BAB 2 LANDASAN TEORI. harus menunggu dalam sebuah proses manufaktur untuk diproses ke tahap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma

ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research)

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 2

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang

Teori Antrian. Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

Antrian Orang (antri mengambil uang di atm, antri beli karcis, dll.) Barang (dokumen lamaran kerja, mobil yang akan dicuci, dll) Lamanya waktu

Operations Management

BAB 2 LANDASAN TEORI

PRAKTIKUM STOKASTIK MODUL TEORI ANTRIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Operations Management

Model Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen operasional adalah the term operation management

Model Antrian 02/28/2014. Ratih Wulandari, ST.,MT 1. Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari

Model Antrian. Queuing Theory

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM

BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

Lecture 2 : Teori Antrian

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB. Teori Antrian PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut James A.F. Stonner adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota

BAB 2 LANDASAN TEORI


BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1

BAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

TEORI ANTRIAN. Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1

MAKALAH REKAYASA TRAFIK TEORI ANTRI

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan

Sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan program strata satu (S1), selain. sarana untuk menerapkan teori yang diterima di bangku kuliah dengan

MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2

Analisis Sistem Antriam Multi Channel Multi Phase Pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Regional I Medan

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( )

BAB III METODE PENELITIAN. Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta

Simulasi Model Sistem Jasa. DosenPengampu: Ratih Setyaningrum,MT Hanna Lestari, M.Eng

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELURGA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUNINGAN

Pertemuan 2 Judul Materi Pertemuan 2

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB III PEMBAHASAN. Dalam skripsi ini akan dibahas tentang model antrean satu server dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

Penelpon menunggu dilayani. A.K. Erlang tahun Teori Antrian

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi, Karakteristik, dan Kualitas Jasa

Peningkatan Kinerja Pelayanan Pasien Untuk Meminimalkan Antrian dengan Waiting Line Method

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

Queuing Models. Deskripsi. Sumber. Deskripsi. Service Systems

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. PENGERTIAN TEORI ANTRIAN

TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari banyak terlihat kegiatan mengantri seperti, pasien

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ANTRIAN. Pasien Penonton. Dokter dan suster Penjual karcis. Perawatan kesehatan Menjual tiket Traffic Light

BAB II LANDASAN TEORI

Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method)

Metoda Analisa Antrian Loket Parkir Mercu Buana

RO 2_Pertemuan 5 dan 6 TEORI ANTRIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS. personal (personal service) sampai jasa sebagai produk. Menurut Kotler

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem antrian adalah suatu himpunan pelanggan, pelayan (server) serta suatu

Universitas Bina Nusantara

BAB III METODE PENELITIAN

Operations Management

BAB I PENDAHULUAN. investasi, akan mempengaruhi perekonomian Indonesia dimana akan semakin terbuka

BAB II. Landasan Teori

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. ABB Sakti Industri IA Turbocharging Jalan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

Pengantar Proses Stokastik

Teori Antrian. Prihantoosa Pendahuluan. Teori Antrian : Intro p : 1

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan, sehingga diperlukan. sarana transportasi yang memadai untuk menghubungkan daerah

Pengembangan Simulasi Komputer Model Antrian Nasabah Untuk Menganalisa Unjuk Kerja Layanan Teller Bank 1

Riset Operasional. Tahun Ajaran 2014/2015 ~ 1 ~ STIE WIDYA PRAJA TANA PASER

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK (STUDI KASUS: KANTOR LAYANAN CERENTI) TUGAS AKHIR

Transkripsi:

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Antrian Siapapun yang pernah pergi berbelanja ke supermarket atau ke bioskop mengalami ketidaknyamanan dalam mengantri. Dalam hal mengantri, tidak hanya manusia saja yang mengalaminya, tetapi komponen dan produk pun terkadang harus menunggu dalam sebuah proses manufaktur untuk diproses ke tahap selanjutnya. Antrian merupakan sudah menjadi bagian dalam sebuah proses atau pelayanan. Dalam hal mengantri, waktu merupakan komponen / aspek yang sangat penting dan berharga, oleh karena itu sedapat mungkin sistem yang ada dapat mereduksi penggunaan waktu yang berlebihan, sehingga tercapainya ke-efektifan dan ke-efisienan dalam hal peggunaan waktu tersebut. Waktu mengantri juga telah menjadi komponen yang lebih penting, hal ini dikarenakan berhubungan dengan peningkatan kualitas dari pelayanan itu sendiri. Ketika seorang nasabah pergi ke bank untuk menabung, menarik uang atau pergi berbelanja ke supermarket, mereka membutuhkan suatu pelayanan yang dapat melayani mereka dengan cepat dan baik. Waktu mengantri dapat di reduksi dengan cara meningkatkan kapasitas pelayanan, seperti menambah jumlah server (jika dalam hal ini bank, maka yang ditambahkan adalah jumlah teller). Namun, walau bagaimanapun, penambahan kapasitas pelayanan memerlukan biaya yang tidaklah sedikit. Karena itu, ada semacam dilema, antara biaya untuk pengoptimalan pelayanan dan biaya waktu mengantri (tunggu) itu sendiri.

16 Gambar 2.1 Kapasitas Fasilitas Pelayanan Dari grafik terlihat, dengan kapasitas pelayanan yang minim, biaya untuk waktu tunggu berada pada titik maksimum. Sejalan dengan meningkatnya kapasitas pelayanan, yang berarti berkurangnya jumlah pelanggan / nasabah dalam antrian, maka biaya untuk waktu tunggu akan berkurang pula. 2.2 Elemen Dalam Sistem Antrian 1 Antrian terbentuk karena nasabah / pelanggan atau sesuatu tiba pada tempat palayanan atau server lebih cepat dari kemampuan sistem untuk melayani mereka. Namun hal ini tidak berarti pelayanan atau server yang ada tidak mempunyai kemampuan untuk menangani jumlah nasabah / pelanggan yang datang. Antrian terjadi karena nasabah / pelanggan tiba di tempat pelayanan tidak secara konstan dan server pun melayani mereka tidak dengan jumlah waktu yang sama. Nasabah / pelanggan datang secara random dan waktu yang dibutuhkan untuk melayani setiap individu tidaklah sama. 1 Chase B. Richard, Aquilano J. Nicholas (1995). Production and Operations Management. Richard D. Irwin, Inc, USA.

17 Elemen dasar dari sistem antrian terdiri dari rata-rata kedatangan (Arrival rate), waktu pelayanan (service time) dan struktur sistem antrian itu sendiri. 2.2.1 Rata-rata Kedatangan (Arrival rate) Rata-rata kedatangan adalah rata-rata pelanggan yang datang memasuki sistem selama periode tertentu. Rata-rata tersebut didapatkan dari data empiris yang diperoleh dari sistem. Jika 100 pelanggan datang pada sebuah toko selama 10 jam, maka dapat dikatakan rata-rata kedatangannya adalah 10 pelanggan per jamnya. Walaupun kita dapat menentukan rata-rata kedatangan dengan menghitung berdasarkan jumlah pelanggan selama periode tertentu, tapi kita tidak dapat mengetahui secara pasti kapan para pelanggan akan datang / memasuki sistem. Mungkin saja pada satu jam pertama tidak ada pelanggan yang datang, tetapi 20 pelanggan akan datang satu jam berikutnya. Rata-rata kedatangan selama periode tertentu dilambangkan dengan λ. Untuk λ sendiri dapat terdistribusi secara Exponential atau poisson. 2.2.1.1 Distribusi Eksponensial Rata-rata kedatangan terdistribusi secara eksponensial apabila jumlah kedatangan pada sistem terjadi secara random dan diambil berdasarkan jarak antar kedatangan setiap nasabah / pelanggan (interarrival times), dimana rumus untuk distribusi eksponensial ini adalah : F i = e t λ λ dimana λ adalah rata-rata jumlah kedatangan persatuan waktu.

18 Gambar 2.2 Distribusi Eksponensial 2.2.1.2 Distribusi Poisson Rata-rata kedatangan terdistribusi secara Poisson apabila jumlah kedatangan terjadi selama periode waktu (T) tertentu, dimana rumus untuk distribusi Poisson ini adalah : F i = n ( λt ) e n! λt dimana λ adalah rata-rata jumlah kedatangan persatuan waktu. Gambar 2.3 Distribusi Poisson

19 2.2.2 Waktu Pelayanan (Service time) Waktu pelayanan adalah waktu yang dibutuhkan server untuk melayani seorang pelanggan. Distribusi yang biasa dipakai untuk waktu pelayanan adalah distribusi exponential. Walaupun waktu pelayanan tersebut menggunakan distribusi exponential, pelayanan harus dinyatakan sebagai rata-rata yang harus sejalan dengan rata-rata kedatangan itu sendiri. Waktu pelayanan (jumlah pelanggan yang dapat dilayani selama periode tertentu) dilambangkan dengan µ. 2.2.3 Model Sistem Antrian 2 Proses dalam sistem antrian biasanya dikategorikan menjadi 4 (empat) struktur / model dasar menurut fasilitas pelayanan pada umumnya, yaitu : a. single-channel, single phase Single-channel, single phase merupakan model sistem antrian paling sederhana dan penyelesaian untuk struktur seperti ini dapat diselesaikan secara langsung dengan menggunakan distribusi standar berdasarkan kedatangan dan pelayanannya. Contoh dari struktur seperti ini adalah tukang cukur / potong rambut, dimana satu orang dilayani oleh seorang tukang cukur. Gambar 2.4 single-channel, single phase 2 Russel S. Roberta, Tailor III W. Bernard. (2000). Operations Management. third edition. Prentice Hall, Inc.

20 b. single-channel, multiple-phase Contoh dari model ini adalah pencucian mobil. Proses dari pencucian mobil melaui beberapa tahap, seperti Vacuum, dibasahi dengan air, cuci dengan sabun, dikeringkan dan pembersihan jendela. Gambar 2.5 single-channel, multiple-phase c. multiple-channel, single phase Contoh dari model ini adalah antrian pada bank. Kesulitan pada model ini adalah server tidak dapat memberikan waktu pelayanan yang sama pada setiap pelanggan. Gambar 2.6 multiple-channel, single phase

21 d. multiple-channel, multiple-phase Contoh dari model ini adalah pendaftaran pasien di rumah sakit yang biasanya mengikuti langkah-langkah : menuju meja resepsionis, mengisi formulir, mendapatkan kamar, menemani pasien ke kamar, dan sebagainya. Gambar 2.7 multiple-channel, multiple-phase 2.3 Disiplin Mengantri Disiplin mengantri adalah cara pelanggan dilayani oleh server. Tipe yang paling umum dipakai adalah first come, first served (orang yang pertama datang akan dilayani pertama juga). Tipe dari disiplin mengantri lain yang mungkin digunakan adalah last in, first out, random, dan sebagainya. Disiplin mengantri sebenarnya dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya seorang pelanggan sebuah restoran memesan meja tanpa tahu kapan pelanggan tersebut tiba pada restoran tersebut. Contoh lain adalah dengan cara alphabet, dimana pelanggan dilayani berdasarkan nama belakang mereka, seperti dalam interview pekerjaan, pndaftaran sekolah dan lain sebagainya.