III. METODELOGI PENELITIAN. sumbernya. Dalam hal ini diperoleh dari responden yang menjawab pertanyaan

dokumen-dokumen yang mirip
II. LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. pada bidang sumber daya manusia yang tidak lagi dianggap sebagai faktor

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang dikelompokan melalui penelitian yang diperoleh secara langsung dari

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaanperusahaan

III. METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi subyek penelitian adalah karyawan PT United

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena tertentu serta menganalisis hubungan-hubungan antara suatu variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

METODELOGI PENELITIAN. diharapkan dapat terwujud. Beberapa hal yang diperlukan dalam metodelogi

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Variabel Terikat (Dependent Variabel Y) : Kinerja. maka dikemukakan definisi operasional sebagai berikut :

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada para pemimpin dan karyawan PT Wahana Persada

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. a. Kuesioner, yang merupakan salah satu cara berkomunikasi dengan responden

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor PLN Limboto Gorontalo, Jln. jendral sudirman kelurahan kayu

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

BAB III. METODE PENELITIAN. penelitian eksploratif (explorative research), penelitian deskriptif

III. METODE PENELITIAN. efisien dalam mencapai tujuan penelitian yang telah digariskan, sehingga

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan objek atau keseluruhan individu yang akan diteliti.

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik

III. METODELOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ada dua jenis penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : a. Kepemimpinan Transformasional;

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah tinjauan teori motivasi Maslow terhadap kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu tempat atau organisasi yang melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil sampel pada karyawan PT. Kereta Api Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. : Gaya Kepemimpinan Transformasional. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. diponorogo yang beralamat Jl. Raya Ponorogo-Madiun KM. 04 / Jl. Industri,

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan,

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, karena penelitian ini menjelaskan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil sampel pada pegawai Dinas Pertanian Tanaman

BAB III METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin seakan-akan dapat mengelola tanpa susah payah, pada dasarnya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil sampel pada karyawan tetap PTPN VII (Persero)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

III. METODE PENELITIAN. dengan interpretasi yang bersifat kualitatif. Menurut Ghozali (2005 : 4) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory),

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional.

4. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Kerangka Pemikiran B. Definisi Operasional C. Hipotesis D. Metode Penelitian...

METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data yang

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian korelasional dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada para karyawan PT Bintang Kharisma Jaya

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin agar tujuan yang akan dicapai dapat terlaksana dengan baik.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dan 11 karyawan perempuan. Masa kerja karyawan adalah minimal 6 bulan Gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin

BAB III METODE PENELITIAN

. BAB III METODE PENELITIAN. negeri favorit yang berada di kota Samarinda. Semua Guru yang mengajar di SMA Negeri 3 Samarinda.

BAB III BAHAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Bandar Betsy PT Perkebunan

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang mengkonsumsi produk minuman Teh Botol Sosro.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

Kuesioner berdasarkan kepemimpinan periode yang lalu. No. Pernyataan Setuju Tidak Setuju

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. seharusnya.berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. regresi linier berganda yang dilaksanakan mengenai pengaruh pelaksanaan gaya

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PT TRADE SERVISTAMA INDONESIA-TANGERANG

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang pernah

METODE PENELITIAN. distribusi dan hubungan antar variabel dalam suatu populasi. Pada survei tidak ada

Masih dari hasil penelitian Al-Ababneh (2010), tidak ada gaya kepemimpinan

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. baik swasta maupun publik untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa yang

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surakhmad (2001:139), metode deskriptif adalah ditujukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

III. METODE PENELITIAN. Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin,

III. METODE PENELITIAN. secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Jenis penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di LBPP LIA Bandar Lampung yang bealamat di Jl.

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Sumber data dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari

Transkripsi:

43 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Data Primer Data yang dikelompokan melalui penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumbernya. Dalam hal ini diperoleh dari responden yang menjawab pertanyaan yang tertuang di dalam kuesioner tentang pengaruh desain pekerjaan, gaya kepemimpinan transaksional dan transfrormasional terhadap motivasi kerja karyawan. 3.1.2 Data Sekunder Data yang diperoleh dari dokumentasi atau catatan perusahaan berupa gambaran umum perusahaan, jumlah karyawan, produktivitas, absensi, dan data yang diperoleh dari artikel, jurnal, maupun penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti sebagai bahan pertimbangan dalam penulisan ini.

44 3.2 Metode Pengumpulan Data 3.2.1 Penelitian Kepustakaan Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data melalui sumber literatur-literatur, jurnal ilmiah, buku-buku, internet, dan yang dapat menjadi referensi pendukung penulisan. 3.2.2 Penelitian Lapangan Penelitian lapangan dilakukan untuk memperoleh data melalui penelitian langsung pada PT Coca Cola Bottling Indonesia di Lampung Selatan. Metode pengambilan data dilakukan melalui: a. Wawancara Yaitu wawancara langsung dengan pemimpin dan karyawan PT Coca Cola Bottling Indonesia di Lampung Selatan. b. Dokumentasi Merupakan metode yang dipakai dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data yang didokumentasikan oleh PT Coca Cola Bottling Indonesia di Lampung Selatan. c. Kuesioner Pengumpulan data berdasarkan daftar pertanyaan tentang desain pekerjaan, gaya kepemimpinan transaksional dan transformasional, dan motivasi kerja karyawan yang ditunjukan kepada para karyawan PT Coca Cola Bottling Indonesia di Lampung Selatan.

45 Sistem penentuan jenjang skor dalam penelitian ini adalah jenjang 5 (1-2- 3-4-5). Skor yang digunakan dalam penelitian ini di asumsikan sebagai berikut: 1. Jawaban Sangat Tidak Setuju skor 1 2. Jawaban Tidak Setuju skor 2 3. Jawaban Netral skor 3 4. Jawaban Setuju skor 4 5. Jawaban Sangat Setuju skor 5 3.3 Penentuan Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sangadji dan Sopiah, 2010). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Coca Cola Bottling Indonesia yang berjumlah 121 orang. 3.3.2 Sampel Menurut Sangadji dan Sopiah (2010), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Menurut Sugiyono (2006), penentuan jumlah sampel dapat dirumuskan sebagai berikut:

46 = 10 x jumlah variabel (variabel X dan Y) yang diteliti = 10 x 4 = 40 Sumber: Sugiyono (2006) Empat variabel yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu desain pekerjaan, gaya kepemimpinan transaksional dan transformasional, dan motivasi kerja karyawan. Maka, minimal jumlah sampel dalam penelitian ini yang harus dipenuhi sebanyak 40 sampel (responden). 3.4 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dan atau konstrak dengan cara memberikan arti atau melakukan spesifikasi kegiatan maupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel (Sangadji dan Sopiah, 2010). Dalam penelitian ini definisi operasional variabel adalah sebagai berikut: Desain Pekerjaan (X 1 ) Simamora (2004) Desain pekerjaan adalah proses penentuan tugas-tugas yang akan dilaksanakan, metode-metode yang digunakan untuk melaksanakan tugastugas ini, dan bagaimana pekerjaan tersebut berkaitan dengan pekerjaan lainnya di dalam organisasi.

47 Elemen keperilakuan merupakan salah satu elemen dari beberapa elemen yang harus diperhatikan dalam desain pekerjaan. Elemen keperilakuan yang menjadi indikator dalam penulisan ini. Hackman dan Oldham (1976), menyatakan lima model karakteristik pekerjaan dalam elemen keperilakuan yang perlu dipertimbangkan, yaitu: 1. Variasi keterampilan (skill variety) Variasi keterampilan adalah sejauh mana pekerjaan itu menuntut keragaman kegiatan yang berbeda. 2. Identitas tugas (task identity) Identitas tugas adalah sejauh mana membiarkan pekerja untuk dapat melihat pekerjaan secara keseluruhan dan mengenali awal dan akhir suatu pekerjaan. 3. Pentingnya tugas (task significance) Pentingnya tugas adalah sejauh mana pekerjaan itu mempunyai dampak yang cukup besar pada kehidupan atau pekerjaan orang lain. 4. Otonomi (autonomy) Otonomi adalah sejauh mana pekerjaan itu memberikan kebebasan, ketidaktergantungan, dan keluasan yang cukup besar ke individu dalam menjadualkan pekerjaan itu dan dalam menentukan prosedur yang digunakan menyelesaikan kerja itu. 5. Umpan balik (feedback) Umpan balik adalah sejauh mana pelaksanaan kegiatan pekerjaan yang dituntut oleh pekerjaan itu menghasilkan perolehan atas informasi yang langsung dan jelas oleh individu mengenai keefektifan kinerjanya.

48 Gaya Kepemimpinan Transaksional (X 2 ) Burns (1978) Pemimpin transaksional yaitu pemimpin yang memotivasi bawahan melalui pemberian imbalan atas apa yang telah mereka lakukan. Menurut Bass dan Riggio (2006), dalam gaya kepemimpinan transaksional terdapat empat komponen. Maka, indikator dalam penulisan ini, adalah sebagai berikut: a) Imbalan Kontigen (Contingent Reward /CR) Kepemimpinan Contingent Reward melibatkan pemberian pekerjaan oleh pemimpin atau menambah persetujuan pengikut atas kebutuhan apa yang harus dituntaskan dengan janji atau reward aktual yang ditawarkan dalam pertukarannya dengan derajat kepuasan yang muncul dari pekerjaan tersebut. b) Manajemen dengan Eksepsi Aktif (Management by Exception Active/MBE-A) Dalam MBE-A, pemimpin secara aktif merancang perangkat guna memantau penyelewengan dari standard, kesalahan, dan error yang ditunjukkan oleh pengikut untuk selanjutnya dilakukan langkah-langkah perbaikan.

49 c) Manajemen dengan Eksepsi Pasif (Management by Exception Passive/MBE-P) Dalam MBE-P, pemimpin secara pasif menunggu terjadinya penyelewengan, kesalahan, dan error untuk muncul terlebih dahulu baru kemudian mengambil langkah perbaikan. d) Laissez-Faire Leadership (LF). Kepemimpinan Laissez-Faire adalah penghindaran atau ketiadaan kepemimpinan, dan merupakan kepemimpinan yang paling tidak efektif. Gaya Kepemimpinan Transformasional (X 3 ) Yukl (2006) Kepemimpinan transformasional adalah kepemimpinan yang mempengaruhi bawahan sehingga bawahan merasakan kepercayaan, kebanggaan, loyalitas dan rasa hormat terhadap atasan serta termotivasi untuk melakukan lebih dari apa yang diharapkan. Menurut Bass dan Riggio (2006), dalam gaya kepemimpinan transformasional terdapat empat komponen. Indikator dalam penulisan ini, adalah sebagai berikut: 1. Pengaruh yang Diidealkan (Idealized Influence). Pemimpin transformasional berperilaku dengan cara yang memungkinkan mereka dianggap sebagai model ideal bagi pengikutnya. 2. Motivasi yang Inspiratif (Inspirational Motivation). Pemimpin transformasional berperilaku dengan cara yang mampu memotivasi dan menginspirasi orang-orang yang ada di sekeliling mereka dengan memberi makna dan tantangan atas kerja yang dilakukan oleh para pengikutnya.

50 3. Stimulasi Intelektual (Intellectual Stimulation). Pemimpin transformasional merangsang usaha pengikutnya untuk kreatif dan inovatif dengan mempertanyakan anggapan dasar (asumsi), memetakan masalah, dan memperbaharui pendekatan-pendekatan lama. 4. Pertimbangan Individual (Individualized Consideration). Pemimpin transformasional memberi perhatian khusus atas kebutuhan setiap pengikut dalam rangka mencapai prestasi dan perkembangan dengan bertindak sekaligus pelatih dan pembimbing. Motivasi Kerja (Y) Griffin dan Ebert (2007) Motivasi didefinisikan sebagai serangkaian kekuatan yang menyebabkan orang berperilaku dalam cara tertentu. Maslow (1970), dalam teori motivasi maslow terdapat lima kebutuhan dari yang tertinggi hingga yang terendah. Lima kebutuhan tersebut yang menjadi indikator dalam penulisan ini, yaitu: 1. Kebutuhan fisiologis (physiological needs). Kebutuhan akan makanan, minuman, tempat tinggal, dan kebutuhan jasmani lainnya. 2. Kebutuhan keamanan (safety needs). Kebutuhan keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional. 3. Kebutuhan sosial (social needs). Kebutuhan ini merefleksikan hasrat untuk diterima sesama, mempunyai ikatan pertemanan, menjadi bagian dari sebuah kelompok, dan dicintai.

51 4. Kebutuhan penghargaan (esteem needs). Kebutuhan yang mencakup faktorr penghormatan diri seperti harga diri, otonomi, dan prestasi; serta faktor faktor penghormatan dari luar seperti status, pengakuan, dan perhatian. 5. Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs). Dorongan untuk menjadi seseorang atau sesuatu sesuai ambisinya yang mencakup pertumbuhan, pencapaian potensi, dan pemenuhan kebutuhan diri. Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel No Indikator Definisi Indikator Skala Desain Pekerjaan (X 1 ) Hackman dan Oldham (1976) 1. 2. 3. 4. 5. Variasi Keterampilan (Skill Variety) Identitas Tugas (Task Identity) Pentingnya Tugas (Task Significance) Otonomi (Autonomy) Umpan Balik (Feedback) Sejauh mana pekerjaan itu menuntut variasi kegiatan yang berbeda. (Robbins, 2006) Sejauh mana membiarkan pekerja untuk dapat melihat pekerjaan secara keseluruhan dan mengenali awal dan akhir suatu pekerjaan. (Robbins, 2006) Sejauh mana pekerjaan itu mempunyai dampak yang cukup besar pada kehidupan atau pekerjaan orang lain. (Robbins, 2006) Sejauh mana pekerjaan itu memberikan kebebasan, ketidaktergantungan, dan keluasan yang cukup besar ke individu dalam menjadualkan pekerjaan itu dan dalam menentukan prosedur yang digunakan menyelesaikan kerja itu. (Robbins, 2006) Sejauh mana pelaksanaan kegiatan pekerjaan yang dituntut oleh pekerjaan itu menghasilkan perolehan atas informasi yang langsung dan jelas oleh individu mengenai keefektifan kinerjanya. (Robbins, 2006)

52 No Indikator Definisi Indikator Skala Gaya Kepemimpinan Transaksional (X 2 ) Bass dan Riggio (2006) 1. 2. 3. Imbalan kontigen Manajemen berdasar pengecualian (Aktif) Manajemen berdasar pengecualian (Pasif) 4. Laissez-Faire Melibatkan pemberian pekerjaan oleh pemimpin atau menambah persetujuan pengikut atas kebutuhan apa yang harus dituntaskan dengan janji atau reward aktual yang ditawarkan dalam pertukarannya dengan derajat kepuasan yang muncul dari pekerjaan tersebut. Pemimpin secara aktif merancang perangkat guna memantau penyelewengan dari standar, kesalahan, dan error yang ditunjukkan oleh pengikut untuk selanjutnya dilakukan langkah-langkah perbaikan. Pemimpin secara pasif menunggu terjadinya penyelewengan, kesalahan, dan error untuk muncul terlebih dahulu baru kemudian mengambil langkah perbaikan. Penghindaran atau ketiadaan kepemimpinan, dan merupakan kepemimpinan yang paling tidak efektif. Gaya Kepemimpinan Transformasional (X 3 ) Bass dan Riggio (2006) 1. 2. 3. 4. Pengaruh yang Diidealkan Motivasi yang Inspiratif Stimulasi Intelektual Pertimbangan Individual Pemimpin transformasional berperilaku dengan cara yang memungkinkan mereka dianggap sebagai model ideal bagi pengikutnya. Pemimpin transformasional berperilaku dengan cara yang mampu memotivasi dan menginspirasi orang-orang yang ada di sekeliling mereka dengan memberi makna dan tantangan atas kerja yang dilakukan oleh para pengikutnya. Pemimpin transformasional merangsang usaha pengikutnya untuk kreatif dan inovatif dengan mempertanyakan anggapan dasar (asumsi), memetakan masalah, dan memperbaharui pendekatan-pendekatan lama. Pemimpin transformasional memberi perhatian khusus atas kebutuhan setiap pengikut dalam rangka mencapai prestasi dan perkembangan dengan bertindak sekaligus pelatih dan pembimbing.

53 No Indikator Definisi Indikator Skala 1. 2. 3. 4. 5. Motivasi Kerja (Y) Maslow (1970) Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan Keamanan Kebutuhan Sosial Kebutuhan Penghargaan Kebutuhan Aktualisasi Diri Kebutuhan akan makanan, minuman, tempat tinggal, dan bebas dari rasa sakit. (Ivancevich, Konopaske, dan Matteson, 2007) Kebutuhan keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional. (Robbins, 2006) Kebutuhan ini merefleksikan hasrat untuk diterima sesama, mempunyai ikatan pertemanan, menjadi bagian dari sebuah kelompok, dan dicintai. (Daft, 2002) Kebutuhan yang mencakup faktor penghormatan diri seperti harga diri, otonomi, dan prestasi; serta faktor faktor penghormatan dari luar seperti status, pengakuan, dan perhatian. (Robbins, 2006) Dorongan untuk menjadi seseorang atau sesuatu sesuai ambisinya yang mencakup pertumbuhan, pencapaian potensi, dan pemenuhan kebutuhan diri. (Robbins, 2006) Sumber: Hackman dan Oldham (1976), Bass dan Riggio (2006), Bass dan Riggio (2006), dan Maslow (1970) 3.5 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 3.5.1 Uji Validitas Validitas menunjuk pada sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang seharusnya diukur, (Sangadji dan Sopiah, 2010). Validitas sebagai alat ukur untuk menguji bentuk variabel pertanyaan dalam kuesioner dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment, yaitu: r xy N xy - ( x) ( y) 2 2 2 2 N ( x ) - ( x ) N y - ( y )

54 Keterangan : r xy = Nilai koefisien korelasi variabel x dan y N x y = Jumlah responden = Skor item pertanyaan ke i = Total skor item pertanyaan ke i Sumber: Sangadji dan Sopiah (2010) Adapun yang menjadi kriteria dalam uji validitas adalah sebagai berikut: 1. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid 2. Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. 3.5.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas menyangkut ketepatan alat ukur. Suatu alat ukur mempunyai reliabilitas tinggi atau dapat dipercaya jika alat ukur mantap. Dalam pengertian, alat ukur tersebut stabil, dapat diandalkan (dependability), dan dapat diramalkan (predictability), (Sangadji dan Sopiah, 2010). Untuk mengukur tingkat ketepatan alat ukur digunakan pengujian reliabilitas dengan rumus Cronbach Alpha, yaitu: r k 1 k -1 11-1 b

55 Keterangan : r 11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan 2 b = Jumlah varian butir Sumber: Sangadji dan Sopiah (2010) Adapun yang menjadi kriteria dalam uji reliabilitas, yaitu sebagai berikut: 1. Jika nilai Alpa Croanbach secara keseluruhan > dari Cronbach Alpa if item deleted, maka dinyatakan reliabel. 2. Jika nilai Alpa Croanbach secara keseluruhan < dari Cronbach Alpa if item deleted, maka dinyatakan tidak reliabel. 3.6 Alat Analisis Data Menganalisis permasalahan yang ada berdasarkan konsep manajemen sumber daya manusia, khususnya mengenai teori-teori tentang desain pekerjaan, gaya kepemimpinan transaksional dan transformasional, dan motivasi kerja karyawan. Dalam mengetahui tinggi rendahnya pengaruh desain pekerjaan, gaya kepemimpinan transaksional dan transformasional terhadap motivasi kerja karyawan pada PT Coca Cola Bottling Indonesia digunakan analisis Regresi Linier Berganda: Y = a + b 1. X 1 + b 2. X 2 + b 3. X 3 + e

56 Keterangan : Y a b X 1 X 2 X 3 e = Motivasi kerja = Konstanta = Koefisien regresi = Desain pekerjaan = Gaya kepemimpinan transaksional = Gaya kepemimpinan transformasional = Error Sumber: Sugiyono (2006) Pengujian regresi linier berganda menggunakan perangkat lunak pengolah data SPSS (Statistic Package for Social Sciences) versi 17.0. Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan (convident level) 95% dan level pengujian yang digunakan α = 5%. 3.6.1 Uji F (Uji Simultan) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah secara simultan koefisien variabel bebas mempunyai pengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikat, (Sugiyono, 2006). Pada penelitian ini, analisis uji F digunakan untuk menguji pengaruh desain pekerjaan (X 1 ), gaya kepemimpinan (X 2 ), secara bersama-sama terhadap motivasi kerja karyawan (Y) dan dinyatakan sebagai berikut: = ( 1) (1 )( )

57 Keterangan: F hitung R k N = Harga F = Koefisien korelasi ganda = Banyaknya variabel bebas = Ukuran sampel Sumber: Sugiyono (2006) Kriteria pengujian: 1. Jika F hitung < F tabel, maka desain pekerjaan (X 1 ), gaya kepemimpinan transaksional (X 2 ), dan gaya kepemimpinan transformasional (X 3 ) secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan. 2. Jika F hitung > F tabel, maka desain pekerjaan (X 1 ), gaya kepemimpinan transaksional (X 2 ), dan gaya kepemimpinan transformasional (X 3 ) secara bersama-sama berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan. 3.6.2 Uji T (Uji Parsial) Uji T digunakan untuk mengetahui masing-masing sumbangan variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat, menggunakan uji masing-masing koefisien regresi variabel bebas apakah mempunyai pengaruh yang bermakna atau tidak terhadap variabel terikat, (Sugiyono, 2006). Pada penelitian ini, analisis uji T digunakan untuk menguji pengaruh desain pekerjaan (X 1 ), gaya kepemimpinan transaksional (X 2 ), dan gaya kepemimpinan transformasional (X 3 ) secara terpisah terhadap motivasi kerja karyawan (Y) dan dinyatakan sebagai berikut:

58 = 2 1 Keterangan: r n t = Koefisien regresi = Jumlah responden = Uji hipotesis Sumber: Sugiyono (2006) Kriteria pengujian: 1. Jika t hitung < t tabel, maka desain pekerjaan (X 1 ), gaya kepemimpinan transaksional (X 2 ), dan gaya kepemimpinan transformasional (X 3 ) secara terpisah tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan. 2. Jika t hitung > t tabel, maka desain pekerjaan (X 1 ), gaya kepemimpinan transaksional (X 2 ), dan gaya kepemimpinan transformasional (X 3 ) secara terpisah berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan. 3.7 Pengujian Hipotesis a. Ho 1 : Tidak terdapat pengaruh antara desain pekerjaan terhadap motivasi kerja Ha 1 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara desain pekerjaan terhadap motivasi kerja b. Ho 2 : Tidak terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan transaksional terhadap motivasi kerja

59 Ha 2 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan transaksional terhadap motivasi kerja c. Ho 3 : Tidak terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan transformasional terhadap motivasi kerja Ha 3 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan transformasional terhadap motivasi kerja.