Aplikasi GIS Berbasis J2ME Pencarian Jalur Terpendek Menggunakan Algoritma Particle Swarm Optimization (PSO) Di Kabupaten Bangkalan

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM INFORMASI UNTUK DATA KECELAKAAN BERBASIS MOBILE

PEMBANGUNAN APLIKASI WISATA KULINER SUMBAR BERBASIS MOBILE GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM. Surya Afnarius 1 Vivi Mulya Ningsih 2 Devo Frihandana 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

SIG PEMETAAN JENIS HAK ATAS TANAH

SISTEM MITIGASI BANJIR BENGAWAN SOLO BERBASIS J2ME

Rancang Bangun Sistem Visualisasi Rute Layanan Taxi Wisata Pada Mobile Phone

Rusdi Efendi 1, Kurnia Anggriani 2, Elsi Helna Sari 3 1. Program Studi Teknik Informatika, 2 Fakultas Teknik, 3 Universitas Bengkulu 123

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki pesona alam dan budaya yang beraneka ragam yang

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK

PENERAPAN METODE SIMULATED ANNEALING UNTUK PENJADWALAN JOB SHOP PADA MESIN PABRIK

BAB I PENDAHULUAN. teliti. Sehingga tidak terjadi bentrok baik antar mata pelajaran, guru, kelas

MENEMUKAN AKAR PERSAMAAN POLINOMIAL MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KEPADATAN LALU LINTAS DAN DAERAH RAWAN KECELAKAAN KOTA SURABAYA

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA

PERANCANGAN ALGORITMA BELAJAR JARINGAN SYARAF TIRUAN MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

Optimisasi Injeksi Daya Aktif dan Reaktif Dalam Penempatan Distributed Generator (DG) Menggunakan Fuzzy - Particle Swarm Optimization (FPSO)

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sistem Pakar Otomatisasi Standar Baku Mutu Limbah Pertambangan Nikel Menggunakan Algoritma Supervised Mechine

Verifikasi Citra Wajah Menggunakan Metode Discrete Cosine Transform Untuk Aplikasi Login

Rekonfigurasi jaring distribusi untuk meningkatkan indeks keandalan dengan mengurangi rugi daya nyata pada sistem distribusi Surabaya.

PENENTUAN JALUR TERPENDEK PADA APLIKASI OJEK ONLINE GO-JEK DENGAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK (PNN) DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

Pengendalian Posisi Mobile Robot Menggunakan Metode Neural Network Dengan Umpan Balik Kamera Pemosisian Global

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah istimewa. se-tingkat provinsi di Indonesia yang merpakan peleburan dari

SWARM GENETIC ALGORITHM, SUATU HIBRIDA DARI ALGORITMA GENETIKA DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION. Taufan Mahardhika 1

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011

IMPLEMENTASI METODE ANT COLONY OPTIMIZATION UNTUK PEMILIHAN FITUR PADA KATEGORISASI DOKUMEN TEKS

KOMPUTASI PARALEL UNTUK SEGMENTASI CITRA DIGITAL DENGAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

BAB I PENDAHULUAN. dapat kita lihat betapa kompleksnya persoalan persoalan dalam kehidupan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) FASILITAS UMUM KOTA MOJOKERTO BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PELAYANAN UMUM DI KOTA TUBAN BERBASIS WAP

IMPLEMENTASI ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION UNTUK OPTIMASI PENGANTARAN BARANG (Studi Kasus : PT.Pos Indonesia, Kota Tanjungpinang)

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK

AKSES INFORMASI PENGIRIMAN BARANG DI KANTOR POS JEMUR SARI UNTUK AREA SURABAYA TIMUR MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY OPTIMIZATION BERBASIS WAP

PERANCANGAN APLIKASI PENCARIAN RUTE TERPENDEK MENEMUKAN TEMPAT PARIWISATA TERDEKAT DI KEDIRI DENGAN METODE FLOYD- WARSHALL UNTUK SMARTPHONE

IMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY PADA LAYANAN TAKSI WISATA BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

OPTIMASI DISTRIBUSI BARANG BERDASARKAN RUTE DAN DAYA TAMPUNG MENGGUNAKAN METODE SIMULATED ANNEALING

DOSEN PEMBIMBING Chastine Fatichah, S.Kom, M.Kom MAHASISWA Yudis Anggara P. ( )

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri komunikasi tanpa kabel secara global telah tumbuh

KATA PENGANTAR. Bukit Jimbaran, Agustus 2017 Penyusun. A.A. Gde Ari Sudana

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Penentuan Lokasi Rumah Pompa Kota Surabaya Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process(AHP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan proses perencanaan wilayah dan kota adalah Geographic

BAB I PENDAHULUAN. bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki,

Rancang Bangun Aplikasi Pemilihan Alat Transportasi Umum Kota Surabaya Menggunakan Metode Spanning Tree Pada Smartphone Android.

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH BENCANA LUMPUR LAPINDO SIDOARJO MENGGUNAKAN J2ME

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI

Penentuan Komposisi Pakan Ternak untuk Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Ayam Petelur dengan Biaya Minimum Menggunakan Particle Swarm Optimization (PSO)

PENERAPAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION PADA OPTIMASI DISTRIBUSI LPG DARI AGEN KE TOKO KOMPETENSI KOMPUTASI SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM OPTIMASI PENJADWALAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI SURABAYA SECARA ADAPTIF MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA

Dynamic Optimal Power Flow dengan kurva biaya pembangkitan tidak mulus menggunakan Particle Swarm Optimization

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan Lembaga

BAB VI PENUTUP. Pada bab VI ini akan dijelaskan kesimpulan dari pembangunan aplikasi dan saran untuk pengembangan aplikasi.

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DENGAN VISUALISASI JALUR BERBASIS GIS (Study Kasus : Surabaya)

SISTEM ALOKASI PENYIMPANAN BARANG PADA GUDANG


Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan Sebagai Penterjemah Karakter Braille Ke Bentuk Abjad

SISTEM INFORMASI PENERBANGAN (AIRLINES) BERBASIS BREW DAN BROADCAST SMS

Optimasi Parameter Kontroler PID Berbasis Particle Swarm Optimization untuk Pengendalian Kecepatan Motor Induksi Tiga Fase

BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN APLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan sistem komputerisasi. Salah satu bentuk perusahaan yang sangat

Desain Rute Terpendek untuk Distribusi Koran Dengan Algoritma Ant Colony System

BAB I PENDAHULUAN. merupakan daerah tujuan wisatawan domestik dan internasional yang

Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Terdekat Berdasarkan Jarak dan Rute Jalan Berbasis SIG

FRAGILE IMAGE WATERMARKING BERBASIS DCT DENGAN OPERATOR EVOLUSI HYBRID OF PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI METODE DIJKSTRA DALAM MOBILE APLIKASI PENCARIAN SPBU TERDEKAT DI KOTA PALEMBANG. Vina Meitasari 1, Ali Nurdin 1, Aryanti 1

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

Dynamic Optimal Power Flow Mempertimbangkan Carbon Capture And Storage Plants Menggunakan Metode Multi-Objective Particle Swarm Optimization

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 3.1 Flowchart Membuat Rute Lari

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Mojokerto

Perbandingan Algoritma Dijkstra Dan Algoritma Ant Colony Dalam Penentuan Jalur Terpendek

BAB I PENDAHULUAN. dan terkadang juga tidak mengikuti jam mata kuliah. Salah satu faktor

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Optimisasi Multi Depot Vehicle Routing Problem (MDVRP) dengan Variabel Travel Time Menggunakan Algoritma Particle Swarm Optimization

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Presentasi Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta. Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI KEBERADAAN TELEPON SELULAR BERBASIS GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Rekonfigurasi jaring distribusi untuk meningkatkan indeks keandalan dengan mengurangi rugi daya nyata pada sistem distribusi Surabaya.

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENCARIAN RUTE PALING OPTIMUM

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. diberikan kepada pasien yang sedang pergi keluar kota tersebut. Pencatatan data riwayat kesehatan pasien

PENERAPAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE PADA PETA INTERAKTIF KOTA BANDUNG UNTUK HANDPHONE CLDC/1.1 dan MIDP/2.0

BAB I PENDAHULUAN. akhir, hal itu menjadi sebuah peluang bagi para pengembang Information

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 3.1. Semut dalam Proses menemukan sumber makanan

OPTIMASI PERENCANAAN JALUR PADA MOBILE ROBOT BERBASIS ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN POLA DISTRIBUSI NORMAL

BAB II LANDASAN TEORI

Bab IV Simulasi Metode Monte Carlo Mengatasi Masalah dalam Distribusi Data

BAB 1 PENDAHULUAN. Algoritma Banker dikemukakan oleh Edsger W.Djikstra dan merupakan salah satu

Transkripsi:

The 13 th Industrial Electronics Seminar 2011 (IES 2011) Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, October 26, 2011 Aplikasi GIS Berbasis J2ME Pencarian Jalur Terpendek Menggunakan Algoritma Particle Swarm Optimization (PSO) Di Kabupaten Bangkalan Ira Prasetyaningrum, Arna Fariza, Alkis Fuady M Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya(ITS) ira@eepis-its.edu, arna@eepis-its.edu, alkis_it07@yahoo.com Abstrak Aplikasi GIS berbasis j2me merupakan suatu layanan yang memadukan antara peta digital dalam bentuk image raster dan perangkat telepon genggam untuk perncarian rute terpendek di kabupaten bangkalan dengan menggunakan metode partikel swarm. Aplikasi ini bersifat standalone atau ter-install secara langsung pada handphone atau bersifat offline, sehingga aplikasi ini dapat dijalankan tanpa keterkaitan dengan operator seluler dan konektivitas internet atau GPRS. Oleh karena itu tak ada biaya dalam pengaksesan aplikasi ini. Saat ini informasi yang disajikan mengenai lokasi di kabupaten bangkalan hanya berpedoman pada penunjuk jalan, user yang belum mengenal lokasi tersebut akan mengalami kesulitan atau membutuhkan waktu yang lama untuk menemukan informasi lokasi yang diinginkannya. Oleh karena itu perlu dirancang suatu apikasi yang mampu memberikan informasi secara visual, sehingga informasi yang disampaikan dapat berguna bagi semua pengguna jalan. Gambar 1. Rute terpendek Dengan berkembangnya komunikasi mobile dan popularitas pengguna ponsel, terutama penerapan J2ME dan teknologi lainnya, maka sangat memungkinkan untuk menggabungkan teknologi komunikasi mobile dengan GIS, yang kemudian membentuk teknologi baru mobile GIS. Dengan mengintegrasikan GIS dan ponsel, akan didapatkan data informasi mengenai lokasi suatu daerah. Teknologi ini juga merupakan cara yang aman dan ekonomis untuk pengguna yang ingin mengakses dan mempublikasikan informasi,. Kata kunci : GIS, peta offline, J2ME, Metode Partikel Swarm Optimization 1. Pendahuluan Akhir-akhir ini GIS (Geographic Information System) telah menjadi bagian tak terpisahkan dari solusi yang digunakan oleh berbagai industri seperti pertambangan, pertanian, perikanan, kehutanan, pariwisata, transportasi dan sebagainya. Dalam dunia transportasi GIS yang dapat digunakan untuk mencari solusi bagaimana suatu daerah dapat dipetakan kedalam aplikasi mobile yang dapat diakses dari mana saja, sehingga dapat dapat membantu para pengguna jalan yang belum mengenal betul dengan daerah yang di kunjungi. Pencarian jalur sangat diperlukan bagi pengguna jalan yang tidak tahu jalan mana yang akan dilalui agar sampai ke tempat tujuannya dalam suatu kota. Apalagi bagi pengguna jalan yang baru pertama kalinya mengunjungi kota tersebut. Tidak menutup kemungkinan juga bagi penduduk kota besar itu sendiri yang tidak hafal atau tidak mengetahui jalur mana yang harus dilalui untuk menuju suatu tempat yang mereka kunjungi. Gambar 2. Contoh Aplikasi Mobile GIS 2. Algoritma PSO PSO mensimulasikan perilaku burung berkelompok. Misalkan skenario berikut: Sekelompok burung yang secara acak mencari makanan di suatu daerah. Hanya ada satu potong makanan di daerah yang dicari. Semua burung tidak tahu di mana makanan ini. Tapi mereka tahu berapa banyak makanan di setiap iterasi. Strategi ISBN: 978-979-8689-14-7 320

terbaik untuk mencari makanan adalah mengikuti burung terdekat dengan makanan. PSO belajar dari skenario dan menggunakannya untuk memecahkan masalah optimasi. Dalam PSO, setiap solusi tunggal merupakan "sebuah burung" dalam ruang pencarian. Kami menyebutnya "partikel". Semua partikel memiliki nilai fitness yang dievaluasi oleh fungsi fitness harus dioptimalkan dan memiliki kecepatan penerbangan langsung dari partikel. Partikel-partikel terbang melalui ruang masalah dengan mengikuti partikel optimal saat ini. Algoritma PSO menggunakan dua variabel random r1 dan r2 yang keduanya menghasilkan angka acak dengan jarak antara 0 dan 1. Variabel random tersebut digunakan untuk memberikan efek kepada sifat stochastic dari algoritma PSO. Nilai dari r1 dan r2 disesuaikan dengan konstanta c1 dan c2 yang memiliki rentang nilai antara 0 < c1, c2 2. Konstanta tersebut disebut sebagai koefisien akselerasi yang mempengaruhi jarak maksimum yang dapat diambil oleh sebuah partikel dalam sebuah iterasi. Update kecepatan dari sebuah partikel dibedakan untuk setiap dimensi j 1 n (n berdasarkan jumlah parameter yang dioptimasi), sehingga vi,,j mewakili dimensi ke j dari vektor kecepatan yang diasosiasikan dengan partikel ke i. Sehingga persamaan (2.1) untuk update kecepatan oleh van den Bergh (2001) dapat didefinisikan sebagai berikut : vi 1 wv i i cr i i( pbest xi ) c2r 2( gbest xi ).... (2.1) dimana, vi = kecepatan partikel saat ini w i = berat inertia, c 1, c 2 = koefisien akselerasi r 1, r 2 = bilangan random uniform antara 0 dan 1 pbest = posisi personal best partikel saat ini gbest = posisi global best partikel saat ini x i = posisi partikel saat ini Dapat dilihat dari persamaan update kecepatan bahwa c2 mengatur jarak maksimum yang dipengaruhi oleh partikel global best, dan c1 mengatur jarak yang dipengaruhi oleh posisi personal best dari partikel tersebut. Nilai dari vi dapat dibatasi dengan nilai [-vmax,vmax] untuk mencegah terjadinya kejadian dimana partikel meninggalkan daerah pencarian. Jika daerah pencarian dibatasi dengan [-xmax,xmax], maka nilai vmax biasanya didefinisikan sebagai berikut vmax k x max, dimana 0.1 k 1.0...(2.2) Posisi setiap partikel di-update menggunakan persamaan (2.3) sehingga dihasilkan persamaan berikut: x i 1 xi vi 1...(2.3) dimana, x i 1 = posisi partikel baru x = posisi partikel saat ini i v =kecepatan partikel yang baru i 1 Flowchart : Gambar 3. Flowchart PSO Inisialisasi Membiarkan f : R n = R menjadi fitness atau beban yang harus diminimalkan. Misalkan diketahui S jumlah partikel dalam kerumunan itu, masing-masing memiliki posisi xi R n dalam 321

ruang-pencarian dan kecepatan sebuah vi R n. Dimana pbest adalah posisi terbaik dari partikel i dan gbest adalah posisi yang paling terbaik dari seluruh iterasi. Ini merupakan algoritma PSO dasar: Untuk setiap partikel i = 1,...., S lakukan: Inisialisasi partikel posisi: xi ~ U(bb, bt), Dimana bb, bt adalah batas bawah dan atas ruang-pencarian dan U(.,.) adalah vektor acak. Menginisialisasi posisi paling dikenal: pbest = xi Menginisialisasi kecepatan: vi ~ U( - (b t -bb ), bt -bb )) Menginisialisasi posisi paling terkenal dari gerombolan: gbest = arg min (pbest) Sampai suatu kriteria terminasi terpenuhi (jumlah iterasi dilakukan misalnya, atau sampai kesesuaian yang memadai), ulangi: Untuk setiap partikel i = 1,...., S lakukan: vektor acak c1, c2 ~ U(0, 1 ) Update partikel kecepatan: persamaan (2.3) Update posisi partikel: menggunakan persamaan (2.1) Perhatikan bahwa hal ini dilakukan tanpa perbaikan untuk fitness. Jika f ( xi). < f (pbest) lakukan: Update partikel terkenal posisi: pbest = xi Jika f (pbest). < f (gbest) update posisi swarm terbaik: gbest = pbest Sekarang solusi terbaik ditemukan. 3. Perancangan Sistem Aplikasi Mobile Aplikasi mobile GIS ini dirancang sebatas untuk memberikan informasi berupa jalur terpendek untuk sampai ke daerah tujuan dan juga untuk memberikan informasi mengenai posisi suatu desa ataupun fasilitas umum yang ada di Kabupaten Bangkalan. Berikut akan dijelaskan mengenai perencanaan dan pembuatan sistem yang berhubungan dengan pengolahan data spasial GIS (Geographic Information System) sebagai pemetaan gambar serta J2ME sebagai bahasa pemrograman berbasis mobile. Gambar 4. Skema Aplikasi secara umum Gambar 5. Blok diagram Penjelasan Blok Diagram : User menginputkan data berupa lokasi awal dan tujuan melalui aplikasi J2me. Kemudian aplikasi j2me melakukan proses pencarian jalur berdasarkan data hasil inputan dari user dengan mengadopsi algoritma Particle Swarm Optimization (PSO) sebagai metode dalam menentukan jalur terpendek. Dimana proses pencarian jalur berhubungan dengan database yang berupa data GIS sebagai pemetaan gambar dan data Desa/Fasum sebagai data lokasi yang akan dipilih. 4. Desain User Interface Ini merupakan tampilan dari hasil pembuatan aplikasi pencarian jalur terpendek dengan menggunakan algoritma partikel swarm, dimana aplikasi ini harus terlebih dahulu diinstal ke dalam HP untuk dapat menjalankannya. Gambar 6. Tampilan awal Pada option Menu terdapat beberapa fitur yang bisa anda dapatkan dari aplikasi ini. Antara lain : 1. Rute Terpendek, digunakan untuk mendapatkan informasi jalur terpendek di kabupaten Bangkalan berupa Desa ataupun Fasilitas umum yang ada. 2. Kecamatan, fitur ini memberikan informasi berupa batas wilayah setiap kecamatan. 3. Info, merupakan informasi mengenai aplikasi ini. 4. Cari Desa, fitur ini memberikan informasi mengenai posisi suatu desa di kabupaten Bangkalan. 322

Computer Science and Engineering, Information Systems Technologies and Applications 5. Cari Fasum, fitur ini memberikan informasi mengenai posisi suatu Fasilitas umum yang ada di kabupaten Bangkalan. 6. Set Parameter, fitur ini digunakan untuk pengaturan parameter penunjang proses pencarian secara manual. Langkah Pencarian Jalur Terpendek 1) Pilih menu rute terpendek 2) Muncul form kategori Dimana terdapat 2 pilihan fasum & desa, tentukan pilihan yang diinginkan. 3) Muncul form info rute terpendek Tentukan lokasi yang menjadi rute awal dan tujuan. 4) Tampil informasi rute yang dilalui. 5) Pilih peta untuk menampilkan peta. 6) Menu zoom, untuk memperbesar gambar 1 Uji coba yang dilakukan meliputi: Uji coba pencarian rute terpendek. Uji coba Pencarian Lokasi & Fasilitas umum Uji coba pencarian rute terpendek. Parameter : = 2, c1 = 0.1 c2 = 0.1 I=3 P=2 Lokasi : Awal = Bunajih Tujuan = Masaran Rute Yang dilalui: 2 Bunajih Bajeman TRAGAH Karang Leman Karang Leman Pocong Basanah BURNEH Masaran Jarak : 13.24 Km Time Proses : 0.349 second Screenshoot via Hp 3 5 4 Gambar 8. Informasi rute terpendek 6 Full image Gambar 7. Tampilan Peta Pencarian Rute 5. Uji Coba system Mobile Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui apakah aplikasi yang dibangun dapat diaplikasikan kedalam HP serta apakah aplikasi berjalan dengan baik dan memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan saat di operasikan dalam mobile. Gambar 9. Full image 323

Uji coba Pencarian Lokasi & Fasilitas umum 1. Lokasi : KLAMPIS Gambar 10. Pencarian rute terpendek 2. Lokasi : SPBU Arobaya [2]. http://developers.sun.com/mobility/reference/t echart/design_guidelines/image_resizing.html 5 Oktober 2010 [3]. http://www.roseindia.net/j2me/image-iconusing-canvas.shtml 13 April 2011 [4]. http://www.jexp.ru/index.php/java/j2me/key _Event 11 Oktober 2010 [5]. http://www.roseindia.net/j2me/listimage.shtml 22 Desember 2010 [6]. http://j2mecodes.blogspot.com/2007/07/sample-ofgraphics-commands-and-event_18.html 10 Oktober 2010 [7]. http://snippets.dzone.com/posts/show/3257 12 September 2010 [8]. Wincoko, Fidi. 2009. Sistem Navigasi Perjalanan berbasis Web Dengan Algoritma Koloni Semut. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya-ITS. [9]. Bima, Ary. 2010. Investigasi Daerah Rawan banjir di Kota Surabaya dengan menggunakan Metode Fuzzy. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya-ITS. Gambar 11. Pencarian rute terpendek 6. Kesimpulan Dari hasil uji coba perangkat lunak ini dapat ditarik beberapa kesimpulan: a. Pencarian jalur terpendek dengan metode Algoritma Particle Swarm Optimization (PSO) tergantung dari parameter-parameter yang dimasukkan. b. Banyaknya parameter inputan seperti iterasi dan partikel akan sangat menentukan kesuksesan pencarian jalur terpendek. c. Semakin besar parameter yang diberikan, maka waktu yang dibutuhkan dalam memproses akan semakin lama. d. Algoritma PSO ini masih memiliki titik kelemahan, system pencarian random membuat hasil pencarian belum tentu mendapatkan hasil yang benar-benar optimum. Daftar Pustaka [1]. Zhi, Wang. An imploved Particle Swarm Optimization Algorithm for MINLP Problem. Department of Computer Science and Technology, Hubai, China,2009. 324