BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI DERIVATIF SYARIAH PERDAGANGAN BERJANGKA DAN KOMODITI DI PT BURSA BERJANGKA JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

RESCHEDULING NASABAH DEFAULT PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH

PENERAPAN WAKALAH DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DITINJAU DARI KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH. Oleh : Rega Felix, S.H.

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

BAB II REGULASI PERBANKAN SYARI AH DAN CARA PENYELESAIANNYA. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURĀBAḤAH DALAM BENTUK PERJANJIAN PIUTANG MURĀBAḤAH

Pengertian. Dasar Hukum. QS. Al-Baqarah [2] : 275 Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

BAB IV ANALISIS MENURUT EMPAT MAZHAB TERHADAP JUAL BELI CABE DENGAN SISTEM UANG MUKA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO

BAB II LANDASAN TEORI. yang disepakati. Dalam Murabahah, penjual harus memberi tahu harga pokok

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen risiko menurutbank Indonesia adalah. serangkaianprosedur dan metode yang digunakanuntuk mengidentifikasi,

Mura>bahah adalah istilah dalam fikih Islam yang

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI LELANG ONLINE DI BALELANG.COM. menyetujui segala ketentuan-ketentuan yang Balelang.

BAB I PENDAHULUAN. usahanya berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian (akad) antara

BAB IV ANALISIS SISTEM PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DI PT. FIRST STATE FUTURES SURABAYA

BAB IV ANALISIS PENERAPAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT EL LABANA SERTA KAITANYA DENGAN FATWA DSN MUI NO.04 TAHUN 2000

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELASANAAN AKAD MUDH ARABAH PADA SIMPANAN SERBAGUNA DI BMT BISMILLAH SUKOREJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURA>BAH}AH PROGRAM PEMBIAYAAN USAHA SYARIAH (PUSYAR) (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI FUTURES GRAHA PENA SURABAYA

BAB IV ANALISIS TENTANG ARISAN TEMBAK DI DESA SENAYANG KECAMATAN SENAYANG KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

MUD{A<RABAH PADA NASABAH BERMASALAH DI BMT MUDA

BAB V PENUTUP. praktik akuntansi pembiayaan murabahah pada Bank BRI Syariah telah

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI TAKE OVER PADA PEMBIAYAAN HUNIAN SYARIAH DI PT. BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG PEMBANTU MOJOKERTO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

BAB IV. Seperti di perbankan syari ah Internasional, transaksi mura>bah}ah merupakan

BAB IV ANALISA TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP OBLIGASI TANPA BUNGA (ZERO COUPON BOND) DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. bank-bank konvensional. Esensi bank Islam tidak hanya dilihat dari

BAB IV BINDUNG KECAMAATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP. yang sifatnya menguntungkan. Jual beli yang sifatnya menguntungkan dalam Islam

ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS MURABAHAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH, TBK.

BAB IV. A. Persamaan dan Perbedaan Aplikasi Produk Talangan Haji di PT Tabung Haji Umrah Hanan NUsantara Surabaya dan BMT Sidogiri Sepanjang Sidoarjo

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI IJĀRAH JASA SIMPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

FATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga.

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN REKSADANA SYARIAH BERIMBANG DITINJAU DARI FATWA DSN-MUI NO. 20/DSN- MUI/IV/2001

BAB IV IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN EMAS DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN (STUDY KASUS)

RESCHEDULING PEMBIAYAAN MURA<BAHAH MUSIMAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG-PIUTANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM MULTIJASA DI PT. BPRS LANTABUR TEBUIRENG KANTOR CABANG MOJOKERTO

BAB IV ANALISIS BISNIS BIRO PERJALANAN HAJI DAN UMROH PT ARMINAREKA DALAM PERSPEKTIF FATWA DSN NO:83/DSN-MUI/VI/2012

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PEMBIAYAAN TALANGAN HAJI DI BANK SYARIAH MANDIRI SEMARANG

LAMPIRAN. Lampiran : Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah.

No. 14/ 3 /DPM Jakarta, 4 Januari 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN PERUSAHAAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING

BAB I PENDAHULUAN. satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB III LUMAJANG. berbeda beda untuk jangka waktu cicilan yang berbeda. Penerapan keuntungan transaksi pembiayaan mura>bah{ah ditetapkan

HILMAN FAJRI ( )

BAB IV STUDI ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN MODAL KERJA DI UNIT MEGA MITRA SYARI AH (M2M) BANK MEGA SYARI AH KALIWUNGU

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis tidak lepas dari peran bank selaku pelayan sekaligus

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

BAB V PEMBAHASAN. A. Skema Pembiayaan Kongsi Pemilikan Rumah di Bank Muamalat. Indonesia Kantor Cabang Pembantu Ponorogo

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

Murabahah adalah salah satu bentuk jual beli yang bersifat amanah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Wardi dan Putri (2011) tentang Analisis

BAB IV. ANALISIS IMPLEMENTASI FATWA DSN NO. 03/DSN-MUI/IV/2000 TENTANG DEPOSITO PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA MUDHARABAH di BMT MASJID AGUNG DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. dana. Hal ini sesuai dengan fungsi lembaga keuangan itu sendiri. 1

BAB IV. IMPLEMENTASI AKAD IJĀRAH DALAM BNI ib PEMBIAYAAN HAJI DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN UANG MUKA. Secara bahasa, murābahah berasal dari kata ar-ribhu ( الر بح ) yang

No. 17/28/DKMP Jakarta, 20 Oktober 2015 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN PERUSAHAAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING

BAB II PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB IV PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AL QARDH. A. Analisis Penerapan Akta Jaminan Fidusia dalam Perjanjian Pembiayaan Al

BAB IV ANALISIS ETIKA ISLAM DALAM PENGELOLAAN BISNIS PENGEMBANG PERUMAHAN DI PT. SYSSMART SEJAHTERA SURABAYA

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. dengan tingkat modal yang mencukupi, sehingga untuk menambah modal tersebut

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

Menurut Antonio (2001) ada beberapa syarat khusus yang mengatur. 1) Penjual memberitahukan modal kepada nasabah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tatanan serta operasionalisasi ekonomi yang berprinsip syariah di

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dunia modern, peran bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan pengawasan adalah : a. Menurut Sondang P. Siagian pengawasan adalah proses pengamatan

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah. satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PUPUK DALAM KELOMPOK TANI DI DESA KALIGAMBIR KECAMATAN PANGGUNGREJO KABUPATEN BLITAR

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB V PENUTUP. syariah yaitu Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

BAB IV ANALISIS PENERAPAN AKAD IJARAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN BINA AGROBISNIS DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NOMOR 09/ DSN-MUI/ IV/ 2000

BAB IV PEMBAHASAN. ( Data Jumlah Pembiayaan kantor cabang Gunungpati II tahun )

SESI : 07 ACHMAD ZAKY

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi tingkat bunga akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB IV ANALISIS TERHADAP UPAYA PENGOVERAN BUKTI FISIK TRANSAKSI MURA>BAH{AH DI BPRS JABAL NUR SURABAYA

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI DERIVATIF SYARIAH PERDAGANGAN BERJANGKA DAN KOMODITI DI PT BURSA BERJANGKA JAKARTA A. Analisis Transaksi Derivatif Syariah Perdagangan Berjangka dan Komoditi di PT Bursa Berjangka Jakarta Dalam hal ini transaksi derivatif syariah perdagangan berjangka dan komoditi di BBJ (Bursa Berjangka Jakarta) harus dapat menyediakan barang yang diinginkan oleh konsumen setelah pemesanan, bagi pembeli harus mengunakan barang tersebut sesuai kebutuhan agar tidak menjadikan barang komoditi tersebut untuk tujuan penimbunan. Sehingga transaksi tersebut menjadi sah sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian. Adapun rukun dan syarat yang terdapat dalam mura>bah}ah adalah sebagai berikut: a. Penjual (ba i) Dalam hal ini penjual adalah Lembaga Keuangan Syariah, yakni pihak yang mempunyai barang yang dijadikan obyek dalam transaksi. Dalam kenyataan yang menjadi penjual adalah dua lembaga yaitu dari PT. Bursa Berjangka Jakarta dan dari Lembaga Keuangan Syariah. 68

69 b. Pembeli (Musytari>) Yang dimaksud dengan pembeli adalah pihak nasabah yang akan melaksakan transaksi dengan pihak lembaga keuangan syariah. Sedangkan pembeli itu sendiri terdapat dua yaitu pihak Bank Syariah yang membeli barang komoditi dan nasabah yang menginginkan barang komoditi itu di Bank Syariah c. Obyek Barang Jelas (Ma qu>d Alaih) Merupakan barang yang dibutuhkan oleh pembeli kedua dan barang yang akan dijadikan obyek dalam transaksi. Barang yang diperjualbelikan di PT>. Bursa Berjangka Jakarta tidak boleh dipergunakan untuk keperluan individual. Hal ini untuk menghindari masuknya komoditi syariah ini kepada produk konsumen yang mana akan menyebabkan produk ini tidak dipakai sesuai pada kepentingannya. Komoditi yang diperdagangkan harus siap guna, bukan yang masih diolah. Ketentuan ini adalah untuk memastikan bahwasanya komoditi tidak memperdagangkan sesuatu yang tidak bisa digunakan oleh pembeli. Jangan sampai dalam transaksi komoditi syariah ini menjual sesuatu yang masih diolah sehingga akan menghambat pengiriman ketika pembeli menginginkan supaya komoditi ini dikirimkan.

70 d. Harga (S}aman) Harga dalam jual beli adalah suatu jumlah yang telah disepakati oleh kedua belah pihak, baik sama dengan nilai (q i >m a h ) benda yang menjadi obyek jual beli lebih tinggi maupun lebih rendah. Pihak PT. Bursa Berjangka Jakarta dalam hal ini harus memberitahukan kualitas, kuantitas dan tempat penyimpanan barang tersebut agar pembeli mengetahui barang yang ingin dimiliki. e. Ija>b qa>bul (S }i g a t ) Ija>b qa>bul merupakan perkataan serah terima dari penjual dan pembeli, yang pertama pihak Lembaga Keuangan Syariah dengan PT. Bursa Berjangka Jakarta dan yang kedua yaitu pihak Lembaga Keuangan Syariah dengan nasabah. Adapun syarat yang harus dipenuhi dalam akad mura>bah}ah antara lain : a. Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah, dalam hal ini pihak lembaga keuangan syariah harus transparan dalam menyampaikan harga barang kepada nasabah. b. Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan. c. Kontrak harus bebas riba. d. Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang sesudah pembelian.

71 e. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang. 1 B. Analisis Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 82/DSN-MUI/VIII/2011 Terhadap Transaksi Derivatif Syariah Perdagangan Berjangka dan Komoditi di PT Bursa Berjangka Jakarta Perdagangan Komoditi Berdasarkan Prinsip Syariah di PT. Bursa Berjangka Jakarta menurut fatwa DSN NO: 82/DSN-MUI/VIII/2011 antara lain: 1. Bai adalah jual beli, yaitu pertukaran harta dengan harta yang menjadi sebab berpindahnya kepemilikan obyek jual beli; 2. Mura>bah}ah adalah penjualan suatu barang (komoditi) dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih tinggi sebagai laba; 3. Muqayyad{}ah adalah salah satu bentuk jual beli yang berupa pertukaran komoditi dengan komoditi lainnya, baik pertukaran antar komoditi yang sejenis maupun pertukaran antar komoditi yang berbeda jenis; 2 Ketika telah dibuat sebuah fatwa, maka harus ada parameter yang membatasi transaksi komoditi Mura>bah}ah syariah ini. Supaya tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan produk yang menyebabkan produk ini menjadi tidak syariah. Pertama; harus ditekankan bahwasanya transaksi Komoditi 2001), 102 1 Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2 Fatwa DSN MUI Nomor 82/DSN-MUI/VIII/2011, Tentang Perdagangan Komoditi Berdasarkan Prinsip Syariah Di Bursa Komoditi.

72 mura>bah}ah syariah ini hanya boleh digunakan untuk pengelolaan Likuiditas Bank Syariah. Sehingga produk ini tidak menjadi produk konsumen dan bahkan untuk keperluan spekulasi dan mencari keuntungan. Sehingga nantinya bank syariah tidak fokus untuk membesarkan sektor riil dikarenakan lebih fokus kepada pencarian keuntungan semata. Kedua: ketika transaksi ini terjadi harusnya benar-benar terjadi transaksi barang pada umumnya, keinginan seller untuk menjual, dan keinginan buyer untuk membeli dengan barang yang sudah jelas wujudnya. Sesuai firman Allah Q.S al-isra [17] :34 :. Dan tunaikanlah janji-janji itu, sesungguhnya janji itu akan dimintai pertanggung jawaban 3 Surah di atas menunjukkan bahwa dalam hal ini, pihak JFX (Jakarta Futures Exhange) harus melaksanakan transaksi derivatif syariah sesuai prinsip syariah sehingga tidak terjadi kesepakatan secara sepihak saja. Dan harga yang telah disepakati harus sesuai dengan ketentuan akad mura>bah}ah sehingga tidak terjadi spekulasi terkait fluktuasi harga di PT Bursa Berjangka Jakarta. 3 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemah, (Surabaya: Surya Cipta Aksara, 1993)

73 Ketiga: harus ada perpindahan kepemilikan (transfer of ownership). Hal ini juga menjadi perhatian penting ketika terjadi sebuah transaksi terutama transaksi komoditi syariah. Komoditi mura>bah}ah yang menjadi objek perdagangan harus betul-betul berpindah kepemilikan dari penjual kepada pembeli. Keempat: bisa dikirim ke pembeli jika di inginkan. Hal ini untuk menyatakan bahwasanya komoditi yang ditransaksikan dikomoditi syariah ini adalah barangnya riil dan berwujud, ada perpindahan kepemilikan yang jelas, maka ketika terjadi permintaan dari pembeli untuk mengirimkan komoditi tersebut ke tempat yang dia inginkan. Maka kewajiban penjual adalah mengantarkan komoditi tersebut ke pembeli dengan ketentuan yang berlaku, baik itu berapa hari komoditi ini bisa sampai ke tangan pembeli, dan berapa harga pengiriman barang yang dikenakan kepada pembeli. Kelima: lokasi komoditinya harus diketahui. Poin ini juga sangat penting, karena tidak mungkin memperdagangkan sesuatu yang tidak tau dimana letak barang itu. Hal ini mungkin harus diawasi oleh dewan pengawas syariah JFX dan memastikan bahwasanya barang tersebut ada di kota A, bertempat di pabrik B, kecamatan C di kilang X, baru boleh diperdagangkan secara online. Transaksi derivatif syariah perdagangan berjangka komoditi yang dilakukan oleh PT. Jakarta Futures Exchange dengan lembaga syariah dengan

74 menggunakan akad mura>bah}ah karena kemudahan dalam bertransaksi lebih mendekatkan pada mura>bah}ah dengan mempertimbangkan manfaat kemudahan dalam bertransaksi maka dari itu mura>bah}ah menjadi sistem transaksi oleh Lembaga Syariah, dengan ketentuan syarat dan rukun yang harus dipenuhi, sehingga membuat transaksi yang dilakukan mendapat keabsahan dari syariah dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh syariah. Jadi dari gambaran transaksi yang telah disebutkan di atas ditinjau dari jual beli hukum Islam hukumnya halal karena syarat dan rukunnya sudah terpenuhi. Dalam fatwa DSN terdapat serah terima fisik barang sehingga terjadi perpindahan barang dari bursa berjangka kepada agen ekonomi sehingga barang yang dijualbelikan jelas kualitas dan kuantitasnya.