BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAERAH RAWAN GEMPA TEKTONIK DAN JALUR EVAKUASI DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. informasi tersebut. Berkembangnya teknologi informasi dan komputer

Review Jurnal. Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan Daerah Rawan Gempa Tektonik dan Jalur Evakuasi di Yogyakarta.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta. Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan Daerah Rawan Gempa Tektonik Dan Jalur Evakuasi di Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah istimewa. se-tingkat provinsi di Indonesia yang merpakan peleburan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat kita lihat betapa kompleksnya persoalan persoalan dalam kehidupan

Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Terdekat Berdasarkan Jarak dan Rute Jalan Berbasis SIG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Sumaja (2013),Lestari dan Iskandar (2014), Arifin (2016), Lestari (2016), Pramono

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai ibukota Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kota

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. membantu para masyarakat dalam mengakses tempat-tempat yang ada di Kota

1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komputer yang semakin pesat dapat digunakan untuk membantu mempermudah manusia dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banyak kepulauan-kepulauan yang tersebar di seluruh wilayah NKRI ( Negara

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. umum, ditemukan kesulitan untuk memilih kendaraan umum mana saja. kemacetan lalu lintas dan polusi udara.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Sistem Informasi Geografis (SIG)

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Nabire terletak di Kawasan teluk Cenderawasih Provinsi Papua

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan untuk menyimpan dan mengorganisasi informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki pesona alam dan budaya yang beraneka ragam yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagian orang yang mengetahuinya. Disini saya ingin memperkenalkan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PARIWISATA KABUPATEN NGANJUK BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN CORONA SDK SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN. 1.1 Kesimpulan. Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. berkembang di dunia, saat ini telah menetapkan sektor pariwisata sebagai salah

1-1.

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PENGOLAHAN BARANG BEKAS DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan. Saat ini hampir seluruh wilayah di Indonesia menjadikan pariwisata

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peluang yang cukup prospektif untuk dikembangkan di sektor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki visi Terwujudnya Kota Palangka Raya sebagai Kota Pendidikan, Jasa,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu informasi yang dibutuhkan masyarakat pada saat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

APLIKASI PENCARIAN RUTE TERPENDEK DAERAH WISATA KOTA KEDIRI MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga masyarakat yang terkena harus menanggapinya dengan tindakan. aktivitas bila meningkat menjadi bencana.

Sistem Informasi Geografis Pemetaan Hutan Rakyat Kabupaten Tasikmalaya Berdasarkan Klasifikasi Sumber Daya Alam

Geographics Information System

Penyebab Tsunami BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PEMBANGUNAN APLIKASI WISATA KULINER SUMBAR BERBASIS MOBILE GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM. Surya Afnarius 1 Vivi Mulya Ningsih 2 Devo Frihandana 3

SISTEM INFORMASI PERALATAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, KUALITAS UDARA DAN GEOFISIKA BERBASIS WEBGIS DI STASIUN GEOFISIKA YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Batasan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. posisinya sebagai penghasil terbesar komoditi tersebut di tataran nasional serta

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembangnya juga kebutuhan manusia akan hal-hal tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup manusia saat ini. Data dan informasi yang diperlukan tentu harus mudah

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Grafik Jumlah Pengguna Smartphone di Indonesia Sumber : id.techinasia.com (4 Mei 2016)

I. PENDAHULUAN. di wilayah Kabupaten Siak Propinsi Riau. Jaringan jalan yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. menarik untuk dikunjungi. Daerah Kabupaten Kulon Progo yang letaknya sangat

PENENTUAN RUTE TERPENDEK JALAN DAN LOKASI PARIWISATA DI KOTA SURAKARTA MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA DAN WAP PADA HANDPHONE

Penentuan Rute Terpendek Pengambilan Sampah di Kota Merauke Menggunakan Algoritma Dijkstra

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2004 yang melanda Aceh dan sekitarnya. Menurut U.S. Geological

BAB 1 PENDAHULUAN. bencana kebakaran yang dapat terjadi setiap saat. yang terlambat ( tahun 2010)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan daerah tujuan wisatawan domestik dan internasional yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI WISATA BATAM MENGGUNAKAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS WEBGIS. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kemajuan teknologi semakin pesat terutama pada kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Implementasi Algoritma Dijkstra pada Peta Spasial

BAB I PENDAHULUAN. alam dengan bantuan data spasial dan non spasial. sebagai sarana untuk meningkatkan pelayanan umum, diantaranya para pengguna

BAB I PENDAHULUAN. satu nilai pentingnya adalah menumbuh kembangkan potensi makanan asli daerah

RANCANG BANGUN APLIKASI PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA FLOYD WARSHALL (STUDI KASUS KOTA SINGKAWANG) Mohammad Hendra Istyanto

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Algoritma dijkstra ditemukan oleh Edger Wybe Dijkstra merupakan salah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Android merupakan sebuah sistem operasi yang sedang. populer, pada tanggal 3 September 2013 telah mencapai 1 miliar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR PETA...

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu potensi sumber daya yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhannya sangat pesat. Hal ini ditandai dengan bertambahnya pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Ada banyak kasus kasus permasalahan tentang Sistem Informasi Geografis dalam penentuan lokasi, dari hasil kajian pustaka yang dilakukan, banyak ditemukan buku, tesis, paper, artikel maupun jurnal ilmiah yang membahas tentang lokasi suatu fasilitas. Beberapa diantaranya adalah penentuan lokasi pusat perbelanjaan, pengaturan tata lahan kota, lokasi wisata kuliner, lokasi pariwisata dengan rute terpendek, namun pembahasan secara khusus tentang Sistem Informasi Geografis untuk pemetaan daerah rawan gempa tektonik di Daerah Istimewa serta jalur evakuasi korban gempa dengan rute terpendek belum pernah dilakukan. Hartono (2005) melakukan penelitian tentang Penentuan Lokasi Sekolah dengan Pendekatan Geografis, penelitian ini menekankan masalah penentuan lokasi yang tepat untuk membangun sekolah baru dimana rancangan sistem diimplementasikan dalam bentuk program aplikasi yang berbasis SIG yang menghasilkan suatu lokasi pemilihan untuk dibangun sekolah berdasarkan kriteria yang ditetapkan pada setiap faktor. Syauqi (2006) melakukan penelitian tentang Sistem Informasi geografis lokasi warnet di wilayah kotamadya, Penelitian ini melakukan analisa, desain, dan mengimplementasikan SIG sehingga dapat : Membuat pemetaan dengan jelas mengenai lokasi warnet yang ada di wilayah Kotamadya ; Memberikan informasi yang akurat tentang fasilitas dan lokasi warnet yang ada di wilayah. Informasi yang disajikan dapat mendekati keakuratan, karena penyaringan data pada saat query kriteria dapat mengecilkan ruang pencarian, sekaligus menghasilkan informasi yang mendekati harapan pengguna. Hasil pencarian selain berbentuk data teks juga dihasilkan dalam bentuk visual ( peta lokasi ), data dalam bentuk visual ini menunjukkan pada peta dimana posisi atau letak warnet berada, sistem ini diharapkan dapat bekerja pada komputer dengan resource yang rendah. 7

8 Setyohadi (2006) melakukan penelitian tentang Sistem Informasi Spasial Lokasi rumah kos di wilayah. Sistem Informasi Spasial dibutuhkan seseorang untuk dapat memilih rumah kos sesuai dengan kriteria yang diinginkannya. Selain kemampuan untuk menetapkan objek rumah kos, sistem akan memberikan informasi yang berasal dari objek yang bersangkutan. Mukhlis (2006) melakukan penelitian tentang Sistem Informasi Geografis sebagai alat bantu untuk menentukan lokasi Kalimantan Selatan, Penelitian ini melakukan analisa, desain dan mengimplementasikan sistem untuk menentukan lokasi bantuan SD berbasis Sistem Informasi Geografis, sehingga dapat dipakai sebagai alat bantu bagi Dinas Pendidikan pemerintahan kota dalam pemberian dana bantuan dengan memvisualisasikan data spasial dan mengquerykan data spasial yang diperlukan dalam hubungannya dengan sebaran dana bantuan yang akan diberikan. Haryanto (2008) melakukan penelitian tentang Implementasi WAP pada Telepon Seluler untuk Pencarian Rute Jalan Terpendek menggunakan Algoritma Dijkstra (Studi kasus: Kota ). Penelitian ini melakukan pengembangan sistem yang memanfaatkan teknologi komputer dan teknologi komunikasi, khususnya yang berbasis WAP serta algoritma Dijkstra, sebagai navigasi bagi pengguna jalan yang berkunjung di. Dalam navigasi perjalanan tersebut terdapat beberapa informasi kondisi jalan dan mengetahui rute terpendek. Sunjaya (2008) melakukan penelitian tentang Sistem Informasi Geografis Wisata Kuliner di Daerah Istimewa. Penelitian ini membuat perancangan Sistem Informasi Geografis untuk pencarian lokasi wisata kuliner di Daerah Istimewa berdasarkan data spasial dan non-spasial yang dimiliki oleh wisata kuliner dan menampilkannya secara visual pada peta. Yuhanto (2008) menulis Sistem Informasi Geografis Radio FM di, Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana Balai Monitoring (Balmon) spectrum dan orbit satelit mengetahui tentang lokasi, daerah cakupan atau coverage area radio FM, serta bagaimana melakukan pengawasan teknis di lapangan dalam bentuk monitoring/pengukuran parameter teknis dalam

9 penggunaan radio frekuensi. Balmon dapat mencari lokasi, melihat daerah cakupan radio serta monitoring/pengukuran parameter teknis di lapangan dengan mudah serta membantu Balmon untuk mencari radio FM berdasarkan kabupaten/kodya, nama radio, frekuensi, dan nama jalan serta untuk memonitoring field strength radio FM di. Ismanto (2008) melakukan penelitian tentang Sistem Informasi Geografis untuk penentuan arahan fungsi pemanfaatan lahan di Kabupaten Merauke Provinsi Papua, penelitian ini membuat Sistem Informasi Geografis yang dapat menentukan arahan fungsi pemanfaatan lahan, dapat menampilkan informasi kawasan menurut fungsi pemanfaatan lahan yang berada di kabupaten Merauke yakni kawasan penyangga, kawasan budidaya tanaman tahunan serta kawasan budidaya tanaman semusim dan permukiman. Dwidasmara (2009), melakukan penelitian dengan judul Sistem Informasi Geografis berbasis SVG untuk perjalanan Wisata dengan Dukungan Teknologi Mobile dan Pencarian Rute Terpendek dengan Algoritma Dijkstra. Penelitian ini membuat Sistem Informasi Geografis dengan memetakan daerah wisata di Bali dan mampu mencarikan rute terpendek yang bisa dilewati wisatawan yang bisa diakses lewat web dan mobile. Tabel 2.1. Ringkasan referensi penelitian Hartono Penentuan Lokasi Sekolah dengan Pendekatan Geografis 2005 SIG untuk menentukan Lokasi Sekolah berdasarkan kriteria yang sudah Menentukan Lokasi Sekolah Syauqi SIG Lokasi Warnet di wilayah Kodya ditetapkan 2006 SIG untuk pemetaan lokasi dan fasilitas warnet yang ada di Pemetaan Lokasi dan fasilitas warnet di

10 Setyohadi Sistem Informasi Spasial Lokasi Rumah Kos di Wilayah 2006 Sistem Informasi untuk menampilkan lokasi rumah kos di Pemetaan lokasi rumah kos di Mukhlis SIG sebagai alat bantu untuk menentukan lokasi Kalimantan Selatan 2006 SIG yang mampu menganalisa, mendesain dan mengimplementasika n system untuk Kalimantan Selatan Memvisualisasi kan dan mengquerykan data spasial sebagai alat bantu penentuan lokasi Kalimantan Selatan Haryanto Implementasi WAP pada Telepon Seluler untuk Pencarian Rute Terpendek menggunakan Algoritma Dijkstra (studi kasus : Kota ) 2008 WAP pada Telepon Seluler untuk pencarian rute terpendek di Kota WAP pada Telepon Seluler untuk pencarian rute terpendek di Kota dengan algoritma Dijkstra Sunjaya Sistem Informasi Geografis Wisata Kuliner di Daerah Istimewa 2008 SIG untuk pencarian lokasi wisata kuliner di dan menampilkan peta secara visual Menampilkan peta secara visual untuk pencarian lokasi wisata kuliner di Daerah Istimewa Yuhanto Sistem Informasi Geografis Radio FM di 2008 SIG yang memudah Balai Monitoring untuk mencari lokasi, melihat daerah cakupan radio, serta mencarian radio FM Pencarian lokasi, melihat daerah cakupan radio, serta mencari radio FM di

11 Dwidasm Sistem Informasi 2009 SIG yang dapat Memetakan ara Geografis berbasis menampilkan peta daerah wisata SVG untuk wisata di Bali dan dan penentuan perjalanan Wisata dapat memberikan rute terpendek dengan Dukungan informasi jalur yang bisa Teknologi Mobile terpendek yang bisa dilewati di Bali dan Pencarian Rute dilewati wisatawan Terpendek dengan yang bisa diakses Algoritma Dijkstra baik lewat web maupun lewat handphone Iskandar Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan Daerah Rawan Gempa Tektonik di serta Jalur Evakuasi Korban Gempa dengan Rute Terpendek 2012 SIG Pemetaan daerah rawan gempa tektonik dan penentuan jalur terpendek untuk evakuasi korban gempa tektonik di SIG Pemetaan daerah rawan gempa tektonik dan penentuan jalur terpendek (algoritma dijkstra) untuk penentuan jalur evakuasi korban gempa tektonik di