BAHAN TAYANG MATA DIKLAT BENCHMARKING KE BEST PRACTICE DIKLATPIM TINGKAT I

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN TAYANG MATA DIKLAT BENCHMARKING KE BEST PRACTICE DIKLATPIM TINGKAT III

BAHAN TAYANG MATA DIKLAT BENCHMARKING KE BEST PRACTICE DIKLATPIM TINGKAT IV

BENCHMARKING KE BEST PRACTICE

BENCHMARKING KE BEST PRACTICE

B H A A H N A N A J A A J R

: DRS.S.JAKA PURNAMA, Apt,MKES NIP :

OVERVIEW DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III, DAN IV. BADAN DIKLAT DIY

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV

DIKLAT KEPEMIMPIMAN TINGKAT III (PER KA LAN NOMOR 12 TAHUN 2013) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBPLIK INDONESIA

Tata Saji. 1. Dasar Hukum 2. Kompetensi Yang akan Dibangun 3. Cara Membangun Kompetensi 4. Indikator Keberhasilan 5. Dll

DIKLAT KEPEMIMPIMAN TINGKAT IV (PER KA LAN NOMOR 13 TAHUN 2013) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBPLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

MEMBANGUN ORGANISASI BERKINERJA TINGGI DIKLATPIM TK II 2017

DIKLAT KEPEMIMPIMAN TINGKAT II (PER KA LAN NOMOR 11 TAHUN 2013) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBPLIK INDONESIA

Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Pola Baru oleh : Muhammad Fadhli,S.Sos.,M.Si BAB I PENDAHULUAN

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

INSTRUMEN EVALUASI PASCA DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

PETUNJUK PELAKSANAAN TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II ANGKATAN V TAHUN 2016

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT BENCHMARKING KE BEST PRACTICE

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT III

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT I

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Merancang Proyek Perubahan

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT I

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II

BENCHMARKING (PATOK DUGA)

Pusdiklat Spimnas Bidang Kepemimpinan Lembaga Administrasi Negara

2013, No.1188 BAB I PENDAHULUAN

TAKING OWNERSHIP (BREAKTHROUGH 1) COACHING AND COUNCELLING

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

2/21/2010. Review & Fundamentals of Statistical Concep

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN LXIX TAHUN 2016

MEMAHAMI SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN POLA BARU. Oleh

BENCHMARKING PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL


LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

OVERVIEW INTEGRITAS DAN WASBANG DIKLATPIM TINGKAT II

INTEGRITAS DAN WAWASAN KEBANGSAAN

Oleh: Ir. DJOKO SUTRISNO, M.Si

1. Perbaikan Berkesinambungan. Kaizen Benchmarking

Badan Diklat DIY

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II

MATERI POKOK SUB-MATERI POKOK METODE MEDIA ESTIMASI WAKTU

2016, No Kewidyaiswaraan Substansi Diklat Kepemimpinan Tingkat IV tidak lagi sesuai dengan kondisi saat ini, sehingga perlu untuk diubah; d. ba

DIKLAT KEPEMIMPINAN POLA BARU, APA, BAGAIMANA IMPLEMENTASINYA DAN TANTANGANNYA

INTEGRITAS DAN WAWASAN KEBANGSAAN

PANDUAN RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TK. IV BALAI DIKLAT KEPEMIMPINAN MAGELANG 2015

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

2 Pusdiklat SPIMNAS Bidang Kepemimpinan

OVERVIEW DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II, III, DAN IV

SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG

KEGIATAN LESSON STUDY DALAM PEMBELAJARAN Oleh : Drs. Mulyo Wiharto, MM

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Ketujuh: Rancangan Pengembangan SDM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI

JADWAL PEMBELAJARAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN II KELAS KAB. BULUNGAN, TANGGAL 11 APRIL 2017 S/D 02 AGUSTUS 2017

( ). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BENCHMARKING. Amalia, ST, MT

MELAHIRKAN PEMIMPIN PERUBAHAN MELALUI DIKLAT KEPEMIMPINAN

KELAYAKAN MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA SMPN 1 KAYEN KIDUL

DRS. SIGIT SUMARHAEN YANTO, SH, MM

Strategic Thinking. L e s s o n f o r L e a d e r s h i p

Sport and Business Analogy

KESIAPAN APARTUR DALAM MEMBANGUN KOMPETENSI MELALUI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN POLA BARU. Oleh : Drs. Saharisir, M.Pd.

PENGALAMAN KONSULTAN MANAJEMEN MUTU DALAM MENINGKATKAN MUTU SARANA PELAYANAN KESEHATAN

Abstract. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 LANDASAN TEORI. tetapi juga harus didukung oleh lingkungan internal yang baik. Lingkungan internal

TOPIK 4 MODEL MANAJEMEN MUTU

Implementing COBIT in Higher Education. at South Louisiana Community College (SLCC) in Lafayette, Louisiana, USA.

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT I MERANCANG PROYEK PERUBAHAN

PEMBEKALAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

PENGENALAN POTENSI DIRI DIKLATPIM IV

BAB 6. STANDAR DAN PROSEDUR (BAGIAN KEDUA)

BAB I PENDAHULUAN. pun dunia pendidikan. Setiap lembaga pendidikan bersaing untuk meningkatkan

2015, No Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II; Mengingat : 1.

ABC Amber Text Converter Trial version, BENCHMARKING

Wrap Up Etika Profesi

Implementasi Key Performance Indicators (KPI)

PROYEK PERUBAHAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA TAHUN 2014

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

PENJELASAN PROYEK PERUBAHAN

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

PERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN YPIA

PERENCANAAN: DEFINISI DAN KONSEP (DISERTAI TEKNIK PENYUSUNAN VISI

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

Manajemen Kualitas Terpadu (MKT) Total Quality Management (TQM)

BAB III METODOLOGI. Dalam penulisan tesis ini digunakan strategi analisis situasi dimana

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth.

MENENTUKAN KERANGKA KERJA MANAJEMEN PROYEK PERUSAHAAN

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II MERANCANG PROYEK PERUBAHAN

Melihat hasil penelitian seperti di atas maka ada beberapa saran yang diberikan untuk peningkatan komitmen organsiasi di PT Telkom Tbk Kantor Divre V

BAB 2 LANDASAN TEORI

Definisi Taufiqur Rachman 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

STRATEGIC PLANNING Dindin Abdul Muiz Lidinillah

STUDI KASUS. Riana Nurhayati

Transkripsi:

Sesuai Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara, Nomor 10Tahun 2013 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklatpim Tingkat I BAHAN TAYANG MATA DIKLAT BENCHMARKING KE BEST PRACTICE DIKLATPIM TINGKAT I

PUSDIKLAT SPIMNAS LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2014 BENCHMARKING KE BEST PRACTICE DIKLATPIM TK I

Contents REFRESH KONSEP BENCHMARKING DESAIN BENCHMARKING KE BEST PRACTICE KESIMPULAN LAMPIRAN. OVERVIEW MITRA BENCHMARKING. BENCHMARKING WORKSHEET

13 Sesi ( 39 JP) Tahap I Diagnosa Kebutuhan Perubahan Organisasi 1.Coaching 2.Counselling 1. Integritas dan wawasan kebangsaan 2. Pembekalan isu strategis 3. Diagnostic Reading 4. Penjelasan Proyek Perubahan 6 Sesi ( 18 JP) Merancang Perubahan dan Tahap II Membangun Tim Taking Ownership (Breaktrough I) 1.Inovasi 2.MembangunTimEfektif 3.Benchmarking ke best practice 4.Merancang Proyek Perubahan 5.Merancang Policy Brief 6.Seminar Proyek Perubahan 7.Seminar Policy Brief 8.Pembekalan Implementasi Proyek Perubahan 44 Sesi ( 132 JP) Tahap III 12 Sesi ( 36 JP) Tahap IV Laboratorium Kepemimpinan (Breaktrough II) 1.Coaching 2.Counselling 8 Sesi ( 24 JP) Tahap V Evaluasi 1.Seminar Laboratorium Kepemimpinan 2.Evaluasi Kepemimpinan LIMATAHAPAN PEMBELAJARAN DIKLATPIM I

Posisi Mata Diklat Benchmarking 1.Inovasi 2.Membangun Tim Efektif 3.Benchmarking ke best practice (15 Sesi 45 JP) 4.Merancang Proyek perubahan 5.Merancang Policy Brief 6.Seminar Proyek Perubahan 7.Seminar Policy Brief 8.Pembekalan Implementasi Proyek Perubahan 44 Sesi (32 JP) Tahap III Merancang Perubahan dan Membangun Tim

Kompetensi yang dibangun Peserta mampu mengadopsi dan mengadaptasi best practice bidang arah kebijakan Perubahan budaya organisasi, perbaikan kinerja dan peningkatan kualitas SDM Tujuan Membaca bahan bacaan dan mendiskusikan organisasi yang memiliki best practice bidang arah kebijakan, mengunjungi organisasi tsb., mengidentifikasi best practice.

Hubungan Benchmarking ke Best Practice dengan mata diklat lainnya PROYEK PERUBAHAN SEMINAR PROYEK PERUBAHAN PENGALAMAN BELAJAR BENCHMARKING KE BEST PRACTICE PEMBEKALAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN POLICY BRIEF SEMINAR POLICY BRIEF

Definisi Benchmarking 1. Gregory H. Watson Bencmarking sebagai pencarian secara berkesinambungan dan penerapan secara nyata praktikpraktik yang lebih baik yang mengarah pada kinerja kompetitif unggul. 2. David Kearns (CEO dari Xerox ) Benchmarking adalah suatu proses pengukuran terus-menerus atas produk, jasa dan tata cara kita terhadap pesaing kita yang terkuat atau badan usaha lain yang dikenal sebagai yang terbaik 3. IBM Benchmarking merupakan suatu proses terusmenerus untuk menganalisis tata cara terbaik di dunia dengan maksud menciptakan dan mencapai sasaran dan tujuan dengan prestasi dunia 4. Teddy Pawitra Bencmarking sebagai suatu proses belajar yang berlangsung secara sisitematis dan terus-menerus dimana setiap bagian dari suatu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan yang terbaik atau pesaing yang paling unggul Essence : Proses membandingkan dan mengukur suatu kegiatan organisasi terhadap proses operasi yang terbaik di kelasnya 5. Goetsch dan Davis Benchmarking sebagai proses pembanding dan pengukuran operasi atau proses internal organisasi terhadap mereka yang trbaik dalam kelasnya, baik dari dalam maupun dari luar industri

TOOL FOR PRODUCTIVITY MANAGEMENT BENCHMARKING PRODUCTIVITY ACCELERATOR

Benchmarking Paradigm (J.Nazarko,2007) Benchmarking does not mean uncritical copying, which can be very risky when the company does not understand the essence of their individual condition (Benchmarking bukan berarti penyalinan tanpa kritik yang bisa sangat berisiko, ketika perusahaan tsb.tidak mengerti intisari dari kondisi individual mereka) Benchmarking cannot be limited to comparison or ranking ( false benchmarking), Benchmarking tidak terbatas pada pembandingan atau renking ( itu Benchmarking yang salah) 4 3 5 The limits of benchmarking application are primarily inside the company. ( Batas batas aplikasi benchmarking, terutama ada di perusahaan) 2 Benchmarking as a process of learning from others requires modesty, because firstly you have to admit that somebody is better than you in some field. ( Benchmarking yaitu Proses pembelajaran dari orang lain membutuhkan kerendahan hati, karena harus mengakui keunggulan orang lain ) 1 Benchmarking is one of the basic pillars of learning organizations, because if encourages people to watch other and Learn from them. ( Benchmarking salah satu pilar organisasi pembelajaran, untuk memperhatikan orang lain dan belajar dari mereka)

Summary of benchmarking concept Outputs, Results, Success Factors Benchmark WHAT? Data collection Who/what Is BEST? US DATA ANALYSIS Them How do WE do it? Data collection How do THEY do it? Processes,Practices, Methods

Classification of benchmarking Product Benchmarking Process Benchmarkin g Strategic Benchmarkin g Organizational Benchmarking Type of Benchmarking Internal Benchmarking External Benchmarking Enterprise Benchmarking Competition Benchmarking Corporation Benchmarking Branch Benchmarking Branch independent Benchmarking

Processes Levels of benchmarking Comparisons World Leader National Leader Sector Leader Sector standards Best practices in company Range Borrowing good ideas Drawing conclusions from own success

Phase of benchmarking Implementation

The benchmarking wheel(andersen) (Bjorn Adapt: Choose 5 best practice Adapt to the company s conditions, and implemen changes Plan: Critical success factoer, select a process for Benchmarking, document the process, And develop Performance measures 1 4 Analyze: Identify gaps in performance And find the root causes for the performance gaps Observe: Understand and document the partners process, both Performance and practice Search: Find benchmarking partners 2 3

PROSES BENCHMARKING Sumber: Longbottom dalam Nunuk Supraptini,(2000) IDENTIFIKASI TERHADAP MITRA POTENSIAL PERTUKARAN INFORMASI SALING MENGUNJUNGI LOKASI DAN PROSES OBSERVASI MELAKUKAN EVALUASI DAN PENGULANGAN DENGAN SEMANGAT PERBAIKAN DAN BERKELANJUTAN PERENCANAAN ANALISIS PENERAPAN EVALUASI PROSES BENCHMARKING PENGAMATAN MENDALAM KONDISI INTERNAL PERUSAHAAN ANALISIS KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENGUKURAN KINERJA PERSIAPAN BENCHMARKING PROSES ADAPTASI DAN PENERAPAN

DESAIN BENCHMARKING

SCOPING BENCHMARKING VISIT DENGAN PENDEKATAN ARAH KEBIJAKAN GOAL MISSION VISION OBJECTIVES

INDIKATOR HASIL BELAJAR. MENGIDENTIFIKASI BEST PRACTICE ARAH KEBIJAKAN. MENYUSUN LESSON LEARNT DARI BEST PRACTICE. MENGADOPSI BEST PRACTICE. MENGADAPTASI BEST PRACTICE

Proses Pelaksanaan Benchmarking ke Best Practice TINDAKAN STRATEJIK INPUT OUTPUT IDENTIFIKASI MASALAH INTERNAL IDENTIFIKASI MITRA BENCHMARKING. PENGUMPULAN INFORMASI. PENELITIAN. ANALISIS MELAKUKAN SURVEY TERHADAP MITRA BENCHMARKING UNTUK LANGKAH PRAKTEK SELANJUTNYA. MELAKUKAN KUNJUNGAN UNTUK MENGAMATI DAN MEMPELAJARI BEST PRACTICE MEREKA. LAKUKAN IDENTIFIKASI PRAKTEK MEREKA UNTUK KEUNGGULAN ORGANISASI KITA DIMASA DATANG UMPAN BALIK MENGIMPLEMENTASIKAN STRATEGI USAHA BARU UNTUK MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASI KITA

Beberapa Pertanyaan...? Seberapa bagus yang kita kerjakan dibanding institusi lain? Kita ingin menjadi seperti apa? Siapa yang saat ini kinerjanya terbaik? Bagaimana mereka mencapai kinerja terbaik tersebut? Bagaimana kita mengadopsi apa yang mereka lakukan untuk institusi kita? Bagaimana kita bisa menunjukkan kita lebih baik dibanding mereka?

TAHAPAN Implementasi Benchmarking. Identifikasasi. Memandang Organisasi. Kenali dan survey organisasi. Metode penyelidikan. Faktor faktor kritis dan pemecahannya. Susun daftar pertanyaan. Kumpulkan informasi dari pasangan organisasi. Informasi dari sumber lain. Dokumentasi. Check dan uji kebenaran. Perhatikan implementasi. Gabungkan dengan rencana. Siapkan rencana perubahan.. Implemenatasi rencana. 1 TENTUKAN APA YANG AKAN DI BENCHMARKING 3 PENGUMPULAN INFORMASI 5 IMPLEMENTASI 2 IDENTIFIKASI MITRA BENCHMARKING 4 ANALISIS. Bandingkan organisasi sendiri dengan organisasi yang akan di Benchmarking. Lakukan penelitian untuk menemukan organisasi yg berpraktek terbaik (Best Practice). Pengolahan data daninformasi.. Pengendalian kualitas informasi.. Koreksi terhadap unsur yg di benchmarking. Identifikasi perbedaan. Manfaatkan analisis

Kesimpulan Benchmarking bertujuan untuk menentukan kunci atau rahasia sukses dari organisasi pesaing yg paling unggul /Best practice Benchmarking diperlukan untuk memungkinkan organisasi dapat membandingkan dengan organisasi kopetitor dan selanjutnya menjadi alat strategi bagi manajemen untuk meningkatkan kinerjanya Sedangkan keuntungan yang diperoleh melalui Benchmarking adalah untuk mengurangi biaya karena kesalahan, menurunkan pencegahan sebelum kesalahan terjadi, penyederhanaan proses

BENCHMARKING WORKSHEET SEBELUM VISIT (MEMPELAJARI DOKUMEN LOKUS YANG DIKUNJUNGI DAN MEMPRESENTASIKAN DI KELAS)

Sesuai Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara, Nomor 11Tahun 2013 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklatpim Tingkat II BAHAN TAYANG MATA DIKLAT BENCHMARKING KE BEST PRACTICE DIKLATPIM TINGKAT II

PUSDIKLAT SPIMNAS LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2014 BENCHMARKING KE BEST PRACTICE DIKLATPIM TK II

Contents REFRESH KONSEP BENCHMARKING DESAIN BENCHMARKING KE BEST PRACTICE KESIMPULAN LAMPIRAN. OVERVIEW MITRA BENCHMARKING. BENCHMARKING WORKSHEET

13 Sesi ( 39 JP) Tahap I Diagnosa Kebutuhan Perubahan Organisasi 1.Coaching 2.Counselling 1. Integritas dan wawasan kebangsaan 2. Pembekalan isu strategis 3.Organisasi Berkinerja Tinggi 4. Diagnostic Reading 5. Penjelasan Proyek Perubahan 6 Sesi ( 18 JP) Merancang Perubahan dan Tahap II Membangun Tim Taking Ownership (Breaktrough I) 1.Inovasi 2.Benchmarking ke best practice 3.MembangunTim Efektif 4.Merancang Proyek Perubahan 5.Seminar Proyek Perubahan 6.Pembekalan Implementasi Proyek Perubahan 44 Sesi ( 132 JP) Tahap III 12 Sesi ( 36 JP) Tahap IV Laboratorium Kepemimpinan (Breaktrough II) 1.Coaching 2.Counselling 8 Sesi ( 24 JP) Tahap V Evaluasi 1.Seminar Laboratorium Kepemimpinan 2.Evaluasi LIMATAHAPAN PEMBELAJARAN DIKLATPIM II

Posisi Mata Diklat Benchmarking 1.Inovasi 2.Benchmarking ke best practice (15 Sesi 45 JP) 3.Membangun Tim Efektif 4.Merancang Proyek perubahan 5.Seminar Proyek Perubahan 6.Pembekalan Implementasi Proyek Perubahan Tahap III Merancang Perubahan dan Membangun Tim

Kompetensi yang dibangun Peserta mampu mengadopsi dan mengadaptasi best practice bidang strategi kebijakan Perubahan budaya organisasi, perbaikan kinerja dan peningkatan kualitas SDM Tujuan Membaca bahan bacaan dan mendiskusikan organisasi yang memiliki best practice bidang strategi kebijakan, mengunjungi organisasi tsb., mengidentifikasi best practice.

Hubungan Benchmarking ke Best Practice dengan mata diklat lainnya PENGALAMAN BELAJAR BENCHMARKING KE BEST PRACTICE PROYEK PERUBAHAN SEMINAR PROYEK PERUBAHAN PEMBEKALAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN

Definisi Benchmarking 1. Gregory H. Watson Bencmarking sebagai pencarian secara berkesinambungan dan penerapan secara nyata praktikpraktik yang lebih baik yang mengarah pada kinerja kompetitif unggul. 2. David Kearns (CEO dari Xerox ) Benchmarking adalah suatu proses pengukuran terus-menerus atas produk, jasa dan tata cara kita terhadap pesaing kita yang terkuat atau badan usaha lain yang dikenal sebagai yang terbaik 3. IBM Benchmarking merupakan suatu proses terusmenerus untuk menganalisis tata cara terbaik di dunia dengan maksud menciptakan dan mencapai sasaran dan tujuan dengan prestasi dunia 4. Teddy Pawitra Bencmarking sebagai suatu proses belajar yang berlangsung secara sisitematis dan terus-menerus dimana setiap bagian dari suatu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan yang terbaik atau pesaing yang paling unggul Essence : Proses membandingkan dan mengukur suatu kegiatan organisasi terhadap proses operasi yang terbaik di kelasnya 5. Goetsch dan Davis Benchmarking sebagai proses pembanding dan pengukuran operasi atau proses internal organisasi terhadap mereka yang trbaik dalam kelasnya, baik dari dalam maupun dari luar industri

TOOL FOR PRODUCTIVITY MANAGEMENT BENCHMARKING PRODUCTIVITY ACCELERATOR

Benchmarking Paradigm (J.Nazarko,2007) Benchmarking does not mean uncritical copying, which can be very risky when the company does not understand the essence of their individual condition (Benchmarking bukan berarti penyalinan tanpa kritik yang bisa sangat berisiko, ketika perusahaan tsb.tidak mengerti intisari dari kondisi individual mereka) Benchmarking cannot be limited to comparison or ranking ( false benchmarking), Benchmarking tidak terbatas pada pembandingan atau renking ( itu Benchmarking yang salah) 4 3 5 The limits of benchmarking application are primarily inside the company. ( Batas batas aplikasi benchmarking, terutama ada di perusahaan) 2 Benchmarking as a process of learning from others requires modesty, because firstly you have to admit that somebody is better than you in some field. ( Benchmarking yaitu Proses pembelajaran dari orang lain membutuhkan kerendahan hati, karena harus mengakui keunggulan orang lain ) 1 Benchmarking is one of the basic pillars of learning organizations, because if encourages people to watch other and Learn from them. ( Benchmarking salah satu pilar organisasi pembelajaran, untuk memperhatikan orang lain dan belajar dari mereka)

Summary of benchmarking concept Outputs, Results, Success Factors Benchmark WHAT? Data collection Who/what Is BEST? US DATA ANALYSIS Them How do WE do it? Data collection How do THEY do it? Processes,Practices, Methods

Classification of benchmarking Product Benchmarking Process Benchmarkin g Strategic Benchmarkin g Organizational Benchmarking Type of Benchmarking Internal Benchmarking External Benchmarking Enterprise Benchmarking Competition Benchmarking Corporation Benchmarking Branch Benchmarking Branch independent Benchmarking

Processes Levels of benchmarking Comparisons World Leader National Leader Sector Leader Sector standards Best practices in company Range Borrowing good ideas Drawing conclusions from own success

Phase of benchmarking Implementation

The benchmarking wheel(andersen) (Bjorn Adapt: Choose 5 best practice Adapt to the company s conditions, and implemen changes Plan: Critical success factoer, select a process for Benchmarking, document the process, And develop Performance measures 1 4 Analyze: Identify gaps in performance And find the root causes for the performance gaps Observe: Understand and document the partners process, both Performance and practice Search: Find benchmarking partners 2 3

PROSES BENCHMARKING Sumber: Longbottom dalam Nunuk Supraptini,(2000) IDENTIFIKASI TERHADAP MITRA POTENSIAL PERTUKARAN INFORMASI SALING MENGUNJUNGI LOKASI DAN PROSES OBSERVASI MELAKUKAN EVALUASI DAN PENGULANGAN DENGAN SEMANGAT PERBAIKAN DAN BERKELANJUTAN PERENCANAAN ANALISIS PENERAPAN EVALUASI PROSES BENCHMARKING PENGAMATAN MENDALAM KONDISI INTERNAL PERUSAHAAN ANALISIS KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENGUKURAN KINERJA PERSIAPAN BENCHMARKING PROSES ADAPTASI DAN PENERAPAN

DESAIN BENCHMARKING

SCOPING BENCHMARKING VISIT DIKLATPIM TK II DENGAN PENDEKATAN STRATEGI KEBIJAKAN Formulated Stategies Implementation Stategies Evaluation Stategies Sumber : Model Komprehensif Proses Manajemen Stratejik, : Fred R David,2006

IMPLEMENTASI STRATEGI EFEKTIF (7-S McKinsey) STRATEGI STRUKTUR SISTEM NILAI BERSAMA (KULTUR) KETERAMPILAN (MANAJEMEN) GAYA (KEPEMIMPINAN) STAF (MANAJEMEN) SUMBER ; KERANGKA 7-S McKINSEY (PEARCE &ROBINSON,1997)

INDIKATOR HASIL BELAJAR. MENGIDENTIFIKASI BEST PRACTICE STRATEGI KEBIJAKAN. MENYUSUN LESSON LEARNT DARI BEST PRACTICE. MENGADOPSI BEST PRACTICE. MENGADAPTASI BEST PRACTICE

Proses Pelaksanaan Benchmarking ke Best Practice TINDAKAN STRATEJIK INPUT OUTPUT IDENTIFIKASI MASALAH INTERNAL IDENTIFIKASI MITRA BENCHMARKING. PENGUMPULAN INFORMASI. PENELITIAN. ANALISIS MELAKUKAN SURVEY TERHADAP MITRA BENCHMARKING UNTUK LANGKAH PRAKTEK SELANJUTNYA. MELAKUKAN KUNJUNGAN UNTUK MENGAMATI DAN MEMPELAJARI BEST PRACTICE MEREKA. LAKUKAN IDENTIFIKASI PRAKTEK MEREKA UNTUK KEUNGGULAN ORGANISASI KITA DIMASA DATANG UMPAN BALIK MENGIMPLEMENTASIKAN STRATEGI USAHA BARU UNTUK MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASI KITA

Beberapa Pertanyaan...? Seberapa bagus yang kita kerjakan dibanding institusi lain? Kita ingin menjadi seperti apa? Siapa yang saat ini kinerjanya terbaik? Bagaimana mereka mencapai kinerja terbaik tersebut? Bagaimana kita mengadopsi apa yang mereka lakukan untuk institusi kita? Bagaimana kita bisa menunjukkan kita lebih baik dibanding mereka?

TAHAPAN Implementasi Benchmarking. Identifikasasi. Memandang Organisasi. Kenali dan survey organisasi. Metode penyelidikan. Faktor faktor kritis dan pemecahannya. Susun daftar pertanyaan. Kumpulkan informasi dari pasangan organisasi. Informasi dari sumber lain. Dokumentasi. Check dan uji kebenaran. Perhatikan implementasi. Gabungkan dengan rencana. Siapkan rencana perubahan.. Implemenatasi rencana. 1 TENTUKAN APA YANG AKAN DI BENCHMARKING 3 PENGUMPULAN INFORMASI 5 IMPLEMENTASI 2 IDENTIFIKASI MITRA BENCHMARKING 4 ANALISIS. Bandingkan organisasi sendiri dengan organisasi yang akan di Benchmarking. Lakukan penelitian untuk menemukan organisasi yg berpraktek terbaik (Best Practice). Pengolahan data daninformasi.. Pengendalian kualitas informasi.. Koreksi terhadap unsur yg di benchmarking. Identifikasi perbedaan. Manfaatkan analisis

Kesimpulan Benchmarking bertujuan untuk menentukan kunci atau rahasia sukses dari organisasi pesaing yg paling unggul /Best practice Benchmarking diperlukan untuk memungkinkan organisasi dapat membandingkan dengan organisasi kopetitor dan selanjutnya menjadi alat strategi bagi manajemen untuk meningkatkan kinerjanya Sedangkan keuntungan yang diperoleh melalui Benchmarking adalah untuk mengurangi biaya karena kesalahan, menurunkan pencegahan sebelum kesalahan terjadi, penyederhanaan proses

BENCHMARKING WORKSHEET SEBELUM VISIT (MEMPELAJARI DOKUMEN LOKUS YANG DIKUNJUNGI DAN MEMPRESENTASIKAN DI KELAS)

Sesuai Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara, Nomor 12Tahun 2013 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklatpim Tingkat III BAHAN TAYANG MATA DIKLAT BENCHMARKING KE BEST PRACTICE DIKLATPIM TINGKAT III

PUSDIKLAT SPIMNAS LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2014 BENCHMARKING KE BEST PRACTICE DIKLATPIM TK III

Contents REFRESH KONSEP BENCHMARKING DESAIN BENCHMARKING KE BEST PRACTICE KESIMPULAN LAMPIRAN. OVERVIEW MITRA BENCHMARKING. LEMBAR KERJA BENCHMARKING

Tahap I Diagnosa Kebutuhan Perubahan Organisasi 1.Coaching 2.Counselling 1. wawasan kebangsaan 2. Integritas 3. Pembekalan isu strategis 4. Diagnostic Reading 5.Penjelasan Proyek Perubahan Merancang Perubahan dan Tahap II Membangun Tim Taking Ownership (Breaktrough I) 1.Pengembangan potensi diri 2.Inovasi 3.Jejaring kerja 4.Budaya Kerja dalam Efektivitas kepemimpinan 5.Membangun Tim Efektif 6.Benchmarking ke Best Practice 7.Merancang proyek perubahan 8.Seminar presentasi Proyek Perubahan 9.Pembekalan Implementasi Proyek Perubahan. Tahap III Tahap IV Laboratorium Kepemimpinan (Breaktrough II) 1.Coaching 2.Counselling Tahap V Evaluasi 1.Seminar Laboratorium Kepemimpinan 2.Evaluasi Kepemimpinan LIMATAHAPAN PEMBELAJARAN DIKLATPIM III

Posisi Mata Diklat Benchmarking 1.Pengembangan potensi diri 2.Inovasi 3.Jejaring kerja 4.Budaya Kerja dalam Efektivitas kepemimpinan 5.Membangun Tim Efektif 6.Benchmarking ke Best Practice 7.Merancang proyek perubahan 8.Seminar presentasi Proyek Perubahan 9.Pembekalan Implementasi Proyek Perubahan. Tahap III Merancang Perubahan dan Membangun Tim

Kompetensi yang dibangun Peserta mampu mengadopsi dan mengadaptasi best practice bidang pengelolaan program Perubahan budaya organisasi, perbaikan kinerja dan peningkatan kualitas SDM Tujuan Membaca bahan bacaan dan mendiskusikan organisasi yang memiliki best practice bidang pengelolaan program, mengunjungi organisasi tsb., mengidentifikasi best practice.

Hubungan Benchmarking ke Best Practice dengan mata diklat lainnya PENGALAMAN BELAJAR BENCHMARKING KE BEST PRACTICE PROYEK PERUBAHAN SEMINAR PRESENTASI PROYEK PERUBAHAN PEMBEKALAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN

Definisi Benchmarking 1. Gregory H. Watson Bencmarking sebagai pencarian secara berkesinambungan dan penerapan secara nyata praktikpraktik yang lebih baik yang mengarah pada kinerja kompetitif unggul. 2. David Kearns (CEO dari Xerox ) Benchmarking adalah suatu proses pengukuran terus-menerus atas produk, jasa dan tata cara kita terhadap pesaing kita yang terkuat atau badan usaha lain yang dikenal sebagai yang terbaik 3. IBM Benchmarking merupakan suatu proses terusmenerus untuk menganalisis tata cara terbaik di dunia dengan maksud menciptakan dan mencapai sasaran dan tujuan dengan prestasi dunia 4. Teddy Pawitra Bencmarking sebagai suatu proses belajar yang berlangsung secara sisitematis dan terus-menerus dimana setiap bagian dari suatu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan yang terbaik atau pesaing yang paling unggul Essence : Proses membandingkan dan mengukur suatu kegiatan organisasi terhadap proses operasi yang terbaik di kelasnya 5. Goetsch dan Davis Benchmarking sebagai proses pembanding dan pengukuran operasi atau proses internal organisasi terhadap mereka yang trbaik dalam kelasnya, baik dari dalam maupun dari luar industri

TOOL FOR PRODUCTIVITY MANAGEMENT BENCHMARKING PRODUCTIVITY ACCELERATOR

Benchmarking Paradigm (J.Nazarko,2007) Benchmarking does not mean uncritical copying, which can be very risky when the company does not understand the essence of their individual condition (Benchmarking bukan berarti penyalinan tanpa kritik yang bisa sangat berisiko, ketika perusahaan tsb.tidak mengerti intisari dari kondisi individual mereka) Benchmarking cannot be limited to comparison or ranking ( false benchmarking), Benchmarking tidak terbatas pada pembandingan atau renking ( itu Benchmarking yang salah) 4 3 5 The limits of benchmarking application are primarily inside the company. ( Batas batas aplikasi benchmarking, terutama ada di perusahaan) 2 Benchmarking as a process of learning from others requires modesty, because firstly you have to admit that somebody is better than you in some field. ( Benchmarking yaitu Proses pembelajaran dari orang lain membutuhkan kerendahan hati, karena harus mengakui keunggulan orang lain ) 1 Benchmarking is one of the basic pillars of learning organizations, because if encourages people to watch other and Learn from them. ( Benchmarking salah satu pilar organisasi pembelajaran, untuk memperhatikan orang lain dan belajar dari mereka)

Summary of benchmarking concept Outputs, Results, Success Factors Benchmark WHAT? Data collection Who/what Is BEST? US DATA ANALYSIS Them How do WE do it? Data collection How do THEY do it? Processes,Practices, Methods

Classification of benchmarking Product Benchmarking Process Benchmarkin g Strategic Benchmarkin g Organizational Benchmarking Type of Benchmarking Internal Benchmarking External Benchmarking Enterprise Benchmarking Competition Benchmarking Corporation Benchmarking Branch Benchmarking Branch independent Benchmarking

Processes Levels of benchmarking Comparisons World Leader National Leader Sector Leader Sector standards Best practices in company Range Borrowing good ideas Drawing conclusions from own success

Phase of benchmarking Implementation

The benchmarking wheel(andersen) (Bjorn Adapt: Choose 5 best practice Adapt to the company s conditions, and implemen changes Plan: Critical success factoer, select a process for Benchmarking, document the process, And develop Performance measures 1 4 Analyze: Identify gaps in performance And find the root causes for the performance gaps Observe: Understand and document the partners process, both Performance and practice Search: Find benchmarking partners 2 3

PROSES BENCHMARKING Sumber: Longbottom dalam Nunuk Supraptini,(2000) IDENTIFIKASI TERHADAP MITRA POTENSIAL PERTUKARAN INFORMASI SALING MENGUNJUNGI LOKASI DAN PROSES OBSERVASI MELAKUKAN EVALUASI DAN PENGULANGAN DENGAN SEMANGAT PERBAIKAN DAN BERKELANJUTAN PERENCANAAN ANALISIS PENERAPAN EVALUASI PROSES BENCHMARKING PENGAMATAN MENDALAM KONDISI INTERNAL PERUSAHAAN ANALISIS KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENGUKURAN KINERJA PERSIAPAN BENCHMARKING PROSES ADAPTASI DAN PENERAPAN

DESAIN BENCHMARKING

SCOPING BENCHMARKING VISIT DIKLATPIM TK III DENGAN PENDEKATAN PENGELOLAAN PROGRAM PROGRAM TEKNIS GENERIK

PROGRAM Sumnber: Pedoman penyusunan Renstra. PROGRAM TEKNIS Program yang menghasilkan pelayanan kepada masyarakat, program bersifat khusus tidak duplikatif, harus dapat dievaluasi pencapaian kinerja berdasarkan periode waktu tertentu, dilaksanakan dalam periode jangka menengah, perubahan hanya dapat dilakukan setelah melalui tahapan evaluasi. PROGRAM GENERIK Program yang bersifat pelayanan internal untuk mendukung pelayanan aparatur dan / atau administrasi pemerintahan, nomenklatur program dibuat unik dengan membedakan kode programnya, ditujukan untuk menunjang pelaksanaan program teknis).

INDIKATOR HASIL BELAJAR. MENGIDENTIFIKASI BEST PRACTICE PENGELOLAAN PROGRAM. MENYUSUN LESSON LEARNT DARI BEST PRACTICE. MENGADOPSI BEST PRACTICE. MENGADAPTASI BEST PRACTICE

Proses Pelaksanaan Benchmarking ke Best Practice TINDAKAN STRATEJIK INPUT OUTPUT IDENTIFIKASI MASALAH INTERNAL IDENTIFIKASI MITRA BENCHMARKING. PENGUMPULAN INFORMASI. PENELITIAN. ANALISIS MELAKUKAN SURVEY TERHADAP MITRA BENCHMARKING UNTUK LANGKAH PRAKTEK SELANJUTNYA. MELAKUKAN KUNJUNGAN UNTUK MENGAMATI DAN MEMPELAJARI BEST PRACTICE MEREKA. LAKUKAN IDENTIFIKASI PRAKTEK MEREKA UNTUK KEUNGGULAN ORGANISASI KITA DIMASA DATANG UMPAN BALIK MENGIMPLEMENTASIKAN STRATEGI USAHA BARU UNTUK MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASI KITA

Beberapa Pertanyaan...? Seberapa bagus yang kita kerjakan dibanding institusi lain? Kita ingin menjadi seperti apa? Siapa yang saat ini kinerjanya terbaik? Bagaimana mereka mencapai kinerja terbaik tersebut? Bagaimana kita mengadopsi apa yang mereka lakukan untuk institusi kita? Bagaimana kita bisa menunjukkan kita lebih baik dibanding mereka?

TAHAPAN Implementasi Benchmarking. Identifikasasi. Memandang Organisasi. Kenali dan survey organisasi. Metode penyelidikan. Faktor faktor kritis dan pemecahannya. Susun daftar pertanyaan. Kumpulkan informasi dari pasangan organisasi. Informasi dari sumber lain. Dokumentasi. Check dan uji kebenaran. Perhatikan implementasi. Gabungkan dengan rencana. Siapkan rencana perubahan.. Implemenatasi rencana. 1 TENTUKAN APA YANG AKAN DI BENCHMARKING 3 PENGUMPULAN INFORMASI 5 IMPLEMENTASI 2 IDENTIFIKASI MITRA BENCHMARKING 4 ANALISIS. Bandingkan organisasi sendiri dengan organisasi yang akan di Benchmarking. Lakukan penelitian untuk menemukan organisasi yg berpraktek terbaik (Best Practice). Pengolahan data daninformasi.. Pengendalian kualitas informasi.. Koreksi terhadap unsur yg di benchmarking. Identifikasi perbedaan. Manfaatkan analisis

Kesimpulan Benchmarking bertujuan untuk menentukan kunci atau rahasia sukses dari organisasi pesaing yg paling unggul /Best practice Benchmarking diperlukan untuk memungkinkan organisasi dapat membandingkan dengan organisasi kopetitor dan selanjutnya menjadi alat strategi bagi manajemen untuk meningkatkan kinerjanya Sedangkan keuntungan yang diperoleh melalui Benchmarking adalah untuk mengurangi biaya karena kesalahan, menurunkan pencegahan sebelum kesalahan terjadi, penyederhanaan proses

LEMBAR KERJA BENCHMARKING SEBELUM KUNJUNGAN KE LOKUS (MEMPELAJARI DOKUMEN LOKUS YANG AKAN DIKUNJUNGI DAN MEMPRESENTASIKAN DI KELAS)

Sesuai Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara, Nomor 13Tahun 2013 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklatpim Tingkat IV BAHAN TAYANG MATA DIKLAT BENCHMARKING KE BEST PRACTICE DIKLATPIM TINGKAT IV

PUSDIKLAT SPIMNAS LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2014 BENCHMARKING KE BEST PRACTICE DIKLATPIM TK IV

Contents REFRESH KONSEP BENCHMARKING DESAIN BENCHMARKING KE BEST PRACTICE KESIMPULAN LAMPIRAN. OVERVIEW MITRA BENCHMARKING. LEMBAR KERJA BENCHMARKING

1.Coaching 2.Counselling 1.Kecerdasan Emosi 2.Pengenalan potensi diri 3.Berfikir Kreatif dan Inovasi 4.Koordinasi dan Kolaborasi 5. Membangun Tim Efektif 6. Benchmarking ke Best Practice 7. Merancang Proyek Perubahan 8. Seminar Presentasi Proyek Perubahan 9. Pembekalan Implementasi Proyek Perubahan 1.Coaching 2.Counselling 1.Seminar Laboratorium Kepemimpinan 2.Evaluasi 1. Pilar-pilar kebangsaan 2. Integritas 3. Standar Etika Publik 4. Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia 5. Pembekalan Isu Aktual Substantif Lembaga 6. Diagnostic Reading 7. Penjelasan Proyek Perubahan Tahap I Diagnosa Kebutuhan Perubahan Organisasi Tahap II Tim Taking Ownership (Breaktrough I) Tahap III Merancang Perubahan dan Membangun Tahap IV Laboratorium Kepemimpinan (Breaktrough II) Tahap V Evaluasi LIMATAHAPAN PEMBELAJARAN DIKLATPIM IV

Posisi Mata Diklat Benchmarking 1.Kecerdasan Emosi 2.Pengenalan potensi diri 3.Berfikir Kreatif dan Inovasi 4.Koordinasi dan Kolaborasi 5. Membangun Tim Efektif 6. Benchmarking ke Best Practice 7. Merancang Proyek Perubahan 8. Seminar Presentasi Proyek Perubahan 9. Pembekalan Implementasi Proyek Perubahan Tahap III Merancang Perubahan dan Membangun Tim

Kompetensi yang dibangun Peserta mampu mengadopsi dan mengadaptasi best practice bidang Pengelolaan Kegiatan Perubahan budaya organisasi, perbaikan kinerja dan peningkatan kualitas SDM Tujuan Membaca bahan bacaan dan mendiskusikan organisasi yang memiliki best practice bidang pengelolaan kegiatan, mengunjungi organisasi tsb., mengidentifikasi best practice.

Hubungan Benchmarking ke Best Practice dengan mata diklat lainnya PENGALAMAN BELAJAR BENCHMARKING KE BEST PRACTICE PROYEK PERUBAHAN SEMINAR PROYEK PERUBAHAN PEMBEKALAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN

Definisi Benchmarking 1. Gregory H. Watson Bencmarking sebagai pencarian secara berkesinambungan dan penerapan secara nyata praktikpraktik yang lebih baik yang mengarah pada kinerja kompetitif unggul. 2. David Kearns (CEO dari Xerox ) Benchmarking adalah suatu proses pengukuran terus-menerus atas produk, jasa dan tata cara kita terhadap pesaing kita yang terkuat atau badan usaha lain yang dikenal sebagai yang terbaik 3. IBM Benchmarking merupakan suatu proses terusmenerus untuk menganalisis tata cara terbaik di dunia dengan maksud menciptakan dan mencapai sasaran dan tujuan dengan prestasi dunia 4. Teddy Pawitra Bencmarking sebagai suatu proses belajar yang berlangsung secara sisitematis dan terus-menerus dimana setiap bagian dari suatu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan yang terbaik atau pesaing yang paling unggul Essence : Proses membandingkan dan mengukur suatu kegiatan organisasi terhadap proses operasi yang terbaik di kelasnya 5. Goetsch dan Davis Benchmarking sebagai proses pembanding dan pengukuran operasi atau proses internal organisasi terhadap mereka yang trbaik dalam kelasnya, baik dari dalam maupun dari luar industri

TOOL FOR PRODUCTIVITY MANAGEMENT BENCHMARKING PRODUCTIVITY ACCELERATOR

Benchmarking Paradigm (J.Nazarko,2007) Benchmarking does not mean uncritical copying, which can be very risky when the company does not understand the essence of their individual condition (Benchmarking bukan berarti penyalinan tanpa kritik yang bisa sangat berisiko, ketika perusahaan tsb.tidak mengerti intisari dari kondisi individual mereka) Benchmarking cannot be limited to comparison or ranking ( false benchmarking), Benchmarking tidak terbatas pada pembandingan atau renking ( itu Benchmarking yang salah) 4 3 5 The limits of benchmarking application are primarily inside the company. ( Batas batas aplikasi benchmarking, terutama ada di perusahaan) 2 Benchmarking as a process of learning from others requires modesty, because firstly you have to admit that somebody is better than you in some field. ( Benchmarking yaitu Proses pembelajaran dari orang lain membutuhkan kerendahan hati, karena harus mengakui keunggulan orang lain ) 1 Benchmarking is one of the basic pillars of learning organizations, because if encourages people to watch other and Learn from them. ( Benchmarking salah satu pilar organisasi pembelajaran, untuk memperhatikan orang lain dan belajar dari mereka)

Summary of benchmarking concept Outputs, Results, Success Factors Benchmark WHAT? Data collection Who/what Is BEST? US DATA ANALYSIS Them How do WE do it? Data collection How do THEY do it? Processes,Practices, Methods

Classification of benchmarking Product Benchmarking Process Benchmarkin g Strategic Benchmarkin g Organizational Benchmarking Type of Benchmarking Internal Benchmarking External Benchmarking Enterprise Benchmarking Competition Benchmarking Corporation Benchmarking Branch Benchmarking Branch independent Benchmarking

Processes Levels of benchmarking Comparisons World Leader National Leader Sector Leader Sector standards Best practices in company Range Borrowing good ideas Drawing conclusions from own success

Phase of benchmarking Implementation

The benchmarking wheel(andersen) (Bjorn Adapt: Choose 5 best practice Adapt to the company s conditions, and implemen changes Plan: Critical success factoer, select a process for Benchmarking, document the process, And develop Performance measures 1 4 Analyze: Identify gaps in performance And find the root causes for the performance gaps Observe: Understand and document the partners process, both Performance and practice Search: Find benchmarking partners 2 3

PROSES BENCHMARKING Sumber: Longbottom dalam Nunuk Supraptini,(2000) IDENTIFIKASI TERHADAP MITRA POTENSIAL PERTUKARAN INFORMASI SALING MENGUNJUNGI LOKASI DAN PROSES OBSERVASI MELAKUKAN EVALUASI DAN PENGULANGAN DENGAN SEMANGAT PERBAIKAN DAN BERKELANJUTAN PERENCANAAN ANALISIS PENERAPAN EVALUASI PROSES BENCHMARKING PENGAMATAN MENDALAM KONDISI INTERNAL PERUSAHAAN ANALISIS KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENGUKURAN KINERJA PERSIAPAN BENCHMARKING PROSES ADAPTASI DAN PENERAPAN

DESAIN BENCHMARKING

SCOPING BENCHMARKING VISIT DIKLATPIM TK IV DENGAN PENDEKATAN PENGELOLAAN KEGIATAN KEGIATAN TEKNIS GENERIK

KEGIATAN Sumnber: Pedoman penyusunan Renstra. KEGIATAN TEKNIS Adalah kegiatan prioritas nasional, yaitu kegiatan-kegiatan dengan output spesifik dalam rangka pencapaian sasaran nasional. KEGIATAN GENERIK Adalah kegiatan yang digunakan oleh beberapa unit organisasi yang sejenis.

INDIKATOR HASIL BELAJAR. MENGIDENTIFIKASI BEST PRACTICE PENGELOLAAN KEGIATAN. MENYUSUN LESSON LEARNT DARI BEST PRACTICE. MENGADOPSI BEST PRACTICE. MENGADAPTASI BEST PRACTICE

Proses Pelaksanaan Benchmarking ke Best Practice TINDAKAN STRATEJIK INPUT OUTPUT IDENTIFIKASI MASALAH INTERNAL IDENTIFIKASI MITRA BENCHMARKING. PENGUMPULAN INFORMASI. PENELITIAN. ANALISIS MELAKUKAN SURVEY TERHADAP MITRA BENCHMARKING UNTUK LANGKAH PRAKTEK SELANJUTNYA. MELAKUKAN KUNJUNGAN UNTUK MENGAMATI DAN MEMPELAJARI BEST PRACTICE MEREKA. LAKUKAN IDENTIFIKASI PRAKTEK MEREKA UNTUK KEUNGGULAN ORGANISASI KITA DIMASA DATANG UMPAN BALIK MENGIMPLEMENTASIKAN STRATEGI USAHA BARU UNTUK MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASI KITA

Beberapa Pertanyaan...? Seberapa bagus yang kita kerjakan dibanding institusi lain? Kita ingin menjadi seperti apa? Siapa yang saat ini kinerjanya terbaik? Bagaimana mereka mencapai kinerja terbaik tersebut? Bagaimana kita mengadopsi apa yang mereka lakukan untuk institusi kita? Bagaimana kita bisa menunjukkan kita lebih baik dibanding mereka?

TAHAPAN Implementasi Benchmarking. Identifikasasi. Memandang Organisasi. Kenali dan survey organisasi. Metode penyelidikan. Faktor faktor kritis dan pemecahannya. Susun daftar pertanyaan. Kumpulkan informasi dari pasangan organisasi. Informasi dari sumber lain. Dokumentasi. Check dan uji kebenaran. Perhatikan implementasi. Gabungkan dengan rencana. Siapkan rencana perubahan.. Implemenatasi rencana. 1 TENTUKAN APA YANG AKAN DI BENCHMARKING 3 PENGUMPULAN INFORMASI 5 IMPLEMENTASI 2 IDENTIFIKASI MITRA BENCHMARKING 4 ANALISIS. Bandingkan organisasi sendiri dengan organisasi yang akan di Benchmarking. Lakukan penelitian untuk menemukan organisasi yg berpraktek terbaik (Best Practice). Pengolahan data daninformasi.. Pengendalian kualitas informasi.. Koreksi terhadap unsur yg di benchmarking. Identifikasi perbedaan. Manfaatkan analisis

Kesimpulan Benchmarking bertujuan untuk menentukan kunci atau rahasia sukses dari organisasi pesaing yg paling unggul /Best practice Benchmarking diperlukan untuk memungkinkan organisasi dapat membandingkan dengan organisasi kopetitor dan selanjutnya menjadi alat strategi bagi manajemen untuk meningkatkan kinerjanya Sedangkan keuntungan yang diperoleh melalui Benchmarking adalah untuk mengurangi biaya karena kesalahan, menurunkan pencegahan sebelum kesalahan terjadi, penyederhanaan proses

LEMBAR KERJA BENCHMARKING SEBELUM KUNJUNGAN KE LOKUS (MEMPELAJARI DOKUMEN LOKUS YANG AKAN DIKUNJUNGI DAN MEMPRESENTASIKAN DI KELAS)