Metode Sampling
KLASIFIKASI SAMPLING 1. Cara Pemeriksaan Karakteristik ATRIBUT kualitatif (dihitung) peta p np VARIABEL kuantitatif (diukur) peta X - R
2. Cara Penggunaan 1. SINGLE SAMPLING defect < standard (diterima) 2. DOUBLE SAMPLING Sampling 1 st : defect > standard(ditolak) Sampling 2 nd : defect < standrd(diterima), jika ditolak FINAL SOLUTION 3. SEQUENTIAL SAMPLING sampling 3x
3. Peluang Sampel 1. PROBABILISTIK (RANDOM) peluang yg sama terpilih jd sampel 2. NON-PROBABILISTIK peluang tidak sama tiap anggota populasi
Teknik Sampling Probability Sampling Simple Random Sampling Systematic Sampling Stratified Sampling Cluster Sampling Nonprobability Sampling Probability Proportional to Size/Area Convinience Sampling Purposive Sampling Quota Sampling Snowball Sampling
Probabilistik. Elemen populasi mempunyai kesempatan yang sama diseleksi sebagai sampel. Representatif ini penting untuk generalisasi
Deterministik penghematan biaya, waktu dan tenaga keterandalan subjektivitas peneliti (pengetahuan, kepercayaan dan pengalaman seseorang seringkali dijadikan pertimbangan untuk menentukan anggota populasi yang dipilih sebagai sampel).
Metode Probabilistik.. 1. Simple Random Sampling 2. Stratified Random Sampling 3. Cluster Sampling 4. Systematic Sampling
1.Random Sampling. Sederhana,acak tanpa strata Peluang sama populasi terpilih jd sampel Syarat : anggota populasi HOMOGEN Metode : undian dan tabel random
2.Stratified Random Sampling Digunakan untuk mengurangi pengaruh faktor heterogen dan melakukan pembagian elemenelemen populasi ke dalam strata tiap strata dipilih sampelnya secara random sesuai proporsinya. Banyak digunakan untuk mempelajari karakteristik yang berbeda ex : di sekolah ada kls I, kls II, dan kls III atau jenis kelamin; laki-laki dan perempuan
Sampling Berlapis Pembagian sub Populasi dibagi dalam STRATA / kelompok Ada 2 macam : strata acak PROPORSIONAL dan NON- PROPORSIONAL
3. Cluster sampling. Teknik cluster sering digunakan oleh para peneliti di lapangan yang mungkin wilayahnya luas (geografi).
Elemen-elemen dalam populasi dibagi ke dalam cluster atau kelompok beberapa kelompok (heterogenitas) dalam kelompoknya dan homogenitas antar kelompok Contoh : konsumen fruit tea di Kota Batu kecamatan Junrejo kelurahan dadaprejo dusun Areng-areng
4. Sistematic Sampling Setiap elemen populasi dipilih dengan suatu jarak interval (tiap ke n elemen) dan dimulai secara random dan selanjutnya dipilih sampelnya pada setiap jarak interval tertentu. Jarak interval misalnya ditentukan angka ganjil, genap atau urutan abjad Syarat adanya daftar semua anggota populasi
Non-Probabilistik. 1. Accidental / Convenience (Kebetulan) 2. Purposive sampling (Bertujuan) 3. Quota sampling (Jatah) 4. Getok Tular/Snowball Sampling 5. Saturated Sampling (Jenuh)
1.Accidental / Convenience sampling Kebetulan sesuai asumsi kecocokan data (aksidental, haphazard) Metode ini mencakup metode semacam menanyai secara acak pejalan kaki yang lewat di tempat tertentu. Atau metode yang hanya mensurvey kelompok responden yang bersedia disurvey.
2.Purposive sampling Pertimbangan tertentu dan cocok untuk riset KUALITATIF bertujuan Peneliti menggunakan expert judgement untuk memilih kasus-kasus yang representatif atau tipikal dari populasi. Contoh : Status gizi ahli gizi Kualitas mesin otomotif Label produk ahli marketing
Secara umum lebih kuat dibandingkan convenience sampling tapi sangat tergantung expert judgement-nya peneliti. Kelemahan utama: informed selection seperti itu memerlukan pengetahuan yang cukup mengenai populasi.
Benchmark.. Memerlukan penilaian masyarakat / pakar /ahli Misalnya : Ahli pemasaran Wali kota atau kepala daerah Orang yang lebih tua yang telah tinggal di masyarakat selama bertahun-tahun.
3.Quota Sampling.. Quota sampling adalah sejenis purposive sampling yang ada kemiripan dengan proportionate stratified random sampling Populasi/sampel dg ciri-ciri ttt sampai jmlh (kuota) yg diinginkan
Tahapan Quota Sampling.. 1. Populasi dibagi-bagi menjadi strata yang relevan seperti usia, jenis kelamin, lokasi, dsb. 2. Proporsi tiap strata diperkirakan atau ditentukan berdasarkan data eksternal kemudian total sampel dibagi-bagi sesuai proporsi ke tiap strata (kuota). 3. Untuk memenuhi jumlah sampel untuk tiap strata, peneliti menggunakan expert judgement-nya.
Ex : populasi 55% pria 45% wanita. Sampel 100 orang berarti 55 pria dan 45 wanita tergantung penilaian peneliti. sampelnya dipilih berdasarkan pendapat subjektif peneliti pokoknya kuotanya terpenuhi (mirip convenience sampling).
Keuntungan Quota Sampling: tidak perlu membuat sampling frame kalau perlu konfirmasi tinggal mencari lagi yang baru asal kuota terpenuhi, tidak perlu menghubungi responden yang telah diwawancarai.
Kolaborasi Prob dan Non-Prob Network sampling: responden diminta mengidentifikasi anggota-anggota dari target populasi yang ada hubungan dengan dirinya Snowball sampling: chain referral, responden diminta memberikan nama dan kontak dari anggota lain dari target populasi. Asumsinya sesama anggota saling mengenal.
4.Snowball sampling selecting a few individuals who can identify other individuals who can identify still other individuals who might be good participants for a study (kecil membesar)
Langkah-langkah Snowball sampling Temukan seseorang yang sesuai dengan kriteria peneliti untuk studi tersebut ( sample accidental/convenience ) Wawancara orang tersebut dan pada akhir wawancara, tanyai orang tersebet apakah dia mengetahui dari yang lain orang-orang yang memiliki kriteria yang sama untuk studi tersebut dan mungkin berkeinginan untuk berpartisipasi.
5.Saturated sampling (Jenuh) Semua anggota populasi kemungkinan menjadi sampel Akibat sampel terlalu sedikit ( < 30)