BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. laboratorium jurusan pendidikan biologi Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2013 sampai Agustus 2014 di

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

II. METODOLOGI C. BAHAN DAN ALAT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan April 2015

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

LAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN. Tabel 7. Data Pengamtan Hidrolisis, Fermentasi Dan Destilasi. No Perlakuan Pengamatan

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

METODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

BAB III METODE PENELITIAN

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 2014 bertempat di

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

BAB 3 METODE PERCOBAAN Penentuan Kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) a. Gelas ukur pyrex. b. Pipet volume pyrex. c.

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN UNTUK PARAMETER MIKROBIOLOGI, PENGIRIMAN, PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SAKRIANI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

III. MATERI DAN METODE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. blender, ukuran partikel yang digunakan adalah ±40 mesh, atau 0,4 mm.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

MATERI DAN METODE. Materi

LAMPIRAN 0,5 M 0,75 M 1 M 30 0,6120 % 1,4688 % 5,0490 % 45 2,2185 % 4,7838 % 2,9197 % 60 1,1016 % 0,7344 % 3,3666 %

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Riset dan Standarisasi Industri Bandar

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

BAB III METODE PENELITIAN. metode wawancara semi terstruktur (semi-structured interview) disertai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada penjual minuman olahan yang berada di pasar

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

III. BAHAN DAN METODE. Pelaksanaan vermicomposting dilakukan di rumah plastik FP Unila. Perhitungan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimental.

3.1. Tempat dan Waktu Bahan dan Aiat Metode Penelitian

III BAHAN, ALAT, DAN METODE PENELITIAN

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan kemampuan Bacillus mycoides dalam memfermentasi onggok untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB V METODOLOGI. Alat yang digunakan pada praktikum penelitian, meliputi alat autoklaf

MATERI DAN METODE. Mikrobiologi (PEM) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri

LAMPIRAN A A.1 Pengujian Total Padatan Terlarut (SNI yang dimodifikasi*) Dengan pengenceran A.2 Pengujian Viskositas (Jacobs, 1958)

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

Lampiran 1. Prosedur Analisis

III. METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai

JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN. PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT : MHD FADLI NST NIM : : AGROEKOTEKNOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampai Desember Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian bertempat di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi

LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Fakultas Kedokteran, Universiras Muhammadiyah Yogyakarta, Laboratorium

Transkripsi:

18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di Laboratorium Kimia, Jurusan Pendidikan Kimia dan Laboratorium Mikrobiologi di Universitas Negeri Gorontalo. 3.2 ALAT DAN BAHAN 3.2.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat alat destilasi, seperangkat alat titrasi, seperangkat alat refluks, neraca analitik, labu takar, gelas ukur, gelas kimia, alkoholmeter, oven, labu erlenmeyer, pipet tetes, pipet mikro spatula, kertas saring, corong, ayakan, inkubator, batang pengaduk, cawan petri, penangas, tabung reaksi, rak tabung reaksi, botol reagen, termometer, ph meter, shaker inkubator, vortex, autoclave, pembakar bunsen, jarum ose, colony counter, IR (Infra Merah). 3.2.2 Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit pisang raja, H 2 SO 4 0,1, 0,3, 0,5M dan 25%, Reagen Luff Schoorl, KI 30%, Aquadest, Saccharomyces cerevisiae, Ammonium sulfat, Urea, NaOH 25%, PDA ( Potato Dextrose Agar), PDB (Potato Dextrose Borth). 3.3 Metode Penelitian 3.3.1 Preparasi Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah kulit pisang raja yang didapatkan dari daerah Kota Kotamobagu yang telah di cuci dan di potong-

19 potong kemudian dikeringkan dibawa sinar matahari selama 5 jam selanjutnya kulit pisang yang telah kering di giling menggunakan gilingan tepung, agar menjadi tepung kulit pisang, (Dewati, 2008). 3.3.2 Hidrolisis Hidrolisis adalah suatu proses kimia yang menggunakan air sebagai pemecah suatu persenyawaan. Menyiapkan 3 erlenmeyer yang berisi sampel tepung kulit pisang sebanyak 100 g kemudian ditambahkan larutan H 2 SO 4 1000 ml dengan variasi konsentrasi H 2 SO 4 0,1, 0,3 dan 0,5M. Dipanaskan selama 120 menit dan diuji kadar glukosa menggunakan metode Luff Schoorl, (Retno dan Nuri, 2011) 3.3.3 Uji Glukosa Menggunakan Metode Luff-Schoorl Metode Luff Schoorl adalah berdasarkan proses reduksi dari larutan Luff Schoorl oleh gula pereduksi. Menyiapkan 3 erlenmeyer yang berisi filtrat dengan konsentrasi H 2 SO 4 0,1, 0,3, dan 0,5M sebanyak 3 ml dan diencerkan dengan aquadest hingga 50 ml. Mengambil 10 ml filtrat dari masing-masing erlenmeyer dan ditambahkan 10 ml larutan Luff-Schoorl. Dibuat pula perlakuan blanko yaitu 10 ml larutan Luff-Schoorl dengan 25 ml aquadest, dididihkan selama 2 menit dan cepat-cepat didinginkan, ditambahkan 15 ml KI 30% dan 25 ml H 2 SO 4 25%. Kemudian dititrasi dengan Natrium Tiosulfat sampai warna menjadi coklat muda selanjutnya ditambahkan indikator amilum sebanyak 1 ml. Perlakuan yang sama dilakukan pada filtrat dengan konsentrasi 0,3 dan 0,5 M, (Sudarmadji dkk, 1989).

20 3.3.4 Pembiakan Saccharomyces cerevisiae pada Media PDB dan PDA Menimbang PDB sebanyak 2,4 g dan ditambahkan aquadest sebanyak 100 ml selanjutnya dididihkan dan dimasukkan ke dalam autoclave sampai suhu 121 o C kemudian Saccharomyces cerevisiae dimasukkan ke dalam PDB dan ditumbuhkan selama 2 hari di shaker inkubator. Menimbang PDA sebanyak 1,08 g dan ditambahkan aquadest sebanyak 30 ml kemudian didihkan. Larutan PDA yang telah mendidih dimasukkan ke dalam 5 tabung reaksi masing-masing sebanyak 6 ml. Tabung reaksi ditutupi dengan kapas dan aluminium foil kemudian di sterilisasi menggunakan autoclave sampai suhu 121 o C. Disiapkan pembakar bunsen, jarum ose, 5 tabung reaksi yang berisi PDA dan alkohol. Jarum ose dibakar dan dicelupkan ke dalam PDB yang berisi Saccharomyces cerevisiae kemudian digoreskan pada PDA secara merata, diulangi perlakuan yang sama pada ke 4 tabung reaksi yang lain. Pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae dilakukan selama 2 hari, (Bustanussalam dkk, 2008). 3.3.5 Fermentasi dan Perhitungan Jumlah Saccharomyces cerevisiae Menyiapkan filtrat larutan H 2 SO 4 0,5 M sebanyak 700 ml ditambahkan ammonium sulfat 1,05 g dan urea 0,56 g sebagai nutrisi, kemudian diatur ph sampai 4,5 menggunakan NaOH 25%, filtrat di autoclave sampai suhu 121 o C. Pada 4 erlenmeyer dimasukkan filtrat sebanyak 175 ml dan ditambahkan Saccharomyces cerevisiae sebanyak 2 ose. Dilakukan perlakuan yang sama pada filtrat dengan label fermentasi hari ke 5, 7, dan 9. Erlenmeyer dimasukkan dalam inkubator pada suhu 30 o C.

21 Menyiapkan hasil fermentasi hari ke 3, tabung reaksi, cawan petri, pembakar bunsen, pipet mikro, vortex, gelas ukur, gelas kimia dan PDA 120 ml. Memasukkan 9 ml aquadest pada tabung reaksi kemudian di autoclave sampai suhu 121 o C, mengambil 1 ml cairan fermentasi hari ke 3 dan diencerkan secara bertingkat dari tabung reaksi pertama (10-1 ) sampai 10-8. Pengenceran dilakukan beberapa kali agar biakan yang didapatkan tidak terlalu padat atau memenuhi cawan (biakan terlalu padat akan menggangu pengamatan). Menyiapkan 8 cawan petri yang telah diberi label 10-1 sampai 10-8, diambil 0,5 ml larutan dalam tabung reaksi yang berlabel 10-1, di vortex dan dimasukkan ke dalam cawan petri yang berlabel 10-1, dilakukan juga perlakuan yang sama untuk 10-2 sampai 10-8. Kemudian ditambahkan 15 ml PDA dan dihomogenkan dengan cara memutarmutar cawan petri di atas meja seperti menuliskan angka delapan. Selanjutnya dimasukkan dalam inkubator pada suhu 30 o C selama 3 hari, setelah 3 hari dihitung jumlah koloni menggunakan alat colony counter. Perlakuan yang sama juga dilakukan pada hasil fermentasi hari ke 5, 7, dan 9. Pada hasil fermentasi hari ke 7 jumlah mikrobanya dihitung dari hari pertama sampai hari ke sepuluh untuk dibuat kurva pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae, (Idral dkk, 2012). 3.3.6 Destilasi Dan Pengukuran Kadar Etanol Hasil fermentasi hari ke 3, dimasukkan dalam labu leher tiga dan ditambahkan batu didih. Di destilasi pada suhu 78 o C dan destilatnya diukur menggunakan alkoholmeter. Selanjutnya dilakukan perlakuan yang sama pada hasil fermentasi hari ke 5, 7 dan 9.

22 3.3.7 Uji Etanol menggunakan Infra Merah Menyalakan alat Infra Merah dan menunggu selama beberapa menit sampai muncul warna hijau yang menandakan alat IR siap dipakai. Mengambil beberapa ml destilat menggunakan pipet mikro kemudian diletakkan pada alat dan akan dibaca oleh komputer.