Studi Korelasi Keteladanan Orang Tua Dengan Budi Pekerti Siswa

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KETELADANAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. 52

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan makhluk lainnya. Al-Qur an merupakan bukti tanda. kebesaran/kemahaluasan ilmu Allah bagi orang-orang yang berilmu.

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS VIII SMPN 3 NGADIROJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

HUBUNGAN DISIPLIN MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII A DI MTs. NW SURALAGA LOMBOK TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB II METODE PENELITIAN. menjelaskan hubungan kausal antar variabel yang menggunakan rumus-rumus

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH SUMBER BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKN SISWA KELAS VII DI MTSN NGAWI SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Adalah data yang berupa kategori-kategori. 71

BAB III METODE PENELITIAN

menggunakan rumus korelasi product moment.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN SIKAP NASIONALISME SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 BARAT KECAMATAN BARAT KABUPATEN MAGETAN TAHUN PELAJARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling OLEH :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis

BAB II METODE PENELITIAN. analisa kuantitatif yang menggunakan rumus statistik untuk membantu

kognitif (intelektual), dan masyarakat sebagai psikomotorik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data, teknik analisis data. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN DIRI DENGAN SIKAP PEDULI SOSIAL SISWA DI SMPN 1 SANGGAR KAB. BIMA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan kausal antar variabel yang menggunakan rumus-rumus

Pengaruh Tingkat Disiplin Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa

OLEH: DANIS RIZKIWANDA NPM :

BAB I PENDAHULUAN. dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional BAB II Pasal 3 telah

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa juga sekaligus meningkatkan harkat dan. peningkatan kehidupan manusia ke arah yang sempurna.

ABSTRAK Kata Kunci : Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian Guru Ekonomi, Fasilitas Belajar dan Minat Belajar Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Rosdakarya, 2013, hlm Barnawi & M. Arifin, Strategi & kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karakter,

2.Pengambilan keputusan sebagai variabel terikat (y), dengan indikator

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 1 Jadi metode penelitian ini adalah suatu rangkaian langkah-langkah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. pada masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA SARANA LABORATORIUM KOMPUTER DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 GANGGA KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN KETERAMPILAN OPERASIONAL KEPALA SEKOLAH DENGAN KEMAMPUAN KERJA PEGAWAI DI SMPN SEKECAMATAN PRINGGESELA

BAB III METODE PENELITIAN

AYUNI DIANA Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH:

STUDI KORELASI FASILITAS BELAJAR DENGAN AKTIVITAS BELAJAR PADA SISWA KELAS XI IPS SMA PGRI PURWOHARJO

BAB III METODE PENELITIAN

PEMAHAMAN DAN PERILAKU KEAGAMAAN (STUDI EMPIRIK DI KELAS V SD MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012) NASKAH PUBLIKASI

cet.8 hlm Sugiono, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D,(Bandung: Alfabeta, 2009)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. untuk membantu menganalisa data dan fakta yang diperoleh (Arikunto, 1996: 5).

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : WIKANINGSIH NPM P

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH PEMBIASAAN SHOLAT BERJAMAAH TERHADAP KESADARAN SHOLAT LIMA WAKTU SISWA MI SAFINDA SURABAYA. Anik khusnul Khotimah

Persepsi Kompetensi Sosial Guru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Korelasi Antara Keaktifan Siswa Mengikuti Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) Dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Geografi Siswa

BAB II METODE PENELITIAN

HUBUNGAN INTENSITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI SISWA KELAS VIII DI SMPN 2 PAPAR KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

The 6 th University Research Colloquium 2017 Universitas Muhammadiyah Magelang

HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 BANTUL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEDISIPLINAN KERAPIHAN BERSERAGAM PADA SISWA KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 1 COLOMADU TAHUN PELAJARAN

Oleh MOCH. RIZKI FAUZI NPM :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis yang diajukan (Sugiyono, 2009:56).

Bentuk penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan analisa. Penelitian ini dilakukan di Kantor Kecamatan Siantar Utara jl.

HUBUNGAN ANTARA KONDISI LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, metodologi menjadi sangat penting bagi seorang

BAB III METODE PENELITIAN. Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan.

BAB III METODE PENELITIAN. diangkakan. Sedangkan penelitian korelasi adalah penelitian yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN

Assa aidiyah Tanggulrejo Manyar Gresik. BAB III METODE PENELITIAN. Data yang diambil dalam penelitian ini ada dua:

STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. maupun diluar sekolah. Mengingat demikian berat tugas dan pekerjaan guru, maka ia

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian

BAB I PENDAHULUAN. membaca adalah sebagai pintu gerbang untuk mengetahui segala ilmu

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Transkripsi:

Studi Korelasi Keteladanan Orang Tua Dengan Budi Pekerti Siswa Ahmad Sahdun (09110037 Mahasiswa PPKN IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Penelitian ini diawali dengan suatu permasalahan mengenai keteladanan dan budi pekerti orang tua serta hubungan antara Keteladanan Orang Tua Dengan Budi Pekerti siswadalam keluarga siswa MTs Tuan Sokolangu Mojolawaran Gabus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1 Keteladanan Orang Tua siswa kelas VIII-3 dan VIII-4 MTs Tuan Sokolangu MojolawaranKecamatan Gabus Kabupaten Pati. Budi Pekerti siswa kelas VIII-3 dan VIII-4 MTs Tuan Sokolangu MojolawaranKecamatan Gabus Kabupaten Pati. 3 Hubungan antara Keteladanan Orang Tua Dengan Budi Pekerti siswa kelas VIII-3 dan VIII-4 MTs Tuan Sokolangu MojolawaranKecamatan Gabus Kabupaten Pati. Penelitian ini menggunakan metode jenis penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian untuk mencari hubungan antara dua variabel penelitian yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Pada penelitian ini hubungan variabelnya menggunakan hubungan simetris, adapun rumus yang digunakan adalah korelasi product moment dengan analisa data statistik kuaantitatif. Data berupa angka angka dari variabel (X dan variabel (Y keduanya dihubungkan, dicari taraf hubungan apakah keduanya mempunyai hubungan atau kaitan. Dengan demikian dalam penelitian ini populasi yang dipilih erat kaitannya dengan masalah yang akan diteliti, populasi pada skripsi ini adalah siswa kelas VIII-3 dan VIII-4 MTs Tuan Sokolangu Mojolawaran Kecamatan Gabus Kabupaten Pati berjumlah 70 siswa. Hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu: 1 Tingkat Keteladanan Orang Tua siswa kelas VIII-3 dan VIII-4 MTs Tuan Sokolangu Mojolawaran Kecamatan Gabus Kabupaten Pati adalah sebesar9,64 masuk dalam interval 6 33, yang berarti berkategori baik. Tingkat Budi Pekerti siswa kelas VIII-3 dan VIII-4 MTs Tuan Sokolangu Mojolawaran Kecamatan Gabus Kabupaten Pati adalah sebesar 6,7 masuk dalam interval 6 33, yang berarti berkategori baik. 3 adanya hubungan yang positif dan signifikan antara Keteladanan Orang Tua dengan Budi Pekerti siswa kelas VIII-3 dan VIII-4 MTs Tuan Sokolangu Mojolawaran Kecamatan Gabus Kabupaten Pati dengan koefisien korelasi sebesar 0,78 yang lebih besar dari r t 0,35 (taraf signifikasi 5 % dan r t 0,306 (taraf signifikasi 1 %. Dengan demikian berarti bahwa ada korelasi yang positif dan signifikan antara keteladanan orang tua dengan budi pekerti siswa MTs Tuan Sokolangu Mojolawaran Gabus Pati. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terbukti bahwa ada korelasi yang positif dan signifikan antara keteladanan orang tua dengan budi pekerti siswa MTs Tuan Sokolangu Mojolawaran Gabus Pati. Saran yang diajukan adalah bagi Kepala Madrasah hendaknya Kepala Madrasah menjadi Orang Tua pertama disekolah yang selalu memberikan keteladanan bagi siswanya demi terciptanya siswa yang berbudi pekerti luhur. Bagi Guru untuk memonitoring perilaku anak, sehingga anak tidak terjerumus dalam perilaku dan lingkungan yang negatif. Bagi Orang Tua untuk meningkatkan tingkat keteladanan orang tua terutama yang berkaitan dengan pendidikan jiwa anak, contohnya ialah : membuat tata tertib bagi anak yang berkaitan dengan aturan belajar, waktu beribadah dan beretika sehingga anak terbiasa dengan hal-hal yang baik. Kata Kunci : budi pekerti, studi korelasi, keteladanan PENDAHULUAN Pada dasarnya perkembangan tehnologi akan selalu menimbulkan dampak dalam kehidupan masyarakat.sebagai dampak perkembangan tehnologi, terjadi pergeseran nilai dalam masyarakat, termasuk hubungan orang tua dan anak-anaknya. Akhir-akhir ini banyak muncul berbagai fenomena kenakalan yang terjadi pada remaja, seperti membolos, tawuran, pencurian, seks bebas, narkoba, dan banyak lagi fenomena lain, yang merupakan suatu penyimpangan perilaku sehingga dapat JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 1

menggangu ketentraman diri sendiri dan orang lain. Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya kenakalan remaja, faktor dari mereka sendiri, keluarga, masyarakat, ataupun dari lingkungan sekolah. Keluarga merupakan faktor utama karena tidak berfungsinya orang tua sebagai figur teladan. Orang tua memiliki rasa cinta dan kasih sayang terhadap anak-anaknya. Allah menanamkan perasaan itu dalam diri manusia antara lain untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenis mereka dimuka bumi, perasaan itulah yang membuat orang tua mampu bersabar dalam memelihara, mengasuh, mendidik anak serta memperhatikan segala kemaslahatanya. Orang tua hendaknya mempunyai tanggung jawab pada anak terutama dalam pendidikan yang baik pada anak-anaknya. Tugas dan tanggung jawab dalam keluarga terhadap pendidikan anak-anaknya lebih bersifat pembentukan watak dan budi pekerti, latihan ketrampilan, dan pendidikan kesosialan seperti tolong menolong. Tercantum dalam undang undang RI No. Tahun 1989 yang dikutip oleh Umar Tirta Raharja dan Lasula dinyatakan bahwa Pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral dan ketrampilan. Kualitas lingkungan keluarga dan cara keteladanan dalam keluarga akan mempengaruhi tingkat budi pekerti anak, baik di dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang tertera dalam GBHN bahwa pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, kecerdasan dan ketrampilan, mempertinggi Budi Pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.budi pekerti mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia, budi pekerti merupakan pedoman pembimbing dan pendorong dalam diri manusia untuk mencapai kualitas yang lebih baik dan sempurna. Budi pekerti merupakan alat pengembangan dan pengendalian yang penting. Orang tua sangat berperan dalam pembentukan budi pekerti diantaranya adalah keteladanan orang tua, memberikan teladan merupakan cara yang efektif daripada bahasa, karena bisa memberikan gambaran dan isyarat yang jelas untuk dapat ditirukan. Orang tua yang bijaksana akan senantiasa memberikan contoh yang baik pada anaknya. Tugas dan tanggung jawab orang tua dalam keluarga terhadap pendidikan anak-anaknya lebih bersifat pembentukan watak dan budi pekerti. Contoh baik yang dapat diberikan orang tua kepada anaknya antara lain : ketaatan dan ketaqwaan, Ikhlas, santun, tanggung jawab dan sabar. Bila seseorang beriman menuntut ilmu maka seharusnya akan bertambah keimananya dan bertaqwa, merupakan ciri kepribadian seorang muslim. Orang tua yang bertaqwa akan mendidik anakanaknya bertaqwa juga. Suasana keluarga yang bertaqwa amat berpengaruh dalam menyiapkan pribadi anak, adanya ketaqwaan dalam mendidik dan memperlakukan anak-anak menghasilkan anakanak yang juga bertaqwa. Kondisi rumah yang tenang, damai, dipenuhi suasana untuk banyak mengingat Allah, akan mendukung anak menjadi tenang yang membentuk pribadi yang percaya diri dan tuma ninah JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG

(tenang. Melalui suasana rumah tersebut akan melahirkan sikap dan kepribadian anak yang stabil dan khusu. Selain itu anak bisa lebih tampil percaya diri dalam tugas menuntut ilmu untuk menjadi manusia yang berilmu dan bertaqwa. Orang tua diharapkan memberikan keteladanan yang terbaik dengan perbuatan dan perilakunya. Dengan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian skripsi dengan judul Study Korelasi Keteladanan Orang Tua Dengan Budi Pekerti Siswa MTS Tuan Sokolangu Mojolawaran Gabus Pati Tahun 01/013. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Keteladanan orang tua Keteladanan adalah perbuatan atau hal-hal yang patut ditiru atau dicontoh oleh seseorang dari orang lain. Keteladanan juga dapat diartikan sebagai pemberian teladan atau contoh dari pihak lain, Misalnya orang tua, guru, teman, pemimpin sumber idola dan sebagainya. Keteladanan orang tua adalah perilaku dari orang tua (ayah, ibu yang patut ditiru dan dicontoh oleh anak-anaknya. Pengertian Budi Pekerti Sebelum mengartikan budi pekerti, penulis akan menjelaskan arti kata Budi,yaitu a. Akal (Sebagai alat batin untuk menimbang baik buruk, benar salah b. Tabiat, watak, akhlaq, perangai c. Kebaikan atau perbuatan buruk d. Daya upaya Sedangkan pekerti berarti tabiat, akhlaq, watak Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan budi pekerti adalah akal, tabiat, akhlaq, perangai dan daya upaya untuk menimbang baik buruk. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif uji korelasi. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperoleh data-data yang sebenarnya terjadi dilapangan. Penelitian uji korelasional adalah suatu penelitian yang bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variasi variabel lain. Dalam hal ini mencari data, ada tidaknya hubungan antara variabel, dan apabila ada seberapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu. Sedangkan bersifat kuantitatif berarti menekankan analisi pada data numerikal (angka yang diperoleh dengan metode statistik. PopulasiDan Sample Penelitian 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 3

kesimpulanya, dan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa MTs Tuan Sokolangu Mojolawaran Gabus pati kelas 8-3 dan 8-4 yang berjumlah 70 siswa. Tabel 1. Data jumlah siswa kelas VIII-3 dan VIII-4 MTs Tuan Sokolangu No Jenis Kelamin Jumlah (Siswa 1. Laki Laki 48 siswa. Perempuan siswa Jumlah 70 siswa. Sampel Sampel dan populasi itu saling berhubungan, sampel adalah sebagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam suatu penelitian. Dengan kata lain sampel adalah bagian dari populasi, untuk mewakili populasi dalam arti sampel harus bersifat representatif. Berkaitan dengan hal tersebut, Suharsimi Arikunto memberikan pedoman yaitu apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya besar (lebih dari 100 orang dapat menggunakan sampel. Menurutnya sampel diambil antara 10 % - 15 % hingga 0 % - 5 % atau bahkan boleh lebih dari 5 % dari jumlah populasi yang ada. Berdasarkan pendapat diatas maka cara pengambilan sampel dilakukan melalui metode sensus artinya semua anggota populasi menjadi sampel karena jumlah populasi kurang dari 100. Sampel dalam penelitian ini adalah 70 siswa. Variabel dan Indikator Variabel adalah gejala yang menunjukkan variasi, baik dalam jenisnya maupun dalam lingkarannya. Dalam penelitian ini, penulis menetapkan dua buah variabel, yaitu : 1. Variabel Bebas (x Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor atas unsur yang menentukan atau mempengaruhi munculnya gejala atau faktor. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah keteladanan orang tua.. Variabel Terikat (y Variabel terikat adalah variabel yang kedudukannya sangat tergantung oleh variabel lain. Jadi variabel terikat yaitu sejumlah gejala serta faktor atau unsur keberadaan atau kemunculan yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah budi pekerti. Metode Pengumpulan Data Jenis sumber data ada yaitu: a. Sumber data primer yaitu pengambilan data yang dihimpun langsung dari peneliti JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 4

b. Sumber data sekunderyaitu pengambilan data melalui tangan kedua. Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode untuk mengumpulkan data sebagai berikut : 1. Metode Observasi. Metode Interview 3. Metode Angket 4. Metode Dokumentsi HASIL PENELITIAN Sehubungan dengan hipotesis yang penulis ajukan yaitu Ada pengaruh yang signifikan antara Keteladanan Orang Tua dengan Budi Pekerti Siswa Madrasah Tsanawiyah Tuan Sokolangu Gabus, maka untuk menganalisa data yang terkumpul penulis menggunakan rumus korelasi product momet. Adapun rumus korelasi product moment adalah seebagai berikut : r xy [ N X N XY ( Y ][ N Y ( Y ] berdasarkan tabel persiapan analisa diperoleh data sebagai berikut : N 70 X.075 X 65.013 Y 1.869 Y 5.815 XY 57.730 r xy r xy 0,78 [ N X N XY ( Y ][ N Y ( Y 70 x 57.730 (.075 (1.869 70 x 65.013.075 70 x 5.815 (1.869² 4.041.100 3.878.175 4.550.910 4.305.65 3.697.050 3.493.161 16.95 45.85 x 03.889 16.95 50.010.913.365 16.95 3.631,1994445319 Jadi hasil perhitungan atau r hitung adalah sebesar 0,78 ] JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 5

Pembahasan Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui bahwa korelasi Keteladanan Orang Tua (x dengan Budi Pekerti Siswa Madrasah Tsanawiyah Tuan Sokolangu Gabus (y dengan rumus product oment sebesar 0,78. Hasil tersebut dikonsultasikan dengan daftar tabel korelasi product moment pada taraf signifikan sebesar 5% dan N 70, maka diperoleh r tabel 0,35. Dengan demikian koefisien r xy r hitung 0,78 adalah lebih besar dari r tabel 0,35. r hitung > r tabel yaitu : 0,78 > 0,35 yang berarti bahwa hubungan antara keteladanan orang tua tehadap budi pekerti siswa adalah tinggi. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa hipotesis nihil (Ho ditolak dan hipotesis kerja (Ha diterima. Dengan demikian hipotesis yang diajukan oleh penulis yaitu hipotesis kerja (Ha yang berbunyi Ada pengaruh yang signifikan antara Keteladanan Orang Tua dengan Budi Pekerti Siswa Madrasah Tsanawiyah Tuan Sokolangu Gabus diterima karena terbukti kebenarannya, dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Keteladanan Orang Tua dengan Budi Pekerti Siswa Madrasah Tsanawiyah Tuan Sokolangu Gabus. Dengan hasil tersebut diatas maka dalam penelitian ini hipotesis yang penulis gambarkan terbukti bahwa Keteladanan Orang Tua sangat mempengaruhi Budi Pekerti Siswa Madrasah Tsanawiyah Tuan Sokolangu Gabus. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian penulisan skripsi dengan judul Study Korelasi Keteladanan Orang Tua Dengan Budi Pekerti Siswa MTs Tuan Sokolangu Mojolawaran Kecamatan Gabus Kabupaten Pati Tahun pelajaran 01/013 dari hasil analisis data dilapangan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Tingkat keteladanan orang tua siswa MTs Tuan Sokolangu Mojolawaran Gabus Pati berdasarkan hasil rata-rata jawaban angket siswa ditemukan nilai sebesar 9,64 masuk dalam interval 6 33, yang berarti berkategori baik.. Tingkat budi pekerti siswa MTs Tuan Sokolangu Mojolawaran Gabus Pati berdasarkan hasil ratarata jawaban angket siswa ditemukan nilai sebesar 6,7 masuk dalam interval 6 33, yang berarti berkategori baik. 3. Berdasarkan analisa korelasi tentang hubungan antara keteladanan orang tua dengan budi pekerti siswa di MTs Tuan Sokolangu Mojolawaran Gabus Pati ditemukan rxy 0,78, kemudian dikonsultasikan pada r tabel product moment dengan taraf signifikasi 5 % diperoleh nilai r tabel 0,35dan pada taraf signifikasi 1 % diperoleh nilai r t 0,306, maka diketahui nilai rxy ternyata berada diatas / lebih besar dari batas penolakan keduanya. Dengan demikian berarti bahwa hipotesis yang berbunyi Ada korelasi yang signifikan antara keteladanan orang tua dengan budi JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 6

pekerti siswa MTs Tuan Sokolangu Mojolawaran Gabus Pati diterima baik pada taraf signifikasi 5 % dan 1 %. DAFTAR PUSTAKA AnasSudiyono, PengantarStatistikPendidikan, (PT. Raja GrapindoPersada: Jakarta, 000 ArmaiArief, PengantarIlmudanMetodologiPendidikan Islam, (CiputatPers; 00 FuadIhsan, Dasa-dasarKependidikan, ( RinekaCipta: Jakarta, 1995 HeryNoer, IlmuPendidikan Islam ( PT. Logos WacanaIlmu : 99 Mansur, PendidikanAnakUsiaDiniDalam Islam (PustakaPelajar :Yogyakarta, 005 RHA.Soenarjo, Alqur andanterjemahanya, (Semarang : CV. Toha Putra, 1989, Riduwan, BelajarMudahPenelitian, ( Alfabeta: Bandung, 004 Sjarkawi, PembentukanKepribadianAnak, (Bumi Aksara:Jambi,006 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Alfabeta:Bandung,006 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Rineka Cipta: Jakarta, 1996 Surya M, BinaKeluarga, (Aneka Ilmu: Semarang, 001 Tim Pengembangkurikulum BI, StrategiPengintegrasianPendidikan Budi Pekerti, (Unnes Umar Tirta Raharja dan Lasula, Pengantar Pendidikan, (Rineka Cipta: Jakarta, 000 JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 7