BAB V FASE DESAIN Pendahuluan

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL DAN DOKUMENTASI DESAIN

BAB 7 FASE DISAIN. ATP adalah sebuah dokumen tes yang akan digunakan untuk mendemonstrasikan seluruh fungsi sistem kepada user pada fase penerimaan.

BAB 7 FASE DISAIN PENDAHULUAN. b. Disain Bottom Up (Bottom Up Design) METODE MENDESAIN

Lihat Gambar 7.1. Top Level Design

BAB 7 FASE DISAIN. ATP adalah sebuah dokumen tes yang akan digunakan untuk mendemonstrasikan seluruh fungsi sistem kepada user pada fase penerimaan.

BAB 15 PROTOTIPE. Bekerja dengan Model Pertama

BAB 15 PROTOTIPE. Bekerja dengan Model Pertama

BAB 9 FASE PEMROGRAMAN

Bekerja dengan Model Pertama

BAB 9 FASE PEMROGRAMAN 2. LANGKAH-LANGKAH PEMROGRAMAN (THE PROGRAMMING STEPS)

Bab 7 Tahap Desain Bagaimana cara kerjanya 7.1 INTRODUCTION

BAB 10 PEMROGRAMAN PENDAHULUAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang

BAB XII PERANCANGAN SIM SECARA TERINCI

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB III LANDASAN TEORI. waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI (AK ) JURUSAN SISTEM INFORMASI PTA 2007 / 2008

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI JURUSAN SISTEM INFORMASI PTA 2006 / 2007

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB 9 FASE PEMROGRAMAN

1. Mana di bawah ini yang bukan termasuk dalam kelompok pengendalian umum:

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI (AK ) JURUSAN SISTEM INFORMASI

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi

Langkah-Langkah Analisis Sistem

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis system adalah suatu proses yang dilakukan oleh peneliti agar dapat memahami

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. sebelum melakuan pengkodean kedalam suatu bahasa pemograman. Dalam

ANALISIS SISTEM. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2015

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

BAB III LANDASAN TEORI. aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

RPKPPS MATA KULIAH : MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI JURUSAN SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS ANDALAS

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */**

Panduan Penggunaan Aplikasi Expedisi versi 2016 dan dokumentasi program

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB V Memahami dan Mendesain Data Akuntansi

PENGANTAR BASIS DATA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN DESAIN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem dengan cara menguraikan sistem tersebut kedalam elemen yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Showroom Berkah Mandiri Motor yang beralamat di Jl.Gunung Batu no.1

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA )

SISTEM INFORMASI APOTEK FARAH FARMA DI TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA. Naskah Publikasi. diajukan oleh Yulianto

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian,

Analisis Sistem Materi Kuliah. Analisis Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB III LANDASAN TEORI. informasi (Information System) atau disebut juga processing system atau

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA

BAB III PEMBAHASAN. Pembahasan yang kami lakukan pada kerja praktek di PT. Malayandi Tour & Travel hanya mengenai karyawan tetap saja.

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR

BAB III LANDASAN TEORI

PENGANTAR BASIS DATA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

DESAIN DATABASE. Pertemuan 06 3 SKS

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terhadap sistem yang sedang berjalan (Current sistem). Oleh karena itu kita perlu

RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems)

2. Bagaimana memodelkan Sistem Informasi jika dalam suatu organisasi belum ada

BAB III LANDASAN TEORI

Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya

BAB III LANDASAN TEORI

Modul 4 Microsoft Access 2007

Konsep Sistem Informasi B

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang

BAB 6 FASE ANALISIS 6.2. ALIRAN DATA YOURDON / METODE ANALISIS BUBBLE CHART (THE YOURDON DATA-FLOW/BUBBLE CHART METHOD OF ANALYSIS)

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB 6 FASE ANALISIS 6.2. ALIRAN DATA YOURDON / METODE ANALISIS BUBBLE CHART (THE YOURDON DATA-FLOW/BUBBLE CHART METHOD OF ANALYSIS) 6.1.

DESAIN SISTEM AKUNTANSI TERINCI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung Telpon Terbaik dalam pelayanan servis di bengkel.

Nama : Rendi Setiawan Nim :

BAB III LANDASAN TEORI

Pertemuan 1 : PENGANTAR BASIS DATA

PROSES PERANCANGAN DATABASE

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK

BAB II LANDASAN TEORI. mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Transkripsi:

BAB V FASE DESAIN 5.1. Pendahuluan Fase ini adalah kelanjutan dari setelah di pahami tentang sistem yang ada, baik tentang solusi business problems dan kebutuhan pengguna (user requirement). Fase ini adalah fase dalam mendesain sistem baru agar dapat berjalan lebih baik, dan dapat mengatasi masalah-masalah yang ada serta sedapat mungkin mengatisipasi kemungkinan-kemungkinan di masa yang akan datang. Sistem informasi yang dikomputerisasi harus terdiri dari : - Hardware, yang terdiri dari komponen input, proses, output dan jaringan. - Software, terdiri dari sistem operasi, utilitas dan aplikasi. - Data, mencakup struktur data, keamanan dan integritas data. - Prosedur, seperti dokumentasi prosedur / proses sistem, buku petunjuk operasional (aplikasi) dan teknis. - Manusia,yang terlibat dalam kompoen menusia seperti operator, pemimpin sistem informasi dan sebagainya. Oleh sebab itu perlu suatu tugas yang jelas. Desain sistem ialah memberikan gambaran rancang bangun (blue print) yang lengkap sebagai penutun (quideline) bagi programmer dalam mengembangkan aplikasi.. Tahap-tahap yang di desain meliputi, hardware, software, database, aplikasi dan gambaran / uraian tugas. Aktivitas utama dalam Fase Disain adalah membuat top dan medium level dari disain sistem dan mendokumentasikannya dalam Spesifikasi Disain. Aktivitas kedua dimulai dengan melakukan Rencana Test Penerimaan (Acceptance Test Plan / ATP). ATP adalah sebuah dokumen tes yang akan digunakan untuk mendemonstrasikan seluruh fungsi sistem kepada user pada fase penerimaan. Terdapat dua langkah dalam mendisain sistem software, yaitu : Pertama, bagilah sistem menjadi beberapa komponen secara fungsional. Kedua, hubungkanlah komponenkomponen tersebut. 5.2. Model Sistem 5.2.1. Diagram Arus Data Selain usulan dari analisis, beberapa pandangan umum yang harus menjadi perhatian dalam mendesain proses baru antara lain : - Menggabungkan tugas menjadi satu - Master detail update. - Meminimalkan tugas-tugas yang tidak penting

- Menghilangkan tugas-tugas yang duplikat. - Menambah proses baru - Meminimalkan proses input. - Menetapkan bagian mana yang harus dikerjakan computer, dan bagian mana yang harus dikerjakan manual. Berbagai sistem Masukan Jurnal 5.0 Jurnal Transaksi 1.0 File Master General Ledger Tutup buku 4.0 Controller Jurnal Penyesuaian Penyiapan Laporan Laporan Keuangan Berbagai Kesatuan Luar manajemen Gambar : DFD General Ledger 5.2.2. Kamus Data Kamus Data (proses) Bagian ini menjelaskan secara detail, proses -proses yang terjadi di setiap proses. Kamus Data ( Tempat Penyimpanan Data), bagian ini menjelaskan file dan struktur data mengenal model sistem yang mengambarkan diatas. Kamus Data (arus data), bagian ini menggambarkan data yang mengalir dari suatu proses ke proses lainnya, dari entitas luar ke proses aau dari proses ke entitas luar. Arus data dari entitas luar ke dalam proses/ sistem biasanya berupa dokumen / bukti pencatatan. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas biasanya menggunakan kode. Arus data dari

proses ke entitas luar biasanya berbentuk laporan-laporan / informasi yang dibutuhkan sistem. Dalam kamus data (arus data) harus menjelaskan: - Dokumen asli / pencatatan. - Laporan - Metode pengkodean. Dokumen Asli / Pencatatan Untuk mendesain dokumen asli, perlu memperhatikan, apakah dokumen asli langsung dicetak computer, atau ditulis secara manual. Bila dicetak dengan computer, harus ditetapkan apakah menggunakan kertas polos atau bentuk yang telah dicetak terlebih dahulu. Apakah mempertahankan format sekarang atau desain ulang. Berapa lembar jumlah tembusan warna dan bagianmana saja yang mendapatkan tembusan tersebut. Contoh : PT.Agung Aman Motot Jl. Soemantri Brojonegoro No.007 Logo Sipin Ujung Jambi 36123 Tanggal :. No Faktur : Nama Customer Alamat Telp FAKTUR PENJUALAN : : : KODE NAMA BARANG QTY KODE BARANG JUMLAH Diterima Oleh Sub Total :.. Diskon :.. Total :.. (... ) Ganbar : Contoh format Bukti Jurnal Umum

Laporan Semua laporan / report yang dikumpulkan pada saat analisa akan dipertimbangkan kembali apakah tetap dipertahankan, didesain ulang, digabungkan (sehingga beberapa laporan tidak dibutuhkan lagi)atau penambahan jenis laporan. Laporan dapat disajikan dalam dua bentuk utama yaitu teks atau grafik. Laporan Bentuk Teks - Laporan bentuk form. Item data disajikan secara vertikal SLIP GAJI PEGAWAI NAMA : RAIH BINTANG SURGA Total Gaji Gaji Pokok : Rp. 700.000,- Tunjangan : Rp. 200.000,- Bonus : Rp. 150.000,- :Rp.1.050.000,- - Laporan bentuk table Laporan Gaji Pegawai Nama Gaji Pokok Tunjangan Bonus Total Gaji Raih B Surga 700.000 200.000 150.000 1.050.000 Anisa Hati 500.000 150.000 100.000 750.000.... - Laporan bentuk surat, biasanya laporan ini digunakan untuk keperluan pemberitahuan / peringatan.

Kepada Yth Saudara Kolbi Ghosa R Di Tempat Dengan Hormat Sesuai dengan catatan computer kami, saudara masih mempunyai kewajiban sebesar : Rp. 9.700.000,- untuk mencicil rumah di di Wisma Astina. Adapun perincian kewajibannya adalah sebagai berikut: Besar Pinjaman : 10.000.000,- Besar Angsuran / Bulan : 150.000,- Angsuran yang telah dibayar : 300.000,- Sisa Angsuran : 9.700.000,- Karena kewajiban saudara sudah jatuh tempo dengan ini di bebankan denda sebesar Rp. 15.000,-. Untuk itu besar angsuran ketiga yang ditagihkan kepada saudara sebesar 150.000 + 15.000,- = 165.000,- Demikianlah pemberitahuan ini kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Kepala Bagian Penagihan Budi Utama

- Laporan bentuk Multipel kolom Contoh Laporan Multipel kolom yang menyajikan nomor faktur yang belum ditagih PT AAA Laporan Daftar No. Faktur Yang Belum Ditagih Sampai Dengan Bulan Juni 2007 --------------------------------------------------------------------------------------------- A00112 B00089 D00150 A00122 B00098 D00165 A00128 C00100 D00175 --------------------------------------------------------------------------------------------- - Laporan bentuk Horizontal Laporan ini menggambarkan perbandingan suatu periode dengan periode yang lain PT.AAA Neraca Komparatif Tahun 2005 dan 2006 2005 2006 AKTIVA Kas 600 Acc. Recev Total Aktiva Contoh : Laporan bentuk Horizontal 5.3. DISAIN TERSTRUKTUR (STRUCTURED DESIGN) Tujuan utama dari disain yang terstruktur adalah memecah sistem menjadi bagian yang lebih kecil, teratur dan mudah untuk dibangun. Disain Top Down (Top Down Design) Disain Top Down dimulai dengan Top Level Design (TLD).

Masing-masing komponen utama atau kotak dalam TLD dipecah menjadi sub-bagian dimulai dengan level teratas, kemudian turun ke level berikutnya, dst. Dalam kasus ini, dimulai dengan MENU dan mendisainnya sebelum turun ke INQUIRY, UPDATE, dan REPORT GENERATION, yang akan diikuti dengan tingkat selanjutnya, jika ada. Disain Bottom Up (Bottom Up Design) Pada kasus tertentu mungkin akan lebih mudah mendisain dengan menggunakan pendekatan dari level bawah / rendah ke level atas. Hal ini sering ditemui pada kasus sistem pengontrolan proses dimana perlatan pengontrolan hardware pada level terbawah menentukan bagaimana sistem tersebut disatukan (integrasi sistem). Contoh : Kita akan mendisain sebuah sistem pengujian mesin kendaraan. Kita harus mulai dengan menentukan hardware dasar atau komponen dasar yang terlibat sensor mesin.

Sensor umumnya dipasang pada alat digital atau analog, yang terpasang pada modul software pengendali (drivers) alat yang unik. Software yang digunakan untuk mengontrol alat pengendali / drivers kemudian didisain di atas pengendali-pengendali tersebut. Demikianlah sistem software didisain dari level bawah ke atas. Disain Bottom Up juga sangat cocok digunakan pada kasus dimana komponen software yang ada digabungkan dan disatukan dengan modul baru untuk membangun sebuah sistem.

5.4. PERTUKARAN DISAIN TINGKAT ATAS (TOP LEVEL DESIGN TRADE OFFS) Umumnya banyak disain tingkat atas yang dapat mencapai atau memperoleh hasil yang sama dalam sebuah sistem software. Contohnya, disain tingkat atas (top level) pada gambar 7.1. hanya salah satu cara untuk memecahkan sistem ABC kedalam komponen- komponen utama. Keputusan untuk membangun sendiri atau membeli merupakan keputusan yang khusus. Ada keuntungan dan kerugian pada setiap kombinasi dari item yang dibangun maupun yang dibeli. Semakin banyak paket program yang anda beli, semakin berkurang pemrograman yang harus anda lakukan. Keputusan untuk membeli paket program lebih mudah dibandingkan harus membuat sendiri,

akan tetapi lebih mahal, dan umumnya kurang efisien dibandingkan dengan program tertulis biasa yang sama. Disain tingkat atas yang lain ada juga yang cocok. Salah satu masukkan mungkin adalah menghilangkan INQUIRY, UPDATE dan REPORT GENERATION dan menggunakan rutin FILE HANDLER yang umum untuk melakukan semua kegiatan akses file. TLD akses tersebut seperti pada gambar 7.3. Disini ada lima program yang harus dibuat dan sedikit penurunan kinerja akan terlihat oleh karena pemanggilan yang sering pada FILE HANDLER, tetapi sistem akan menjadi lebih kecil. Setiap pilihan TLD memilki keuntungan dan kerugian dan melibatkan pertukaran dan kompromi. Prioritas Disain (Design Priorites) Pilihan TLD anda akan mempengaruhi hal-hal berikut ini : Biaya Sistem (System Cost) Waktu yang diperlukan untuk membangun sistem (Time to Build The System) Sifat mudah dipakai (User Friendliness) Kinerja (Performance)

Ukuran Sistem (System Size) Kehandalan (Reliability) Kemampuan modifikasi (Modifiability) Item-item ini harus menjadi prioritas, bersama dengan user pada waktu perencanaan sistem, pada saat pendefinisian dan analisis. Ini akan membuat pilihan TLD jauh lebih mudah. 5.5. DISAIN TINGKAT MENENGAH (MEDIUM LEVEL DESIGN) Setelah TLD terpilih, kita harus membagi masing-masing fungsi atau komponen utama menjadi beberapa sub fungsi atau komponen. Kita akan lihat bagaimana hal tersebut dilakukan untuk menggabungkan sistem perusahaan Basketweaving. Diawali dengan memberi nomor setiap komponen utama pada TLD. Disain top down ini dimulai dengan kotak menu. Diasumsikan bahwa komponen ini dipanggil ketika seluruh sistem dimulai dan menampilkan menu utama ke bagian register.

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Menu Utama Kemudian program menunggu user untuk memindahkan mouse. Sub fungsi utama komponen MENU adalah : 1. Memulai sistem dan menampilkan main menu 2. Menangani perpindahan mouse 3. Menangani tombol pada mouse 4. Pindah ke Menu INQUIRY, UPDATE, WAREHOUSE atau REPORT ketika dipilih 5. Menangani kesalahan-kesalahan seperti pada on line help messages untuk seluruh sistem 6. Mematikan sistem jika QUIT dipilih Struktur diagram tingkat selanjutnya atau diagram rinci untuk komponen MENU akan tampak seperti berikut ini.

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Level terendah dari suatu menu menggambarkan modul. Sebuah modul adalah bagian terkecil yang dapat ditest dan dicompile. Aturan Penamaan (Naming Conventions) Modul diberi nama untuk menunjukkan sistem, fungsi atau subfungsi yang diperlukan. Aturan Penomoran (Numbering Conventions) Nomor pada setiap kotak disusun dengan aturan sebagai berikut : Pada tiap-tiap tingkat terendah tambahkan sebuah titik dan angka bulat untuk nomor yang terletak di atas kotak. Angka bulat tersebut diurutkan dari kiri ke kanan. 5.6. KAMUS DISAIN (DESIGN DICTIONARIES) Modul Kamus (Module Dictionaries) Dictionary 1 Berdasarkan urutan angka sesuai dengan nomor komponen, berikan nama yang tetap, dan penjelasan singkat untuk setiap modul. Contoh : 0.0 A0000000 Amalgamated Basketweaving System 1.0 AM000000 Menu System 1.1 AMST0000 Startup, disp first menu, shutdown, etc. Dictionary 2 Berdasarkan urutan alphabet dengan nama komponen, berikan nomor yang tetap, dan penjelasan singkat untuk setiap modul. Contoh : A0000000 0.0 Amalgamated Basketweaving System AM000000 1.0 Menu System AMST0000 1.1 Startup, disp first menu, shutdown

Dictionary 3 Berdasarakan urutan alphabet dengan penjelasan singkat, berikan nomor komponen dan nama yang tetap. Contoh : Amalgamated Basketweaving System 0.0 A0000000 Menu System 1.0 AM000000 Startup, disp first menu, shutdown 1.1 AMST0000 Kamus Data Umum (The Common Data Dictionary / CDD) Daftar alphabet menyusun semua parameter yang ditunjukkan pada tanda panah aliran data. Untuk setiap item menjelaskan tipe, panjang, batasan, dan modul yang digunakan. CDD ini kemudian akan berisi semua parameter lainnya yang didefinisikan pada level terendah dari pemrograman dan disain, sebagaimana field didefinisikan dalam sebuah file. CDD menjamin bahwa parameter akan konsisten berlaku dlam seluruh sistem. 5.7. MODUL TERSTRUKTUR, ATAU SEJAUH MANA ANDA DAPAT MERINCINYA? (Structured Modules, Or How Far Do You Break It Up?) Sebuah modul terstruktur memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Berfungsi sepenuhnya sebagai fungsi tunggal. Misalnya dapat diterima, diedit, diformat ulang dan melewati parameter tunggal. 2. Ukurannya kecil. Ukuran yang ditetapkan berkisar antara 50 100 baris yang dapat dieksekusi atau paling banyak 2 halaman. 3. Dapat diprediksi. Semua ciri dapat terlihat dengan membaca kode program. Hal ini tidak dipengaruhi oleh kode tersembunyi dalam modul lain atau dalam sistem operasi. 4. Tidak tergantung (Independent) Perubahan dalam modul atau parameter tidak mempengaruhi sistem.

5. Meskipun hal ini tidak didefinisikan secara jelas dalam modul terstruktur, lihatlah kegunaannya kembali suatu modul yang cukup lengkap dan umum mengakibatkan anda dapat menggunakannya pada aplikasi lain dengan memodifikasi sedikit mungkin. 5.8. DISAIN FILE (FILE DESIGN) Dapatkan kinerja yang sesungguhnya (Getting Real Performance) Anda mulai mendisain file dengan melihat hasil dari fase analisis, kebutuhan-kebutuhan dan disain level atas yang sejauh ini dihasilkan. Hasilnya akan tampak seperti item-item kotak pada gambar 7.6. Sebagai contoh, persyaratan Pendaftaran seorang siswa pada kursus tertentu akan menghasilkan penambahan dalam daftar field disamping masing-masing kotak pada gambar 7.6. Jika STUDENT INFO dan COURSE INFO adalah file yang terpisah, mereka akan dihubungkan dengan sebuah key. Tambahkan key STUD_NO dan CRS_NO dan logika akses dapat digambarkan dengan tanda panah, seperti pada gambar 7.7.

Sekarang kita dapat menangani pendaftaran siswa sebaik-baiknya, seperti : Memberikan nama siswa, mencari kursus apa saja yang ia ikuti (akses file STUDENT FILE dengan nama, kemudian CRS_NO, lihat COURSE FILE dengan CRS_NO tersebut). Diagram dilanjutkan sampai semua pernyataan terpenuhi. Hasilnya dapat digambarkan pada gambar 7.8.

Mengoptimalkan File (Optimizing Files) Langkah selanjutnya adalah mengoptimalkan penyimpanan disk dengan mengurangi kerangkapan field-field dan file-file. Pada STUDENT FILE, jika banyak siswa mempunyai alamat yang sama, seperti perusahaan yang sama, field alamat akan terulang. File ADDRESS dengan satu record setiap perusahaannya dan COMPANY_NO di record siswa menunjukkan hal itu. File ini juga dapat berisi alamat faktur yang dibutuhkan oleh FINANCE FILE. Pada COURSE FILE item seperti DESCRIPTION, INSTRUCTOR, dan MATERIAL NO akan selalu terulang setiap mereka kursus di tempat yang sama. Kemudian file ini dipecah menjadi file baru yang bernama SCHEDULE FILE yang mempunyai item unik untuk setiap kursus yang dimulai, dan membiarkan COURSE FILE hanya sebagi informasi. FINANCE FILE hanya dapat ditandai dengan STUD_NO atau COURSE_NO. Sudah ada beberapa file yang menggunakan key tersebut, yang biasanya menunjukkan field tersebut dalam file ini dapat digabungkan ke dalam file lain, jika informasi pembayaran dan tagihan akan digabungkan dengan siswa. FINANCE FILE tidak diperlukan. Hasil disain file dapat dilihat pada gambar 7.9.

Mengoptimalkan Sejumlah Variabel Item-item (Optimizing a Variable Number of Items) Dalam STUDENT FILE terdapat 2 field, informasi CRS_NO dan PYMNT, yang diulang untuk masing-masing kursus dari siswa yang mendaftar. Dengan cara yang sama akan diulang field-field dalam file SCHEDULE dan COURSE. Hal ini dapat diatasi dengan membuat program yang menggunakan file yang mempunyai ukuran yang berubah-ubah. Panjang dari sebuah record berubah sesuai dengan penambahan maupun penghapusan sebuah item. Metode ini dapat menghemat ruang penyimpanan. Dalam hal lain, jika jumlah maksimum dari suatu variabel diketahui, maka dapat digunakan record yang memiliki panjang yang tetap. Sebagai contoh, jika suatu bidang kursus tidak akan pernah diambil oleh lebih dari 30 siswa, maka jumlah record di file SCHEDULE disediakan untuk 30 siswa. Metode ini menggunakan ruang penyimpanan yang lebih besar dari metode pertama, namun metode

ini membutuhkan waktu proses yang lebih singkat. Selain itu record dengan ukuran tetap lebih mudah untuk didisain, dimengerti, dan dalam hal pemeliharaannya dibandingkan dengan record yang memiliki panjang yang berubah-ubah. Karena harga media penyimpanan yang semakin murah saat ini, maka disarankan untuk menggunakan record yang memiliki ukuran tetap jika memungkinkan. Sebuah masalah dapat muncul jika batasan tidak dapat ditentukan. Sebagai contoh, Mengapa jumlah siswa di setiap bidang kursus tidak dapat dibatasi dengan jumlah yang sama? Untuk mengatasi hal ini dapat dibuat suatu file lain yang hanya digunakan untuk menyimpan informasi yang tidak tetap. File ENROLLMENT dapat dibuat untuk setiap bidang kursus, dan setiap file akan berisi satu record per satu siswa yang mendaftar per kursus, seperti pada gambar 7.10. Hal ini mungkin membutuhkan biaya yang besar, baik dalam hal media penyimpanan maupun pemeliharaan file. Cara sederhana untuk menangani masalah tersebut adalah dengan membuat sebuah file yang disebut ENROLLMENT yang akan berisi record untuk setiap siswa yang mendaftar per kursus. Field-field yang digunakan hanya STUDENT_NO dan COURSE_NO. File Histori (History Files) Apa yang kita lakukan tentang data pada siswa-siswa yang telah mengambil sebuah kursus? Pemecahan masalah ini dengan mendefinisikan sebuah file STUDENT_HISTORY dan setelah seorang siswa mengambil sebuah kursus, recordnya dipindahkan dari file STUDENT ke File Histori.

Pengujian Disain File (Testing The File Design) Pada disain ini, setiap permintaan kebutuhan yang melibatkan pengaksesan data harus diproses dengan disain file. Hal ini menandai perkembangan selanjutnya. Contoh : Tampilkan semua peristiwa pada tempat pelatihan XYZ, lokasi dan biayanya. Mari kita mengikuti logika pengaksesannya. Register mengubah nama bidang kursus menjadi CRS_NO. Record-record pada file SCHEDULE diakses oleh CRS_NO untuk mendapatkan biaya. Dalam permintaan yang umum seperti ini, mungkin nama bidang kursus dapat dijadikan key pada file SCHEDULE. Mungkin harga dapat ditambahkan ke file SCHEDULE untuk mengurangi pengaksesan file COURSE setiap waktu. Untuk menghemat ruang penyimpanan, kode biaya dapat digunakan. 5.9. SISTEM MANAJEMEN DATA BASE RELATIONAL (RELATIONAL DATA BASE MANAGEMENT SYSTEM / RDBMS) Pada bagian 7.8. kita mengasumsikan bahwa anda mendapatkan sebuah record dari sebuah file yang mengandung sebuah kunci. Dalam kenyataannya, harus terdapat DBMS untuk memenuhi hal ini. Gambar 7.11 adalah contoh dari suatu relasi (tabel) yang dapat didefinisikan pada sistem ABC. Student Relations : Stud-No Stud-Name Company-No 1 John Blake 999 2 Jane Smith 999 Run of a Course Relations : Course-No Course-Date Location Instructor Cost 123 1/1/90 Ottawa Rakos 1000 123 1/2/90 New York Rakos 1500

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Enrollment Relations : Course-No Stud-No Pymnt 123 1 0 Course Relations : Course-No Crs-Name Desc Mat-No 123 Weaving Intro 001 Company Relations : Comp-No Addr Ship-To Bill-To Tot-Owing 999 First ST. X Y A B 10000 Material Relations : Mat-No Desc Whse Source Cost 001 Straw 1-1 X Co 1.00 Gambar 7.11 Relasi pada Data Base Relational ABC Bentuk untuk jenis database query khusus ini sudah distandarisasi, dan ini disebut Structured Query Language (SQL). Sebagai contoh, berikut ini adalah instruksi SQL untuk menampilkan kursus apa saja yang diikuti oleh Smith. SELECT CRS-NAME FROM COURSE WHERE COURSE-NO IN SELECT COURSE-NO FROM ENROLLMENT WHERE STUD-NO IN SELECT STUD-NO FROM STUDENT WHERE STUD-NAME = Smith Sayangnya SQL yang dibuat oleh IBM memiliki banyak kekurangan sehingga produk-produk baru mempunyai perluasan bahasa untuk menyediakan keistimewaan tambahan. Anda dapat melihat banyak bahasa 4GL yang baru (yang mendukung Query By Example [QBE]) untuk mengisi formulir di bawah ini :

STUD_NAME = Smith CRS_NAME = --------------- --------------- --------------- --------------- Kelebihan utama dari RDBMS adalah fleksibilitasnya. Sebagai contoh : jika kita ingin mengakses data yang sejenis secara berlainan dari berbagai aplikasi, maka sistem ini akan dapat menampungnya. Kekurangan RDBMS hanya pada performance. Membutuhkan banyak memori dan waktu untuk menyimpan, menjalankan dan merinci seluruh bagian tabel. Penghematan waktu yang diakibatkan oleh pemakaian yang mudah dan fleksibilitas dari sistem, membuat RDBMS yang terdapat pada sebuah komputer (CPU) yang baik sebagai investasi yang berharga. 5.10. KEUNTUNGAN DARI ANALISIS & DISAIN YANG TERSTRUKTUR (BENEFITS OF STRUCTURED ANALYSIS AND DESIGN) Mengurangi Jumlah Kesalahan (Reducing the Number Of Initial Errors) Tabel statistik berikut ini diambil dari hasil survei oleh TRW untuk proyek besar, dan DEC s Customer Services Systems Engineering (yaitu departemen yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa produk-produk DEC baik software maupun hardwarenya benar-benar bebas dari virus).

Menggunakan metode tidak terstruktur : Analysis and Design Remaining Phase After Operation Effort Spent : 10 % 23 % 67 % Problem Introduced : 64 % 36 % Problems Found : 19 % 27 % 54 % Dollars Spent (AVG) (Total = 250 K) 25 K 57.5K 167.5 K Menggunakan metode terstruktur : Analysis and Design Remaining Phase After Operation Effort Spent : 20 % 50 % 30 % Problem Introduced : 32 % 68 % Problems Found : 30 % 33 % 37 % Dollars Spent (AVG) (Total = 190 K) 40 K 50 K 100 K (1) Bagan di atas adalah setengah dari biaya sebelumnya Gambar 7.12. Causes and costs of problems Gambar 7.12 menunjukkan bahwa meskipun biaya dimuka mengalami kenaikan, metode terstruktur tetap mengurangi biaya sistem secara keseluruhan. 5.11. PROSES DISAIN (THE DESIGN PROCESS) Tim Disain (The Design Team) Pilihlah orang-orang terbaik untuk tim disain. Tim disain yang baik tidak perlu orang yang menguasai bahasa pemrograman. Mereka haruslah orang yang dapat mengkonsep semuanya. Hindari orang-

orang yang selalu menginginkan kesempurnaan (perfectionis) dalam tim disain. Pertemuan Disain (The Design Meeting) Merancang sesuatu mirip dengan urun remuk (brainstorming) : beberapa orang berkumpul dalam suatu ruangan yang tenang dan tidak terganggu. Setiap orang diharapkan untuk mengeluarkan semua ide mereka agar semua elemen yang berfungsi dapat digunakan dan juga memikirkan bagaimana cara menguasainya. Tulis semua ide yang ada, dan kemudian akhirnya ide-ide yang ada disusun ke dalam modul-modul yang unik. 5.12. DOKUMENTASI TEKNIK (TECHNICAL DOCUMENTATION) Pertimbangkan hal-hal berikut ketika menulis dokumentasi teknik : 1. Gunakan bahasa yang formal dan tepat. 2. Gunakan gambar, diagram yang terstruktur dan yang sejenisnya. 3. Buatlah agar maksud dari disain menjadi jelas pada beberapa halaman pertama. Kemudian uraikan. 4. Cobalah untuk konsisten pada grafik-grafik dan struktur kalimat. 5.13. STANDAR KETENTUAN PADA WAKTU DISAIN (STANDARDS DICTATED AT DESIGN TIME) Buatlah aturan yang standar seperti berikut : 1. Beberapa ketentuan disain. Format struktur diagram, modul dan kaidah penamaan variabel ini digunakan untuk semua tingkatan yang rendah. 2. Parameter yang mendahului. Rincian perintah, panjang, format / tipe. 3. Penanganan kesalahan. Setiap modul melewati keadaan dimana kesalahan muncul dan nomor kesalahan untuk ditangani. 4. Standar pemrograman. Standar pemrograman terstruktur seperti pemunculan kode (white space, memasukkan, komentar-komentar), konsep yang

diperbolehkan, organisasi, ukuran modul, dan ketergantungan secara rinci. Membuat template yang berisi komentar seperti : - judul - parameter-parameter (penerima, pengirim) - masukkan (hanya satu) - variabel yang digunakan - memanggil subroutine - penanganan kesalahan - exit (hanya satu) 5. Programmer memulai dengan template ini dan mengisikan kode proses. Lihat bagian 9.4 untuk alat pemrograman yang membantu format program secara tetap. 5.14. GARIS BESAR SPESIFIKASI DISAIN (OUTLINE OF THE DESIGN SPECIFICATION) Spesifikasi disain terdiri atas : 1. Judul halaman dan daftar isi 2. Gambaran umum (Overview) 3. Daftar hardware / software yang akan dipakai 4. Daftar urutan prioritas disain 5. Diagram disain dan beberapa modul dictionary yang umum 6. Beberapa kebiasaan penamaan modul yang umum 7. Parameter yang dipakai dan Data Dictionaries 8. Penanganan kesalahan. Jelaskan bagaimana kesalahan akan ditangani 9. Standar pemrograman terstruktur 10.Alat pemrograman terstruktur 11.Top Level Design. Termasuk struktur diagram TLD 12.Medium Level Design. Termasuk struktur diagram MLD 13.Modul dan kamus data 14. File dan Tabel 5.15. MENGUJI DISAIN (TESTING THE DESIGN) Ketika disain telah diselesaikan, semuanya harus berjalan dengan benar. Maksudnya adalah untuk menjamin hal-hal berikut ini : 1. Semua keperluan Spesifikasi Fungsi sudah ketemu.

2. Disain mudah diprogram dan dipelihara. 3. Dapat diimplementasikan sesuai dengan waktu dan anggaran. 5.16. MERUBAH PERMINTAAN SESUAI DENGAN DISAIN (CHANGES TO REQUIREMENTS DUE TO DESIGN) Beberapa disain yang rinci akan selalu membawa pada perubahan permintaan.anda harus kembali kepada user sekarang dan meyakinkan user bahwa dia sebenarnya tidak menginginkan apa yang dia minta sebelumnya. 5.17. PERENCANAAN PENERIMAAN (PLANNING THE ACCEPTANCE) Meskipun penerimaan adalah tahapan pada bab tersendiri nantinya, perencanaanpenerimaandapat dimulai setelah disain level menengah dikerjakan. 5.18. DISAIN SIAP PAKAI (DESIGN WALK-THROUGHS) Ketika hendak mengambil keputusan diantara beberapa pendekatan teknis terhadap suatu masalah, lebih mudah mengambil keputusan dengan meminta pendapat orang lain. Adakan pertemuan dengan beberapa ahli untuk melakukan TLD siap pakai. Tujuan dari pertemuan itu adalah memilih TLD yang terbaik.