Peranan Sektor Agroindustri Dalam Pembangunan Nasional Oleh: Iis Turniasih *), Nia Kania Dewi **)

dokumen-dokumen yang mirip
1. PENDAHULUAN Latar Belakang

Hermanto (1993 ; 4), menyebutkan bahwa pembangunan pertanian termasuk didalamnya tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di era otonomi daerah menghadapi berbagai

I. PENDAHULUAN. (agribisnis) terdiri dari kelompok kegiatan usahatani pertanian yang disebut

3 KERANGKA PEMIKIRAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Karya Tulis INKUBATOR BISNIS. Murbanto Sinaga DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2001

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam. secara langsung maupun secara tidak langsung dalam pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Iklim yang bervariasi serta lahan yang subur menjadikan Indonesia kaya akan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANDRI HELMI M, SE., MM. SISTEM EKONOMI INDONESIA

5Kebijakan Terpadu. Perkembangan perekonomian Indonesia secara sektoral menunjukkan. Pengembangan Agribisnis. Pengertian Agribisnis

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan atas sumber daya

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengembangan Wilayah

I. PENDAHULUAN. Pertanian adalah seluruh kegiatan yang meliputi hulu sampai hilir yaitu,

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

2. AGROINDUSTRI KOMODITAS UNGGULAN

KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Otonomi Daerah dengan sistem desentralisasi diimplementasikan di

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Topik: : VISI PERTANIAN ABAD 21 (PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI) menjelaskan Visi Pertanian Abad 21

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur

I. PENDAHULUAN. terjadinya krisis moneter, yaitu tahun 1996, sumbangan industri non-migas

AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Rencana Umum Penanaman Modal Aceh

PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN SENTRA PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting bagi

I. PENDAHULUAN. pembangunan nasional, baik berupa sumbangan langsung seperti peningkatan

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PERMEN-KP/2013 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYULUHAN PERIKANAN

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

URAIAN RUPMD BAB I PENDAHULUAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

6. ANALISIS DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN Kebijakan di dalam pengembangan UKM

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banjar

PENGANTAR. Ir. Suprapti

BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya hidup dari

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan usaha yang meliputi perubahan pada berbagai aspek

PERATURAN MENTERI PERTANIAN. NOMOR : 49/Permentan/OT.140/10/2009 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2002 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi yang penting. Keberadaannya yang sebagian besar di daerah

I. PENDAHULUAN. tinggi secara langsung dalam pemasaran barang dan jasa, baik di pasar domestik

I. PENDAHULUAN. orang pada tahun (Daryanto 2010). Daryanto (2009) mengatakan

PERANAN SEKTOR PERTANIAN KHUSUSNYA JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN JENEPONTO Oleh : Muhammad Anshar

I. PENDAHULUAN. Telah menjadi kesepakatan nasional dalam pembangunan ekonomi di daerah baik tingkat

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

Pembangunan Bambu di Kabupaten Bangli

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN DAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KONSEP MINAPOLITAN DI INDONESIA. Oleh: Dr. Sunoto, MES

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

3. Pola hubungan spasial intra-interregional di Kapet Bima dapat diamati dari pergerakan arus barang dan penduduk antar wilayah, yakni dengan

INDIKATOR KINERJA MINAPOLITAN, INDUSTRIALISASI KP DAN BLUE ECONOMY SUNOTO, MES, PHD PENASEHAT MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN BATAM, 22 SEPTEMBER 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan sebuah negara agraris yang artinya sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam konteks desentralisasi ekonomi maka setiap daerah harus kreatif,

BAB IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional merupakan cerminan keberhasilan pembangunan. perlu dilaksanakan demi kehidupan manusia yang layak.

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini dan (4) menjadi basis

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara

ARAHAN PENGEMBANGAN PERWILAYAHAN KEGIATAN AGRIBISNIS DI KABUPATEN GROBOGAN TUGAS AKHIR. Oleh : NURUL KAMILIA L2D

PROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA

I. PENDAHULUAN. A. Maksud dan Tujuan

PENGEMBANGAN UMKM UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu hal yang cukup penting dalam mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Kunjungan Kerja ke PT. Wilmar Nabati Indonesia Gresik, 17 April 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Panjang tahun merupakan kelanjutan

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN DAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

Analisis Isu-Isu Strategis

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DALAM KONSEP MINAPOLITAN

Tabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn)

I. PENDAHULUAN. hambatan lain, yang di masa lalu membatasi perdagangan internasional, akan

I. PENDAHULUAN. sektor pertanian, salah satu sub sektor dari sektor pertanian adalah sektor

BAB I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan. kapita tersebut haruslah terus berlangsung dalam jangka panjang

I PENDAHULUAN. (bisnis) di bidang pertanian (dalam arti luas) dan bidang-bidang yang berkaitan

1. PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Hal ini terlihat dari beberapa peranan sektor pertanian

VISI, MISI DAN PORGRAM VISI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

Peranan Sektor Agroindustri Dalam Pembangunan Nasional Oleh: Iis Turniasih *), Nia Kania Dewi **) Abstrak Kultur masyarakat Indonesia adalah petani. Akan tetapi, pertumbuhan dan perkembangannya hingga saat ini belum mampu menjadi sektor andalan dalam perekonomian negara. Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya tersebut. Salah satu alternatif pemecahan masalah tersebut adalah dengan mengembangkan sektor pertanian melalui agroindustri. Manajemen industri dalam sektor pertanian sangat diharapkan sebagai upaya percepatan sehingga sektor ini dapat menjadi andalan pendapatan negara, dan yang terpenting adalah mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Kata kunci: agroindusutri, pertanian. *) Iis Turniasih, S.Pd adalah guru Geografi SMA Negeri 22 Bandung. **) Nia Kania Dewi, S.Pd adalah guru IPS SMP Negeri 36 Bandung

1. Pendahuluan Indonesia adalah negara kepulauan yang mempunyai wilayah daratan yang luas, sehingga sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Potensi ini perlu dikembangkan dengan menjadikan hasil pertanian dijadikan komoditi ekspor dan sumber bagi pembangunan bangsa Indonesia. Sesuai dengan modal dasar yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, alternatif yang sangat potensial untuk dikembangkan dalam menghadapi arus globalisasi dan regeonalisasi ekonomi tersebut adalah sektor industri yang mempunyai kaitan langsung dengan sektor pertanian (agroindustri). Sektor agroindustri sekarang ini sedang mendapat perhatian besar dari khalayak dan pemerintah untuk dapat di kembangkan sebagai modal pembangunan yang diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pelaksanaan pembangunan. Dalam pembahasan modal pembangunan nasional ini membatasi tentang peranan sektor agroindustri dalam pembangunan nasional terutama pembangunan dalam sektor pertanian agar masyarakat lebih mengenal dan mampu mengembangkan sektor agroindustri tersebut. 2. Pengertian Agroindustri Agroindustri adalah pengolahan hasil pertanian dengan mengoptimalkan lahan pertanian sebagai sumber agrobisnis. Menurut Soekartawi (1991) ada enam subsistem dari agrobisnis, yaitu : a) Penyediaan sarana produksi dan peralatan b) Usaha tani c) Pengolahan hasil (agroindustri) d) Pemasaran e) Sarana f) Pembinaan Keenam subsistem agrobisnis ini perlu dikembangkan karena sangat menunjang dalam melaksanaan pembangunan. Agroindustri merupakan fase pertumbuhan setelah pembangunan pertanian, tetapi

sebelum pembangunan tersebut memulai ke tahapan pembangunan industri. Agroindustri dapat dibedakan menjadi : a) Agroindustri adalah industri yang berbahan baku utama dari produk pertanian. b) Agroindustri adalah suatu tahapan pembangunan sebagai kelanjutan dari pembangunan pertanian, tetapi sebelum mencapai tahapan pembangunan industri. 3. Visi Pembangunan Agroindustri Visi dari pembangunan agroindustri, khususnya di negara yang sedang berkembang sepertihalnya negara Indonesia adalah sebagai berikut : a) Agroindustri yang tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan b) Mampu berkompetisi c) Mampu merespon dinamikan perubahan pasar dan pesaing, baik dipasaran domistik maupun pasaran internasional d) Mampu meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional e) Mampu ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat Oleh karena itu untuk mencapai visi tersebut maka dapat dilakukan dengan cara berikut: a) Melakukan penyesuaian terhadap perubahan global b) Meningkatkan pertumbuhan melalui inovasi, investasi dan perdagangan c) Menghilangkan faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan d) Meningkatkan efisiensi di semua sektor e) Meningkatkan kualitas manajerial f) Meningkatkan kemandirian agar tidak tergantung pada fasilitas pemerintah Untuk dapat mencapai visi tersebut dengan melakukan tindakantindakan yang berhubungan dengan pencapaian visi ini, maka disarankan

agar menerapkan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan, agar pembangunan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. 4. Peranan Agroindustri Agroindustri sebagai salah satu sektor yang mampu meningkatkan pendapatan para pelaku agrobisnis, mampu meningkatkan perolehan devisa dan mampu mendorong munculnya industri baru yang lain. Sehingga agroindustri merupakan salah satu hal yang mampu meningkatkan pembangunan nasional. Pengembangan agroindustri merupakan suatu upaya yang sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggap dapat membantu pembangunan sektor ekonomi dan kesejahteraan dari masyarakat seperti : a) Menarik dan mendorong munculnya industri baru di sektor pertanian b) Meningkatkan penerimaan devisa c) Menciptakan lapangan kerja d) Memperbaiki pembagian pendapatan e) Menciptakan sektor pertanian yang tangguh dan unggul Sebagai motor penggerak pembangunan pertanian, agrobisnis dan agroindustri akan memainkan peranan penting dalam kegiatan pembangunan, baik dalam sasaran pemerataan pembangunan, pertimbuhan ekonomi dan stabilitas nasional. Dengan melihat dan tanggap terhadap potensi yang ada, diharapkan pelaku bisnis dapat melihat peluang yang tinggi dan kesempatan yang besar untuk meningkatkan dan melaksanakan pembangunan dalam pertanian di Indonesia yang menjadi komoditas eksport. Mengingat jenis industri pertanian yang dapat dikembangkan di pedesaan memiliki peluang yang besar, maka perlu diprioritaskan pertumbuhan agroindustri yang mampu menangkap efek ganda yang tinggi, baik bagi pembangunan nasional maupun pembangunan ekonomi daerah pada umumnya, khususnya pembangunan perekonomian masayarakat pedesaan. Berbagai peluang yang ada untuk menumbuhkan

wawasan agrobisnis dan agroindustri di pedesaan ini antara lain mencakup berbagai aspek, seperti: lingkungan strategis, permintaan, sumber daya, dan teknologi. Untuk itu semua tentunya tidak terlepas betapa besarnya peranan swasta, khususnya perbankkan sebagai sumber permodalan dalam pembangunan agroindustri. Bangsa Indonesia masih akin tetap bergantung pada agroindustri, miscount bukan menjadikannya sebagai sumber devisa utama. Bidang ini harus mendapat perhatian bersama, karena meupakan hal sangat utama. Agroindustri dapat kita kembangkan dengan menggunakan teknologi canggih yang sejajar dengan pengembangan sumber daya manusianya. Negara Indonesia harus mampu meningkatkan agraindustri tersebut karena secara alamiah sangat potensial dengan keadaan alam yang dimilikinya. Karena itu, perlu meningkatkan efesiensi dan produktivitas pertanian dengan memanfaatkan ilmu dan teknologi seoptimal mungkin untuk dapat menunjang pelaksanaan pembangunan tersebut. 5. Konsep dan Cakupan Agroindustri Serta Prospeknya Agroindustri adalah kegiatan lintas disiplin yang memanfaatkan pertanian sebagai sumber daya alam untuk kegiatan industri yang mencakup : a) Industri peralatan dan mesin pertanian b) Industri pengolahan hasil pertanian c) Industri jasa sektor pertanian Prospek agroindustri dan bisnis ini diperkirakan akin mendominasi perkembangan sektor industri di Indonesia, termasuk hasil eksport industrinya. Apaun yang menjadi pilihan industri di masa depan sebagai andalan, adanya kebijakan yang mencakup broad spectrum ragam industri yang memiliki potensi eksport non migas, ataupun penentu industri andalan dengan produk andalan. Jalur agroindustri tidak banyak menghadapi saingan untuk tropicalculture. Karena semua level teknologi dapat diterapkan dalam pengolahan hasil pertanian, bahkan nuklir pun

dapat dipakai dalam pengawetan bahan makanan, begitupun dengan biotek dapat mencakup didalamnya. Dalam hal ini ada beberapa faktor pendukung yang perlu diperhatikan, seperti: bahan baku, teknologi, sarana, peralatan, dana, investasi, pasar, dan sumber daya manusia. Bahkan dalam GBHN telah mengamanatkan tentang perlunya pengembangan industri pengolahan (agroindustri) menajadikan salah satu prioritas dalam Pembangunan Nasional di dalam sektor pertanian. Permasalahan dalam pengembangan agroibisnis dan agroindustri adalah lemahnya keterkaitan antara subsistem di dalam agrobisnis, yaitu distribusi dan penyediaan faktor produksi, proses produksi pertanian, pengolahan dan pemasaran. Dukungan dalam bentuk sarana dan prasarana fisik serta ekonomi perlu ditingkatkan dan diperluas, sedang keterpaduan perencanaan dan pelaksanaannya harus terus ditingkatkan. Kualitas sumber daya manusia khususnya dipedesaan yang jumlahnya terbatas memerlukan adanya pelatihan profesionalisme usaha dan pendidikan manajemen serta peranan lembaga finansial yang mendukung pengembangan agrobisnis perlu segera ditingkatkan, Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak diragukan lagi, sangat diperlukan dalam pengembangan agrobisnis yang terpadu dan berkelanjutan. Dalam hal ini maka ilmu pengetahuan dan teknologi perlu diarahkan pada penemuan dan rekayasa teknologi yang bisa diterpkan dalam pengembangan agrobisnis dan agroindustri. Beberapa permasalahan agroindustri tersebut, khususnya adalah permasalahan yang ada di dalam negeri, seperti : a) Kurang tersedianya bahan baku yang cukup dan continue b) Kurang nyatanya peranan agroindustri di pedesaan karena masih berkonsentrasi pada agroindustri di perkotaan c) Kurangnya konsisten kebijakan pemerintah terhadap agroindustri d) Kurangnya fasilitas permodalan (kredit), walaupun ada, prosedur yang digunakan terlalu berbelit dan sangat mempersulit peminjam e) Keterbatasan pasar

f) Lemahnya infrastruktur g) Kurangnya perhatian terhadap penelitian dan pengembangan h) Lemahnya keterkaitan industri hulu dan hilir i) Kualitas produksi dan prosessing yang belum mampu bersaing j) Lemahnya enterpreneurship 6. Prioritas Solusi Adapun yang menjadi prioritas solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas, diantaranya adalah : a) Identifikasi kebutuhan tenaga, yang meliputi bidang keahlian, skala usaha, dan jenis kelembagaan usaha yang mengacu pada tahapan perencanaan, baik untuk jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka pangjang b) Diperlukan koordinasi antara pemakai (swasta, koperasi, dan pemerintah) dengan lembanga pendidikan dan elatihan dalam rangka ketenagaan agroindustri c) Reorientasi wawasan dan arah pengembangan ketanagaan, mengacu kepada penciptaan lapangan kerja. Untuk itu kurikulum dalam pendidikan dan pelatihan harus menampung kebutuhan terjadinya tranformasi sektor usaha dari tradisional yang berorientasi produk bahan mentah ke sektor modern dengan pemberian nilai tambah sekaligus memperluas kesempatan kerja yang didukung oleh tenaga kerja yang terampil, baik teknis, manajerial, maupun sosialnya. 7. Penutup Indonesia sebagai negara agraris sangat potensial untuk mengembangan pembangunan disektor pertanian yang dapat menunjang sektor ekonomi dan sosial yang dapat menciptakan lapangan kerja baru. Salah satu yang dijadikan sebagai sasaran dalam GBHN adalah dengan mengembangkan agrobisnis dan agroindustri sebagai penghasil devisa

negara yang mempunyai kemampuan untuk meningkatkan komoditi eksport dan dapat bersaing dalam pasar internasional. Untuk dapat menciptakan tujuan tersebut diatas, maka perlu kiranya adanya dukungan dari semua pihak, baik itu swasta, koperasi, maupun pemerintahan dan lembaga atau instansi terkait yang dianggap mampu meningkatkan peran dan fungsinya dalam meningkatkan pembangunan dibidang pertanian tersebut. Permasalahan yang dihadapi harus dapat diatasi dan diberikan solusinya, sehingga apa yang menjadi target dalam mencapaian tujuan nasional bangsa Indonesia dapat terwujud, yang diantaranya adalah dengan berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Upaya tersebut memang tidak mudah, oleh karenanya diperlukan pelaksanaan dengan penuh rencana, terprogram, berkelanjutan, merata, keseriusan dan terus menerus. Dukungan sumber daya alam yang sangat potensial perlu diikuti dengan peningkatan sumber daya manusianya, karena manusia adalah pelaksana dalam pembangunan. Sehingga dibutuhkan sumber daya manusia yang potensia, kreatif, dan inovatif untuk terlibata dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Apabila hal-hal tersebut sudah dijalankan dengan baik, maka apa yang menjadi visi dari pembangunan agroindustri yang sangat mendukung pada pembangunan ekonomi dan sosial akan dapat terwujud dengan baik. Daftar Pustaka Biro Pusat Statistik, 2000, Sensus Pertanian. Tani Lestari, 1998, Aneka Ragam Hayati: Kekayaan dan Kekuatan Petani, dalam Media Komunikasi-Informasi dan Motivasi Petani dan Nelayan Lestari. No. 3 Th. VI Oktober. Pusat Penelitian Pembangunan Pedesaan dan Kawasan UGM, 1998, Kajian Pembangunan Pertanian Abad ke-21 Sistem Pertanian Berkebudayaan industri dan Strategi Operasional Repelita VII, Yogyakarta.