KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2013

dokumen-dokumen yang mirip
KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2011


BPS PROVINSI DKI JAKARTA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2009

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2008

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN UTARA FEBRUARI 2017

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,99 PERSEN.

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2016

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN FEBRUARI 2015

Transkripsi:

BPS PROVINSI DKI JAKARTA KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2013 TPT DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2013 SEBESAR 9,94 PERSEN No. 25/05/31/Th. XV, 6 Mei 2012 Jumlah angkatan kerja pada Februari 2013 tercatat 5,16 juta orang, berkurang sekitar 119,28 ribu orang dibandingkan jumlah angkatan kerja pada Februari 2012 sebesar 5,28 juta orang. Jumlah penduduk yang bekerja di Provinsi DKI Jakarta pada Februari 2013 sebesar 4,65 juta orang, berkurang sekitar 65,94 ribu orang jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2012 sebesar 4,72 juta orang. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi DKI Jakarta pada Februari 2013 sebesar 9,94 persen, mengalami penurunan 0,78 poin dibandingkan keadaan Februari 2012 (10,72 persen). Namun demikian secara absolut jumlah pencari kerja mengalami penurunan sebesar 53,34 ribu orang, dari 566,51 ribu orang pada Februari 2012 menjadi 513,17 ribu orang pada Februari 2013. Pada periode Februari 2012 Februari 2013, terjadi penurunan jumlah penduduk yang berkerja di Sektor Primer sebesar 38,48 ribu orang, Sektor Sekunder sebesar 11,98 ribu orang, dan Sektor Tersier sebesar 16,48 ribu orang. Pada Februari 2013, status pekerjaan sebagai buruh/karyawan merupakan yang terbanyak, yaitu sebesar 3,26 juta orang (69,99 persen), diikuti berusaha sendiri sebesar 690,13 ribu orang (14,84 persen), sedangkan yang terkecil adalah pekerja bebas sebesar 128,66 ribu orang (2,77 persen). Berdasarkan jumlah jam kerja pada Februari 2013, sebanyak 4,13 juta orang (88,73 persen) bekerja lebih dari 35 jam per minggu, sedangkan yang bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 8 jam per minggu hanya sebesar 36,44 ribu orang (0,78 persen). Pada Februari 2013, pekerja yang berpendidikan SMA Umum adalah yang terbanyak, yaitu 1,27 juta orang (27,35 persen), diikuti dengan pendidikan tinggi (universitas dan diploma) sebanyak 1,07 juta orang (23,00 persen). 1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Angka Pengangguran Secara keseluruhan struktur ketenagakerjaan di Provinsi DKI Jakarta pada bulan Februari 2013 telah mengalami perubahan. Pada bulan Februari 2013, jumlah angkatan kerja tercatat 5,16 juta orang, turun sebesar 119,28 ribu orang dibanding keadaan Februari 2012. Penurunan jumlah angkatan kerja terjadi baik pada tenaga kerja laki-laki maupun perempuan. Angkatan kerja laki-laki turun yaitu sebanyak 46,41 ribu orang, sedangkan angkatan kerja perempuan mengalami penurunan sebanyak 72,87 ribu orang (Tabel 1). Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 25/05/31/Th XV, 6 Mei 2013 1

Jumlah penduduk yang bekerja juga mengalami penurunan dari 4,72 juta orang pada Februari 2012 menjadi 4,65 juta orang pada Februari 2013, atau terjadi penurunan sebesar 65,94 ribu orang. Selama Februari 2012 Februari 2013, penurunan jumlah penduduk yang bekerja terjadi pada penduduk laki-laki dan perempuan, yaitu sebesar 14,21 ribu orang penduduk laki-laki dan sebesar 51,73 ribu orang untuk penduduk perempuan. Selama periode Februari 2012 - Februari 2013, angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) mengalami penurunan dari 10,72 persen menjadi 9,94 persen, atau turun sebesar 0,78 poin. Menurut jenis kelamin, TPT laki-laki mengalami penurunan dari 9,34 persen menjadi 8,46 persen, sementara TPT perempuan mengalami penurunan dari 12,86 persen menjadi 12,27 persen. Secara absolut, jumlah penganggur mengalami penurunan sebesar 53,34 ribu orang dari 566,51 ribu orang pada Februari 2012 menjadi 513,17 ribu orang pada Februari 2013. Selama periode Februari 2012 Februari 2013, penganggur laki-laki mengalami penurunan 32,20 ribu orang, sementara penganggur perempuan mengalami penurunan sebesar 21,14 ribu orang. Selama Februari 2012 - Februari 2013, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) mengalami penurunan sebesar 2,39 poin, yaitu dari 70,83 persen pada Februari 2012 menjadi 68,44 persen pada Februari 2013. TPAK laki-laki mengalami penurunan sebesar 2,19 poin, yaitu dari 85,32 persen pada Februari 2012 menjadi 83,13 persen pada Februari 2013, sementara TPAK perempuan mengalami penurunan sebesar 2,59 poin, yaitu dari 56,05 persen pada Februari 2012 menjadi 53,46 persen pada Februari 2013. Tabel 1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kegiatan Utama 2012-2013 KegiatanUtama Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah 1. AngkatanKerja 3.213,45 2.069,78 5.283,23 3.167,04 1.996,91 5.163,95 a. Bekerja 2.913,19 1.803,53 4.716,72 2.898,98 1.751,80 4.650,78 b. Penganggur 300,26 266,25 566,51 268,06 245,11 513,17 2. Bukan Angkatan Kerja 553,04 1.623,17 2.176,21 642,55 1.738,54 2.381,09 3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK %) 4. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT %) 85,32 56,05 70,83 83,13 53,46 68,44 9,34 12,86 10,72 8,46 12,27 9,94 2. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Distribusi penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha, dibedakan menurut tiga sektor utama yaitu sektor primer, sekunder dan tersier. Sektor primer merupakan gabungan sektor pertanian dan pertambangan, sektor sekunder merupakan agregat sektor industri pengolahan, sektor konstruksi, serta sektor listrik, gas dan air. Sektor tersier merupakan gabungan sektor perdagangan, hotel dan restoran; sektor angkutan dan komunikasi; sektor keuangan dan jasa perusahaan; serta sektor jasa kemasyarakatan. 2 Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 25/05/31/Th. XV, 6 Mei 2013

Tabel 2 memperlihatkan struktur penduduk yang bekerja menurut tiga sektor utama. Selama periode Februari 2012-2013 telah terjadi perubahan penduduk bekerja pada sejumlah sektor. Sektor primer terjadi penurunan penduduk bekerja sebesar 38,48 ribu orang, sektor tersier mengalami penurunan sebesar 11,98 ribu orang, sementara itu sektor sekunder mengalami penurunan sebanyak 16,48 ribu orang. Tabel 2 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Sektor Utama, 2012 2013 Sektor Utama Selisih Kol (7) dan Kol L P L+P L P L+P (4) (8) 1. Primer 112,75 11,37 124,12 82,38 3,26 85,64-38,48 2. Sekunder 543,93 262,18 806,11 516,83 277,3 794,13-11,98 3. Tersier 2.256,51 1.529,98 3.786,49 2.299,77 1.471,24 3.770,01-16,48 Jumlah 2.913,19 1.803,53 4.716,72 2.898,98 1.751,80 4.650,78-65,94 3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Secara sederhana, pendekatan kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan utama. Dari enam kategori status pekerjaan utama, pendekatan pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, status pekerjaan lainnya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, pada bulan Februari 2013 terdapat sebanyak 3,42 juta orang penduduk (73,60 persen) bekerja pada kegiatan formal, dan 1,23 juta orang (26,40 persen) bekerja pada kegiatan informal. Pada Tabel 3 terlihat bahwa dari 4,65 juta orang penduduk yang bekerja, status pekerjaan yang terbanyak adalah sebagai buruh/karyawan sebesar 3,26 juta orang (69,99 persen), diikuti berusaha sendiri sebesar 690,13 ribu orang (14,84 persen), sedangkan yang terkecil adalah pekerja bebas sebesar 128,66 ribu orang (2,77 persen). Penduduk yang bekerja dengan status buruh/karyawan, sebesar 62,53 persen adalah laki-laki dan 37,47 persen perempuan. Sementara itu, penduduk yang bekerja dengan status berusaha sendiri, laki-laki sebesar 63,20 persen dan perempuan sebesar 36,80 persen. Tabel 3 Penduduk usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama, 2012 2013 Status PekerjaanUtama L P L + P L P L + P 1. Berusaha Sendiri 573,22 230,83 804,05 436,15 253,98 690,13 2. Berusaha dibantu buruh tidak tetap 180,17 105,93 286,10 147,9 59,96 207,86 3. Berusaha dibantu buruh tetap 157,37 53,09 210,46 136,29 31,66 167,95 4. Buruh/karyawan 1.903,15 1.147,62 3.050,77 2.035,43 1.219,78 3.255,21 5. Pekerja Bebas 44,31 30,87 75,18 101,7 26,96 128,66 6. Pekerja tidak Dibayar 54,98 235,18 290,16 41,51 159,46 200,97 Jumlah 2.913,19 1.803,53 4.716,72 2.898,98 1.751,80 4.650,78 Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 25/05/31/Th XV, 6 Mei 2013 3

4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Secara umum, komposisi jumlah orang yang bekerja menurut jumlah jam kerja per minggu tidak mengalami perubahan berarti. Pada Februari 2013, penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 8 jam per minggu persentasenya relatif kecil yaitu hanya 0,78 persen dari total penduduk yang bekerja, atau sebanyak 36,44 ribu orang. Sementara itu penduduk yang bekerja sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja 35 jam atau lebih per minggu mencapai 4.126,50 ribu orang (88,73 persen). Tabel 4 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Seminggu, 2012 2013 Jumlah Jam Kerja seminggu Laki-Laki Perempuan Jumlah Laki-Laki Perempuan Jumlah 1 7 2,16 21,23 23,39 13,04 23,40 36,44 8 14 27,28 55,63 82,91 35,37 23,82 59,19 15 24 102,81 89,88 192,69 84,82 100,34 185,16 25 34 114,26 145,97 260,23 115,93 127,56 243,49 35+ *) 2.666,69 1.490,81 4.157,49 2.649,82 1.476,68 4.126,50 Jumlah 2.913,19 1.803,53 4.716,72 2.898,98 1.751,80 4.650,78 *) Termasuk sementara tidak bekerja 5. Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan Pada Februari 2013, jumlah penduduk yang bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan untuk semua golongan pendidikan mengalami perubahan jika dibandingkan keadaan Februari 2012. Penduduk bekerja yang mengalami kenaikan adalah penduduk dengan jenjang pendidikan Sekolah Menengah Umum (SMA). Sedangkan Jenjang pendidikan lainnya yaitu SD ke bawah, SLTP, dan SMA kejuruan, serta Diploma dan Universitas mengalami penurunan. Pada Februari 2013, penduduk bekerja dengan jenjang pendidikan SMA Umum mendominasi, yaitu sebesar 1.271,87 ribu orang (23,05 persen), diikuti dengan pendidikan Universitas dan Diploma sebesar 1.072,02 ribu orang (23,01 persen). Tabel 5 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2012 2013 Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Laki-Laki Perempuan Jumlah Laki-Laki Perempuan Jumlah SD Ke Bawah 500,09 438,56 938,65 432,98 402,50 835,48 SLTP 442,91 302,23 745,13 432,06 282,12 714,18 SMA Umum 749,25 337,78 1.087,04 899,14 372,73 1.271,87 SMA Kejuruan 537,83 281,16 818,99 485,68 273,55 759,23 Diploma dan Universitas 683,11 443,79 1.126,90 649,12 420,90 1.070,02 Jumlah 2.913,19 1.803,53 4.716,72 2.898,98 1.751,80 4.650,78 4 Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 25/05/31/Th. XV, 6 Mei 2013

6. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tingkat pengangguran terbuka menurut tingkat pendidikan selama periode Februari 2012 - Februari 2013 telah mengalami perubahan. Pada tingkat pendidikan SMA baik SMA Umum maupun SMA Kejuruan serta Diploma dan Universitas, tingkat pengangguran cenderung mengalami penurunan, sementara untuk tingkat pendidikan SLTP dan SD ke bawah mengalami kenaikan. Tingkat pengangguran terbuka pada tingkat pendidikan Diploma dan Universitas mengalami penurunan sebesar 4,79 poin, yaitu dari 9,97 persen pada Februari 2012 menjadi 5,18 persen pada Februari 2013. Pada tingkat pendidikan SMA Kejuruan tingkat penganggurannya mengalami penurunan sebesar 1,55 poin, yaitu dari 11,44 persen pada Februari 2012 menjadi 9,89 persen pada Februari 2013. Sementara itu pada tingkat pendidikan SMA Umum tingkat pengangguran mengalami penurunan sebesar 1,07 poin, yaitu dari 15,07 persen pada Februari 2012 menjadi 14,00 persen pada Februari 2013. Tabel 6 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2012 2013 (persen) Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Laki-Laki Perempuan Jumlah Laki-Laki Perempuan Jumlah SD Ke Bawah 12,19 0,76 7,20 7,47 8,09 7,77 SLTP 9,69 6,99 8,61 8,29 16,31 11,63 SMA Umum 9,16 25,78 15,07 10,50 21,42 14,00 SMA Kejuruan 10,90 12,44 11,44 8,58 12,12 9,89 Diploma dan Universitas 5,78 15,74 9,97 6,22 3,52 5,18 Jumlah 9,34 12,86 10,72 8,46 12,27 9,94 Tingkat pengangguran yang mengalami kenaikan tertinggi yaitu pada tingkat pendidikan SLTP, kenaikkannya mencapai 3,02 poin, yaitu dari 8,61 persen (Februari 2012) menjadi 11,63 persen (Februari 2013). Sedangkan untuk tingkat pendidikan SD ke bawah kenaikannya adalah 0,57 poin, yaitu dari 7,20 persen pada Februari 2012 menjadi 7,77 persen pada Februari 2013. Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 25/05/31/Th XV, 6 Mei 2013 5

BPS PROVINSI DKI JAKARTA Informasi lebih lanjut hubungi: Sri Santo Budi Muliatinah, M.A. Kepala Bidang Statistik Sosial Telepon : 021-42877301, Pesawat 4010 Fax : 021-42877350 e-mail : bps3100@bps.go.id Homepage: http://jakarta.bps.go.id/ 6 Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 25/05/31/Th. XV, 6 Mei 2013