BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan untuk menyimpan dan mengorganisasi informasi

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemetaan kriminal sudah lama menjadi bagian terpenting dari analisis kriminal. Sebelum ditemukannya komputer, pemetaan tindak kejahatan sudah dilakukan secara manual dengan memberi tanda pada peta besar suatu daerah. Salah satu kekurangan utama yang dihadapi oleh sistem manual ini adalah data yang lama akan hilang tertimpa oleh data yang baru. Oleh karena itu, pemetaan secara otomatis dengan menggunakan sistem komputer yang mempunyai kemampuan untuk menyimpan dan mengorganisasi informasi geografis sangat diperlukan. Seiring dengan perkembangan teknologi, sistem ini ikut berkembang pula dan sekarang dikenal sebagai GIS crime mapping (Ahmadi, 2003). Pemetaan kriminalitas menjadi sangat penting karena dengan adanya pemetaan secara elektronis, pola penyebaran suatu tindak kejahatan dapat diketahui. Selain itu, alokasi sumberdaya yang terbatas juga dapat dilakukan dengan efektif dan efisien (Harries, 2003). Pemetaan kriminalitas masih belum populer di Indonesia. Masih banyak kantor polisi yang hanya mencatat kejadian kejadian kriminal tanpa memvisualisasikan-nya ke dalam bentuk digital dan mengolahnya. Hal ini disebabkan oleh kurangnya sumberdaya manusia dan terbatasnya dana untuk mengimplementasikan suatu sistem pemetaan otomatis. Padahal pemetaan tindak kejahatan sangat bermanfaat, salah satunya adalah mengetahui pola tindak kejahatan di suatu daerah dan 1

2 pengambilan keputusan dan kebijakan bagi aparat penegak hukum, dalam hal ini Kepolisian (Polwil dalam Nurdiati, 2006). Kriminalitas atau tindak kriminal segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah tindak kejahatan. Pelaku kriminalitas disebut seorang kriminal. Biasanya yang dianggap kriminal adalah seorang maling atau pencuri, pembunuh, perampok dan juga teroris. Meskipun kategori terakhir ini agak berbeda karena seorang teroris berbeda dengan seorang kriminal, melakukan tindak kejahatannya berdasarkan motif politik atau paham (Kartono, 2005). Selama kesalahan seorang kriminal belum ditetapkan oleh seorang hakim, maka orang ini disebut seorang terdakwa. Sebab ini merupakan asas dasar sebuah negara hukum: seseorang tetap tidak bersalah sebelum kesalahannya terbukti. Kriminalitas atau tindak kejahatan merupakan salah satu persoalan penting dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah keamanan dan ketentraman serta mempengaruhi jalannya aktivitas soaial, ekonomi dan politik. Apapun usaha manusia untuk menghapuskan kejahatan, kegiatan itu tidak akan mungkin tuntas karena kejahatan itu memang tidak dapat dihapus kecuali dikurangi intansitas atau kualitasnya (Soerjono, 1986). Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota yang paling layak huni. Meskipun demikian bukan berarti Kota Yogyakarta telah aman dari ancaman dan resiko kriminalitas. Sebagai kota pendidikan dan kota pariwisata, Kota Yogyakarta tumbuh menjadi media interaksi bagi masyarakat dari berbagai wilayah di Indonesia maupun mancanegara. Kota Yogyakarta menjadi kota 2

3 tujuan pariwisata ke-2 di Indonesia setelah Provinsi Bali, hal ini dapat menjadi pemicu munculnya berbagai tindak kejahatan (Yuli, 2015). Seperti yang tercantum pada sapta pesona, keamanan menjadi urutan nomor satu pada sapta pesona. Keamanan mejadi urutan nomor satu dikarnakan bila suatu tempat tujuan pariwisata aman, maka akan tercipta ketertiban; wisatawan dan penduduk lokal memiliki sikap yang tertib sehingga kebersihan lingkungan akan terjaga; lokasi wisata yang bersih akan menambah efek kesejukan; dengan adanya kesejukan maka lokasi wisata memiliki keindahan; keindahan antara alam dan penduduknya akan menimbulkan sikap keramah tamahan anatara wisatawan dan penduduk lokal; dan menciptakan kenangan yang tidak terlupakan sehingga wisatawan akan mengunjunginya lagi. Sistem Informasi Geografis adalah sebuah alat analitis dengan manfaat utama untuk mengidentifikasi relasi spasial dari masingmasing karakteristik yang digambarkan pada peta. Tidak seperti peta tercetak biasa yang hanya menyajikan data spasial seperti data jalan, lokasi ibukota, batas wilayah. SIG mampu mengintegrasikan data atribut (misalnya data statistik penduduk) dengan data spasial. Teknologi SIG tidak hanya sebatas sistem komputer untuk menggambar peta dan menyimpan tampilan sebuah area geografis, tetapi juga mampu menyimpan data yang dapat digunakan untuk menggambar atau menampilkan suatu informasi sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Secara singkat, dapat dikatakan bahwa SIG mampu untuk mengolah gambar sekaligus mengolah basis data (ESRI, 1995). Sistem Informasi Geografis dapat digunakan sebagai alat bantu dalam melakukan 3

4 analisis dan pengambilan suatu keputusan. Salah satu bentuk aplikasinya adalah pemetaan tindak kejahatan atau pemetaan kriminal (Crime Mapping) untuk analisis kriminal (Crime Analist). Jenis kejahatan itu terbagi atas empat kategori yaitu tindak kejahatan konvensional (pembunuhan), tindak kejahatan transnasional (narkoba), tindak kejahatan berimplikasi kontijensi (kerawanan sosial), dan tindak kejahatan terhadap kekayaan negara (korupsi) (Ahmadi, 2003). Oleh karena itu dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) akan sangat tepat jika digunakan sebagai sarana untuk mengelola data kriminalitas yang cenderung dinamis dan harus selalu diperbarui. Sistem informasi geografis mampu mengolah data spasial ke dalam bentuk peta digital dan peta visual, sehingga lebih mudah untuk dikelola. Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan sistem yang dapat menangani data-data kriminalitas pada kepolisian sehingga menjadi informasi kriminalitas yang cepat, tepat, akurat, dan mudah dimengerti oleh pembaca terutama masyarakat Rumusan Masalah a. Apa manfaat sistem informasi geografi dalam pengolahan data kejadian kriminalitas di Kota Yogyakarta. b. Bagaimana tingkat kejadian kriminalitas di Kota Yogyakarta Tujuan Penelitian a. Memetakan persebaran lokasi kejadian kriminalitas di Kota Yogyakarta. b. Mengetahui tingkat kriminalitas di Kota Yogyakarta. 4

5 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat secara ilmiah dan praktis dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : Manfaat Ilmiah a. Memberikan gambaran kemampuan sistem informasi geografi dalam memetakan persebaran lokasi kriminalitas. b. Menambah referensi pemanfaatan aplikasi penginderaan jauh dan sistem informasi geografi untuk pemetaan tingkat kriminalitas. Manfaat Praktis a. Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pihak kepolisian agar dapat mengatasi permasalahan tentang kriminalitas. b. Masyarakat dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai acuan agar lebih waspada terhadap tindak kriminalitas Batasan Penelitian 1. Ruang lingkup penelitian ini adalah Kota Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Data yang digunakan adalah Data Kejadian Kriminalitas Kota Yogyakarta Tahun Peta yang dihasilkan merupakan peta sekala menengah. 4. Metode yang digunakan adalah plotting menggunakan GPS. 5. Kriminalitas dalam penelitian ini adalah tindakan antisosial yang menimbulkan kerugian bagi orang lain baik kerugian secara materi atau kerugian secara moral. 5