AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAUN DAN BUAH JAMBLANG (SYZIGIUM CUMINI L.) SKEEL

dokumen-dokumen yang mirip
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN SENYAWA FENOLAT BIJI JAMBLANG (Syzygium cumini (L.) Skeels)

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI BEBERAPA EKSTRAK KULIT BATANG JAMBLANG

Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn

UNIVERSITAS PANCASILA DESEMBER 2009

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Determinasi Tanaman. acuan Flora of Java: Spermatophytes only Volume 2 karangan Backer dan Van

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Dan Fraksi Kulit Buah Jengkol (Archidendron jiringa (Jeck) Nielsen Dengan Metode Peredaman Radikal Bebas DPPH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun

IDENTIFIKASI SENYAWA ANTIOKSIDAN DALAM SELADA AIR (Nasturtium officinale R.Br)

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemeriksaan ciri makroskopik rambut jagung adalah seperti yang terdapat pada Gambar 4.1.

KAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) ABSTRAK

STUDI FITOKIMIA DAN POTENSI ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN FRAKSI KAYU MANIS (CINNAMOMUM SP.) DENGAN METODE PERKOLASI YOANITA EUSTAKIA NAWU

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KULIT BUAH KAKAO MASAK DAN KULIT BUAH KAKO MUDA

HASIL DAN PEMBAHASAN Penetapan Kadar Air Hasil Ekstraksi Daun dan Buah Takokak

HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan dan Ekstraksi Sampel Uji Aktivitas dan Pemilihan Ekstrak Terbaik Buah Andaliman

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. identitas tanaman tersebut, apakah tanaman tersebut benar-benar tanaman yang

1. Pendahuluan AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN FRAKSI TAUCO DENGAN METODE DPPH

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

Penentuan Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Etanol Daun Ketapang (Terminalia catappa L) dengan Metode 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

PROSIDING SEMINAR NASIONAL TUMBUHAN OBAT INDONESIA (TOI) KE-50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang didapatkan dari 20 kg buah naga merah utuh adalah sebanyak 7 kg.

BAB I PENDAHULUAN. antioksidan. Hal ini terjadi karena sebagian besar penyakit terjadi karena adanya

Agustiningsih. Achmad Wildan Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang. Mindaningsih Sekolah Menengah Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang

Lampiran 1. Gambar tumbuhan gambas (Luffa cutangula L. Roxb.)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UJI AKTIVITAS DAYA ANTIOKSIDAN BUAH RAMBUTAN RAPIAH DENGAN METODE DPPH

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak N-Heksana dan Etil Asetat Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) Dengan MetodePeredaman Radikal Bebas DPPH

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN REBUSAN DAUN SAMBANG GETIH (Hemigraphis bicolor Boerl.) DAN SAMBANG SOLOK (Aerva sanguinolenta (L.) Blume) SECARA IN VITRO

Ros Sumarny, Ratna Djamil, Afrilia Indira S. FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PANCASILA rosaries15@yahoo.com ABSTRAK

ABSTRACT. Keywords : Kersen, Flavonol, Antioxidant

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antioksidan pada

BAB I PENDAHULUAN. dari segi jumlah tanaman obat yang sebagian besar belum dapat dibuktikan

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB II METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat dihambat (Suhartono, 2002). Berdasarkan sumber. perolehannya ada 2 macam antioksidan, yaitu antioksidan alami dan

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA BUAH TALOK (Muntingia calabura L.) DENGAN METODE DPPH DAN RANCIMAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

1. Pendahuluan UJI EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH SALAK [SALACCA ZALACCA (GAERTNER) VOSS] DENGAN METODE PEREDAMAN DPPH

PERBEDAAN JENIS PELARUT TERHADAP KEMAMPUAN EKSTRAK DAUN BELUNTAS

Lampiran 1. Surat keterangan sampel

Aktivitas Antioksidan dan Tabir Surya dari Tongkol dan Rambut Jagung (Zea mays L.)

AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL BEBAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA DENGAN METODE DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL)

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... PRAKATA...

PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH BUAH SALAK BONGKOK PADA VARIASI SUHU PENYEDUHAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini telah banyak diungkapkan bahaya lingkungan yang tidak sehat

PENGARUH PERBEDAAN METODE EKSTRAKSI TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) BERDAGING BUAH PUTIH

KANDUNGAN FITOKIMIA dan UJI AKTIFITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL KULIT RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L) VARIETAS BINJAI DAN LEBAK BULUS

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental, karena

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID DARI FASE n-butanol DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix.dc)

PERBEDAAN JENIS PELARUT TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN BELUNTAS (Pluchea indica Less) DENGAN METODE DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan.

UJI FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum)dengan METODE DPPH (1,1-diphenyl-2-picryhidrazyl)

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. (1965). Hasil determinasi tanaman. Determinasi dari suatu tanaman bertujuan untuk mengetahui kebenaran

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Penyiapan Serbuk Simplisia Pengumpulan Bahan Determinasi Tanaman

IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL TAUGE (Phaseolus radiatus L.)

ETIL ASETAT DAN EKSTRAK METANOL

Potensi Tumbuhan Tembelekan (Lantana camara Linn) Sebagai Sumber Bahan Farmasi Potensial ABSTRAK

BAB I TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRINING FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK ETANOL BUAH TERONG UNGU (Solanum melongena L.) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengambilan sampel buah Debregeasia longifolia dilakukan di Gunung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

STUDI FITOKIMIA DAN POTENSI ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN FRAKSI KAYU MANIS (CINNAMOMUM SP.) DENGAN METODE SOXHLETASI

UJI PENANGKAPAN RADIKAL 2,2-DIFENIL-1-PIKRIHIDRAZIL DAN PROFIL BIOAUTOGRAFI EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG BIDARA (Ziziphus mauritiana Auct. non Lamk.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PROSIDING SEMINAR NASIONAL TUMBUHAN OBAT INDONESIA (TOI) KE-50

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan bahan alam sebagai obat tradisional akhir-akhir ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. (Cyclea barbata Meer), cincau hitam (Mesona palustris), cincau minyak

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September 2015 di

POTENSI ANTIOKSIDAN ALAMI PADA EKSTRAK DAUN JAMBLANG (Syzigium cumini (L.) Skeels) Ayu Nirmala Sari*

Pengaruh Cara Pengeringan terhadap Perolehan Kadar Senyawa Fenolat dan Aktivitas Antioksidan dari Daun Jambu Biji (Psidium guajava Linn.

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil identifikasi rumput laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan uji determinasi di laboratorium Sistematika tumbuhan Fakultas

PENENTUAN KADAR FLAVONOID TOTAL DAN AKTIFITAS ANTIOKSIDAN DARI DAUN DEWA (Gynura pseudochina [Lour] DC) DENGAN SPEKTROFOTOMETER UV-VISIBEL

PROSIDING SEMINAR NASIONAL TUMBUHAN OBAT INDONESIA (TOI) KE-50

Senyawa Antioksidan dari Ekstrak Etil Asetat Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) dari Babakan Ciparay, Bandung Selatan, Indonesia

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Penyiapan Simplisia 3.4 Karakterisasi Simplisia

HASIL DA PEMBAHASA. Kadar Air

Uji Aktivitas Antioksidan serta Penetapan Kadar Flavonoid Total dari Ekstrak dan Fraksi Daun Paitan (Tithonia Diversifolia (Hemsley) A.

Mahakam Medical Laboratory Technology Journal Volume II No.1, Mei 2017, Hal 27-36

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

Aktivitas Antioksidan Ekstrak dan Fraksi Herba Sambiloto (Andrographis paniculata)

UJI AKTIVITAS ANTIRADIKAL BEBAS EKSTRAK BUAH JERUK BALI (Citrus maxima Burm.Fz) DENGAN METODE DPPH (1,1-Diphenyl-2-Pikrylhidrazyl)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Akademi Farmasi Prayoga ISSN-Online : X Diterbitkan Oleh Akademi Farmasi Prayoga Padang jurnal.akfarprayoga.ac.

Transkripsi:

Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 EISSN 2303-2480 AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAUN DAN BUAH JAMBLANG (SYZIGIUM CUMINI L.) SKEEL 1 Lia Marliani, 2 Herni Kusriani, dan 3 Nur Indah Sari 1,2,3 Sekolah Tinggi Farmasi Bandung, Jln. Soekarno Hatta No. 754 Bandung e-mail: tmleea@gmail.com Abstrak. Jamblang (Syzigium cumini L.) Skeel merupakan buah lokal Indonesia yang memiliki banyak manfaat. Kandungan senyawa aktif dalam tanaman jamblang cukup banyak, diantaranya adalah senyawa golongan polifenol yang merupakan salah satu antioksidan alami.oleh karena itu,tanaman ini diduga memiliki potensi tuk dikembangkan sebagai sumber antioksidan alami. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari daun dan buah jamblang. Ekstraksi dilakukan dengan metode refluks menggunakan pelarut air dan ekstrak dikeringkan dengan metode freeze drying. Uji aktivitas antioksidan dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif dengan metode DPPH. Uji kualitatif antioksidan dilakukan dengan Kromatografi Lapis Tipis menggunakan pengembang butanol-asam asetat-air (4:1:5) dan penampak bercak 1-1-difenil-2 pikrilhidrazil (DPPH) 0,2% dalam methanol. Hasil pengujian menunjukkan ekstrak daun (IC50 12,84 ppm) lebih aktif dari buah jamblang ( 319,89 ppm). Aktivitas antioksidan sangat kuat ditunjukkan oleh ekstrak daun jamblang yang berpotensi dikembangkan sebagai antioksidan karena memiliki nilai IC50 mendekati Vitamin C sebagai pembanding (IC50 6,98) Kata kunci: Jamblang, DPPH, IC50, antioksidan. 1. Pendahuluan Radikal bebas merupakan suatu atom atau molekul yang mempunyai satu elektron atau lebih yang tidak berpasangan. Adanya elektron tidak berpasangan menyebabkan radikal bebas secara kimiawi bersifat reaktif. Radikal bebas yang bersifat reaktif tersebut menimbulkan perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup. Dalam tubuh manusia, radikal bebas dianggap berperan dalam proses terjadinya beberapa penyakit. Saat ini, paparan radikal bebas cukup luas di kehidupan masyarakat. Mulai dari polusi sampai makanan yang tidak sehat (Winarsi, 2007). Oleh karena itu, berbagai penelitian untuk mendapatkan antioksidan yang aman dari sumber alami yang ditemukan dalam sayuran maupun buah-buahan, biji-bijian, serta kacang-kacangan banyak dilakukan. Flavonoid, tanin, polifenol, vitamin C, vitamin E, dan karotenoid merupakan golongan senyawa dari bahan alam yang berpotensi sebagai antioksidan (Miller, 1996; Prior, 2003; Pokorny et al., 2001). Salah satu buah-buahan yang kaya akan kandungan golongan senyawa tersebut adalah buah jamblang. Jamblang (Syzigium cumini (L.) Skeels) merupakan salah satu buah lokal Indonesia. Buah jamblang memiliki rasa sepat masam dan berwarna ungu jika telah matang. Saat ini di Indonesia, jamblang tergolong ke dalam tumbuhan langka. Kurangnya pembudidayaan tumbuhan tersebut, merupakan salah satu faktor utama terkait dengan kelangkaannya. Padahal, jamblang memiliki segudang manfaat. Hampir seluruh bagian tumbuhan tersebut telah diketahui kegunaannya (Dalimarta, 2003, Depkes RI, 1995). Buah jamblang diduga memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi karena kandungan antosianin alaminya. Antosianin merupakan salah satu sub kelas flavonoid yang penting bagi tanaman. Kandungan flavonoid yang tinggi ini membuat buah 201

202 Marliani, et al. jamblang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Tidak hanya flavonoid, Buah Jamblang juga mengandung beberapa senyawa golongan polifenol lain seperti halnya tannin (Zhang dan Lin, 2009). Kandungan senyawa lain dalam Buah Jamblang diantaranya antosianin, glukosa, fruktosa, asam sitrat, sianidin diglikosida, petunidin, dan malvidin (Ayyanar dan Pandurangan, 2012; Ramya et al., 2012). Bagian tanaman lain dari Jamblang yang sering digunakan untuk pengobatan tradisional adalah daun. Telah diketahui bahwa daun Jamblang juga memiliki kandungan senyawa polifenol seperti halnya buah (Ruan et al, 2008). Senyawa lain yang terkadung dalam daun adalah flavonol glikosida, quersetin, myrisetin 3-O-4 asetil- L-rhamnopyranoside, triterpenoid dan tanin (Ayyanar dan Pandurangan, 2012; Ramya et al., 2012). Dengan demikian, daun juga diduga memiliki aktivitas antioksidan. Data ilmiah mengenai aktivitas antioksidan dari dua bagian tanaman Jamblang tersebut belum banyak dilakukan. Padahal, dengan adanya kajian ilmiah, semakin memperluas pemanfaatan dan pengembangan antioksidan alami terutama dari buah lokal Indonesia yang semakin dilupakan. Oleh karena itu, tim peneliti tertarik untuk meneliti aktivitas antioksidan dua bagian tanaman Jamblang yaitu buah dan daunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan buah dan daun Jamblang (Syzigium cumini L.) Skeel. Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai acuan untuk pengembangan antioksidan alami dari buah lokal Indonesia. 2. Metode Penelitian 2.1 Pengumpulan bahan dan penyiapan bahan Bahan berupa buah dan daun Jamblang (Syzigium cumini) diperoleh dari Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta. Hasil determinasi tanaman menunjukkan bahwa bahan yang diperoleh adalah Syzigium cumini (L.) Skeel. Buah yang digunakan adalah buah matang dan diambil bagian daging buahnya. Sedangkan daun yang digunakan adalah seluruh bagian daun. Bahan dikeringkan menggunakan oven pada suhu 50ºC. 2.2 Ekstraksi Ekstraksi dilakukan terhadap simplisia daun dan buah jamblang menggunakan metode refluks dengan pelarut air. Ekstrak dikeringkan menggunakan metode frezze drying sehingga diperoleh serbuk. Pada daun jamblang diperoleh ekstrak dengan rendemen 67,11 % sedangkan buah jamblang diperoleh ekstrak dengan rendemen 28,48 %.. 2.3 Uji Kualitatif Antioksidan Pemantauan ekstrak menggunakan kromatrografi lapis tipis dengan pengembang butanol-asam asetat-air (4:1:5) dan fase diam silika gel GF254 pra salut. Pemantauan ekstrak dilakukan untuk mengetahui secara kualitatif adanya senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan dari daun dan buah. Sebagai pembanding digunakan vitamin C. Penampak bercak yang digunakan yaitu H2SO4 10% dalam metanol, dan DPPH 0,2% dalam metanol. Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sains, Teknologi dan Kesehatan

Aktivitas Antioksidan Daun Dan Buah Jamblang (Syzigium Cumini L.)... 203 2.4 Uji Kuantitatif Antioksidan Uji kuantitatif dilakukan dengan menggunakan metode peredaman radikal bebas DPPH. Aktivitas penangkapaan radikal bebas dievaluasi menggunakan sistem pendeteksian radikal bebas 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) yang memberikan absorbansi kuat pada 516 nm. Sampel dan standar yang dilarutkan dalam metanol ditambahkan larutan stok DPPH dengan perbandingan volume 1:1 dan diinkubasi selama 30 menit pada suhu kamar menggunakan wadah gelap yang dilapisi alumunium foil dan tertutup. Serapan diukur pada panjang gelombang 516 nm. Persen penurunan absorbansi DPPH dihitung menggunakan rumus : Dimana : I = Persen penurunan absorban DPPH, Ao = Absorbansi larutan stok DPPH, As = Absorbansi larutan sampel setelah ditambahkan DPPH. Aktivitas antioksidan dinyatakan dengan nilai IC50 yang diperoleh dari regresi linier konsentrasi ekstrak (bpj) terhadap % Inhibisi (%). Untuk memperoleh regresi linier tersebut, masing-masing sampel digunakan 5 konsentrasi ekstrak yang berbeda. Nilai IC50 ditentukan sebagai konsentrasi yang menimbulkan % Inhibisi 50% (y= 50) (Ghasemi et al, 2009; Prakash, 2001; Pratimasari, 2009; Widyastuti, 2010). 3. Hasil dan Pembahasan Hasil penapisan fitokimia pada daun dan buah Jamblang dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini Tabel 1 Hasil Penapisan Fitokimia Daun dan Buah Jamblang No. Golongan senyawa Hasil Pemeriksaan Daun 1. Alkaloid + - 2. Flavonoid + + 3. Saponin + - 4. Kuinon + + 5. Tanin + - 6. Steroid/Triterpenoid + + 7. Polifenol + + Buah Keterangan : (+) = mengandung golongan senyawa yang diuji (-) = tidak mengandung golongan senyawa yang diuji ISSN 2089-3582, EISSN 2303-2480 Vol 4, No. 1, Th, 2014

204 Marliani, et al. Hasil uji kualitatif aktivitas antioksidan daun dan buah Jamblang menunjukkan keduanya aktif antioksidan. Pada ekstrak terlihat spot berwarna kuning dengan latar belakang ungu menggunakan penampak bercak DPPH 0,2% dalam metanol. Adanya senyawa aktif antioksidan ditandai dengan adanya spot berwarna kuning dengan latar belakang ungu. (a) (b) (c) (d) (e) Gambar 1. Kromatogram lapis tipis ekstrak buah (1), daun (2), vitamin C (4), fase diam silika gel pra salut GF254 dan pengembang butanol-asam asetat-air (4:1:5), penampak bercak visual (a), sinar UV λ 254 nm (b), sinar UV λ 366 nm (c), H2SO4 10% dalam metanol (d), DPPH 0,2 % dalam metanol (e) Dari hasil pemantauan kualitatif antioksidan terlihat bahwa aktivitas daun jamblang yang paling baik. Hal ini terlihat dari munculnya bercak kuning berlatar belakang ungu dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan buah jamblang. Hasil pengujian aktivitas antioksidan secara kuantitatif juga menunjukkan hal yang sama. Hasil pengujian secara kuantitatif dapat dilihat pada tabel 2 Tabel 2 Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Sampel IC 50 (bpj) Persamaan regresi R 2 Daun Jamblang 12,84 y= 4.066x - 2.220 0,971 Buah Jamblang 319,89 y= 0.098x + 18.65 0,976 Vitamin C 6,98 y= 8.305x - 7.997 0,984 Keterangan : IC50 = konsentrasi yang dibutuhkan untuk menurunkan 50% absorbansi DPPH dan R 2 = kuadrat koefisien korelasi persamaan regresi linier Nilai R 2 yang mendekati 1 menunjukkan bahwa % Inhibisi memiliki korelasi dengan konsentrasi ekstrak uji. Semakin kecil nilai IC50 berarti semakin tinggi aktivitas antioksidan. Secara spesifik, suatu senyawa dikatakan sebagai antioksidan sangat aktif jika nilai IC50 bernilai kurang dari 50 bpj, dikatakan aktif jika bernilai 50-100 bpj, dikatakan sedang jika bernilai 101-250 bpj, dikatakan lemah jika bernilai 250-500 bpj dan dikatakan tidak aktif jika bernilai lebih dari 500 bpj (Jun et al.,2003). Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sains, Teknologi dan Kesehatan

Aktivitas Antioksidan Daun Dan Buah Jamblang (Syzigium Cumini L.)... 205 Aktivitas antioksidan sangat aktif terdapat pada ekstrak daun, sedangkan aktivitas antioksidan yang lemah terdapat pada buah. Pengujian antioksidan pada ekstrak tanaman jamblang ini dibandingkan dengan antioksidan yang sudah ada yaitu vitamin C. Penggunaan pembanding ini untuk mengetahui seberapa kuat potensi antioksidan yang ada pada ekstrak tanaman jamblang jika dibandingkan dengan antioksidan sintetik yang sering dipakai seperti Vitamin C. Apabila aktivitas antioksidan sampel sama atau mendekati nilai aktivitas antioksidan pembanding maka dapat dikatakan bahwa sampel berpotensi sebagai salah satu alternatif antioksidan (Yuliani, 2011). Tabel 2 menunjukan bahwa ekstrak daun jamblang berpotensi sebagai alternatif antioksidan dari pada ekstrak lainnya yaitu ekstrak buah jamblang. Hal ini dikarenakan nilai IC50 pada ekstrak daun mendekati nilai IC50 pada vitamin C. 4. Kesimpulan Dari uji aktivitas antioksidan diketahui bahwa IC50 daun dan buah jamblang dari Purwakarta secara berturut-turut adalah 12,84 bpj dan 319,89 bpj. Aktivitas antioksidan sangat kuat ditunjukkan oleh ekstrak daun jamblang yang berpotensi dikembangkan sebagai antioksidan. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menelaah kandungan senyawa aktif antioksidan dari daun dan buah jamblang tersebut. Ucapan Terima Kasih Terimakasih kepada DIKTI yang telah membiayai penelitian ini melalui Hibah Dosen Pemula Tahun 2013 (realisasi 2014). Daftar Pustaka Ayyanar, M dan Pandurangan, SB. (2012) : Syzygium cumini (L.) Skeels: A review of its phytochemical constituents and traditional uses. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, 240-243. Dalimartha, S. (2003) : Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 3. Jakarta: Trubus Agriwidya. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1995) : Materi Medika Indonesia, Jilid VI. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Ghasemi, K., Ghasemi, Y., Ebrahimzadeh, M. (2009) : Antioxidant Activity, Phenol and Flavonoid Contents of 13 Citrus Species Peels and Tissues. Pak. J. Pharm. Sci., Vol. 22, No.3, July 2009, pp.277-281. Jun, M.H.Y., Fong, X., Wan C.S, Yang, C.T. and Ho. (2003) : Comparison of antioxidant activities of isoflavones from kudzu root (Pueraria labata Ohwl). J Food Sci. Institute of Technology. 68 : 2117-2122. Miller, AL. (1996) : Antioxidant flavonoids: structure, function, and clinical usage. Alternative Medicine Review, 1, 103. Prior R L. (2003) : Fruits and Vegetables in The Prevention of Cellular Oxidative Damage. Am J Clin Nutr, 78, 570. ISSN 2089-3582, EISSN 2303-2480 Vol 4, No. 1, Th, 2014

206 Marliani, et al. Pokorny, J., Yanishlieva, N., and Gordon, M. (2001) : Antioxidant in food, Practical Application. CRC Press, New York. Prakash, A. (2001) : Antioxidant Activity. Medallion Laboratories : Analithycal Progres, Vol 19 No : 2. Pratimasari, Diah. (2009) : Uji Aktivitas Penangkap Radikal Buah Carica Papaya L. Dengan metode DPPH dan Penetapan Kadar Fenolik Serta Flavonoid Totalnya. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta : Surakarta. Ramya, S., Neethirajan, K., Jayakumararaj, R. (2012) : Profile of bioactive compounds in Syzygium cumini. Journal of Pharmacy Research, 5(8),4548-4553 Ruan, ZP, Zhang, LL and Lin, YM (2008) Evaluation of the Antioxidant Activity of Syzygium cumini Leaves, Molecules, 13, pp. 2545-2556 Widyastuti, N (2010) : Pengukuran Aktivitas Antioksidan Dengan Metode Cuprac, DPPH, dan Frap Serta Korelasinya Dengan Fenol dan Flavonoid Pada Enam Tanaman. Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Bogor : IPB. Winarsi, H (2007) : Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta : Kanisius.Biro Pusat Statistik. (1992). Kemiskinan dan Pemerataan Pendapatan di Indonesia, Tahun 1976-1990. Jakarta: BPS. Yuliani, D. (2011) : Kajian Aktivitas Antioksidan Fraksi Etanol Jintan Hitam (Nigella sativa, L.). Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi, Malang : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Zhang, LL and Lin, YM (2009) Antioxidant tannins from Syzygium cumini fruit, African Journal of Biotechnology Vol. 8 (10), pp. 2301-2309 Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sains, Teknologi dan Kesehatan