FORMAT PENILAIAN KARANGAN NARASI (KARANGAN BERORIENTASI PENCERITA)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Hasil Penelitian Dalam penelitian Research Development studi awal merupakan langkah pertama untuk mengembangkan suatu model yang akan disusun.

MODEL PENILAIAN HOLISTIK DALAM PEMBELAJARAN MENGARANG BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR*) Oleh Tatat Hartati Abstrak Penelitian ini bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kemampuan bahasa bukanlah kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap orang perlu mengungkapkan ide atau gagasan pada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu bahasa Indonesia juga

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mampu merujuk objek ke dalam dunia nyata, misalnya mampu menyebut nama,

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan

I. PENDAHULUAN. dapat dipisahkan antara satu sama lain. Keempat komponen itu ialah keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN. wacana sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan tersebut.

SEKOLAH BERASRAMA PENUH BAHAGIAN PENGURUSAN SEKOLAH BERASRAMA PENUH / KLUSTER KEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA. 2 ¼ jam Dua jam lima belas minit

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab lima ini, dipaparkan simpulan dari penelitian yang telah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan terdapat hubungan

BAB I PENDAHULUAN. itu terbentuk keterkaitan: satu (unit) pengalaman (experimental meaning dan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan peranti kohesi yang tepat dalam sebuah teks berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

ANALISIS KESALAHAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMK SWASTA DHARMA PATRA PANGKALAN SUSU TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun tulisan. Bahasa juga memegang peranan penting dalam kehidupan sosial

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa,

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

I. PENDAHULUAN. orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (1985:9) yang. Kegiatan komunikasi yang baik didukung oleh salah satu komponen

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Melalui penguasaan keterampilan. jenis tulisan baik tulisan fiksi maupun nonfiksi.

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Banyak sekali cara untuk berkomunikasi. Bentuk komunikasi

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan untuk mengetahui keaslian penelitian yang dilakukan. Tinjauan

BAB I PENDAHULUAN. proses bersosialisasi tersebut. Komunikasi merupakan cara utama dalam menjalin

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENERAPAN MODEL LOGIKA PROPOSISIONAL DAN LOGIKA PREDIKAT

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam berkomunikasi memerlukan sarana yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Desain ini sesuai dengan tuju-an penelitian

BAB V SIMPULAN, IMPLIKSI, DAN SARAN

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

PANDUAN PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MURID BAHASA MELAYU TINGKATAN 3

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.

KOMPETENSI INTI (KI) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis argumentasi merupakan salah satu keterampilan

KAJIAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

ANALISIS KESALAHAN KOHESI DAN KOHERENSI PARAGRAF PADA KARANGAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 TEMANGGUNG SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN M.K. BAHASA INDONESIA (MKU)

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan secara lisan adalah hubungan langsung. Dalam hubungan langsung

KISI-KISI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONSIA

BAB I PENDAHULUAN. mengajar menjadi terarah dan mencapai sasaran pendidikan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

ARTIKEL ILMIAH KEKOHESIFAN WACANA DALAM BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VII TERBITAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar dikatakan berhasil apabila siswa dianggap

BAHAGIAN A : Karangan Berdasarkan Bahan Rangsangan [ 30 markah ] KRITERIA PENSKORAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesantunankesantunan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa lisan dan bahasa tulisan. Bahasa lisan merupakan ragam bahasa

1103/1 (PP) SULIT BAHAGIAN PENGURUSAN SEKOLAH BERASRAMA PENUH & SEKOLAH KECEMERLANGAN KEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA PERATURAN PEMARKAHAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kata merupakan bentuk atau unit yang paling kecil dalam bahasa yang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. baru tersebut, maka badan bahasa bertindak menjadi agen perubahan

BAB I PENDAHULUAN. benar. Ini ditujukan agar pembaca dapat memahami dan menyerap isi tulisan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menjadi inti dari pengajaran Bahasa Indonesia secara umum.

KISI-KISI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI BAHASA DAN SASTRA INGGRIS

PENTAKSIRAN DIAGNOSTIK AKADEMIK SBP 2015 PERCUBAAN SIJIL PELAJARAN MALAYSIA

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2011

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. keterampilan menulis narasi siswa sekolah dasar. Berdasarkan penelitian tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan yang dimilikinya untuk diketahui oleh orang lain. Kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, berbagi pengalaman belajar, dan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum dapat dinyatakan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia di

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah eksprimen semu (Quasi Experimental

Transkripsi:

FORMAT PENILAIAN KARANGAN NARASI (KARANGAN BERORIENTASI PENCERITA) No Nama Kemampuan T=Tinggi, S=Sedang, R=Rendah Sosiolinguistik Wacana Tatabahasa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. Grade/ Peringkat Nilai (%)

FORMAT PENILAIAN KARANGAN PAPARAN/EKSPOSISI (KARANGAN BERORIENTASI INFORMASI) No Nama Kemampuan T=Tinggi, S=Sedang, R=Rendah Sosiolinguistik Wacana Tatabahasa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. Grade/ Peringkat Nilai (%)

FORMAT PENILAIAN KARANGAN ARGUMENTASI/HUJAH (KARANGAN BERORIENTASI KHALAYAK) No Nama Kemampuan T=Tinggi, S=Sedang, R=Rendah Sosiolinguistik Wacana Tatabahasa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. Grade/ Peringkat Nilai (%)

SKEMA PENSKORAN KARANGAN BERORIENTASI INFORMASI (KARANGAN PAPARAN/EKSPOSISI) I. SOSIOLINGUISTIK Siswa memahami tujuan penulisan dan mengetahui pembacanya (a) Tujuan Menjelasakan informasi-informasi khusus tentang judul berdasarkan situasi dalam karangan; dan mengutarakan ide dan pengalaman pribadi untuk meyakinkan pembaca. (b) Khalayak Mewujudkan hubungan dan berkolaborasi ide dengan pembaca melalui pengusaan gaya penulisan dan format ceramah. II. WACANA Siswa menunjukkan penguasaan aspek-aspek penyususnan, pemikiran dan penekanan wacana paparan (a) Penyusunan Membentuk kohesi tatabahasa (kata hubung, ellipsis) dan leksikal (sinonim, antonim, hiponim, kolokasi, ulangan, dan pembuka dan penutup wacana) secara seimbang; dan menyusun isi secra logik berdasarkan hubungan syarat-hasil, sebab-tujuan, dan sebab akibat. (b) Pemikiran Menunjukkan pemikiran karangan penerangan yang menekankan fakta dan perinciannya; dan membentuk kohesi meliputi jenis tatabahasa dan leksikal. (c)penekanan Fokus terhadap judul melalui penyusunan ide secara logis dengan dukungan isu-isu yang berkaitan. III. TATABAHASA Siswa menunjukkan pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan bahasa (a) Pengetahuan Menunjukkan penguasaan aspek mekanis, khususnya tanda baca dan ejaan; aspek morfologi memperlihatkan penggunaan dan pemilihan kata yang tepat dari kosa kata yang luas; dan aspek sintaksis menunjukkan penguasaan struktur kalimat yang mengukuhkan kohesi.

LANGKAH-LANGKAH PENGGREDAN KARANGAN EKSPOSISI ( KARANGAN BERORIENTASI INFORMASI) 1. Bacalah dengan teliti kriteria penilaian dalam Skema Karangan Berorientasi Informasi agar Anda terfokus pada penilaian yang akan dilakukan. Fahami kemampuan berbahasa dalam aspek: a. sosiolinguistik b. wacana c. tatabahasa 2. Bacalah karangan siswa sekilas, kemudian klasifikasikan menjadi 3 kategori: a. kategori tinggi b. kategori sederhana c. kategori rendah Penetapan kategori setiap karangan berdasarkan aspek pada no.1 di atas. 3. Bacalah kembali karangan siswa tersebut dan tentukan gred serta interval nilai, berdasarkan deskriptor yang berikut: Gred/ tahap Nilai Deskriptor A 70 100 Berkomunikasi pada tahap sangat memuaskan B 60-69 Berkomunikasi pada tahap memuaskan C 50-59 Berkomunikasi pada tahap agak memuaskan D 40-49 Menguasai dasar bahasa untuk berkomunikasi E 30-39 Menguasai dasar bahasa yang terbatas F 0-29 Tidak menguasai dasar bahasa

LANGKAH-LANGKAH PENGGREDAN KARANGAN ARGUMENTASI (KARANGAN BERORIENTASI KHALAYAK) 1. Bacalah dengan teliti kriteria penilaian dalam Skema Karangan Berorientasi Khalayak, agar Anda terfokus pada penilaian yang akan dilakukan. Fahami kemampuan berbahasa dalam aspek: a. sosiolinguistik b. wacana c. tatabahasa 2. Bacalah karangan siswa sekilas, kemudian klasifikasikan menjadi 3 kategori: d. kategori tinggi e. kategori sederhana f. kategori rendah Penetapan kategori setiap karangan berdasarkan aspek pada no.1 di atas. 3. Bacalah kembali karangan siswa tersebut dan tentukan gred serta interval nilai, berdasarkan deskriptor yang berikut: Gred/ tahap Nilai Deskriptor A 70 100 Berkomunikasi pada tahap sangat memuaskan B 60-69 Berkomunikasi pada tahap memuaskan C 50-59 Berkomunikasi pada tahap agak memuaskan D 40-49 Menguasai dasar bahasa untuk berkomunikasi E 30-39 Menguasai dasar bahasa yang terbatas F 0-29 Tidak menguasai dasar bahasa

LANGKAH-LANGKAH PENGGREDAN KARANGAN NARASI (KARANGAN BERORIENTASI PENCERITA) 1. Bacalah dengan teliti kriteria penilaian dalam Skema Karangan Berorientasi Pencerita,agar Anda terfokus pada penilaian yang akan dilakukan. Fahami kemampuan berbahasa dalam aspek: a. sosiolinguistik b. wacana c. tatabahasa 2. Bacalah karangan siswa sekilas, kemudian klasifikasikan menjadi 3 kategori: d. kategori tinggi e. kategori sederhana f. kategori rendah Penetapan kategori setiap karangan berdasarkan aspek pada no.1 di atas. 3. Bacalah kembali karangan siswa tersebut dan tentukan gred serta interval nilai, berdasarkan deskriptor yang berikut: Gred/ tahap Nilai Deskriptor A 70 100 Berkomunikasi pada tahap sangat memuaskan B 60-69 Berkomunikasi pada tahap memuaskan C 50-59 Berkomunikasi pada tahap agak memuaskan D 40-49 Menguasai dasar bahasa untuk berkomunikasi E 30-39 Menguasai dasar bahasa yang terbatas F 0-29 Tidak menguasai dasar bahasa

SKEMA PENSKORAN KARANGAN BERORIENTASIKAN KHALAYAK (KARANGAN ARGUMENTASI/HUJAH) I. SOSIOLINGUISTIK Calon memahami tujuan penulisan, situasi, dan mengetahui khalayaknya (pembaca). (a) Tujuan Membujuk dan mencoba meyakinkan pembaca dengan alasan-alasan yang mendukung tajuk/judul. (b) Situasi Menggunakan alasan-alasan berdasarkan pengalaman pribadi untk memperkuat dasar judul. (c) Khalayak Berkomunikasi dengan khalayak melalui gaya penulisan yang sesuai; dan menyampaikan ide berdasarkan format arahan dengan susunan ide yang rapi dalam paragraf. II. WACANA Calon menunjukkan penguasaan aspek-aspek penyajian, pengolahan dan kesatuan (a) Penyajian Menyajikan ide secara teratur dan dan berfokus melalui kohesi leksikal (sinonim, antonim, hiponim, kolokasi, ulangan, dan pembuka dan penutup wacana); dan menyusun koheren melalui hubungan sebabtujuan, syarat-hasil, sebab-akibat, dan latar kesimpulan. (b) Pengolahan Mengolah ide berdasarkan logika, hubungan perbandingan, kata pembuka dan penutup wacana, di samping mengemukakan bukti-bukti khusus dan uraian yang jelas (c) Kesatuan Menyusun kohesi berdasarkan sarana rujukan dan kata hubung. III. TATABAHASA Penulis menunjukkan kemampuan menggunakan pengetahuan tatabahasa (a) Penggunaan Menunukkan penguasaan aspek sintaksis dan menggunakannya denga berkesan untuk menyusun kohesi aspek nahu (kata hubung, elipsis) dan leksikal (sinonim, antonim, hiponim, kolokasi, ulanga, dan pembuka dan penutup wacana); dan menggunakan tanda baca dengan tepat, disamping menguasai ejaan dan aspek morfologi.

SKEMA PENSKORAN KARANGAN BERORIENTASIKAN PENCERITA (KARANGAN NARASI) I. SOSIOLINGUISTIK Calon memahami tujuan penulisan, situasi, dan mengetahui khalayaknya (pembaca). (a) Tujuan Melahirkan ide dan perasaaan dalam penulisan kreatif, menyusun isi serta menggunakan kata-kata pembuka dan penutup wacana berdasarkan tujuan penulisan. (b) Konteks Membina hubungan dan menyatukan pengalaman dengan pembaca tentang peristiwa yang menyangkut watak yang diceritakan, dan mengemukakan ide berdasarkan tema, pengalaman pribadi/imajinasi. (c) Khalayak Menunjukkan kesadaran terhadap pembaca dengan berusaha untuk mengaitkan idenya dengan pengalaman khalayak, dan menggunakan kohesi tatabahasa (kata hubung, elipsis) untuk mengekalkan fokus pembaca. II. WACANA Calon menunjukkan penguasaan pemikiran dan penyajian wacana pelahiran (a) Pemikiran Mengemukakan ide yang berdasarkan hubungan syarat-hasil dan sebab-akibat. (b) Penyajian Menggunakan kemampuan menyusun kohesi dan koherensi secara seimbang, berfokuskan ide utama (plot yang jelas) dan menggunakan gaya penulisan kreatif yang tepat. III. TATABAHASA Calon mempunyai pengetahuan dan memahami seluk-beluk bahasa (a) Pengetahuan Menggunakan struktur bahasa (morfologi dan sintaksis) dan mekanis (tanda baca dan ejaan) dengan baik; dan menunjukkan kohesi tatabahasa (kata hubung, elipsis) dan leksikal (sinonim,antonim,hiponim,kolokasi,ulangan, pembuka dan penutup wacana) yang baik.