BAB III KOLEKSI TUMBUHAN DAN METODE HERBARIUM

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN ALAM. Herbarium

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN ALAM

Tujuan. Eksplorasi Botani Hutan [Fieldwork] Tujuan. Cara Kerja

Pembuatan Herbarium. Pembuatan Herbarium dan Pengenalan Jenis Pohon. Onrizal Departemen Kehutanan USU. Onrizal 2

LOKAKARYA PEMBUATAN HERBARIUM UNTUK PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI MAN CENDIKIA MUARO JAMBI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Tempat Dan Waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Kawasan Barat Danau Limboto Kecamatan

HERBARIUM. Purwanti widhy H 2012

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Cagar Alam Gunung Ambang subkawasan

Indonesia: Mega Biodiversity Country

MODUL-09 PEMBUATAN HERBARIUM BASAH DAN HERBARIUM KERING IX. PEMBUATAN HERBARIUM BASAH DAN HERBARIUM KERING

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 1. PENGAMATAN OBJEKLatihan Soal 1.3

CARA MENGKOLEKSI TUMBUHAN Persiapan koleksi yang baik di lapangan merupakan aspek penting dalam praktek pembuatan herbarium. Spesimen herbarium yang b

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian deskriptif eksploratif yaitu suatu

BALAI TAMAN NASIONAL BALURAN 2004

PEMBUATAN SPESIMEN HEWAN DAN TUMBUHAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI SMP SEKOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN

PENYULUHAN DAN PELATIHAN EKSPLORASI BOTANI HUTAN DALAM UPAYA KOSERVASI HUTAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi dan kejadian. 1 Atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Cagar Alam Gunung Ambang, sub

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Katingan Hulu Kelurahan Tumbang Senamang, penelitian ini

PENYIAPAN SPECIMEN AWETAN OBJEK BIOLOGI 1

III. METODE PENELITIAN. Lokasi dibagi menjadi 7 strata ketinggian. Strata IV ( m dpl) Karakter morfologi bambu tali dicatat (lampiran 2).

PEMBUATAN HERBARIUM TUMBUHAN PAKU PADA MATA KULIAH TAKSONOMI TUMBUHAN RENDAH. Oleh: Desti Indriyanti.

BUNGA KERING DARI KULIT JAGUNG Menyulap Limbah Menjadi Hiasan Bernilai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif, yang menggunakan

TEKNIK PENGIDENTIFIKASIAN JAMUR KARAT PADA RUMPUT-RUMPUTAN. Ole h. DORlY. JURUSAN BIOlOGI. FAKUl TAS MATEMATIKA DAN IlMU PENGETAHUAN AlAM

TEKNIK PENGIDENTIFIKASIAN JAMUR KARAT PADA RUMPUT-RUMPUTAN. Ole h. DORlY. JURUSAN BIOlOGI. FAKUl TAS MATEMATIKA DAN IlMU PENGETAHUAN AlAM

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI PEMBUATAN CENDERAMATA BERBAHAN NATURAL Oleh: Sugiyem,S.Pd.

B. Kontemplasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013, hlm. 728) kontemplasi

KARAKTERISTIK ORGAN REPRODUKSI DAN DISPERSAL TUMBUHAN INVASIF LANGKAP

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena-fenomena yang ada, baik bersifat alamiah maupun rekayasa manusia. 1

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

TOR (Term of References) Lomba Herbarium PIMFI 2013 Universitas Tanjungpura

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan 28 Juni selesai di Taman Hutan. Raya Raden Soerjo Cangar yang terletak di Malang

IV. METODE PENELITIAN

Sambung Pucuk Pada Tanaman Durian

4 METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Hajimena, Lampung Selatan pada bulan September 2009 sampai bulan Januari

III. METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian sebagai berikut: 2. Pengujian kekuatan tarik di Institute Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai September 2014 di kebun

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

3. Bagaimana cara mengukur karbon tersimpan?

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juli sampai dengan Desember Spesimen

PERFECT 2012 NAMA LENGKAP JURUSAN FEB - UB NAMA KELOMPOK (NO. KEL) FORMAT PAPAN NAMA PRIBADI. 19cm. 26cm NO URUT DLM KELOMPO K 3,5. 3 cm.

BAB III BAHAN DAN METODE

PENYEDIAAN SPESIMEN AWETAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI Oleh : Satino, M.Si

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. pertumbuhan tanaman cabai merah telah dilakukan di kebun percobaan Fakultas. B.

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 3. TEKS PROSEDURLatihan Soal 3.2

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

III.TATA CARA PENELITIAN

PETUNJUK PRAKTIKUM KEWIRAUSAHAAN (UBU4005) SEMESTER GENAP Oleh: Aminatun Munawarti Amin Setyo Leksono Luchman Hakim Yoga Dwi Jatmiko

III. TATA CARA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TOR (TERM OF REFERENCE) LOMBA HERBARIUM PEKAN ILMIAH MAHASISWA FARMASI INDONESIA UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 2017

TOR (Term of Reference) LOMBA HERBARIUM PEKAN ILMIAH MAHASISWA FARMASI INDONESIA UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 2017

No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan 1. Alkohol 70% Mencegah kerusakan akibat jamur dan serangga

Jobsheet Membuat Kerajinan Dari Limbah Organik (individu) : Membuat Kerajinan dari Limbah Organik

BENDA DAN KEGUNAANNYA

I. PENDAHULUAN. Meksiko, merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati terkaya

Sasaran Indikator Tujuan Cara Pembuatan

BAB III METODE PENELITIAN

PANEN DAN PASCA PANEN DURIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data-data awal tentang. angka-angka, dengan menggunakan metode survey.

III. METODE PENELITIAN. Suka Jaya, Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat. Identifikasi

VII. HERBARIUM. Modul ketujuh pada pelajaran Dendrologi ini membahas mengenai herbarium yang meliputi

TLP 12 - Kebutuhan Mesin dan Peralatan

TAKSONOMI NUMERIK/ KONTEMPORER/ TAKSIMETRI

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Pengambilan Data Metode Pengumpulan Data Vegetasi :

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan Kebun Percobaan BPTP Natar,

BAB III METODE PENELITIAN

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

BUDIDAYA SUKUN 1. Benih

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

III METODOLOGI PENELITIAN

BUKU AKTIVITAS. Mari Bermain Bersama Kumbi

IV. KONSEP PERANCANGAN

MATERI DAN METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

Arsip Nasional Republik Indonesia

Mari Bermain Bersama Kumbi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. memanfaatkan limbah dari tanaman kelapa sawit yang selanjutnya diolah menjadi

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN (Klasifikasi) By Luisa Diana Handoyo, M.Si.

BAB III METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

III. BAHAN DAN METODE. UIN Suska Riau yang terletak di Jl. HR. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru,

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

Transkripsi:

KOLEKSI TUMBUHAN DAN METODE HERBARIUM Semua orang yang melakukan aktivitas dalam kajian taksonomi mempunyai kesempatan untuk mengkaji objek penelitiannya baik yang hidup di lapangan ataupun di kebun botani atau spesimen yang telah diawetkan di herbarium. Informasi pertama dari kolektor tentang sifatsifat yang dicatat di lapangan merupakan catatan permanen yang akan digunakan oleh peneliti selanjutnya. Oleh karena itu, proses pengkoleksian tumbuhan dan penanganannya menjadi spesimen herbarium dengan data yang lengkap merupakan langkah awal terpenting yang mesti dilakukan. Tujuan utama koleksi dan pengawetan di herbarium adalah untuk melestarikan spesimen dan catatan yang melekat padanya sehingga memiliki informasi yang maksimum tentang tumbuhan yang dikoleksi. Walaupun tumbuhan yang dikoleksi telah kehilangan penampilan estetisnya, namun tidak akan kehilangan nilai saintifiknya jika diproses secara baik dan benar. Cara pengkoleksian dan penanganan spesimen tumbuhan tingkat tinggi bervariasi tergantung cara hidup tumbuhan tersebut.

Koleksi Tumbuhan Dan Metode Herbarium Material yang diperlukan untuk koleksi dan Penanganannya Jenis alat Kegunaan Papan press Pressing spesimen Kertas koran bekas Pembungkus spesimen Buku catatan lapangan Pencatatan data lapangan Alat peggali Memperoleh bahagian tumbuhan di bawah tanah Gunting tanaman, pisau & stick Koleksi bahan berkayu cutter Kantong plastik Tempat Karung plastik Tempat koleksi sementara di lapangan Lup Pengamatan karakter lapangan Anti serangga dan anti pacet Pelindung gangguan serangga dan pacet Metanol Pengawetan sementara di lapangan Label lapangan Pencatatan nomor koleksi dan data lapangan Alat tulis (pensil, spidol permanen) Pencatatan nomor koleksi dan data lapangan Selotip/lak ban Pengikat spesimen Tali pengikat Pengikat spesimen GPS Pencatat lokasi habitat Apa dan Seberapa Banyak Koleksi Pertama yang harus diperhatikan adalah kenali habitat tempat koleksi. Pertimbangan jumlah individu ataupun populasi yang tersedia harus diperhatikan. Bahagian mana dari suatu tumbuhan yang harus dikoleksi. Upayakan bahagian yang dikoleksi dapat mencerminkan keadaan yang sebenarnya walaupun nantinya akan disimpan di herbarium. Biasanya untuk membuat dan penyiapan spesimen herbarium dilakukan tahapan berikut: Koleksi dan pengawetan di lapangan, pengapitan dan pengeringan, pemberian label dan mounting serta penyimpan. Koleksi Tumbuhan Jumlah spesimen yang dikoleksi tergantung kebutuhan, persetujuan dan kapasistas pengeringan. Biasanya koleksi yang dilakukan di Sumatera Barat adalah 3 duplikat. Jika spesimen tumbuhan langka, satu koleksi dengan foto ataupun foto saja cukup memadai diterima. 20

Beberapa anjuran yang mesti dilakukan dalam mengkoleksi tumbuhan sebagai berikut: - Upayakan memotong tumbuhan sesuai dengan ukuran standar. Biasanya berukuran sekitar 30 X 40 cm. Koleksi yang melebihi ukuran 40 cm disesuaikan ukurannya dengan melipatnya demikian rupa sehingga organ dari tumbuhannnya tidak hilang dan ukurannya tidak melebihi 30 X 40cm. - Lakukan koleksi lengkap yang memuat akar, batang, daun, bunga/buah dan biji untuk tumbuhan kecil seperti rumput, herba, semak yang berukuran kecil - Tumbuhan yang berukuran besar seperti pohon, semak besar, liana dan sebagainya dikoleksi sebagian, sesuai dengan ukuran dan kelengkapan seperti tersebut diatas - Hendaklah setiap koleksi mempunyai bahagian vegetatif (batang/ ranting dan daun) dan generatif (bunga, buah dan atau biji) yang lengkap dan utuh). Bunga atau buah yang mudah gugur harus disimpan dalam kantong khusus, kalau perlu dalam larutan pengawet alkohol 70 % atau FAA. - Lakukan pula koleksi terhadap inangnya jika tumbuhan yang akan dikoleksi merupakan tumbuhan parasit - Cobalah koleksi daun majemuk tetap dalam kelompoknya - Potonglah objek berkayu yang pola cabangnya masih terlihat - Heterofili: koleksi semua macam bentuk daun - Monoceus: koleksi kedua bunga - Heterostylus: koleksi kedua macam bunga - Nomor koleksi hanya untuk satu takson Pengamatan dan pencatatan. Sebelum dilakukan pengambilan bahan koleksi, terlebih dulu dilakukan pengamatan dan pencatatan terhadap sifat-sifat khas dari tumbuhan tersebut yang tidak terwakili didalam koleksi (specimen) yang akan diambil, antara lain: 21

Koleksi Tumbuhan Dan Metode Herbarium - bentuk hidupnya (apakah, herba, perdu, semak, pohon, liana, atau pencekik dan sebagainya). - tempat tumbuhnya (habitat), - bergetah atau tidak, kalau bergetah apa wama getahnya - nama lokalnya didaerah tersebut, kegunaan dan sebagainya. - Semua yang warna (daun, bunga, buah dsb.) - Bau dan rasa dari bagian-bagian organ tumbuhan - lain-lain yang merupakan karakter yang khas dan menonjol dari tumbuhan yang akan dikoleksi tersebut Pengoranan dan pengawetan Setelah koleksi terkumpul, masing-masing koleksi disusun kedalam lipatan kertas koran dengan baik dan rapih dan koran-koran yang telah diisi dengan koleksi disusun pula demikian rupa, sampai jumlah tertentu. Selanjutnya diikat dengan tali rafia dengan kuat dan rapih, dan dimasukkan disusun ke dalam kantong plastik besar yang selanjutnya disiram dengan alkohol 96 % atau dengan spiritus sampai basah seluruhnya. Akhirnya kantong ditutup dengan mengikatnya kuat-kuat dengan tali plastik/rafia, atau dengan meng-gunakan lem selotip-band untuk menghindari penguapan alkohol. Sampai tahapan ini pekerjaan di lapangan telah selesai. Pengapitan dan Pengeringan Pengeringan dapat dilakukan dengan menggunakan panas matahari, api unggun, tungku/dapur pengeringan atau oven listrik. Sebelum dilakukan pengeringanterlebih dahulu specimen dikeluarkan dati kantong plastiknya, kemudian disusun dalam apitan kertas kardus yang berukuran 30 X 40 cm satu persatu,dengan susunannya sebagai berikut: kardus -specimen - kardus specimen dst. sampai dengan jumlah secukupnya. Susunan ini diikat kuat- kuat dengan tali sehingga semua spesimen akan terapit dengan rata. Ikatan-ikatan specimen dengan kardus ini disusun di tempat pengeringan yang telah disediakan 22

sebelumnya. Kalau pengeringan akan dilakukan dengan menggunakan panas matahari susunan pengapitannya sedikit ditambah dengan kertas koran pelapis dengan susunannya sebagai berikut : kardus - kertas koran pelapis -specimen -kertas koran pelapis - specimen dan seterusnya sampai 5-8 specimen, selanjutnya dibatasi lagi dengan kardus, di atasnya kembali kertas koran pelapis - specimen dan selanjutnya sampai sedemikian rupa sampai jumlah yang cukup untuk diikat. Penjemuran dengan panas matahari sebaiknya diletakkan di atas seng atau tembok beton. Setiap hari kertas koran pelapisnya harus ditukar dengan kertas yang kering, ini dilakukan sampai semua specimen menjadi kering dengan baik. Disini kertas koran tempat specimen tidak boleh diganti, jadi yang diganti hanya kertas pelapisnya saja. Kalau pengeringan menggunakan oven listrik, spesimen yang telah dilapisi kardus dan telah diikat dengan baik disusun di dalam oven dengan posisi berdiri. Pengeringan dilakukan dengan panas antara 70-80 derajat o C selama 48 jam. Pemberian label Setelah semua koleksi betul-betul kering, koleksi disusun berdasarkan nomor koleksi lapangan, kemudian disiapkan label herbarium selanjutnya kedalam setiap koleksi (setiap korannya) dimasuk an label yang sudah ditulis datanya dengan lengkap. Contoh kertas label herbarium adalah sebagai berikut: 23

Koleksi Tumbuhan Dan Metode Herbarium HERBARIUM UNIVERSITAS ANDALAS Flora Sumatera Barat Family Species RUTACEAE Clausena excavata Det. R Tamin, Date Dec. 19, 1985 Locality SUMATERA BARAT, Taman Rutan Raya Dr. Moh. Hatta, Ladang Padi, about 20 km east from Padang city, alt. 500-600m Date December 10, 1985 Collector R Tamin No. ColI. 1912 VernoName Sicerek Annotation This plant has a strong smell, shrub and trifoliolet. Mounting Mounting adalah menempelkan spesimen herbarium pada kertas mounting yang dapat dilakukan dengan menjahitkan atau merekatkan koleksi tumbuhan menggunakan lem khusus yang telah diawetkan pada kertas karton putih yang berukuran 29-31 cmx 39-42 cm. Untuk ini dapat digunakan kertas karton manila putih atau kertas "kartontick". Selanjutnya label ditempelkan pada bahagian kanan bawah lembaran karton yang memuat koleksi tumbuhan. Spesimen yang telah dimounting maupun yang belum disimpan disimpan di herbarium. Spesimen herbarium dengan informasi yang melekat padanya akan berfungsi sebagai material ilmiah yang dapat digunakan oleh semua peneliti seperti halnya dengan karya tulis di perpustakaan. Herbarium Herbarium mempunyai dua pengertian, pertama Herbarium adalah sebuah tempat atau sebuah lembaga yang berfungsi sebagai penyimpanan specimen tumbuhan baik kering ataupun basah. Selain penyimpanan, juga digunakan untuk melakukanstudi berbagai jells tumbuhan, terutama untuk tala nama dadklassifikasi tumbuhan secara ilmiah. Contoh dari Herbarium-herbarium tersebut adalah Herbarium 24

Bogoriense Bogor (BO), Herbarium Universitas Andalas (ANDA), Herbariumand Library Botanical Gardens, Singapore (SING). datilain sebagainya. Pengertian kedua. Herbarium adalah berupa material yaitu specimen (koleksi tumbuhan) baik basah maupun kering atau yang umum dikenal dengan spesimen.specimen itu ada yang disiapkan dengan proses kering dan ada pula dengan cara basah. Specimen kering adalah koleksi tumbuhan yang telah dikeringkan,telah diberi label, telah dimounting dan diawetkan serta disimpan.secara baik di tempat penyimpanan yang telah disediakan (Herbarium). Specimen basah, yaitu koleksi yang diawetkan dengim menggunakan larutan tertentu, misalnya FAA, atau alkohol 70 %, telah diberi label secara lengkap sesuai dengan ketentuan. Specimen basah ini dilakukan didasarkan kepada kondisi objek (koleksi) yang basah, kecil dan akalau dikeringkan mungkin tidak memperlihatkan bentuk dan strukturyang dibutuhkan datijuga didasarkan kepada kebutuhan kolektor, misalnya koleksi organ-organ generatif tertentu untuk memudahkan pengamatan selanjutnya diperlukandengan menggunakan koleksi basah. 25