BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan permasalahan yang dikaji dan tujuan yang ingin

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Creswell

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I II METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan dominant-less dominant.

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. ada, penulis menggunkan desain penelitian kausal karena penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mambandingkan prasangka sosial terhadap etnis Tionghoa oleh mahasiswa etnis

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB 3 METODE PENELITIAN. variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB III METODE PENELITIAN. analisis (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu desain penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang telah peneliti lakukan menunjukkan bahwa di sekolah tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72). Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung (Riduwan & Sunarto : 2009). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui terdapat atau tidak terdapat hubungan antara iklim keselamatan kerja, keterikatan kerja, dan intensi turnover pada karyawan PT Polytama Propindo. Dalam penelitian ini, iklim keselamatan kerja dan keterikatan kerja berperan sebagai variabel bebas (independent variable) terhadap intensi intensi turnover yang berperan sebagai variabel terikat (dependent variable). 55

3.2 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi lapangan, dengan mengumpulkan data yang diperoleh dari lokasi penelitian melalui kuesioner atau angket. Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan jalan mengajukan daftar pertanyaan secara tertulis kepada seluruh responden untuk dijawab yang terkait dengan pembahasan dalam penelitian (Sugiyono, 2008). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tiga kuesioner yaitu kuesioner mengenai iklim keselamatan kerja, kuesioner keterikatan kerja, dan kuesioner intensi turnover. Kuesioner iklim keselamatan kerja menggunakan kuesioner yang telah disusun oleh Nordic (2012), kuesioner keterikatan kerja menggunakan kuesioner yang telah disusun oleh Nadiya Mahmudah (2012), sementara kuesioner intensi turnover menggunakan kuesioner yang telah disusun oleh Tang, Kim, dan Tang pada tahun 2000 (Diniati, 2009). 3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik sampling 3.3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang 56

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT Polytama Propindo. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pembuatan biji plastik resin. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut (Sugiyono, 2008). Adapun sampel penelitian ditentukan berdasarkan kerangka sampel sebagai berikut: a. Karyawan pada divisi produksi PT Polytama Propindo b. Bekerja di perusahaan minimal 6 bulan Tabel 3.3.1 Jumlah Populasi Karyawan Divisi Produksi PT Polytama Propindo tahun 2013 Jumlah No. Divisi Produksi Total Pria Wanita 1 PT Polytama Propindo 73 45 115 Jakarta 2 PT Polytama Propindo 117 86 203 Indramayu Jumlah keseluruhan 190 131 308 Sumber : Data karyawan divisi produksi PT Polytama Propindo yang bekerja di atas 6 bulan 3.3.2 Teknik Sampling 57

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan nonprobabilitas sampling. Teknik non-probabilitas sampling yaitu teknik yang tidak memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2010). Adapun jenis non-probabilitas sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu berdasarkan kriteria-kriteria yang telah dirumuskan terlebih dahulu (Sugiarto dkk, 2003). Kriteria-kriteria yang menjadi pertimbangan dipilihnya teknik purposive sampling ini adalah; 1. Divisi produksi merupakan divisi yang sangat perlu mementingkan keselamatan kerja dibandingkan divisi-divisi lainnya di PT Polytama Propindo 2. Seringnya turnover karyawan terjadi dan terbanyak di bagian divisi produksi PT Polytama Propindo 3. Lokasi dan lingkungan divisi produksi yang menggunakan alat-alat produksi yang dapat mengancam keselamatan karyawan Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sekurang-kurangnya 225. Terbagi menjadi 90 untuk karyawan divisi PT Polytama Propindo pabrik Jakarta, dan 135 untuk karyawan divisi PT Polytama Propindo pabrik 58

Indramayu. Jumlah tersebut didasarkan pada rumus pengambilan sampel menurut Slovin (Riduwan,2009), sebagai berikut: n = N 1 + N. e 2 Keterangan n = ukuran sampel N = ukuran sampel populasi e = persentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan (e = 0,05) n = 115 1+115.(0,05) 2 = 89,85 n = 203 1+203.(0,05) 2 = 134,70 3.4 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2001). Variabel dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas yaitu Iklim Keselamatan Kerja dan Keterikatan Kerja, dan satu variabel terikat yaitu Intensi Turnover. 59

3.5 Definisi Operasional 3.5.1 Definisi Operasional Iklim Keselamatan Kerja Iklim keselamatan kerja adalah persepsi yang berhubungan dengan aspek keselamatan kerja dalam melakukan pekerjaan yang akan menggambarkan aman atau tidaknya iklim keselamatan kerja ditempat ia bekerja, yang tergambar dari derajat skor kuesioner iklim keselamatan kerja yang telah disusun oleh Nordic (2012) yang terdiri dari tiga dimensi, yaitu; keselamatan manajemen, rekan kerja. dan pelatihan keselamatan. Secara lebih rinci, operasional variabel iklim keselamatan kerja dirinci sebagai berikut: Tabel 3.5.1 Kisi-kisi instrumen Iklim Keselamatan kerja No. Dimensi Indikator Item Jumlah 1. Keselamatan Manajemen Peraturan dalam 1,10,14 bekerja Memberikan info tentang keselamatan 2,17 kerja Pengawasan kerja 3,5,11 22 Penanganan keselamatan Mengikutsertakan partisipasi karyawan 2. Lingkungan Sistem keamanan kerja 4,6,7,8,9,18,20,21,22 12,13,15,16,19 23,29,30,31,32,33,34,35 21 60

Kerja Tempat kerja 24,26 3 Rekan kerja Kepedulian terhadap 25,27,28,36,37,38,39 antar pekerja Mendiskusikan tentang keselamatan kerja 40,41,42,43 4 Pelatihan Sistem dalam 44,47,50 keselamatan pelatihan 7 Partisipasi pendapat 45,46,48,49 pekerja Jumlah 50 Instrumen iklim keselamatan kerja memiliki empat alternatif jawaban terhadap pernyataan-pernyataan yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Item pernyataan dalam kuesioner ini bersifat favorable dan unfavorable. Berikut ini masing-masing nilai untuk alternatifalternatif jawaban untuk instrumen iklim keselmatan kerja: Item Nilai favorable Nilai unfavorable Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3 Sangat Tidak Setuju 1 4 3.5.2 Definisi Operasional Keterikatan Kerja 61

Keterikatan kerja ditentukan oleh besar kecilnya derajat skor yang dipilih oleh karyawan dalam mengisi angket yang akan menggambarkan ia terikat atau tidak terikat terhadap pekerjaan yang sedang dijalaninya, yang dirumuskan berdasarkan teori Schielmann (2011), angket tersebut terdiri dari enam dimensi yaitu; kepuasan, komitmen, dan advokasi. Secara rinci, operasional variabel keterikatan kerja dalam penelitian ini sebagai berikut: Tabel 3.5.2 Kisi-kisi Instrumen Keterikatan Kerja No. Dimensi Indikator Item Jumlah 1. Kepuasan Jaminan pekerjaan 1,2 Perlakuan yang adil 3,4 Kompensasi 5,6 Konflik pekerjaan, beban kerja atau 7,8 target kerja 2. Komitmen Pelatihan yang cukup 9,10 12 Peran sesuai dengan talenta 11,12 Pekerjaan yang menarik 13,14 Mengenal misi atau nilai perusahaan 15,16 Komitmen pada teman sejawat 17,18 Kepemimpinan yang menginspirasi 19,20 3. Advokasi Perkembangan dan pertumbuhan pribadi 21,22 10 62

Pengakuan 23,24 Keterlibatan dan peran identifikasi yang jelas 25,26 Supervisor memanfaatkan minat pribadi 27,28 Pengalaman sukses 29,30 Jumlah 30 Instrumen Keterikatan kerja memiliki empat alternatif jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Item penrnyataan dalam kuesioner ini bersifat favorable dan unfavorable. Berikut ini masing-masing nilai yang disesuaikan dengan pilihan alternatif-alternatif jawaban untuk instrumen keterikatan kerja: Item Nilai favorable Nilai unfavorable Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3 Sangat Tidak Setuju 1 4 3.5.3 Definisi Operasional Intensi Turnover Intensi turnover didefinisikan sebagai adanya keinginan karyawan untuk berhenti dari kerja berdasarkan keinginannya sendiri tanpa ada paksaan yang tergambar dengan derajat skor kuesioner yang terdiri dari tiga dimensi yaitu thinking of quiting, intention to search, intention to quit, yang disusun oleh Tang, Kim, dan Tang pada tahun 2000 (Wardani, 2003). 63

Secara operasional variabel intensi turnover dalam penelitian ini sebagai berikut: Tabel 3.5.3 Kisi-kisi instrumen Intensi Turnover No. Dimensi Indikator Item Jumlah 1 Thinking of quiting Subjek mempunyai pikiran untuk keluar dari pekerjaan 2 Intention to search Subjek mempunyai intensi untuk mencari pekerjaan lain 3 Intention to quit Subjek memiliki intensi untuk meninggalkan pekerjaan 1,2 2 3 1 4,5 2 5 Instrumen intensi turnover memiliki empat alternatif jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Masingmasing jawaban memiliki nilai yang disesuaikan dengan pilihan alternatif jawaban yang bergerak dari satu sampai empat. Semua item dalam kuesioner ini bersifat favorable. Berikut ini masing-masing nilai untuk alternatifalternatif jawaban instrumen intesni turnover: Item Favorable Nilai Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 64

3.6 Uji Coba Instrumen Iklim Keselamatan Kerja, Keterikatan Kerja, dan Intensi Turnover Di dalam penelitian, data mempunyai peran yang sangat penting karena merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan fungsinya sebagai pembentuk hipotesis. Oleh karena itu, benar tidaknya data sangat menentukan mutu hasil penelitian. Data yang benar tergantung dari baik tidaknya suatu instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi kriteria valid dan reliabel sebagai persyaratan yang penting. Sebelum digunakan, instrumen dalam penelitian ini akan diuji dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Pengujian kualitas instrumen penelitian bertujuan untuk memperoleh data yang dapat dipertanggungjawabkan, yang artinya data yang bersangkutan dapat mewakili atau mencerminkan keadaan suatu yang diukur pada subjek data itu sendiri. Kualifikasinya meliputi uji validitas, analisis item, dan uji reliabilitas. Uji coba instrumen ini dilakukan kepada 86 orang karyawan PT Polytama Propindo Tbk. Jakarta. Setelah uji coba dilaksanakn langkah selanjutnya adalah mengolah data tersebut menggunakan bantuan software SPSS Versi 17.0 untuk dilakukan uji validitas dan reliabilitasnya. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas, diketahui bahwa jumlah item instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah 61 butir item yang terbagi ke dalam tiga instrumen yaitu 35 butir item pada instrumen iklim keselmatan kerja, 21 65

butir item pada instrumen keterikatan kerja, dan 5 butir item pada instrumen instensi turnover. 3.6.1 Hasil Uji Coba Instrumen Iklim Keselamatan Kerja Uji coba instrumen dalam penelitian dilakukan untuk mengetahui dua elemen penting dalam instrumen itu sendiri yaitu validitas dan reliabilitas. Adapun pengujian validitas dan reliabilitas dapat dijelaskan sebagai beikut. a. Analisis Item Instrumen Iklim Keselamatan Kerja Pada tahap analisis item ini hal yang dilakukan adalah memilih itemitem yang layak. Item yang layak adalah item yang memiliki daya beda atau daya diskriminasi item, yaitu item yang mampu membedakan antar individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2010). Menurut Azwar (2010) sebagai kriteria semua item yang mencapai koefisien korelasi (r) 0,30 dianggap sebgai item yang memuaskan. Namun apabila item yang lolos masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, peneliti dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria koefisien korelasi dari 0,30 menjadi 0,25 sehingga jumlah item yang diinginkan dapat tercapai. Hal yang tidak disarankan adalah jika menurunkan batas kriteria koefisien korelasi di bawah 0,2. Analisis item instrumen iklim keselamatan kerja menggunakan uji korelasi antara setiap setiap skor dari setiap item dengan skor total item 66

dengan teknik korelasi Pearson Product Moment yang perhitungannya menggunakan bantuan software SPSS versi 17.0. Berdasarkan analisis item yang telah dilakukan terhadap 50 item iklim keselamatan kerja diperoleh hasil yang menunjukan bahwa 35 item yang layak, sedangkan sisanya 15 item dinyatakan tidak layak. Secara lebih rinci, hasil analisis instrumen iklim keselamatan kerja dapat dilihat dalam tabel 3.6.1.a di bawah ini. Tabel 3.6.1.a Hasil analisis item instrumen iklim keselamatan kerja Item yang layak 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 23, 24, 27, 30, 32, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 48, 50. Item yang tidak layak 8, 11, 19, 20, 21, 22, 25, 26, 28, 29, 31, 33, 34, 47, 49 b. Reliabilitas instrumen Iklim Keselamatan Kerja Reliabilitas merupakan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, artinya apabila dalam beberapa kali dilakukan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, jika aspek diukur dalam diri subjek memang belum berubah (Azwar, 2010). Semakin tinggi koefisien reliabilitas mengindikasikan bahwa terdapat kestabilan atau hasil yang relatif sama dalam pengukuran yang dilakukan 67

terhadap sekelompok subjek yang sama dari waktu ke waktu (Azwar, 2010). Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan formula Alpha Cronbach. Rumus yang digunakan adalah r 11 = k k 1 1 Σσ b 2 σ t 2 r 11 k 2 Σσ b σ2 t : Reliabilitas instrumen : Banyaknya item pertanyaan : Jumlah varian item : Varian total item Berdasarkan prinsip umum yang digunakan untuk menafsirkan tinggi rendahnya koefisien reliabilitas instrumen didasarkan pada koefisien reliabilitas menurut Guilford (Subino, 1987) dengan kriterianya adalah: R = 0,00 s.d. 0,20: reliabilitas sangat rendah R = 0,20 s.d. 0,40: reliabilitas rendah R = 0,40 s.d. 0,70: reliabilitas sedang R = 0,70 s.d. 0,90: reliabilitas tinggi R = 0,90 s.d. 1,00: reliabilitas sangat tinggi Uji reliabilitas yang telah dilakukan terhadap instrumen iklim keselmatan kerja dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 17.0 diperoleh hasil koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,838. Indeks tersebut menunjukan bahwa 68

instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian ini. Adapun hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 3.6.1.b dibawah ini: Tabel 3.6.1.b Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Iklim Keselamatan Kerja Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items.838.827 35 3.6.2 Hasil Uji Coba Instrumen Keterikatan Kerja Pada instrumen keterikatan kerja dilakukan pengujian analisis item dan reliabilitas dengan menggunakan software SPSS versi 17.0. Adapun pengujian validitas dan reliabilitas dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Analisis item instrumen keterikatan kerja Analisis item instrumen keterikatan kerja dilakukan dengan pengujian analisis item dengan cara mengkorelasikan skor-skor setiap item dengan skor total item yang dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan analisis item yang telah dilakukan terhadap 30 item instrumen Keterikatan Kerja menghasilkan 21 pertanyaan layak dan 9 pertanyaan tidak layak. Secara lebih rinci hasil analisis item keterikatan kerja dapat dilihat dalam tabel 3.6.2.a di bawah ini: 69

Tabel 3.6.2.a Hasil analisis item instrumen keterikatan kerja Item yang layak 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 19, 21, 22, 23, 26, 27, 29, 30 Item yang tidak layak 1, 2, 5, 13, 18, 20, 25, 24, 28 b. Reliabilitas Instrumen Keterikatan Kerja Pengujian koefisien reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan formula Alpha Cronbach. Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas yang telah dilakukan terhadap instrumen keterikatan kerja diperoleh indeks reliabilitas alpha sebesar 0,894. Indeks tersebut menunjukan bahwa instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian ini. Adapun hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 3.6.2.b dibawah ini: Tabel 3.6.2.b Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Keterikatan Kerja Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items.894.892 21 3.6.3 Hasil Uji Coba Instrumen Intensi Turnover 70

Pada pengujian instrumen intensi turnover dilakukan pengujian analisis item dan koefisien reliabilitas menggunakan software SPSS versi 17.0. Adapun pengujian validitas dan reliabilitas tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Analisis item Instrumen Intensi Turnover Pengujian analisis item intensi turnover dilakukan dengan cara mengorelasikan skor setiap item denga skor total item yang dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan analisis item yang telah dilakukan terhadap 5 item instrumen intensi turnover diperoleh hasil yang menunjukan bahwa semua item instrumen intensi turnover dinyatakan layak. Secara lebih rinci hasil uji reliabilitas item intensi turnover dapa dilihat pada tabel 3.6.3.a di bawah ini: Tabel 3.6.3.a Hasil analisis item instrumen Intensi Turnover Item yang layak Item yang tidak layak 1,2,3,4,5 - b. Reliabilitas Instrumen Intensi Turnover Uji reliabilitas instrumen intensi turnover menggunakan rumus Alpha Cronbach. Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas tersebut diperoleh indeks reliabilitas alpha sebesar 0,817. Indeks tersebut menunjukan bahwa 71

instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian ini. Adapun hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 3.6.3.b dibawah ini: Tabel 3.6.3.b Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Intensi Turnover Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items.817.811 5 3.7 Kategori Skala Azwar (2009) mengemukakan bahwa tujuan kategorisasi adalah menempatkan individu ke dalam kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut yang diukur. Kontinum jenjang ini dari rendah ke tinggi, dari paling jelek ke paling baik, dari sangat tidak puas ke sangat puas, dan sebagainya. Banyaknya jenjang kategori diagnosis yang akan dibuat biasanya tidak lebih dari lima jenjang tapi juga tidak kurang dari tiga. Dalam penelitian ini peneliti mengelompokan individu-individu (sampel penelitian) kedalam tiga jenjang kategori yang tertera pada tabel berikut ini. 72

Tabel 3.7.a Rumusan Tiga Kategori Rumus X < (µ-1,0δ) (µ-1,0δ) X < (µ+1,0δ) (µ+1,0δ) X Kategori Rendah Sedang Tinggi (Azwar, 2009) Keterangan : X = Skor Subjek µ = Mean (nilai Rata-rata) δ = Standard Deviation (Deviasi Standar) Kategorisasi ini kemudian digunakan sebagai acuan atau norma dalam pengelompokan skor sampel, baik skor iklim keselmatan kerja, keterikatan kerja, maupun intensi turnover. Tabel 3.7b Ketegorisasi Skor Kategori Iklim Keselamatan Keterikatan Kerja Intensi turnover Kerja Rendah X < 90,311 X < 52,078 X < 5,762 Sedang 90,311 X < 109,867 52,078 X < 62,66 5,762 X < 11,678 Tinggi X 109,867 X 62,66 X 11,678 3.8 Teknik Analisis Data Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data seluruh responden atau sumber data lain terkumpul (Sugiyono, 2008). Teknik 73

analisis data pada penelitian ini menggunakan regresi ganda. Teknik analisis regresi ganda ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing apakah variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan (Riduwan, 2008). Teknik analisis regresi ganda menggunakan data interval atau rasio, adapun langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut : a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data yang merupakan syarat menentukan perhitungan statistik yang digunakan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 17.0 dengan metode uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov, dimana jika nilai Asym. Sig (2-tailed) > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi norma. Diberikan hipotesis: Ho : data berasal dari populasi berdistribusi normal H1 : data berasal dari populasi berdistribusi tidak normal Statistik uji yang dipakai adalah nilai signifikansi dengan Ho ditolak jika nilai Sig. < 0.05. Berikut output beserta interpretasi dari tes normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Tabel 3.8a Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov 74

Kolmogorov-Smirnov a Statistic Df Sig. Iklim Keselamatan Kerja.240 224.000 Keteriktan Kerja.262 224.000 Intensi Turnover.156 224.000 a. Lilliefors Significance Correction Dapat dilihat bahwa untuk Iklim Keselamatan Kerja memiliki nilai Sig.=0,000 < 0.05. Begitu pula untuk Keterikatan Kerja dan Intensi Turnover yang memiliki nilai sama yaitu 0,000. Jadi, Ho ditolak sehingga semua instrumen berasal dari populasi berdistribusi tidak normal. Akibatnya, untuk uji korelasi harus menggunakan uji nonparametrik. b. Uji Korelasi Spearmann Rho Uji korelasi digunakan untuk melihat seberapa erat hubungan antar variabel satu (X) dan variabel dua (Y), dalam penelitian ini adalah untuk melihat seberapa erat hubungan antara iklim keselamatan kerja dengan intensi turnover dan keterikatan kerja dengan intensi turnover. Karena data berdistribusi tidak normal, maka uji koefisien korelasi menggunakan uji Spearmann rho. c. Uji Signifikansi Uji signifikansi digunakan untuk melihat apakah terdapat korelasi yang signifikan antara variabel iklim keselmatan kerja (X1) dengan variabel 75

intensi turnover (Y) dan variabel keterikatan kerja (X2) dengan variabel intensi turnover (Y) serta variabel X1dan X2 terhadap variabel Y. Tabel 3.8 Kriteria Signifikansi Variabel Probabilitas > 0,05 Probabilitas 0.05 Kriteria H0 diterima H0 ditolak d. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya persentase kontribusi variabel independen iklim keselamatan kerja (X1) terhadap variabel dependen intensi turnover (Y) dan variabel independen keterikatan kerja (X2) terhadap variabel dependen intensi turnover (Y) dengan rumus sebagai berikut : d = r xy 2. 100% (Reksoatmodjo, 2007:138) Keterangan : d = koefisien determinasi r xy = koefisien korelasi product moment 3.9 Prosedur Pelaksanaan Penelitian 76

Berikut ini akan dijelaskan prosedur atau tahapan pelaksanaan penelitian secara garis besar, yaitu : 1. Tahap persiapan a. Melakukan observasi awal di tempat penelitian b. Menyelesaikan masalah administrasi mengenai perijinan c. Menentukan waktu pengambilan data dan sampel penelitian 2. Tahap pelaksanaan a. Mempersiapkan alat ukur yang akan dipergunakan dalam penelitian b. Menetapkan jadwal pengambilan data c. Memperbanyak koesioner dan persiapan lainnya d. Melaksanakan pengambilan data 3. Tahap pengolahan data a. Membuat skoring dan tabulasi data yang diperleh b. Mengolah data dengan pengujian statistik dengan bantuan software statistik 4. Tahap pembahasan a. Membuat dan mengevaluasi hasil penelitian berdasarkan teori-teori yang ungkapkan sebelumnya b. Membuat kesimpulan dari hasil penelitian dan hasil pengujian statistik yang dilakukan 5. Tahap penyusunan laporan a. Menyusun laporan pelaksanaan dan hasil penelitian 77

b. Mengajukan laporan hasil penelitian c. Perbaikan dan penyempurnaan laporan hasil penelitian 78