BAB I PENDAHULUAN. Maju mundur industri perbankan di Indonesia tentunya tidak dapat dilepaskan

dokumen-dokumen yang mirip
5.1 Kesimpulan. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan pembangunan ekonomi nasional. Bank berfungsi. menghimpun dana dari masyarakat (to receive deposit) dan kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan tempat untuk melakukan berbagai transaksi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah sebagai perantara keuangan (Financial Intermediary)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perlambatan ekonomi dunia, saat ini telah dirasakan di beberapa negara

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu bank adalah untuk pencapaian profitabilitas yang maksimal, maka perlu

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam. perekonomian suatu negara baik sebagai sumber permodalan maupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara. sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penghimpun (funding) dan penyalur (lending) dana atau disebut sebagai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang bertugas untuk

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan terutama untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaaan lembaga perantara keuangan (financial intermediatery institution)

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia masih banyak masyarakat yang masih belum mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

I. PENDAHULUAN. sektor jasa keuangan pada umumnya dan pada perbankan khususnya. Pertumbuhan ekonomi dapat terwujud melalui dana perbankan atau potensi

BAB I PENDAHULUAN. banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Berdasarkan Undang undang RI Nomor 10. masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk bentuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi bagi perbankan

ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KESEHATAN KESEHATAN BANK UMUM SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI METODE RGEC DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. triwulan I dan II 2012, dimana ekonomi tumbuh secara berturut turut sebesar

BAB I PENDAHULUAN. fungsi bank sebagai lembaga perantara ( intermediare ) antar pihak-pihak. Nomor 10 tahun 1998 yaitu sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. Sejak krisis moneter pertengahan tahun 1997 perbankan nasional

Sektor perbankan dapat dikatakan menjadi salah satu sektor paling. fleksibel dalam merespons kondisi perekonomian nasional dibanding sektorsektor

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan perekonomian. Peranan strategis disebabkan oleh fungsi utama

I -1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011)

BAB I PENDAHULUAN. dengan sektor yang membutuhkan dana. Dalam penghimpun dana dan sektor

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dalam pembiayaan pembangunan sangat diperlukan. Bank

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana dan atau kedua-duanya

BAB I PENDAHULUAN. rakyat (Yunan, 2009:2). Pertumbuhan ekonomi juga berhubungan dengan proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

KINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian lndonesia pasca krisis ekonomi masih belum. sepenuhnya pulih, namun berdasarkan Laporan Statistik Perekonomian

BAB I PENDAHUUAN. Indonesia, sebagai negara dengan bank sebagai basis financial intermediary,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan tolak ukur pembangunan nasional. Sektor ekonomi selalu menjadi fokus pemerintah dalam melaksanakan

PENGARUH PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA DAN AKTIVA PRODUKTIF TERHADAP NET INTEREST MARGIN PADA BANK PEMERINTAH RANGKUMAN SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. luas yang dikenal dengan istilah perbankan adalah kegiatan funding. Pengertian

BAB I PENDAHULUAN. bunga Sertifikasi Bank Indonesia atau SBI rate yang sebesar 6 persen. SBI sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

PENDAHULUAN. memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (Halling dan Hayden, 2006).

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Menggunakan Metode CAMEL di PT. Bank Central Asia, Tbk ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sektor keuangan di Indonesia masih didominasi oleh industri perbankan

BAB I PENDAHULUAN. adequacy ratio), batas maksimum pemberian kredit (legal lending limit), kualitas aktiva

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karolina, 2014 Pengaruh Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang merupakan bisnis jasa saat ini berada dalam persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang begitu pesat perkembangannya menyebabkan dampak terhadap muncul

BAB I PENDAHULUAN UKDW. termasuk satu negara bank based yaitu negara yang sebagian besar

PENDAHULUAN. memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (Halling dan Hayden, 2006).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan adalah alat ukur yang paling sering igunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

KEMAMPUAN RASIO CAMEL DALAM MEMPREDIKSI PENGHIMPUNAN DANA MASYARAKAT : INFLASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada penelitian sekarang, penelitian-penelitian terdahulu tersebut dilakukan oleh :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perbankan di Indonesia mempunyai peranan yang sangat strategis dan keberadaannya sangat mutlak dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Abstraksi Prakata. Daft ar Tabel dan Gambar

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup. kepada masyarakat yang kekurangan dana (Abdullah, 2005:17).

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Kebijakan moneter Bank Indonesia dilaksanakan dalam rangka mencapai

BAB I PENDAHULUAN. mengalokasikan dana dari pihak yang mengalami surplus dana kepada pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB I PENDAHULUAN. membuat berjalannya sistem perekonomian. Dalam beberapa tahun terakhir ini,

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Maju mundur industri perbankan di Indonesia tentunya tidak dapat dilepaskan dari kondisi ekonomi makro dan perkembangan dunia usaha. Seperti yang kita ketahui, pada akhir tahun 2005 yang lalu keadaan perekonomian dunia sempat mengalami gejolak ketika terjadi kenaikan harga minyak dunia yang dampaknya telah memaksa pemerintah untuk menaikkan harga BBM ( Bahan Bakar Minyak ) pada bulan Maret dan Oktober 2005. Pemerintah mengambil kebijakan untuk mengurangi subsidi BBM bahkan menaikkan harga BBM hingga 126%. Akibat dari kebijakan ini mau tidak mau menimbulkan tekanan pada sektor finansial dan dunia usaha. Keadaan ini secara otomatis mengakibatkan perkembangan perekonomian Indonesia menjadi terhambat, karena biaya operasional perusahaan meningkat berlipat ganda, sedangkan kemampuan daya beli masyarakat berkurang, apalagi disertai dengan adanya kenaikan suku bunga SBI yang juga turut memperlambat perekonomian. Danareksa Research Institute ( DRI ) dalam laporannya yang berjudul Apakah Perekonomian Kita Akan Menuju Krisis? memaparkan bahwa akibat fenomena ekonomi ini, pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan dari 6,5 % pada kuartal IV tahun 2005 menjadi 4,6% pada kuartal I tahun 2006.

2 Dampak dari kebijakan pemerintah ini juga dapat terlihat dari menurunnya kinerja perbankan selama semester pertama tahun 2006. Antara lain, lambatnya penyaluran kredit, membengkaknya beban operasi, menurunnya perolehan laba, serta membengkaknya jumlah kredit bermasalah. Berdasarkan data yang didapat dari Bank Indonesia, laba kumulatif perbankan pada triwulan I tahun 2006 tercatat hanya Rp 7,13 triliun. Terjadi penurunan dibandingkan periode yang sama pada tahun 2005 sebesar Rp 8,59 triliun. Sedangkan rasio BOPO ( Beban Operasi berbanding Pendapatan Operasi ) membengkak dari 81,19% menjadi 101,11%. Dan yang cukup memprihatinkan adalah rasio NPL. Pada triwulan I tahun 2006, NPL net perbankan membengkak menjadi 5,6%. Padahal, pada periode yang sama tahun 2005 NPL net perbankan hanya 1,9%. Khusus dalam bidang perkreditan, Bank Indonesia memberikan laporan kredit dari 131 bank per triwulan pertama 2006 tercatat sebesar Rp 687,15 triliun. Padahal, per Desember 2005, kredit yang disalurkan perbankan Rp 695,64 triliun. Hal ini menunjukkan adanya penurunan sebesar 1,2%. Padahal lazimnya jumlah kredit yang disalurkan sebaiknya meningkat. Berbicara tentang bank tentunya tidak terlepas dari kegiatan perkreditan, karena seperti yang kita ketahui bank bertugas sebagai intermedier antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang memerlukan dana, atau dengan kata lain bank bertugas menghimpun dana masyarakat yang berlebih ( funding ) dalam bentuk tabungan, giro, dan deposito untuk kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat

3 yang membutuhkan dana ( lending ) dalam bentuk kredit. Oleh karena itu, perkreditan merupakan salah satu aspek penting bagi kelangsungan usaha bank. Kondisi makro ekonomi di Indonesia memang sering kali mengalami gejolak. Perubahan gejolak ini umumnya membuat banyak perusahaan mengalami kesulitan beradaptasi untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Begitu pula imbasnya terhadap kinerja perbankan. Menurut ramalan pakar ekonomi, kinerja perbankan masih belum dapat memuaskan banyak kalangan, serta kurang dapat menunjukkan perbaikan ke arah yang lebih baik malah cenderung menurun. Namun terlepas dari ramalan yang bernada kurang optimis tersebut ternyata, perkembangan bisnis perbankan tidak sepenuhnya menggambarkan keterpurukan. Ketersendatan kemajuan bisnis perbankan tersebut tidak tampak pada salah satu bank swasta nasional Indonesia yaitu Bank Central Asia Tbk. Bank ini justru berhasil memperoleh sejumlah prestasi yang terbilang cukup membanggakan dengan memberikan performa dan pencapaian yang tergolong mulus. Salah satunya terbukti dengan kemampuan BCA mengungguli bank-bank lainnya dalam hal mobilisasi dana pihak ketiga yang didukung pula dengan meningkatnya penyaluran kredit dengan tetap menjaga kualitas kreditnya yang mantap. PT BCA Tbk. berhasil meraih penghargaan sebagai salah satu dari 100 perusahaan publik terbaik di Indonesia yang berhasil mencapai nilai positif berdasarkan perhitungan EVA ( Economic Value Added ) pada acara The Value

4 Creator Award 2006 yang diselenggarakan oleh majalah SWA, MarkPlus & Co dan Magister Akuntansi Universitas Indonesia. Khusus untuk nilai EVA di industri perbankan ini, dari 23 buah bank yang berpartisipasi hanya terdapat 6 bank yang menunjukkan EVA positif dan PT BCA Tbk., lah yang berhasil mengunggulinya. Selain itu juga berdasarkan hasil simulasi para pakar ekonomi mengenai kinerja perbankan, PT BCA Tbk berhasil masuk dalam kategori 20 bank paling bersinar, dan berada pada peringkat 2 setelah Bank Rakyat Indonesia ( BRI Tbk. ). Berdasarkan uraian dan alasan di atas, menurut penulis Bank Central Asia merupakan objek penelitian yang menarik untuk dibahas, selain sebagai salah satu bank yang cukup eksis dalam dunia perbankan, BCA pun merupakan salah satu bank yang berprestasi di tengah keadaan perekonomian yang kurang stabil. Untuk itu penulis tertarik untuk memilih topik bahasan skripsi dengan judul Analisis Kinerja Kredit dan Pengaruhnya Terhadap Profitabilitas PT Bank Central Asia, Tbk. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka masalah - masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana perkembangan kredit PT Bank Central Asia Tbk. selama periode 2002-2006? 2. Bagaimana kinerja kredit PT Bank Central Asia Tbk. periode 2002 2006? 3. Bagaimana pengaruh kinerja kredit terhadap profitabilitas yang diperoleh PT Bank Central Asia, Tbk.?

5 1.3 Maksud & Tujuan Penelitian Maksud dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sidang Sarjana Ekonomi program Strata1 (S1) Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Bandung. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan menginterprestasikannya untuk memperoleh jawaban atas permasalahan yang dikemukakan di atas, antara lain yaitu : 1. Mengetahui perkembangan kredit PT Bank Central Asia Tbk. selama tahun 2002 2006. 2. Mengetahui kinerja kredit PT Bank Central Asia Tbk. tahun 2002 2006. 3. Mengetahui pengaruh kinerja kredit terhadap profitabilitas yang diperoleh PT Bank Central Asia, Tbk. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi : 1. Penulis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan, serta informasi dalam bidang manajemen keuangan khususnya bidang perbankan, untuk kemudian dapat menerapkan teori - teori yang telah dipelajari selama perkuliahan ke dalam prakteknya.

6 2. Perusahaan Bagi pihak perusahaan yang bersangkutan dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan input dan informasi yang bermanfaat bagi manajemen perusahaan. 3. Pihak lain Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mereka yang tertarik serta ingin mengetahui berbagai informasi tentang industri perbankan dan permasalahannya. 1.5 Kerangka Pemikiran Lembaga keuangan khususnya bank memiliki peranan yang penting dalam menopang kemajuan pembangunan ekonomi nasional. Keberadaan lembaga keuangan ini bertugas dalam membantu tersedianya dana bagi kelangsungan pembangunan ekonomi tersebut. Dalam berbagai definisi, bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana serta menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Dari definisi ini, dapat ditarik garis besarnya bahwa bank mempunyai fungsi utama yaitu menghimpun dana ( funding ) dalam bentuk tabungan, deposito dan giro untuk kemudian menyalurkannya kembali ( lending ) dalam bentuk kredit. Dengan kata lain, bank berfungsi sebagai lembaga perantara ( intermedier ) antara pihak yang

7 kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana, dan keuntungan bank diperoleh dari selisih antara harga jual dan harga beli dana tersebut setelah dikurangi dengan biaya operasional. Gambar 1.1. : Fungsi Bank Fungsi Bank Masyarakat kelebihan dana Beli Dana Jual Dana Masyarakat kekurangan dana Giro Pinjaman Tabungan ( Kredit ) Deposito Sumber : Dasar-dasar Perbankan ( 2003 : 5 ) Sebagai perantara keuangan, bank akan memperoleh keuntungan dari selisih bunga yang diberikan kepada penyimpan (bunga simpanan) dengan bunga yang diterima dari peminjam (bunga kredit). Keuntungan ini dikenal dengan istilah spread based. Di samping itu, bank juga memperoleh keuntungan yang didapat dari kegiatan jasa jasa bank lainnya. Bank akan menarik sejumlah biaya tertentu atas pelayanan dan jasa yang diberikannya, misalnya seperti biaya kirim, biaya tagih, biaya administrasi, biaya iuran, komisi dan provisi, dan sebagainya. Keuntungan dari pungutan biaya biaya tersebut dalam bahasa perbankan dikenal dengan istilah fee based.

8 Gambar 1.2 : Keuntungan Bank BANK Menghimpun Dana ( Funding ) Menyalurkan Dana ( Lending ) Jasa - jasa lainnya ( Services ) Bunga Simpanan Bunga Pinjaman / Kredit Biaya biaya Spread Based Fee Based Sumber : Dasar dasar Perbankan ( 2003 : 7 ) Dengan mempertimbangkan fungsi dan kegiatan bank seperti dalam gambar di atas, maka dapat dikatakan bahwa dana masyarakat atau yang dikenal dengan sebutan dana pihak ketiga serta perkreditan memiliki andil yang cukup dominan dalam memberikan keuntungan bagi kelangsungan usaha suatu bank. Dengan demikian, bank harus mampu menempatkan dana tersebut dalam bentuk penempatan yang dapat memberikan keuntungan paling besar. Pada umumnya, penempatan dana yang paling menguntungkan adalah dalam bentuk kredit. Kredit bank bisa mencapai 70% hingga 80% dari volume usaha bank, namun resiko yang dihadapi bank dalam penempatan dana ini juga cukup besar. Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perkreditan merupakan salah satu aspek penting bagi suatu bank karena memiliki pengaruh serta memberikan kontribusi yang besar bagi kelangsungan usaha bank yang bersangkutan. Untuk itu

9 pihak bank harus menciptakan strategi yang tepat serta mengelola manajemennya secara efektif dan efisien agar kinerja kredit memberikan kontribusi yang maksimal bagi pendapatan dan profitabilitas bank. Penilaian kinerja kredit ini dapat dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan perusahaan, seperti neraca dan laporan rugi labanya. Selain itu, kinerja kredit dapat pula dianalisis dengan menggunakan perhitungan rasio-rasio keuangan. Dengan rasio keuangan ini maka dapat diketahui keadaan kualitas aktiva, likuiditas, serta profitabilitas perusahaan. Dengan data-data dan informasi tersebut, maka dapat diperoleh gambaran tentang bagaimana kinerja perusahaan khususnya dalam bidang kredit untuk kemudian mengkaitkan pengaruhnya terhadap pendapatan dan profitabilitas bank, sehingga akhirnya dapat diambil suatu kesimpulan tentang keseluruhan performa dan prestasi perusahaan.

Gambar 1.3 : Bagan Kerangka Pemikiran Service Fee Based BANK Funding Lending Tabungan Deposito Giro K.Korporasi K.Komersial K.Konsumer Bunga Simpanan Bunga Pinjaman Spread Based Pendapatan Margin = Laba Beban Kinerja Kredit Profitabilitas Analisa Laporan Keuangan Performa & Prestasi Perusahaan Rasio Keuangan Keterangan : tidak diteliti = Sumber : Analisis Penulis yang diteliti =

11 1.6 Metode Penelitian Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian kali ini yaitu metode deskriptif analitis, dimana data - data perusahaan yang telah diperoleh disajikan kembali dengan disertai landasan-landasan teori dan analisisnya sehingga dapat memberikan gambaran dan penjabaran yang jelas tentang permasalahan yang diteliti untuk kemudian menarik kesimpulan penelitian. Data untuk keperluan penelitian ini diperoleh dengan cara sebagai berikut : a. Studi Lapangan Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung terhadap perusahaan yang bersangkutan ( PT Bank Central Asia Tbk. ) untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan. b. Studi Kepustakaan Penelitian yang dilakukan dengan mempertimbangkan permasalahan berdasarkan landasan teori dari para pakar dan buku - buku referensi yang sesuai dengan topik yang diteliti. Jenis data yang terdapat dalam penelitian ini : a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan melakukan penelitian langsung pada perusahaan yang bersangkutan, antara lain dengan mendapatkan datadata internal, dan wawancara.

12 b. Data sekunder, yaitu data yang mendukung data primer, diperoleh dengan cara mencari informasi dari berbagai sumber, seperti studi kepustakaan, artikel, literature, maupun majalah yang berkaitan dengan perbankan. Untuk menganalisis data - data yang telah diperoleh tersebut, digunakan metode - metode sebagai berikut : 1. Analisa Laporan Keuangan Data laporan keuangan bank yang telah diperoleh kemudian dianalisis, salah satunya dengan menggunakan rasio - rasio keuangan. Rasio keuangan bank yang berkaitan dengan kinerja kredit antara lain adalah rasio kualitas aktiva produktif, rasio rentabilitas, dan rasio likuiditas. 2. Rasio Perbandingan Analisis rasio keuangan dibagi menjadi dua jenis perbandingan, yaitu : - Time Series Analisa rasio yang membandingkan rasio perusahaan yang bersangkutan selama beberapa periode. - Cross Sectional Analisa rasio dengan membandingkan rasio-rasio perusahaan yang diteliti dengan perusahaan lain yang sejenis atau dengan rata-rata industri pada periode yang sama sebagai indikator umum.

13 3. Analisis Korelasi dan Regresi Dalam penelitian ini, analisis korelasi dan regresi digunakan untuk menilai seberapa erat hubungan dan pengaruh antara besarnya kredit yang diberikan ( variabel X ) terhadap laba yang akan diperoleh bank ( variabel Y ). 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada salah satu bank swasta nasional yang bernama PT Bank Central Asia Tbk. Pelaksanaan penelitiannya dilakukan pada bulan September 2007 - Januari 2008.