BAB II TINJAUAN PUSTAKA Ada banyak kasus kasus permasalahan tentang Sistem Informasi Geografis dalam penentuan lokasi, dari hasil kajian pustaka yang dilakukan, banyak ditemukan buku, tesis, paper, artikel maupun jurnal ilmiah yang membahas tentang lokasi suatu fasilitas. Beberapa diantaranya adalah penentuan lokasi pusat perbelanjaan, pengaturan tata lahan kota, lokasi wisata kuliner, lokasi pariwisata dengan rute terpendek, namun pembahasan secara khusus tentang Sistem Informasi Geografis untuk pemetaan daerah rawan gempa tektonik di Daerah Istimewa serta jalur evakuasi korban gempa dengan rute terpendek belum pernah dilakukan. Hartono (2005) melakukan penelitian tentang Penentuan Lokasi Sekolah dengan Pendekatan Geografis, penelitian ini menekankan masalah penentuan lokasi yang tepat untuk membangun sekolah baru dimana rancangan sistem diimplementasikan dalam bentuk program aplikasi yang berbasis SIG yang menghasilkan suatu lokasi pemilihan untuk dibangun sekolah berdasarkan kriteria yang ditetapkan pada setiap faktor. Syauqi (2006) melakukan penelitian tentang Sistem Informasi geografis lokasi warnet di wilayah kotamadya, Penelitian ini melakukan analisa, desain, dan mengimplementasikan SIG sehingga dapat : Membuat pemetaan dengan jelas mengenai lokasi warnet yang ada di wilayah Kotamadya ; Memberikan informasi yang akurat tentang fasilitas dan lokasi warnet yang ada di wilayah. Informasi yang disajikan dapat mendekati keakuratan, karena penyaringan data pada saat query kriteria dapat mengecilkan ruang pencarian, sekaligus menghasilkan informasi yang mendekati harapan pengguna. Hasil pencarian selain berbentuk data teks juga dihasilkan dalam bentuk visual ( peta lokasi ), data dalam bentuk visual ini menunjukkan pada peta dimana posisi atau letak warnet berada, sistem ini diharapkan dapat bekerja pada komputer dengan resource yang rendah. 7
8 Setyohadi (2006) melakukan penelitian tentang Sistem Informasi Spasial Lokasi rumah kos di wilayah. Sistem Informasi Spasial dibutuhkan seseorang untuk dapat memilih rumah kos sesuai dengan kriteria yang diinginkannya. Selain kemampuan untuk menetapkan objek rumah kos, sistem akan memberikan informasi yang berasal dari objek yang bersangkutan. Mukhlis (2006) melakukan penelitian tentang Sistem Informasi Geografis sebagai alat bantu untuk menentukan lokasi Kalimantan Selatan, Penelitian ini melakukan analisa, desain dan mengimplementasikan sistem untuk menentukan lokasi bantuan SD berbasis Sistem Informasi Geografis, sehingga dapat dipakai sebagai alat bantu bagi Dinas Pendidikan pemerintahan kota dalam pemberian dana bantuan dengan memvisualisasikan data spasial dan mengquerykan data spasial yang diperlukan dalam hubungannya dengan sebaran dana bantuan yang akan diberikan. Haryanto (2008) melakukan penelitian tentang Implementasi WAP pada Telepon Seluler untuk Pencarian Rute Jalan Terpendek menggunakan Algoritma Dijkstra (Studi kasus: Kota ). Penelitian ini melakukan pengembangan sistem yang memanfaatkan teknologi komputer dan teknologi komunikasi, khususnya yang berbasis WAP serta algoritma Dijkstra, sebagai navigasi bagi pengguna jalan yang berkunjung di. Dalam navigasi perjalanan tersebut terdapat beberapa informasi kondisi jalan dan mengetahui rute terpendek. Sunjaya (2008) melakukan penelitian tentang Sistem Informasi Geografis Wisata Kuliner di Daerah Istimewa. Penelitian ini membuat perancangan Sistem Informasi Geografis untuk pencarian lokasi wisata kuliner di Daerah Istimewa berdasarkan data spasial dan non-spasial yang dimiliki oleh wisata kuliner dan menampilkannya secara visual pada peta. Yuhanto (2008) menulis Sistem Informasi Geografis Radio FM di, Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana Balai Monitoring (Balmon) spectrum dan orbit satelit mengetahui tentang lokasi, daerah cakupan atau coverage area radio FM, serta bagaimana melakukan pengawasan teknis di lapangan dalam bentuk monitoring/pengukuran parameter teknis dalam
9 penggunaan radio frekuensi. Balmon dapat mencari lokasi, melihat daerah cakupan radio serta monitoring/pengukuran parameter teknis di lapangan dengan mudah serta membantu Balmon untuk mencari radio FM berdasarkan kabupaten/kodya, nama radio, frekuensi, dan nama jalan serta untuk memonitoring field strength radio FM di. Ismanto (2008) melakukan penelitian tentang Sistem Informasi Geografis untuk penentuan arahan fungsi pemanfaatan lahan di Kabupaten Merauke Provinsi Papua, penelitian ini membuat Sistem Informasi Geografis yang dapat menentukan arahan fungsi pemanfaatan lahan, dapat menampilkan informasi kawasan menurut fungsi pemanfaatan lahan yang berada di kabupaten Merauke yakni kawasan penyangga, kawasan budidaya tanaman tahunan serta kawasan budidaya tanaman semusim dan permukiman. Dwidasmara (2009), melakukan penelitian dengan judul Sistem Informasi Geografis berbasis SVG untuk perjalanan Wisata dengan Dukungan Teknologi Mobile dan Pencarian Rute Terpendek dengan Algoritma Dijkstra. Penelitian ini membuat Sistem Informasi Geografis dengan memetakan daerah wisata di Bali dan mampu mencarikan rute terpendek yang bisa dilewati wisatawan yang bisa diakses lewat web dan mobile. Tabel 2.1. Ringkasan referensi penelitian Hartono Penentuan Lokasi Sekolah dengan Pendekatan Geografis 2005 SIG untuk menentukan Lokasi Sekolah berdasarkan kriteria yang sudah Menentukan Lokasi Sekolah Syauqi SIG Lokasi Warnet di wilayah Kodya ditetapkan 2006 SIG untuk pemetaan lokasi dan fasilitas warnet yang ada di Pemetaan Lokasi dan fasilitas warnet di
10 Setyohadi Sistem Informasi Spasial Lokasi Rumah Kos di Wilayah 2006 Sistem Informasi untuk menampilkan lokasi rumah kos di Pemetaan lokasi rumah kos di Mukhlis SIG sebagai alat bantu untuk menentukan lokasi Kalimantan Selatan 2006 SIG yang mampu menganalisa, mendesain dan mengimplementasika n system untuk Kalimantan Selatan Memvisualisasi kan dan mengquerykan data spasial sebagai alat bantu penentuan lokasi Kalimantan Selatan Haryanto Implementasi WAP pada Telepon Seluler untuk Pencarian Rute Terpendek menggunakan Algoritma Dijkstra (studi kasus : Kota ) 2008 WAP pada Telepon Seluler untuk pencarian rute terpendek di Kota WAP pada Telepon Seluler untuk pencarian rute terpendek di Kota dengan algoritma Dijkstra Sunjaya Sistem Informasi Geografis Wisata Kuliner di Daerah Istimewa 2008 SIG untuk pencarian lokasi wisata kuliner di dan menampilkan peta secara visual Menampilkan peta secara visual untuk pencarian lokasi wisata kuliner di Daerah Istimewa Yuhanto Sistem Informasi Geografis Radio FM di 2008 SIG yang memudah Balai Monitoring untuk mencari lokasi, melihat daerah cakupan radio, serta mencarian radio FM Pencarian lokasi, melihat daerah cakupan radio, serta mencari radio FM di
11 Dwidasm Sistem Informasi 2009 SIG yang dapat Memetakan ara Geografis berbasis menampilkan peta daerah wisata SVG untuk wisata di Bali dan dan penentuan perjalanan Wisata dapat memberikan rute terpendek dengan Dukungan informasi jalur yang bisa Teknologi Mobile terpendek yang bisa dilewati di Bali dan Pencarian Rute dilewati wisatawan Terpendek dengan yang bisa diakses Algoritma Dijkstra baik lewat web maupun lewat handphone Iskandar Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan Daerah Rawan Gempa Tektonik di serta Jalur Evakuasi Korban Gempa dengan Rute Terpendek 2012 SIG Pemetaan daerah rawan gempa tektonik dan penentuan jalur terpendek untuk evakuasi korban gempa tektonik di SIG Pemetaan daerah rawan gempa tektonik dan penentuan jalur terpendek (algoritma dijkstra) untuk penentuan jalur evakuasi korban gempa tektonik di