TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU MARET 2015 SEBESAR 17,88 PERSEN.

dokumen-dokumen yang mirip
TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU SEPTEMBER 2014

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT MARET 2015

KEMISKINAN PROVINSI BENGKULU SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2013

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2013

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DI BALI MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2014

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2013

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2016

BADAN PUSAT STATISTIK

KEMISKINAN PROVINSI BENGKULU MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2014

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2015

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN DI BALI MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2012

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2016

BPS PROVINSI LAMPUNG ANGKA KEMISKINAN LAMPUNG SEPTEMBER PERKEMBANGAN PENDUDUK MISKIN DI LAMPUNG. No. 08/07/18/TH.

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAMBI MARET 2015

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU, SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2014

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH MARET 2014

BPS PROVINSI LAMPUNG ANGKA KEMISKINAN LAMPUNG MARET PERKEMBANGAN PENDUDUK MISKIN DI LAMPUNG. No. 08/07/18/TH.

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN SEPTEMBER 2013

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAMBI SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2016

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAMBI MARET 2017

BPS PROVINSI LAMPUNG

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAMBI SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT SEPTEMBER 2013

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN DI BALI MARET 2015

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU, MARET 2017

ANGKA KEMISKINAN PROVINSI BANTEN MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU, MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT SEPTEMBER 2012

PROFIL KEMISKINAN SULAWESI SELATAN, MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN MARET 2015

TINGKAT KEMISKINAN BALI, SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH SEPTEMBER 2014

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH MARET 2015

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA TIMUR SEPTEMBER 2015

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2013

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BADAN PUSAT STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA MARET 2013

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2010

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT SEPTEMBER 2016

BPSPROVINSI JAWATIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPSPROVINSI JAWATIMUR

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH SEPTEMBER 2016

BPS PROVINSI LAMPUNG ANGKA KEMISKINAN LAMPUNG MARET No. 08/07/18/TH.IX, 17 Juli 2017

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT MARET 2014

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA MARET 2012

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA MARET 2017

TINGKAT KEMISKINAN BALI, MARET 2017

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BPSPROVINSI JAWATIMUR

BPSPROVINSI JAWATIMUR

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH MARET 2016

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA TAHUN 2010

PROFIL KEMISKINAN DAN TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI ACEH MARET 2017

BERITA RESMI STATISTIK

BPS PROVINSI LAMPUNG

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPSPROVINSI JAWATIMUR

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH SEPTEMBER 2015

BPSPROVINSI JAWATIMUR

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT SEPTEMBER 2015

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2012

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA MARET 2014

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA SEPTEMBER 2016

TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN 2007

KEMISKINAN SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

KEMISKINAN SUMATERA UTARA MARET 2017

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2011

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT MARET 2016

Transkripsi:

No. 55/09/17/Th.IX, 15 September 2015 TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU MARET 2015 SEBESAR 17,88 PERSEN. Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di Provinsi Bengkulu pada bulan Maret 2015 sebesar 334,07 ribu (17,88 persen). Bila dibandingkan dengan bulan September 2014 yang berjumlah 316,50 ribu (17,09 persen) maka penduduk miskin bertambah sebanyak 17,6 ribu jiwa sedangkan angka kemiskinannya meningkat sebesar 0,79 persen. Demikian pula dibandingkan dengan bulan Maret 2014 yang berjumlah 320,95 ribu (17,48 persen) penduduk miskin bertambah sebanyak 13,12 ribu jiwa sedangkan angka kemiskinannya meningkat sebesar 0,40 persen. Pada periode September 2014 - Maret 2015 maupun periode Maret 2014-2015 Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Provinsi Bengkulu meningkat. Hal itu mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung makin menjauh dari Garis Kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin semakin lebar. 1. Perkembangan Tingkat Kemiskinan Maret 2014 - Maret 2015 Tabel 1. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Provinsi Bengkulu, Maret 2014 Maret 2015 Perkotaan Daerah/Tahun Jumlah Penduduk Miskin (ribu) Persentase Penduduk Miskin (1) (2) (3) Maret 2014 104,54 18,22 September 2014 99,59 17,19 Maret 2015 103,13 17,79 Perdesaan Maret 2014 216,41 17,14 September 2014 216,91 17,04 Maret 2015 230,94 17,93 Perkotaan + Perdesaan Maret 2014 320,95 17,48 September 2014 316,50 17,09 Maret 2015 334,07 17,88 Sumber: Diolah dari data Susenas: Maret 2014 Maret 2015 Berita Resmi Statistik Provinsi Bengkulu No.55/09/17/Th.IX, 15 September 2015 1

Jumlah penduduk miskin pada periode September 2014 - Maret 2015 maupun periode Maret 2014 Maret 2015 mengalami peningkatan. Pada periode September 2014 Maret 2015 jumlah penduduk miskin bertambah sebanyak 17,6 ribu atau meningkat dari 316,50 ribu pada September 2014 menjadi 334,07 ribu pada Maret 2015, sedangkan persentasenya mengalami peningkatan dari 17,09 persen menjadi 17,88 persen. Pada periode Maret 2014 Maret 2015 penduduk miskin bertambah sebanyak 13,12 ribu jiwa atau meningkat dari 320,95 ribu pada Maret 2014 menjadi 334,07 ribu pada Maret 2015, sedangkan persentasenya mengalami peningkatan dari 17,48 persen menjadi 17,88 persen. Jika ditinjau dari wilayah maka jumlah penduduk miskin di perkotaan maupun wilayah pedesaan mengalami peningkatan. Pada daerah perkotaan terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin sebesar 3,5 ribu sedangkan di daerah pedesaan terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin sebesar 14,0 ribu. 2. Perubahan Garis Kemiskinan Maret 2014 - Maret 2015 Penentuan seseorang dikatakan termasuk miskin atau tidak ditentukan oleh Garis Kemiskinan. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. Pada periode September 2014- Maret 2015 Garis Kemiskinan naik sebesar 6,58 persen atau meningkat dari Rp 356.554,- per kapita per bulan pada bulan September 2014 menjadi Rp 380.029,- per kapita per bulan pada bulan Maret 2015. Pada periode Maret 2014- Maret 2015 Garis Kemiskinan naik sebesar 12,79 persen atau meningkat dari Rp 336.930,- per kapita per bulan pada bulan Maret 2014 menjadi Rp 380.029,- per kapita per bulan pada bulan Maret 2015. Peningkatan garis kemiskinan di 2 (dua) periode tersebut seiring dengan terjadinya inflasi. Inflasi mengakibatkan nilai pengeluaran penduduk miskin mengalami peningkatan meskipun jumlah kebutuhan yang dikonsumsi relatif sama dengan tahun sebelumnya. Bila dibedakan antara daerah perkotaan dan pedesaan akan nampak nilai garis kemiskinan di perkotaan lebih besar dibandingkan garis kemiskinan di pedesaan. Pada kurun waktu Maret 2014 Maret 2015 Garis Kemiskinan di pedesaan mengalami peningkatan yang cukup tinggi hingga mencapai 14,42 persen, sedangkan kurun waktu September 2014 Maret 2015 peningkatannya sebesar 7,44 persen. Sementara pada periode yang sama garis kemiskinan di perkotaan meningkat sebesar 9,62 persen dan 4,91 persen Perkotaan Tabel 2. Garis Kemiskinan Menurut Daerah, Maret 2014 - Maret 2015 Daerah/Tahun Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bln) Makanan Bukan Makanan Total (1) (2) (3) (4) Maret 2014 257.567 105.047 362.614 September 2014 270.436 108.445 378.881 Maret 2015 288.387 109.102 397.489 Perubahan Maret 14 Maret 15(%) 11,97 3,86 9,62 Perubahan September 14 Maret 15(%) 6,64 0,61 4,91 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Bengkulu No. 55/09/17/Th.IX, 15 September 2015

Perdesaan Maret 2014 264.373 60.888 325.261 September 2014 281.534 64.861 346.395 Maret 2015 303.059 69.112 372.171 Perubahan Maret 14 Maret 15(%) 14,63 13,51 14,42 Perubahan September 14 Maret 15(%) 7,65 6,55 7,44 Perkotaan + Perdesaan Maret 2014 262.247 74.683 336.930 September 2014 278.063 78.490 356.554 Maret 2015 298.505 81.523 380.029 Perubahan Maret 14 Maret 15(%) 13,83 9,16 12,79 Perubahan September 14 Maret 15(%) 7,35 3,86 6,58 Sumber: Diolah dari data Susenas: Maret 2014 Maret 2015 Dengan memperhatikan komponen Garis Kemiskinan (GK) yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKMN), terlihat bahwa peranan komoditi makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada Maret 2015, sumbangan GKM terhadap GK sebesar 78,55 persen sementara sumbangan GKMN terhadap GK sebesar 21,45 persen. Komoditi Kota Komoditi Desa (1) (2) (3) Makanan Makanan Beras 32,42 Beras 48,08 Rokok kretek filter 13,91 Rokok kretek filter 6,66 Telur Ayam Ras 4,93 Cabe merah 4,45 Daging Ayam Ras 4,91 Gula Pasir 3,98 Cabe Merah 4,63 Telur Ayam Ras 3,48 Mie Instan 4,24 Kopi 3,14 Tongkol/Tuna/Cakalang 2,94 Mie Instan 2,79 Gula Pasir 2,67 Tongkol/Tuna/Cakalang 2,33 Ikan Mujair 2,43 Daging Ayam ras 2,25 Kopi 2,33 Bawang Merah 2,08 Bukan Makanan Bukan Makanan Perumahan 31,74 Perumahan 31,95 Bensin 12,09 Bensin 12,49 Pendidikan 10,68 Listrik 7,96 Listrik 9,52 Pendidikan 6,68 Perlengkapan Mandi 3,94 Perlengkapan Mandi 4,63 Berita Resmi Statistik Provinsi Bengkulu No.55/09/17/Th.IX, 15 September 2015 3

3. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin saja, ada dimensi lain yang juga perlu diperhatikan, yaitu tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan. Selain upaya memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan penanggulangan kemiskinan juga perlu dikaitkan bagaimana mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan. Pada periode September 2014-Maret 2015, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) meningkat. Indeks Kedalaman Kemiskinan meningkat dari 2,85 September 2014 menjadi 3,48 pada Maret 2015, untuk periode Maret 2014 Maret 2015 juga menalami peningkatan dari 2,78 pada Maret 2014 menjadi 3,48 pada Maret 2015. Begitupun Indeks Keparahan Kemiskinan mengalami peningkatan (Tabel 3). Peningkatan P1 mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung makin menjauh dari Garis Kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga makin lebar. Periode September 2014 Maret 2015 naik dari 0,74 menjadi 0,97, sedangkan periode Maret 2014 Maret 2015 naik dari 0,70 menjadi 0,97. Tabel 3. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Menurut Daerah, Maret 2014 - Maret 2015 Daerah/Tahun Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan (1) (2) (3) (4) Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Maret 2014 2,90 2,72 2,78 September 2014 2,69 2,92 2,85 Maret 2015 3,93 3,28 3,48 Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Maret 2014 0,74 0,69 0,70 September 2014 0,75 0,75 0,74 Maret 2015 1,21 0,86 0,97 Sumber: Diolah dari data Susenas: Maret 2014 Maret 2015 Penjelasan Teknis dan Sumber Data a. Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran, Dengan pendekatan ini, dapat dihitung Headcount Index, yaitu persentase penduduk miskin terhadap total penduduk. b. Metode yang digunakan adalah menghitung Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM). Penghitungan Garis Kemiskinan dilakukan secara terpisah untuk daerah perkotaan dan perdesaan. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki ratarata pengeluaran per kapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan. c. Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kkalori per kapita perhari. Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Bengkulu No. 55/09/17/Th.IX, 15 September 2015

ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dll). d. Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM) adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar nonmakanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di perdesaan. e. Sumber data utama yang dipakai untuk menghitung tingkat kemiskinan Maret 2015 adalah data SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional) bulan Maret 2015, dengan jumlah sampel sebesar ±300.000 rumah tangga untuk seluruh Indonesia. Sebagai informasi tambahan, juga digunakan hasil survei SPKKD (Survei Paket Komoditi Kebutuhan Dasar), yang dipakai untuk memperkirakan proporsi dari pengeluaran masing-masing komoditi pokok bukan makanan. Berita Resmi Statistik Provinsi Bengkulu No.55/09/17/Th.IX, 15 September 2015 5

BPS PROVINSI BENGKULU Informasi lebih lanjut hubungi: Kepala Bidang Statistik Sosial Drs. Timbul P Silitonga, M.Si Telepon: 0736-349117 e-mail: bps1700@.bps.go.id 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Bengkulu No. 55/09/17/Th.IX, 15 September 2015