ANALISIS BIAYA RS. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

dokumen-dokumen yang mirip
RUMAH SAKIT SEBAGAI LEMBAGA USAHA

Tarif Pelayanan Kesehatan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BIAYA PRODUKSI. I. Pengertian Biaya produksi. Nama : Abdul Wahab NPM : Kelas : 1 ID 05

Fungsi biaya. Biaya tetap (fixed cost) Biaya variabel (variable cost) FC = k VC = f (Q) = vq C = g(q) = FC + VC = k + vq

KONSEP BIAYA. Biaya (Cost) : nilai suatu pengorbanan untuk memperoleh suatu hasil/tujuan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Biaya produksi yang merupakan semua pengeluaran produsen untuk

MANAJEMEN KEUANGAN/ANGGARAN

ANALISIS EKONOMI KEGIATAN PRODUKSI PANGAN

KONSEP DEMAND DALAM SEKTOR KESEHATAN. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

EVALUASI HARGA SEWA RUSUN PENJARINGANSARI DAN SIWALANKERTO

ANALISA BIAYA PRODUKSI

Analisis Biaya Unit Pelayanan Otopsi dengan Metode Distribusi Ganda

BAB IV METODE PENELITIAN

BIAYA PRODUKSI PENGERTIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts

METODE PENELITIAN Kerangka Penelitian

LOGO. Teori Biaya. Mata Kuliah: Pengantar Ekonomi (TKI 4206)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Keuangan. Break-Even Point

BAB VIII Analisis BEP (Break Even Point)

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V PERUSAHAAN dan PRODUKSI

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

ANALISA BREAK EVENT POINT

BAB 7 RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. 7.1 Ringkasan Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah

ANALISIS BREAK-EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MEMBANTU DALAM PENENTUAN TARIF PERAWATAN PADA RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2006 (SNATI 2006) ISSN: Yogyakarta, 17 Juni 2006

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

JASA PELAKSANA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ( TEORI DAN PRAKTIS ) Oleh: Henni Djuhaeni

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data penelitian

40 Universitas Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAPASITAS PRODUKSI JUMLAH DAN JENIS OUTPUT MAKSIMUM YANG DAPAT DIPRODUKSI DALAM SATUAN WAKTU TERTENTU. KAPASITAS PRODUKSI DITENTUKAN OLEH KAPASITAS

Telkom University Alamanda

KAPASITAS PRODUKSI JUMLAH DAN JENIS OUTPUT MAKSIMUM YANG DAPAT DIPRODUKSI DALAM SATUAN WAKTU TERTENTU. KAPASITAS PRODUKSI DITENTUKAN OLEH KAPASITAS

MODUL ANALISIS BIAYA PRODUKSI ANALISIS BIAYA PRODUKSI. Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB

STRATEGI PENENTUAN HARGA. Manajemen Pemasaran L. Faqih S. Hadie, SE.,MM.

PERANAN BIAYA UNTUK MENETAPKAN TARIF SEWA KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT PERSAHABATAN

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi yang akurat untuk meningkatkan efektivitas dan

1.Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar. 2.Pengaruh pajak-spesifik terhadap keseimbangan pasar

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA BAKMI DKI CABANG ROSLIANA. : Yuli Setia Ningsih :

TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lampiran 1 Pengelompokan Biaya Rawat Inap dan Cost Driver Kamar Rawat Inap

X. ANALISIS KELAYAKAN USAHA

Biaya Produksi dalam jangka pendek

Break Even Point. Suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan

DEFINISI TEORI BIAYA PRODUKSI

Analisis Biaya BIAYA TPPHP. distribusi dan merupakan pengorbanan. produksi-distribusi COST. Contoh:

Teori Biaya Produksi

BAB II LANDASAN TEORI

Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar

BAB II LANDASAN TEORI

Teori Produksi dan Biaya. Pertemuan 5

Analisis Masalah dengan Menggunakan Pohon Keputusan

Petrus Tandi Bunga Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Tadulako

Aplikasi kuadratik dalam ekonomi

MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 7 Elastisitas, Biaya Produksi dan Penerimaan, Maksimum dan Minimum Suatu Fungsi I Komang Adi Aswantara UT Korea Fall 2013

Analisi Biaya Pelayanan Kesehatan

Aplikasi Fungsi Linier dalam Ekonomi dan Bisnis Week 02. W. Rofianto, ST, MSi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KONSEP BIAYA. Rabu, 16 Desember 2015 Sesi-11 Kuliah Ekonomi Kesehatan Universitas Esa Unggul - Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kelangsungan perusahaannya, untuk itu pihak manajemen perusahaan

PERENCANAAN PRODUKSI BERDASARKAN ANALISIS BREAK EVEN POINT UNTUK MENCAPAI EFISIENSI PADA PD JUMBO MEKAR LESTARI

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (Depkes RI, 1999). Peningkatan kebutuhan dalam bidang kesehatan ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

Cost Effectiveness Analysis (CEA) Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman modern sekarang ini kemajuan dunia kesehatan semakin baik.

KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

ANALISA BREAK EVENT POINT SEBAGAI PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK SERTA PENENTUAN KEBIJAKAN HARGA DIMASA YANG AKAN DATANG TENSHOUSE

Penetapan Harga Pokok Penjualan Berdasarkan Alokasi Biaya Terhadap Posisi Rumah Pada Perumahan Green Park Residence Sampang

THE COST OF PRODUCTION

Kuliah V-Analisis Perilaku Produsen: Biaya Produksi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rekapitulasi SHRI :

PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM JANGKA PENDEK. Oleh : Ani Hidayati

Modul ke: Job Order Costing. Konsep Job Order Costing. Fakultas FEB. Minanari, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

Aplikasi Fungsi Linier dalam Ekonomi dan Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

BAB II LANDASAN TEORI. datang. Pada umumnya tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang

PENGANTAR ILMU EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Teori Produksi dan Biaya Produksi 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku usaha diharapkan mampu mengikuti perkembangan tersebut serta

Biaya variabel dapat dihitung dari penurunan rumus menghitung biaya total, yaitu:

ANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN

BAB I BAB I PENDAHULUAN. aman, bermutu, dan terjangkau. Hal ini diatur dalam undang-undang kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. aliran biaya dua tahap. Tahap pertama adalah pembebanan sumber daya kegiatan,

BAB I PENDAHULUAN. Akibat dari krisis sektor ekonomi yang berkelanjutan dan keadaan politik

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

Manajemen Keuangan Agroindustri. Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

ACTIVITY BASED COSTING PADA PELAYANAN KESEHATAN

Add your company slogan. Biaya. Teori Produksi LOGO

BAB 7 TEORI PENAWARAN ISLAM

ANALISIS BREAK EVEN POINT

DAFTAR ISI 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN IDENTIFIKASI MASALAH MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN KEGUNAAN PENELITIAN 4

Pengantar Ekonomi Mikro

Transkripsi:

ANALISIS BIAYA RS Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH 1

Pokok Bahasan Pendahuluan Definisi Analisis Biaya Manfaat Analisis Biaya Klasifikasi Biaya Contoh soal 2

Pendahuluan Dengan menggunakan konsep RS sebagai suatu jalur produksi, maka analisis biaya merupakan suatu hal penting yang harus dilaksanakan Analisis biaya merupakan tindakan yang strategis karena RS telah menjadi suatu lembaga sosial ekonomi 3

Analisis Biaya Suatu proses mengumpulkan dan mengelompokkan data keuangan RS untuk memperoleh dan menghitung biaya pelayanan RS 4

Analisis Biaya Suatu kegiatan menghitung biaya RS untuk berbagai jenis pelayanan, baik secara total, maupun per unit atau perpasien, dengan cara menghitung seluruh biaya pada seluruh unit pusat biaya serta mendistribusikannya ke unit - unit produksi (Depkes, 1977) 5

Analisis Biaya Dalam perencanaan kesehatan, analisis biaya bermanfaat untuk mengetahui biaya satuan program /unit pelayanan kesehatan, agar dapat dihitung total anggaran yang diperlukan untuk program /pelayanan kesehatan (Gani, 1996) 6

Manfaat Analisis Biaya Pricing Budgeting Budgetary Control Evaluation and Accountability 7

Pricing Informasi biaya satuan (Unit Cost) sangat penting dalam penentuan kebijakan tarif RS Mengetahui apakah tarif sekarang merugi, break even, atau menguntungkan Mengetahui jumlah subsidi yang dapat diberikan pada unit pelayanan RS 8

Budgeting Informasi jumlah biaya (Total Cost) dan biaya satuan (Unit Cost) akan bermanfaat untuk alokasi dan perencanaan anggaran 9

Budgetary Control Hasil analisis biaya dapat dimanfaatkan untuk memonitor dan mengendalikan kegiatan operasional RS dalam rangka efisiensi RS 10

Evaluation and Accountability Analisis biaya bermanfaat untuk menilai performance keuangan RS secara keseluruhan, sekaligus sebagai pertanggungan jawaban kepada pihak pihak berkepentingan 11

Klasifikasi Biaya 1 2 3 4 Fixed Cost (Biaya Tetap) Variable Cost (Biaya tidak Tetap) Capital Cost (Biaya kapital) Recurrent Cost (Biaya berulang) 12

a. Fixed Cost Biaya yang tidak dipengaruhi oleh jumlah aktivitas atau kegiatan yang sedang dilaksanakan Tidak berubah dalam volume produksi yang bervariasi Biasa dikenal dengan Overhead Cost (biaya utama) 13

Contoh; Gedung a. Fixed Cost Peralatan medis jangka panjang Kendaraan, dll VIP RS mempunyai 15 tempat tidur. BOR 80% atau 20%, RS harus mengeluarkan biaya per bulan dalam jumlah yang tetap 14

a. Fixed Cost Rp Total Fixed Cost Output produksi 15

b. Variable Cost Biaya yang dipengaruhi oleh jumlah aktivitas atau kegiatan yang sedang dilaksanakan Berubah ubah sesuai dengan perubahan output, misalnya jumlah pasien tiap hari di unit rawat inap 16

Contoh; Bahan baku Obat obatan Makanan, dll b. Variable Cost Untuk memasak 1000 porsi makanan dibutuhkan biaya Rp 5 juta; biaya per porsi Rp 5000. 17

b. Variable Cost Bila terisi pasien 10 orang/hari, biaya makanan = 10 orang x 3 makan/hari x Rp 5000 = Rp 150.000 Bila terisi pasien 15 orang/hari, biaya makanan = 15 orang x 3 makan/hari x Rp 5000 = Rp 225.000 Jumlah pasien berpengaruh langsung terhadap biaya makanan 18

b. Variable Cost Rp Variable Cost Fixed Cost Output produksi 19

c. Capital Cost Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk barang atau kegiatan yang mempunyai masa hidup lebih dari satu tahun Contoh; Gedung Kendaraan Peralatan jangka panjang Pelatihan karyawan 20

d. Recurrent Cost Yaitu biaya yang dikeluarkan secara rutin (tiap minggu/bulan/tahun) Contoh; Gaji/upah Obat obatan Penggunaan/pemeliharaan gedung Barang barang habis pakai 21

Total Cost Yaitu penghitungan biaya produksi total dengan menghitung jumlah biaya tetap dan biaya variabel Total Cost = Fixed Cost + Variable Cost 22

Average Cost Yaitu penghitungan biaya produksi total yang dihubungkan dengan setiap unit dari output Average Cost = Total Cost Quantity 23

Average Cost Terdiri dari ; Average Fixed Cost (AFC) Average Variable Cost (AVC) Average Total Cost (ATC) 24

Berdasarkan data di bawah ini, hitunglah; a. Total Cost b. Average Fixed Cost c. Average Variable Cost Buatlah kesimpulan/analisa dari data tersebut! No. patients Fixed Cost Variable Cost 10 300 juta 60 juta 20 300 juta 110 juta 30 300 juta 160 juta 40 300 juta 210 juta 50 300 juta 260 juta 25

Average Cost No. patients AFC AVC ATC 10 30 (300/10) 6 (60/10) 36 (360/10) 20 15 (300/20) 5,5 (110/20) 20,5 (410/20) 30 10 (300/30) 5,3 (160/30) 15,3 (460/30) 40 7,5 (300/40) 5,25 (210/40) 12,7 (510/40) 50 6 (300/50) 5,2 (260/50) 11,2 (560/50) 26

Break Even Point Analysis Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH 27

Pokok Bahasan Pendahuluan Konsep Break Even Point Contoh soal 28

Pendahuluan Fixed cost tetap dalam berbagai tingkat volume kegiatan, maka biaya ini tetap ada walaupun pendapatan totalnya nol Bila kegiatan pelaksanaan meningkat, maka total pendapatan akan meningkat juga, sehingga di satu titik, fixed cost akan dilampaui 29

Break Even Point Suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan/profit 30

Break Even Point Bertujuan menemukan satu titik, baik dalam unit maupun rupiah yang menunjukan pendapatan sama dengan biaya Pendapatan = Fixed cost dan Variable cost 31

Break Even Point Belum diperoleh keuntungan kerugian Keuntungan?? Bila pendapatan melampaui atau lebih besar dari fixed cost dan variable cost 32

Rumus Break Even Point S = FC + VC S = Pendapatan S = Tarif x jumlah yang dipakai FC = Fixed Cost VC = Variable Cost VC = Biaya variable x jumlah yang dipakai 33

Rumus Keuntungan S = FC + VC + P S = Pendapatan S = Tarif x jumlah yang dipakai FC = Fixed Cost VC = Variable Cost VC = Biaya variabel x jumlah yang dipakai P = Keuntungan 34

Contoh Bangsal VIP RS Indonusa mempunyai banyak sekali tempat tidur. Biaya tetap untuk menjalankan bangsal VIP adalah Rp 24 juta per tahun. Biaya variabel untuk tiap tempat tidur yang dihuni adalah Rp 16.000/hari. Tarif tiap tempat tidur per hari adalah Rp 40.000 35

Pertanyaan 1. Berapa tempat tidur/hari yang harus dipakai minimal agar mencapai break even? 2. Berapa keuntungan yang diperoleh bila 1500 tempat tidur /hari yang terpakai? 3. Jika hanya 600 tempat tidur/hari yang diisi, berapa tarif yang harus ditetapkan? 36

Jawaban 1. S = FC + VC 40.000n = 24.000.000 + (16.000n) 24.000n = 24.000.000 n = 1000 Sebanyak 1000 tempat tidur/hari yang harus diisi selama setahun agar mencapat titik impas 37

Jawaban 2. S = FC + VC + P P = S FC VC = (1500 x 40.000) 24.000.000 (1500 x 1600) = 12.000.000 Keuntungan yang diperoleh bila 1500 tempat tidur/hari yang terpakai yaitu Rp 12.000.000 38

Jawaban 3. S = FC + VC 600n = 24.000.000 + (16.000 x 600) n = 56.000 Tarif per tempat tidur yaitu Rp 56.000 39

40