BAB I PENDAHULUAN. Motivasi merupakan salah satu kegiatan berbahasa tulis yang bersifat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang diberikan mulai SD/MI hingga SMA/MA. IPS mengkaji tentang. materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Melalui pembelajaran

balik antara guru dan siswa dalam suatu situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam menyampaikan pembelajaran dituntut untuk mampu menciptakan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK

2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DENGAN MEDIA KARTU PELENGKAP DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERITA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan pesan,

BAB I PENDAHULUAN. saling terkait sehingga dapat membuahkan hasil belajar yang optimal. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di sekolah mempunyai tujuan untuk mengubah siswa agar

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. membosankan dan tidak menarik. Salah satu faktor yang mempengaruhi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di sekolah dasar bertujuan memberikan bekal

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan dapat dicapai dengan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. didik lebih memfokuskan pada teori sastra karena tujuan pembelajaran sastra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan dan

BAB I PENDAHULUAN. moral akan mempengaruhi masa depan bangsa. 1. lemahnya proses pembelajaran. Selama ini pendidikan hanya

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbahasa meliputi empat aspek dasar, yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. pendidikan menengah, beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. keindahan bahasa Indonesia yang sederhana baik lisan maupun tulisan. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. didukung oleh keterampilan menyimak, membaca dan berbicara. membuat parafrasa lisan dalam kontek bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. semua jenjang pendidikan, termasuk sekolah dasar. Oleh karena itu, Bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. pada rumpun ilmu dimana obyeknya merupakan benda-benda alam dengan

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya suatu hal (peristiwa, kejadian). Dalam dunia anak-anak usia

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Hal semacam itulah yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses Belajar Mengajar merupakan interaksi edukatif yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. situasi kelas yang termotivasi menurut Brown(1994) pengajar hendaknya

BAB I PENDAHULUAN. Jawa. Bahasa Jawa dalam pembelajaran di SD dimasukkan ke dalam muatan lokal

BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Fungsi pendidikan adalah menyiapkan peserta didik. Menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN. identik dengan istilah Sosial Studies. 1 IPS juga merupakan perpaduan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

memiliki tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah yakni siswa terampil berbahasa. Keterampilan berbahasa diajarkan kepada siswa agar mampu

BAB I PENDAHULUAN. belajar siswa. Hasil belajar siswa dapat ditingkatkan apabila pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut. Upaya peningkatan kualitas manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

BAB I PENDAHULUAN. dari seluruh rakyat Indonesia, baik dari pemerhati pendidikan, birokrasi

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI

I. PENDAHULUAN. Globalisasi seperti saat ini menimbulkan persaingan di berbagai bidang kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian baik jasmani maupun rohani ke arah yang lebih baik dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional adalah. pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam upaya pembentukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran menurut bahasa adalah proses, cara menjadikan orang

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan lingkungannya. Di samping itu siswa dibimbing untuk

PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING INDEX CARD MATCH

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. menerapkan model pembelajaran kooperatif struktural tipe mind mapping

BAB 1 PENDAHULUAN. Materi dalam pembelajaran IPS mengandung konsep-konsep yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan produktif dapat turut tertingkatkan pada tahap-tahap

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan penerus. Pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1 Pendidikan Biologi. Diajukan oleh :

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tercapai. Dengan adanya tujuan tersebut, maka mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. harus dapat memberi dan memfasilitasi bagi tumbuh dan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Untuk itu guru harus menata kegiatan. sesuai dengan situasi dilingkungan siswa itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. juga belajar diluar kelas supaya siswa itu tidak merasa bosan, misalnya saja siswa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan belajar mengajar yang terjadi, guru selalu memiliki

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran adalah suatu proses yang tidak hanya sekedar menyerap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesalahan yang dibuat siswa pada saat mengerjakan ulangan harian dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar IPS Siswa Sebelum Tindakan

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa dipisahkan, sebab siswa melakukan kegiatan belajar karena guru

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu proses yang mengubah kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Undang-Undang Sistem Pendidikan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil simpulan sebagai berikut ini.

I. PENDAHULUAN. siswa secara fisik dan emosional dimana siswa diberi tugas untuk kemudian

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidup dan selalu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (SGD) PADA SISWA KELAS VII

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam diri siswa. Orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang penting dipelajari termasuk di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan

BAB I PENDAHULUAN. konkret; sejak bayi seorang anak yang hidup di lingkungan serigala, maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan pelajaran yang wajib di

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggabungkan penelitian kualitatif dan metode

BAB I PENDAHULUAN. mengesankan. Aktivitas belajar dapat merangsang siswa terlibat secara aktif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MEMINDAI MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SISWA KELAS IX MTs NEGERI 1 PALEMBANG

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Motivasi merupakan salah satu kegiatan berbahasa tulis yang bersifat reseptif. Disebut reseptif karena dengan membaca, seseorang akan dapat memperoleh informasi, memperoleh ilmu, dan pengetahuan serta pengalamanpengalaman baru. Semua yang diperoleh melalui bacaan itu akan memungkinkan orang tersebut dapat mempertinggi daya pikir, mempertajam pandangan, dan memperluas wawasan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kegiatan membaca merupakan kegiatan yang sangat diperlukan oleh siapapun yang ingin maju dan meningkatkan diri. Oleh karena itu, membaca merupakan salah satu kebutuhan manusia di zaman teknologi informasi ini. Atas dasar itu, membaca termasuk ke dalam salah satu aspek keterampilan berbahasa yang diajarkan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. 1 Motivasi sebagai stimulus di dalam diri seseorang atau kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu demi tercapainya suatu tujuan. Sedangkan motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri anak yang mampu menimbulkan kesemangatan atau kegairahan belajar. Siswa yang tidak memiliki motivasi belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Dan belajar akan terwujud apabila ada motivasi belajar dari dalam diri siswa, selain motivasi belajar dari dalam 1 Mohd. Harun, Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Aceh: ERA, 2007), 133.

2 siswa, motivasi belajar dari luar diri siswa juga perlu di bangkitkan oleh guru dengan cara menginformasikan tujuan pembelajaran, memberi dorongan, memberi rangsangan, mengevaluasi dan umpan balik, selain itu guru juga harus mampu membangkitkan ingatan siswa terhadap materi pelajaran yang telah di ajarkan. Keterampilan membaca pada umumnya diperoleh dengan cara mempelajarinya di sekolah. Khusus untuk sekolah dasar (SD) kelas awal, kegiatan membaca diarahkan agar siswa mampu memahami dan melafalkan kalimat. Untuk mencapai maksud tersebut, guru dituntut untuk mampu membantu siswa mengembangkan kemampuan membaca mereka. Tugas utama guru yang utama adalah menggabungkan dasar-dasar kemampuan membca yang sangat diperlukan siswa agar mereka dapat mengikuti proses pembelajaran selanjutnya. Pembelajaran membaca di SD mempunyai peranan penting dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Melalui pembelajaran membaca, guru dapat mengembangkan nilai-nilai moral, kemampuan bernalar, dan kreatifitas anak didik. Kemampuan membaca selalu ada dalam setiap tema pembelajaran. Hal tersebut menunjukkan pentingnya penguasaan kemampuan membaca, karena kemampuan membaca merupakan salah satu standar kemampuan berbahasa dan sastra indonesia yang harus dicapai dalam jenjang pendidikan, termasuk di jenjang sekolah dasar. Kemampuan membaca menjadi dasar yang utama tidak hanya bagi pengajaran bahasa itu sendiri, tetapi juga bagi pengajaran mata pelajaran yang lain.

3 Tujuan akhir membaca adalah memahami isi bacaan, tetapi kenyataan yang ada belum semua siswa dapat mencapai tujuan tersebut. Banyak anak yang dapat membaca lancar suatu bahan bacaan tetapi tidak memahami isi bahan bacaan tersebut. Membaca pemahaman merupakan salah satu aspek kemampuan berbahasa yang harus dikuasi oleh siswa sekolah dasar terutama pada kelas lanjut. Melalui kegiatan ini siswa dapat memperoleh informasi secara aktif reseptif. Masalah keterampilan memahami isi bacaan juga terjadi di MI Roudlotul Banat Sepanjang Sidoarjo. Berdasarkan hasil wawancara dengan wali kelas V, banyak siswa kelas V yang masih belum bisa memahami isi bacaan dengan benar. Masalah tersebut dibuktikan dengan hasil memahami siswa kelas V ketika guru memberikan tugas untuk memahami isi bacaan, masih banyak yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Data yang didapatkan menunjukkan terdapat 7 anak mampu memahami isi bacaan dengan menyebutkan tokoh cerita dengan benar, tema cerita dengan tepat, latar dalam cerita dengan benar, dan amanat dalam cerita sesuai. Sehingga mereka mendapat nilai diatas KKM dengan rata-rata nilai 80,5. Adapun 11 anak mendapatkan nilai dibawah KKM yaitu dengan rata-rata nilai 57 karena mereka memahami isi bacaan dengan menyebutkan tokoh cerita yang kurang benar, tema cerita kurang tepat, latar cerita kurang benar, dan amanat dalam cerita kurang sesuai. 2 2 Data hasil nilai tugas memahami bacaan siswa kelas V MI Roudlotul Banat Sepanjand Sidoarjo.

4 Berdasarkan analisis peneliti terhadap nilai evaluasi hasil belajar siswa membaca pemahaman pada mata pelajaran bahasa indonesia kelas V MI Roudlotul Banat, masalah mendasar disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor guru maupun dari siswa sendiri. Faktor-faktor tersebut misalnya, metode dan metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih konvensional, guru hanya memberikan bahan bacaan kemudian menugaskan siswa untuk membaca dalam hati kemudian mengerjakan tugas yang telah diberikan, hal ini diberikan secara berulang-ulang dalam setiap pembelajaran membaca, sehingga siswa kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu minat baca siswa rendah, bahkan cenderung ramai tidak disiplin. Sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V MI Roudlotul Banat Sepanjang Sidoarjo dapat dilakukan dengan menggunakan metode Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC). Hal ini dikarenakan metode Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) merupakan salah satu metode yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak terutama dalam membaca pemahaman. Metode ini bersifat kooperatif sehingga dapat meningkatkan kerjasama antar siswa, semua siswa dibimbing dan diarahkan untuk aktif dan kreatif sehingga waktu pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Hasil penelitian tentang pembelajaran struktur cerita mengidentifikasikan bahwa CIRC bisa meningkatkan hasil belajar siswa yang rendah. Disamping itu, berdasarkan pada beberapa hasil penelitian, siswa juga bisa membuat dan menjelaskan prediksi tentang bagaimana masalah bisa diselesaikan dan

5 meringkaskan unsur-unsur utama suatu cerita kepada unsur cerita yang lain. Kedua kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa. Adanya kejenuhan siswa dalam pembelajaran yang diberikan membuat motivasi belajar siswa berkurang karena siswa merasa bosan dengan pembelajaran yang diberikan. Hal ini menjadikan peneliti mencoba menerapkan suatu strategi Crossword Puzzle untuk membuat motivasi siswa menjadi lebih menigkat. Strategi pembelajaran ini dapat mengkondisikan siswa untuk terbiasa menemukan, mencari, mendiskusikan sesuatu yang berkaitan dengan pengajaran. Dalam strategi pembelajaran crossword puzzle siswa lebih aktif dalam memecahkan masalah sedang guru berperan sebagai pembimbing atau memberikan petunjuk cara memecahkan masalah itu. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti akan melakukan penelitian tentang Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Strategi Crossword Puzzle Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas V MINU Miftahul Huda Gresik. Strategi Crossword Puzzle termasuk salah satu strategi pembelajaran yang membuat siswa akan mempelajari sesuatu yang rumit serta siswa akan berpikir bagaimana metode crossword puzzle (teka-teki silang) ini dapat terjawab dengan benar dan tepat. Hasil dari penelitian-penelitian terdahulu antara lain: Pertama, penelitian dari Dini Rialistya dengan judul Peningkatan Prestasi Pembelajaran IPS kelas IV MI Sukerojo 02 Kecamatan Suruh

6 Kabupaten Semarang dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle. Dalam penelitian ini, materi yang diambil adalah komponen-komponen pada peta. Pada kegiatan awal pembelajaran, peneliti yang juga bertindak sebagai guru menjelaskan tentang bagaimana proses pembelajaran dengan strategi crossword puzzle (teka-teki silang. Pada kegiatan inti, peneliti menggunakan media gambar berupa peta. Untuk menjelaskan komponen-komponen yang ada dalam peta. Pada kegiatan akhir, peneliti memberi evaluasi berupa test tulis. Tes tulis yang diberikan peneliti berupa soal Crossword Puzzle (teka-teki silang) pada masing-masing siswa untuk mengetahui peningkatan prestasi yang dicapai oleh siswa. Pada penelitian ini, disimpulkan bahwa strategi pembelajaran Crossword Puzzle dapat meningkatkan prestasi pembelajaran IPS pokok bahasan peta pada siswa kelas IV MI Sukorejo 02 Kec. Suruh, Kab. Semarang. Hal ini dibuktikan dari hasil rekapitulasinilai siswa kelas IV MI Sukorejo 02 Kec. Suruh, Kab. Semarang, yang mencapai KKM dari siklus I yaitu 36,4%. Siklus II 63,6% sampai 100% pada siklus III. 3 Kedua, penelitian dari Lu luk Il Jannah yang berjudul Peningkatan hasil Belajar IPS Materi PeranAnggota Keluarga Dengan Strategi Crossword Puzzle Pada Siswa Kelas II MI Roudlotul Ulum Sidoarjo. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II MI Roudlotul Ulum Sidoarjo sebanyak 19 siswa. Adapun hasil dari penelitian ini adalah pada siklus I diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar secara klasikal yaitu 13 orang siswa 3 Dini Rialistya, Peningkatan Prestasi Pembelajaran IPS kelas IV MI Sukerojo 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, (Semarang:2010)

7 (68%) yang mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 84. Sedangkan pada siklus II diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar secara klasikal sebanyak 18 orang siswa (95%) yang mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 88. Dengan demikian maka dapat dikatakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi Crossword Puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II MI Roudlotul Ulum Sidoarjo pada mata pelajaran IPS. 4 Ketiga,penelitian yang dilakukan oleh Lyna Rosyidah yang berjudul Pengaruh Metode Crossword Puzzle Terhadap Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Kelas V Di MIN Sucenjuru Tengah Bayan Purworejo. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V MIN Sucenjuru Tengah Bayan sebanyak 27 orang siswa. Adapun hasil dari penelitian ini adalah pada siklus I diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar secara klasikal yaitu 16 orang siswa (59%) yang mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 67. Sedangkan pada siklus II diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar secara klasikal sebanyak 26 orang siswa (96%) yang mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 82,2. Dengan demikian maka dapat dikatakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi Crossword Puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II MI Roudlotul Ulum Sidoarjo pada mata pelajaran IPS. 5 4 Lu luk Il Jannah, Peningkatan hasil Belajar IPS Materi PeranAnggota Keluarga Dengan Strategi Crossword Puzzle Pada Siswa Kelas II MI Roudlotul Ulum Sidoarjo, (Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2015) 5 Lyna Rosyidah, Pengaruh Metode Crossword Puzzle Terhadap Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Kelas V Di MIN Sucenjuru Tengah Bayan Purworejo, Skripsi, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2012)

8 Kelebihan dari strategi Crossword Puzzle ini adalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa dan membuat siswa belajar berkonsentrasi. Sedangkan kelemahan dari strategi ini adalah dapat menimbulkan kesulitan bagi siswa yang kurang akan tingkat kemampuannya dan kurang akan minat serta partisipasinya dalam mata pelajaran. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan strategi Crossword Puzzle dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas V MINU Miftahul Huda Manyar Gresik? 2. Bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa kelas V mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di MINU Miftahul Huda Manyar Gresik setelah diterapkan strategi crossword puzzle? C. Tindakan yang Dipilih Tindakan yang dipilih untuk pemecahan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran IPS materi usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia melalui strategi crossword puzzle. Dengan strategi ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Strategi crossword puzzle memberikan variasi baru pada proses pembelajaran siswa. Melalui strategi ini, siswa akan belajar untuk berkonsentrasi dalam memecahkan masalah. Diharapkan siswa

9 mampu mengingat materi yang telah disampaikan oleh guru dan mengikuti pembelajaran dengan semangat. Sehingga, strategi ini mampu menumbuhkan rasa percaya diri siswa, membuat suasana kelas lebih nyaman, dan mengusir kebosanan dalam belajar. D. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai peneliti dalam penelitian ini adalah : 1. Menjelaskan penerapan strategi Crossword Puzzle dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V MINU Miftahul Huda Manyar Gresik. 2. Mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa kelas V mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di MINU Miftahul Huda Manyar Gresik pada pembelajaran setelah diterapkan strategi Crossword Puzzle. E. Lingkup Penelitian Agar penelitian ini bisa tuntas dan terfokus, sehingga hasil peelitiannya akurat, dan permasalahan di atas akan dibatasi pada hal-hal dibawah ini : 1. Subjek penelitian adalah pada siswa kelas V MINU Miftahul Huda Manyar Gresik semester Genap tahun ajaran 2015/2016. 2. Tindakan yang diambil dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran crossword puzzle, pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi kedatangan Belanda dan Jepang ke Indonesia. 3. Standar Kompetensi : Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

10 4. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang F. Manfaat Penelitian Manfaat secara umum yaitu : 1. Proses belajar mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial di MINU Miftahul Huda Manyar Gresik akan menjadi lebih menarik dan menyenangkan. 2. Ditemukannya metode pembelajaran baru yang tepat (tidak konvensional), tetapi bersifat variatif. Manfaat secara khusus yaitu : 1. Bagi Siswa a. Bermanfaat bagi siswa untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial dan berfikir kritis dan kreatif. b. Keberanian siswa dalam mengungkapkan ide, pendapat, pertanyaan dan saran meningkat. c. Meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sehingga dapat mengubah perolehan prestasi belajar yang lebih baik. 2. Bagi Guru Dapat memberikan masukan bagi para guru IPS dan guru mata pelajaran lain, bahwa dengan penerapan metode Crossword Puzzle dapat mengatasi masalah rendahnya motivasi belajar siswa. Disamping itu hasil

11 penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi sesama guru IPS untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelasnya. 3. Bagi Peneliti Menambah ilmu pengetahuan yang dimiliki peneliti dan merupakan sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama proses perkuliahan.