PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

perusahaan asuransi jiwa, oleh karena diusulkan untuk menyempurnakan rumusan alamat.

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK

Yth. 1. Direksi Perusahaan Pembiayaan; dan 2. Direksi Perusahaan Pembiayaan Syariah, di tempat.

Yth. 1. Perusahaan Pialang Asuransi; 2. Perusahaan Pialang Reasuransi; dan 3. Perusahaan Penilai Kerugian Asuransi di tempat.

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT )

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN. BAB I KETEN

NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ( PIAGAM KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI )

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN

BAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE

PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013

PIAGAM KOMITE AUDIT PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

Audit Committee Charter- SSI. PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DITETAPKAN TANGGAL 16 NOVEMBER 2017 OLEH DEWAN KOMISARIS PERSEROAN

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS

-2- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Penjaminan adalah kegiatan pemberian jaminan oleh

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL VENTURA

Batang Tubuh Penjelasan Tanggapan TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.../20...

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

PIAGAM KOMITE AUDIT (Audit Committee Charter)

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI (NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTE) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk.

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 Perusahaan Publik. Atas pemenuhan pelaksanaan kewajiban, tugas, dan tanggung jawab tersebut melahirkan hak bagi anggota Direksi atau anggota Dewan K

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /SEOJK.05/2018

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

- 2 - pengurus sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundangundangan mengenai perkoperasian;

PIAGAM KOMITE AUDIT. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Komite Audit

penerimaan atau penolakan pertanggungan dan/atau klaim

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34 /POJK.04/2014 TENTANG KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

PT LIPPO KARAWACI Tbk. Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM DEWAN KOMISARIS

Perusahaan adalah perusahaan asuransi, perusahaan asuransi syariah, perusahaan reasuransi, dan perusahaan reasuransi syariah. 4. Perusahaan Asu

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34/POJK.04/2014 TENTANG KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG TATA KELOLA YANG BAIK BAGI DANA PENSIUN

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN

PT KEDAUNG INDAH CAN TBK

PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PT JAMSOSTEK (PERSERO)

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

PEDOMAN DAN TATA KERJA DEWAN KOMISARIS

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 2 /SEOJK.05/2018

PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter) PENDAHULUAN

Panduan Tugas Pokok dan Fungsi Kerja Komite Audit Sesuai Tata Kelola Perusahaan Yang Baik PIAGAM KOMITE AUDIT PT ELNUSA TBK

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. No. Dokumen = 067/CS/XI/13 PIAGAM KOMITE AUDIT. Halaman = 1 dari 10. PIAGAM Komite Audit. PT Malindo Feedmill Tbk.

PT DANAREKSA (PERSERO) PIAGAM KOMITE AUDIT 2017

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.05/2018

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk.

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan )

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. BAB I PENDAHULUAN PASAL 1 DEFINISI

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTE CHARTER)

PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT TRIKOMSEL OKE TBK.

-1- PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI LEMBAGA PENJAMIN

PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

Matriks Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penerapan Tata Kelola (Good Corporate Governance) bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

PIAGAM KOMITE NOMINASI & REMUNERASI PT. BANK MNC INTERNASIONAL TBK. MARET 2015

Transkripsi:

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK Sehubungan dengan rencana penerbitan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) tentang: a. Komite Yang Dibentuk Dewan Komisaris Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi; b. Bentuk, Susunan dan Tata Cara Penyusunan Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi; bersama ini kami sampaikan rancangan SEOJK tersebut untuk mendapatkan tanggapan dan masukan dari masyarakat, khususnya para pelaku industri asuransi. Tanggapan dan masukan dari asosiasi dan/atau dari anggota asosiasi secara sendiri-sendiri atas rancangan SEOJK dimaksud dapat disampaikan melalui surat kepada: Kepala Eksekutif Pengawas IKNB Otoritas Jasa Keuangan u.p Direktur Pengaturan, Penelitian dan Pengembangan IKNB Gedung Soemitro Djojohadikusumo Jl. Lapangan Banteng Timur no 2-4 atau e-mail dengan alamat tri.indah@ojk.go.id. Tanggapan dan masukan dimaksud hendaknya dapat kami terima paling lambat tanggal 9 Desember 2013. KP : D.05/NB.123

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2013 TENTANG KOMITE YANG DIBENTUK OLEH DEWAN KOMISARIS PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

Yth. 1. Perusahaan Asuransi Kerugian dan Perusahaan Reasuransi; dan 2. Perusahaan Asuransi Jiwa. di Indonesia SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2013 TENTANG KOMITE YANG DIBENTUK OLEH DEWAN KOMISARIS PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI Sehubungan dengan Pasal 27 ayat (6) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor./POJK.05/2013 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian, perlu untuk mengatur komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan sebagai berikut: I. KETENTUAN UMUM 1. Perusahaan Asuransi adalah perusahaan asuransi kerugian dan perusahaan asuransi jiwa sebagaimana dimaksud dalam undang-undang usaha perasuransian. 2. Perusahaan Reasuransi adalah perusahaan reasuransi sebagaimana dimaksud dalam undang-undang usaha perasuransian. 3. Direksi adalah Organ Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi yang melakukan fungsi pengurusan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang mengenai perseroan terbatas bagi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi yang berbentuk badan hukum perseroan terbatas atau yang setara dengan Direksi bagi Perusahaan Asuransi yang berbentuk badan hukum koperasi atau usaha bersama. 4. Dewan Komisaris adalah Organ Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi yang melakukan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat sebagaimana dimaksud dalam undang-undang mengenai perseroan terbatas bagi

-2- bagi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi yang berbentuk badan hukum perseroan terbatas atau yang setara dengan Dewan Komisaris bagi Perusahaan Asuransi yang berbentuk badan hukum koperasi atau usaha bersama. 5. Komite adalah komite yang dibentuk dan bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris untuk membantu pelaksanaan tugas Dewan Komisaris yang terdiri dari komite audit, komite kebijakan risiko, komite nominasi dan remunerasi, komite kebijakan tata kelola dan komite lainnya. 6. Komite Audit adalah komite yang dibentuk dan bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris untuk membantu Dewan Komisaris dalam memantau dan memastikan efektifitas sistem pengendalian internal dan pelaksanaan tugas auditor internal dan auditor eksternal. 7. Komite Kebijakan Risiko adalah komite yang dibentuk dan bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris untukmembantu Dewan Komisaris dalam memantau pelaksanaan manajemen risiko serta menilai toleransi risiko yang dapat diambil oleh Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. 8. Komite Nominasi dan Remunerasi adalah komite yang dibentuk dan bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris untuk membantu Dewan Komisaris dalam mengkaji dan memantau prosedur nominasi dan remunerasi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. 9. Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan adalah komite yang dibentuk dan bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris untuk membantu Dewan Komisaris dalam mengkaji dan memantau penerapan tata kelola perusahaan yang baik secara menyeluruh serta menilai konsistensi penerapannya. 10.Pihak Eksternal adalah orang perorangan diluar Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi yang independen dan memiliki keahlian, pengalaman dan pengetahuan yang memadai di bidang audit, tata kelola perusahaan, manajemen risiko, sumber daya manusia, atau asuransi. II. KOMITE AUDIT 1. Keanggotaan Komite Audit terdiri dari paling kurang 3 (tiga) orang. 2. Keanggotaan Komite Audit paling kurang terdiri dari komisaris independen yang berkedudukan sebagai ketua dan 1 (satu) orang Pihak Eksternal. 3. Jumlah anggota Komite Audit yang berasal dari Pihak Eksternal paling sedikit separuh dari jumlah anggota Komite Audit. 4. Komite

-3-4. Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris dalam: a. memastikan pengendalian internal dilaksanakan dengan baik; b. memastikan pelaksanaan audit internal maupun audit eksternal dilaksanakan sesuai dengan standar auditing yang berlaku; c. memastikan tindak-lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh Direksi dan jajaran dibawahnya; d. memastikan tindak-lanjut temuan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dilaksanakan oleh Direksi dan jajaran dibawahnya; e. memproses calon auditor eksternal termasuk penetapan honorarium bagi auditor eksternal; 5. Komite Audit harus memiliki piagam komite audit (audit committee charter) atau pedoman kerja yang menetapkan secara jelas peran dan tanggung jawab Komite Audit dan ruang lingkup kerjanya. 6. Masa kerja Komite Audit ditentukan sama dengan masa kerja Dewan Komisaris yang ditetapkan dalam anggaran dasar Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. 7. Anggota Komite Audit yang berasal dari Pihak Eksternal dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) periode berikutnya. III. KOMITE KEBIJAKAN RISIKO 1. Keanggotaan Komite Kebijakan Risiko terdiri dari paling kurang 3 (tiga) orang. 2. Keanggotaan Komite Kebijakan Risiko paling kurang terdiri dari Komisaris Independen yang berkedudukan sebagai ketua dan 1 (satu) orang Pihak Eksternal. 3. Komite Kebijakan Risiko bertugas membantu Dewan Komisaris dalam: a. mengkaji sistem manajemen risiko yang disusun oleh Direksi; b. menilai efektifitas manajemen risiko termasuk menilai toleransi risiko yang dapat diambil oleh Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. 4. Komite Kebijakan Risiko harus memiliki pedoman kerja yang menetapkan secara jelas peran dan tanggung jawab Komite Kebijakan Risiko dan ruang lingkup kerjanya. 5. Masa kerja Komite Kebijakan Risiko ditentukan sama dengan masa kerja Dewan Komisaris sebagaimana ditetapkan dalam anggaran dasar Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. IV. KOMITE

-4- IV. KOMITE LAINNYA 1. Untuk membantu pelaksanaan tugas, Dewan Komisaris Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi dapat membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi dan Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan. 2. Komite Nominasi dan Remunerasi a. Keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi terdiri dari paling kurang 2 (dua) orang. b. Keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi paling kurang terdiri dari Anggota Dewan Komisaris yang berkedudukan sebagai ketua dan 1 (satu) orang Pihak Eksternal. c. Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas membantu Dewan Komisaris dalam: i. menyusun kriteria seleksi dan prosedur nominasi bagi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, anggota Dewan Pengawas Syariah, dan pejabat eksekutif lainnya di dalam Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi yang bersangkutan; ii. membuat sistem penilaian dan memberikan rekomendasi mengenai kebutuhan jumlah anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan anggota Dewan Pengawas Syariah Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi yang bersangkutan; dan iii. mencari calon anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris untuk memperoleh keputusan Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. d. Komite Nominasi dan Remunerasi harus memiliki pedoman kerja yang menetapkan secara jelas peran dan tanggung jawab Komite Nominasi dan Remunerasi dan ruang lingkup kerjanya. e. Masa kerja Komite Nominasi dan Remunerasi ditentukan sama dengan masa kerja Dewan Komisaris sebagaimana ditetapkan dalam anggaran dasar Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. f. Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi dapat membentuk Komite Nominasi dan Komite Remunerasi secara terpisah. 3. Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan a. Keanggotaan Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan terdiri dari paling kurang 2 (dua) orang. b. Keanggotaan

-5- b. Keanggotaan komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan paling kurang terdiri dari Anggota Dewan Komisaris yang berkedudukan sebagai ketua dan 1 (satu) orang Pihak Eksternal. c. Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan bertugas membantu Dewan Komisaris dalam: i. mengkaji kebijakan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik yang disusun oleh Direksi; ii. menilai konsistensi penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik, termasuk yang berkaitan dengan etika bisnis dan tanggung jawab sosial Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi (corporate social responsibility). d. Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan harus memiliki pedoman kerja yang menetapkan secara jelas peran dan tanggung jawab Komite Kebijakan Governance dan ruang lingkup kerjanya. e. Masa kerja Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan ditentukan sama dengan masa kerja Dewan Komisaris sebagaimana ditetapkan dalam anggaran dasar Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. IV. TATA CARA PEMBENTUKAN KOMITE 1. Paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan komite, Dewan Komisaris menyusun keanggotaan komite periode berikutnya. 2. Dewan Komisaris mengusulkan honorarium Pihak Eksternal dalam komite kepada Direksi pada rapat Dewan Komisaris yang mengundang Direksi. 3. Susunan keanggotaan dan masa kerja komite Dewan Komisaris ditetapkan dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris. V. TATA CARA PELAPORAN KOMITE KEPADA DEWAN KOMISARIS 1. Komite menyampaikan laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap pelaksanaan tugas, disertai dengan rekomendasi jika diperlukan. 2. Komite membuat laporan tahunan pelaksanaan tugas Komite kepada Dewan Komisaris. 3. Laporan Komite ditandatangani oleh sekurang-kurangnya ketua Komite dan salah seorang anggota Komite. VI. PIHAK EKSTERNAL 1. Pihak Eksternal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. memiliki

-6- a. memiliki integritas yang baik dan pengetahuan serta pengalaman yang cukup di bidang audit, manajemen risiko, tata kelola perusahaan, sumber daya manusia, atau asuransi; b. tidak berasal dari lembaga pengatur dan pengawas usaha perasuransian Otorotas Jasa Keuangan; c. tidak berasal kantor akuntan publik, perusahaan konsultan aktaria, atau konsultan hukum yang sedang memberikan jasa kepada Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi yang bersangkutan; d. tidak berasal dari pejabat atau pegawai dari perusahaan terafiliasi dengan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi; e. Mampu berkomunikasi secara efektif. 2. Pihak Eksternal hanya dapat menjadi anggota dalam 1 (satu) komite pada Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi yang sama. VII. KETENTUAN LAIN-LAIN 1. Komite berwenang untuk mengakses catatan dan informasi tentang Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi terkait dengan pelaksanaan tugasnya. 2. Komite dapat melakukan rapat Komite paling kurang 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun. 3. Hasil rapat Komite dituangkan dalam risalah rapat Komite dan didokumentasikan dengan baik. 4. Perbedaan pendapat (dissenting opinions) yang terjadi dalam keputusan rapat Komite, dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat Komite disertai alasan perbedaan pendapat (dissenting opinions) tersebut. 5. Anggota Komite yang hadir maupun yang tidak hadir dalam rapat Komite berhak menerima salinan risalah rapat komite. 6. Jumlah rapat Komite yang telah diselenggarakan dan jumlah kehadiran masing-masing anggota Komite dimuat dalam laporan hasil penilaian sendiri (self assessment) atas penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik. VIII. PENUTUP Ketentuan dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini mulai berlaku sejak tanggal 2015. Agar

-7- Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengumuman Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 2013 KEPALA EKSEKUTIF PENGAWAS INDUSTRI KEUANGAN NON BANK OTORITAS JASA KEUANGAN, FIRDAUS DJAELANI