MATERI KULIAH (PERTEMUAN 12,13) Lecturer : M. Miftakul Amin, M. Eng. Logika Fuzzy. Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang

dokumen-dokumen yang mirip
Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Logika Fuzzy

BAB II TEORI PENUNJANG

KECERDASAN BUATAN LOGIKA FUZZY

KECERDASAN BUATAN (Artificial Intelligence) Materi 8. Entin Martiana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Himpunan Fuzzy. Sistem Pakar Program Studi : S1 sistem Informasi

LOGIKA FUZZY. Kelompok Rhio Bagus P Ishak Yusuf Martinus N Cendra Rossa Rahmat Adhi Chipty Zaimima

Erwien Tjipta Wijaya, ST.,M.Kom

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam kondisi yang nyata, beberapa aspek dalam dunia nyata selalu atau biasanya

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Definisi Sistem

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

LOGIKA FUZZY. By: Intan Cahyanti K, ST

LOGIKA FUZZY FUNGSI KEANGGOTAAN

FUZZY LOGIC CONTROL 1. LOGIKA FUZZY

VII. LOGIKA FUZZY. Antara input dan output terdapat suatu kotak hitam yang harus memetakan input ke output yang sesuai. Misal : Ruang Input

RANCANG BANGUN SISTEM PENGUNDIAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB VII LOGIKA FUZZY

KECERDASAN BUATAN (Artificial Intelligence) Materi 8. Entin Martiana

BAB II LANDASAN TEORI. papernya yang monumental Fuzzy Set (Nasution, 2012). Dengan

BAB 2 2. LANDASAN TEORI

Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh melalui tulisannya pada tahun 1965 tentang teori himpunan fuzzy.

Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh melalui tulisannya pada tahun 1965 tentang teori himpunan fuzzy.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penerapan Logika Fuzzy

BAB II KAJIAN TEORI. Berikut diberikan landasan teori mengenai teori himpunan fuzzy, program

FUZZY MULTI-CRITERIA DECISION MAKING

MENENTUKAN HARGA MOBIL BEKAS TOYOTA AVANZA MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO

Penerapan FuzzyTsukamotodalam Menentukan Jumlah Produksi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM INFERENSI FUZZY (METODE TSUKAMOTO) UNTUK PENENTUAN KEBUTUHAN KALORI HARIAN OLEH

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Mahasiswa mampu memformulasikan permasalahan yang mengandung fakta dengan derajad ketidakpastian tertentu ke dalam pendekatan Sistem Fuzzy.

PENGARUH IPK DAN MOTIVASI DALAM MEMPREDIKSI KETEPATAN WAKTU KELULUSAN MAHASISWA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR BERBASIS ADAPTIVE NEURO FUZZY

KOTAK HITAM. Pemetaan input-output pada masalah produksi Diberikan data persediaan barang, berapa jumlah barang yang harus diproduksi?

Prof. Erich P., Johannes Kepler Univ. Suyanto, Artificial Intelligence

SPK PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTORAN XYZ

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Logika Himpunan Fuzzy

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang akan digunakan untuk menunjang dalam proses pembuatan tugas akhir ini.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) diselenggarakan oleh suatu perguruan tinggi secara mandiri.

ARTIFICIAL INTELLIGENCE MENENTUKAN KUALITAS KEHAMILAN PADA WANITA PEKERJA

BAB 2 LANDASAN TEORI

: Sistem Pendukung Keputusan, Siswa berprestasi, Tsukamoto

Aplikasi Prediksi Harga Bekas Sepeda Motor Yamaha. Menggunakan Fuzzy Logic

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Himpunan Tegas (Crisp)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sist Sis em t Fuzzy Fuzz Sistem Pakar

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE BERDASARKAN KEBUTUHAN KONSUMEN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY. Abstraksi

Jurnal Informatika SIMANTIK Vol. 2 No. 2 September 2017 ISSN:

BAB II TINJAUAN TEORITIS

manusia diantaranya penyakit mata konjungtivitis, keratitis, dan glaukoma.

MODEL ANALISIS MENENTUKAN ALAT KONTRASEPSI BAGI ASEPTOR KELUARGA BERENCANA DENGAN LOGIKA FUZZY

LOGIKA FUZZY PADA PROSES PELET PAKAN IKAN

BAB II LANDASAN TEORI

Kata kunci: Sistem pendukung keputusan metode Sugeno, tingkat kepribadian siswa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

adalahkelompok profesi terbesar dan berperan vital dalam sistem tersebut yang menyebabkan ABSTRAK

ke dalam suatu ruang output. Orang yang belum pernah mengenal logika fuzzy pasti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam hidup sehari-hari, banyak hal-hal yang saling berpasangan, seperti hitam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

dan kesatuan nyata yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. [JOG99]

SIMULASI SISTEM UNTUK PENGONTROLAN LAMPU DAN AIR CONDITIONER DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA BIDIK MISI DI POLITEKNIK NEGERI JEMBER MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

PENDAPATAN MASYARAKAT DENGAN ADANYA KAMPUS MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam bab ini dibahas beberapa definisi dan konsep-konsep yang

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN BERDASARKAN TINGKAT PELAYANAN DAN HARGA KAMAR MENGGUNAKAN APLIKASI FUZZY DENGAN MATLAB 3.5.

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. A. Kinerja Pegawai di Universitas Muhammadiyah Purwokerto

PENENTUAN TINGKAT PELUNASAN PEMBAYARAN KREDIT PEMILIKAN MOBIL DI PT AUTO 2000 MENGGUNAKAN FUZZY MAMDANI

PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI TELEVISI MERK X MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI

Ci Crisp Logic. Crisp logic is concerned with absolutes-true or false, there is no in-between. Contoh:

DENIA FADILA RUSMAN

MEDIA PEMBELAJARAN HIMPUNAN FUZZY BERBASIS MULTIMEDIA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI

PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG Fuzzy Membership Pertemuan 14 Inteligensi Buatan 100 menit

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING DENGAN METODE LOGIKA FUZZY

Materi 8: Introduction to Fuzzy Logic

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

BAB 7 TEORI HIMPUNAN FUZZY

PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN APLIKASI METODE FUZZY MAMDANI

FUZZY MAMDANI DALAM MENENTUKAN TINGKAT KEBERHASILAN DOSEN MENGAJAR

Penentuan Jumlah Produksi Kue Bolu pada Nella Cake Padang dengan Sistem Inferensi Fuzzy Metode Sugeno

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) REPRESENTASI EMOSI MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY PADA PERMAINAN BONNY S TOOTH BOOTH

Transkripsi:

HIMPUNAN FUZZY MATERI KULIAH (PERTEMUAN 2,3) Lecturer : M. Miftakul Amin, M. Eng. Logika Fuzzy Jurusan Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang

Pokok Bahasan Sistem fuzzy Logika fuzzy Aplikasi Himpunan Fuzzy Fungsi Keanggotaan Operator-operator Fuzzy

Sistem Fuzzy Sistem yang berdasarkan aturan-aturan t (pengetahuan) Dibangun oleh koleksi aturan: IF-THEN Contoh: IF mesin panas THEN putar kipas lebih cepat IF jarak mobil dekat THEN tekan rem kuat-kuat IF permintaan naik THEN produksi barang bertambah

Mengapa gp Menggunakan Sistem Fuzzy? Pada kenyataannya banyak hal di dunia ini yang sangat kompleks. Pengetahuan & pengalaman manusia menjadi sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah tersebut. Perlu suatu teori yang mampu merumuskan pengetahuan & pengalaman manusia itu ke bentuk matematis. Sistem fuzzy akan melakukan transformasi dari pengetahuan manusia ke bentuk matematis

Logika Fuzzy Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input ke dalam suatu ruang output. Contoh: Manajer pergudangan mengatakan pada manajer produksi seberapa banyak persediaan barang pada akhir minggu ini, kemudian manajer produksi akan menetapkan jumlah barang yang harus diproduksi esok hari. Pelayan restoran memberikan informasi seberapa baik pelayanannya terhadap tamu, kemudian tamu akan memberikan tip yang sesuai kepada pelayannya; Penumpang taksi berkata pada sopir taksi seberapa cepat laju kendaraan yang diinginkan, sopir taksi akan mengatur pijakan gas taksinya.

Ruang Input (semua total persediaan barang yang mungkin) persediaan barang akhir minggu KOTAK HITAM Ruang Output (semua jumlah produksi barang yang mungkin) produksi barang esok hari Pemetaan input-output pada masalah produksi Diberikan data persediaan barang, berapa jumlah barang yang harus diproduksi? Selama ini ada beberapa cara yang mampu bekerja pada kotak hitam tersebut, antara lain: Sistem linear; Sistem pakar; Jaringan syaraf; Persamaan differensial; Regresi

Mengapa gp Menggunakan Logika Fuzzy? Konsep logika fuzzy mudah dimengerti. Logika fuzzy sangat fleksibel. l Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap data-data yang lain daripada yang lain. Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi f i nonlinear yang sangat kompleks. Logika fuzzy dapat membangun bagian teratas dari pengalaman-pengalaman l para pakar. Logika fuzzy dapat bekerjasama dengan teknik-teknik kendali secara konvensional. Logika fuzzy didasarkan pada bahasa alami.

Aplikasi o o o o o Pada tahun 99 pertama kali dibuat mesin cuci dengan logika fuzzy di Jepang (Matsushita Electric Industrial Company). Transmisi otomatis pada mobil. Kereta bawah tanah Sendai mengontrol pemberhentian otomatis pada area tertentu. Ilmu kedokteran dan biologi. Manajemen dan pengambilan keputusan, seperti manajemen basisdata yang didasarkan pada logika fuzzy, tata letak pabrik yang didasarkan pada logika fuzzy, sistem pembuat keputusan di militer yang didasarkan pada logika fuzzy, pembuatan games yang didasarkan pada logika fuzzy, dll.

Himpunan Crisp Himpunan disimbolkan dengan huruf besar (A, B, P, dll) Anggota (elemen) himpunan disimbolkan dengan huruf kecil (a, b, c, x, y, dll) Hanya ada 2 nilai keanggotaan, yaitu (anggota) atau (bukan anggota)

Himpunan Crisp vs Fuzzy Misalkan diketahui klasifikasi sebagai berikut: MUDA umur < 35 tahun SETENGAH BAYA 35 umur 55 tahun TUA umur > 55 tahun

Himp. Crisp SETENGAH BAYA µ Setengah Baya 35 55 umur Orang yang berusia 35 tahun termasuk SETENGAH BAYA (nilai keanggotaan=) Orang yang berusia 34 tahun tidah termasuk SETENGAH BAYA (nilai keanggotaan=) Orang yang berusia 55 tahun termasuk SETENGAH BAYA (nilai keanggotaan=) Orang yang berusia 56 tahun tidah termasuk SETENGAH BAYA (nilai keanggotaan=)

Himp. Fuzzy SETENGAH BAYA µ SETENGAH BAYA.5 25 35 45 55 65 umur Orang yang berusia 35 tahun termasuk SETENGAH BAYA (nilai keanggotaan=,5) Orang yang berusia 45 tahun termasuk SETENGAH BAYA (nilai keanggotaan=) Orang yang berusia 55 tahun termasuk SETENGAH BAYA (nilai keanggotaan=,5) Orang yang berusia 25 tahun tidak termasuk SETENGAH BAYA (nilai i keanggotaan=)

MUDA SETENGAH BAYA TUA µ.5 25 35 45 55 65 umur Orang yang berusia 45 tahun termasuk SETENGAH BAYA (nilai keanggotaan=) Orang yang berusia 35 tahun termasuk SETENGAH BAYA (nilai keanggotaan=,5), dan termasuk MUDA (nilai keanggotaan,5). Orang yang berusia 55 tahun termasuk SETENGAH BAYA (nilai keanggotaan=,5), dan termasuk TUA (nilai keanggotaan,5).

TINGGI HIMPUNAN FUZZY Tinggi himpunan fuzzy adalah derajat keanggotaan maksimumnya dan terikat pada konsep normalisasi. DEKAT DENGAN 4 DEKAT DENGAN 5 derajat keanggotaan 4 7,82 derajat keanggotaan 47 5 53

Suatu himpunan fuzzy dikatakan memiliki bentuk normal maksimum (Maximum Normal Form) jika paling sedikit satu elemennya memiliki nilai keanggotaan satu () dan satu elemennya memiliki nilai keanggotaan nol (). Suatu himpunan fuzzy dikatakan memiliki bentuk normal minimum (Minimum Normal Form) jika paling sedikit satu elemennya memiliki nilai keanggotaan satu ().

DEKAT DENGAN 5,82 derajat keanggotaan 47 5 53

VARIABEL FUZZY Variabel fuzzy adalah variabel-variabel yang akan dibicarakan dalam suatu sistem fuzzy. Contoh: Temperatur Umur Tinggi Badan dll

SEMESTA PEMBICARAAN Keseluruhan ruang permasalahan dari nilai terkecil hingga nilai terbesar yang diijinkan disebut dengan semesta pembicaraan (universe of discourse). Semesta pembicaraan bersifat monoton naik, dan adakalanya open ended. µ[x] TEMPERATUR DINGIN SEJUK HANGAT PANAS 4 2 26 32 36 temperatur turbin ( o C)

HIMPUNAN FUZZY Himpunan fuzzy adalah himpunan-himpunan yang akan dibicarakan pada suatu variabel dalam sistem fuzzy. Contoh: Temperatur: DINGIN, SEJUK, HANGAT, PANAS. Umur: MUDA, PAROBAYA, TUA. Tinggi Badan: RENDAH, TINGGI dll

DOMAIN HIMPUNAN FUZZY Domain himpunan fuzzy adalah keseluruhan nilai yang diijinkan dalam semesta pembicaraan. Domain merupakan himpunan bilangan real yang senantiasa naik (bertambah) secara monoton dari kiri ke kanan. Nilai domain dapat berupa bilangan positif maupun negatif. µ[x] BERAT 4 6 berat badan (kg) Domain himpunan fuzzy BERAT [4,6]

Domain himpunan fuzzy: DINGIN ( o C-2 o C), SEJUK (4 o C-26 o C), HANGAT (2 o C-32 o C), dan PANAS (26 o C-36 o C). Himpunan-himpunan fuzzy yang mendeskripsikan semesta pembicaraan ini tidak perlu simetris, namun harus selalu ada overlap pada beberapa derajat. TEMPERATUR DINGIN SEJUK HANGAT PANAS derajat keanggotaan µ(x) 4 2 26 32 36 temperatur turbin ( o C)

SUPPORT SET Himpunan yang memiliki derajat keanggotaan lebih dari nol. Domain untuk BERAT adalah 4 kg hingga 6 kg, namun kurva yang ada dimulai dari 42 hingga 55 kg BERAT µ(x) 4 42 berat badan 55 6 (kg) support set

α-cut SET Himpunan ini berisi semua nilai domain yang merupakan bagian dari himpunan fuzzy dengan nilai keanggotaan lebih besar atau sama dengan α. BERAT µ(x) α=,2 4 45 6 berat badan (kg) α-cut set

FUNGSI KEANGGOTAAN. Representasi Linear Pada representasi linear, permukaan digambarkan sebagai suatu garis lurus. Bentuk ini paling sederhana dan menjadi pilihan yang baik untuk mendekati suatu konsep yang kurang jelas. µ(x) a domain b µ[ x] = ; x a ; b a ; a x x x a b b

Contoh: TUA,6 µ(x) 35 5 6 Umur(th) µ TUA [5] = (5-35)/(6-35) )( ) =,6

2. Kurva Segitiga ; µ (x;a,b,c) = (x a)/(b a); (c x)/(c b); x aataux c a x b b x c Pusat µ(x) a b c Sisi kiri Sisi kanan Domain

Contoh PAROBAYA,75 µ[x],3 35 38 45 5 65 Umur (th) µ PAROBAYA [38] = (38-35)/(65-35) =,3 µ PAROBAYA [5] = (65-5)/(65-45) =,75

3. Kurva-S (Sigmoid/Logistic Sigmoid/Logistic) 2 2(( x α) /( γ α)) S ( x ; α, β, γ ) = 2 2(( γ x ) /( γ α )) x α β x α x β x γ γ derajat keanggotaan,5 R i Titik Infleksi β R j Keanggotaan= α Keanggotaan= γ

Contoh,755 TUA µ[x],25 45 5 58 65 Umur (th) µ TUA [5] = 2[(5-45)/(65-45)] 2 =,25 µ 2 TUA [58] = -2[(65-58)/(65-45)] =,755

Contoh,755 MUDA µ[x],25 25 32 4 45 Umur (th) µ MUDA [32] = -2[(32-25)/(45-25)] 2 =,755 µ 2 MUDA [4] = 2[(45-4)/(45-25)] =,25

4. Kurva-π Π(x, β, γ) = S x; γ β, γ S x; γ, γ + β 2 β, γ 2, γ + β x x > γ γ Pusat γ derajat keanggotaan,5 R i Titik Infleksi Lebar β R j Domain

Contoh,92 PAROBAYA µ[x],8 35 43 45 52 55 Umur (th) µ PAROBAYA [43] = -2[(45-43)/(45-35)] 2 =,92 µ = -(-2[(55-52)/(55-45)] 2 PAROBAYA [52] 52)/(55 ) =,8

5. Kurva Bentuk Bahu Bahu Kiri Bahu Kanan DINGIN SEJUK NORMAL HANGAT PANAS µ[x] 5 2 25 3 35 Suhu Ruangan ( o C)

OPERATOR DASAR FUZZY Interseksi: Union: µ A B = min(µ A [x], µ B [y]). µ A B = max(µ A [x], µ B [y]). Komplemen: µ A = -µ A [x]

INTERSEKSI Interseksi antara 2 himpunan berisi elemen-elemen yang berada pada kedua himpunan. Ekuivalen dengan operasi aritmetik atau logika AND. Pada logika fuzzy konvensional, operator AND diperlihatkan dengan derajat keanggotaan minimum antar kedua himpunan...25.5.75........25..25.25.25.25.5..25.5.5.5.75..25.5.75.75...25.5.75.

Operator interseksi seringkali digunakan sebagai batasan anteseden dalam suatu aturan fuzzy, seperti: IF x is A AND y is B THEN z is C Kekuatan nilai keanggotaan antara konsekuen z Kekuatan nilai keanggotaan antara konsekuen z dan daerah fuzzy C ditentukan oleh kuat tidaknya premis atau anteseden. Kebenaran anteseden ini ditentukan oleh min (µ[x is A], µ[y is B].

Contoh: SETENGAH BAYA TINGGI µ[x] µ[x] 35 45 55 umur (tahun) 35 7 tinggi badan (cm) µ[x] TINGGI dan SETENGAH BAYA /2 BAYA TINGGI X X n

UNION Union dari 2 himpunan dibentuk dengan menggunakan operator OR. Pada logika fuzzy konvensional, operator OR diperlihatkan dengan derajat keanggotaan maksimum antar kedua himpunan...25.5.75... 25.25 5.5 75.75..25.25.25.5.75. 5.5 5.5 5.5 5.5 75.75..75.75.75.75.75.......

Contoh: SETENGAH BAYA TINGGI µ[x] µ[x] 35 45 55 umur (tahun) 35 7 tinggi badan (cm) µ[x] TINGGI atau SETENGAH BAYA /2 BAYA TINGGI X X n

KOMPLEMEN Komplemen atau negasi suatu himpunan A berisi semua elemen yang tidak kberada dia. µ[x] Tidak SETENGAH BAYA µ[x] Tidak SETENGAH BAYA 25 35 55 65 umur (tahun) 25 45 65 umur (tahun)