Optimasi Jaringan Saraf Listrik Sebagai Virtual Praktikum Kendali dan Otomasi Proses

dokumen-dokumen yang mirip
Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik

Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

Pengenalan Simbol-sismbol Komponen Rangkaian Kendali

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

RANGKAIAN DASAR KONTROL MOTOR LISTRIK

Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel

HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK

Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

Kegiatan Belajar 2: Menjelaskan Prinsip Kerja Sistem Kendali Relay Elektromagnetik

JENIS SERTA KEGUNAAN KONTAKTOR MAGNET

APLIKASI KONTAKTOR MAGNETIK

Saklar Manual dalam Pengendalian Mesin

BAB I PENDAHULUAN. potensial yang menjadi perhatian penulis saat ini adalah penghematan biaya dalam

Percobaan 5 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan

MAKALAH. TIMER / TDR (Time Delay Relay)

Implementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/

4.3 Sistem Pengendalian Motor

Lab. Instalasi Dan Bengkel Listrik Job II Nama : Syahrir Menjalankan Motor Induksi 3 Fasa. Universitas Negeri Makassar On Line) Tanggal :

OLEH : NAMA : SITI MALAHAYATI SARI KELAS : EL-3E NIM :

BAB I. PRINSIP KERJA SISTEM KENDALI ELEKTROMAGNETIK Pada bab ini akan membahas prinsip kerja sistem pengendali elektromagnetik yang meliputi :

SMK Negeri 2 KOTA PROBOLINGGO TEKNIK KETENAGALISTRIKAN MENGENAL SISTEM PENGENDALI KONTAKTOR

DASAR KONTROL KONVENSIONAL KONTAKTOR

Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung ABSTRAK

BAB I KOMPONEN DAN RANGKAIAN LATCH/PENGUNCI

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.

PERCOBAAN I PENGAMATAN GENERATOR

PENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC. Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*)

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian tenaga listrik saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting

BAB VII CONTOH APLIKASI PROGRAM PLC

BAB III METODE DAN PERANCANGAN

TUGAS AKHIR MODIFIKASI SISTEM PENGEREMAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA BERBASIS PLC

BAB III PERANCANGAN PANEL KONTROL PENERANGAN. yang dibikin dipasaran menggunakan sistem manual saja, atau otomatis

BAB III PENGASUTAN MOTOR INDUKSI

BAB III RANCANG BANGUN

TUGAS AKHIR. Pengendalian Perangkat Listrik Melalui Port Paralel Menggunakan Bahasa Program Borland Delphi 7.0

Starter Dua Speed Untuk Motor dengan Lilitan Terpisah. (Separate Winding)

BAB III CAPACITOR BANK. Daya Semu (S, VA, Volt Ampere) Daya Aktif (P, W, Watt) Daya Reaktif (Q, VAR, Volt Ampere Reactive)

PEMBUATAN TRAINER INSTALASI MOTOR 3 PHASE

UNIT III MENJALANKAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR

THERMAL OVERLOAD RELAY (TOR/TOL)

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DAN AUTOMATIC MAINS FAILURE PADA GENERATOR SET 80 KVA DENGAN DEEP SEA ELECTRONIC 4420

APLIKASI ZELIO SOFT 2 PADA SISTEM KEAMANAN SMART ROOM DENGAN MENGGUNAKAN SMART RELAY

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

DASAR KONTROL ELEKTROMAGNETIK

PENGENALAN TEKNIK PENGENDALI ALAT LISTRIK INDUSTRI

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 2 Relay Prinsip dan Aplikasi

Bab 1 Pendahuluan Otomasi Sistem

Crane Hoist (Tampak Atas)

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri

Gambar 3.1 Tahapan Perancangan Miniatur Lift

BAB IV PERAKITAN DAN PENGUJIAN PANEL AUTOMATIC TRANSFER SWITCH (ATS) DAN AUTOMATIC MAIN FAILURE (AMF)

IDENTITAS PEMILIK BUKU : Foto 4 x 6

CONTOH SOAL TEORI KEJURUAN KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK

RANCANGAN SISTEM PENANGANAN LORI OTOMATIS BERBASIS PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER. Ahmad Mahfud ABSTRAK

BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT

TI-3222: Otomasi Sistem Produksi

POWER SWITCHING PADA AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DALAM MENJAGA KEANDALAN POWER SUPPLY YANG DICATU DARI PLN DAN GENSET

BAB III METODE PENELITIAN

Desain Rangkaian Sensor dan Driver Motor pada Rancang Bangun Miniatur Pintu Garasi Otomatis

SISTEM KENDALI LIFT 3 LANTAI MENGGUNAKAN PLC TWIDO

TI3105 Otomasi Sistem Produksi

Semua Timer diatas menggunakan jenis timer OnDellay. Untuk jenis-jenis timer bisa dilihat sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu perkembangan pengaplikasian teknologi yang telah lama

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB II PEMBAHASAN. Makin besar suatu sistem kelistrikan, maka makin besar pula peralatan proteksi

BAB IV BAHASA PROGRAM PLC

Kontrol Sekuensial. Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp Fax

RANCANG BANGUN MODUL PRAKTIKUM MOTOR LISTRIK 3 FASA

RANCANG BANGUN SIMULAOTOR PENGASUTAN LANGSUNG DOUBLE SPEED MOTOR INDUKSI 3 FASA BERBASIS PLC OMRON CP1L-20 DR-A

RANCANG BANGUN MODUL SIMULASI SISTEM KENDALI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MAHASISWA PADA MATA KULIAH PLC

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

SISTEM KENDALI SEKUENSIAL PERAJANG KETELA POHON

PENGENALAN PLC. - Mengidentifikasi peralatan sistem kendali PLC. - Menjelaskan cara kerja sistem kendali PLC

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. Iwan Setiawan, Wagiman, Supardi dalam tulisannya Penentuan Perpindahan

BAB II SISTEM PENGONTROLAN MOTOR LISTRIK PADA INDUSTRI. pengendalian terhadap operasi motor listrik yang di pergunakan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE

APLIKASI PENGONTROLAN MOTOR LISTRIK 3 FASA BERBASIS FLUIDSIM

RANCANG BANGUN MODUL PERANGKAT KERAS KONVEYOR BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP

MENGOPERASIKAN MESIN PRODUKSI DENGAN KENDALI ELEKTROMEKANIK

RANCANG BANGUN SIMULASI INDUSTRI PENGGILING BIJI- BIJIAN BERBASIS PLC ZELIO

BAB II DASAR SISTEM KONTROL. satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu

BAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun

Penggunaan PLC di industri dimaksudkan untuk menggantikan penggunaan rangkaian relay dan timer. Keuntungan penggunaan PLC antara lain :

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan

Abstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL

UNIT V MENJALANKAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR SECARA BINTANG-DELTA

I. Catu Daya...19 J. Relay...21 BAB III PERANCANGAN SISTEM...22 A. Perancangan Perangkat Keras Perangkat Keras pada PLC Omron CQM1-CPU21...

BAB III PERANCANGAN ALAT

Perancangan Pembuatan Pengasut Pada Motor Kapasitor 1 Phase

Transkripsi:

Optimasi Jaringan Saraf Listrik Sebagai Virtual Praktikum Kendali dan Otomasi Proses Suhendar 1 dan Anggoro Suryo Pramudyo 2 1,2 Jurusan Teknik Elektro, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, suhendar@ft-untirta.ac.id 1, pramudyo3@yahoo.com 2 Abstrak Peneitian ini dilakukan sebagai solusi untuk mengatasi masalah keterbatasan alat dan bahan praktikum matakuliah teknik kendali proses di Jurusan Teknik Elektro Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Langkah yang ditempuh adalah mengoptimalkan dan mengembangkan model virtual praktikum berbasis jaringan saraf listrik. Luaran penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi terhadap: Optimalisasi sistem jaringan saraf listrik sebagai teknologi virtual praktikum sistem kendali proses, efektivitas dan efisiensi sistem pembelajaran yang memberikan daya tarik kepada mahasiswa karena model dan media belajar yang ditawarkan lebih menarik, dan peningkatkan keterampilan dan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah praktikum Teknik Kendali proses. Kata Kunci: Jaringan Saraf Listrik, Virtual Praktikum, Teknik Kendali Proses. 1. PENDAHULUAN Dalam rangka mengefektifkan proses pelak-sanaan praktikum pada mata kuliah Sistem Kendali Proses adalah membuat dan mengembangkan model media pembelajaran sebagai alat atau metode yang membantu mengoptimalkan proses belajar mengajar. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menerapkan strategi pembelajaran yang efektif melalui proses dan tahapan: 1. mengembangkan sistem pemrograman jaringan saraf listrik sebagai media bantu virtual praktikum sistem kendali proses 2. membantu mahasiswa untuk melakukan uji coba setiap job praktikum yang dapat dilakukan di luar laboratorium dan di luar jam praktikum. 2. JARINGAN SARAF LISTRIK 2.1 Teknik Kendali Proses Teknik kendali proses merupakan proses pengaturan terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu rangkuman range tertentu. Dalam istilah lain disebut juga teknik pengaturan, sistem pengendalian atau sistem pengontrolan (Wolfgang, 2002). Ditinjau dari segi peralatan dan instrumen yang digunakan, sistem kendali terdiri dari susunan komponen fisik yang digunakan untuk mengarahkan aliran energi ke proses agar dapat menghasil-kan prestasi yang diinginkan (Petruzella, 2004). Gambar 1. Elmen sistem kendali proses (Petruzella, 2004). Tujuan utama dari suatu sistem kendali proses adalah untuk mendapatkan optimasi berdasarkan fungsi dari sistem kendali proses itu sendiri, yaitu pengukuran (measurment), membandingkan (compareson), pencatatan, perhitungan (computation) dan perbaikan (correction). Dari blok diagram di atas: 1) Beban berupa sistem fisik yang akan dikendalikan (mekanis, elektris, termis, hidraulis atau pneumatis) 2) Controller merupakan peralatan/rangkaian untuk mengendalikan beban (sistem), biasanya dapat digabung dengan penguat 3) Respon adalah output yang diperoleh dari alat pencatat 441

4) Elemen umpan balik menunjukkan atau mengembalikan hasil pencatatan ke detector sehingga bisa dibandingkan terhadap harga yang diinginkan (distel) 5) Error detector adalah suatu alat pendeteksi kesalahan yang menunjukkan selisih antara input dan respons melalui umpan balik 2.2 Jaringan Saraf Listrik Pemrograman jaringan saraf listrik ini dapat membantu memvisualisasikan fungsi kerja rangkaian kontrol. Aplikasi ini dapat dijadikan alternatif untuk memperkenal cara kerja rangkaian kontrol listrik dengan sangat sederhana tanpa harus melakukan praktikum langsung. Program aplikasi saraf listrik me-nampilkan simulasi rangkaian kontrol proses industri dengan cara memasang gambar-gambar komponen/peralatan lisrik pada menu editor kemudian melakukan beberapa setting peralatan tambahan yang disediakan sebelum menjalankannya. Pemilihan dan pemakaian komponen aplikasi yang di-sediakan oleh program jaringan saraf listrik, tidak jauh berbeda dengan apa yang disediakan oleh Programmable Logic Controller (uamar, 2004). Secara visual, penggunaan komponen aplikasi dalam jaringan saraf listrik akan lebih memudahkan para penggunanya, termasuk mahasiswa yang akan mengujicobakan rangkaian kendali. Komponen aplikasi saraf lisrik dibagia ke dalam dua bagian, yaitu komponen input dan komponen output. Saklar NO/NC dan kontak NO/NC termasuk dalam kelompok komponen input, sedangkan lampu, kontaktor, kontak delay ON/OFF, speaker termasuk dalam kelompok komponen output. Closes (NC) berfungsi sebagai switch off rangkaian, puh button Normally Open (NO) berfungsi sebagai switch on rangkaian yang diserikan dengan kumparan operasi dari kontaktor magnet (K) dan kontak NC TOR dengan catu daya 1 fasa (R-S atau R-T atau S-T atau R-N), sedangkan kontak NO kontaktor magnet () dihubungkan parallel dengan push button NO yang berfungsi sebagai pengunci switch on tersebut. Sedangkan rangkaian pengawatan berupa gabungan rangkaian utama dengan rangkaian kontrol (rangkaian lengkap sistem kendali). Gambar 2. Rangkaian Seri 3. SIULASI VIRTUAL PRAKTIKU Input dan output di dalam rangkaian kontrol Saraf Listrik dapat di rangkaian dengan cara seri dan paralel. Dua atau lebih komponen listrik dapat dipasang secara seri apabila semua dipasang secara berurutan, seperti contoh pada Gambar 2 dan Gambar 3. 3.1 Rangkaian Kontrol Listrik Rangkaian utama merupakan gambaran rangkaian beban dan rangkaian kontak-kontak utama dari kontaktor (jika menggunakan kontaktor magnet), kontak-kontak dari circuit breaker (CB) serta komponen-komponen pengaman yang dihubungkan pada beban. Rangkaian control berupa rangkaian pengatur operasi kontaktor dan relay-relay atau pengaturan arus pengoperasian kumparan operasi kontaktor dan kumparan pengaktif relay-relay melalui kontak-kontak bantu dan kontakkontak relay yang dilengkapi dengan lampu-lampu tanda (indicator lamp). Pada gambar 5, push button Normally Gambar 3. Rangkaian Paralel Rangkaian ini dirakit dalam suatu panel kontrol atau lemari kontrol yang dibuat sesuai dengan standar. Gambar 5 adalah contoh dari rangkaian pengawatan yang menggabungkan rangkaian utama dan rangkaian 442

kontrol 4 untuk mengendalikan satu buah motor listrik induski 3 fasa. F A S A P b O f f dan pengoperasian motor lift, hoist, conveyor, mesin produksi sistem pengalengan minuman dan makanan dan sebagainya. Untuk mengendalikan satu buah motor listrik 3 fasa dari beberapa tempat dibutuhkan lebih dari satu buah push button NO yang saling dihubungkan seri dan push button NC yang saling dihubungkan parallel, seperti rangkaian kontrol pada gambar di bawah. P b O n N O R e la y Fasa On Netral 1 RELAY N C T O R 1 2 3 2 3 e K N E T R A L a b Gambar 4. Rangkaian Kontrol & Utama (Suhendar, 2005) Gambar 6. Rangkaian Pengendalian otor Listrik Dari 3 Tempat (suhendar, 2005) N P b O ff P b on 1 3 1 3 5 1 4 2 4 6 e Gambar 5. Rangkaian Pengawatan Kontrol otor Listrik Induksi 3 Fasa (Suhendar, 2005) 3.2 Pengendalian otor Listrik 3 Fasa Dari Beberapa Tempat Sistem kendali satu atau beberapa buah motor listrik 3 fasa dapat dilakukan dari stu atau beberapa tempat yang berbeda dan berjauhan. Sistem kendali seperti ini banyak digunakan di industri untuk pelayanan Gambar 7. Rangkaian Pengendalian otor Listrik Dari 3 Tempat dalam Saraf Listrik (Suhendar, 2005) 3.3 Rangkaian Berurutan Interlocking (On Ke Dan Ke On) Yang dimaksud rangkaian berurutan interlocking adalah operasi beberapa motor listrik secara bertahap, mulai dari operasi on motor pertama, kemudian motor kedua, motor ke tiga dan seterusnya. 443

F RST dari nilai torsi hubungan segitiga, arus asutnya turun menjadi 1/3-nya. Sehingga selama periode pengasutan, tegangan diturunkan sampai 58%-nya. K3 On K3 On On K3 N a b Gambar 9. Rangkaian Kontrol Pengendali 3 otor Listrik Berurutan dalam Saraf Listrik Gambar 8. Rangkaian Kontrol Pengendali 3 otor Listrik Berurutan Interlocking (Suhendar, 2005) Untuk mematikannya (sistem off) dapat dilakukan dengan menekan tombol off dimulai dari off motor ketiga. Jika 3 ditekan yang mati hanya motor ketiga saja. Pada rangkaian berurutan ini, untuk menghidupkan motor diawali dengan menghidupkan terlebih dahulu motor pertama kemudian kedua dan terakhir motor ketiga, sedangkan untuk mematikannya diawali dari motor ketiga kemudian kedua dan terakhir motor pertama. 3.4 Rangkaian Start/Delta otor Listrik 3F otor listrik induksi tiga fasa yang mempunyai kapasitas daya minimal 4 kw sampai dengan 6 kw harus diasut pada saat motor tersebut mulai dijalankan (distart). Salah satu cara untuk mengasut motor listrik induski tiga fasa yaitu dengan system saklar bintang/ segitiga. Pengasutan motor dengan metode ini dapat dilakukan secara manual menggunakan saklat TPDT atau Cam Switch atau secara otomatis menggunakan bantuan kontaktor magnet. Pada awal pengorasiannya, motor dihubungkan bintang dan beberapa detik kemudian motor dihubungkan segitiga untuk operasi nominal (running). Kapasitas tegangan motor pada saat beroperasi bintang sebesar 1/ 3 kali tegangan jaringan atau tegangan antar fasa dan membangkitkan 1/3 torsi Pengendalian untuk mengasut motor listrik secara bintang segitiga dapat dilakukan dengan menggunakan dua atau tiga buah kontaktor sebagai kontrolnya. Jika digunakan dua buah kontaktor magnet maka masingmasing kontaktor ( dan ) akan bekerja dalam rangkaian yang berbeda. Kontaktor kedua akan bekerja terlebih dahulu yang mengendalikan motor dalam operasi bintang sedangkan selang beberapa detik setelah penurunan arus asut (kira-kira 2 sampai dengan 5 detik), kontaktor kedua mulai beroperasi nominal (running) dalam rangkaian segitiga. Jika digunakan tiga buah kontaktor magnet maka kontaktor ( dan K3) akan bekerja bersamaan untuk mengoperasikan motor dalam rangkaian bintang dan setelah arus asutnya mengalami penurunan baru kontaktor dan yang akan bekerja untuk mengendalikan motor dalam operasi segitiga. Kedua cara penggunaan dua atau tiga buah kontaktor magnet perlu diperhatikan bahwa pada saat motor sedang beroperasi dalam rangkaian bintang, maka kontaktor jika menggunakan dua buah kontaktor dan jika menggunakan tiga buah kontaktor tidak boleh dapat dihidupkan sampai arus asutnya mengalami penurunan dalam waktu yang telah ditentukan. Untuk mengantisipasi keadaan tersebut dapat dibuat rangkaian pengendali yang saling mengunci (interlocking). Di bawah ini digambarkan dengan jelas perbedaan rangkaian pengendali bintang-segitiga antara yang 444

menggunakan dua buah kontaktor dengan yang menggunakan tiga buah kontaktor. F On N NC a On b Gambar 10. Rangkaian Star/Delta otor Listrik enggunakan 3.6 Penggunaan Timer Dalam Rangkaian embalik Putaran Timer juga dapat diterapkan dalam system pengendalian arah putaran motor listrik tiga fasa. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kerusakan pada lilitan motor sebagai akibat dari operasi mendadak dari putaran dengan arah yang berlawanan. Perpindahan operasi dari arah maju (forward) ke putaran mundur Reverse) tidak boleh dilakukan secara langsung atau mendadak tetapi harus ada selang waktu beberapa detik atau beberapa menit. Seperti pada rangkaian kontrol onvensional di bawah ini, motor listrik tiga fasa akan beroperasi forward (misalnya) dengan dikendalikan oleh kontaktor, setelah beberapa detik atau beberapa menit sesuai dengan waktu yang kita setting melalui TDR, motor akan berhenti sejenak secara otomatis sampai beberapa waktu kemudian motor akan beroperasi kembali dengan arah putaran yang berbeda dengan waktu pengendalian dilakukan TDR kedua. F 2 Kontaktor [5] On d1 d2 d2 d1 d2 d1 a b Gambar 11. Rangkaian Star/Delta otor Listrik 2 Kontaktor dalam Saraf Listrik Gambar 12. embalik Arah Putaran otor Listrik enggunakan Timer (Suhendar, 2005) 3.5 445

DAFTAR PUSTAKA Link, Wolfgang, 2002, Pengukuran, Pengendalian, dan Pengaturan dengan PC (Praktikum Otomasi dengan Pengaturan Numerik), Elex edia Komputindo Jakarta uamar, Ahmad, 2004, Sistem Kontrol I/O dan Kontrol Suara, Andi Yogyakarta Petruzela, FD., 2004, Industrial Electronic, Prentice- Hall. Inc. Nunamaker, Jay F, et. all, 2002, System Development in Information System Research, Journal of management Information Systems/Winter 1990-91, Vol. 7, No. 3, pp. 89-106 Suhendar, 2005, Programmable Logic Control Dalam Dasar-Dasar Sistem Kendali otor-otor Listrik Induksi, Graha Ilmu Yogyakarta. Gambar 13. embalik Arah Putaran enggunakan Timer Dalam Saraf Listrik 4. KESIPULAN Pengunaan pemrograman jaringan saraf listrik sebagai media bantu pembelajaran praktikum Sistem Kendali Proses memberikan beberapa pengaruh terhadap kelancaran dan peningkatan pemahaman mahasiswa, diantaranya: 1) Waktu pelaksanaan praktek menjadi lebih efektif dan biaya lebih efisien sehingga membuka peluang secara terbuka kepada mahasiswa untuk mengulang dan berlatih mempraktekkan setiap job yang ada dalam modul praktek 2) Pemrograman jaringan saraf listrik mampu memberikan daya tarik kepada mahasiswa karena model dan media belajar yang ditawarkan sangat menarik Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan membuat rancang bangun teknik antarmuka yang dapat menghubungkan antara sistem jaringan saraf listrik dengan modul-modul hardware praktikum sistem kendali proses dan penggunaan motor-motor listrik. 446