebutuhan manusia akan produk-produk real estate tidak akan pernah berhenti,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kunci sukses operasional perusahaan adalah rekrutmen / seleksi tenaga penjual yang

MATERI 1 MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada konteks dan situasi. Untuk memahami makna dari

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

CUSTOMER RETENTION MARKETING 3 SKS Dosen: A. Judhie Setiawan, MSi

PROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PADA WARGA BINA SOSIAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, banyak dijumpai perubahan maupun perkembangan di bidang usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya perkembangan dan perubahan yang sangat cepat di bidang usaha (mencakup teknologi dan informasi) menimbulkan tuntutan dari pihak perusahaan agar semakin meningkat, baik dari dalam maupun luar perusahaan agar perusahaan dapat terus bertahan. Perusahaan yang terlihat cukup berkembang saat ini, salah satunya adalah perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan jasa kebugaran tubuh yaitu fitness center X di Jakarta. Pusat kebugaran (fitness center) sejatinya bukanlah bisnis baru di Indonesia. Perusahaan ini memberikan sarana dan fasilitas untuk para mahasiswa, pekerja pria dan wanita yang ingin memanjakan tubuhnya dengan berolahraga. Saat ini pusat kebugaran berada di dalam shopping center (mall), yang merupakan target pasar perusahaan. Pusat kebugaran ini memiliki konsep yang menggabungkan perpaduan antara fitness center dan pusat hiburan (entertainment). Menurut Hendra Nugraha selaku manajer pemasaran dan promosi regional perusahaan X menyatakan bahwa disetiap cabang fitness center X dilengkapi dengan telemarketing hingga 30 orang staff. (Majalah SWA, 2008). Fitness center X ini yang merupakan produk brand dari perusahaan yang cukup besar memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak sedikit. Menurut CEO Fitness Center X di setiap cabang diperlukan sekitar 100 staff. Sekarang ada sekitar 500 pekerja full time yang 99% nya adalah pekerja lokal. Sekitar 35% nya adalah wanita yang berposisi di tingkat manajer (Bisnis Indonesia, 2005).

Fitness center X menawarkan berbagai fasilitas dan pelayanan yang sangat menarik dan menunjang bagi kebutuhan para member. Namun, hal itu harus didukung oleh peran divisi marketing sales (konsultan). Divisi marketing sales (fitness center X) merupakan salah satu ujung tombak terpenting dalam kelancaran dan kesuksesan suatu perusahaan. Dalam menjalankan tugasnya tersebut seorang konsultan sudah pasti akan berhubungan dengan banyak orang yang bersentuhan langsung dengan jasa yang ditawarkannya. Dalam hubungannya dengan banyak orang inilah, seorang konsultan perlu memiliki komunikasi yang efektif dan handal untuk mempengaruhi, meyakinkan, memberikan informasi serta membujuk seseorang agar tertarik menggunakan jasa pelayanan kebugaran tubuh di pusat kebugaran tersebut. Member pada umumnya akan terus berhubungan dengan konsultan selama menggunakan fasilitas dan layanan yang terdapat di pusat kebugaran tersebut. Karena orang pertama yang ditemui pada saat mengenal jasa pelayanan (fitness center X) adalah sales (konsultan) pusat kebugaran tersebut. Oleh karena itu, seorang konsultan harus bisa menjaga hubungan baik dengan member maupun calon member. Hubungan yang baik dengan member dan calon member dapat terjadi melalui interaksi antara keduanya melalui komunikasi. Komunikasi berlangsung dalam kontak tatap muka (face to face), bisa juga melalui media seperti telepon dimana pesan-pesan mengalir melalui saluran-saluran yang bersifat antarpersonal, seperti dalam percakapan yang dikenal sebagai komunikasi interpersonal. Peneliti melakukan wawancara kepada dua staff (konsultan), sehubungan dengan pentingnya komunikasi interpersonal. Subjek X mengatakan: Sebagai konsultan kita memberikan solusi (konsultasi) latihan pada member, mengarahkan tujuan member (future member), menanyakan perkembangan setelah masuk (join), mengingatkan dan memastikan member untuk latihan. Kita memiliki target penjualan yang harus dicapai, dimana seorang sales bisa

mengkomunikasikan manfaat dibandingkan harga kepada calon member (tidak memaksa) Subjek Z mengatakan: Member saya pernah membawa calon member lain untuk menjadi member, karena saya berhubungan baik dengan dia (member). Kita meyakinkan calon member untuk masuk (join) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Menginformasikan dan memperkenalkan fasilitas dan layanan klub Berdasarkan hasil wawancara di atas, adanya hubungan interpersonal antara konsultan dan member yang efektif, komunikatif, informatif, mampu mempersuasi member menjadi kunci utama dalam kesuksesan suatu perusahaan. Hubungan interpersonal yang baik dibangun melalui komunikasi interpersonal dan kualitasnya berpengaruh pada pekerjaannya. Kemudian, peneliti juga melakukan wawancara dengan atasan (team leader) konsultan yang menyatakan: Pernah ada keluhan dari member terhadap staff (konsultan), seperti sikap yang tidak ramah, tidak sopan, memberikan informasi yang tidak sesuai, misalnya menjanjikan reward jika bisa membawa teman untuk join (ternyata lagi tidak ada promosi) dan lain-lain. Dari keluhan member di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal yang tertampil dalam perilaku tidak ramah, tidak sopan, memberikan informasi yang tidak sesuai dan sebagainya, besar kemungkinan dapat menurunkan image perusahaan fitness center X, yang pada akhirnya akan berdampak pada pencapaian target penjualan. Peneliti melakukan wawancara dengan salah satu staff operasional berdasarkan dari data yang didapat pada tahun 2008 jumlah member yang bergabung sekitar 80%, tahun 2009 (55%), tahun 2010 (70%), tahun 2011 (75%) dan tahun 2012 jumlahnya meningkat hampir mencapai (90%) dari target yang ditetapkan oleh perusahaan. Pada fitness center X peningkatan jumlah member yang bergabung tidak terlepas dari seorang konsultan dalam menjual memberships. Dimana setiap konsultan memiliki target yang harus dicapai setiap bulannya pada masing-masing klub. Pencapaian target pada masing-masing konsultan salah satunya bergantung pada keterampilan komunikasi interpersonal yang dimilikinya.

Komunikasi interpersonal berjalan efektif apabila adanya hubungan interpersonal yang baik antara konsultan dengan member dan calon member. Efektivitas komunikasi interpersonal dari seorang tenaga penjual (sales) secara langsung dapat mempengaruhi keuntungan perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, setiap konsultan divisi marketing sales (fitness center X) berhadapan dengan banyak orang., baik sesama rekan kerja, member maupun dengan calon member. Oleh karena itu, komunikasi interpersonal sudah pasti terjadi dan keefektivitasannya menjadi sangat penting. Komunikasi interpersonal yang terjalin diantara konsultan dengan member seperti komunikasi mengenai hal-hal bersifat pribadi, di luar konteks pekerjaan (informal). Komunikasi yang efektif dapat membantu menumbuhkan keakraban antara konsultan dan member. B. Identifikasi Masalah Saat ini perkembangan bisnis di bidang pelayanan jasa kebugaran tubuh (fitness center) semakin banyak di Indonesia, salah satunya adalah fitness center X. Adanya peranan divisi disetiap perusahaan sangatlah diperlukan, seperti divisi marketing sales (konsultan). Konsultan merupakan salah satu ujung tombak terpenting dalam kelancaran dan kesuksesan suatu perusahaan. Dalam menjalankan tugasnya, yaitu menjual jasa pelayanan kebugaran tubuh (fitness center X), dimana sebagai tenaga penjual (konsultan) pada umumnya memiliki target-target penjualan yang harus dicapai. Peneliti melakukan wawancara dengan salah satu member D yang menyatakan: Saya masih menjadi member di fitness center ini dari tahun 2009 sampai sekarang karena mendapatkan pelayanan dan informasi yang selalu update dari konsultan mengenai promosi ataupun acara (event) yang baru di fitness center X ini, mereka memberikan konsultasi mengenai program (kelas) yang baik bagi saya, menanyakan fitness goal (perkembangannya), dan sebagainya. Kemudian saya kembali melakukan wawancara lagi dengan R yang pernah menjadi member di fitness center X yang menyatakan :

Saya berhenti dari fitness center X ini karena ada salah satu konsultan yang kurang ramah, tidak sopan, memberikan keterangan tidak benar (palsu), informasi yang kurang jelas dan terkesan tidak peduli. Jadi, saya memutuskan untuk keluar dan lebih berhati-hati kalau mau bergabung lagi. Dari pernyataan ini diatas kenyataannya masih ada keluhan-keluhan member dan calon member sehubungan dengan pelayanan para konsultan yang kurang ramah, tidak jujur, kurang peduli dan sebagainya. Sehubungan dengan pernyataan tersebut dalam menjaga hubungan baik dan mempertahankan member untuk tetap bergabung di fitness center X seorang konsultan perlu memperhatikan dan menghargai member dan calon member mengenai kebutuhannya. Terkait hal tersebut, seorang sales (konsultan) perlu memiliki kemampuan komunikasi interpersonal yang efektif agar pesan-pesan dan informasi mengenai pusat kebugaran tubuh (fitness center X) dapat diterima sesuai dengan kebutuhan dan keinginan para member dan calon member. Komunikasi interpersonal diperlukan setiap konsultan saat berhadapan dengan banyak orang, baik member, calon member maupun sesama rekan kerja. Oleh karena itu, komunikasi interpersonal yang efektif menjadi keterampilan yang sangat penting. Komunikasi interpersonal dikatakan efektif apabila individu berhasil menyampaikan apa yang dimaksudkannya (Tubss & Moss, 2001). Sedangkan menurut Jalaludin Rahmat, komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila komunikasi yang dilakukan komunikator merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Artinya pemberian informasi dan penjelasan kepada calon member tentang jasa layanan fitness center X dikatakan efektif bila hasilnya dapat menyenangkan calon member. Selain itu produk (fitness center X) yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan calon member sehingga semakin berminat untuk bergabung (join) di fitness center X.

Komunikasi yang efektif juga dapat menumbuhkan hubungan yang akrab diantara konsultan dengan member dan calon member. Dengan kemampuan komunikasi interpersonal yang efektif dapat memberikan manfaat bagi konsultan dalam mencapai target-target penjualan. Dengan demikian, peneliti ingin melihat Bagaimana gambaran komunikasi interpersonal konsultan divisi marketing sales (fitness center X) di Jakarta? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan, yaitu: 1. Mengetahui gambaran umum komunikasi interpersonal konsultan divisi marketing sales (fitness center X). 2. Menganalisa gambaran komunikasi interpersonal konsultan divisi marketing sales berdasarkan data penunjang subjek penelitian (usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir,status perkawinan, jabatan, lamanya bekerja, pendapatan). 3. Melihat dimensi komunikasi interpersonal yang dominan pada konsultan divisi marketing sales (fitness center X). D. Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Kegunaan Teoritis: - sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. - sebagai bahan pengetahuan yang berkaitan di bidang psikologi industri, komunikasi, dan manajemen. 2. Kegunaan Praktis, yaitu sebagai bahan acuan bagi perusahaan dalam usaha meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal bagi konsultan di fitness center X, customer service, dokter, dan sebagainya.

E. Kerangka Berpikir Divisi marketing sales (konsultan) di fitness center X merupakan salah satu ujung tombak terpenting dalam kelangsungan hidup suatu perusahaan. Divisi marketing sales (konsultan) yang juga bergerak sebagai telemarketing memiliki tugas mempublikasikan dan memperkenalkan fasilitas, pelayanan, memberships, serta memberikan solusi program latihan (konsultasi) kepada calon member maupun member. Sehubungan dengan tugas-tugas tersebut, seorang konsultan perlu memiliki komunikasi yang efektif dan handal untuk mempengaruhi, meyakinkan, memberikan informasi serta membujuk seseorang agar tertarik bergabung di fitness center X. Disamping itu konsultan perlu memiliki target-target penjualan (memberships) yang harus dicapai, yaitu mendapatkan member. Pencapaian target pada masing-masing konsultan bergantung pada keterampilan komunikasi interpersonal yang dimilikinya. Komunikasi interpersonal dapat berjalan efektif apabila adanya hubungan interpersonal yang menyenangkan, menerima, menghargai antara konsultan, member maupun calon member. Dengan komunikasi interpersonal yang efektif member maupun calon member merasa diperhatikan, dilayani, dihargai serta dibantu dalam kebutuhan akan informasi dan pelayanan oleh konsultan. Komunikasi interpersonal yang efektif ini tidak dapat terjadi begitu saja. Menurut DeVito (2005) setiap individu yang berinteraksi dan mampu melakukan komunikasi interpersonal yang efektif ditandai oleh tujuh kemampuan spesifik antara lain: Openness, Emphaty, Positiveness, Immediacy, Interaction management, Expressiveness, Otherorientation. Pertama, konsultan yang mampu melakukan komunikasi interpersonal adalah konsultan yang memiliki kemampuan Openness yaitu mampu menjalin hubungan yang akrab dan terbuka kepada orang lain dengan mengungkapkan informasi dalam konteks formal maupun informal. Kedua, kemampuan Empathy, yaitu konsultan mampu merasakan yang dirasakan member dan calon member dan membantu orang lain secara emosional. Ketiga,

kemampuan Positiveness, yaitu konsultan mampu memfokuskan perhatiannya dengan memuji kelebihan dan keberhasilan member dan calon member dalam latihannya (fitness), misalnya menanyakan progres dan memuji keberhasilan member terhadap latihannya (fitness goal). Keempat, kemampuan Immediacy, yaitu konsultan mampu menunjukkan ketertarikan, perhatian, dan perasaan senang terhadap lawan bicaranya, menggunakan nama lawan bicaranya untuk menunjukkan adanya kedekatan. Selain itu, konsultan juga memberikan feedback verbal maupun nonverbal yang sesuai dengan isi pesan yang telah disampaikan. Kelima, kemampuan Interaction management, yaitu konsultan tidak terus-terusan berbicara tetapi mampu memberikan kesempatan member dan calon member untuk berbicara, dan menjaga agar percakapan berjalan dengan lancar. Kemampuan ini dapat memastikan persamaan pengertian terhadap pesan yang disampaikan dan menghindari keadaan yang canggung antara konsultan dengan member dan calon member. Keenam, kemampuan Expressiveness, yaitu konsultan mampu mengekspresikan perasaan dan pemikirannya, memberikan feedback (verbal dan non verbal) yang sesuai terhadap pesan yang disampaikan oleh lawan bicara dengan menggunakan nada suara dan bahasa isyarat (bahasa tubuh dan ekspresi wajah) yang tepat. Ketujuh, Other-orientation, yaitu konsultan mampu menunjukkan perhatian penuh dan sikap sopan terhadap member dan calon member, mengakui bahwa perasaan lawan bicara sesuai dengan pesan yang disampaikannya, menganggap kehadiran member dan calon member tersebut penting. Kemampuan ini dapat menumbuhkan perasaan menghormati dan menghargai bagi masing-masing pihak. Sebaliknya, konsultan yang tidak memiliki kemampuan Opennes, Emphaty, Positiveness, Immediacy, Interaction management, Expressiveness, dan Other-orientation, mereka tidak akan mampu melakukan komunikasi interpersonal yang efektif.

Tinggi (efektif) - Keterbukaan - Empati - Sikap positif - Kedekatan - Manajemen interaksi - Sikap ekspresif - Orientasi dengan orang lain Konsultan Komunikasi Interpersonal Rendah (tidak efektif) Member / calon member - Menutup diri - Tidak berempati - Bersikap negatif - Tidak memiliki rasa kedekatan - Tidak memiliki manajemen interaksi - Tidak ekspresif - Tidak berorientasi dengan orang lain Bagan 1.1 Kerangka Berpikir