APLIKASI PLC OMRON CPM 1 A 30 I/O UNTUK PROSES PELABELAN BOTOL SECARA OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

Yudha Bhara P

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB II DASAR TEORI 2.1 PLC

RANCANG BANGUN SIMULAOTOR PENGASUTAN LANGSUNG DOUBLE SPEED MOTOR INDUKSI 3 FASA BERBASIS PLC OMRON CP1L-20 DR-A

Mekatronika Modul 1 Transistor sebagai saklar (Saklar Elektronik)

BAB II LANDASAN TEORI

Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun

Apa itu Kontaktor? KONTAKTOR MAGNETIK / MAGNETIC CONTACTOR (MC) 11Jul. pengertian kontaktor magnetik Pengertian Magnetic Contactor

Laporan Tugas Akhir Teknik Refrigerasi dan Tata Udara 2012 BAB II DASAR TEORI

APLIKASI PLC PADA PENGENDALIAN MESIN BOR OTOMATIS DENGAN SISTEM MONITORING BERBASIS VISUAL BASIC 6.0

Pendahuluan. Prinsip Kerja Motor Stepper

INSTALASI MOTOR LISTRIK

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : A

MOCHAMMAD ARIEF PRAMUJIANTO

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI. Kontrol Putaran Motor DC. Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi

BAB II LANDASAN TEORI

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : B

KONSTRUKSI GENERATOR DC

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

BAB II LANDASAN TEORI. telur,temperature yang diperlukan berkisar antara C. Untuk hasil yang optimal dalam

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile :

BAB II LANDASAN TEORI

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

DASAR MOTOR STEPPER. I. Pendahuluan.

SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM

Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung ABSTRAK

KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel

Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN ALAT

RANGKAIAN INVERTER DC KE AC

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Penampang kumparan rotor dari atas.[4] permukaan rotor, seperti pada gambar 2.2, saat berada di daerah kutub dan

SISTEM PENGATURAN PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN BARANG DENGAN PENGGERAK PNEUMATIK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

Mekatronika Modul 7 Aktuator

SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE KONVEYOR SORTIR

CONTOH SOAL TEORI KEJURUAN KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK

DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus.

BAB II LANDASAN TEORI

Induksi Elektromagnetik

REKAYASA CATU DAYA MULTIGUNA SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM. M. Rahmad

Elektronika daya. Dasar elektronika daya

SISTEM KENDALI SEKUENSIAL PERAJANG KETELA POHON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE

BAB II LANDASAN TEORI

Perancangan Pembuatan Pengasut Pada Motor Kapasitor 1 Phase

II. TINJAUAN PUSTAKA. Programmable Logic Controller (PLC) adalah suatu peralatan elektronika yang

Implementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/

BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pergerakan meja kerja digerakan oleh sebuah motor sebagai penggerak dan poros

BAB II DASAR TEORI Mesin bending Megobal

Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

DAFTAR ISTILAH. : perangkat keras sistem : perangkat lunak sistem. xiii

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Praktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA

Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik

Adaptor/catu daya/ Power Supply

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan

Aplikasi Gerbang Logika untuk Pembuatan Prototipe Penjemur Ikan Otomatis Vivi Oktavia a, Boni P. Lapanporo a*, Andi Ihwan a

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP

Laporan Praktikum Fisika Transformator. Disusun Oleh : 1 Bindra Jati. (02) 2 Dwi Puspita A. (07) 3 Lida Puspita N. (13) 4 Mutiara Salsabella.

BAB I PENDAHULUAN. potensial yang menjadi perhatian penulis saat ini adalah penghematan biaya dalam

PENDETEKSI LOGAM BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) DENGAN SISTEM PNEUMATIK PADA KONVEYOR

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Sensor dan Transduser

PERTEMUAN 4 RANGKAIAN PENYEARAH DIODA (DIODE RECTIFIER)

BAB II MOTOR KAPASITOR START DAN MOTOR KAPASITOR RUN. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya

BAB II LANDASAN SISTEM

Percobaan 5 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012

Mekatronika Modul 13 Praktikum Pneumatik

ANALISIS MOTOR INDUKSI SATU FASA DENGAN METODE CYCLOCONVERTER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

Abstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1

Transkripsi:

APLIKASI PLC OMRON CPM 1 A 30 I/O UNTUK PROSES PELABELAN BOTOL SECARA OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK ABSTRAK Programmable Logic Control atau lebih dikenal PLC dengan adalah suatu peralatan elektronika yang bekerja secara digital memiliki memori yang dapat deprogram, menyimpan perintah-perintah untuk melakukan fungsi-fungsi khusus seperti logika, timing, dan counting untuk mengontrol berbagai jenis mesin melalui modul input-output analog atau digital. PLC akan menjalankan modul peraga sesuia dengan kode mneumonic yang di masukan ke dalam PLC melalui Programming Console. PLC disini digunakan sebagai peraga untuk mengaktifkan pneumatic dan motor dc dengan masukan berupa sensor inframerah sebagai aplikasi kontrol pada proses pelabelan botol. PLC yang dipakai adalah PLC OMRON CPM 1A dengan 30 I/O. jadi penggunaan PLC dengan masukan sensor inframerah untuk mengaktifkan pneumatic dan motor dc yang terdapat pada system pelabelan. Kata kunci : Sensor Inframerah, PLC, Motor DC, Pneumatik 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi semakin pesat setiap tahunnya. Hal ini di tunjukan dengan adanya peralatan yang semakin canggih baik dilihat dari pembuatannya juga dari fungsi alat tersebut. Dengan adanya system mekatronika yang merupakan perpaduan antara sistem elektronik dan mekanik. Hal ini membuat mesin-mesin dapat menjalankan sistem otomatisasi. Pengertian otomatis adalah alat atau mesin yang dapat bergerak dan bekerja sendiri. Sedangkan otomatisasi adalah penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin yang secara otomatis melakukan dan mengatur pekerjaan sehingga tidak lagi memerlukan pengawasan manusia ( Tim Penyusun Depdikbud, 1990:631). PLC (Programmable Logic Controller) digunakan sebagai pemrograman input-output pada sistem pelabelan botol. PLC terdiri dari CPU, memori, terminal input dan output. Jenis PLC yang banyak digunakan pada industri adalah PLC OMRON CPM 1A. PLC ini juga digunakan pada sistem pelabelan botol dengan outputan berupa pneumatik dan inputan berupa sensor inframerah. Untuk mengatasi permasalahan di atas perlu adanya suatu solusi, oleh karena itu penulis membuat Tugas Akhir dengan judul APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PELABELAN BOTOL SECARA OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK.

1.2 TUJUAN Tujuan penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut : Memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Diploma III Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. Mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari dan diperoleh selama menempuh pendidikan pada Program Studi Diploma III Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Memperoleh desain sistem kendali berbasis PLC dan desain prototype-nya beserta sensor-sensor. Mengetahui aplikasi PLC OMRON CPM 1A 30 I/O untuk proses pelabelan botol secara otomatis menggunakan sistem pneumatik. Sakelar Tekan (Push-button switch) Elemen sinyal masukan diperlukan untuk memungkinkan sebuah sistem kontrol dinyalakan. Yang paling umum dipakai adalah sakelar tekan (Push-button switch). Disebut sakelar tekan karena untuk mengalirkan sinyal, mengaktuasikannya dengan menekan tombol atau sakelar. Sakelar ini dalam keadaan biasa kontak terbuka atau tidak terhubung, bila sakelar ditekan akan kontak akan tertutup atau terhubung. Catu daya berfungsi sebagai penyearah tegangan listrik bolak-balik menjadi tegangan listrik searah dengan tegangan output yang dapat diatur sampai batas tertentu tergantung beban yang ingin disupply tegangan. Catu daya mempunyai empat bagian utama, yaitu transformator sebagai pemindah daya dengan tegangan tinggi menjadi daya dengan tegangan yang lebih kecil maupun mengubah daya dengan tegangan rendah menjadi daya dengan tegangan tinggi, penyearah yang berfungsi mengubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi searah (DC), filter berfungsi meratakan ripple yang masih terjadi pada Gambar 2.1 Simbol Tombol Sakelar Tekan arus.\ Catu Daya \Transformator

Transformator merupakan komponen yang dapat digunakan untuk menaikkan dan menurunkan tegangan AC dengan frekuensi tetap dari rangkaian satu ke rangkaian yang lain melalui gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi elekromagnetik. Transformator mempunyai dua buah lilitan yaitu lilitan primer dan lilitan sekunder yang dililitkan pada suatu inti dan saling terisolasi antara yang satu dengan yang lain. Besar tegangan yang muncul pada lilitan sekunder dan lilitan primer ditentukan oleh jumlah lilitan yang terdapat pada bagian sekunder maupun primer. primer, arus listrik ini akan menimbulkan medan elektromagnetik yang berubah-ubah menurut gelombang bolak-balik (sinusoida) arus listrik dan menginduksi inti transformator, saat arus listrik mencapai maksimum, tegangan induksi Ep belitan primer juga maksimum, terjadilah perbedaan potensial antara sisi primer dengan sisi sekunder. Pada saat gelombang bolak-balik dititik nol, maka mengalirkan fluks magnet dalam inti transformator ke sisi sekunder sehingga belitan sekunder terinduksi menimbulkan tegangan induksi Es. Sisi sekunder trafo akan menghasilkan tegangan sekunder Vs, sedangkan untuk trafo CT karena pada sisi sekunder terdapat dua belitan, maka tegangan yang keluar Vs 1 dan Vs 2 dengan CT sebagai titik ground. Gambar Simbol Transformator a. Tanpa CT b. CT Prinsip kerja transformator Saat belitan primer transformator dialiri dengan sumber tegangan bolak-balik Vp, akan mengalir arus listrik ke belitan Penyearah Tegangan bolak-balik yang telah diturunkan oleh transformator kemudian dilewatkan pada rangkaian penyearah. Fungsi penyearah adalah mengubah

tegangan bolak-balik menjadi tegangan searah. Penyearah gelombang penuh Tegangan bolak-balik yang telah diturunkan oleh transformator kemudian dilewatkan pada rangkaian penyearah. Fungsi penyearah adalah mengubah tegangan bolak-balik menjadi tegangan searah. Rangkaian penyearah yang digunakan pada Tugas Akhir ini adalah penyearah gelombang penuh dengan dua dioda dan empat dioda. Cara kerja rangkaian ini, pada saat terminal A positif dan B negatif, dioda D2 dan D3 berada dalam kondisi menghantar sedangkan D4 dan D1 dalam kondisi tidak menghantar. Pada saat terminal A negatif dan terminal B positif, dioda yang menghantar adalah D4 dan D1 sedangkan D2 dan D3 dalam kondisi tidak menghantar. Filter Output DC berpulsa dari rangkaian penyearah tidak cukup halus untuk mengoperasikan sebagian besar alat elektronis dengan baik. Karena rangkaian Cara Kerja Penyearah Gelombang Penuh Dua Dioda Cara kerja rangkaian ini, pada saat siklus tegangan positif yaitu tegangan masukan pada titik A lebih positif dibandingkan titik B, maka arus mengalir melalui A D1. Pada siklus tegangan negatif, tegangan pada titik B lebih positif dari titik A, maka arus mengalir melalui B D2. Cara Kerja Penyearah Gelombang Penuh Empat Dioda tersebut tidak menghasilkan arus searah murni. Maka untuk memperoleh arus searah yang jauh lebih halus dengan menggunakan filter. Filter digunakan untuk mengurangi jumlah riak AC sehingga diperoleh bentuk arus searah yang relatif lebih murni. Alat filter yang palih sering digunakan adalah kapasitor yang dihubungkan parallel dengan output rangkaian penyearah. Filter tersebut bekerja dengan pengisian kapasitor apabila dioda menghantarkan dan terjadi pengosongan saat dioda tidak menghantarkan arus. Apabila

rangkaian penyearah menghantarkan, kapasitor mengisi dengan cepat sampai mendekati tegangan puncak gelombang input. Karena tegangan penyearah menurun antara pulsa pada gelombang, kemudian kapasitor mengosongkan melalui beban. Akibatnya kapasitor bertindak sebagai tangki peyimpanan yang menerima elektron pada tegangan puncak dan mensuplai elektron pada beban ketika output penyearah rendah. Gambar Bentuk gelombang Gambar 2.11 menunjukkan tegangan puncak pada penyearah gelombang penuh adalah: Vout(puncak) = Vs* Pada penyearah gelombang penuh dengan titik center tap, masing-masing rangkaian diode hanya menerima setengah tegangan Gambar Rangkaian Filter sekunder. Maka dapat ditulis: Vout(puncak) = 0.5 Vout(puncak) Nilai rata-rata atau nilai dc dari keluaran gelombang penuh yang disearahkan adalah: Regulasi Tegangan Peregulasi tegangan menggunakan rangkaian terpadu type 78xx untuk menghasilkan tegangan keluaran yang

konstan sebesar xx (dua angka dari type rangkaian terpadu ini). Rangkaian terpadu tipe ini banyak digunakan pada rangkaian regulator ditinjau dari segi ekonomis dan kepraktisan komponen ini. Rangkaian terpadu regulator tegangan tetap mempunyai bernacam-macam tegangan kerja (tegangan konstannya) diantaranya 5, 6, 10, 12, 15, 18, tegangan keluaran sebesar 5 Volt, dengan tegangan masukan maksimal 20 Volt dan minimal 12 Volt. Sedangkan toleransi untuk 7812 adalah 14,5 Volt 27 Volt. Apabila tegangan masukan di luar batas tegangan maksimal dan minimal atau di luar range tegangan masukan, rangkaian peregulasi tersebut tidak akan bekerja. dan 24 volt. Sensor Sensor adalah peralatan yang digunakan untuk mengubah suatu besaran fisik menjadi besaran listrik sehingga dapat dianalisa dengan rangkaian tertentu. Hampir seluruh rangkaian elektronika mempunyai Gambar Regulasi tegangan Rangkaian terpadu peregulasi seri 7805 adalah peregulasi dengan tiga terminal. Setiap rangkaian terpadu peregulasi memiliki batas tegangan maksimal dan minimal pada tegangan masukan untuk menghasilkan keluaran yang sesuai dengan seri peregulasi tersebut. Sebagai contoh, jenis rangkaian terpadu peregulasi 7805 menghasilkan sensor didalamnya terutama pada aplikasi remot. Prinsip kerja dari alat ini adalah mengubah energi dari foton menjadi elektron. Idealnya satu foton dapat membangkitkan satu elektron. Foto Transistor Prinsip kerja foto transistor sama persis dengan kerja transistor sebagai saklar. Perbedaannya terletak pada denyut yang masuk ke dalam basis. Jika pada transistor biasa denyut yang diberikan berupa arus DC, maka pada foto transistor denyut yang

dikenakan pada basis adalah intensitas cahaya yang sesuai dengan karakteristik foto transistor tersebut. Dalam kondisi normal, kolektor mendapat reverse bias, dan emitor mendapat forward bias. Pada kaki kolektor akan selalu ada sedikit arus bocor (I co ), yaitu arus bocor antara kolektor dan basis. I co selain dipengaruhi oleh temperature juga dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang datang pada daerah pengosongan antara kolektor dan basis. Sifat inilah yang dimanfaatkan oleh foto transistor untuk dapat menghantar atau on. sehingga depletion layer melebar, dengan demikian arus tidak dapat mengalir, transistor dalam keadaan Cut off. Sebaliknya, saat foto transistor terkena cahaya dengan intensitas cahaya yang sesuai dengan karakteristik foto transistor tersebut, maka terjadi perpindahan elektron di sekitar lapisan pengosongan yang akhirnya membentuk sebuah ikatan ion di sekitar lapisan pengosongan, sehingga lapisan pengosongan menyempit dan transistor akan bersifat menghantar atau transistor on. a. Transistor Sebagai Saklar Salah satu fungsi dari beberapa kegunaan transistor adalah transistor sebagai saklar, transistor sebagai saklar mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan menggunakan saklar mekanik. Kelebihan Gambar Foto Transistor(a) Simbol foto transistor,(b) Foto transistor terkena cahaya,(c) Foto transistor tidak terkena cahaya Saat foto transistor tidak terkena tersebut antara lain : 1. Tidak menimbulkan percikan bunga api pada saat on atau off, 2. Mempunyai kecepatan yang tinggi untuk melakukan pensaklaran, cahaya, Basis Emitor tidak mendapatkan bias, elektron tidak dapat bergerak bebas,

3. Membutuhkan arus DC yang relative kecil (I b ) dalam mengoperasikan transistor sebagai saklar Transistor berfungsi sebagai saklar tertutup pada saat transistor dalam keadaan saturasi (jenuh), sehingga arus pada kolektor emitor ke basis. Sedangkan transistor tipe NPN, kaki emitor lebih negatif daripada kaki kolektornya, sehingga arus mengalir dari basis ke emitor. Hal inilah yang digunakan sebagai dasar memilih transistor tipe NPN untuk dijadikan saklar. maksimum. Gambar Transistor Sebagai saklar PLC Omron CPM 1A PLC (Programmable Logic Controller) adalah suatu peralatan elektronika yang bekerja secara digital memiliki memori yang dapat deprogram, menyimpan Gambar Simbol Transistor a. PNP b. NPN Transistor yang difungsikan sebagai saklar adalah transistor tipe NPN. Hal ini dikarenakan transistor jenis PNP kaki emitornya lebih positif daripada kaki kolektornya, sehingga arus mengalir dari perintah-perintah untuk melakukan fungsi-fungsi khusus seperti logic, sequencing, timing, counting dan arithmatik untuk mengontrol berbagai jenis motor atau proses melalui modul input output analog atau digital. Di dalam PLC berisi rangka

elektronika yang dapat difungsikan seperti contact relay (baik NO maupun NC) pada rendah. 5. Dokumenta Kompleks. 4. Konsumsi PLC dapat digunakan berkali-kali untuk si gambar daya relatif semua intruksi dasar selain intruksi output. Jadi bisa dikatakan bahwa dalam suatu program PLC tidak diijinkan menggunakan output dengan nomor kontak yang sama. Tabel Perbedaan PLC dengan Sistem Kendali Konvensional Sistem Sistem kendali Programmable konvensional Logic Controller (PLC ) s i s t e m l e b i h sederhana dan mudah dimengerti. 6. Modifikasi s i s t e m l e b i h sederhana. tinggi. 5. Dokumenta si gambar l e b i h banyak. 6. Modifikasi s i s t e m l e b i h kompleks. 1. W i r i n g r e l a t i f sedikit. 2. Maintenan 1. W i r i n g r e l a t i f kompleks. 2. Maintenan ce relatif c e mudah. 3. Pelacakan kesalahan s i s t e m l e b i h sederhana. 4. Konsumsi daya relatif membutuh kan waktu yang lebih lama. 3. Pelacakan kesalahan s i s t e m s a n g a t Gambar PLC CPM 1A 30 I/O

Tegangan masukan CPM 1A adalah 100-240 V AC, 50-60 Hz untuk tipe AC, sedangkan untuk tipe DC menggunakan tegangan masukan 24 V DC. Prinsip Kerja PLC Data berupa sinyal dari peralatan input luar diterima oleh sebuah PLC dari sistem yang dikontrol. Peralatan input luar misalnya: saklar, sensor, tombol dan lain-lain. Data sinyal masukan yang masih berupa sinyal analog akan diubah oleh modul input A/D analog to digital input module) menjadi sinyal digital. Selanjutnya oleh unit prosesor sentral atau CPU yang ada di dalam PLC sinyal digital dan disimpan di dalam ingatan (memory). Keputusan diambil CPU dan perintah yang diperoleh diberikan melalui modul output D/A (digital to analog output module) sinyal digital itu bila perlu diubah kembali menjadi menggerakkan peralatan output luar (external output device) dari sistem yang dikontrol seperti antara lain berupa kontaktor, relay, solenoid, value, heater, alarm dimana nantinya dapat untuk mengoperasikan secara otomatis sistem proses kerja yang dikontrol tersebut. Motor DC Motor DC (arus searah) adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah (DC) menjadi tenaga gerak atau putaran dimana tenaga gerak tersebut berupa putaran rotor. Motor DC disini digunakan sebagai penggerak konveyor. Motor DC yang saya gunakan dalam pelabelan botol adalah motor DC magnet permanen. Motor DC magnet permanen adalah motor yang menggunakan magnet permanen sebagai fluk magnet utama. Sedangkan elektromagnetik digunakan untuk medan sekunder atau fluks jangkar. Motor DC memerlukan suplai tegangan searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor DC disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar).

Gambar Arah arus dan arah medan magnet Bagian Pneumatik Gambar Motor DC Catu tegangan DC menuju ke lilitan melalui sikat yang menyentuh komutator, dua segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan. Prinsip Dasar Cara Kerja Jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar konduktor. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor. 1. Silinder Pneumatik Penggerak Ganda Prinsip konstruksi silinder kerja ganda adalah terdapat dua lubang saluran dapat dipakai sebagai saluran masukan maupun saluran keluaran secara bergantian. Silinder kerja ganda mempunyai keuntungan yaitu bisa dibebani pada kedua arah gerakan batang pistonnya. Hal ini memungkinkan pemasangan yang lebih fleksibel. Pada silinder kerja ganda, piston dipasang dengan seal jenis O atau membran.

lilitan kawat dan besar arus yang mengalir melalui kumparan. (gambar 2.30) Gambar Penampang Silinder Pneumatik Penggerak Ganda 2. Solenoid valve Solenoid valve adalah kombinasi dari solenoid dengan valve yang berkerja menjadi satu kesatuan. Solenoid adalah alat yang digunakan Gambar Garis Gaya Magnet pada Solenoid untuk mengubah sinyal listrik atau arus listrik menjadi gerakan mekanis linear. Solenoid disusun dari kumparan dengan inti besi yang dapat bergerak, bentuknya seperti gambar. Apabila solenoid pada kumparan diberi arus AC akan terbentuk induksi elektromagnetik, kemudian plunger akan ditarik ke dalam kumparan. Besarnya gaya tarikan atau dorongan yang dihasilkan solenoid AC ditentukan dengan jumlah

DAFTAR PUSTAKA Alonso, Marcelo.1994. Dasar-dasar Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga. Fitzgerald, dkk. 1986. Mesin-mesin Listrik. Jakarta : Erlangga. Malvino, Albert Paul. 1994. Prinsip-Prinsip Elektronika. Jakarta : Erlangga. Petruzella, D Frank. 1996. Elektronika Industri. Yogyakarta : Andi Yogyakarta. Sutrisno. 1995. Elektronika Digital. Jakarta : Erlangga. http://angieseptia.blogspot.com/2009/11/pneumatik.html http://ardianzsite.files.wordpress.com/2010/02/bahan-ajar-tmd218-pneumatik-hid rolik. pdf http://digilib.its.ac.id/public/its-undergraduate-8316-2103100041-perancan GAN %20SISTEM%20PENGISIAN,%20PENYUSUNAN.pdf http://liecklongley.files.wordpress.com/2008/03/steering-power-rack1.jpg http://www.solenoid-valve-info.com/solenoid-valve-definition.html akses 30 April 2010 http://maswie2000.wordpress.com/2007/11/03/silinder-pneumatik/ akses 30 April 2010 http://cari-pdf.com/download/index.php?name=cx%20programmer&file= www.precicon.com.sg/portals/28/docs/omron/plc/cp1h%20cx%20pr ogrammer akses 30 April 2010 http://digilib.its.ac.id/public/its-undergraduate-8316-2103100041-perancan GAN%20SISTEM%20PENGISIAN,%20PENYUSUNAN.pdf akses 30 April 2010 http://student.eepis-its.edu/~irwan/materi%20elin%202/bab3-ei2-pneumatik.pdf akses 30 April 2010